Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 81 - 100 dari 323 ayat untuk kesaksian [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.25098636764706) (Kel 31:18) (jerusalem) Ayat ini bersangkutan dengan Kel 24:12-15 dan melanjutkan kisah tua yang terputus oleh sisipan besar yang berasal dari tradisi Para Imam. - Kedua loh itu ditulis dengan Dekalog dan karenanya disebut "loh-loh kesaksian" (terj: loh hukum), Kel 25:16+. yang memuat syarat-syarat perjanjian. Begitu pula perjanjian-perjanjian di kawasan timur dahulu ditulis pada papan-papan batu atau tiang-tiang, lalu disimpan dalam salah satu kuil.
(0.25098636764706) (Yeh 21:18) (jerusalem) Ini sebuah nubuat lain mengenai raja Nebukadnezar yang maju perang ke barat untuk menindas pemberontakan. Dengan membuang undi diambil keputusan dahulu menyerang negeri Yehuda. Begitu Nebukadnezar tidak jadi menyerang Raba, ibu kota bani Amon, yang sekarang bernama Aman, tetapi justru Yerusalem. Ini tidak berdasarkan "tenungan penipu", Yeh 21:23, tetapi menjadi kesaksian tentang kesalahan Israel yang memberontak terhadap Nebukadnezar dan meminta pertolongan pada Mesir.
(0.25098636764706) (Rm 1:25) (jerusalem: amin) Kata Ibrani "amen" bdk Maz 41:13, dll, oleh umat Kristen diambil alih dari perjanjian Lama, bdk Rom 9:5; 11:36; 1Ko 14:16; Wah 1:6-7; 22:20-21, dll. Yesus sendiri menggunakan kata itu, Mat 5:18+, dan kemudian kata itu menjadi nama diri Kristus sebagai saksi sejati yang memberikan kesaksian tentang janji-janji Allah, 2Ko 1:20; Wah 1:2,5+; Wah 3:14.
(0.25098636764706) (Why 15:5) (jerusalem) Bagian ini menggambarkan malapetaka-malapetaka, Wah 15:1, yang mendatangi Babel (=Roma). Seperti halnya dalam bab 8-9, demikianpun di sini orang teringat akan tulah-tulah yang menimpa negeri Mesir dahulu. Malaikat-malaikat yang bertugas menimpakan malapetaka-malapetaka itu keluar dari "kemah kesaksian" ialah Bait Allah yang sejati di sorga, Wah 11:19. Dalam rangka suatu penampakan Allah diselenggarakan ibadat keadilan.
(0.25098636764706) (Why 19:10) (jerusalem) Yohanes mau menyembah, tetapi tercegah oleh Malaikat, yang juga hanya Hamba Allah. Barangkali maksud keterangan ini ialah mencegah orang-orang Kristen dari pemujaan kuasa-kuasa sorgawi, Kol 2:18; Ibr 1:14; 2:5
(0.25098636764706) (Yoh 1:19) (sh: Bersaksi tanpa kompromi (Rabu, 26 Desember 2001))
Bersaksi tanpa kompromi

Bersaksi tanpa kompromi. Hari ini kita akan merenungkan berita dan akibat kesaksian Yohanes. Yohanes sering dikenal sebagai pembaptis. Namun, rasul Yohanes yang menuliskan Injil Yohanes menggambarkan Yohanes Pembaptis sebagai saksi. Yohanes bersaksi bahwa Yesus adalah Anak Allah (ayat 34). Lebih jauh, dapat dilihat isi kesaksian Yohanes. Pertama, ia bukanlah mesias yang ditunggu- tunggu umat Israel. Yohanes hanyalah merupakan suara yang menyaksikan Yesus Sang Mesias (ayat 20-23). Kedua, Yesus akan membaptis dengan Roh Kudus (ayat 33). Yohanes membaptis untuk menyatakan Yesus kepada Israel (ayat 26, 31). Melalui baptisan yang dilakukannya, ia dapat memperkenalkan Yesus. Ketiga, Yesus adalah Anak domba Allah (ayat 29). Istilah Anak domba Allah dikaitkan dengan dosa dan dunia. Hal ini memberikan pengertian bahwa Kristus, sebagai kurban, berasal dari dan disediakan oleh Allah. Tujuan pengurbanan Kristus adalah untuk menghapus dosa manusia. Lingkup penebusan-Nya tidak terbatas kepada umat Israel saja, melainkan kepada seluruh suku yang ada di dunia. Sekali lagi, sentralitas Yesus dalam kesaksian Yohanes terlihat jelas.

Berita Yohanes berpusat pada Kristus. Ia diutus Allah. Apakah dengan demikian berita yang disampaikannya secara otomatis diterima manusia? Para imam, orang Lewi, dan orang Farisi datang ke Yohanes untuk meminta penjelasan dan penegasan (ayat 19, 24). Tidak diberitahukan apakah mereka kemudian percaya pada Yesus sebagai akibat kesaksian Yohanes. Tetapi, jelas hal ini tidak membuat Yohanes menjadi kendur semangatnya atau kecewa. Keesokan harinya, Yohanes kembali bersaksi tentang Yesus (ayat 29). Juga, tidak diberitahu kepada siapa Yohanes bersaksi dalam ayat 29-34. Bagaimana akibat kesaksiannya juga tidak dinyatakan. Apakah ini membuat Yohanes patah semangat dan kecewa? Kita akan melihatnya besok.

Renungkan: Jangan mengharapkan hasil yang luar biasa ketika bersaksi bagi Yesus. Tidak penting hasilnya. Yang lebih utama dan terutama adalah berita Injil yang disampaikan kepada semua umat manusia tetap berpusatkan Kristus. Bersaksilah tanpa kompromi, tanpa bergeser dari inti pemberitaan, meskipun orang lain menolaknya.

(0.25098636764706) (Yoh 3:22) (sh: Dia harus semakin bertambah, aku harus semakin berkurang (Senin, 31 Desember 2001))
Dia harus semakin bertambah, aku harus semakin berkurang

Dia harus semakin bertambah, aku harus semakin berkurang. Dalam narasi sebelumnya, Yohanes dengan konsisten menggambarkan dirinya sebagai saksi. Kesaksian Yohanes dan Tuhan Yesus sendiri menyebabkan Yesus semakin dikenal banyak orang (ayat 26). Popularitas Yesus yang semakin tinggi membuat beberapa orang menjadi bertanya-tanya. Tetapi, Yohanes menyadari bahwa akhir kesaksiannya sudah semakin dekat. Ia menegaskan bahwa dirinya bukanlah seorang mesias, melainkan hanya seorang saksi (ayat 28). Popularitas Yesus, menurut Yohanes, adalah pekerjaan Allah (ayat 27). Sama sekali tidak ada nada cemburu atau iri hati dalam perkataannya. Bahkan, Yohanes memberikan pesan kepada murid- muridnya untuk mengikuti Yesus. Mengapa? Karena dalam hal popularitas dan jumlah pengikut, Tuhan Yesus harus semakin besar, sementara ia harus semakin surut dan hilang.

Guna menegaskan kesaksian dirinya kepada murid-murid, Yohanes dengan tajam membedakan orang yang percaya dan yang tidak percaya. Dengan kontras yang tajam ini, ia mengharapkan murid-muridnya segera memahami apa arti dan akibat percaya pada Yesus. Orang percaya adalah orang yang menerima kesaksian Yesus (ayat 33) dan percaya pada Anak (ayat 36). Orang yang percaya pada Yesus beroleh hidup kekal (ayat 36). Sebaliknya, orang yang tidak percaya adalah orang tidak taat pada Anak (ayat 36). Orang yang tidak percaya tidak akan memperoleh hidup dan akan mengalami murka Allah (ayat 36). Meski kesaksian Yohanes sudah begitu kuat, tidak jelas apakah ada muridnya yang kemudian pergi meninggalkannya untuk mengikut Yesus.

Renungkan: Kita bukan sedang membangun kerajaan yang berpusat pada diri sendiri. Jika kita ingin lebih populer dibandingkan Tuhan Yesus yang diberitakan, maka kita perlu segera bertobat. Kita harus mendorong orang untuk menjadi pengikut Tuhan Yesus, bukan untuk menjadi pengikut kita yang fanatik. Pada penghujung tahun ini, coba kita jujur di hadapan Allah dan diri kita sendiri. Segala pekerjaan dan pelayanan kita mungkin sekali dilatarbelakangi motivasi untuk memegahkan diri. Mari kita meminta pada Tuhan agar Ia memurnikan kita dan memakai kita semata-mata untuk kemuliaan nama-Nya!

(0.25098636764706) (Kis 13:42) (sh: Hasil baik-buruk (Selasa, 17 Mei 2005))
Hasil baik-buruk

Hasil baik-buruk
Kita cenderung mengukur keberhasilan pelayanan dari jumlah orang yang berespons positif. Bila setiap orang yang kita injili bertobat, kita berpikir bahwa pelayanan kita diberkati Tuhan. Sebaliknya, apabila kebanyakan orang yang kita layani mengeraskan hati, kita beranggapan bahwa Tuhan tidak mengurapi kita.

Seperti halnya kesaksian Injil sekaligus memiliki sisi baik dan buruk demikian pula hasil kesaksian. Bukankah justru ketika kesaksian Injil disampaikan di dalamnya terkandung kabar buruk. Yaitu, peringatan keras Tuhan terhadap mereka yang mendengar, namun mengeraskan hati? Kedua hasil itu terjadi dalam penginjilan yang dilakukan Paulus. Sebagian orang yang takut akan Allah, baik Yahudi maupun bukan merespons Injil (ayat 43). Dengan demikian, mereka menjadi bagian dari umat Allah sejati. Paulus dan Barnabas memperlakukan mereka sebagai kawanan domba Allah. Kedua rasul itu menggembalakan mereka dengan pengajaran dan nasihat agar mereka hidup dalam anugerah. Hasil buruk ternyata tidak kalah banyak. Mereka yang iri melihat penerimaan orang banyak terhadap Injil yang Paulus beritakan tidak saja menolak, tetapi juga menghujat dan membantah (ayat 45). Sikap penolakan mereka terhadap kebaikan Allah ini, berarti mereka lebih mencintai maut kekal daripada hidup kekal (ayat 46).

Orang Kristen dan gereja di Indonesia mengemban panggilan untuk bersaksi. Kita perlu belajar bersaksi yang memperhatikan konteks dan dengan cara yang dialogis bukan konfrontatif. Namun, jika semua faktor itu sudah kita pertimbangkan dan tetap terjadi penolakan bahkan perlawanan, terimalah itu sebagai sifat Injil yang memang selalu membawa akibat positif dan negatif. Jangan merasa gagal, takut, dan malu bila ditolak. Kita harus terus bersaksi kepada lebih banyak orang yang belum berkesempatan mendengar Injil.

Ingat: Tuhan tetap diperkenan oleh kesaksian Injil yang benar terlepas dari bagaimana reaksi orang terhadap pemberitaan tentang-Nya.

(0.25098636764706) (Kis 14:1) (sh: Prinsip tegas, luwes, lentur dalam misi (Rabu, 18 Mei 2005))
Prinsip tegas, luwes, lentur dalam misi

Prinsip tegas, luwes, lentur dalam misi
Dalam bersaksi kita harus mengetahui dengan jelas apa yang ingin kita bagikan dan bagaimana menyampaikannya. Akan tetapi, itu saja tidak cukup. Kita juga harus peka terhadap beragam kebutuhan pendengar serta berbagai kemungkinan respons mereka terhadap Injil. Kita dapat menemukan prinsip dan contoh penting tentang bagaimana berinteraksi dengan respons tersebut dalam kisah penginjilan Paulus ini.

Kemajuan misi Paulus di Ikonium berhubungan dengan reaksi negatif para pemimpin Yudaisme di Antiokhia. Sesudah memantapkan iman mereka yang menyambut Injil, Paulus dan timnya tidak meladeni para musuh Injil (ayat 13:51). Mereka mengalihkan usaha penginjilan mereka ke Ikonium. Hal yang sama ternyata terulang lagi di Ikonium. Di Ikonium kedua rasul itu beroleh respons dari banyak orang untuk menerima Injil karena pelayanan yang disertai mukjizat Allah terjadi (ayat 14:1,3). Namun, banyak juga mereka yang merespons Injil secara negatif. Akibatnya, penduduk Kota Ikonium pun terbagi ke dalam mereka yang menyambut Injil dan mereka yang menolak Injil (ayat 4). Bahkan para penolak Injil itu bertindak lebih jauh lagi menjadi para pembenci Injil yang menciptakan gerakan untuk menganiaya pemberita Injil (ayat 5).

Penginjilan dan kesaksian kita harus mengandung unsur-unsur seperti yang dimiliki Paulus dan Barnabas. Yaitu, kasih Yesus yang menjadi sumber pendorong sekaligus isi kesaksian kita; Roh Kudus yang menjadi sumber kekuatan, ketahanan, semangat, dan keberanian kita dalam bersaksi. Roh Kudus juga jaminan yang akan membuat kesaksian kita mendapatkan respons. Oleh karena itu, Roh Kudus perlu menjadi pemimpin agar kita peka bagaimana harus menanggapi respons negatif dan kapan saatnya beralih ke orang/tempat lain demi perluasan kesaksian.

Doakan: Orang-orang di sekitar kita yang belum merespons Injil. Mintalah Roh Kudus bekerja dalam hatinya agar sadar dan terbuka terhadap kebutuhan akan keselamatan.

(0.24841208823529) (Luk 23:56) (sh: Yesus bangkit! (Minggu, 11 April 2004))
Yesus bangkit!

Yesus bangkit! Pagi-pagi benar pada hari Minggu perempuan-perempuan dengan rempah-rempah bergegas ke kuburan (ayat 1). Siapa mereka? Nama-nama mereka: Maria dari Magdala, Yohana dan Maria ibu Yakobus dan beberapa perempuan lain (ayat 10). Perempuan-perempuan itu ingin memberi rempah-rempah pada mayat Yesus. Ketika tiba di kuburan, ternyata mayat Yesus sudah tidak ada. Apakah mayat Yesus sudah dicuri? Adakah orang yang sudah mengambil mayat Yesus. Tentu ini pikiran-pikiran yang muncul dalam benak mereka. Mereka sama sekali tidak mengharapkan Yesus bangkit.

Ketika sedang bingung, tiba-tiba malaikat muncul. Malaikat-malaikat tersebut menyatakan bahwa Yesus telah bangkit. Dua malaikat memberi kesaksian Yesus bangkit agar tuntutan kesaksian dalam Ulangan 19:15 terpenuhi.

Dengan perkataan lain, kebangkitan Yesus bukanlah peristiwa yang mendadak dan mengejutkan. Kebangkitan-Nya telah dinyatakan sebelumnya. Teringat pada perkataan Yesus, perempuan-perempuan sadar bahwa Yesus bangkit (ayat 8). Berita kebangkitan Yesus mereka saksikan kepada murid-murid Yesus (ayat 9). Apa reaksi murid-murid? Percaya? Ternyata tidak!. Justru mereka menganggap bahwa kesaksian perempuan-perempuan tersebut adalah omong kosong (ayat 11). Memang sulit menerima fakta bahwa Yesus telah bangkit, kecuali dengan iman.

Renungkan: Hanya dalam iman kita dimampukan untuk menerima dan percaya kepada pemberitaan kebangkitan Yesus.

(0.24841208823529) (Yoh 1:35) (sh: Murid-murid pertama. (Senin, 28 Desember 1998))
Murid-murid pertama.

Murid-murid pertama.
Pertemuan Yesus dengan para murid-Nya terjadi dengan tak disangka-sangka. Andreas, hanya dengan mendengar ucapan: "Lihatlah Anak Domba Allah". Simon Petrus, dihampiri-Nya; dan dinamakan "Kefas" (=batu karang). Filipus diajak-Nya: "Ikutlah Aku!" Natanael, hanya dengan dilihat oleh-Nya saat berdiri di bawah pohon ara mengakui-Nya sebagai Raja orang Israel. Tahap-tahap pemilihan para murid dalam bacaan ini membuktikan bahwa setiap orang yang datang kepada-Nya karena Allah telah terlebih dahulu berinisiatif memanggil, membuka jalan dan kesempatan.

Kesaksian sebagai alat Allah. Kesaksian kebenaran firman Tuhan merupakan cara Allah membawa orang mengenal Yesus Kristus. Mulai dari kesaksian hidup-Nya, karakter, sikap tindak-tanduk dan kepribadian-Nya yang istimewa sampai kepada pengajaran-pengajaran-Nya. Dari sinilah Allah berkenan memanggil manusia untuk menjadi murid-Nya melalui cara di luar mimbar formal, dan metode-metode tertentu. Pelajaran penting dari inisiatif Allah ini adalah bahwa pengenalan kita kepada Kristus akan mendorong kita untuk bersaksi tentang Dia dan karya-Nya.

Renungkan: Bukan manusia yang mulai mencari Allah, tetapi Allah yang menjumpai manusia dan membangkitkan kerinduan rohani untuk berjumpa dengan Dia.

(0.24841208823529) (Yoh 5:19) (sh: Kesaksian Diri dalam perbuatan-Nya (Kamis, 7 Januari 1999))
Kesaksian Diri dalam perbuatan-Nya

Kesaksian Diri dalam perbuatan-Nya. Keberadaan diri seseorang dapat dikenali melalui perbuatannya. Demikian halnya Kristus. Orang banyak sebenarnya telah mengenal keberadaan-Nya melalui perbuatan-Nya menyembuhkan seseorang yang selama tiga puluh delapan tahun menderita lumpuh. Meskipun mereka mengenali perbuatan-Nya yang ajaib, hati mereka tidak tergugah oleh pengenalan itu untuk menerima kehadiran-Nya. Padahal, tidak ada yang patut diragukan dalam diri Tuhan Yesus. Bukankah dalam kesaksian-Nya ditekankan bahwa apa yang dilakukan-Nya juga adalah perbuatan Bapa-Nya? Karena Bapa-Nya mampu, maka Ia sebagai putra Allah pun mampu melakukan pekerjaan Ilahi-Nya.

Hidup di dalam Kristus. Apa tanda bahwa seseorang itu hidup dalam Kristus? Ia hidup, tidak lagi mati secara rohani. Rohaninya hidup karena Allah Bapa bersama Putra telah menyatakan diri kepadanya. Sekarang Ia mengenal Allah yang benar. Bapa telah memberikan kuasa kepada Putra-Nya untuk memilih siapa yang hidup dan siapa yang mati secara rohani (27). Yang jelas orang ini bercirikan pembaruan iman percaya kepada Yesus Kristus, Putra Allah.

Doa: Tuhan, terima kasih atas hidup yang telah Engkau berikan kepada kami. Baharuilah hidup rohani kami demi nama-Mu!

(0.24841208823529) (Kis 2:14) (sh: Bersaksi dengan berani (Senin, 24 Mei 1999))
Bersaksi dengan berani

Bersaksi dengan berani. Ketika banyak orang menyangka bahwa para rasul itu mabuk (ay. 13), Petrus tampil dan menyanggah tuduhan mereka. Dengan pimpinan Roh Kudus, Petrus berkhotbah tentang penggenapan nubuat Allah dengan perantaraan nabi Yoel yaitu Allah akan mencurahkan Roh-Nya atas semua manusia. Petrus menegaskan bahwa berita Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru berpusat pada Yesus Kristus. Demi kebenaran, Petrus bersaksi dengan suara lantang dan tegas. Ejekan-ejekan kepada para pengikut Kristus masih terus mendengung di sekitar kita. Reaksi sedemikian hanya menunjukkan kebutaan rohani seseorang. Sepatutnyalah hati kita justru terdorong untuk menyaksikan dengan berani tentang Yesus Kristus, Juruselamat kita.

Dasar-dasar kesaksian. Kesaksian Petrus mengacu pada beberapa hal penting. Pertama, tentang apa yang difirmankan Tuhan. Kedua, tentang keMesiasan Yesus. Ketiga, berita Injil yang berpusat pada Yesus Kristus. Yang pertama dan kedua berkait dengan apa yang diketahuinya, yang ketiga, berhubungan dengan pangalamannya sendiri. Itu sebabnya Petrus berani berkata, bahwa "kami semua adalah saksi" (ay. 32). Dari Petrus, kita belajar tentang dasar-dasar kesaksian Kristen.

Renungkan: Mempelajari firman-Nya penting; tetapi pengalaman pribadi bersama Yesus merupakan hal yang terpenting.

(0.24052398529412) (Kis 13:31) (full: MENJADI SAKSI-NYA BAGI UMAT INI. )

Nas : Kis 13:31

Seorang saksi (Yun. _martus_) adalah "seseorang yang bersaksi melalui tindakan atau ucapan bagi kebenaran." Saksi-saksi Kristen adalah mereka yang menegaskan dan bersaksi tentang karya penyelamatan Yesus Kristus melalui ucapan, tindakan, hidup, dan jikalau perlu, kematian. Kesaksian itu menyangkut tujuh prinsip:

  1. 1) Memberi kesaksian Kristen menjadi kewajiban semua orang percaya (Kis 1:8; Mat 4:19; 28:19-20).
  2. 2) Saksi-saksi Kristen harus bersikap misioner, yaitu pergi kepada semua bangsa dan menyampaikan Injil keselamatan Allah sampai ke ujung bumi (Kis 11:18; 13:2-4; 26:16-18; Mat 28:19-20; Luk 24:47).
  3. 3) Saksi-saksi Kristen terutama berbicara tentang arti kehidupan, kematian, kebangkitan Kristus, kuasa penyelamatan dan janji Roh Kudus (Kis 2:32,38-39; 3:15; 10:39-41,43; 18:5; 26:16; 1Kor 15:1-8).
  4. 4) Saksi-saksi Kristen harus menimbulkan keinsafan akan dosa, kebenaran, dan penghakiman (Kis 2:37-40; 7:51-54; 24:24-25;

    lihat cat. --> Yoh 16:8).

    [atau ref. Yoh 16:8]

    Lewat kesaksian semacam itu orang akan dituntun kepada iman yang menyelamatkan (Kis 2:41; 4:33; 6:7; 11:21).
  5. 5) Saksi-saksi Kristen kadang-kadang akan menderita (Kis 7:57-60; Kis 22:20; 2Kor 11:23-29). Kata "martir" berasal dari kata Yunani untuk bersaksi. Pemuridan melibatkan komitmen yang tanpa pamrih.
  6. 6) Memberi kesaksian Kristen harus disertai pemisahan dari dunia (Kis 2:40), hidup dalam kebenaran (Rom 14:17), serta ketergantungan mutlak kepada Roh Kudus (Kis 4:29-33) yang menghasilkan penyataan Roh dan kuasa Allah (1Kor 2:4).
  7. 7) Memberi kesaksian Kristen bersifat nubuat (Kis 2:17) dan diberi kuasa (Kis 1:8) dan pengurapan Roh Kudus (Kis 2:4; 4:8).
(0.24052398529412) (Yoh 8:12) (sh: Terang dunia (Senin, 11 Februari 2008))
Terang dunia

Judul : Terang dunia Apa gunanya terang bagi dunia? Terang berfungsi memberi cahaya pada dunia dan manusia. Teranglah yang membuat manusia hidup dan beraktivitas. Terang yang sejati adalah Yesus Kristus, seperti kesaksian yang Dia nyatakan kepada orang banyak, "Akulah terang dunia ..." (ayat 12).

Namun, orang Farisi tidak bisa melihat hal itu. Bagi mereka, kesaksian seseorang tentang dirinya sendiri tidak dapat dibenarkan (ayat 13). Yesus menunjukkan bahwa Ia punya kualifikasi untuk memberikan kesaksian tentang diri-Nya sendiri. Ia dapat melihat kekekalan (ayat 14), Ia menghakimi dengan benar (ayat 15-16), dan kesaksian-Nya didukung oleh Bapa (ayat 17-18). Mengacu pada Taurat, kesaksian dua orang adalah sah. Meski manusia tidak mengakui kebenaran kesaksian-Nya bukan berarti manusia benar. Kebenaran manusia mengikuti ukurannya sendiri. Kebenaran Allah hanya dapat diukur oleh Allah sendiri. Padahal pengenalan akan Bapa hanya dapat terjadi melalui pengenalan akan Anak terlebih dulu (ayat 19).

Kesaksian Yesus selanjutnya mengarah pada perbedaan keberadaan manusia dan diri-Nya. Yesus berasal dari atas, yaitu Surga, tempat di mana tak ada dosa. Manusia berasal dari bumi dan akan mati dalam dosa. Perbedaan tempat hidup manusia dan Allah mencerminkan perbedaan kebenaran yang terjadi. Namun demikian Allah dan Putra-Nya yang benar. Ini akan dibuktikan di salib. (ayat 28). Penjelasan Yesus itu membuat para pendengar-Nya semakin marah.

Yesus juga menunjukkan ketergantungan-Nya pada Bapa. Ajaran-Nya berasal dari Bapa (ayat 28). Ia selalu melakukan kehendak Bapa (ayat 29). Ketaatan ini Dia perlihatkan bahkan sampai Ia mati di kayu salib. Ia tidak berupaya membelokkan atau mengelak dari kehendak Bapa. Keseluruhan hidup-Nya Dia arahkan pada penggenapan kehendak Bapa di dalam dan melalui diri-Nya, yakni menjadi terang bagi dunia, bagi manusia. Sudahkah Anda percaya kepada terang dunia itu? Jika sudah, jadilah terang juga bagi dunia yang masih gelap ini, yaitu dunia di sekitar Anda.

(0.21736055882353) (Ezr 5:1) (sh: Firman Tuhan dan perlindungan-Nya (Minggu, 5 Desember 1999))
Firman Tuhan dan perlindungan-Nya

Firman Tuhan dan perlindungan-Nya Di tengah perlawanan banyak pihak terhadap rencana umat untuk membangun rumah Tuhan, Tuhan berfirman melalui nabi Hagai dan Zakharia, bahwa apa pun perlawanan yang dihadapi, pembangunan itu harus diteruskan (lih. Hag. 1:8; Za. 4:6-10). Ketika para pejabat pemerintah setempat tetap melakukan usaha perlawanan (3, 4), Allah memperhatikan mereka, sehingga rencana umat untuk meneruskan pembangunan rumah Tuhan tetap terlaksana karena perlindungan Allah. Konsekuensi ketaatan umat kepada Allah dan firman-Nya adalah perlindungan Allah. Orang beriman meyakini hal ini dengan melihat bahwa janji penyertaan Tuhan tidak pernah berkesudahan dalam berita Alkitab - "Aku akan menyertai engkau". Karena itu tidak ada alasan bagi orang beriman yang telah menyaksikan, menikmati, dan terlibat dalam karya besar Allah untuk meragukan Dia serta kekuasaan-Nya atas kita.

Yang dilindungi menjadi saksi. Keyakinan bahwa Tuhan yang Mahakuasa menyertai dan melindungi kita seharusnya menjadikan kita berani dan tidak gentar untuk bersaksi demi nama-Nya. Pada surat yang dikirim Tatnai kepada raja Darius, kita melihat bahwa perkataan orang Yahudi bukan hanya merupakan pembelaan diri atas tindakan mereka, tetapi juga merupakan kesaksian tentang karya Tuhan di tengah-tengah umat Israel. Mereka meninggikan nama Tuhan sebagai Allah semesta langit dan bumi, dan menyebut diri mereka sendiri sebagai hamba-hamba-Nya (11). Mereka tidak malu mengakui dosa nenek moyang mereka yang membangkitkan murka Allah dan mengakibatkan pembuangan mereka (12). Mereka menyebut Bait Suci sebagai rumah Allah. Pengakuan-pengakuan ini disertai dengan kebenaran perkara mereka merupakan kesaksian yang benar dan indah.

Renungkan: Penyertaan Tuhan telah dinyatakan melalui kedatangan Yesus Kristus. Dialah "Imanuel", yang berarti 'Allah menyertai kita' (Mat. 1:24). Apakah kita sungguh menghayati firman Tuhan ini? Bagaimana dengan kesaksian hidup kita?

(0.21736055882353) (Mat 11:1) (sh: Mengatasi ragu dan bimbang (Rabu, 26 Januari 2005))
Mengatasi ragu dan bimbang

Mengatasi ragu dan bimbang. Yohanes pembaptis dipenjarakan karena berani menegur Herodes Antipas yang menikahi istri saudaranya. Dari penjara Yohanes mengutus murid-muridnya untuk bertanya kepada Yesus (ayat 3). Bimbang dan ragukah ia kini? Bukankah ia pelopor dalam pemberitaan tentang Yesus? Tampaknya Yohanes bukan sekadar menyampaikan pertanyaannya pribadi (Perhatikan bentuk jamak `kami' dalam ayat 3). Ia dan para muridnya butuh kepastian bahwa Yesus sungguh adalah Mesias yang mereka nanti-nantikan. Yohanes ingin Yesus memberi bukti jelas melalui perkataan dan perbuatan Yesus bahwa kesaksian Yohanes selama ini tentang Yesus benar. Bagaimana Yesus mengatasi keraguan itu?

Pertama, Yesus menunjuk pada demonstrasi nyata kuasa Allah dalam pelayanan-Nya. Pelayanan Yesus mengokohkan kesaksian Yohanes selama ini tentang Dia. Kedua, ucapan Yesus itu menunjuk kepada Yesaya 35:5-6; 61:1. Yesus adalah penggenap nubuat Yesaya. Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, merupakan petunjuk bahwa Roh Allah bekerja dalam dan melalui diri Yesus. Ini tanda kehadiran Allah di dunia. Ketiga, Yesus menunjuk pada nubuatan Maleakhi tentang peran Yohanes (ayat 10). Yesus mengakui pentingnya pelayanan Yohanes (ayat 11a). Posisi Yohanes pembaptis adalah seperti titik temu PL dan PB. Karena itu di antara segala nabi, ia yang terbesar. Namun, karena orang masuk surga melalui Yesus bukan melalui PL, yang terkecil dalam surga pun menjadi lebih besar daripada Yohanes (ayat 11b).

Pelayanan dan pergumulan Yohanes menunjukkan keutamaan Yesus. Tatkala keraguan muncul, Yesus tidak tinggal diam. Ia tidak ingin orang terus ragu tentang Dia. Karya Yesus, kesaksian firman tentang Yesus, dan perlakuan kasih Yesus akan menguatkan iman dan pengharapan yang tergoyah.

Responsku: Yesus, firman tentang Yesus, karya Yesus untukku, dan firman-Nya kepadaku, ingin kupegang teguh sepanjang jalan imanku.

(0.21736055882353) (Mrk 14:53) (sh: Kesaksian palsu (Selasa, 15 April 2003))
Kesaksian palsu

Kesaksian palsu. Peristiwa penangkapan dan pengadilan Yesus di hadapan Mahkamah Agama, menunjukkan bahwa keadilan sedang dikesampingkan. Dorongan untuk merekayasa suatu kesaksian palsu dipandang sebagai upaya yang sah-sah saja. Dalam situasi yang demikian yang benar bisa diubah menjadi yang salah. Keadilan sebagai cita-cita luhur suatu pengadilan, diselewengkan, dan tindakan balas dendam dipakai sebagai norma.

Ucapan Yesus mengenai Bait Allah dalam Yohanes 2:19 diangkat sebagai isu karena dianggap sangat sensitif di kalangan orang Yahudi. Bagi orang Yahudi, Bait Allah adalah tempat di mana Allah bersemayam. Oleh sebab itu Bait Allah adalah tempat yang sangat sakral, dan juga sebagai pusat ibadah orang Yahudi. Sehingga siapa pun yang mau menghancurkan Bait Allah konsekuensinya adalah hukuman mati. Hal lainnya lagi yang memberatkan Yesus adalah ucapan Yesus yang akhirnya membuat Imam Kepala mengoyakkan pakaiannya. Mengapa Ia melakukan tindakan yang mengisyaratkan perkabungan itu? Karena jawaban Yesus yang mengakui bahwa diri-Nya adalah Mesias, bahkan Putra dari Yang Terpuji (ayat 62). Ini dianggap sebagai tindakan menghujat Allah. Mengapa mereka tidak mampu melihat kebenaran ucapan Yesus? Karena hati dan akal sehat mereka telah dibutakan oleh kebencian.

Dari proses pengadilan Yesus ini kita belajar tentang beberapa hal: pertama, apabila suatu upaya mencari suatu kebenaran dilakukan dengan suatu prasangka buruk, atau dengan perasaan benci dan dendam maka orang sulit melihat secara jernih suatu persoalan. Kedua, jika suatu upaya mencari suatu keadilan telah dicemari oleh suatu prasangka buruk terhadap sesama maka keadilan bisa dihempaskan lalu kebencian dan dendam dipandang sebagai suatu keadilan.

Renungkan: Memberlakukan keadilan dan kebenaran adalah panggilan setiap orang yang mencintai damai sejahtera.

(0.21736055882353) (Kis 1:1) (sh: Wawasan baru kemuridan (Jumat, 6 Juni 2003))
Wawasan baru kemuridan

Wawasan baru kemuridan. Zaman kita kini adalah zaman yang ironis. Berbagai informasi tentang dan dari belahan dunia lain yang jauh dapat dengan mudah diterima, didengar, dibaca, atau ditonton. Namun pada saat yang sama orang-orang yang berpikir sempit kedaerahan dan sektarian justru tidak berkurang dan malah makin radikal, termasuk bahkan beberapa saudara yang seiman.

Wawasan misioner justru mengajak murid untuk tidak berpikir picik, dan mulai berpikir secara luas; sang murid akan menerima kuasa dari Roh Kudus, dan menjadi saksi bagi Kristus sampai ke ujung bumi (ayat 8). Wawasan misioner yang berdasarkan kuasa Roh Kudus itu mengajak mereka meninggalkan wawasan kedaerahan yang sempit. Pertanyaan mereka di ayat 6 mencerminkan keprihatinan kedaerahan khas orang Yahudi, yang menantikan kedatangan zaman baru mesianis ketika mereka akan ditinggikan di atas bangsa-bangsa kafir lainnya. Kini pusat perhatian mereka bukan lagi aspirasi sempit bagi golongan sendiri, tetapi pemberitaan Kerajaan Allah ke seluruh penjuru dunia. Kata Yunani martureo ("bersaksi") dalam ay. 8 merupakan akar kata dari kata 'martir'. Bersaksi berarti siap juga berkorban, bahkan mati demi apa yang dipercayai.

Kalimat yang hampir usang "berpikirlah secara global, bertindaklah secara lokal" mengandung kebenaran yang harus kita camkan sebagai murid-murid Kristus. Agenda terpenting perjuangan Kristen tidak boleh egoistis: berjuang demi "agama", etnis/suku yang kebetulan "seiman", klan/keluarga, pribadi dst. Perjuangan Kristen adalah perjuangan yang mengorbankan diri dan bukan demi keuntungan diri/golongan sendiri.

Renungkan: Kesaksian selalu membawa kemungkinan pengorbanan diri dari pihak yang bersaksi. "Kesaksian" yang mementingkan diri/golongan bukanlah kesaksian sejati yang menaati tuntunan Roh Kudus.

(0.21736055882353) (Kis 4:32) (sh: Gereja yang dipenuhi Roh Kudus (Minggu, 30 Mei 1999))
Gereja yang dipenuhi Roh Kudus

Gereja yang dipenuhi Roh Kudus Para rasul mengabaikan larangan Sanhedrin, dan mereka tetap bersaksi dengan keberanian dan semangat (31, 33). Kasih karunia Allah yang melimpah-limpah menguatkan mereka untuk tetap menyaksikan kebangkitan Yesus (33). Gereja mula-mula yang dipenuhi Roh Kudus, nyata melalui perkataan dan perbuatan; pelayanan dan kesaksian; kasih kepada sesama anggota dan kesaksian bagi dunia luar. Apa yang digambarkan dalam perikop ini merupakan kejadian kedua setelah kisah dalam pasal 2:42-47. Sumbernya sama yaitu Roh Kudus yang memenuhi, menguasai dan menggerakkan. Hal ini tampak pada keseimbangan kerja Roh Kudus di dalam gereja mula-mula.

Komunisme Kristen? Ada sebagian pihak yang menggunakan perikop ini untuk mendukung paham komunisme Kristen. Apakah memang demikian? Kita bisa melihat tiga pokok penting dari bagian ini. Pertama, adanya sikap yang radikal terhadap harta yang dimiliki oleh mereka. Semua harta mereka dianggap milik bersama (32b). Secara hukum dan fakta mereka masih memiliki barang mereka, namun mereka memutuskan untuk menganggap bahwa harta-harta mereka bisa dipakai oleh saudara-saudara lain yang membutuhkan. Kedua, sikap radikal mereka telah memimpin mereka pada tindakan pengorbanan untuk orang lain (34b-35). Ketiga, sikap radikal dan pengorbanan ini berdasarkan prinsip persamaan sehingga terjaminnya distribusi yang merata (35b). Ketiga pokok pikiran di atas memberikan penekanan tentang dua hal yaitu tidak seorang pun kehilangan hak atas harta yang mereka miliki (paham komunis) dan setiap Kristen lebih mementingkan kebutuhan saudara mereka daripada harta mereka (paham Kristen).

Barnabas sang teladan. Gereja terus bersatu dalam iman, kasih dan kesaksian yang luar biasa, sehingga dunia sekeliling dapat merasakannya. Barnabas adalah contoh seorang tokoh yang patut diteladani. Nilai-nilai yang sudah ditunjukkan oleh si anak penghiburan ini haruslah menjadi prinsip bagi gereja sekarang di dalam sikap mereka terhadap harta dan umat.



TIP #02: Coba gunakan wildcards "*" atau "?" untuk hasil pencarian yang leb?h bai*. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA