Pada hari<x id="z" /> yang kedelapan haruslah ia membawa dua ekor burung tekukur<x id="a" /> atau dua ekor anak burung merpati kepada imam, ke pintu Kemah Pertemuan.<x id="b" />

Dan inilah hukum tentang seorang nazir. Apabila waktu kenazirannya genap,<x id="h" /> ia harus dibawa ke pintu Kemah Pertemuan,<x id="i" />

Ketika Musa mendengar bangsa itu, yaitu orang-orang dari setiap kaum, menangis<x id="n" /> di depan pintu kemahnya, bangkitlah murka TUHAN dengan sangat, dan hal itu dipandang jahat oleh Musa.

Maka mereka masing-masing membawa perbaraannya,<x id="t" /> membubuh api ke dalamnya, menaruh ukupan di atasnya, lalu berdirilah mereka di depan pintu Kemah Pertemuan, juga Musa dan Harun.

Ketika Korah mengumpulkan segenap umat itu melawan mereka<x id="u" /> berdua di depan pintu Kemah Pertemuan, tampaklah kemuliaan TUHAN<x id="v" /> kepada segenap umat itu.

Maka pergilah mereka dari sekeliling tempat kediaman Korah, Datan dan Abiram.<x id="g" /> Keluarlah Datan dan Abiram, lalu berdiri di depan pintu kemah<x id="h" /> mereka bersama-sama dengan isterinya, para anaknya<x id="i" /> dan anak-anak yang kecil.

Maka pergilah Musa dan Harun dari umat itu ke pintu Kemah Pertemuan,<x id="b" /> lalu sujud.<x id="c" /> Kemudian tampaklah kemuliaan TUHAN<x id="d" /> kepada mereka.

dan berdiri di depan Musa<x id="l" /> dan imam Eleazar, dan di depan para pemimpin<x id="m" /> dan segenap umat itu dekat pintu Kemah Pertemuan,<x id="n" /> serta berkata:

Lagi katanya kepada perempuan itu: "Berdirilah di depan pintu kemah dan apabila ada orang datang dan bertanya kepadamu: Ada orang di sini?, maka jawablah: Tidak ada."

Ketika Gaal bin Ebed pergi ke luar dan berdiri di depan pintu gerbang<x id="x" /> kota itu, Abimelekh kebetulan bangun dari tempat penghadangannya<x id="y" /> beserta rakyat yang bersama-sama dengan dia.

Abimelekh dan pasukan yang bersama-sama dengan dia menyerbu dan menduduki pintu gerbang kota, sedang kedua pasukan lain itu menyerbu dan menewaskan semua orang yang ada di padang.

Menjelang pagi perempuan itu datang kembali, tetapi ia jatuh rebah di depan pintu rumah orang itu, tempat tuannya bermalam, dan ia tergeletak di sana sampai fajar.

Pada waktu tuannya bangun pagi-pagi, dibukanya pintu rumah dan pergi ke luar untuk melanjutkan perjalanannya, tetapi tampaklah perempuan itu, gundiknya, tergeletak di depan pintu rumah dengan tangannya pada ambang pintu.

Lalu bani Amon maju, diaturnya barisan perangnya di depan pintu gerbang, sedang orang Aram dari Zoba dan dari Rehob dan orang-orang Tob dan Maakha ada tersendiri di padang.

Tetapi Uria membaringkan diri di depan pintu istana bersama-sama hamba tuannya dan tidak pergi ke rumahnya.

Suruhan itu berkata kepada Daud: "Orang-orang itu lebih kuat dari pada kami dan keluar menyerang kami di padang. Tetapi kami mendesak mereka kembali sampai ke lobang pintu gerbang.

Pintu tingkat bawah ada pada lambung kanan rumah itu, dan orang naik dengan tangga-tangga pilin ke tingkat tengah dan dari tingkat tengah ke tingkat yang ketiga.

Sebagai gantinya raja Rehabeam membuat perisai-perisai tembaga, yang dipercayakannya kepada pemimpin-pemimpin bentara yang menjaga pintu istana<x id="c" /> raja.

Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya<x id="x" /> dengan jubahnya, lalu pergi ke luar dan berdiri di pintu gua itu. Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"

Empat orang yang sakit kusta<x id="o" /> ada di depan pintu gerbang. Berkatalah yang seorang kepada yang lain: "Mengapakah kita duduk-duduk di sini sampai mati?