Pertama-tama aku mengucap syukur kepada Allahku oleh Yesus Kristus atas kamu sekalian,<x id="s" /> sebab telah tersiar kabar tentang imanmu di seluruh dunia.<x id="t" />

Aku berdoa, semoga dengan kehendak<x id="x" /> Allah aku akhirnya beroleh kesempatan untuk mengunjungi kamu.<x id="y" />

Sebab di dalamnya nyata<x id="l" /> kebenaran Allah, yang bertolak dari iman<x id="m" /> dan memimpin kepada iman<n id="1" />, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman.<x id="n" />"

Sebab murka Allah<n id="1" /><x id="o" /> nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman.

Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia<n id="1" /> sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.<x id="s" />

Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, maka Allah menyerahkan<x id="f" /> mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas:

Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka<x id="s" /> dan hukuman<x id="t" /> Allah yang adil akan dinyatakan.

Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil<x id="h" /> yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi<n id="1" /><x id="i" /> dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus.<x id="j" />

Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya,<x id="k" /> mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?<x id="l" />

Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian<x id="m" /> karena iman, dalam darah-Nya<n id="1" />.<x id="n" /> Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan<x id="o" /> dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.

dan juga menjadi bapa orang-orang bersunat, yaitu mereka yang bukan hanya bersunat, tetapi juga mengikuti jejak iman Abraham, bapa leluhur kita<n id="1" />, pada masa ia belum disunat.

Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk<x id="k" /> oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri<x id="l" /> dan kita bermegah dalam pengharapan<x id="m" /> akan menerima kemuliaan Allah.

Dan pengharapan<x id="p" /> tidak mengecewakan, karena kasih<x id="q" /> Allah telah dicurahkan di dalam hati kita<n id="1" /> oleh Roh Kudus<x id="r" /> yang telah dikaruniakan kepada kita.

Sebab jikalau kita, ketika masih seteru,<x id="z" /> diperdamaikan<x id="a" /> dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya<n id="1" />!<x id="b" />

Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu.<x id="c" />

supaya, sama seperti dosa berkuasa dalam alam maut,<x id="v" /> demikian kasih karunia<n id="1" /><x id="w" /> akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal,<x id="x" /> oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.

Sebab upah dosa ialah maut;<x id="o" /> tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal<x id="p" /> dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Tetapi dalam perintah<x id="g" /> itu dosa mendapat kesempatan untuk membangkitkan di dalam diriku rupa-rupa keinginan; sebab tanpa hukum Taurat dosa mati.<x id="h" />

Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa<x id="w" /> yang diam di dalam aku.

Roh<n id="1" />, yang memberi hidup<x id="i" /> telah memerdekakan<x id="j" /> kamu dalam Kristus<x id="k" /> dari hukum dosa<x id="l" /> dan hukum maut.