Ketika didengar Hadad di Mesir, bahwa Daud telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya dan bahwa panglima Yoab sudah mati juga, maka berkatalah Hadad kepada Firaun: "Biarkanlah aku pergi ke negeriku."

Sebabnya ialah karena ia telah meninggalkan Aku dan sujud menyembah<x id="b" /> kepada Asytoret, dewi orang Sidon, kepada Kamos, allah orang Moab dan kepada Milkom, allah bani Amon, dan ia tidak hidup<x id="c" /> menurut jalan yang Kutunjukkan dengan melakukan apa yang benar di mata-Ku dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan<x id="d" /> dan peraturan-Ku, seperti Daud, ayahnya.

Beginilah firman TUHAN: Janganlah kamu maju dan janganlah kamu berperang melawan saudara-saudaramu, orang Israel. Pulanglah masing-masing ke rumahnya, sebab Akulah yang menyebabkan hal ini terjadi<n id="1" />." Maka mereka mendengarkan firman TUHAN dan pergilah mereka pulang sesuai dengan firman TUHAN itu.

Kemudian ia pergi dan menemukan mayat orang itu tercampak di jalan, sedang keledai dan singa berdiri di sampingnya. Singa itu tidak memakan mayat itu dan tidak mencabik keledai itu.

Lalu Yerobeam berkata kepada isterinya: "Berkemaslah! Menyamarlah, supaya jangan diketahui orang, bahwa engkau isteri Yerobeam, dan pergilah ke Silo. Bukankah di sana tinggal nabi Ahia!<x id="u" /> Dialah yang telah mengatakan tentang aku, bahwa aku akan menjadi raja atas bangsa ini.

Aku telah mengoyakkan<x id="z" /> kerajaan dari keluarga Daud dan memberikannya kepadamu, tetapi engkau tidak seperti hamba-Ku Daud yang tetap mentaati segala perintah-Ku dan mengikuti Aku dengan segenap hatinya dan hanya melakukan apa yang benar<x id="a" /> di mata-Ku.

"Ada perjanjian<x id="a" /> antara aku dan engkau, antara ayahku dan ayahmu. Di sini kukirim kepadamu suatu bingkisan, yakni emas dan perak. Marilah, batalkanlah perjanjianmu dengan Baesa, raja Israel, supaya ia undur dari padaku."

"Oleh karena engkau telah Kutinggikan dari debu<x id="w" /> dan Kuangkat menjadi raja<x id="x" /> atas umat-Ku Israel, tetapi engkau telah hidup seperti Yerobeam dan telah menyuruh<x id="y" /> umat-Ku Israel berdosa, sehingga mereka menimbulkan sakit hati-Ku dengan dosa mereka,

Sesudah itu ia bersiap, lalu pergi ke Sarfat. Setelah ia sampai ke pintu gerbang kota itu, tampaklah di sana seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Ia berseru kepada perempuan itu, katanya: "Cobalah ambil bagiku sedikit air dalam kendi, supaya aku minum.<x id="k" />"

Dan sesudah beberapa lama, datanglah firman TUHAN kepada Elia dalam tahun yang ketiga:<x id="u" /> "Pergilah, perlihatkanlah<x id="v" /> dirimu kepada Ahab, sebab Aku hendak memberi hujan<x id="w" /> ke atas muka bumi."

Ahab berkata kepada Obaja: "Jelajahilah negeri ini dan pergi ke segala mata air<x id="d" /> dan ke semua sungai; barangkali kita menemukan rumput, sehingga kita dapat menyelamatkan kuda dan bagal, dan tidak usah kita memotong seekorpun dari hewan<x id="e" /> itu."

Mungkin terjadi, apabila aku sudah pergi dari padamu, Roh<x id="h" /> TUHAN mengangkat engkau ke tempat yang tidak kuketahui. Kalau aku sampai kepada Ahab untuk memberitahukannya dan engkau tidak didapatinya, tentulah ia akan membunuh aku, padahal hambamu ini dari sejak kecil takut akan TUHAN.

Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar.<x id="f" /> Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku<n id="1" />,<x id="g" /> sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."

Setelah Elia pergi dari sana, ia bertemu dengan Elisa bin Safat yang sedang membajak dengan dua belas pasang lembu, sedang ia sendiri mengemudikan yang kedua belas. Ketika Elia lalu dari dekatnya, ia melemparkan jubahnya<x id="h" /> kepadanya.

Lalu berbaliklah ia dari pada Elia, ia mengambil pasangan lembu<x id="j" /> itu, menyembelihnya dan memasak dagingnya dengan bajak lembu itu sebagai kayu api; ia memberikan daging itu kepada orang-orangnya, kemudian makanlah mereka. Sesudah itu bersiaplah ia, lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya.<x id="k" />

Sebab itu ia berkata kepada utusan-utusan Benhadad: "Katakanlah kepada tuanku raja: Segala yang pertama kali kausuruhkan kepada hambamu ini, aku akan melakukannya, tetapi tuntutan yang kemudian ini tidak dapat kupenuhi." Lalu pergilah utusan-utusan itu dan menyampaikan jawab itu kepada Benhadad.

Lalu tampillah nabi<x id="w" /> itu kepada raja Israel dan berkata kepadanya: "Baiklah, kuatkanlah hatimu, pertimbangkan dan pikirkanlah apa yang harus kauperbuat, sebab pada pergantian tahun<x id="x" /> raja Aram akan maju menyerang engkau."

Lalu katanya kepada Yosafat: "Maukah engkau pergi bersama-sama aku untuk memerangi<x id="e" /> Ramot-Gilead?" Jawab Yosafat kepada raja Israel: "Kita sama-sama, aku dan engkau, rakyatku dan rakyatmu, kudaku dan kudamu."

Lalu raja Israel mengumpulkan para nabi, kira-kira empat ratus orang<n id="1" /> banyaknya, kemudian bertanyalah ia kepada mereka: "Apakah aku boleh pergi berperang melawan Ramot-Gilead atau aku membatalkannya?" Jawab mereka: "Majulah!<x id="g" /> Tuhan akan menyerahkannya ke dalam tangan raja.<x id="h" />"

Suruhan yang pergi memanggil Mikha itu, berkata kepadanya: "Ketahuilah, nabi-nabi itu sudah sepakat meramalkan yang baik bagi raja, hendaklah engkau juga berbicara seperti salah seorang dari pada mereka dan meramalkan yang baik.<x id="p" />"