Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 81 - 100 dari 167 ayat untuk pembebasan [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.31302065217391) (Kel 12:2) (full: BULAN PERTAMA BAGIMU TIAP-TIAP TAHUN. )

Nas : Kel 12:2

Pasal Kel 12:1-51 menerangkan Hari Raya Paskah (ayat Kel 12:1-14,21-28) dan Hari Raya Roti Tidak Beragi (ayat Kel 12:15-20). Perayaan-perayaan ini dilandaskan pada peristiwa-peristiwa bersejarah dari Paskah pertama pada saat terjadinya keluaran (pasal Kel 12:1-14:31). Karena Paskah menandai awal baru bagi Israel, bulan ketika hal itu terjadi (Maret-April dalam penanggalan kita) menjadi "bulan pertama" dari tahun baru bagi bangsa tersebut -- dimaksudkan untuk mengingatkan umat itu bahwa keberadaan mereka sebagai umat Allah adalah hasil pembebasan mereka dari Mesir oleh tindakan penebusan-Nya yang perkasa.

(0.31302065217391) (Kel 20:8) (full: INGATLAH ... HARI SABAT. )

Nas : Kel 20:8

Sabat PL adalah hari ketujuh dalam setiap minggu. Menguduskan hari itu berarti memisahkannya sebagai berbeda dari hari lainnya dengan berhenti bekerja supaya dapat istirahat, melayani Allah, dan memusatkan perhatian pada hal-hal yang menyangkut keabadian, kehidupan rohani, dan kehormatan Allah (ayat Kel 20:9-11; bd. Kej 2:2-3; Yes 58:13-14).

  1. 1) Diharapkan agar orang Israel mengatur perilaku mereka sesuai dengan pekerjaan Allah dalam penciptaan (ayat Kel 20:11; Kej 2:2-3).
  2. 2) Sabat menjadi tanda bahwa mereka adalah milik Allah (Kel 31:13).
  3. 3) Sabat mengingatkan mereka akan pembebasan dari perbudakan di Mesir (Ul 5:15;

    lihat cat. --> Mat 12:1).

    [atau ref. Mat 12:1]

(0.31302065217391) (2Taw 20:6) (full: YA TUHAN, ALLAH NENEK MOYANG KAMI. )

Nas : 2Taw 20:6

Yosafat melandaskan doa dan keyakinannya kepada Allah atas lima kebenaran utama.

  1. (1) Allah berkuasa atas segala orang dan situasi (ayat 2Taw 20:6-7);
  2. (2) Allah telah setia kepada umat-Nya pada masa lampau hingga kini (ayat 2Taw 20:7-9);
  3. (3) umat Allah tidak berdaya tanpa Dia (ayat 2Taw 20:12);
  4. (4) janji-janji Allah merupakan landasan yang kokoh bagi iman (ayat 2Taw 20:14-17,20); dan
  5. (5) kehadiran Allah yang aktif di antara umat-Nya berarti pembebasan dan kemenangan (ayat 2Taw 20:17).
(0.31302065217391) (Nah 1:15) (full: BERITA DAMAI SEJAHTERA )

Nas : Nah 1:15

(versi Inggris NIV -- kabar baik). Ayat ini mirip dengan Yes 52:7

(lihat cat. --> Yes 52:7 di situ).

[atau ref. Yes 52:7]

  1. 1) Kabar baik bagi Yehuda ialah bahwa bangsa Asyur akan dimusnahkan sama sekali sehingga tidak dapat menyerang kota-kota mereka lagi.
  2. 2) Demikian pula, para pengkhotbah PB membawa berita baik tentang pembebasan dari belenggu dosa dan kuasa Iblis oleh iman kepada Tuhan Yesus Kristus (Rom 10:15). Pada waktu yang telah ditetapkan di masa depan, penyakit, kesusahan, dunia fasik dan Iblis sendiri akan dibinasakan sama sekali (lih. pasal Wahy 19:1-21:27).
(0.31302065217391) (Luk 11:20) (full: SETAN ... KERAJAAN ALLAH. )

Nas : Luk 11:20

Bagian ayat ini memperlihatkan tiga hal:

  1. 1) Keberhasilan Kerajaan Allah di bumi ini secara langsung berbanding dengan penghancuran pekerjaan Iblis dan pembebasan orang berdosa dari perbudakan dosa dan kuasa setan;
  2. 2) Iblis akan menentang kedatangan Kerajaan Kristus di bumi (ayat Luk 11:24-26; bd. Mat 13:18-30; Wahy 12:12);
  3. 3) Yesus mempertunjukkan kuasa ilahi dalam hal mengusir setan-setan, mengalahkan Iblis dan merampas miliknya (ayat Luk 11:20-22). Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai hal ini,

    lihat art. KERAJAAN ALLAH; dan

    lihat art. KUASA ATAS IBLIS DAN SETAN-SETAN.

(0.31302065217391) (Ul 26:5) (jerusalem: Kemudian engkau harus menyatakan ....) Pengakuan iman yang tercantum dalam Ula 26:5-9 ini meringkaskan sejarah penyelamatan yang berpusatkan pembebasan Israel dari negeri Mesir. Unsur-unsur pengakuan ini dijumpai juga dalam "pengakuan-pengakuan iman" yang terdapat dalam Ula 6:20-23 dan (dengan beberapa tambahan) dalam Yos 24:1-13; Neh 9:7-25. Titik berat pengakuan-pengakuan iman itu terletak pada pemberian tanah yang berlimpah susu dan madunya, Ula 26:9. Ini sesuai dengan penyataan iman yang bersangkutan dengan persembahan hasil bumi pertama. Pengakuan iman itu sama sekali tidak sampai menyebut peristiwa-peristiwa yang terjadi di gunung Sinai. Tetapi ini tidak membuktikan bahwa pengakuan iman itu berasal dari sebuah-tradisi yang tidak tahu akan peristiwa-peristiwa itu. Nas ini tentu tidak terlalu tua usianya dan pengumuman hukum Taurat tidak menjadi pusat perhatiannya.
(0.31302065217391) (Hak 10:6) (jerusalem) Yefta yang riwayatnya dimuat di sini adalah seorang "Hakim kecil". Sebab tentang dia disajikan catatan sama seperti tentang "hakim-hakim kecil" lain: mengenai keluarganya, Hak 11:1-2; mengenai zaman tampilnya dan tempat kuburnya, Hak 12:7. Tetapi mengenai Yefta beredar sebuah ceritera yang menggambarkannya sebagai penyelamat yang mirip dengan "Hakim-hakim besar". Kata pendahuluan ceritera itu, Hak 10:6-18, sangat diperluas oleh penyusun kitab Hakim, sehingga serupa dengan Hak 2:6-19. Pada kisah mengenai perang pembebasan dengan orang Amon, Hak 11:1-11,29,32-33, ditambah catatan buatan penyusun kitab mengenai pesan yang disampaikan Yefta kepada raja orang Amon, Hak 11:12-28, dan juga ceritera tentang nazar Yefta, Hak 11:30-31,34-40. Akhirnya masih ditambah juga sebuah ceritera mengenai bentrokan antara suku Efraim dengan kaum Gilead, Hak 12:1-6.
(0.31302065217391) (Yes 50:1) (jerusalem) Sajak ini agak sukar tafsirannya. Mungkin bagian ini tidak meneruskan bab 49, tetapi mengembangkan pikiran yang terungkap dalam Yes 49:24-26. Sajak ini rupanya menanggapi orang Israel yang tidak percaya bahwa pembebasan sudah dekat.
(0.31302065217391) (Yer 39:1) (jerusalem) Bagian ini, bdk 2Ra 25:1-21, tersusun berdasarkan berbagai unsur yang berbeda-beda, Yer 38:28 dan Yer 39:4-13, tidak terdapat dalam terjemahan Yunani. Agaknya pada ceritera aseli tentang riwayat Yeremia, yaitu Yer 38:28; 39:3,14, kemudian ditambah dahulu ceritera tentang pengepungan Yerusalem dari awal hingga tembok kota terbelah, Yer 39:1-2, yang sejalan dengan 2Ra 25:1-4(Yer 52:4-7). Tambahan ini terdapat dalam terjemahan Yunani. Akhirnya masih ditambah Yer 39:4-10 yang dengan meringkaskan 2Ra 25:4,7,9-12(Yer 52:7-16) berceritera tentang akhir pemerintahan Zedekia, dan Yer 39:11-13 yang berceritera mengenai pembebasan nabi Yeremia.
(0.31302065217391) (Mi 4:11) (jerusalem) Berbeda dengan firman yang tercantum dalam Mik 4:9-10 nubuat ini mengenai pembebasan yang terjadi di Sion yang terkepung oleh bangsa-bangsa lain. Pada masa nabi Mikha itu nabi Yesaya mengucapkan nubuat-nubuat yang serupa, Yes 10:24-27,33-34; 14:24-27; 29:1-8; 30:27-33; 31:4-9. Semua nubuat itu mengenai penyerbuan yang dilontarkan raja Sanherib pada th 701 seb Mas dan yang gagal. Di kemudian hari nubuat-nubuat tentang zaman keselamatan seringkali berkata tentang serangan yang dilancarkan bangsa-bangsa lain melawan Yerusalem, tetapi bangsa-bangsa itu hancur-lebur, Yeh 38:1-39:29; Yoe 3; Zak 14.
(0.31302065217391) (Mrk 13:1) (jerusalem) Wejangan Yesus seperti tercantum dalam Markus ini lebih baik memperlihatkan pengarahan semula dari pada wejangan yang termaktub dalam Matius. Pada nubuat tentang kemusnahan Bait Allah dan Yerusalem Matius menambah nubuat mengenai kesudahan dunia, Mat 24:1+. Wejangan yang tercantum dalam Mar 13:1-37 hanya mengenai kemusnahan Yerusalem. Banyak ahli berpendapat bahwa wejangan itu sebuah "Apokalips" Yahudi yang diinspirasikan oleh Kitab Daniel, Mar 13:7-8, Mar 13:14-20, Mar 13:24-27 dan yang diperlengkapi dengan beberapa perkataan Yesus, Mar 13:5-6, Mar 13:9-13, Mar 13:21-23, Mar 13:28-37. Baik perkataan Yesus maupun Apokalips Yahudi itu hanya menubuatkan kemelut yang mendahului zaman Mesias dan sudah mendekat dan juga pembebasan umat terpilih. Ini semua terlaksana dengan dimusnahkannya Yerusalem serta kebangkitan dan kedatangan Yesus dalam Gereja.
(0.31302065217391) (Kis 28:30) (jerusalem) Tibanya Paulus di Roma menyelesaikan suatu rencana pewartaan injil, bdk Luk 24:47; Kis 1:8+, tetapi sekaligus tampil sebagai titik tolak perambatan agama Kristen yang baru. Lukas menutup injilnya dengan melayangkan pandangannya kepada karya para rasul; ia menutup Kisah para rasul dengan sekali lagi menatap masa depan.
(0.31302065217391) (Gal 1:4) (jerusalem: dunia jahat yang sekarang ini) Dunia ini diperlawankan dengan "dunia" yang akan datang, ialah zaman Mesias. "Dunia yang jahat ini" sama dengan "kerajaan Iblis", Kis 26:18, yang adalah "ilah zaman ini", 2Ko 4:4; bdk Efe 2:2; 6:12; Yoh 8:12; 12:31+, dan sama juga dengan zaman kekuasaan dosa dan hukum Taurat, Gal 3:19. Tetapi melalui kematian dan kebangkitanNya Kristus telah membebaskan kita dari segala kekuasaan buruk itu mulai sekarang ini; Kristus telah memasukkan kita ke dalam kerajaanNya sendiri dan ke dalam kerajaan Allah; Rom 14:17; Kol 1:13; Efe 5:5, meskipun kita masih menantikan pembebasan sepenuhnya melalui kebangkitan badan dan Parusia Kristus, bdk Rom 5-8.
(0.30987463043478) (Mzm 34:1) (sh: Ketidakwarasan pembebasan (Senin, 26 Mei 2003))
Ketidakwarasan pembebasan

Ketidakwarasan pembebasan. Kita lebih suka menganggap diri kita sebagai orang-orang Kristen yang terhormat, yang waras baik tubuh maupun pikiran. Begitu kuatnya pola ideal ini, kita lupa bahwa karya sejarah keselamatan melibatkan apa yang bagi dunia adalah suatu bentuk "ketidakwarasan". Bukan pura-pura tidak waras untuk menyelamatkan diri (ayat 1), tetapi karena berbeda dengan dunia. Yeremia disindir sebagai nabi gila (Yer. 29:26-27). Yesus dianggap tidak waras oleh keluarga-Nya (Mrk. 3:21). Festus menganggap Paulus gila karena pemberitaan Injilnya (Kis. 26:24), dan banyak contoh lain dari Alkitab. Mereka dianggap gila, karena kehendak Allah bertentangan dengan "akal sehat" mayoritas orang yang tidak mengenal kehendak Allah.

Dimana letak "kegilaan" dari karya perlindungan Allah? Ada suatu pepatah Perancis yang mengatakan: "Tuhan berpihak kepada armada yang besar, dan melawan armada yang kecil." Inilah prinsip ketentaraan, dan bagi sebagian orang, prinsip hidup yang "waras". Allah pemazmur justru berpihak yang lemah. Mereka yang rendah hati (ayat 3), tertindas (ayat 7), yang menjaga dirinya dari kejahatan (ayat 14-15), benar (ayat 16-18), patah hati dan malang (ayat 19-21), mereka inilah yang menerima perlindungan Allah. Mereka menjadi lemah, karena seperti pemazmur, mereka bermegah karena dan berseru kepada Tuhan. Tetapi mereka menjadi kuat, karena Allah berpihak kepada mereka, "orang-orang benar itu" (ayat 18).

Yang kita pelajari bukanlah teladan Daud yang berpura-pura gila, tetapi hikmat yang timbul dari pengalamannya itu: betapa berbahagia ada dalam perlindungan Tuhan, Sang Allah yang punya prinsip berkarya yang berbeda dengan dunia yang berdosa.

Renungkan: Kapan terakhir kali Anda dianggap gila, bukan karena lelucon kita yang tidak biasa, atau ambisi dan rencana hidup kita, tetapi karena keputusan kita untuk berharap kepada Allah dan menaati-Nya?

(0.30987463043478) (Yes 61:1) (sh: Kabar baik bagi umat Tuhan (Senin, 29 Agustus 2005))
Kabar baik bagi umat Tuhan

Kabar baik bagi umat Tuhan Menjelang hari Kemerdekaan Republik Indonesia, banyak narapidana yang menantikan kabar baik tentang pengurangan masa tahanan bahkan pembebasan mereka dari penjara. Namun, setelah bebas mereka sering mendapatkan kecurigaan dan penolakan. Akibatnya tidak jarang, mereka berbalik kepada kejahatan semula.

Kabar baik yang dikumandangkan oleh hamba Tuhan bagi Israel bukan hanya membebaskan mereka dari belenggu pembuangan, tetapi juga memulihkan mereka sebagai suatu bangsa (ayat 1-4). Allah sekali lagi akan mengikatkan diri kepada mereka dalam perjanjian abadi (ayat 8). Musuh yang pernah menindas mereka akan berbalik menjadi agen Allah untuk memberkati mereka. Semua yang pernah dirampas dari Israel akan dikembalikan musuh mereka dengan berlipat ganda. Semua bangsa akan mengakui Israel sebagai bangsa yang diberkati Tuhan (ayat 5-9). Bahkan Israel akan menemukan fungsi keumatan mereka yang telah mereka lupakan, yaitu menjadi imam Allah bagi bangsa-bangsa (6a; lih. Kel. 19:4-6). Oleh karena mereka, bangsa-bangsa akan mengenal dan menyembah Allah Israel. Sukacita Israel saat menyambut kabar baik itu digambarkan dengan ditukarkannya pakaian kabung dan sunyi suasana duka menjadi pakaian pesta dengan perhiasannya dan semarak suasana pesta. Nyanyian dukacita ditukar dengan kidung pujian bagi keagungan Allah (Yes. 61:3). Hamba Tuhan yang telah menyampaikan kabar baik ini pun ikut bergembira. Israel bagaikan pengantin wanita yang di-sambut pengantin pria (ayat 10). Mereka akan dipulihkan seperti kebun yang kembali dipenuhi oleh tanaman yang subur (ayat 11).

Setiap orang tanpa terkecuali diundang untuk menyambut keselamatan dari Allah di dalam Tuhan Yesus (Lih. Luk. 4:17-21). Sambutlah Dia sebagai Tuhan, alami pembebasan sejati dari belenggu dosa, serta nikmati anugerah kekal menjadi anak-anak-Nya.

Renungkan: Kebebasan dari dosa yang Tuhan berikan bagi orang yang percaya pada-Nya adalah sempurna dan tuntas.

(0.30987463043478) (Why 15:1) (sh: Patutlah Allah dipuji dan disembah sepanjang abad (Senin, 11 November 2002))
Patutlah Allah dipuji dan disembah sepanjang abad

Patutlah Allah dipuji dan disembah sepanjang abad.
Di pasal 15 ini—melalui penglihatan Yohanes—kita diingatkan kembali tentang sifat Allah yang adil dan benar; Allah yang menghukum dan memulihkan; Allah yang dalam segala perbuatan-Nya, selalu mengingatkan umat akan perbuatan-perbuatan-Nya terdahulu. Dalam penglihatan Yohanes, kita melihat dua hal. Pertama, penglihatan Yohanes yang sangat serupa dengan keadaan yang terdapat di kitab Keluaran pasal 14 dan 15 (ayat 2). Penglihatan ini memaparkan kepada kita tentang ungkapan syukur orang-orang Israel kepada Allah ketika menyeberangi Laut Merah, dan diselamatkan dari kejaran orang-orang Mesir, yang tewas dalam laut. Ungkapan syukur bagi Allah tersebut mereka kumandangkan lewat nyanyian pujian di tepi laut itu. Dalam nyanyian tersebut terungkap pengakuan kekal sepanjang masa bahwa Allahlah yang membebaskan mereka. Bahkan dalam setiap upacara pengorbanan domba Paskah, nyanyian ini yang terus-menerus dinyanyikan. Hal menarik untuk kita perhatikan, yaitu mengenai dua nyanyian: nyanyian Musa dan nyanyian Anak Domba (ayat 3-4) – dalam Perjanjian Baru, Anak Domba adalah sebutan untuk Yesus Kristus. Mengapa kedua nyanyian tersebut saling terkait? Pembebasan yang Allah demonstrasikan melalui Musa di Perjanjian Lama, yang adalah fakta sejarah, mengarahkan kita pada fakta pembebasan yang sempurna dan sejati dalam Perjanjian Baru, yaitu pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib.

Kedua, Yohanes melihat sesuatu yang menakutkan (ayat 5-8). Dia melihat tujuh malaikat yang menampakkan kekudusan Allah sambil membawa tujuh malapetaka (ayat 6). Ketujuh malapetaka ini masih merupakan perwujudan murka Allah yang terakhir (ayat 1,7). Penglihatan ini mengingatkan umat bahwa benar ini adalah hukuman yang terakhir, yang mengakhiri murka Allah. Tetapi, justru dalam penghukuman terakhir inilah, Allah mencurahkan penghukuman yang sebenar-benarnya, dan sepenuh-penuhnya.

Renungkan:
Orang Kristen yang bijaksana adalah orang Kristen yang memiliki sikap takut kepada Tuhan.

(0.26560684782609) (Kel 20:8) (ende)

Sabbat ialah hari ketudjuh, hari istirahat selesai pekerdjaan. Dalam bentuk ini perajaan Sabbat tidak diketemukan pada bangsa-bangsa lainnja. Sabbat adalah hari kudus, tersutjikan kepada Tuhan.

Alasan disini: Tuhan sendiri, sesudah mentjiptakan dunia, beristirahat (Kej 2:2 tjatatan). Demikian pula: Kel 31:17. Djadi maksudnja: manusia harus menepati tata-susunan jang diletakkan oleh Tuhan sendiri dalam alam tertjipta.

Disamping itu alasan sosial ditekankan djuga. manusia memang membutuhkan istirahat: Kel 23:12; Amo 8:4-6; Ula 5:14-15. Dalam teks terachir itu Sabbat adalah perajaan peringatan Pembebasan dari Mesir, mengenangkan Jahwe jang membebaskan dari perbudakan.

Kedua alasan tersebut, mungkin dapat dihubungkan demikian: Dalam Kej 2:1 dsl. digambarkan tata-susunan dunia jang ideal, pekerdjaan silih berganti dengan istirahat. Ini hanjalah mungkin pada masa-masa kemerdekaan dan perdamaian. karena dosa tata-susunan ini katjau, dunia terkutuk, manusia djatuh kedalam perbudakan jang kedjam. Akan tetapi pada bangsa Israel tata-susunan semula dikembalikan oleh Tuhan berkat pembebasan umat terpilih dari perbudakan dan kerdja-paksa di Mesir. tuhan memimpin umatNja menudju tanah jang melimpah kesuburannja, disanalah mereka menikmati damai dan kebebasan. Masuknja mengindjak tanah itu disebut: memasuki istirahat Jahwe (Maz 95:11). Demikian Sabbat serta merta mengingatkan kita akan pentjiptaan dan penebus. Bila kemudian hari Israel berdosa lagi, Tuhan mengantjam akan membuat tanah mereka kersang tidak subur, dan menghentikan Sabbat (Hos 2).

Dengan menepati Sabbat, orang Israel mengorbankan sebagian dari pekerdjaannja, kepada Jahwe, dan mengakuiNja sebagai Tuhan atas segala waktu, Tuhan jang menganugerahkan segala sesuatu jang baik. Pekerdjaan djanganlah mengurangkan kesadaran, bahwa hidup serta kesedjahteraan manusia itu kurnia tuhan. Maka dari itu Sabbat mendjadi hari kegembiraan dan sjukur-terimakasih (Yes 58:13-14).

Dalam mesjarakat jahudi sesudah pembuangan, Sabbat sangat ditekankan sebagai tjiri jang membedakan Israel dari bangsa-bangsa lainnja. Oleh karena itu peraturan-peraturan lahir (Neh 10:32; 1Ma 2:29-38). Tentang sikap Jesus lihat: Mar 2:23-28.

Hari istirahat ini djuga mendjadi lambang tanah jang didjandjikan dan achirnja melambangkan istirahat kekal-abadi, jang akan dianugerahkan sesudah djerih-pajah didunia ini. Geredja Sutji mengganti Sabbat dengan hari Minggu. hari inipun adalah hari gembira, pengakuan hak-hak Tuhan atas hidup manusia. Hari minggu mengundang peringatan akan Pengungsian dan Penebusan, dan terutama penjempurnaannja, ialah Kebangkitan Kristus dari maut. Sekaligus menjatakan pengharapan kita akan kebangkitan kita sendiri dan istirahat abadi dalam hadirat Tuhan.

(0.26560684782609) (Luk 4:16) (sh: Prioritas utama (Sabtu, 1 Januari 2000))
Prioritas utama

Prioritas utama. Ada kecenderungan di kalangan Kekristenan yang menganggap bahwa Ibadah hari Minggu hanyalah sekadar formalitas. Artinya, beribadah pada hari Minggu di Gereja akan dilakukan bila tidak ada "acara" atau kesibukan lain". Ibadah bersama jemaat lainnya di gereja menjadi second priority (prioritas kedua). Kecenderungan ini tidak hanya akan mengakibatkan hadirnya Kristen-kristen yang tidak tahu mensyukuri kasih dan penyertaan Allah, tapi juga akan menciptakan Kristen-kristen yang tidak tahu menghornati karya dan kebesaran Allah dalam hidupnya. Sikap ini sungguh bertentangan dengan pengajaran dan sikap yang diperhatikan langsung oleh Tuhan Yesus. Mari kita lihat bagaimana Tuhan Yesus memprioritaskan ibadah kepada Allah Bapa-Nya dalam hidup-Nya. Sikap ini menunjukkan bahwa selain Dia sangat menghormati Bapa, Dia juga menghormati ibadah persekutuan umat di rumah Tuhan dan menjadikan ibadah itu bagian dari hidup-Nya.

Dari Galilea, Yesus kembali ke Nazaret, dan Lukas mempertegas dengan mengatakan bahwa "inilah tempat Yesus dibesarkan". Mengapa Ia ke sana? Kepada orang-orang yang mengenalnya sejak kecil hingga dewasa, Ia menegaskan siapa diri-Nya dan apa misi pelayanan-Nya. Ia membacakan kitab nubuatan nabi Yesaya, yang menyatakan beberapa hal, yaitu bahwa (a) Roh Tuhan ada pada-Nya; (b) Dia diurapi untuk menyampaikan kabar pembebasan kepada para tawanan, memberikan penglihatan kepada orang buta; Dia diutus untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, dan (d) memberitakan bahwa Tahun Rahmat Tuhan telah datang. Sesungguhnya ayat tersebut menubuatkan tentang diri-Nya. Maka tepatlah bila Tuhan Yesus mengatakan bahwa ayat itu digenapi oleh-Nya.

Renungkan: Kedatangan Yesus ke dunia bukanlah sebagai seorang raja dengan segala kemegahan dan kejayaannya. Justru ia datang dengan otoritas Allah untuk membawa pembebasan dan penyelamatan dalam arti luas dan sesungguhnya. Bukan hanya dalam dunia, tetapi keselamatan yang bersifat kekal dan menyeluruh. Ia membawa kabar baik dan itu dinyatakan kepada semua orang, baik orang miskin, tawanan, orang buta, dan orang tertindas. Ia datang juga untuk membawa kekebasan dan keselamatan bagi kita. Betapa mulia dan agungnya misi kedatangan-Nya, melalui Dialah kita beroleh keselamatan dan kehidupan kekal.

(0.25041654347826) (Kel 12:11) (ende)

Arti kata "Paskah" (hibr. "Pesah") tidak dapat ditentukan dengan pasti. Mungkin berasal dari "pasah" = berdjalan timpang, melontjati, melewati, melampaui. Ini keterangan tradisionil, paling banjak kemungkinannja benar. Tetapi djika kata ini berasallah dari bahasa Mesir, maka artinja ialah: peringatan, atau: pukulan.

Menurut banjak para ahli pesta ini sudah sebelumnja dirajakan sebagai perajaan musim semi diantara para gembala-perantau (nomade). Dipersembahkan korban-korban binatang untuk memohon kesuburan ternak, mungkin pada malam hari sebelum mereka berangkat mentjari padang-padang rumput (maka dari itu para peserta harus siap-siap akan bepergian). Binatang jang dikorbankan dimakan dengan roti para perantau jang tidak diragikan, dan dengan rempah-rempah (aj.8)(Kel 12:8). Mungkin Kel 5:1 dll. menundjukkan, bahwa perajaan ini dikenal oleh umat Israel.

Akan tetap karena sekarang dihubungkan dengan Pengungsian dari Mesir, perajaan ini mendapat arti jang baru sama sekali, Paskah Jahwe. Bahwa tjaranja makan tergesa-gesa, dan adanja darah, memperingatkan mereka akan malam pembebasan (lihat aj. 12-14)(Kel 12-14)



TIP #07: Klik ikon untuk mendengarkan pasal yang sedang Anda tampilkan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA