Ya TUHAN, janganlah murka<x id="f" /> amat sangat dan janganlah mengingat-ingat dosa<x id="g" /> untuk seterusnya! Sesungguhnya, pandanglah kiranya, kami sekalian adalah umat-Mu.<x id="h" />

Menyeberang sajalah ke tanah pesisir orang Kitim<x id="i" /> dan lihatlah; suruhlah orang ke Kedar<x id="j" /> dan perhatikanlah dengan sungguh-sungguh! Lihatlah apakah ada terjadi yang seperti ini:

Sungguh, semua jiwa Aku punya! Baik jiwa ayah maupun jiwa anak Aku punya! Dan orang yang berbuat dosa,<x id="n" /> itu yang harus mati.<x id="o" />

Tetapi raja menjawab para Kasdim itu: "Aku telah mengambil keputusan<n id="1" />,<x id="t" /> yakni jika kamu tidak memberitahukan kepadaku mimpi itu dengan maknanya, maka kamu akan dipenggal-penggal<x id="u" /> dan rumah-rumahmu akan dirobohkan menjadi timbunan puing;<x id="v" />

Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan<x id="m" /> kami<n id="1" />, maka Ia akan melepaskan<x id="n" /> kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;

Jadi, ya raja, biarlah nasihatku berkenan pada hati tuanku: lepaskanlah diri tuanku dari pada dosa dengan melakukan keadilan<n id="1" />, dan dari pada kesalahan dengan menunjukkan belas kasihan terhadap orang yang tertindas;<x id="b" /> dengan demikian kebahagiaan<x id="c" /> tuanku akan dilanjutkan!<x id="d" />"

Oleh sebab itu, jikalau dianggap baik oleh raja, maka hendaklah diadakan penyelidikan di dalam gedung perbendaharaan<x id="p" /> raja, di sana, di Babel, apakah pernah dikeluarkan perintah oleh raja Koresh untuk membangun kembali rumah Allah yang di Yerusalem itu. Kemudian keputusan raja tentang hal itu kiranya dikirimkan kepada kami."

Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita,<x id="r" /> tahu tentang yang baik dan yang jahat<n id="1" />; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan<x id="s" /> itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."

dan Ia berfirman: "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa<x id="u" /> untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apapun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana.

Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya: "Tadi malam aku telah tidur dengan ayah; baiklah malam ini juga kita beri dia minum anggur; masuklah engkau untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah<x id="q" /> kita."

Lalu Ishak menjawab Esau, katanya: "Sesungguhnya telah kuangkat dia menjadi tuan atas engkau, dan segala saudaranya telah kuberikan kepadanya menjadi hambanya, dan telah kubekali dia dengan gandum dan anggur;<x id="m" /> maka kepadamu, apa lagi yang dapat kuperbuat, ya anakku?"

Tetapi Musa berkata: "Tidak mungkin kami berbuat demikian, sebab korban yang akan kami persembahkan kepada TUHAN, Allah kami, adalah kekejian bagi orang Mesir.<x id="z" /> Apabila kami mempersembahkan korban yang menjadi kekejian bagi orang Mesir itu, di depan mata mereka, tidakkah mereka akan melempari kami dengan batu?

Lalu berkatalah Harun kepada Musa: "Memang benar, pada hari ini mereka telah mempersembahkan korban penghapus dosa dan korban bakaran<x id="s" /> mereka ke hadapan TUHAN, tetapi hal-hal seperti tadilah yang kualami. Jikalau pada hari ini aku memakan juga korban penghapus dosa, mungkinkah hal itu disetujui oleh TUHAN?"

dan berkata: Sesungguhnya, TUHAN, Allah kita, telah memperlihatkan kepada kita<x id="a" /> kemuliaan dan kebesaran-Nya,<x id="b" /> dan suara-Nya telah kita dengar dari tengah-tengah api. Pada hari ini telah kami lihat, bahwa Allah berbicara dengan manusia<x id="c" /> dan manusia itu tetap hidup.

Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya sudah dekat waktunya bahwa engkau akan mati;<x id="n" /> maka panggillah Yosua<x id="o" /> dan berdirilah bersama-sama dengan dia dalam Kemah Pertemuan, supaya Aku memberi perintah kepadanya.<x id="p" />" Lalu pergilah Musa dan Yosua berdiri dalam Kemah Pertemuan.<x id="q" />

Sebab aku mengenal kedegilan<x id="q" /> dan tegar tengkukmu.<x id="r" /> Sedangkan sekarang, selagi aku hidup bersama-sama dengan kamu, kamu sudah menunjukkan kedegilanmu terhadap TUHAN, terlebih lagi nanti sesudah aku mati.

Kiranya raja maklum, bahwa jikalau kota itu sudah dibangun dan tembok-temboknya sudah selesai, orang tidak lagi membayar pajak, upeti atau bea,<x id="n" /> sehingga kota itu akhirnya mendatangkan kerugian kepada raja-raja.

Maka engkau akan berkata dalam hatimu: "Siapakah yang telah melahirkan sekaliannya<x id="n" /> ini bagiku? Bukankah aku bulus<x id="o" /> dan mandul, diangkut ke dalam pembuangan dan disingkirkan?<x id="p" /> Tetapi anak-anak ini, siapakah yang membesarkan mereka?<x id="q" /> Sesungguhnya, aku tertinggal<x id="r" /> seorang diri,<x id="s" /> tetapi mereka ini, dari manakah datangnya?"

Beginilah firman TUHAN: "Di manakah gerangan surat cerai<x id="s" /> ibumu tanda Aku telah mengusir dia? Atau kepada siapakah di antara penagih hutang-Ku Aku pernah menjual<x id="t" /> engkau? Sesungguhnya, oleh karena kesalahanmu<x id="u" /> sendiri kamu terjual<x id="v" /> dan oleh karena pelanggaranmu sendiri ibumu diusir.

Mengapa ketika Aku datang tidak ada orang, dan ketika Aku memanggil tidak ada yang menjawab?<x id="w" /> Mungkinkah tangan-Ku terlalu pendek<x id="x" /> untuk membebaskan atau tidak adakah kekuatan<x id="y" /> pada-Ku untuk melepaskan? Sesungguhnya, dengan hardik-Ku<x id="z" /> Aku mengeringkan laut,<x id="a" /> Aku membuat sungai-sungai menjadi padang gurun;<x id="b" /> ikan-ikannya berbau amis karena tidak ada air dan mati kehausan.