Lalu teringatlah Yusuf akan mimpi-mimpinya<x id="e" /> tentang mereka. Berkatalah ia kepada mereka: "Kamu ini pengintai<n id="1" />,<x id="f" /> kamu datang untuk melihat-lihat di mana negeri ini tidak dijaga.<x id="g" />"

Ketika seorang membuka karungnya untuk memberi makan keledainya<x id="r" /> di tempat bermalam, dilihatnyalah uangnya ada di dalam mulut karungnya.<x id="s" />

Ketika mereka mengosongkan karungnya, tampaklah ada pundi-pundi uang<x id="g" /> masing-masing dalam karungnya; dan ketika mereka beserta ayah mereka melihat pundi-pundi uang itu, ketakutanlah<x id="h" /> mereka.

Lalu Yehuda<x id="u" /> menjawabnya: "Orang itu telah memperingatkan kami dengan sungguh-sungguh: Kamu tidak boleh melihat mukaku, jika adikmu itu tidak ada bersama-sama dengan kamu.<x id="v" />

Tetapi jika engkau tidak mau membiarkan dia pergi, maka kami tidak akan pergi ke sana, sebab orang itu telah berkata kepada kami: Kamu tidak boleh melihat mukaku, jika adikmu itu tidak ada bersama-sama dengan kamu.<x id="x" />"

Kemudian tuanku berkata kepada hamba-hambamu ini: Jika adikmu yang bungsu itu tidak datang ke mari bersama-sama dengan kamu, kamu tidak boleh melihat mukaku lagi.<x id="q" />

tentulah akan terjadi, apabila dilihatnya anak itu tidak ada, bahwa ia akan mati,<x id="e" /> dan hamba-hambamu ini<x id="f" /> akan menyebabkan hambamu, ayah kami yang ubanan itu, turun ke dunia orang mati<x id="g" /> karena dukacita.

Sebab masakan aku pulang kepada ayahku, apabila anak itu tidak bersama-sama dengan aku? Aku tidak akan sanggup melihat nasib celaka<x id="k" /> yang akan menimpa ayahku.<x id="l" />"

Sebab itu ceritakanlah kepada bapa segala kemuliaanku di negeri Mesir<x id="n" /> ini, dan segala yang telah kamu lihat, kemudian segeralah<x id="o" /> bawa bapa ke mari."

Lalu Yusuf memasang keretanya<x id="n" /> dan pergi ke Gosyen, mendapatkan Israel,<x id="o" /> ayahnya. Ketika ia bertemu dengan dia, dipeluknyalah leher ayahnya dan lama<x id="p" /> menangis<x id="q" /> pada bahunya.

Berkatalah Israel<x id="r" /> kepada Yusuf: "Sekarang bolehlah aku mati, setelah aku melihat mukamu dan mengetahui bahwa engkau masih hidup.<x id="s" />"

Berkatalah Yakub kepada Yusuf: "Allah, Yang Mahakuasa<x id="v" /> telah menampakkan diri kepadaku di Lus<x id="w" /> di tanah Kanaan dan memberkati aku<x id="x" />

Adapun mata Israel telah kabur karena tuanya, jadi ia tidak dapat lagi melihat.<x id="m" /> Kemudian Yusuf mendekatkan mereka kepada ayahnya: dan mereka dicium<x id="n" /> serta didekap<x id="o" /> oleh ayahnya.

ketika dilihatnya, bahwa perhentian itu baik dan negeri<x id="i" /> itu permai, maka disendengkannyalah bahunya untuk memikul,<x id="j" /> lalu menjadi budak rodi.<x id="k" />

Jadi Yusuf sempat melihat anak cucu<x id="g" /> Efraim<x id="h" /> sampai keturunan yang ketiga;<x id="i" /> juga anak-anak Makhir,<x id="j" /> anak Manasye,<x id="k" /> lahir di pangkuan Yusuf.<x id="l" />

Maka Allah menciptakan<x id="b" /> binatang-binatang laut<x id="c" /> yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan<x id="d" /> dalam air, dan segala jenis<x id="e" /> burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.<x id="f" />

Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan<x id="r" /> dan segala burung di udara.<x id="s" /> Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan<x id="t" /> manusia itu kepada tiap-tiap makhluk<x id="u" /> yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.

Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati<x id="k" /> karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil<n id="1" /> dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya<x id="l" /> yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya<n id="2" />.<x id="m" />

Dalam tahun<x id="z" /> keenam ratus satu, dalam bulan pertama, pada tanggal satu bulan itu, sudahlah kering air itu dari atas bumi; kemudian Nuh membuka tutup bahtera itu dan melihat-lihat; ternyatalah muka bumi sudah mulai kering.

Sesudah itu Sem dan Yafet mengambil sehelai kain dan membentangkannya pada bahu mereka berdua, lalu mereka berjalan mundur; mereka menutupi aurat ayahnya sambil berpaling muka, sehingga mereka tidak melihat aurat ayahnya.