(0.16463997560976) | (2Kor 4:7) |
(sh: Sumber harta dan daya. (Selasa, 08 September 1998)) Sumber harta dan daya.Sumber harta dan daya. Tidak tawar hati. Orang seperti Paulus bisa tergoda untuk tawar hati? Rasanya tidak mungkin bukan? Tetapi itulah pengakuan jujur Paulus (ayat 8-9, 16). Namun godaan itu mampu ditepis Paulus. Sebaliknya, dari tawar hati atau hancur karena tekanan-tekanan dalam pelayanan, ia malah bertahan dan mengalami kuasa kebangkitan Yesus (ayat 10-11). Justru di tengah kelemahannya itulah Paulus mengalami kesetiaan Allah yang senantiasa menyegarkan dan menguatkannya oleh anugerah-Nya (ayat 13). Renungkan: Dedikasi yang tinggi adalah akibat dari pengenalan yang jelas akan daya dan harta Injil Yesus Kristus. Doa: Mampukan kami berkorban demi menyampaikan kabar baik itu. |
(0.16463997560976) | (Flp 4:4) |
(sh: Bersukacitalah senantiasa. (Senin, 2 November 1998)) Bersukacitalah senantiasa.Bersukacitalah senantiasa. Rahasia sukacita. Tak ada penyangkalan bila ditanyakan apakah seseorang merindukan damai sejahtera dan sukacita dalam hidupnya. Bahkan berbagai usaha dilakukan untuk pemenuhan kedua hal tersebut. Memang Paulus menganjurkan untuk melakukan sesuatu, tetapi bukan dengan cara askese (mengasingkan diri), mengkonsumsi obat penenang, kemaruk harta, budak uang, dlsb. Damai sejahtera dan sukacita tidak dapat diperoleh dengan cara-cara kedagingan! Hanya dari Allah dan dekat dengan Kristus saja, hati dan pikiran kita boleh mengalaminya. Hanya oleh anugerah Allah dalam Tuhan Yesus sajalah mendatangkan sukacita terus-menerus dalam kehidupan kita. Renungkan: Segala keadaan dapat diatasi dalam keyakinan pemeliharaan-Nya. |
(0.16463997560976) | (Kol 2:1) |
(sh: Kekuatan Ilahi dan manusiawi dalam pelayanan Kristen (Minggu, 18 April 2004)) Kekuatan Ilahi dan manusiawi dalam pelayanan KristenKekuatan Ilahi dan manusiawi dalam pelayanan Kristen. Pekerjaan berat yang Paulus lakukan tidak akan berhasil jika hanya mengandalkan kekuatan dirinya sendiri saja. Paulus sendiri sungguh menyadari hal tersebut. Karenanya Paulus tidak menggantungkan diri pada kekuatan fisiknya tetapi bergantung pada sumber kekuatan sejati yang hanya ada dalam diri Yesus Kristus. Di dalam pelayanan Paulus terlihat pengharapan dan kekuatan yang besar (ayat 1) yang lahir dari imannya di dalam Yesus Kristus (ayat 2). Keyakinan inilah yang Paulus juga tekankan kepada jemaat Kolose yaitu bahwa mereka pun memiliki kekuatan yang sama dengan dirinya karena pengenalan mereka akan rahasia Allah yaitu Kristus yang memberikan kepada mereka segala hikmat dan pengetahuan. Paulus menginstruksikan agar jemaat bersama-sama dengan dia gigih memperjuangkan kebenaran keyakinan mereka tentang Kristus (ayat 3-5). Berdasarkan kekuatan Ilahi dan keyakinan iman kepada Kristus Paulus berharap jemaat tidak menyimpangkan hidupnya dari Kristus (ayat 6-7). Perikop ini mengingatkan kita bahwa dalam kehidupan jemaat Tuhan saat ini, masih ada orang Kristen yang sudah menerima Kristus sebagai Juruselamatnya, tetapi hidup menurut keinginan hatinya. Orang-orang seperti itulah yang rentan terhadap ajaran-ajaran yang menyesatkan. Untuk dilakukan: Camkanlah nasihat Paulus yang mengimbau jemaat Tuhan berakar di dalam Dia. "Akar" yang bertumbuh, berkembang lalu berbuah. |
(0.16463997560976) | (Ibr 3:1) |
(sh: Mengapa Yesus lebih hebat dari Musa? (Senin, 4 Oktober 1999)) Mengapa Yesus lebih hebat dari Musa?Mengapa Yesus lebih hebat dari Musa? Faktor utama yang membedakan Yesus dan Musa adalah keberadaan masing-masing. Musa memang pemimpin yang setia dalam menjalankan tugasnya, walaupun Israel adalah bangsa yang tegar tengkuk. Tetapi Yesus, Putra Allah, Ia lebih mulia dari Musa. Apa yang dilakukan-Nya lebih hebat dari Musa. Musa hanya pemimpin Israel sedangkan Yesus adalah pemimpin seluruh umat manusia. Apa yang dilakukan seseorang menunjukkan siapa pelakunya. Keberadaan Yesus mentranformasi keberadaan kita. Yesus adalah Kepala gereja, orang beriman. Keberadaan-Nya yang mulia telah mentranformasikan (mengubah) keberadaan kita dari manusia berdosa menjadi manusia mulia, bila kita teguh berpegang pada kepercayaan dan pengharapan di dalam-Nya. Jelaslah bagi kita bahwa manusia menjadi mulia tak mungkin karena sesuatu yang dilakukannya, tetapi semata-mata hanya karena Allah yang menjadikan kita mulia dalam kasih karunia-Nya. Renungkan: Penghayatan akan keberadaan kita yang mulia karena Yesus Kristus, menjadikan kita senantiasa melakukan yang memuliakan Dia. Doa: Ya Tuhan, biarlah aku selalu memiliki sikap rendah hati sebagai ungkapan syukur atas karunia-Mu yang telah menyelamatkanku. |
(0.16463997560976) | (Ibr 7:11) |
(sh: Betapa sempurna! (Senin, 11 Oktober 1999)) Betapa sempurna!Betapa sempurna! Penjelasan tentang Imamat Yesus mencapai puncaknya. Ia adalah seorang Imam Besar yang agung dan sempurna; semua imam yang ada sebelumnya dalam Perjanjian Lama tidak mungkin dan tidak akan pernah mencapai kesempurnaan. Karena itu tidak dibutuhkan seorang imam lain lagi, kecuali Dia. Mengapa demikian? 1) Yesus adalah Imam menurut peraturan Melkisedek (Mazmur 110:4), yang jauh melebihi kedudukan para imam seperti Abraham, Harun, dan Lewi. 2) Yesus adalah Imam sejati yang dipilih bukan berdasarkan silsilah keturunan, tetapi berdasarkan "hidup yang tidak dapat binasa" (ayat 16,24). Yesus tidak hanya mati melainkan juga bangkit dan tidak akan mati lagi selama-lamanya. Maka Imamat-Nya tidak mungkin berujung pada kesudahan. 3) Yesus membawa suatu perjanjian yang lebih kuat kokoh, permanen, dan yang dijamin keabsahannya oleh sumpah yang telah Allah nyatakan sendiri (ayat 20-22, 28). 4) Yesus melakukan sesuatu yang tidak pernah dan tidak mungkin dilakukan oleh imam lain, siapa pun juga. Yesus Kristus mempersembahkan diri dan nyawa-Nya sendiri sebagai korban penebus dosa (ayat 27). Dia serentak menjadi imam dan persembahan untuk menyelamatkan kita! Hanya Yesus sendiri, telah sempurna. Terpujilah Dia! |
(0.16463997560976) | (1Ptr 2:18) |
(sh: Penderitaan akibat penundukan diri (Selasa, 13 Juli 1999)) Penderitaan akibat penundukan diriPenderitaan akibat penundukan diri. Penundukan diri tidak sama dengan mengikuti perintah secara buta. Sikap tunduk yang Rasul Petrus tekankan di sini adalah sikap tidak melawan, tidak menentang, tetapi juga tidak menjalankan perintah bila berlawanan dengan kehendak Allah. Tentu sikap ini akan mendatangkan risiko, apalagi bagi para hamba yang menghadapi tuan yang bengis. Bagi Petrus bila jemaat harus menderita karena ketaatan kepada Allah, justru itu adalah kasih karunia. Kasih karunia memang tidak selalu mewujud dalam kenikmatan hidup. Dalam penderitaan pun, bila itu dialami karena sadar sedang melakukan kehendak Allah, itu pun kasih karunia. Kristus teladan Kristen. Mengikuti jejak Kristus, itulah panggilan Kristen selama merantau di dunia. Yesus Kristus adalah teladan, tidak hanya dalam kerelaan-Nya untuk menderita, tetapi juga dalam "penundukan" diri-Nya kepada penguasa dunia yang berlaku sewenang-wenang atas diri-Nya, katena ia tunduk pada kehendak Allah. Kristus, Gembala, dan Pemelihara jiwa. Penderitaan yang Kristus alami adalah untuk menggenapkan kehendak Allah, yakni memikul dosa manusia. Ia tidak hanya menyelamatkan, tetapi juga menolong jemaat-Nya ketika mengalami penderitaan. Renungkan: Kristus adalah Panutan kita dalam ketaatan "penundukan" diri. Teladanilah Dia. |
(0.16463997560976) | (1Ptr 3:1) |
(sh: Keluarga Kristen (Rabu, 14 Juli 1999)) Keluarga KristenKeluarga Kristen. Hubungan timbal balik dalam menghormati dan melayani bagi pasangan suami-istri akan membangun keharmonisan dan kekokohan. Meski dalam karakter dan peran berbeda, kehidupan suami istri tetap dalam kesejajaran. Satu terhadap yang lain tidak ada yang meremehkan, melainkan memberikan penghargaan sebagaimana mestinya sesuai status masing-masing. Istri Kristen. Wanita di segala abad cenderung merawat tubuh dan mempercantik penampilan dengan berbagai cara dan asesoris, agar tampil prima. Bila hanya memperhatikan penampilan, wanita akan kehilangan yang utama dalam hidupnya, yakni manusia batiniah yang menghormati Allah. Manusia batiniahlah yang akan menampilkan wanita sebagai istri yang berperilaku murni, saleh, lemah lembut, dan tunduk kepada suami. Keberadaan istri yang mendandani manusia batiniahnya akan lebih berharga di mata Allah dan di hadapan suami. Ia bukan hanya membuat keluarga harmonis, tetapi juga dapat memenangkan suami yang belum mengenal Allah. Suami Kristen. Petrus menekankan bahwa suami harus menghormati istri yang lemah secara fisik dan hidup bijaksana terhadap sesama pewaris kasih karunia. Renungkan: Keharmonisan hubungan batin dan lahir terjadi apabila keluarga mengutamakan kehendak Allah. |
(0.15123146341463) | (Yoh 18:36) |
(full: KERAJAAN-KU BUKAN DARI DUNIA INI.
) Nas : Yoh 18:36 Mengenai sifat sesungguhnya Kerajaan Kristus dan maksud penebusannya, tiga hal perlu diperhatikan:
|
(0.15123146341463) | (Kis 8:21) |
(full: HATIMU TIDAK LURUS.
) Nas : Kis 8:21 Baptisan dalam Roh Kudus di seluruh Kisah Para Rasul terjadi hanya dalam keadaan kemuridan yang sungguh-sungguh kepada Yesus Kristus.
|
(0.15123146341463) | (Yeh 14:12) | (jerusalem: firman TUHAN) bagian kitab Yehezkiel yang berikut, Yeh 14:1-23, bersama dengan bab 18 mengutarakan sesuatu yang merupakan suatu langkah maju yang amat penting dalam ajaran akhlak yang tercantum dalam Perjanjian Lama.Nas-nas yang lebih tua terutama memandang manusia sebagai sebagian suatu keluarga atau suku dan kemudian sebagai anggota suatu bangsa, Nuh, Kej 6:18 diselamatkan bersama dengan seluruh keluarganya: Abraham dipanggil Tuhan, Kej 12 dan ia membawa segenap sukunya ke negeri Kanaan. Pikiran kolektip itupun diterapkan dalam hal tanggungjawab dan pembalasan. Abraham meminta doa bagi kota Sodom, Kej 18:22-33. Bukan maksudnya supaya orang benar dipisahkan dari yang fasik, lalu diselamatkan, tetapi maksudnya supaya melalui kesetiakawanan terbalik orang benar menyelamatkan orang jahat dari hukum yang sewajarnya menimpa mereka. Dianggap wajar sekali bahwa sebuah kota atau negeri secara menyeluruh dihukum, orang benar bersama-sama dengan orang fasik; wajar pulalah bahwa anak-anak diperlakukan sesuai dengan kelakuan orang tuanya, Kel 20:5; Ula 5:9; 7:9; bdk Yer 31:29; Yeh 18:2. Tetapi pemberitaan para nabi tidak dapat tidak meletakkan tekanan pada masing-masing orang secara perorangan. Begitu mereka membetulkan prinsip-prinsip lama itu. Nabi Yeremia, Yer 31:29-30, hanya mengharapkan bahwa di masa mendatang kesetiakawanan keturunan-keturunan dalam hal kesalahan dan pembalasan dilampaui. Tetapi kitab Ula 24:16; bdk 2Ra 14:6, sudah menentang kebiasaan bahwa anak dihukum oleh karena dosa orang tuanya. Melalui penglihatan-penglihatan yang tercantum dalam Yeh 14:8-10 nabi Yehezkiel menjadi yakin bahwa hukuman yang dijatuhkan pada Yerusalem dikarenakan dosa-dosa penduduknya sekarang. Lalu nabi Yehezkiel menjadi pendekar dan pengajar dalam hal pertanggungjawaban perorangan. Keselamatan dan kebinasaan manusia tidak bergantung pada nenek moyangnya, bahkan tidak ditentukan oleh kelakuan orang sendiri dahulu. Hanya sikap hatinya sekarang saja diperhitungkan Tuhan. Pandangan Yehezkiel yang terlalu perorangan itu pada gilirannya dibetulkan oleh prinsip kesetiakawanan yang terungkap dalam Nyanyian Hamba Tuhan yang keempat. Yes 52:13-53:12; bdk Yes 42:1+. Selebihnya kalau dianggap hanya berlaku dalam rangka dunia ini prinsip pertanggungjawab dan rangka dunia ini prinsip pertanggunganjawab dan pembalasan perorangan yang diajarkan Yehezkiel ternyata berlawanan dengan pengalaman sehari-hari (karena itu ajaran itu dibantah oleh penulis kitab Ayub). Pertentangan antara ajaran dan pengalaman tsb pada gilirannya menghasilkan suatu kemajuan baru lagi, yaitu kemajuan yang dibawa oleh pewahyu mengenai pembalasan di dunia akhirat (bdk Pengantar bagi kitab-kitab Kebijaksanaan). Perjanjian Baru, khususnya Paulus, melandaskan pengharapan Kristen pada kesetiakawanan manusia dengan Kristen yang dibangkitkan, yang terjalin melalui kepercayaan. Begitu dipertahankan dan dipersatukan pertanggungjawaban dan pembalasan perorangan yang diperjuangkan nabi Yehezkiel dan kesetiakawanan umat manusia (yang diciptakan dan diselamatkan Tuhan) dalam dosa dan dalam penebusan. |
(0.15123146341463) | (Mat 28:10) |
(jerusalem: di sanalah mereka akan melihat Aku) Semua Injil sepakat dalam memberitahukan penampakan seorang (beberapa) malaikat kepada wanita, Mat 28:5-7; Mar 16:5-7; Luk 24:4-7; Yoh 20:12-13. Tetapi keempat penginjil sangat berbeda satu sama lain dalam menceritakan penampakan Yesus sendiri. Injil Markus dapat disingkirkan, sebab tiba-tiba berhenti, bdk Mar 16:8+, dan bagian penutup yang ditambahkan hanya berupa ringkasan injil-injil lain. Ketiga injil lain berbeda sekali baik sehubungan dengan caranya menceritakan penampakan itu maupun sehubungan dengan ajaran yang tercantum dalam ceritanya;
1) Ada penampakan buat orang perseorangan yang bermaksud membuktikan kebangkitan: kepada Maria Magdalena seorang diri, Yoh 20:14-17; bdk Mar 16:9, atau bersama teman-temannya, Mat 28:9-10; kepada dua murid di Emaus, Luk 24:13-32; bdk Mar 16:12; kepada Simon, Luk 24:34; kepada Tomas, |
(0.15123146341463) | (1Raj 9:10) |
(sh: Salomo yang nyaris sempurna (Senin, 14 Februari 2000)) Salomo yang nyaris sempurnaSalomo yang nyaris sempurna. Sepanjang sejarah peradaban manusia, kepandaian, kebesaran, dan keagungan Salomo sebagai raja akan selalu dikenang; karena seluruh aspek dalam pemerintahan dan kehidupan pribadinya nyaris sempurna. Dalam masalah di dalam negeri Israel, Salomo mampu menangani dan mengembangkannya secara hebat. Israel adalah negara agraris, tidak heran bila Salomo berhasil mengembangkan dan membangun 20 kota yang seharusnya diterima oleh Hiram (2Taw. 8:18). Hal yang mengherankan adalah Hiram menolak 20 kota agraris karena ia hanya ahli dalam perdagangan dan pelayaran, justru Salomo yang membawahi negara agraris, terbuka dan berhasil mengembangkan perdagangan dan pelayaran karena bantuan Hiram (ayat 26-28). Ia mengerahkan kerja rodi secara besar-besar dan pajak (bukan untuk pembiayaan perang) untuk pembangunan gedung-gedung dengan tujuan memperkuat kota-kota yang ia miliki. Berarti kondisi dalam negeri Israel benar-benar damai, tidak seperti Israel dalam pemerintahan Daud. Dalam masalah luar negeri, Salomo berhasil menggalang aliansi politik yang kuat dengan Mesir karena ia menjadi menantu Firaun, dan aliansi ekonomi dengan raja Tirus dalam hal perdagangan dan pelayaran. Bahkan emas yang ia hasilkan berjumlah 4 kali lipat besarnya dibandingkan emas yang pernah Daud hasilkan melalui peperangan (1Taw. 22:14; 29:4). Dan yang lebih utama dari semuanya adalah kehidupan kerohanian Salomo yang menggembirakan. Ia memberikan persembahan korban-korban secara rutin dan kontinu. Ia tidak hanya mendirikan rumah Tuhan bagi kerohanian rakyatnya, ia pun memperhatikan kerohaniannya pribadi dan memperoleh berkat dari rumah itu. Renungkan: Prestasi yang dicapai Salomo luar biasa karena memberikan dampak positif bagi pribadinya, rakyatnya, dan bangsa lain. Dengan demikian, misi yang pernah diberikan Allah di gunung Sinai kepada bangsa Israel terealisasi (Kel. 19:5-6). Ini tidak dicapai hanya karena kemampuannya sendiri. Allah telah memberikan hikmat kepadanya agar ia mampu memimpin bangsa Israel yang besar. Karena itu dalam diri Salomo kita bisa melihat 2 kekuatan yang bekerja sama, kekuatan Salomo didukung oleh kekuatan Allah sehingga Salomo mampu untuk mengaktualisasikan dirinya secara total dan menyeluruh. |
(0.15123146341463) | (1Raj 11:41) |
(sh: Pentingnya sentuhan pribadi bagi pembangunan keluarga (Jumat 18 Februari 2000)) Pentingnya sentuhan pribadi bagi pembangunan keluargaPentingnya sentuhan pribadi bagi pembangunan keluarga. Salomo mempunyai 700 istri dan 300 gundik. Bisa dibayangkan berapa jumlah anak yang ia dapat dari 1000 wanita itu. Namun dari sekian banyak anak yang dimiliki, hanya satu yang tercatat sebagai calon pengganti Salomo, yaitu Rehabeam. Sebagai anak yang akan menduduki takhta raja, tampaknya ia tidak mewarisi kepandaian ayahnya. Padahal Rehabeam pasti mendapatkan mutu dan metode pendidikan kelas satu. Keadaan ini sangat berbeda dengan Daud, yang hanya mempunyai beberapa anak yang terkenal cakap dan pantas menjadi raja. Kebodohan Rehabeam tampak ketika ia harus menjawab permohonan orang-orang Israel untuk meringankan tanggungan mereka. Jika ia berhikmat seperti Salomo, ia dapat menggunakan secara tepat dan benar pengetahuan yang ia miliki, dan ini bisa menunda perpecahan kerajaan. Pengetahuan yang ia miliki adalah tentang sepak terjang Yerobeam dan ancaman perpecahan kerajaan Israel. Ia seharusnya mengambil hati mayoritas orang Israel untuk memperkuat kedudukannya terlebih dahulu. Ini sama sekali tidak dilakukan, justru ia memperberat tanggungan mereka. Dalam konteks yang demikian, apa yang difirmankan Allah tentang terpecahnya kerajaan Israel menjadi dua, digenapi. Namun demikian, ini tidak berarti bahwa Allah telah membuat atau memaksa Rehabeam menjadi bodoh. Sebaliknya ini lebih merupakan akibat dosa Salomo sendiri. Ia terlalu sibuk untuk memuaskan keinginan diri sendiri dan keinginan istri-istri dan gundik- gundiknya, sehingga ia lalai untuk mempersiapkan seorang anak yang cakap sebagai penggantinya. Kesalahan yang Salomo lakukan berakibat fatal, bukan saja bagi pribadinya yaitu martabat dan harga dirinya sebagai raja yang agung akan terhempas, namun juga kepada Rehabeam yaitu menjadi orang yang tidak cakap untuk mempertahankan keutuhan kerajaan Israel. Akhirnya, seluruh rakyat Israel harus pula terkena dampaknya karena kebodohan Rehabeam. Renungkan: Mempersiapkan dan membekali anak-anak kita demi masa depan mereka tidaklah cukup dengan menyediakan segala keperluan, mulai dari pendidikan hingga permainan yang serba kelas satu. Mereka juga perlu sentuhan, perhatian, dan teladan kita secara pribadi. Mereka merindukan keterlibatan pribadi kita di dalam hidup mereka bukan hanya uang kita. Persiapkanlah generasi penerus sebelum terlambat! |
(0.15123146341463) | (1Raj 22:41) |
(sh: Jangan serba tanggung dan jangan hanya pribadi saja (Kamis, 16 Maret 2000)) Jangan serba tanggung dan jangan hanya pribadi sajaJangan serba tanggung dan jangan hanya pribadi saja.
Yosafat seorang raja yang hidup menurut jejak ayahnya yaitu
hidup menurut jalan Tuhan dan melakukan apa yang benar di mata
Allah. Bahkan Allah menghargai apa yang ia lakukan ( Reformasi rohani yang Yosafat lakukan belum total. Ia sudah berhasil melakukan reformasi yang dimulai dari dirinya sendiri. Namun reformasi masyarakat secara tuntas belum ia lakukan. Buktinya ia sudah menghapuskan sisa pelacuran bakti, namun ia tidak menjauhkan bukit-bukit pengorbanan, sehingga bangsa Yehuda masih mempersembahkan dan membakar korban di bukit-bukit itu. Dalam kehidupan pribadinya, nampaknya Yosafat memilah-milah antara kehidupan rohani dan kehidupan non-rohani yaitu urusan dagang dan politiknya. Dulu ia sengaja bersekutu dengan Ahab untuk memerangi Ramot-Gilead, padahal Allah melarangnya melalui nabi Mikha (2Taw. 19:1-3). Kemudian ia melakukan kerja sama perdagangan dengan Ahazia, anak Ahab yang melakukan apa yang jahat di mata Allah. Allah menegurnya melalui Eliezer dan bencana menimpa kapal-kapalnya (2Taw. 20:36-37). Baru setelah itu ia tidak berani melakukan kerjasama dengan Ahazia (ayat 50). Kekurangan-kekurangan itu bukanlah hal sepele. Karena berakibat cukup fatal bagi kehidupan keturunannya dan bangsa Yehuda setelah zamannya. Yoram anak Yosafat ternyata tidak hidup menurut jalan ayahnya. Ia membunuh saudara-saudara kandungnya dan melakukan apa yang jahat di mata Allah. Walaupun tidak dikatakan sebagai akibat langsung dari kekurangan Yosafat, namun dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa karena Yosafat serba tanggung di dalam melakukan reformasi kerohanian, sehingga tidak mampu memberikan fondasi yang kuat bagi kehidupan kerohanian keluarga dan masyarakat. Yang diutamakan hanyalah kehidupan rohani pribadinya. Ia mengabaikan kehidupan rohani keluarga dan masyarakatnya. Renungkan: Pembenahan kerohanian pribadi adalah penting, namun yang tidak kalah penting adalah pembenahan rohani keluarga dan masyarakat. Hal ini harus dilakukan secara tuntas, agar memberikan pondasi yang kuat bagi generasi mendatang. |
(0.15123146341463) | (2Raj 24:8) |
(sh: Hukuman Allah memang mengerikan (Kamis, 20 Juli 2000)) Hukuman Allah memang mengerikanHukuman Allah memang mengerikan. Pernah seorang bertanya di dalam kemarahan dan kebencian yang sudah tak tertahankan melihat kebobrokan moral dan akhlak bangsa kita: "Aku sudah memohon kepada Tuhan berkali-kali, kiranya Ia menjatuhkan hukuman kepada bangsa ini agar mau bertobat. Tapi kenapa Allah belum juga menjatuhkan hukuman-Nya?" Jawabannya adalah Allah, karena kasih-Nya, masih memberikan kesempatan kepada bangsa ini untuk bertobat tanpa harus mengalami penghukuman-Nya. Sebab penghukuman dari Allah sungguh dahsyat dan mengerikan seperti api besar membara yang akan menghanguskan semua yang disentuhnya. Apa yang dialami Yoyakhin merupakan salah satu contoh betapa dahsyat dan ngerinya penghukuman Allah. Yehuda tidak mungkin lepas dari penghukuman yang sudah dinubuatkan. Mereka tidak bisa lari atau menghindar. Perubahan politik internasional yang biasanya mendatangkan keuntungan malah menciptakan penderitaan yang hebat. Mesir yang menindas Yehuda berhasil ditaklukkan oleh Babel. Namun ini tidak membuat Yehuda menjadi bangsa yang merdeka. Seperti kata pepatah 'lepas dari mulut singa, masuk ke mulut buaya'. Lepas dari Mesir, masuk ke cengkeraman Babel. Peristiwa ini membuat Yoyakhin tidak hanya terpaksa lengser dalam waktu yang sangat singkat (8), namun identitasnya juga dihilangkan secara paksa, dari seorang raja menjadi seorang tawanan; dari kedudukan sosial yang tingi kepada seorang yang tidak berstatus sosial sama sekali. Demikian pula ibunya dan para pembesar lainnya. Kehilangan identitas secara paksa merupakan penghinaan yang besar dan memberikan tekanan mental yang berat. Nebukadnezar benar-benar rakus, buas, dan sadis sebab ia tidak hanya menguras seluruh kekayaan Yehuda bahkan juga menutup dan memusnahkan kesempatan Yehuda untuk dapat bangkit membangun perekonomian negrinya, karena hanya orang-orang yang tidak mempunyai keahlian untuk membangun kembali negara Yehuda yang ditinggalkan di tanah Yehuda (13-16). Renungkan: Paparan penghukuman Allah ke atas Yehuda haruslah membuat kita bersyukur bahwa sampai saat ini bangsa kita masih dikasihani oleh-Nya dan mendorong kita untuk terus-menerus menjadi juru-bicara Allah yang menyerukan kebenaran kepada mereka yang sudah bosan mendengarkan kebenaran-Nya. |
(0.15123146341463) | (1Taw 6:31) |
(sh: Imam yang istimewa (Senin, 28 Januari 2002)) Imam yang istimewaImam yang istimewa. Selain kaum Lewi yang biasa (ayat 16-30), ada pula kaum Lewi
sebagai para penyanyi (ayat 31-47). Perikop ini mendaftarkan
orang-orang yang ditugasi untuk urusan musik (ayat 31). Artinya
kaum Lewi tidak hanya bertugas di kemah suci, tetapi juga dalam
Bait Allah di Yerusalem (ayat 32). Peraturan-peraturan ini
didasarkan atas kedaulatan Daud dan Salomo, raja-raja yang
dikagumi penulis Tawarikh. Para musisi dipilih dari setiap
keturunan: dari bani Kehat (ayat 33-38), dari bani Gerson (ayat
39-43), dan dari bani Merari (ayat 44-47). Penjabaran panjang-lebar
tentang para musisi ini membuat banyak orang menduga bahwa
penulis Tawarikh sendiri adalah seorang musisi Lewi. Namun, hal
itu tidak pasti. Mungkin ia hanya ingin menyelesaikan perselisihan
di antara kaum Lewi pada masanya (lih. Tugas-tugas untuk keturunan Harun lalu dijabarkan. Jika imam besar hanya datang dari keturunan Zadok, semua keturunan Harun melayani sebagai imam-imam. Ada 2 bagian di sini. Pertama, tanggung jawab keimaman (ayat 48-49). Jika orang-orang Lewi yang lain diserahkan tugas untuk mengurus kemah suci (ayat 48), keturunan Harun diberi tanggung jawab khusus dalam tugas yang berkaitan dengan ibadah Israel. Mereka membakar kurban dan ukupan (Im. 1; 6:8-13; 16:13-16). Mereka juga mengadakan pendamaian bagi orang Israel sesuai dengan perintah Musa. Kedua, kepemimpinan imam (ayat 48-53). Dengan ditetapkannya tugas-tugas kaum Lewi dan para imam, penulis Tawarikh menunjukkan keluarga mana yang menurunkan imam-imam besar yang membawahi anak-anak Harun lainnya. Penulis Tawarikh memberikan silsilah imam besar secara singkat dari Harun ke Zadok dan anaknya Ahimaas (ayat 50-53). Daftar ini diluaskan sampai ke zaman Daud (ayat 16-30). Yosua, imam besar yang berjuang bersama Zerubabel, merupakan salah satu keturunan dari garis ini. Seperti nabi Yehezkiel dan nabi Zakharia, penulis Tawarikh mengakui bahwa garis keturunan keimaman Zadok adalah satu-satunya yang sah untuk jabatan imam besar Israel pada periode setelah pembuangan. Renungkan: Tidak semua orang dipanggil untuk menjadi pemimpin di dalam pelayanan umat Tuhan. Bila Anda tidak dipanggil untuk menjadi pemimpin, dukunglah para pemimpin Anda demi Allah! |
(0.15123146341463) | (Neh 1:1) |
(sh: Nehemia yang peduli dan berdoa (Sabtu, 11 November 2000)) Nehemia yang peduli dan berdoaNehemia yang peduli dan berdoa.
Nehemia mempunyai kedudukan yang enak dan terpandang dalam kerajaan
Persia. Meskipun demikian ketika ia mendengar kabar tentang
situasi dan kondisi Yerusalem, ia sangat sedih dan hancur
hatinya. Reaksi Nehemia ini memperlihatkan kepeduliannya yang
mendalam terhadap keadaan negara dan bangsanya. Ia menangis,
berkabung, berpuasa, dan berdoa.
Zaman ini Kristen tidak lagi menjadi pembangun tembok kota
seperti Nehemia, namun Kristen dapat mempunyai kepedulian bagi
saudara-saudaranya seperti yang dimiliki Nehemia. Bukankah Kesedihan yang mendalam tidak membuat Nehemia frustasi atau apatis. Ketika mendengar kesengsaraan saudara-saudaranya di Yerusalem, langkah pertama dan terpenting yang dilakukan Nehemia adalah berdoa dengan sepenuh hati. Doa baginya adalah modal utama sebelum melakukan tindakan apa pun sebab Ia berdoa kepada Allah yang mampu dan mau menolong umat-Nya (5-6). Ia mampu sebab bukankah Ia adalah Allah semesta langit yang Maha Besar dan Maha Dahsyat? Ia mau sebab Ia adalah Allah yang berpegang pada perjanjian dan kasih setia-Nya. Bagaimana Nehemia berdoa? Ia mengakui dosa-dosa bangsanya dan dirinya sebagai penyebab utama kehancuran Yerusalem. Kemudian ia ingat bahwa Allah telah memilih Yerusalem sebagai tempat dimana nama- Nya akan diam. Ini berarti bahwa kemuliaan Allah berhubungan erat dengan kondisi kota. Yerusalem yang hancur tidak hanya memalukan bangsa yang tinggal namun juga menodai kemuliaan Allah. Ini berarti Nehemia tidak hanya berdoa semata-mata untuk kepentingan saudara-saudaranya tapi juga demi kemuliaan Allah. Ia berdoa dengan sungguh bukan hanya agar diberkati tetapi agar Allah dimuliakan. Inilah doa yang sesuai kehendak-Nya. Renungkan: Kepedulian Nehemia untuk melakukan karya besar bagi umat Allah, dimulai dengan lutut untuk berdoa. Seharusnya pelayanan kita untuk membangun iman jiwa-jiwa yang belum diselamatkan diawali dengan doa. |
(0.15123146341463) | (Mzm 12:1) |
(sh: Dunia dalam lautan dusta dan kecurangan (Rabu, 10 Januari 2001)) Dunia dalam lautan dusta dan kecuranganDunia dalam lautan dusta dan kecurangan. Kecurangan demi kecurangan terus terjadi dalam masyarakat kita. Dusta demi ambisi pribadi, dusta demi keuntungan materi, dan dusta demi mempertahankan kedudukan, merupakan pemandangan yang dapat kita lihat setiap hari. Belum lagi penindasan dan pengeksploitasian orang-orang yang miskin dan lemah terus berlangsung tanpa ada satu pembelaan yang berarti bagi mereka. Apakah kenyataan ini membuat kita prihatin dan berontak? Ataukah kita tidak peka lagi karena kita mungkin ikut terlibat di dalamnya? Apa yang harus kita lakukan? Pemazmur, ketika melihat masyarakat di sekelilingnya penuh dusta dan kecurangan, ia hanya berseru `tolong' sebagai ungkapan permohonannya (ayat 2). Mengapa hanya satu kata singkat yang diungkapkan kepada Allah? Apakah masalahnya terlalu sederhana? Sebaliknya Ia kebingungan dan ketakutan karena orang saleh telah habis, demikian pula orang-orang yang setia telah lenyap. Habisnya orang saleh dan lenyapnya orang setia ini bisa jadi karena kematian, pergi dari masyarakat, atau tidak lagi menjadi saleh. Dalam konteks ini nampaknya banyak orang yang meninggalkan kesalehan dan kesetiaannya. Inilah yang mendorongnya dengan kuat untuk minta tolong dan karena terlalu mendesak dan menyesak maka ia hanya mampu mengatakan satu kata `tolong`. Kondisi masyarakat di sekeliling pemazmur memang sangat parah. Menjadi orang fasik bukan lagi suatu hal yang memalukan, bahkan seperti sudah menjadi kebanggaan dan hal yang patut dipamerkan (ayat 9). Jika sudah demikian maka masyarakat tidak lagi peka terhadap amoralitas ataupun kebejatan yang terjadi di sekeliling mereka. Semua itu sudah menjadi bagian hidup mereka. Bagaimana pemazmur dapat bertahan, sehingga ia tidak habis lenyap? Ia melandasi hidupnya dengan keyakinannya kepada firman Tuhan yaitu bahwa Ia akan menjaga dan melindunginya. Dengan kata lain, firman Tuhanlah yang menopang dan menyokong kehidupannya, sehingga walau apa pun yang terjadi di sekitarnya ia tidak akan menjadi habis ataupun lenyap. Ia tetap akan setia dan hidup benar. Renungkan: Pilihan di hadapan Kristen adalah habis lenyap atau bertahan setia. Untuk menjadi habis lenyap jauh lebih mudah, namun konsekuensinya? Untuk bertahan setia sangat sulit, namun mahkotanya? Jika Anda pilih yang kedua: baca, renungkan, dan taati firman-Nya. |
(0.15123146341463) | (Mzm 77:1) |
(sh: Jejak tak terlihat yang menuntun kawanan domba melintasi laut (Kamis, 25 Oktober 2001)) Jejak tak terlihat yang menuntun kawanan domba melintasi lautJejak tak terlihat yang menuntun kawanan domba melintasi laut. Adakalanya datangnya berbagai krisis dan kesulitan membenturkan iman kita dengan berbagai realita yang ada, sehingga kita mengalami krisis rohani. Di saat-saat seperti ini, tidak jarang kita merasa seakan-akan Tuhan meninggalkan kita, menjauh, berdiam diri, dan tidak memperhatikan kita, sehingga kita bertanya-tanya: "Di manakah Tuhan yang Aku percayai? Mengapakah Ia berdiam diri?" Krisis seperti inilah yang dialami pemazmur. Ia mengalami krisis kepercayaan terhadap kasih setia Tuhan. Seluruh imannya sedang dipertanyakan sampai ke akarnya (ayat 8-11). Ia melihat adanya kesenjangan yang besar antara imannya dengan realita. Ia merenung, mencoba mencari Tuhan dan mengingat Allah dengan segala perbuatan- Nya, namun bertambah sedih dan terpuruk (ayat 2-7). Pemazmur gagal menemukan Tuhan, walaupun hanya untuk jejak-jejak langkah-Nya saja (ayat 20). Namun ia terus mengingat dan merenungkan perbuatan- perbuatan Allah, hingga ia menyadari bahwa jejak-jejak Allah yang tak mampu dilihat inilah yang telah menuntun kawanan domba Allah melintasi lorong muka air yang luas (ayat 20-21). Pemazmur menyadari bahwa hal ini hanya mungkin dilakukan oleh Allah yang kudus, besar, dan tidak tertandingi (ayat 12-19). Walaupun Allah dengan segala jalan-jalan-Nya tak terpahami, namun Dialah yang menaklukkan kekuatan-kekuatan dunia yang menakutkan dan menuntun umat-Nya melintasi semuanya itu. Melalui mazmur ini, umat Allah ditantang untuk tetap beriman ketika diperhadapkan dengan misteri Allah dan jalan-jalan-Nya yang tak terselami. Hal ini hanya mampu dipahami melalui iman yang terwujud secara konkrit. Tanpa adanya iman maka misteri Allah dan pekerjaan-Nya yang tak terselami tidak akan dipahami. Melalui iman seperti inilah maka kita dapat memahami warisan sejarah sebagai karya Allah yang jejak kaki-Nya tidak kelihatan. Renungkan: Walaupun kita tak mampu menyelami jalan-jalan-Nya, namun kita harus yakin bahwa Dia lebih besar dari segala permasalahan kita. Sekali pun kita tidak melihat-Nya, Ia tetap berada di sisi kita. Ia membimbing kita melintasi segala kesulitan yang kita hadapi. Ketika Anda merasa berjuang sendiri, bacalah kembali mazmur ini berulang kali dan ingatlah karya-karya Tuhan dalam hidup Anda. |
(0.15123146341463) | (Mzm 105:16) |
(sh: Pujian dan ketaatan (ayat 2) (Senin, 22 April 2002)) Pujian dan ketaatan (ayat 2)Pujian dan ketaatan (ayat 2). Kebesaran hikmat, kuasa, dan kasih Allah jauh melampaui baik pertimbangan manusia memahaminya maupun kelayakan manusia menerimanya. Kisah bagaimana Yusuf menjadi besar, menjadi penyelamat keluarganya dan bahkan dunia waktu itu, adalah bukti tentang kebesaran Allah tersebut (ayat 16-22). Kisah Yusuf ini lebih tepat disarikan sebagai kisah Allah membentuk dan menyiapkannya menjadi orang yang berperanan besar dalam sejarah umat dan dunia waktu itu melalui berbagai penderitaan dan ujian yang harus Yusuf lalui. Untuk Israel pada umumnya, kisah terbesar dan terpenting bagi mereka sebagai umat adalah kisah Keluaran (ayat 26-38). Seperti halnya kisah Yusuf, kisah Keluaran pun bisa dilihat dari sisi manusia atau dari sisi Allah. Dari sisi manusia, hanya sedikit unsur heroik dapat kita jumpai baik dari tokoh para pemimpinnya maupun dari perilaku seluruh umat. Di balik latar depan kelemahan manusia itu, tampak jelas kasih, kesetiaan, hikmat, dan kuasa Allah yang mematahkan kekuatan perbudakan Mesir atas Israel, mempermalukan kepercayaan kafir Mesir kepada dewa-dewi mereka, memimpin, memelihara, dan mengajar Israel secara melimpah mulai dari keluar dari Mesir sampai mereka memasuki tanah perjanjian (ayat 26-42). Yang indah dari kisah Keluaran bukan saja bahwa Allah mengalahkan rintangan-rintangan yang harus Israel alami, juga bukan saja Allah memelihara mereka dengan makanan dan minuman. Yang indah dan paling penting dari semua kejadian dalam kisah Keluaran itu adalah bahwa Allah sendiri hadir menyertai umat-Nya (ayat 39). Walau hal tersebut hanya disebut dalam satu ayat, maksud pemazmur jelas adalah menunjukkan seluruh penyertaan Allah sejak dari awal mereka keluar dari Mesir sampai mereka masuk ke Kanaan. Kehadiran Allah adalah konsep yang sangat penting dalam kehidupan umat Allah. Melalui kehadiran-Nya, agama atau iman tidak merupakan sesuatu yang abstrak, tetapi konkret. Kehadiran-Nya tidak saja menjamin pemeliharaan atas kebutuhan, tetapi lebih dari itu menunjukkan bahwa Allah perjanjian sungguh adalah Allah dalam relasi dengan umat-Nya. Renungkan: Tidak cukup hanya menghitung berkat Allah dalam hidup ini. Penting untuk hidup ibadah kita, mengenali dan merindukan kehadiran Allah secara nyata. |