Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 81 - 100 dari 1166 ayat untuk Keselamatan (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.42) (Mzm 44:5) (jerusalem: menanduk) Umat Israel dibandingkan dengan lembu jantan. Tanduk lazimnya melambangkan kekuatan, bdk Maz 18:3+
(0.42) (Mi 7:20) (jerusalem) Keselamatan Israel merupakan pelaksanaan perjanjian dan janji dahulu. Itulah dasar segenap pengharapan Israel dan pokok utama kepercayaannya. Bdk Kej 22:16-18; 28:13-15.
(0.42) (Za 2:9) (jerusalem) Yerusalem yang dibangun kembali di zaman keselamatan kelak, dibela oleh Tuhan sendiri; Tuhan sudah kembali ke bait Allah, Yeh 43:1 dst.
(0.42) (1Kor 2:7) (jerusalem: rahasia) Yang dimaksudkan bukanlah hikmat yang rahasia, tetapi hikmat mengenai rencana rahasia (misterion) Allah mengenai keselamatan, yang terlaksana dalam diri Kristus, Rom 16:25+.
(0.40) (Dan 12:1) (ende: pada waktu itu)

jaitu pada achir kedjadian2 jang digambarkan Dan 11:40-45. Si pengarang pindah ke achir djaman, djaman keselamatan. Tidak semua dari umat Allah akan selamat, melainkan hanja mereka jang "tertulis dalam kitab", jaitu daftar orang2 terpilih. Keselamatan nanti bertjorak perseorangan dan tidak kolektip sadja.

(0.40) (Mzm 118:25) (full: BERILAH KIRANYA KESELAMATAN. )

Nas : Mazm 118:25

Frasa ini (Ibr. _hosh'iana'_) menjadi "_Hosana_" dalam terjemahan PL berbahasa Yunani; frasa ini menubuatkan keselamatan melalui pengorbanan Kristus (bd. ayat Mazm 118:26-27) dan dinyanyikan oleh orang banyak ketika Yesus memasuki Yerusalem (bd. Mat 21:9).

(0.40) (Yoh 1:13) (full: YANG DIPERANAKKAN BUKAN ... OLEH KEINGINAN SEORANG LAKI-LAKI. )

Nas : Yoh 1:13

Allah tidak terpaksa menawarkan keselamatan kepada kita melalui kematian Kristus selain oleh dorongan kasih dan belas kasihan-Nya sendiri. Inisiatif keselamatan terletak pada-Nya.

(0.40) (Rm 3:24) (full: OLEH KASIH KARUNIA TELAH DIBENARKAN DENGAN CUMA-CUMA KARENA PENEBUSAN. )

Nas : Rom 3:24

Ayat ini mengandung dua kata yang sering dipakai Paulus untuk menyatakan keselamatan, "dibenarkan" dan "penebusan". Untuk pembahasan mengenai kedua konsep ini,

lihat art. KATA-KATA ALKITABIAH UNTUK KESELAMATAN.

(0.40) (Im 7:11) (jerusalem: korban keselamatan) Korban persekutuan itu dapat dipersembahkan dengan maksud memberi syukur (pujian), Ima 7:12-15, dengan maksud membayar nazar dan dengan sukarela saja, Ima 7:16-17. Perbedaan antara ketiga macam korban keselamatan itu tidak menjadi jelas: lih Ula 12:6,17; Ams 4:5; Yer 17:26; 33:11.
(0.40) (Mzm 69:13) (jerusalem: waktu Engkau berkenan) Ialah "saat berahmat", waktu Tuhan suka memberikan anugerahNya, bdk Yes 49:8
(0.40) (Mzm 91:16) (jerusalem: panjang umur) Umur panjang, bahagia dan terhormat oleh para bijak di Israel dianggap ganjaran orang benar, Kel 20:12; Ula 4:40; 1Sa 2:30; Ams 3:2,16; Ayu 5:26
(0.40) (Mat 15:26) (jerusalem) Yesus harus mengusahakan dahulu keselamatan orang Israel, yang telah menjadi "anak" Allah dan ahliwaris janji-janji, sebelum dapat mengusahakan keselamatan orang kafir yang dalam pandangan Yahudi hanya "anjing". Oleh karena ungkapan itu sudah tradisionil dan Yesus menggunakan sebuah kata yang berarti "anjing kecil", maka nada menghina yang ada pada kata itu berkurang.
(0.40) (Kis 5:20) (jerusalem: seluruh firman hidup) Maksudnya kabar keselamatan, Kis 13:26. Pewartaan Kristen justru mengenai "keselamatan", bdk Kis 4:12; 11:14; 15:11; 16:17,30-31, dan "kehidupan", bdk Kis 3:15; 11:18; 13:46,48, yang dijanjikan kepada mereka "yang berseru kepada nama Tuhan", Kis 2:21,40,47; 4:12.
(0.40) (1Tim 1:4) (jerusalem: silsilah yang tiada putus-putusnya) ialah spekulasi-spekulasi Yahudi mengenai para leluhur dan pahlawan Perjanjian Lama, seperti misalnya terdapat dalam buku (apokrip) yang berjudul: Yubilaea
(0.40) (1Ptr 1:9) (jerusalem: keselamatan jiwamu) Jiwamu ialah kamu sendiri, 1Pe 1:22; 2:11; bdk 1Ko 15:44+. Di tengah-tengah berbagai-bagai kesusahan, 1Pe 1:6, orang Kristen karena percaya kepada Kristus dan mengasihiNya mempunyai kepastian yang menggembirakan, bahwa Allah menyimpan keselamatan bagi mereka.
(0.39) (Yes 25:1) (sh: Rencana Tuhan: rancangan yang terbaik (Sabtu, 27 Oktober 2012))
Rencana Tuhan: rancangan yang terbaik

Judul: Rencana Tuhan: rancangan yang terbaik
Ucapan syukur biasanya didasarkan pada hal-hal yang bersifat positif, misalnya keberhasilan, pertolongan, berkat yang diperoleh, dan lain-lain. Sebaliknya, ratapan biasanya didasarkan pada hal-hal yang sifatnya negatif, misalnya kemalangan, kecelakaan, kesakitan.

Pada perikop ini Yesaya justru menaikkan syukur dan memuji Tuhan atas keruntuhan Yerusalem sebagai akibat penghukuman Tuhan. Bahkan dia mengajak seluruh umat untuk bersyukur karena bukan hanya Yerusalem yang akan hancur, melainkan seluruh bumi akan dihancurkan dalam peperangan yang sangat mengerikan.

Mengapa Yesaya mengucap syukur dan memuji Tuhan? Mengapa justru dia juga mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama? Bukankah seharusnya dia merintih dan meratap atas kemalangan yang menimpa dirinya, masyarakatnya, dan seluruh manusia? Pola pikir Yesaya berbeda dengan pola pikir orang pada umumnya. Yesaya mengajak orang lain mengucap syukur atas kemalangan yang disebabkan karena hukuman Allah. Mengapa? Karena melalui hukuman yang terjadi umat diharapkan menjadi sadar dan kemudian berbalik kepada Tuhan (4). Di balik kemalangan, ada sesuatu yang indah yang sedang Tuhan wujudkan.

Hukuman menjadi langkah awal bagi pemulihan yang ditegakkan Tuhan. Dengan hukuman, umat justru semakin dekat dan bergantung kepada Tuhan. Hukuman tersebut dipandang sebagai rencana pemulihan yang dirancangkan Tuhan bagi umat-Nya agar Tuhan menjadi Raja bagi umat-Nya, menjadi Allah satu-satunya yang disembah oleh umat manusia. Di balik rancangan tersebut ada sesuatu yang indah, yaitu kemenangan Tuhan atas semesta alam. Karena itu nyanyian syukur yang dinyanyikan dalam perikop ini adalah nyanyian kemenangan Tuhan. Rencana Tuhan merupakan rancangan yang terbaik bagi umat-Nya. Sebab itu saat kita dihukum Tuhan karena kesalahan kita, mari ucapkan syukur atas teguran-Nya karena itu merupakan tanda kasih-Nya, lalu segeralah bertobat!

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2012/10/27/

(0.39) (Luk 14:15) (sh: Paradoks keselamatan dan paradoks manusia (Kamis, 30 Maret 2000))
Paradoks keselamatan dan paradoks manusia

Paradoks keselamatan dan paradoks manusia. Di dalam pengajaran Kristen, keselamatan juga diistilahkan sebagai "Perjamuan Dalam Kerajaan Allah" (ayat 15-24). Orang yang diundang dalam Perjamuan itu memang patut disebut berbahagia karena mereka diundang bukan berdasarkan perbuatan baik, atau penyangkalan diri, atau pun ketaatan mereka dalam menjalankan ajaran agama. Dengan kata lain Perjamuan itu gratis.

Walaupun gratis, ini tidak berarti bahwa keselamatan itu murah. Justru sebaliknya karena keselamatan itu sedemikian berharga, sehingga setiap orang yang menerimanya harus rela melepaskan/mengalami kehilangan segala sesuatu. Menerima keselamatan di dalam Yesus mungkin akan membawa konsekuensi negatif terhadap kariernya, kehidupan sosialnya, atau kehidupan keluarga, bahkan nyawanya. Setiap Kristen harus siap untuk memberikan tempat kedua setelah Kristus bagi segala sesuatu atau bahkan kehilangan yang paling berharga (ayat 25-26). Di samping itu ia pun harus siap menderita seperti Kristus dan disita segala hak dan miliknya kecuali "Anugerah di dalam Kristus" (ayat 27). Setiap orang yang mau mengikut Kristus harus menghitung-hitung dan mempersiapkan diri (ayat 25-35). Karena itulah walaupun keselamatan itu gratis namun ada kondisi yang tidak terelakkan yang harus dijalani bagi setiap pengikut-Nya. Inilah paradoks keselamatan.

Yesus mengungkapkan perumpamaan yang menggambarkan bagaimana orang yang diundang ke dalam Perjamuan itu menolak untuk datang dengan berbagai alasan (ayat 15-24). Ternyata kesempatan untuk menghadiri Perjamuan itu bisa dipandang sebagai suatu kebahagiaan dan hak istimewa atau sebagai sesuatu yang tidak bernilai. Bagaimanakah kita menggambarkan mereka yang menolak undangan? Mereka adalah yang menikmati anugerah Allah berupa ladang, lembu, dan perkawinan, namun memandang Pemberi Anugerah sebagai sesuatu yang membosankan. Mereka mengakui bahwa hidup di dunia bukan segala-galanya namun mereka mencari kepuasan di dalamnya. Mereka secara sengaja menolak keselamatan itu. Itulah paradoks manusia.

Renungkan: Supaya mendapatkan anugerah-Nya berupa kehidupan kekal, manusia harus segera ke luar dari paradoksnya dan masuk ke dalam paradoks keselamatan. Tidak ada pilihan lain.

(0.37) (Yes 62:1) (sh: Keselamatan akan datang segera (Sabtu, 1 Mei 1999))
Keselamatan akan datang segera

Keselamatan akan datang segera. Berbagai julukan bagi Sion seperti: "yang ditinggalkan suami" dan "yang sunyi" akan segera ditanggalkan dan diganti dengan nama baru: "yang berkenan kepada-Ku" sebab Tuhan telah berkenan kepada umat-Nya dan sebutan "yang bersuami" sebab Tuhan adalah mempelai laki-laki bagi umat-Nya. Dalam peran dan arti baru ini Sion perlu membuka pintu-pintu gerbang dan menyediakan jalan yang mulus, agar banyak orang masuk ke dalamnya. Mereka yang datang dan masuk ke dalamnya akan disebut "bangsa kudus" atau "orang-orang tebusan Tuhan." Umat-Nya yang kembali mengalami keselamatan akan menjadi kesaksian bagi bangsa-bangsa lain, sehingga mereka menyaksikan kemuliaan dan keagungan Tuhan.

Nama dan status baru. Syukur kepada Tuhan, demikianlah respons umat atas anugerah keselamatan dari Allah -- keselamatan telah menempatkan umat pada kedudukan yang layak dan wajar karena diberikan hak menyandang nama dan status baru. Dulu mereka adalah umat buangan yang sekian lama ditindas, ditekan, dan direndahkan; kini mereka adalah umat yang dipulihkan, diselamatkan, dipelihara, dilindungi dan dikuduskan Tuhan. Bila umat Israel meresponi keselamatan dengan pujian dan syukur, apakah Anda juga menyatakan respons pujian dan syukur kepada-Nya atas anugerah keselamatan-Nya?

(0.37) (Ef 2:4) (sh: Tetapi Allah! (Selasa, 8 Oktober 2002))
Tetapi Allah!

Tetapi Allah! Kata ‘tetapi’ dalam ayat 4 sangat penting. Kata ‘tetapi’ mengontraskan keadaan manusia yang mati, diperbudak dan dimurkai, dengan anugerah Allah yang besar dan berlimpah. Frasa ‘tetapi Allah’ adalah kabar baik yang menyingkapkan dahsyatnya anugerah Allah. Inisiatif keselamatan datang dari Allah. Keselamatan sama sekali bukan hasil usaha manusia. Allah bertindak menyelamatkan manusia. Mengapa Allah bertindak? Allah menyelamatkan manusia untuk menyingkapkan rahmat-Nya yang kaya (ayat 4), untuk menyatakan kasih-Nya yang besar (ayat 4), untuk menyatakan anugerah-Nya yang berlimpah-limpah (ayat 7,8) dan untuk mengungkapkan kebaikan-Nya (ayat 7).

Apa yang dilakukan Allah? Allah menghidupakan kita (ayat 5). Allah membangkitkan kita (ayat 6). Allah memberi kita tempat di surga (ayat 6). Ketiga hal ini terjadi melalui dan di dalam Yesus Kristus. Tanpa relasi dengan Kristus tidak mungkin kita mengalami betapa dahsyatnya anugerah Allah. Untuk menegaskan hal ini, Paulus mengatakan bahwa keselamatan hanya terjadi oleh karena iman. Tanpa iman tidak mungkin seseorang mendapat keselamatan.

Agar lebih jelas, Paulus menyatakan bahwa keselamatan bukan hasil usaha manusia (ayat 8), bukan hasil pekerjaan manusia (ayat 9). Semuanya adalah anugerah Allah yang diterima melalui iman pada Yesus. Bahkan Paulus mengatakan iman pada Yesus juga adalah pemberian Allah (ayat 8). Sehingga sama sekali tidak ada bagi manusi aalasan untuk memegahkan diri. Untuk menerima keselamatan, manusia tidak perlu menyiksa diri, tidak perlu membangun kesalehan, tidak perlu mengumpulkan kebaikan. Hanya iman pada Yesus yang menyelamatkan. Demikian sederhana? Ya. Keselamatan begitu sederhana sehingga banyak yang tidak mau menerimanya. Mereka berpikir bahwa keselamatan yang begitu sederhana harus dilengkapi dan disempurnakan dengan berbagai jasa dan perbuatan manusia. Tetapi, Paulus menegaskan bahwa keselamatan diperoleh hanya oleh iman pada Yesus.

Renungkan: Injil yang menyelamatkan adalah Injil tentang murka Allah dan kasih Allah. Pemahaman keduanya inilah yang membuat kita hidup penuh syukur. Juga menggerakkan kita untuk terus bersaksi.



TIP #08: Klik ikon untuk memisahkan teks alkitab dan catatan secara horisontal atau vertikal. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA