| (0.30948772340426) | (Rm 3:25) |
(ende: Tempat perdamaian) Istilah asli mengingatkan akan tempat sutji, diatas "peti perdjandjian" jang dipandang sebagai tachta Allah didalam "kemah kudus", dimana Ia bisa menjatakan kehendakNja kepada Moses. Tempat itu diretjiki dengan darah kurban-kurban untuk memperdamaikan kaum Israel dengan Allah, kalau mereka telah melanggar sjarat-sjarat perdjandjian, tetapi bertobat. Demikian Jesus dalam arti jang djauh lebih tinggi mendjadi tempat perdamaian dengan menumpahkan darahNja. |
| (0.30948772340426) | (1Taw 11:41) |
(full: URIA, ORANG HET.
) Nas : 1Taw 11:41 Uria terdaftar sebagai salah satu orang perkasa yang dengan setia memberikan dukungan kuat kepada Daud (ayat 1Taw 11:10). Namun Daud mengambil istri orang ini untuk dirinya sendiri dan menyebabkan Uria dibunuh (pasal 2Sam 11:1-27). Dosa Daud dipandang demikian dahsyat sehingga ia hidup di bawah hukuman Allah sepanjang sisa hidupnya. Dosa ini disinggung dalam pasal pertama PB (Mat 1:6; lihat cat. --> 2Sam 12:9; lihat cat. --> 2Sam 12:10; lihat cat. --> 2Sam 12:11-12; lihat cat. --> 2Sam 12:12; lihat cat. --> 2Sam 12:13; lihat cat. --> 2Sam 12:15; lihat cat. --> 2Sam 12:24; [atau ref. 2Sam 12:1-25] mengenai dosa Daud). |
| (0.30948772340426) | (2Taw 10:1) |
(full: PECAHNYA KERAJAAN ITU.
) Nas : 2Taw 10:1 Pasal ini menandakan saat ketika kerajaan Israel terbelah dua menjadi dua kerajaan (ayat 2Taw 10:15-19; lihat cat. --> 1Raj 12:20; lihat cat. --> 1Raj 12:24). [atau ref. 1Raj 12:20,24] Kerajaan utara disebut Israel, kerajaan selatan Yehuda. Aliran utama sejarah Ibrani sepanjang kitab ini selalu dipandang sebagai kerajaan selatan Yehuda. Penulis sedikit sekali membahas kerajaan utara, tetapi memusatkan perhatian kepada kerajaan selatan karena tiga alasan:
|
| (0.30948772340426) | (Ams 10:11) |
(full: SUMBER KEHIDUPAN
) Nas : Ams 10:11 (versi Inggris NIV -- Air mancur kehidupan). Orang yang mengetahui dan mengikuti jalan-jalan Allah akan menuntun orang lain kepada kepenuhan hidup yang diberikan Allah. Bandingkan Yeh 47:1-12 dengan Yoh 4:14; Yoh 7:38, di mana Roh yang tinggal di dalam orang percaya dipandang sebagai sumber air hidup. Ketika air hidup ini mengalir melalui orang percaya, itu membawa hidup kekal bagi orang lain. Orang percaya harus berdoa agar Roh Kudus memungkinkan mereka melaksanakan tugas besar ini (lih. 1Kor 12:4-10; 14:1-40). |
| (0.30948772340426) | (Ams 23:31) |
(full: JANGAN MELIHAT KEPADA ANGGUR.
) Nas : Ams 23:31 Ayat ini memperingatkan akan bahaya anggur (Ibr. _yayin_) ketika sudah dalam tahap fermentasi; jadi, yayin yang dibicarakan dalam perikop ini harus dibedakan dari yayin yang tidak difermentasi (lih. Yes 16:10; lihat art. ANGGUR PADA ZAMAN PERJANJIAN LAMA). Fermentasi adalah proses di mana unsur gula dalam sari anggur berubah menjadi alkohol dan karbon dioksida.
|
| (0.30948772340426) | (Yes 9:6) |
(full: SEORANG ANAK TELAH LAHIR UNTUK KITA.
) Nas : Yes 9:5 Ayat ini menubuatkan kelahiran Mesias, Yesus Kristus (juga lihat cat. --> Yes 7:14). [atau ref. Yes 7:14] Kelahiran-Nya akan terjadi pada saat dan di tempat tertentu di dalam sejarah, dan Anak Mesianis ini akan lahir dengan cara yang unik dan menakjubkan. Yesaya mencatat empat nama yang akan menandai tugas-Nya selaku Mesias.
|
| (0.30948772340426) | (Yer 20:7) |
(full: YA TUHAN.
) Nas : Yer 20:7-18 Yeremia mengungkapkan kepada Allah perasaan yang bertentangan berupa kesedihan yang sangat dan perasaan tertekan yang mendalam di satu pihak, namun iman serta kepercayaan yang gigih kepada Allah di pihak lain. |
| (0.30948772340426) | (Mat 20:26) |
(full: TIDAKLAH DEMIKIAN DI ANTARA KAMU.
) Nas : Mat 20:26 Di dalam dunia ini, orang yang "memerintah" dan "menjalankan kuasa" dipandang sebagai orang besar. Yesus mengatakan bahwa di dalam Kerajaan Allah kebesaran tidak akan diukur dengan kekuasaan kita atas orang lain, tetapi dengan memberikan diri kita dalam pelayanan. Orang percaya hendaknya jangan berusaha untuk meraih kedudukan yang tertinggi dengan maksud untuk menguasai atau memerintah orang lain. Sebaliknya, mereka harus memberikan diri untuk menolong orang lain, dan khususnya bekerja demi kesejahteraan rohani semua orang (ayat Mat 20:28; bd. Yoh 13:34; 1Kor 13:1-13; Kol 3:14; 1Yoh 3:14; 4:8). |
| (0.30948772340426) | (Luk 19:1) |
(full: PERTOBATAN ZAKHEUS.
) Nas : Luk 19:1-10 Yesus masih terus-menerus berusaha untuk menyelamatkan yang hilang (ayat Luk 19:10) hanya beberapa hari sebelum penyaliban-Nya; inilah tujuan kedatangan-Nya (bd. Luk 15:3-7; Yeh 34:16). Zakheus, seorang pemungut cukai, mencari nafkah dengan mengumpulkan pajak lebih banyak daripada yang seharusnya ia peroleh dari rakyat. Oleh karena hal ini, para pemungut cukai dipandang rendah oleh masyarakat. Perhatian Yesus terhadap Zakheus memperingatkan kita untuk membawa Injil kepada orang yang ditolak masyarakat, karena semua orang sedang terhilang dan memerlukan keselamatan. |
| (0.30948772340426) | (Gal 2:21) |
(full: KEBENARAN.
) Nas : Gal 2:21 Pengertian Paulus mengenai pembenaran (ayat Gal 2:16-17) dan kebenaran meliputi lebih daripada sekadar suatu pernyataan yang sah oleh Allah. Kebenaran yang datang melalui iman meliputi perubahan moral (ayat Gal 2:19), kasih karunia Allah (ayat Gal 2:21), dan hubungan dengan Kristus yang membuat kita mengambil bagian dalam hidup kebangkitan-Nya (ayat Gal 2:20). Kenyataan ini diperkuat dalam Gal 3:21 di mana Paulus menjelaskan bahwa kebenaran yang datang oleh iman dalam Kristus memberikan hidup, suatu kehidupan yang dipandang sebagai menerima Roh (Gal 3:2-3,14; lihat art. KATA-KATA ALKITABIAH UNTUK KESELAMATAN). |
| (0.30948772340426) | (Ef 6:18) |
(full: BERDOALAH ... DI DALAM ROH.
) Nas : Ef 6:18 Peperangan orang Kristen melawan kekuatan Iblis menuntut kesungguhan dalam doa, yaitu berdoa "di dalam Roh", "setiap waktu", "dengan permohonan yang tak putus-putus", "untuk segala orang kudus", dan "berdoalah senantiasa". Doa jangan dipandang sebagai sekadar senjata yang lain, tetapi sebagai bagian dari peperangan itu sendiri, di mana kemenangan diperoleh bagi diri sendiri dan orang lain dengan bekerja sama dengan Allah. Gagal berdoa dengan rajin, dengan permohonan yang tak putus-putus dalam segala situasi, berarti menyerah kepada musuh (Luk 18:1; Rom 12:12; Fili 4:6; Kol 4:2; 1Tes 5:17). |
| (0.30948772340426) | (2Ptr 2:19) |
(full: MEREKA MENJANJIKAN KEMERDEKAAN.
) Nas : 2Pet 2:19 Roh kedurhakaan yang menjanjikan kebebasan dari pembatasan ilahi akan merata, khususnya dalam masyarakat dan gereja pada hari-hari terakhir sebelum Kristus kembali (lihat cat. --> 1Tim 4:1; lihat cat. --> 2Tim 3:1). [atau ref. 1Tim 4:1; 2Tim 3:1] Patokan moral Allah yang mutlak akan dipandang kedaluwarsa dan hanya merupakan pengekangan hukum terhadap otonomi seseorang, rasa nyaman diri, dan kebahagiaan pribadi. Pada saat manusia menjadikan diri sebagai kekuasaan tertinggi, mereka menjadi hamba kebejatan moral (lihat cat. --> Rom 1:24; lihat cat. --> Rom 1:27). |
| (0.30637723404255) | (Ul 12:2) |
(ende) Kitab ini dimulai dengan beberapa ketetapan ibadat dan lebih-lebih dimulai dengan reaksi jang kuat terhadap kundjungan pada berbagai kuil setempat, jang kerap kali diambil alih dari bangsa Kanaan. Mula-mula pada saat sesudah pendudukan negeri Kanaan, maka pembangunan tempat-tempat ibadat diberbagai daerah suku dipandang sebagai hal jang biasa dan tak terlarang. Akan tetapi hal itu oleh Deut. dipandang sebagai pelanggaran terhadap perintah Allah jang menjuruh supaja menghantjurkan semua kuil-kuil jang telah ada. Adapun alasannja ialah bahwa kelak orang mengalami bahaja jang berasal dari kultus setempat itu. Hal itu akan menjeret kearah pertjampuran kepertjajaan dan pengabdian kepada Jahwe dengan berbagai unsur kafir. Hukum sentralisasi disini dikumpulkan dari tradisi-tradisi jang paralel: ajat Ula 12:2-7 lebih-lebih mengambil ketentuan menghadapi tempat-tempat pemudjaan bangsa Kanaan; ajat Ula 12:8-12 mengemukakan keadaan baru bangsa Israel sebagai alasan bagi sentalisasi itu. Keadaannja aman, tidak ada musuh dan hidup tenteram diwilajahnja sebagai warisan jang diberikan oleh Jahwe. Maka keadaan itu difahami sebagai kesatuan jang berpusat ditempat Jahwe tinggal; djadi bukan lagi sebagai kumpulan suku-suku jang mempunjai kebiasaan ibadat sendiri-sendiri. Achirnja ajat Ula 12:13-19 dan Ula 12:20-28 memuat ketentuan mengenai penjembelihan ternak dan makan dagingnja dirumahnja sendiri sebagai hal jang tidak dianggap sutji lagi. Dalam bagian ajat Ula 12:13-19 dipergunakan kata panggilan "engkau" (bentuk tunggal). Menurut sementara orang hal itu menundjukkan bentuk jang djauh sangat tua. Dalam Deut. bentuk tunggal dan djamak kerapkali berganti-ganti dipakai, tetapi hal itu tidak selalu menundjuk perbedaan sumber pengambilan teks itu. |
| (0.30637723404255) | (Mrk 14:53) |
(sh: Kesaksian palsu (Selasa, 15 April 2003)) Kesaksian palsuKesaksian palsu. Peristiwa penangkapan dan pengadilan Yesus di hadapan Mahkamah Agama, menunjukkan bahwa keadilan sedang dikesampingkan. Dorongan untuk merekayasa suatu kesaksian palsu dipandang sebagai upaya yang sah-sah saja. Dalam situasi yang demikian yang benar bisa diubah menjadi yang salah. Keadilan sebagai cita-cita luhur suatu pengadilan, diselewengkan, dan tindakan balas dendam dipakai sebagai norma. Ucapan Yesus mengenai Bait Allah dalam Yohanes 2:19 diangkat sebagai isu karena dianggap sangat sensitif di kalangan orang Yahudi. Bagi orang Yahudi, Bait Allah adalah tempat di mana Allah bersemayam. Oleh sebab itu Bait Allah adalah tempat yang sangat sakral, dan juga sebagai pusat ibadah orang Yahudi. Sehingga siapa pun yang mau menghancurkan Bait Allah konsekuensinya adalah hukuman mati. Hal lainnya lagi yang memberatkan Yesus adalah ucapan Yesus yang akhirnya membuat Imam Kepala mengoyakkan pakaiannya. Mengapa Ia melakukan tindakan yang mengisyaratkan perkabungan itu? Karena jawaban Yesus yang mengakui bahwa diri-Nya adalah Mesias, bahkan Putra dari Yang Terpuji (ayat 62). Ini dianggap sebagai tindakan menghujat Allah. Mengapa mereka tidak mampu melihat kebenaran ucapan Yesus? Karena hati dan akal sehat mereka telah dibutakan oleh kebencian. Dari proses pengadilan Yesus ini kita belajar tentang beberapa hal: pertama, apabila suatu upaya mencari suatu kebenaran dilakukan dengan suatu prasangka buruk, atau dengan perasaan benci dan dendam maka orang sulit melihat secara jernih suatu persoalan. Kedua, jika suatu upaya mencari suatu keadilan telah dicemari oleh suatu prasangka buruk terhadap sesama maka keadilan bisa dihempaskan lalu kebencian dan dendam dipandang sebagai suatu keadilan. Renungkan: Memberlakukan keadilan dan kebenaran adalah panggilan setiap orang yang mencintai damai sejahtera. |
| (0.30637723404255) | (Why 9:1) |
(sh: Bertutur tentang kekuasaan (Senin, 4 November 2002)) Bertutur tentang kekuasaan
Bertutur tentang kekuasaan.
Renungkan: |
| (0.24759019148936) | (Kej 25:1) |
(ende) Dalam masjarakat-nomade kuno seringkali terdapat poligami. Makin pesat suatu keluarga atau suku berkembang, makin lekas pula pengaruhnja bertambah. Tidak mengherankan, kalau Ibrahim menganggap hal ini sangat biasa. Beserta makin penuhnja Perwahjuan, Tuhan sedikit demi sedikit membimbing manusia kearah Faham jang mendalam tentang akibat-akibat poligami itu bagi kehidupannja. Maka dari itu dalam Israel kita saksikan adanja tendens kearah monogami sebagai tjita-tjita termulia perkawinan. Beserta itu naiklah pula kedudukan wanita dalam masjarakat. Djumlah wanita,jang dalam Kitab Sutji memegang peranan penting, ternjata banjak. Terutama pada para nabi perkawinan monogami dipandang sebagai gambaran tjinta-kasih Jahwe terhadap Israel (paling terang pada nabi Hosea). Tjita-tjita tertjapai dalam Perdjandjian Baru. Disini perkawinan menerima nilai religieus sepenuhnja selaku lambang sakramentil dari persatuan antar Kristen dan Geredja, jang membawa kehidupan sedjati bagi kita sekalian. Demikianlah bagi umat kritiani perkawinan monogam adalah satu-satunja bentuk tjinta-perkawinan, jang sesuai dengan Perdjandjian baru, dan selaras dengan fungsi menjempurnakan manusia dalam perdjalanannja menudju Penebusan sempurna, kearah persatuan abadi dengan Tuhan (lihat Mat 19:3-9; Efe 5:22-33). |
| (0.24759019148936) | (Ul 18:15) |
(ende) Bangsa Israel tidak membutuhkan ahli nudjum: karena Allah mengutus para nabi jang berbitjara atas namaNja (bdk. aj.18)(Ula 18:18). Bukan hal-hal jang adjaib jang dipermaklumkan oleh mereka: melainkan kehendak Allahlah jang disampaikan olah mereka. Adapun maksud teks ini ialah dikalangan bangsa Israel selalu ada orang jang mendapat rahmat.Orang itu mendengar setjara langsung suara Allah dan mengalami kehadiranNja seperti halnja dengan Musa. Adapun umat sendiri sebagai keseluruhan itu tidak mampu hidup didalam kehadiran Allah: pada taraf sesempurna itu. Sabda Allah akan disampaikan kepada mereka dengan perantaraan orang Allah. Pada tahap pertama tugas Musa dilandjutkan oleh Josjua: namun para nabi dari djaman jang lebih kemudianpun djuga mempunjai tugas jang sama. Diwaktu kemudian teks ini sering mendjadi alasan untuk menantikan kedatangan Musa jang kedua: sebagai tokoh jang istimewa: seorang penjelamat bangsa seperti Musa. Dari sebab itu perkataan ini dipandang sebagai ramalan tentang Almasih jakni Musa jang kedua (lih. Yoh 1:21; Luk 9:29-31; 2Ko 3:4,6; Kis 3:22; 7:37). |
| (0.24759019148936) | (Ul 33:1) |
(ende) Disini Musa sebagai nabi menjampaikan berkatnja kepada suku-suku. Kata-kata berkat ini tidak hanja dipandang sebagai harapan supaja selamat: melainkan djuga sebagai visi jang menentukan hari depan. Ramalan-ramalan dalam bentuk berkat sematjam itu berulangkali muntjul dalam Kitab Sutji. Hal itu ada hubungannja dengan berkat kuno: dimana seorang bapa leluhur menjampaikan berkat: jang diterimanja dari Allah: kepada anak-anaknja: pertama-tama kepada anak jang tertua.Bandingkan berkat dari Ishak (Kej 27) dan dari Jakub (Kej 49). Ruben sebagai anak sulung disini djuga pertama-tama disebutkan: meskipun de fakto ia tidak mendjadi ahli waris utama berkat itu. Menjolok sekali bahwa disini semua pepatah bernada positif. Tjatjat tjela suku-suku tidak disebut-sebut. Setjara historis rumusan-rumusan berkat ini merupakan karangan dari djaman sesudah Musa. Meskipun sifatnja sangat kuno: namun waktunja jang tepat sukar ditentukan. Isinja menundjukkan kepada suatu djaman ketika suku-suku telah menetap di Kanaan. Namun djelas kelihatan adanja kesadaran jang kuat pada suku-suku sebagai pembawa berkatnja masing-masing. Berkat itu disini oleh pengarang tidak dipulangkan kepada para leluhur: melainkan kepada Musa: djadi pada perdjandjian Sinai. Pemberian berkat itu dipengantari dan ditutup dengan njanjian pudjian jang melukiskan pimpinan jang berkuasa dari Jahwe selama perdjalanan dari Sinai menudju kenegeri jang telah didjandjikan (aj.2-4)(Ula 33:2-4) Jahwe adalah baik Tuhan semesta alam pun pula kekuatan-kekuatan alam: maupun Jang Berperang untuk bangsa Israil menghadapi musuh (aj. 26 sld)(Ula 33:26). |
| (0.24759019148936) | (Mat 8:4) |
(ende: Djanganlah itu kautjeritakan) Larangan jang demikian kerap kali tersua dalam Indjil. Maksud Jesus agaknja seperti berikut. Ia memang hendak mejakinkan orang bahwa Ia Mesias dan Putera Allah, djuga dengan mukdjizat-mukdjizat, tetapi selangkah demi selangkah. Ia hendak menghindarkan orang banjak terpesona sehingga mau mengangkatnja sebagai radja (bdl. Yoh 6:15), dan tidak mau meneguhkan mereka dalam kepertjajaannja, bahwa Mesias akan muntjul sebagai radja mulia jang pertama-tama hendak membebaskan kaum Israel dari pendjadjahan dan memulihkan keradjaan David dalam segala kegemilangannja. Ia baru hendak dikenal sebagai Mesias dan Putera Allah dengan sepenuhnja, sesudah orang mengerti, bahwa keradjaannja bukan dari dunia ini, melainkan serba rohani dan menuntut roh kemiskinan dan penjangkalan diri. |
| (0.24759019148936) | (Kel 21:22) |
(full: SEHINGGA KEGUGURAN KANDUNGAN
) Nas : Kel 21:22-23 (versi Inggris NIV -- lahir sebelum waktunya). Sebagai tambahan atas perlindungan bagi orang yang hidup, Allah menuntut perlindungan anak yang belum lahir.
|



untuk mendengarkan pasal yang sedang Anda tampilkan. [