Pada hari pertama dalam minggu itu,<x id="q" /> ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti,<x id="r" /> Paulus berbicara dengan saudara-saudara di situ, karena ia bermaksud untuk berangkat pada keesokan harinya. Pembicaraan itu berlangsung sampai tengah malam.

Ketika masa tujuh hari itu sudah hampir berakhir, orang-orang Yahudi yang datang dari Asia, melihat Paulus di dalam Bait Allah, lalu mereka menghasut rakyat dan menangkap dia,<x id="d" />

Ketika Paulus hendak dibawa masuk ke markas,<x id="r" /> ia berkata kepada kepala pasukan itu: "Bolehkah aku mengatakan sesuatu kepadamu?" Jawabnya: "Tahukah engkau bahasa Yunani?

Maka mereka yang harus menyesah dia,<x id="q" /> segera mundur; dan kepala pasukan itu juga takut, setelah ia tahu, bahwa Paulus, yang ia suruh ikat itu,<x id="r" /> adalah orang Rum.<x id="s" />

Membalas itu Paulus berkata kepadanya: "Allah akan menampar engkau, hai tembok yang dikapur putih-putih!<x id="b" /> Engkau duduk di sini untuk menghakimi aku menurut hukum Taurat, namun engkau melanggar hukum Taurat oleh perintahmu untuk menampar<x id="c" /> aku."

Karena itu hendaklah kamu bersama-sama dengan Mahkamah Agama<x id="s" /> menganjurkan kepada kepala pasukan, supaya ia menghadapkan Paulus lagi kepada kamu, seolah-olah kamu hendak memeriksa perkaranya lebih teliti, dan sementara itu kami sudah siap sedia untuk membunuh dia sebelum ia sampai kepada kamu."

Jawabnya: "Orang-orang Yahudi telah bersepakat untuk meminta kepadamu, supaya besok engkau menghadapkan Paulus lagi ke Mahkamah Agama,<x id="v" /> seolah-olah Mahkamah itu mau memperoleh keterangan yang lebih teliti dari padanya.<x id="w" />

Tetapi ketika Paulus berbicara tentang kebenaran, penguasaan diri<x id="c" /> dan penghakiman<x id="d" /> yang akan datang<n id="1" />, Feliks menjadi takut<x id="e" /> dan berkata: "Cukuplah dahulu dan pergilah sekarang; apabila ada kesempatan baik, aku akan menyuruh memanggil engkau."

Tetapi oleh pertolongan Allah aku dapat hidup sampai sekarang dan memberi kesaksian kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar. Dan apa yang kuberitakan itu tidak lain dari pada yang sebelumnya telah diberitahukan<x id="b" /> oleh para nabi dan juga oleh Musa,

"Saudara-saudara, aku lihat, bahwa pelayaran kita akan mendatangkan kesukaran-kesukaran dan kerugian besar, bukan saja bagi muatan dan kapal, tetapi juga bagi nyawa kita.<x id="h" />"

Ketika hari menjelang siang, Paulus mengajak semua orang untuk makan, katanya: "Sudah empat belas hari lamanya kamu menanti-nanti saja, menahan lapar dan tidak makan apa-apa.

Namun mereka menyangka, bahwa ia akan bengkak atau akan mati rebah seketika itu juga. Tetapi sesudah lama menanti-nanti, mereka melihat, bahwa tidak ada apa-apa yang terjadi padanya, maka sebaliknya mereka berpendapat, bahwa ia seorang dewa.<x id="p" />

Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa<n id="1" /> juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam,<x id="h" /> yang adalah gambaran Dia yang akan datang.<x id="i" />

Tetapi justru karena itu aku dikasihani,<x id="f" /> agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya.<x id="g" /> Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya<x id="h" /> kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.<x id="i" />

Pelayanan mereka adalah gambaran<x id="z" /> dan bayangan<x id="a" /> dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan<x id="b" /> kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: "Ingatlah," demikian firman-Nya, "bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu.<x id="c" />"

Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan<x id="n" /> saja dari keselamatan<x id="o" /> yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri.<x id="p" /> Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan<n id="1" />, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan<x id="q" /> mereka yang datang mengambil bagian<x id="r" /> di dalamnya.

<span class="red">Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau<x id="c" /> dari hari pencobaan<n id="1" /> yang akan datang atas seluruh dunia<x id="d" /> untuk mencobai<x id="e" /> mereka yang diam di bumi.<x id="f" />span>

Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih,<x id="c" /> dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap<x id="d" /> jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh<n id="1" /> sama seperti mereka.

Lalu aku melihat: aku mendengar seekor burung nasar terbang<n id="1" /> di tengah langit<x id="x" /> dan berkata dengan suara nyaring: "Celaka, celaka, celakalah<x id="y" /> mereka yang diam di atas bumi<x id="z" /> oleh karena bunyi sangkakala ketiga malaikat lain, yang masih akan meniup sangkakalanya."

Dan sesudah ketujuh guruh itu selesai berbicara, aku mau menuliskannya,<x id="a" /> tetapi aku mendengar suatu suara dari sorga<x id="b" /> berkata: "Meteraikanlah apa yang dikatakan oleh ketujuh guruh itu dan janganlah engkau menuliskannya!<x id="c" />"