Aku mengajarkan ^p  jalan hikmat kepadamu, aku memimpin engkau di jalan ^q  yang lurus.

Telah kubentangkan permadani di atas tempat tidurku, kain lenan beraneka warna dari Mesir.

Janganlah hatimu membelok ke jalan-jalan perempuan itu, dan janganlah menyesatkan dirimu di jalan-jalannya. ^s 

Di bibir orang berpengertian ^k  terdapat hikmat, tetapi pentung tersedia bagi punggung orang yang tidak berakal budi. ^l 

Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi. ^u 

Keputusan dari Allah ada di bibir raja, kalau ia mengadili ^j  mulutnya tidak berbuat salah.

Orang yang menggunakan kekerasan menyesatkan sesamanya, dan membawa dia di jalan yang tidak baik. ^l 

Apakah gunanya uang di tangan orang bebal untuk membeli hikmat, ^j  sedang ia tidak berakal budi?

Harta yang indah dan minyak ada di kediaman orang bijak, tetapi orang yang bebal memboroskannya ¹ .

Jangan berbicara di telinga orang bebal, sebab ia akan meremehkan kata-katamu ^a  yang bijak.

Seperti orang menaruh batu di umban, demikianlah orang yang memberi hormat kepada orang bebal. ^g 

Karena lebih baik orang berkata kepadamu: "Naiklah ke mari, ⁱ " dari pada engkau direndahkan di hadapan orang mulia. Apa matamu lihat,

Seperti salju di musim panas dan hujan ^x  pada waktu panen, demikian kehormatanpun tidak layak bagi orang bebal. ^y 

Tipu daya ada di dalam hati orang yang merencanakan kejahatan, tetapi orang yang menasihatkan kesejahteraan ^f  mendapat sukacita.

Hadiah suapan ¹  adalah seperti mestika di mata yang memberinya, ke mana juga ia memalingkan muka, ia beruntung. ^a 

aku ada serta-Nya ^d  sebagai anak kesayangan, setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya, dan senantiasa bermain-main di hadapan-Nya;

Siapa menahan gandum, ia dikutuki orang, tetapi berkat turun di atas kepala orang yang menjual gandum.

Kepercayaan kepada pengkhianat di masa kesesakan adalah seperti gigi yang rapuh dan kaki yang goyah.

Seperti sejuk salju di musim panen, demikianlah pesuruh yang setia bagi orang-orang yang menyuruhnya. Ia menyegarkan hati tuan-tuannya. ^m 

Seperti mata air yang keruh dan sumber yang kotor, demikianlah orang benar yang kuatir di hadapan orang fasik.