Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 10421 - 10440 dari 10878 ayat untuk dengan [Pencarian Tepat] (0.014 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 512 513 514 515 516 517 518 519 520 521 522 523 524 525 526 527 528 529 530 531 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.098543270833333) (Dan 7:1) (sh: Empat kekuatan dahsyat (Kamis, 24 Juni 1999))
Empat kekuatan dahsyat

Empat kekuatan dahsyat. Pada tahun pertama pemerintahan raja Belsyazar, Daniel mendapat penglihatan di tempat tidurnya. Tampak empat binatang besar naik dari dalam laut, yang satu berbeda dengan yang lain. Empat binatang ini menggambarkan bangsa-bangsa kafir yang akan menentang Yang Mahatinggi. Daniel melihat suatu gambaran tentang ancaman bahaya yang besar bagi umat manusia. Ancaman itu sulit dikalahkan karena memiliki kekuatan yang dahsyat.

Yang Lanjut Usianya. Di tengah-tengah ketakutan menghadapi kedahsyatan penguasa dunia, Daniel melihat seorang Yang Lanjut Usianya. Ia adalah Allah yang berkuasa dan berdaulat. Ia adalah Hakim. Ialah yang memberi batas waktu kekuasaan kepada binatang-binatang tersebut. Kemudian akan datang seorang Anak Manusia yang dibawa ke hadapan Yang Lanjut Usia. Segala bangsa, suku bangsa, dan bahasa akan mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal, tidak akan lenyap, dan kerajaan-Nya tidak akan musnah.

Renungkan: Begitu banyak bahaya yang terasa begitu dekat dan kuat mengancam hidup. Tetapi ada yang lebih kuat yang kita yakini dan percayai, yang kekuatan dan kekuasaan-Nya melebihi semuanya, yaitu Kristus, Sang Anak Manusia, Allah kita.

Doa: Tuhan, mampukanku menghadapi berbagai ancaman.

(0.098543270833333) (Hos 5:1) (sh: Jangan lari. Bertobatlah! (Senin, 17 Oktober 2011))
Jangan lari. Bertobatlah!

Judul: Jangan lari. Bertobat!
Apa yang biasa dilakukan orang ketika dituduh bersalah? Dia bisa mengakuinya dan menerima hukuman dengan tidak melawan. Dia bisa saja berkelit, dan/atau melemparkan kesalahan kepada orang lain. Dia bisa melarikan diri untuk mengelak konsekuensi kesalahannya. Bagaimana kalau tuduhan itu sudah terbukti? Dia masih bisa menolak kalau memang keras kepala, namun yang pasti, ia tidak akan dapat menghindar dari konsekuensinya.

Israel jelas tidak dapat mengelak tudingan dosa dari Tuhan lewat nabi Hosea. Tuhan kenal mereka luar-dalam, tidak ada gunanya sembunyi ataupun pura-pura tidak ada masalah. Justru karena mereka dan Tuhan ada relasi yang hidup, mereka tidak dapat melarikan diri dari tangan Tuhan. Hukuman Tuhan pun mereka tidak dapat elakkan.

Akan tetapi, sejarah Israel menunjukkan kebebalan mereka. Bukan hanya mereka masih menyombongkan diri, merasa tidak akan ada apa-apa, mereka malah mencoba mencari jalan keluar, pertolongan dari bangsa lain (13). Artinya mereka berkeras kepala untuk tidak mengakui dosa mereka di hadapan Tuhan, dan bersikukuh untuk membenarkan diri mereka sendiri. Akibat yang mereka alami adalah kehancuran akan menimpa mereka tanpa dapat mereka elakkan (11). Pada saat itu jangan harap mereka dapat selamat (4-7, 14)!

Kita tidak dapat menghindar dari Allah yang mahakuasa, mahaada, dan mahatahu! Semakin mencoba menghindar, semakin kacau hidup kita. Jangan coba-coba melawan, bahkan menggunakan kuasa lain untuk menangkis hukuman Allah. Semakin melawan, semakin Tuhan akan menghajar kita. Jalan satu-satunya adalah mengakui kesalahan kita, bertobat dan mohon pengampunan-Nya. Memang konsekuensi kesalahan harus kita tanggung di dunia ini akan tetapi ingat, Kristus sudah menanggung hukuman fatal dosa kita. Jadi, bersikaplah jantan! Jangan lari menghindari akibat dosa, hadapi dengan terbuka di hadapan Allah dan minta belas kasih-Nya agar, kita dapat menanggungnya dengan besar hati, orang lain pun melihat sikap kita pun dibangun imannya.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/10/17/

(0.098543270833333) (Hos 8:1) (sh: Klimaks penghukuman Allah (Minggu, 8 Desember 2002))
Klimaks penghukuman Allah

Klimaks penghukuman Allah.
Akar dosa Israel terletak pada sikap Israel yang menyimpang dari perjanjian dan menolak taurat Tuhan (ayat 1). Maka jelaslah mengapa teguran-teguran Allah melalui berbagai malapetaka tidak membawa manfaat, dan mereka tetap berkanjang dalam dosa-dosa mereka. Tidak ada pilihan bagi Allah selain memutuskan untuk menimpakan malapetaka peperangan, hingga mereka binasa, dan dibuang ke negeri asing (ayat 13).Apa yang dialami bangsa Israel juga disebabkan oleh pemimpin atau raja Israel, karena mereka yang memerintah tidak diangkat atas persetujuan Allah. Padahal jelas-jelas Allah memberikan persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang pemimpin atau raja Israel, yaitu: [1]. Pemimpin atau raja Israel seharusnya seorang yang dipilih, dan diangkat atas persetujuan Allah (ayat 4). bukan diangkat berdasarkan persekongkolan para pemuka yang berjuang untuk kelompoknya. [2]. Pemimpin atau raja harus memiliki kesadaran integritas dan solidaritas yang tinggi sebagai umat Allah (bdk. Ul. 17:14-20). Ternyata para raja dan pemuka bangsa memerintah dengan lalim.

Dalam kepemimpinan umat Allah, peranan Allah dan ajaran-ajaran-Nya harus mendapat tempat yang sentral. Pengajaran/taurat Allah yang berintikan kasih, kebenaran, kebaikan dan keadilan Allah merupakan landasan kepemimpinan Allah. Jika itu yang menjadi dasar pemerintahan umat Allah, pasti tidak akan ada penindasan, tidak akan ada ketamakan, dan terutama tidak meninggalkan Allah.

Renungkan:
Kita semua adalah pemimpin, paling tidak bagi diri kita sendiri. Apakah tingkah laku, pikiran, dan perkataan kita mencerminkan taurat-Nya?

(0.098543270833333) (Hos 11:1) (sh: Kasih yang melampaui kuasa dosa (Minggu, 14 November 2004))
Kasih yang melampaui kuasa dosa

Kasih yang melampaui kuasa dosa. Seorang selebritis digugat ayah kandungnya yang menuduhnya anak durhaka. Menurut hukum Taurat anak seperti itu patutlah dihukum mati.

Israel dilambangkan sebagai anak-anak Allah yang sejak "kecil" ditebus, dikasihi, dan dididik dengan kasih setia (ayat 1,2,4). Dulu nenek moyang mereka diperbudak di Mesir. Namun, kasih Allah menyelamatkan Israel dan mengikatkan diri-Nya kepada mereka melalui ikatan Perjanjian Sinai. Ternyata Israel tidak tahu balas budi. Mereka justru memilih untuk berbakti kepada Baal (ayat 2, 7) seakan-akan Baallah yang telah berjasa bagi hidup mereka. Itulah sebabnya, Israel dihukum (ayat 5-6). Akan tetapi, Allah Bapa tidak berhenti mengasihi Israel. Kasih-Nya tetap nyata sekalipun Israel berbuat sebaliknya. Setelah penghukuman dahsyat ditimpakan, Allah kembali menyelamatkan mereka (ayat 8-9). Tujuan Allah menghukum Israel adalah supaya mereka bertobat, kapok akan dosa mereka, dan berbalik setia mengikut Dia. Jika Israel mau bertobat, maka kedudukan mereka akan dikembalikan dari pembuangan dan dipulihkan seperti keadaan semula (ayat 10-11).

Kasih yang melampaui kuasa dosa inilah yang dinyatakan Allah melalui kematian Yesus Kristus. Bukan hanya melebihi kuasa dosa saja, kasih Allah bahkan melampaui kekuatan maut yang menguasai kita. Kasih Allah membawa kita menuju kemuliaan sorgawi.

Renungkan: Keadilan Allah pasti menghakimi dosa. Ini harus membuat kita menjauhi dosa. Kasih Allah pasti mengampuni orang yang bertobat. Ini harus mendorong kita segera bertobat ketika jatuh.

(0.098543270833333) (Mal 1:6) (sh: Ibadah yang menghina Tuhan. (Kamis, 10 Desember 1998))
Ibadah yang menghina Tuhan.

Ibadah yang menghina Tuhan.
Bangsa Israel terkesima malu dan tak percaya ketika dituduh menghina nama Tuhan. Tetapi bukti-bukti yang Tuhan paparkan sangat mendukung pernyataan tuduhan-Nya itu. Persembahan yang mereka berikan kepada Tuhan "timpang" dan "sakit", dan sama sekali tidak memenuhi syarat (Im. 22:17-21). Penyebab munculnya tuduhan ini, bukan karena Allah tidak mengasihi umat, tetapi karena ibadah mereka tidak berkenan kepada-Nya.

Orientasi ibadah. Orientasi ibadah kita lebih kepada Allah atau manusia? Fakta membuktikan, bahwa ibadah bangsa Israel lebih berorientasi kepada manusia. Mengapa? Jika ibadah tersebut lebih berorientasi pada Allah, mengapa persembahan yang diberikan cacat dan memalukan?

Berikan yang terbaik bagi Tuhan. "Terkutuklah mereka!" (ayat 4) yang menghina kemuliaan Allah dalam ibadah. Allah telah memberikan yang terbaik bagi manusia, masakan manusia hanya memberi yang sisa, najis dan tak terpakai? Ketahuilah bahwa Dia yang kita sembah adalah Raja yang besar, Penguasa mutlak alam semesta. Berikanlah yang terbaik bagi Allah, dengan persembahan yang hidup (bdk. Roma 12:1).

Renungkan: Yang tersimpan dalam hati kita terwujud dalam kelakuan ibadah kita.

(0.098543270833333) (Mal 2:1) (sh: Berkat menjadi kutuk. (Jumat, 11 Desember 1998))
Berkat menjadi kutuk.

Berkat menjadi kutuk.
Tuhan tidak menginginkan manusia ciptaan-Nya binasa (2Ptr. 3:9). Tetapi sikap tidak menghormati kemuliaan Tuhan semesta alam, tidak menutup kemungkinan merupakan alasan penghukuman Allah. Para imam yang seharusnya bertanggungjawab penuh memelihara pengetahuan dan pengajaran yang benar, telah menyelewengkan makna ibadah, merusak perjanjian anugerah Allah. Mereka yang seharusnya melayani, menuntut untuk dilayani. Jika para "imam" di masa sekarang ini berlaku sama, maka seluruh umat Tuhan sedang menuju kehancuran total. Fungsi saluran berkat berubah menjadi saluran kutuk.

Pola hidup pemimpin rohani. Para imam bertanggungjawab penuh terhadap kegiatan ibadah umat kepada Allah. Bila terjadi cara dan pemahaman konsep ibadah, merekalah yang paling berisiko terhadap kutukan Allah. Jika demikian, bagaimana pola hidup pemimpin rohani yang berkenan di hadapan Allah? (ayat 1) tidak menyimpang dari jalan Tuhan; (ayat 2) takut akan Tuhan, dan gentar akan nama-Nya; (ayat 3) mengajar dengan benar; (ayat 4) jujur meresponi panggilan Allah.

Renungkan: Orang yang tidak menghormati Tuhan, sangat rentan terhadap hukuman Allah; sebaliknya mereka yang mengikuti perintah Tuhan merupakan sumber inspirasi sesama.

(0.098543270833333) (Mat 2:1) (sh: Yang lebih penting dari ilmu. (Kamis, 25 Desember 1997))
Yang lebih penting dari ilmu.

Yang lebih penting dari ilmu.
Zaman iptek yang begitu maju ini, patut membuat kita bersyukur. Kita jangan berprasangka buruk terhadap iptek. Namun kita perlu waspada agar tidak menganggap bahwa iptek dapat menjawab semua masalah. Iptek bukan ilah, tetapi untuk dimanfaatkan secara baik dan benar. Jangan sebaliknya kita diperhamba olehnya. Dengan ilmunya, para majusi dapat mengambil kesimpulan benar. Tetapi tindak lanjutnya untuk menemukan kebenaran menjadi salah alamat. Memang masuk akal bahwa seorang raja dilahirkan di istana. Menemukan Sang Raja Juruselamat, memerlukan lebih dari sekadar ilmu!

Ilmu yang ditaklukkan ke bawah kedaulatan ilahi. Para majusi mendapatkan apa yang mereka dambakan dan cari. Ilmu dan kepakarannya tidak menghalangi mereka menyembah sujud ke hadapan sang bayi kecil lemah (ayat 11). Karena para pakar tadi telah menaklukkan diri kepada Kristus, walaupun mereka masih memakai otak, mereka juga menurut apa yang dikatakan Tuhan lewat penglihatan (mimpi).

Renungkan: Penentu kita akan cerdas atau bebal adalah sikap kita kepada kebenaran Allah dalam Yesus Kristus.

Doa: Terima kasih atas kepandaian yang Tuhan berikan kepadaku. Perintahlah akal budiku agar diriku utuh jadi alat-Mu.

(0.098543270833333) (Mat 2:1) (sh: Dampak kelahiran Yesus (Minggu, 26 Desember 2004))
Dampak kelahiran Yesus

Dampak kelahiran Yesus. Kabar kedatangan presiden pasti mengundang banyak orang hadir. Demikian juga dengan kelahiran Yesus.

Yesus lahir! Kabar ini berpengaruh pada pandangan dan perbuatan Herodes serta penduduk kota Yerusalem (ayat 3). Mengapa? Pertama, bagi Herodes kelahiran Yesus merupakan ancaman bagi kekuasaannya. Herodes mencari tahu dari para imam Yahudi tentang arti nubuat Nabi Mikha (Mi. 5:1) dan Nabi Yesaya (Yes. 9:5; 11:1) tentang Yesus. Ia juga memanfaatkan pengetahuan perbintangan orang Majus untuk menemukan kebenaran nubuat para nabi itu (ayat 4, 7-8). Kedua, bagi penduduk Yerusalem kelahiran Yesus menimbulkan pengharapan untuk terbebasnya mereka dari penjajahan Romawi yang sedang dialami pada waktu itu. Pengharapan ini memunculkan keinginan bahwa Yesus akan menjadi raja Yahudi dan membawa Israel kembali menjadi bangsa yang jaya seperti zaman Raja Daud dan Raja Salomo. Ketiga, bagi orang Majus (golongan imam terpelajar yang mempelajari ilmu perbintangan dari daerah Madai, Persia) kelahiran Yesus merupakan peristiwa alam yang unik, langka, dan bernilai tinggi karena penampakan bintang yang menunjukkan tempat Yesus lahir (ayat 2, 11).

Bagi orang percaya, kelahiran Yesus adalah berita surgawi dan sukacita, tentang kabar keselamatan! Namun, bagi Iblis, kelahiran Yesus berarti penggenapan firman Allah untuk kehancurannya (Kej. 3:15 ).

Renungkan: Berita kelahiran Yesus adalah kabar baik dan terang keselamatan Allah bagi manusia di dunia.

(0.098543270833333) (Mat 4:1) (sh: Menaklukkan bukan melakukan. (Senin, 29 Desember 1997))
Menaklukkan bukan melakukan.

Menaklukkan bukan melakukan.
Kalau ditilik dan diperhatikan saksama, ada persamaan cara yang diterapkan Iblis dalam peristiwa Adam dan Hawa, dengan peristiwa pencobaan Yesus di padang gurun. Keduanya sama-sama dijanjikan kepuasan akan kebutuhan kedudukan, kuasa dan sanjungan. Namun perbedaannya, Adam dan Hawa tergiur oleh janjinya dan melakukannya. Sebaliknya, Yesus menentang keinginan Iblis bahkan menaklukkannya! Yesus mendemonstrasikan kuasa firman Allah, sekaligus mengajarkan kepada kita bahwa kuasa firman Allah memberikan energi untuk menaklukkan keinginan Iblis!

Kelemahan manusia. Harta, takhta dan kuasa, tak lekang dimakan waktu, tak habis ditelan masa. Sekalipun, pengorbanan nyawa telah Yesus jalani, namun masih saja kita tergoda oleh rayuan Iblis. Demi kedudukan, kuasa dan kepuasan, kedaulatan firman Tuhan tak lagi diperhitungkan. Tak dapat dipungkiri bahwa firman Tuhan itu sumber kemenangan Yesus dan kita semua menghadapi pencobaan.

Renungkan: Cukup sekali Yesus mendemontrasikan penolakan puncak menaklukkan keinginan Iblis, di bukit Golgota.

Doa: Tuhan, Firman-Mu yang hidup semakin menyemangatiku untuk terus berusaha menaklukkan keinginan Iblis, Amin.

(0.098543270833333) (Mat 5:17) (sh: Kristus kontra Farisi, bukan kontra Taurat. (Jumat, 2 Januari 1998))
Kristus kontra Farisi, bukan kontra Taurat.

Kristus kontra Farisi, bukan kontra Taurat.
Tujuan kedatangan Yesus bukan untuk membatalkan hukum Taurat tetapi menggenapinya menurut hakikat dan semangatnya terdalam. Sebaliknya para ahli Taurat dan Farisi lebih mementingkan hal-hal lahiriah yang diatur Taurat. Akibatnya mereka tidak sungguh menghormati Allah dan menghargai manusia. Tuhan Yesus menolak perilaku dan interpretasi salah tersebut. Hukum Taurat diberikan Tuhan supaya manusia hidup bermutu, dan kemanusiaannya terangkat, bukan sebaliknya.

Kristus penggenap Taurat. Sejarah bangsa Israel membuktikan, manusia tidak berdaya menaati Allah. Kristus datang untuk membebaskan manusia dari kuasa dosa dan memulihkan kembali kemanusiaannya. Hidup, ajaran dan karya penebusan Kristus adalah penggenapan hukum Taurat. Hanya Kristus yang dapat membebaskan manusia untuk hidup benar di hadapan Allah dan dalam hubungan yang benar dengan sesama manusia. Dia mampu menghasilkan orang yang hidup lebih benar karena menghayati kehendak Tuhan dari hati yang diperbarui-Nya (ayat 21-26).

Renungkan: Hidup kekal karunia Tuhan akan membuat kita memenuhi hukum-hukum kekal Allah.

Doa: Janganku jadi pemain sandiwara rohani, tetapi pelaku firman yang sejati.

(0.098543270833333) (Mat 5:27) (sh: Etika seksual radikal. (Jumat, 3 Januari 1998))
Etika seksual radikal.

Etika seksual radikal.
Etika Kristen adalah etika hati (ayat 28). Orang Yahudi berkata, mata dan tangan merupakan perantara dosa, sedangkan mata dan hati adalah kaki tangan dosa. Jadi bukan saja bagian-bagian tubuh harus didisiplin agar tidak berbuat dosa, tetapi lebih dari itu hati manusia perlu mengalami perubahan radikal dan total. Dalam hidup sehari-hari kita melihat keinginan seksual yang wajar diperalat dan dirangsang lewat iklan, film, pakaian, dlsb. sehingga muncul sikap dan perbuatan seksual yang berdosa. Orang yang ingin memelihara kemurnian hatinya, tentu menjauhi pikiran dan inderanya dari hal-hal yang tidak serasi dengan kesucian hati Allah.

Penyelesaian radikal. Tuhan Yesus tidak menasihati untuk memotong tangan mencungkil mata. Tangan (perbuatan) kita danharus benar, dan mata (penglihatan atau prinsip hidup) harus jernih. Karunia Tuhan yang baik bisa membawa kebinasaan bila tidak disikapi dan dihayati di dalam prinsip firman Tuhan. Seperti diungkapkan dalam pemberkatan nikah, Tuhan menginginkan komitmen seumur hidup dari pasangan yang menikah. Janganlah pernikahan kudus dan indah yang Tuhan persatukan itu menjadi rusak karena zinah.

Renungkan: Pisau Allah bukan sekadar memotong tetapi mengeluarkan yang salah demi menumbuh??-peliharakan yang benar.

(0.098543270833333) (Mat 6:1) (sh: Dasar dan tujuan yang keliru. (Senin, 5 Januari 1998))
Dasar dan tujuan yang keliru.

Dasar dan tujuan yang keliru.
Yesus menyetujui tiga rukun Yahudi: sedekah, berdoa dan berpuasa, asal tidak disalahgunakan sebagai tujuan akhir. Sikap Yahudi ketika melakukan kegiatan keagamaan untuk peningkatan, kenikmatan diri sendiri dan agar dipuji orang lain. Akibatnya, keagamaan hanya menjadi suatu pameran kesalehan. Motivasi kesucian yang salah ini dikritik oleh Yesus. Tindakan mereka sudah dianggap menerima upahnya dan tidak berharga di mata Allah (Mat. 6:2,5,16).

Doa yang benar. Doa yang keluar dari mulut yang tidak memberi makna hidup yang dalam bukan doa yang benar. Doa merupakan suatu pergumulan. Bukan kebiasaan. Orang Yahudi cenderung bermain kata dalam doa. Nama Tuhan dipuji-puji, dihormati, dimuliakan, tetapi jalan hidupnya tidak terpuji. Doa yang bagaikan karangan indah, atau yang seperti rentetan mantera, adalah kebencian di telinga Allah. Tuhan tahu apa yang harus dilakukan tanpa tergantung kepada manusia.

Gereja dan kegiatan Spiritual. Pembinaan jemaat perlu ditingkatkan, supaya doktrin tidak kering kerohanian, dan kerohanian tidak hampa bobot kebenaran teologis Kristiani.

Renungkan: Sikap hati dan hubungan yang tidak benar dengan Allah tidak mungkin menghasilkan doa yang berkenan.

(0.098543270833333) (Mat 6:19) (sh: Harta yang sejati. (Rabu, 7 Januari 1998))
Harta yang sejati.

Harta yang sejati.
Adalah wajar, manusia perlu harta dan tertarik menyimpan barang yang indah, menarik, tahan lama. Namun benda dan harta hanya memenuhi sebagian kebutuhan segi jasmani manusia sebab sifatnya fana, terbatas, bisa dimakan karat dan ngengat. Yesus mengemukakan bahwa harta sejati yang harus dikejar tiap orang adalah Tuhan sendiri dan berbagai bentuk pelayanan kemanusiaan yang mempertegas sifat murah hati.

Berpikir dan melihat yang tepat. Mata gunanya untuk melihat. Penglihatan mempengaruhi pikiran. Apa yang terlihat dan terpikir akan menggerakkan manusia untuk bertindak dan mengambil keputusan dan bertindak konkrit. Salah pikir dan salah pandang sesuatu akan berakibat fatal. Mata yang kabur tidak dapat melihat benda dengan jelas, demikian juga kalau mata rohani kita kabur akan berakibat fatal. Tuhan Yesus realistik sekali. Ia tahu banyak orang kuatir tentang apa yang akan dimakan dan dipakai esok. Kekuatiran seolah wajar, namun tidak perlu dan tidak boleh menjadi ciri orang beriman. Orang beriman melihat jelas bahwa Tuhan setia dan pemurah memenuhi kebutuhan semua makhluk ciptaan-Nya, apalagi manusia!

Renungkan: Tuhan akan memperlakukan kita lebih daripada kita memperlakukan hal yang paling berharga untuk kita.

(0.098543270833333) (Mat 7:1) (sh: Awas penilaian dan penghakiman. (Kamis, 8 Januari 1998))
Awas penilaian dan penghakiman.

Awas penilaian dan penghakiman.
Kita cenderung menilai dan menghakimi orang lain, tetapi membela diri sendiri. Sebagaimana kita memperlakukan orang lain, demikian Tuhan akan memperlakukan kita. Ukuran yang kita pakai kepada orang lain, akan diukurkan juga kepada kita. Tuhan ingin persekutuan orang beriman tumbuh dalam kesucian. Sikap yang diperlukan bukanlah saling menghakimi, tetapi saling mengoreksi untuk membangun bersama.

Memberi dan meminta. Pengikut Kristus dituntut untuk memberi seperti halnya Allah yang pemurah. Pemberian terindah yang dapat kita lakukan ialah membagikan Injil. Namun ada saatnya kita harus menahan diri dari membagikan harta Injil dan kebenaran firman, yaitu bila orang kita bagikan Injil itu terus menerus menolak dan menghina Kristus. Orang yang beriman adalah orang yang dalam iman tekun berdoa, meminta, mencari, mengetuk pintu anugerah Tuhan. Dengan jalan berdoalah kita beroleh segala yang terbaik.

Renungkan: Kristen adalah penatalayan harta Allah. Apakah cara hidup, doa, serta pelayanan kita mencerminkan penatalayan yang bertanggung jawab?

Doa: Tatkala hidup doaku tawar dan lesu, o Tuhan jenguklah aku, supaya aku boleh terus memandang kepada-Mu.

(0.098543270833333) (Mat 7:12) (sh: Hidup Kristiani dan kewajibannya. (Jumat, 9 Januari 1998))
Hidup Kristiani dan kewajibannya.

Hidup Kristiani dan kewajibannya.
Kristus merumuskan kembali semua sikap kewajiban dan kehidupan Kristiani. Dari cara-cara merumuskan yang negatif, diubah menjadi positif. Sikap yang Tuhan tuntut pun diubah dari pasif, masa bodoh menjadi aktif dinamis. Bukan saja Kristen tidak boleh merugikan orang lain, tetapi harus mengasihi sebagaimana ia ingin orang lain berbuat itu pada dirinya. Tekanannya adalah memberikan diri pada sesama bukan menuntut.

Hidup Kristen berat. Tuhan memperhadapkan para pengikut-Nya kepada fakta hidup Kristen yang berat. Harus: memilih jalan hidup yang sempit, bukan yang lebar populer dan kebanyakan orang inginkan; membangun di atas batu karang kokoh ketaatan, bukan di atas sikap kerohanian yang santai; berjaga-jaga bukan saja terhadap para pengajar sesat yang siap berbulu domba bersifat serigala, tetapi terhadap sifat sesat hati sendiri yang hanya beribadah sejauh bibir.

Sikap gereja. Gereja masa kini cenderung mementingkan jumlah daripada mutu. Dan, tidak segan mengorbankan prinsip firman, melacurkan diri dengan prinsip dan cara duniawi.

Renungkan: Khotbah di Bukit memaparkan sikap Kepala Gereja yang mengorbankan hidup-Nya demi beroleh Gereja yang berkualitas.

Doa: Lepaskan kami dari segala jerat kedangkalan rohani.

(0.098543270833333) (Mat 8:1) (sh: Kuasa pemulih hidup. (Jumat, 10 Januari 1998))
Kuasa pemulih hidup.

Kuasa pemulih hidup.
Kristus berkuasa bukan saja menyembuhkan badan, tetapi juga memulihkan harga diri dan harkat hidup seseorang. Orang kusta disentuh-Nya. Penilaian diri orang itu pastilah sekejap berubah. Seusai mentahirkan badan dan jiwanya, Yesus menunjukkan jalan pemulihan sosial si kusta. Hamba dari seorang kafir, Ibu mertua Petrus, sama mengalami sentuhan kasih Tuhan. Yesus tidak menilai orang berdasarkan keadaan tubuhnya, kebangsaannya, atau kedudukannya. Yesus memberi nilai dan menjadikan orang bernilai.

Sikap, tindakan, dan iman luar biasa. Perwira Romawi non-Yahudi mempunyai karakter manusiawi. Ia peduli pada pembantunya yang sakit. Ia berani melawan arus adat istiadat Yahudi, yang melarang bergaul dengan orang kafir. Yesus melihat tidak hanya sikap dan rasa kemanusiaan yang tinggi, namun sikap iman yang tinggi pula. Ia menempatkan diri Yesus ke tempat yang penuh wibawa, kuasa, dan kepastian. Keyakinannya pada kuasa dan wibawa perkataan Yesus menunjukkan imannya yang hidup yang tidak dimiliki orang Yahudi.

Renungkan: Iman yang kuat tak dapat dipisah dari kuasa Allah seperti yang orang kenal Allah dalam firman-Nya.

Doa: Tumbuhkan gereja-Mu dan kami, iman yang dewasa di dalam Firman-Mu.

(0.098543270833333) (Mat 11:20) (sh: Bertelinga tetapi tidak mendengar, mempunyai mata namun tidak melihat. (Selasa, 20 Januari 1998))
Bertelinga tetapi tidak mendengar, mempunyai mata namun tidak melihat.

Bertelinga tetapi tidak mendengar, mempunyai mata namun tidak melihat.
Demikianlah dikatakan Yesus tentang kota-kota Betsaida, Khorazim, dan Kapernaum, yang telah menikmati banyak mukjizat Tuhan Yesus. Mereka senang menerima berkat Tuhan, tetapi tidak mau menerima sumber berkat itu sendiri. Itu sebabnya Tuhan Yesus mengecam dengan pedas, "Celakalah kamu, celakalah kamu, kota yang harus diturunkan ke neraka". Hukuman Sodom akan lebih ringan daripada orang-orang yang menolak Tuhan Yesus.

Air sejuk bagi orang yang haus di padang pasir. Yesus membeberkan keberadaan kota-kota itu, agar mereka menyadari dan mengenali dirinya serta tahu apa dan siapa yang dibutuhkannya. Seseorang yang belum menyadari dirinya mengidap kanker ganas tidak akan pernah sungguh-sungguh mencari dokter. Ketika sinar rontgen membuktikan, barulah ia segera mencari pertolongan. Undangan Yesus itu ibarat air sejuk bagi orang yang akan mati haus di padang gurun. Berbahagialah kita yang telah menikmati kelegaan dan ketenangan dari Tuhan Yesus. Jadilah murid-murid yang mau taat belajar dan rela memikul kuk yang dipasang untuk kita.

Doa: Jauhkanlah kami dari hati yang senantiasa mencari berkat. Tolonglah agar bergantung pada sumber berkat itu sendiri, Amin.

(0.098543270833333) (Mat 13:1) (sh: Tentang perumpamaan. (Sabtu, 7 Maret 1998))
Tentang perumpamaan.

Tentang perumpamaan.
Perumpamaan adalah salah satu cara dari sekian banyak cara yang dipakai Tuhan Yesus untuk mengajarkan kebenaran firman Allah. Melalui perumpamaan itu, selain orang dapat menerima dengan lebih jelas, dapat juga membuat kebenaran itu menjadi tertutup dari pengertian seseorang. Mengapa? Sebab perumpamaan bisa membuat orang yang tidak paham mencari jawab karena rindu kebenaran atau menutup diri karena sombong.

Tentang Kerajaan Allah. Perumpamaan tentang seorang penabur ini mengajarkan tentang Kerajaan Allah. Firman tentang Kerajaan Allah itu diberitakan (ayat 3-9). Tujuannya adalah agar firman itu diterima, diresap, dihayati untuk kemudian bertumbuh, sampai akhirnya berdampak nyata dalam hidup dan perilaku seseorang. Ternyata dari pengajaran Yesus selanjutnya dalam perumpaan ini jelas bahwa tidak semua firman yang diberitakan itu diterima manusia. Terbukti dari letak jatuhnya firman yang ditaburkan itu. Kehidupan nyata Kristen akan menjadi ujian sepanjang masa, sungguhkan firman Kristus itu tertanam, terutama dalam hidup kita?

Renungkan: Firman Tuhan yang kekal mampu mengubah kita asal kita rela menyingkirkan segala bentuk kendala yang menghambat pertumbuhan ke arah pengenalan akan Kristus.

(0.098543270833333) (Mat 17:1) (sh: Musa, Elia dan Yesus. (Senin, 16 Maret 1998))
Musa, Elia dan Yesus.

Musa, Elia dan Yesus.
Dalam tradisi Perjanjian Lama, umat Tuhan percaya bahwa tokoh Musa dan Elia termasuk tokoh yang sangat penting. Musa adalah nabi yang menerima hukum Tuhan, dan Elia adalah nabi besar yang memperbarui komitmen umat pada hukum Tuhan. Setelah peristiwa pengakuan Petrus, di atas gunung Hermon, Allah menyuarakan kembali bahwa Tuhan Yesus adalah Anak-Nya yang dikasihi-Nya dan meneguhkan kepercayaan para murid. Kristen kini sebenarnya lebih beruntung dari para murid dulu. Yesus sekarang sudah kembali dalam kemuliaan-Nya. Kita mengalami kemuliaan-Nya tiap saat, asal hati kita peka dan terbuka.

Janji-Nya digenapi. Kebenaran bahwa Elia akan datang sebelum Mesias datang, sesungguhnya sudah digenapi Allah. Elia yang dimaksud bukan Elia yang sudah mati. Yohanes Pembaptislah yang dimaksud Allah sebagai pendahulu datangnya Mesias. Janji Allah pasti dan teguh! Apa yang Allah telah katakan, Ia pun akan menggenapinya. Ini sesuai dengan sifat Allah. Allah adalah setia, patut dipercaya. Kristen tidak perlu meragukan janji-janji Allah yang dinyatakan oleh-Nya di dalam Alkitab. Percaya, patuh, dan taat adalah sikap yang benar seorang anggota keluarga Allah.

Doa: Ajar kami untuk selalu mempercayai janji-janji-Mu.

(0.098543270833333) (Mat 17:24) (sh: Mengikuti aturan. (Rabu, 18 Maret 1998))
Mengikuti aturan.

Mengikuti aturan.
Untuk pemeliharaan Bait Allah, diatur pemungutan bea: dua dirham tiap orang. Sebenarnya sebagai Putra Allah, Dialah pemilik sah Bait Allah. Ia tidak perlu membayar bea. Namun agar tidak menjadi batu sandungan, melalui mukjizat, Yesus membayar bea. Sebenarnya tak ada keharusan di pihak Yesus untuk berkorban bagi manusia, namun Ia melakukan itu juga demi kepentingan orang-orang yang dikasihi-Nya.

Besar menurut Yesus. Rupanya para murid mengikut Yesus tidak dengan motivasi murni. Mereka menduga bahwa suatu saat kelak, Yesus akan menjadi Mesias politis yang menjanjikan kekuasaan. Ambisi menjadi besar begitu menguasai pikiran mereka. Menurut Yesus menjadi besar dalam Kerajaan-Nya berarti bersedia menjadi kecil, mengakui ketakberdayaan, bertobat dari dosa dan hidup yang bersumber dari ambisi dan keinginan pribadi. Semua orang percaya adalah yang menjalani panggilan hidup menjadi kecil, menjadi hamba, dan menyangkal diri.

Renungkan: Menjadi anggota Kerajaan Allah adalah sukacita besar bagi setiap umat Tuhan. Hanya mereka yang sadar akan kekecilan dirinya, namun percaya dan mengandalkan Allah yang akan menjadi besar dalam kerajaan-Nya!



TIP #18: Centang "Hanya dalam TB" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab hanya dalam versi TB [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA