| (0.29981462264151) | (Ams 19:14) |
(full: ISTRI YANG BERAKAL BUDI ADALAH KARUNIA TUHAN.
) Nas : Ams 19:14 Ketika mencari pasangan hidup, akal budi adalah jauh lebih penting daripada sekadar penampilan. Hikmat, bimbingan, dan berkat Allah adalah penting sekali jikalau kita ingin mempunyai pernikahan yang berbahagia. Orang percaya harus berusaha untuk menikahi seorang yang sungguh berserah kepada Tuhan Yesus, firman-Nya, dan standar-standar kerajaan-Nya. Menikah dengan seorang yang bersifat saleh adalah berkat khusus dari Allah (bd. Ams 18:22; Kej 24:14). Memasuki pernikahan tanpa bimbingan Allah berarti mengundang penderitaan, penyesalan, dan malapetaka. |
| (0.29981462264151) | (Pkh 4:4) |
(full: SEGENGGAM KETENANGAN LEBIH BAIK DARI PADA DUA GENGGAM JERIH PAYAH.
) Nas : Pengkh 4:4-8 Kerja keras dan pengembangan ketrampilan sering kali didorong oleh persaingan dengan sesama manusia akibat iri hati dan roh persaingan yang mementingkan diri sendiri; motivasi-motivasi seperti itu menghancurkan diri (ayat Pengkh 4:5). Daripada itu Allah menghendaki kita mencari hidup yang tidak berlebih-lebihan -- melakukan perbuatan baik dan hidup dengan tenang dan saleh. Kita harus bekerja sama (ayat Pengkh 4:9) dan saling menolong (ayat Pengkh 4:10-11). |
| (0.29981462264151) | (Mi 5:2) |
(full: ENGKAU, HAI BETLEHEM.
) Nas : Mi 5:1 Mikha bernubuat bahwa seorang pemimpin akan muncul dari Betlehem yang akan menggenapi janji-janji Allah kepada umat-Nya. Ayat ini mengacu kepada Yesus sang Mesias (lih. Mat 2:1,3-6), yang asal usulnya "sudah sejak purbakala" (yaitu, dari kekal; lih. Yoh 1:1; Kol 1:17; Wahy 1:8); namun Ia akan lahir sebagai manusia (ayat Mi 5:2; lih. Yoh 1:14; Fili 2:7-8). |
| (0.29981462264151) | (Za 2:8) |
(full: MENJAMAH BIJI MATA-NYA.
) Nas : Za 2:8 Sion (ayat Za 2:7) melambangkan sisa orang Israel yang saleh; mereka inilah biji mata Allah, yang berharga dan penting bagi Dia (lihat cat. --> Mazm 17:8). [atau ref. Mazm 17:8] Orang percaya masa kini sama pentingnya dan dikasihi Allah seperti umat-Nya pada zaman PL; kita ini berada di bawah pemeliharaan dan pengawasan-Nya. |
| (0.29981462264151) | (Luk 6:22) |
(full: JIKA ORANG MEMBENCI KAMU.
) Nas : Luk 6:22 Para pengikut Yesus hendaknya "bersukacita" dan "bergembira" (ayat Luk 6:23) bila karena kesetiaan kepada Kristus dan standar saleh, mereka dicela dan dicemooh. Penganiayaan karena kebenaran adalah bukti bahwa orang percaya berada dalam persekutuan yang benar dengan Tuhan, sebab Yesus pun dianiaya dan dibenci oleh dunia (Yoh 15:18-21; lihat cat. --> Mat 5:10). [atau ref. Mat 5:10] |
| (0.29981462264151) | (1Tim 4:12) |
(full: JADILAH TELADAN.
) Nas : 1Tim 4:12 Ini merupakan salah satu syarat yang paling penting untuk seorang pemimpin gereja. Kata Yunani yang diterjemahkan "teladan" adalah _tupos_ yang berarti "model", "gambar", "ideal" atau "pola". Seorang gembala sidang, terutama, harus menjadi contoh dalam kesetiaan, kekudusan, dan ketekunan dalam kesalehan. Jabatan penilik hanya boleh diisi oleh mereka yang dari halnya gereja dapat mengatakan, "Orang ini telah menjalankan hidup saleh yang layak dicontoh". Untuk keterangan selanjutnya mengenai hal ini, lihat art. SYARAT-SYARAT MORAL BAGI PENILIK JEMAAT. |
| (0.29981462264151) | (Mi 2:6) | (jerusalem) Berdasarkan perjanjian para pendengar menentang ancaman Mikha Mik 2:6-7. Tetapi nabi menjawab, Mik 2:8-10 bahwa perjanjian itu sudah batal oleh karena ketidakadilan yang dilakukan mereka yang pura-pura saleh dan hanya sedia mendengarkan janji-janji jasmaniah sebagaimana disampaikan nabi-nabi gadungan. |
| (0.29981462264151) | (Luk 2:22) | (jerusalem: waktu pentahiran) Harafiah: waktu pentahiran mereka. Menurut hukum Taurat hanya ibu saja perlu ditahirkan (karenanya ada naskah yang berbunyi; pentahirannya), sedangkan anak harus ditebus. Lukas dengan saksama mencatat bahwa orang tua Yesus (sama seperti orang tua Yohanes) menepati segala aturan hukum Taurat. Membawa anak itu ke Bait Allah tidak diwajibkan, tetapi boleh juga, Bil 18:15. Oleh orang saleh dianggap pantas, bdk 1Sa 1:24-28. Lukas menarik perhatian kepada ibadat Yesus yang pertama di Kota Suci, sebab dalam pandangan Lukas Kota itu memang penting karena menjadi tempat terjadinya peristiwa Paskah dan titik tolak pemberitaan Injil oleh jemaat, bdk Luk 2:38+; Kis 1:4+. |
| (0.29981462264151) | (2Ptr 1:3) | (jerusalem: kuasaNya yang mulia dan ajaib) Harafiah: kemuliaan dan kuasaNya sendiri, "Kemuliaan" itu ialah tanda-tanda yang dengannya Yesus telah menyatakan keilahianNya, bdk Yoh 1:14+ dan Mar 16:17; Ibr 2:4, khususnya waktu dimuliakan di gunung, 2Pe 1:16-18. "Kuasa" itu entah kekuasaan alamiah atau kuasaNya untuk membuat mujizat. Kedua sifat ilahi yang bersangkutan dengan panggilan Kristen itu, memberi apa saja yang perlu bagi hidup saleh, 1Ti 4:7+. |
| (0.28266794339623) | (1Tes 2:10) |
(full: BETAPA SALEH, ADIL, DAN TAK BERCACATNYA KAMI.
) Nas : 1Tes 2:10 Paulus tidak menerima pandangan yang keliru tentang "kekristenan yang berdosa", yang menyatakan bahwa keselamatan yang disediakan oleh Kristus dan penebusan oleh darah-Nya tidak cukup untuk menyelamatkan kita dari perhambaan dan kuasa dosa. Ajaran yang tidak alkitabiah ini menyatakan bahwa setiap hari semua orang Kristen akan berbuat dosa melawan Allah dalam ucapan, pikiran, dan perbuatan sepanjang hidup di dunia ini. Bertentangan dengan ajaran di atas,
|
| (0.28266794339623) | (2Tim 3:12) |
(full: YANG MAU HIDUP BERIBADAH ... AKAN MENDERITA ANIAYA.
) Nas : 2Tim 3:12 Penganiayaan dalam satu atau lain bentuk tidak dapat dihindarkan oleh orang yang mau menjalankan hidup saleh dalam Kristus (Mat 5:10-12; Mat 10:22; Kis 14:22; Fili 1:29; 1Pet 4:12; lihat cat. --> Mat 5:10). [atau ref. Mat 5:10] Kesetiaan kepada Kristus, kebenaran dan standar-Nya yang benar meliputi ketetapan hati untuk tidak mengurangi tuntutan iman kita, atau menyerah kepada banyak suara yang memanggil kita untuk menyesuaikan diri dengan dunia dan mengesampingkan kebenaran alkitabiah. Karena standar kesalehan mereka, orang yang setia akan kehilangan hak dan diejek; mereka akan mengalami kesusahan karena melihat kesalehan ditolak oleh banyak orang. Kita harus bertanya pada diri kita: sudahkah saya mengalami aniaya karena komitmen saya untuk hidup saleh? Ataukah kurangnya penderitaan menjadi tanda bahwa saya tidak benar-benar mempertahankan kebenaran Kristus? |
| (0.28266794339623) | (Yes 58:1) |
(sh: Kesalehan yang palsu berarti kemunafikan (Sabtu, 20 Maret 1999)) Kesalehan yang palsu berarti kemunafikanKesalehan yang palsu berarti kemunafikan. Banyak orang beranggapan bahwa seseorang itu dikatakan "saleh", bila dia mampu menjalankan setiap ketentuan dan tuntutan ajaran agamanya. Namun anggapan ini sangat berbahaya, bila ketentuan dan tuntutan ajaran agama tersebut dijalankan dengan motivasi salah. Misalnya, agar dipuji orang dan disebut sebagai orang saleh. Secara khusus, Yesaya menyinggung pola berpuasa yang salah. Puasa dianggap cukup bila kita tidak makan dan minum. Namun penindasan, pemerasan, kelaliman terhadap para buruh, orang asing dan kaum lemah tetap dilakukan. Bukankah hanya orang-orang munafik yang melakukan hal ini? Tuhan Yesus, dalam Perjanjian Baru, mengecam: "Celakalah hai orang-orang munafik!" Kesalehan yang sejati. Allah menghendaki agar dalam berpuasa, umat belajar untuk memiliki kesungguhan hati dan merendahkan diri. Tujuannya, agar kita terlepas dari keinginan untuk menindas orang lain, terlepas dari sikap egois dan serakah. Berpuasa berarti bertobat, yaitu meninggalkan cara hidup yang lama, dan memiliki hidup yang baru sesuai dengan kehendak Allah: membela hak yang lemah, memberi makan yang lapar, memberi pakaian yang telanjang, dll. Apakah keberadaan kita di tengah masyarakat adalah menjadi berkat yang nyata dirasakan oleh siapa pun di sekeliling kita? Doa: Ya Tuhan, ampunilah kami yang seringkali jatuh dalam kemunafikan. Ajarlah kami untuk melakukan kehendak Tuhan dengan motivasi yang benar. |
| (0.28266794339623) | (Yoh 3:1) |
(sh: Iman vs moralisme (Minggu, 30 Desember 2001)) Iman vs moralismeIman vs moralisme. Kepada orang yang memiliki moral dan etika yang tinggi, berita kesaksian tetap sama. Semua manusia harus percaya pada Yesus. Dalam 1:12-13 telah dijelaskan bahwa percaya pada Yesus identik dengan dilahirkan dari atas. Ketika berbicara dengan Nikodemus, Tuhan Yesus mengundangnya untuk percaya pada-Nya. Ia menekankan pentingnya dilahirkan dari atas. Nikodemus adalah orang yang saleh dan bermoral tinggi. Ia seorang tokoh agama. Yesus juga menerima kenyataan ketokohan Nikodemus di dalam masyarakat (ayat 10). Terhadap orang yang bermoral tinggi seperti Nikodemus, Yesus menegaskan keharusan dilahirkan dari atas. Dalam ayat 3, 5, 7, 11 Yesus menegaskan bahwa kelahiran dari atas merupakan keharusan mutlak. Dan ini berlaku universal, artinya kepada semua orang dan semua suku bangsa, tanpa memperhatikan gender atau usia (ayat 8). Tanpa dilahirkan dari atas tidak mungkin manusia melihat Kerajaan Allah (ayat 3, 5). Kesalehan dan moral tinggi tidak dapat membawa manusia melihat Kerajaan Allah. Bagaimana dilahirkan dari atas? Dalam ayat 12, Yesus menegaskan kaitan kelahiran dari atas dengan percaya pada-Nya. Dalam 1:13, istilah dilahirkan dari atas diganti dengan istilah dilahirkan dari Allah. Kedua istilah tersebut sama maknanya. Hubungan percaya dan dilahirkan dari Allah terlihat jelas dalam 1:12-13. Renungkan: Tidak perlu mengubah berita keselamatan ketika berhadapan dengan orang yang memiliki moral tinggi dan kehidupan yang sangat saleh. Semua harus percaya pada Yesus. Tanpa iman pada-Nya, tidak mungkin seseorang melihat Kerajaan Allah. Percaya pada Yesus bersifat mutlak. PA 8:Yohanes 2:12-25 Keajaiban yang muncul di depan mata kita dengan kuat akan menyeret kita ke dalam berbagai perasaan yang diliputi kekaguman. Ia memiliki daya tarik yang sedemikian kuat, sehingga tanpa sadar membuat kita tercengang, terperanjat, dan terus mengikutinya. Demikian halnya dengan mukjizat- mukjizat yang dilakukan Yesus. Mukjizat-mukjizat itu menjadi daya tarik yang sedemikian besar pada masa itu. Namun, mukjizat-mukjizat itu bukanlah fokus utama yang menjadi sorotan Tuhan. Melalui tindakan-Nya yang radikal pada perikop ini, kita dapat melihat beberapa hal yang ditekankan-Nya. Pertanyaan-pertanyaan pengarah: 1. Apakah yang dilakukan-Nya di Bait Allah? Kapankah hal itu dilakukan-Nya? Mengapa Ia melakukan-Nya? Dan apakah yang menjadi perhatian-Nya (ayat 13-16)? Apakah yang seharusnya menjadi perhatian kita? 2. Hal apakah yang diingat para murid melalui peristiwa ini (ayat 17)? Hal apakah yang diingat para murid setelah Yesus bangkit dari antara orang mati? Apakah yang menuntun mereka pada iman (ayat 22)? Bandingkan iman mereka dengan iman banyak orang yang telah menyaksikan mukjizat-mukjizat Yesus! Iman seperti apakah yang dimiliki para murid? 3. Atas dasar apakah iman Anda seharusnya dibangun? Bagaimanakah peranan firman Tuhan dapat menuntun pertumbuhan iman Anda? Bagaimana Anda dapat meningkatkan ingatan Anda terhadap firman Tuhan? 4. Apakah tanda mukjizat Yesus yang menjadi bukti dari otoritas perkataan dan perbuatan-Nya (ayat 19-21)? Adakah Anda menyadari bahwa sebagai Kristen, Anda telah menerima dan menikmati hasil dari tanda mukjizat Kristus yang terbesar? Adakah Anda merasa kagum dengannya? Bagaimanakah Anda menyatakan rasa syukur atas karya Kristus ini? 5. Apa yang dimaksud dengan kalimat "Tetapi Yesus tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka"? Bagaimanakah Anda tahu bahwa Yesus mempercayakan diri-Nya kepada Anda? |
| (0.28266794339623) | (Yoh 18:28) |
(sh: Pemalsuan ibadah (Kamis, 1 April 1999)) Pemalsuan ibadahPemalsuan ibadah. Imam-imam kepala dan orang-orang Farisi, adalah orang-orang yang sangat saleh dan taat beribadah. Gedung Pengadilan Pilatus najis buat mereka. Tubuh harus dijaga agar benar-benar bersih, supaya layak makan Paskah. Sebaliknya, di dalam pikiran mereka, perasaan benci dan dengki terjalin menjadi satu dengan nafsu angkara murka untuk membunuh dan menyalibkan Yesus. Karena mereka adalah orang-orang yang taat dan saleh, maka mereka dilarang membunuh. Untuk melaksanakan ambisi dengki tersebut, mereka meminjam tangan orang lain, yaitu Pilatus untuk menyalibkan dan membunuh Yesus. Apakah itu yang dinamakan ibadah? Dilema Pilatus. Pilatus harus memilih antara kebenaran dan kedudukan. Pilatus harus memilih antara suara hati dan kepentingan diri. Dan ... ternyata Pilatus lebih memihak pada kedudukan dan mematikan suara hati. Memang, Pilatus sudah berusaha, tetapi untuk apa berusaha maksimal bagi seorang Yahudi yang dibenci bangsa-Nya sendiri. Satu orang harus dikorbankan, supaya kedudukan, kepentingan diri dan ketenteraman masyarakat terjamin! Renungkan: Demi kedudukan dan harga diri, seseorang berani mengorbankan kebenaran. Doa: Berilah saya kemampuan untuk berani mengambil keputusan yang benar, walaupun menyangkut harga diri. |
| (0.25964705660377) | (Mzm 12:1) |
(sh: Dunia dalam lautan dusta dan kecurangan (Rabu, 10 Januari 2001)) Dunia dalam lautan dusta dan kecuranganDunia dalam lautan dusta dan kecurangan. Kecurangan demi kecurangan terus terjadi dalam masyarakat kita. Dusta demi ambisi pribadi, dusta demi keuntungan materi, dan dusta demi mempertahankan kedudukan, merupakan pemandangan yang dapat kita lihat setiap hari. Belum lagi penindasan dan pengeksploitasian orang-orang yang miskin dan lemah terus berlangsung tanpa ada satu pembelaan yang berarti bagi mereka. Apakah kenyataan ini membuat kita prihatin dan berontak? Ataukah kita tidak peka lagi karena kita mungkin ikut terlibat di dalamnya? Apa yang harus kita lakukan? Pemazmur, ketika melihat masyarakat di sekelilingnya penuh dusta dan kecurangan, ia hanya berseru `tolong' sebagai ungkapan permohonannya (ayat 2). Mengapa hanya satu kata singkat yang diungkapkan kepada Allah? Apakah masalahnya terlalu sederhana? Sebaliknya Ia kebingungan dan ketakutan karena orang saleh telah habis, demikian pula orang-orang yang setia telah lenyap. Habisnya orang saleh dan lenyapnya orang setia ini bisa jadi karena kematian, pergi dari masyarakat, atau tidak lagi menjadi saleh. Dalam konteks ini nampaknya banyak orang yang meninggalkan kesalehan dan kesetiaannya. Inilah yang mendorongnya dengan kuat untuk minta tolong dan karena terlalu mendesak dan menyesak maka ia hanya mampu mengatakan satu kata `tolong`. Kondisi masyarakat di sekeliling pemazmur memang sangat parah. Menjadi orang fasik bukan lagi suatu hal yang memalukan, bahkan seperti sudah menjadi kebanggaan dan hal yang patut dipamerkan (ayat 9). Jika sudah demikian maka masyarakat tidak lagi peka terhadap amoralitas ataupun kebejatan yang terjadi di sekeliling mereka. Semua itu sudah menjadi bagian hidup mereka. Bagaimana pemazmur dapat bertahan, sehingga ia tidak habis lenyap? Ia melandasi hidupnya dengan keyakinannya kepada firman Tuhan yaitu bahwa Ia akan menjaga dan melindunginya. Dengan kata lain, firman Tuhanlah yang menopang dan menyokong kehidupannya, sehingga walau apa pun yang terjadi di sekitarnya ia tidak akan menjadi habis ataupun lenyap. Ia tetap akan setia dan hidup benar. Renungkan: Pilihan di hadapan Kristen adalah habis lenyap atau bertahan setia. Untuk menjadi habis lenyap jauh lebih mudah, namun konsekuensinya? Untuk bertahan setia sangat sulit, namun mahkotanya? Jika Anda pilih yang kedua: baca, renungkan, dan taati firman-Nya. |
| (0.24984552830189) | (Kej 37:2) |
(ende) Disini mulailah riwajat Jusuf. Riwajat ini menghubungkan djaman para Bapa bangsa dengan djaman pengasingan Israel ditanah Mesir. Tjerita Jusuf sebagian terbesar memuat peladjaran; menundjukkan kemampuan orang saleh, jang dalam segala bahaja menerima rahmat-bantuan Tuhan, dan karena itu mentjapai keagungan. Riwajat ini djuga merupakan unsur dalam perkembangan Sedjarah Keselamatan. Jusuf diselamatkan demi bangsa Tuhan, bangsa jang terpilih, kemudian hari. Bahkan tipu-muslihat dan dosa-dosa manusia sekalipun achirnja membawa kearah terlaksananja Rentjana Keselamatan Tuhan (lihat Kej 45:5-8; 50:20; Wis 10:13-14)). Meskipun disini pula terdapat unsur-unsur dari bermatjam-matjam tradisi, riwajat Jusuf merupakan satu tjerita utuh jang memikat segenap perhatian, pun gambaran peranan-peranannja djuga dipandang dari sudut psikologis sangat menarik. |
| (0.24984552830189) | (Mzm 9:1) |
(ende) Mazmur 9 (Maz 9) dan Maz 10 adalah satu lagu sadja, sebagaimana dianggap djuga oleh terdjemahan Junani dan Latin serta beberapa naskah Hibrani. Tambahan pula mazmur ini (Maz 9:1-10:18) tersusun menurut abdjad Hibrani, hingga tiap2 ajat mulai dengan huruf abdjad jang berikut (tiada huruf Daled, He, Mem, Nun, Samek dan Sade). Pikiran dalam lagu ini tiada ber-turut2. Pengarang merupakan seorang wakil untuk "kaum hina-dina", ialah orang2 bersahadja, tertindas, miskin, tetapi mursjid, saleh dan setia kepada Allah, pun jang menaruh seluruh kepertjajaannja pada Jahwe. Mazmur ini adalah lagu pudjian (Maz 9) dan doa permohonan (Maz 10). "Mut Labben", makna perkataan ini tiada diketahui. |
| (0.24984552830189) | (Kej 24:12) |
(full: LALU BERKATALAH IA, "TUHAN, ... "
) Nas : Kej 24:12 (versi Inggris NIV -- Lalu berdoalah ia, " ... "). Hamba Abraham (mungkin Eliezer, Kej 15:2) adalah seorang saleh yang mencari Tuhan melalui doa. Cerita ini menunjukkan bahwa setiap langkah perjalanannya ditandai dengan memohon berkat dan bimbingan Allah (bd. 1Tes 5:17). Perhatikan pula bahwa setelah Ribka memberi jawaban yang baik, dia langsung memuji Tuhan (ayat Kej 24:26-27). Doa dan iman hamba ini kepada Allah menunjukkan bahwa iman Abraham yang taat bukan dimilikinya sendiri; iman yang taat itu juga aktif di dalam kehidupan anggota lain dalam rumah tangganya. |
| (0.24984552830189) | (Kel 16:30) |
(full: BERISTIRAHATLAH ... PADA HARI KETUJUH.
) Nas : Kel 16:30 Melalui pengarahan-Nya mengenai hari ketujuh (ayat Kel 16:22-30), Allah ingin menekankan bahwa umat-Nya harus menanggapi dengan beristirahat, sebagaimana halnya Ia beristirahat pada hari penciptaan yang ketujuh (Kej 2:1-4). Allah sudah tahu sejak semula bahwa apabila umat-Nya gagal melaksanakan hari Sabat, maka mereka akan menghabiskan kekuatan jasmaniah dan rohaniah mereka dengan terus-menerus mengkhawatirkan dan mengejar hal-hal duniawi. Kegagalan ini akan mengakibatkan hal-hal rohani dan saleh dialihkan ke tingkat yang paling tidak penting dalam hidup ini (lihat cat. --> Mat 12:1; lihat cat. --> Luk 6:2-10). [atau ref. Mat 12:1; Luk 6:2-10] |
| (0.24984552830189) | (Ul 34:10) |
(full: SEPERTI MUSA ... TIDAK ADA LAGI NABI YANG BANGKIT.
) Nas : Ul 34:10 Musa sangat dihormati karena persekutuannya yang intim dengan Allah dan pemahamannya akan tabiat dan pribadi Allah. Kerinduan utama semua orang percaya haruslah mengenal Allah dan menikmati persekutuan erat dengan-Nya; ini merupakan kehormatan dan hak terbesar sebagai anak-anak Allah (Yoh 1:12; 17:3; Rom 8:14-15; Gal 4:6). Tidak ada seorang pun di dalam Kristus yang memiliki hidup batiniah yang mengabdi dan hidup lahiriah yang saleh, yang tidak akan menerima kehadiran dan kasih karunia Allah. Persekutuan dengan Allah -- Bapa, Putra, dan Roh Kudus -- adalah janji dan upah terbesar seorang percaya (Yoh 14:15-21,23,26; Wahy 3:20). |


