Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 81 - 100 dari 140 ayat untuk gerbang (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.21) (1Taw 16:38) (jerusalem: Yedutun) Nama ini terdapat juga dalam judul beberapa Mazmur (39,62,77). Orangnya sama dengan Etan, bdk 1Ta 15:17; 6:33+. Di sini Yedutun/Etan diperkenalkan sebagai ayah Obed-Edom, 1Ta 16:38, dan ayah para penunggu pintu gerbang bait Allah, 1Ta 16:42. Sejumlah orang Lewi di zaman Nehemia dianggap keturunan Yedutun/Etan, Neh 11:17; 1Ta 9:16.
(0.21) (1Taw 23:4) (jerusalem: pekerjaan di rumah TUHAN) Terjemahan lain: kebaktian di rumah TUHAN. Kalau demikian maka yang dimaksud ialah para penyanyi. Begitu 1Ta 4-5 menyebut golongan-golongan sama dengan yang tampil dalam bab 25 dan 26, yaitu: penyanyi, bab 25, penunggu pintu gerbang, 1Ta 26:1 dst, pengatur (penulis) dan hakim, 1Ta 26:29 "Pemuja TUHAN dengan alat-alat musik" tampil juga dalam 1Ta 15:19 dst.
(0.21) (Neh 11:17) (jerusalem: bin Asaf) Ternyata para penyanyi sudah termasuk kaum Lewi, bdk Neh 11:22, tetapi para penunggu pintu gerbang belum, Neh 11:19. Dari para penyanyi hanya bani Asaf kembali dari pembuangan, Ezr 2:41=Neh 7:44. Mungkin kedua kelompok lain, yang bani Heman dan bani Yedutun, keturunan para penyanyi bait Allah dahulu, tidak masuk pembuangan, bdk 1Ta 16:41-43.
(0.21) (Est 2:19) (jerusalem: Mordekhai duduk di pintu gerbang istana raja) Ini berarti bahwa Mordekhai sebagai pegawai sedang bertugas, bdk Est 2:21+. Bagian ayat ini sama dengan Est 2:21. Di situ catatan itu memang pada tempatnya, sedangkan dalam Est 2:19 kurang sesuai. Mungkin dalam Est 2:19 catatan itu hanya salah tulis. Barangkali Est 2:19 perlu diperbaiki menjadi: anak-anak dara dipindahkan kepada bagian istana lain yang teruntuk bagi perempuan.
(0.21) (Yeh 46:1) (jerusalem: Beginilah firman Tuhan) Bab 46 memuat berbagai-bagai unsur. Bagian pertama menyajikan beberapa aturan mengenai pemakaian pintu-pintu gerbang bait Allah oleh "raja" dan rakyat dan tentang korban-korban yang dipersembahkan "raja", Yeh 46:1-12. Menyusullah suatu tambahan tentang "korban harian:, Yeh 46:13-15. Lalu di tambahkan penetapan tentang tanah milik "raja" yang tidak boleh dialihtangankan, Yeh 46:16-18. Akhirnya ada sebuah tambahan pelengkap tentang dapur bait Allah tempat korban disediakan.
(0.21) (Dan 8:2) (jerusalem: puri Susan) Susan adalah salah satu kota kediaman wangsa kerajaan Akhemenides (keturunan Koresy). Tidak jelas apakah Daniel sungguh-sungguh di kota Susan atau hanya termasuk ke dalam penglihatannya
(0.21) (Neh 7:1) (sh: Standar Nehemia (Senin, 20 November 2000))
Standar Nehemia

Kota Yerusalem kini pulih kembali. Tembok kota telah berdiri dan pintu gerbangnya telah dipasang. Lalu Nehemia mengangkat penunggu- penunggu pintu gerbang yaitu para penyanyi dan orang-orang Lewi. Sepintas penunjukkan ini nampak aneh. Para penyanyi dan orang- orang Lewi memang biasa bertugas menjaga pintu namun bukan pintu gerbang kota tetapi pintu gerbang Bait Allah. Sebenarnya mereka adalah orang-orang yang tepat, sebab mereka telah terbiasa sehingga sikap mental dan kewaspadaan terhadap tugas sudah terbentuk.

Nehemia juga mengangkat Hanani sebagai pengawas Yerusalem karena ia adalah saudaranya. Bukan karena alasan koneksi ataupun nepotisme, sebab Nehemia telah membuktikan bahwa hidupnya, saudara- saudaranya, dan bawahannya bebas dari korupsi dan memperkaya diri sendiri. Alasan penunjukkan Hanani sebagai pengawas atas Yerusalem adalah ia mempunyai kredibilitas dan integritas, hingga kepadanya dipercayakan tugas yang berat dan besar. Untuk jabatan panglima benteng Nehemia mengangkat Hananya, seorang yang dapat dipercaya dan takut akan Tuhan. Ada kombinasi yang serasi dan indah dalam kualifikasi yang dimiliki Hananya. Ia tidak hanya mempunyai kredibilitas yang tinggi tetapi juga mempunyai kedewasaan rohani yang lebih matang dari yang lain.

Nehemia tidak berhenti sampai disitu. Ia memberikan perintah yang sangat jelas dan teliti untuk tugas mereka. Sepintas nampaknya Nehemia sangat berlebihan. Mengapa pintu gerbang harus tetap ditutup hingga matahari tinggi? Sekalipun pintu sudah ditutup dan dipalangi, orang-orang masih harus berjaga. Bahkan penjagaan pun dilakukan dari depan rumah para penjaga. Nehemia melakukan itu semua dengan pertimbangan situasi di luar Yerusalem masih sangat rawan. Musuh Israel masih terus berusaha keras menggagalkan segala usaha Nehemia. Nehemia mempunyai tekad untuk menjalankan misi yang dipercayakan kepadanya dengan sempurna dan hasil semaksimal mungkin.

Renungkan: Standar Nehemia pun menjadi tuntutan bagi kita saat ini. Karena itu dalam setiap tugas yang dipercayakan kepada kita hendaklah kita laksanakan dengan standar Nehemia, mulai dari pemilihan orang- orang yang akan menjadi tim hingga ketepatan dan ketelitian kerja.

(0.20) (1Taw 26:1) (sh: Tugas-tugas lebih lanjut orang Lewi (Jumat, 22 Februari 2002))
Tugas-tugas lebih lanjut orang Lewi

Pengaturan berikut ini ada dalam tiga bidang. Pertama, penjagaan pintu gerbang bait Allah (ayat 1-19). Pintu-pintu gerbang dijaga oleh tiga keluarga. Kedua keluarga pertama adalah dari suku Lewi, dan Obed-Edom adalah seorang Gat (ayat 2Sam. 6:10-11). Selain menjaga pintu-pintu gerbang Bait Allah, para penjaga pintu gerbang juga menjaga gudang perlengkapan dan peralatan (ayat 9:23,26), mengurus perkakas ibadah (ayat 9:28), dan tugas-tugas lainnya yang berkenaan dengan ibadah, bahkan mencakup urusan musik (ayat 9:33).

Para penjaga pintu adalah orang gagah perkasa (ayat 7,9), karena tugas mereka amat penting. Mereka harus memastikan bahwa tidak ada orang yang luput masuk ke dalam Bait Allah dengan keadaan tidak layak atau menyebabkan ibadah Bait Allah ternodai. Tugas penjaga pintu Timur adalah yang terberat kereta pintu Timur adalah tempat yang hanya boleh dilalui. Sebagaimana tugas-tugas para penyanyi ditentukan dengan memakai undi, para penjaga pintu gerbang pun memakai cara yang sama (ayat 12-13). Hal ini menunjukkan bahwa semua pengaturan mendapatkan pimpinan Ilahi yang jelas. Pembagian tugas yang detail menyatakan bahwa penulis Tawarikh sangat memedulikan bait Allah.

Kedua, pengawasan perbendaharaan Bait Allah (ayat 20-28). Ini dibagi dua, yaitu pengawasan bagi perabotan kudus Bait Allah (ayat 21-22) dan pengawasan bagi harta benda (rampasan perang, jarahan) yang dikuduskan di Bait Allah (ayat 23-28). Ketiga adalah administratif pemerintahan, yang mungkin tidak ada hubungan langsung dengan bait Allah. Petugasnya mencakup para pengatur, hakim, dan, kepala administratif daerah (ayat 29-32). Ini menarik karena merupakan tugas-tugas "sekuler" bagi orang Lewi. Secara khusus juga ditunjuk kepala administratif daerah bagi daerah sebelah B arat sungai Yordan, tempat suku-suku Ruben, Gad, dan setengah Manasye bermukim. Dengan demikian, suku-suku di tempat itu tidak perlu merasa tersisih atau terpisah dari suku-suku di timur sungai Yordan (yaitu wilayah Israel pada masa Daud).

Renungkan: Di dalam melayani Tuhan tidak ada tugas yang lebih rohani atau kurang rohani. Kalau setiap tugas dilakukan dengan hati yang beribadah kepada Tuhan, maka tugas itu pasti rohani!

(0.20) (Yeh 44:1) (sh: Siapa boleh masuk ke Bait Suci? (Selasa, 27 November 2001))
Siapa boleh masuk ke Bait Suci?

Bila pada permulaan penglihatan ini Yehezkiel dibawa malaikat melewati gerbang timur untuk masuk ke pelataran luar Bait Suci, maka setelah Tuhan Allah masuk melalui gerbang tersebut, gerbang timur ini harus tetap tertutup (ayat 2). Tidak seorang pun boleh keluar-masuk melaluinya. Penutupan pintu ini, selain menjaga agar kekudusan Allah dijunjung tinggi, juga menyatakan secara kongkret bahwa Allah kini berdiam di antara umat-Nya untuk selamanya.

Satu tokoh baru diperkenalkan dalam penglihatan ini, yakni raja (terjemahan yang lebih tepat: pangeran). Sebagai pemimpin bangsa, raja dihormati sebagai satu-satunya tokoh yang boleh makan di hadapan Tuhan, di dalam balai gerbang dari pintu gerbang timur. Tetapi, berbeda de-ngan masa sebelum pembuangan, dalam era baru ini raja pun memiliki keterbatasannya untuk tidak sembarangan masuk ke Bait Suci (ayat 3b).

Kemudian, Yehezkiel diperintahkan untuk memperhatikan de-ngan sungguh-sungguh peraturan-peraturan rumah Tuhan, khususnya siapa yang diperbolehkan masuk ke dalam rumah Tuhan (ayat 5). Di masa lampau, umat Israel menajiskan Bait Suci dengan membiarkan "orang-orang asing" masuk ke tempat kudus. Mereka ini "tidak bersunat hatinya maupun dagingnya" (ayat 7). Mereka berasal dari bangsa-bangsa lain, dan dipakai oleh orang Israel sebagai "pekerja kasar" (Yosua 9:27), atau sebagai pengawal istana di Yerusalem, yang juga ditugasi oleh raja untuk mengawal Bait Allah (ayat 2 Raja 11:4-8). Oleh para imam, mereka bahkan diizinkan masuk ke Tempat Kudus (ayat 8b), mungkin untuk membantu dalam mempersembahkan kurban, suatu tugas yang sebenarnya hanya boleh dilakukan oleh orang Lewi (bdk. Bil. 18:1-7). Dengan perbuatan ini, umat Israel menajiskan kesucian rumah Tuhan, dan mereka dianggap telah mengingkari perjanjian Allah dengan umat-Nya. Pelanggaran terhadap kesucian Allah di masa lampau bukan masalah kecil. Yehezkiel mengingatkan bahwa hanya de-ngan meninggalkan kejahatan dan dosa masa lampau, umat Israel dapat mencerminkan kekudusan Allah yang berdiam di tengah mereka.

Renungkan: Kita dapat bersyukur karena di dalam Kristus kita telah dikuduskan dan dilayakkan untuk menghadap takhta Allah. Kita pun dipanggil untuk selalu hidup diperbaharui dalam kekudusan (Kol. 3:9-10).

(0.18) (Yer 17:19) (full: BERDIRILAH DI PINTU GERBANG. )

Nas : Yer 17:19-23

Ayat-ayat ini mengenai pemeliharaan kekudusan hari Sabat menunjukkan bahwa nubuat-nubuat Yeremia tentang malapetaka juga bersyarat. Jikalau saja bangsa itu mau berbalik kepada Allah, menguduskan hari Sabat, dan melakukan yang benar, maka mereka akan mengelak penawanan (ayat Yer 17:24-26); jalan keselamatan masih terbuka bagi Yehuda.

(0.18) (Kej 28:18) (jerusalem: batu) Batu itu dianggap tempat kehadiran Allah. Ia menjadi sebuah "Bet El", rumah Allah. Ia menerangkan nama kota Betel. Batu itu dioles dengan minyak, hal mana adalah sebuah upacara keagamaan yang umum dipraktekkan dalam agama negeri Kanaan dan seluruh lingkup bangsa Semit. Kemudian upacara semacam itu dilarang oleh hukum Taurat dan dikutuk oleh para nabi, lih Kel 23:24. Dalam nas Kejadian ini gagasan bahwa ada sebuah kediaman Allah di bumi didampingi pikiran yang lebih halus dan rohani, sebab Betel adalah "pintu gerbang sorga" dan sorga itulah tempat kediaman Allah yang sebenarnya, bdk 1Ra 8:27.
(0.18) (2Raj 14:13) (jerusalem: masuk ke Yerusalem) Barangkali naskah Ibrani perlu diperbaiki (memang nampaknya rusak) sesuai dengan 2Ta 25:23: membawa dia ke Yerusalem
(0.18) (Mzm 65:8) (jerusalem: takut kepada...) Terjemahan lain: .... takut. Dengan tanda-tanda mujizatMu Kaubuat tempat terbitnya pagi dan petang bersorak-sorai
(0.17) (Mat 16:18) (ende: Engkaulah Petrus)

Jesus memakai bahasa Aramea dan sebenarnja menjebutnja Kefa artinja bukit batu (tjadas). Sebab itu Jesus sebenarnja bersabda: Engkau bukit batu, dan diatas bukit batu ini Aku akan mendirikan geredjaKu. Terdjemahan "Kefa" dalam bahasa Junani ialah "Petros", dalam bahasa Latin mendjadi Petrus. Bdl. Yoh 1:42. Paulus gemar menggunakan nama Aramea dalam bentuk Junani "Kefas". Demikian dalam Gal 1:18; 2:9; 2:14; 1Ko 3:22 dan1Ko 9:5.

(0.15) (Yeh 40:1) (sh: Penglihatan tentang Bait Suci yang baru (Selasa, 20 November 2001))
Penglihatan tentang Bait Suci yang baru

Empat belas tahun sesudah Yerusalem jatuh (ayat 573 sM) bertepatan dengan tahun ke-25 pembuangan ke Babel. Ketika Yehezkiel mengenang kembali hari terjadinya tragedi tersebut (bdk. 2Taw. 36:10), ia mendapatkan penglihatan baru. Ia dibawa kembali ke tanah Israel, ke sebuah gunung yang tinggi. Dari situ ia melihat sesuatu yang menyerupai "kota" (ayat 2- 3a). Yehezkiel kemudian ditemani oleh seorang malaikat untuk melihat dan memahami penglihatan itu, dan ditugaskan untuk menyampaikannya kepada umat Israel. Pasal 40:1-4 merupakan pendahuluan bagi serangkaian penglihatan yang diuraikan dalam pasal 40-48.

"Kota" yang dilihat Yehezkiel ternyata bukan Yerusalem, melainkan bangunan Bait Suci (ayat 5). Bentuk Bait Suci ini tidak sama dengan Bait Suci Salomo, yang telah dihancurkan oleh pasukan Nebukadnezar. Bait Suci yang baru ini dikelilingi oleh tembok, yang tingginya 6 hasta dan tebalnya 6 hasta (ayat 1 hasta kurang lebih setara dengan 0,5 meter). Selanjutnya, malaikat melakukan pengukuran seluruh bangunan Bait Suci, mulai dari pintu gerbang timur (ayat 6-16). Setiap pintu gerbang berbentuk bangunan berukuran 50 x 25 hasta (ayat 13, 15). Di dalamnya terdapat serambi, yang memisahkan kamar- kamar jaga di kiri kanannya (ayat 10, 16). Di ujung serambi terdapat balai gerbang, yang dibatasi di sebelah luarnya oleh tiang tembok (ayat 8). Tiang-tiang tembok itu diperindah dengan ukiran gambar pohon kurma (ayat 16).

Penglihatan Yehezkiel dimulai dari bagian luar kompleks Bait Suci, yakni tembok-tembok yang mengelilingi dan memisahkan bagian dalam dari bagian luar. Hal ini menjadi penting kalau kita menyadari bahwa Bait Suci adalah kudus, sedangkan dunia penuh dengan dosa. Tembok-tembok itu berfungsi "untuk memisahkan yang kudus dari yang tidak kudus" (ayat 42:20).

Renungkan: Orang Kristen harus belajar memisahkan yang kudus dari yang berdosa. Ia tidak boleh mencampuradukkan kehidupan yang telah disucikan Allah dengan hal-hal dosa. Kita membutuhkan pertolongan Roh Kudus untuk menjaga kesucian hidup dan berani menolak segala godaan untuk berbuat dosa.

(0.15) (Yeh 48:23) (sh: Yahweh shammah, kota yang baru (Rabu, 5 Desember 2001))
Yahweh shammah, kota yang baru

Teruma, dengan Bait Suci di tengah-tengahnya (ayat 8, 10, 21), membagi wilayah umat Israel menjadi dua bagian yang tidak simetris: tujuh suku di utara dan lima suku di selatan (ayat 23-29). Ini menunjukkan bahwa, bagi Israel, berada "di tengah-tengah" bukan dilihat dari segi geografis (pembagian enam-enam), melainkan teologis. Titik pusat kehidupan bangsa adalah Bait Suci. Di mana ada Bait Suci, di situlah Allah berdiam di tengah-tengah umat-Nya. Seluruh pembagian wilayah dimeteraikan dengan pernyataan "demikianlah firman Tuhan Allah" (ayat 29), yang menunjukkan bahwa pembagian ini ditetapkan bukan oleh manusia, tetapi oleh Tuhan sendiri.

Sekitar 6-7 km di selatan Bait Suci, terletak kota yang baru (ayat 15-20; 30-35). Yerusalem, kota rancangan manusia, telah dihancurkan; sebuah kota rancangan Allah kini didirikan. Kota ini sama panjang dan lebarnya (ayat 4500 hasta, kurang lebih 2250 m), dikelilingi tembok dengan 12 pintu gerbang. Lazim pada masa itu kota memiliki satu pintu gerbang (sebelum pembuangan, Yerusalem memiliki enam). Dengan adanya 12 pintu gerbang, yang diberi nama menurut ke-12 suku Israel (termasuk Lewi), tersedia kemudahan dan keleluasaan untuk masuk-keluar kota ini. Kemudahan itu berlaku bagi seluruh warga, termasuk orang asing, yang hendak berbakti ke rumah Allah.

Kota itu menyandang nama baru: Yahweh shammah, "Tuhan hadir di situ". Sungguh kontras dengan kondisi Yerusalem menjelang pembuangan: "Kota itu penuh kekerasan" (ayat 7:23); "Tanah ini penuh hutang darah dan kota ini penuh ketidakadilan" (ayat 9:9). Masa Allah meninggalkan Bait Suci yang tercemar dosa (pasal 7-11) telah berakhir. Allah telah kembali! Nama baru itu merefleksikan kehadiran Allah di tengah-tengah umat- Nya di kota "sekular", tempat bekerja dan bertani, tempat interaksi sosial berbagai lapisan masyarakat.

Renungkan: Allah ingin hadir bukan hanya di Bait Suci-Nya, tetapi juga dalam hidup kita sehari-hari. Kehadiran Allah akan mengubah sebuah kota sekular menjadi kota yang mempermuliakan nama- Nya. "Berdoalah untuk kota itu kepada Tuhan, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu" (Yer. 29:7).

(0.15) (Yer 19:1) (ende)

Agaknja bagian ini terdiri atas beberapa potongan jang mula2 tersendiri, jaitu:

Suatu perbuatan lambang dengan buli2 (Yer 19:1-2,10-11);

Suatu antjaman lawan Tofet (Yer 19:2,9,11;

Suatu nubuat lawan Jerusjalem jang diikuti pertengkaran dengan Pashur (Yer 19:12-20:6).

Menurut ahli2 lain:

Pemetjahan buli2 dengan pidato dibaitullah dan pertengkaran dengan Pashur (Yer 19:1-2,10-11,14-15); suatu pidato di Tofet kepada radja dan penduduk Jerusjalem (Yer 19:2,3-9,11-13).

Ataupun: Pemetjahan buli2 (Yer 19:1-2,10-11,14-15; 20:1-6); pidato lawan Tofet (Yer 19:2-9,12,13 (Yer 19:11 b tambahan).

Dalam aj. 14 (Yer 19:14) "Tofet" diperbaiki mendjadi pintu-gerbang.

(0.15) (Kej 19:1) (full: LOT SEDANG DUDUK DI PINTU GERBANG SODOM. )

Nas : Kej 19:1

Sekalipun Lot sedih oleh perbuatan-perbuatan najis yang didengar dan dilihatnya (2Pet 2:7-8), ia masih bersedia mendiamkan kejahatan Sodom demi keuntungan materiel dan sosial

(lihat cat. --> Kej 13:12).

[atau ref. Kej 13:12]

Kompromi ini mendatangkan tragedi kepada keluarganya (ayat Kej 19:24). Demikian pula, orang percaya masa kini yang tidak melindungi keluarganya dari lingkungan yang tidak beriman dan pengaruh jahat demi keuntungan materiel dan sosial mengakibatkan tragedi bagi keluarganya.

(0.15) (Im 4:12) (full: KE LUAR PERKEMAHAN. )

Nas : Im 4:12

Pembakaran binatang yang dipersembahkan "ke luar perkemahan" melambangkan pemindahan dosa secara menyeluruh. PB menghubungkan hal ini dengan penderitaan Yesus di luar pintu gerbang (yaitu, di luar Yerusalem) supaya menyucikan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri (bd. Yoh 19:17-18; Ibr 13:11-15). Orang Kristen juga dipanggil untuk "pergi kepada-Nya di luar perkemahan" (yaitu, meninggalkan kesenangan-kesenangan berdosa dunia ini) untuk mencari kota sorgawi dan mempersembahkan korban pujian dan ucapan syukur kepada Allah

(lihat cat. --> Ibr 13:13).

[atau ref. Ibr 13:13]

(0.15) (Mzm 18:10) (jerusalem: kerub) itu adalah makhluk gaib yang menjadi kendaraan Allah, bdk Garuda dalam wayang Jawa. Dalam Kemah pertemuan, Kel 25:18+, dan kemudian dalam bait Allah, 1Ra 6:23 dst, ada (patung) dua kerub yang dengan sayap-sayapnya menaungi tabut perjanjian. Ini menginspirasikan nabi Yehezkiel dalam menggambarkan kendaraan Allah, Yeh 1:10, yang dibawa oleh kerub-kerub. Kerub-kerub itu dianggap takhta Tuhan, 1Sa 4:4+; 2Sa 6:2; 2Ra 19:15; Maz 80:2,99:1. Setelah bait Allah hancur kerub-kerub itu melambangkan makhluk-makhluk sorgawi. Kata yang sama dalam bahasa Asyur berarti: makhluk-makhluk (patung) yang berupa lembu jantan bersayap yang ditempatkan pada pintu gerbang kuil (dan istana) di Mesopotamia


TIP #25: Tekan Tombol pada halaman Studi Kamus untuk melihat bahan lain berbahasa inggris. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA