(0.15340952173913) | (2Ptr 2:10) |
(sh: Banyak jalan menuju Roma (Kamis, 19 Oktober 2000)) Banyak jalan menuju RomaBanyak jalan menuju Roma ..." Pepatah ini digunakan bila seseorang hendak menyatakan bahwa banyak cara dapat ditempuh untuk sampai ke tujuan. Pepatah ini pun diberlakukan oleh para pengajar sesat, yang didorong oleh semangat duniawi, berusaha menggoncangkan dan menjatuhkan keyakinan iman jemaat kepada Tuhan Yesus Kristus. Strategi pertama yang mereka lancarkan adalah mengklarifikasi jemaat Tuhan, yang menurut mereka belum memiliki fondasi yang kuat dalam mengenal kebenaran Tuhan sehingga mudah digoncangkan imannya. Mereka yang masuk dalam klafirikasi tersebut adalah orang-orang yang lemah (14), dan orang yang baru menerima Kristus atau Kristen baru (18). Lemah di sini mengacu pada ketidakstabilan sebab orang Kristen baru diibaratkan seperti bayi yang baru mulai belajar berjalan. Klarifikasi ini tidak tepat sebab ada orang-orang yang lebih mengerti dan yang pernah mengalami kebenaran, tetapi meninggalkan kebenaran itu dan memilih kesesatan (15). Ini dibuktikan dari banyaknya orang-orang kristen yang telah mengenal Kristus, tetapi akhirnya meninggalkan Kristus karena ajaran-ajaran sesat. Strategi kedua adalah mengajak jemaat Tuhan terlibat dalam kegiatan yang mendatangkan kenikmatan tubuh: seks dan foya-foya. Keyakinan diri: mencekoki orang-orang dengan sugesti bahwa dirinya hebat, mampu, dan berhak mendapatkan apa yang diinginkan. Kebebasan: bebas dari segala aturan, kungkungan, dan disiplin. Ketiga hal dianggap sebagai hal yang paling strategis untuk mengajak umat menikmati kebebasan liar, kemerdekaan palsu, dan perbudakan menuju kepada kebinasaan. Para pengikut Kristus harus yakin bahwa Kristuslah satu-satunya yang mampu membebaskan dan mengutuhkan kehidupan mereka. Keyakinan inilah yang seharusnya diikuti oleh semangat untuk mengarahkan diri, cita-cita, dan ketaatan hanya kepada Tuhan Yesus Kristus saja, sehingga tidak ada peluang bagi para penyesat untuk mendemonstrasikan kepalsuan mereka. Renungkan: Bila Kristus menjadi pusat kehidupan Anda biarkan Dia menjadi segala-galanya bagi Anda, dan biarkan Dia leluasa mengatur dan mengarahkan hidup Anda. Hanya dengan itulah kehidupan Anda dapat dipertanggungjawabkan dan selalu terarah pada kebenaran. |
(0.15340952173913) | (1Yoh 4:7) |
(sh: Kasih yang sempurna (Senin, 3 Desember 2007)) Kasih yang sempurnaJudul : Kasih yang sempurna Ada pepatah yang mengatakan, "Buah jatuh tak jauh dari pohonnya". Pepatah tersebut ingin mengatakan bahwa karakter seorang anak tidak jauh berbeda dibandingkan dengan orangtuanya. Allah adalah sumber kasih (ayat 7) dan kasih adalah natur Allah (ayat 8). Kasih itu bukan hanya dinyatakan melalui pengorbanan Yesus, melainkan juga melalui pengorbanan Bapa yang telah merelakan Anak-Nya. Barangsiapa yang menyatakan bahwa ia lahir dari Allah atau bahwa ia mengenal Allah, ia harus mengasihi saudara-saudara seiman sebagai sesama anggota tubuh Kristus. Karena kita adalah anak-anak Allah dan kita mengalami kehadiran-Nya di dalam hidup kita, maka seharusnya kita merefleksikan karakter Bapa yang adalah kasih. Orang yang mengasihi membuktikan bahwa ia telah lahir dari Allah. Yohanes dengan tegas mengatakan, jika tidak ada kasih kepada umat Allah di dalam hati kita, jangan pernah menyatakan bahwa kita mengenal Allah. Meski kasih itu belum sempurna, harus tetap dinyatakan dan harus tetap bertumbuh. Kasih seharusnya tak bersyarat, dimiliki oleh semua orang dan ditujukan untuk siapapun. Kita harus berusaha untuk mengasihi ketika tiap syaraf di dalam tubuh kita berdenyut di dalam kebencian dan keinginan membalas dendam. Salib Kristus tidak memberi kita pilihan tentang kasih. Kita harus mengatasi keangkuhan kita dan dengan taat berusaha mempraktekkan kasih di dalam tiap situasi. Jika kita ingin lebih mengasihi, kita perlu belajar lebih dekat dengan Allah. Relasi yang lemah di antara dua pihak akan dikuatkan bila keduanya semakin dekat dengan Allah. Sebaliknya, kita tidak dapat bertumbuh dalam pengalaman kita dengan Allah tanpa mengasihi satu sama lain. Jika kita sudah mampu mengasihi, kita mesti bersyukur pada Allah. Namun jika kita merasa kurang mengasihi, kita harus berdoa, meminta Allah merubah hati kita. Dengan kasih, kita akan menemukan sukacita yang lebih besar di dalam hidup. |
(0.15340952173913) | (1Yoh 4:17) |
(sh: Allah adalah kasih (Selasa, 9 Desember 2003)) Allah adalah kasihAllah adalah kasih. Ini pernyataan luar biasa tentang Allah. Harus jelas dipahami bahwa kasih bukan Allah. Kasih adalah salah satu karakter Allah. Yang benar Allah adalah kasih. Relasi Allah dan manusia ditandai dan dibentuk oleh kasih. Berbagai perbuatan Allah bagi manusia adalah tindakan kasih. Namun dalam bagian ini Yohanes menunjuk kepada puncak pernyataan dan wujud kasih Allah kepada manusia. Kedatangan Yesus ke dunia adalah bukti kasih Allah (ayat 9). Yesus datang ke dunia untuk menggantikan manusia. Kematian-Nya memberi hidup kepada manusia yang percaya pada-Nya, dan ini bukan karena manusia mengasihi Allah. Oleh sebab itu kita tidak dapat memahami kasih Allah jika itu dilepaskan dari kematian Yesus di kayu salib. Penjelasan tentang kasih Allah di luar salib Kristus adalah pengertian kasih yang tidak sempurna. Sebab itu kini kita yang telah menerima kasih Allah harus merespons dan mewujudkan kasih itu di dalam kehidupan kita (ayat 7,11). Jika tidak, maka tidak ada bukti bahwa kita telah mengalami kasih Allah dan sekarang sedang berelasi dengan-Nya (ayat 7). Relasi kepada Allah dan kepada sesama harus kita demonstrasikan dalam kehidupan kita. Hidup dalam kasih merupakan bukti hidup bersama Allah (ayat 13,15). Manusia sebagai ciptaan Allah memiliki kemampuan untuk mengasihi. Tetapi kasih yang mereka miliki dan wujudkan akan sempurna jika kasih itu menunjuk pada salib Kristus. Sekali lagi Yohanes menegaskan bahwa tidak mungkin manusia mengenal kasih Allah lepas dari Kristus. Jika ingin memiliki kasih maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah percaya pada Yesus (ayat 15,16). Tetapi tidak mungkin manusia menjadi percaya Yesus tanpa mendengar kesaksian orang percaya (ayat 14). Setiap yang percaya kepada-Nya dikaruniakan Roh Kudus (ayat 13). Renungkan: Kasih bersedia berkurban diri karena orang membutuhkan kurban diri tersebut. |
(0.15340952173913) | (Why 9:1) |
(sh: Bukan bertobat, tetapi mengeraskan hati (Minggu, 14 Agustus 2005)) Bukan bertobat, tetapi mengeraskan hatiBukan bertobat, tetapi mengeraskan hati Ketika sangkakala kelima ditiup, sebuah bintang jatuh yang menimbulkan malapetaka dahsyat atas dunia ini. Dari uraian tentang perusakan dahsyatnya, bintang jatuh itu adalah malaikat jahat yang ingin memusnahkan manusia. Kesimpulan ini ditopang oleh pembeberan nama si perusak, yaitu Abadon dan Apolion (bhs. Yunani) yang berarti kehancuran dan penghancur. Kehancuran itu sangat dahsyat sebab malaikat jahat itu dilepas dengan kekuatan dari lubang jurang maut untuk menghancurkan dunia (ayat 2). Menurut Yesus, Iblis sudah jatuh dari langit (Luk. 10:17-20). Iblis jatuh karena dicampakkan Yesus. Pencampakkan Iblis itu membawa akibat kehancuran tak terperi bagi manusia yang tidak bermeterai keselamatan Allah (Why. 9:4b). Kejatuhan Si Jahat membawa akibat ngeri bagi para pengikutnya. Namun, perlindungan Allah nyata bagi orang yang setia pada-Nya. Tulah dari sangkakala keenam mungkin masih menegaskan kaitannya dengan jawaban doa-doa orang kudus. Sebab, tulah sangkakala ketujuh ini keluar dari keempat tanduk mezbah emas yang di hadapan Tuhan (ayat 13). Seperti halnya angka empat dalam bagian terdahulu melambangkan seluruh penjuru bumi, tulah keenam ini adalah tindakan Allah merespons doa-doa segenap umat-Nya di seluruh penjuru bumi. Pembawa petaka kali ini adalah empat malaikat yang sekian lama diikat untuk akhirnya dibiarkan lepas menghancurkan dunia (ayat 14). Mereka mengerahkan pasukan luar biasa banyaknya. Semuanya adalah kekuatan najis yang diberi kuasa untuk membunuh sepertiga manusia (ayat 15). Api, asap, dan belerang yang mematikan manusia itu mirip dengan hukuman neraka kelak. Tujuan hukuman ini selain membela umat Allah juga untuk memperingatkan manusia akan ancaman murka kekal Allah. Namun, bagi mereka yang mengeraskan hati, hukuman peringatan Allah sekalipun hanya tambah membuat mereka mengeraskan hati lebih hebat lagi (ayat 20-21). Responsku: _________________________________________ ___________________________________________________ |
(0.15340952173913) | (Why 20:1) |
(sh: Para martir memerintah bersama Kristus (Senin, 18 November 2002)) Para martir memerintah bersama Kristus
Para martir memerintah bersama Kristus. Kemarin kita diperingatkan untuk tidak mempertaruhkan nasib kekal kita untuk suatu keuntungan yang sementara, di bagian ini kita diajak berani mengorbankan hal-hal yang sementara demi hal-hal yang kekal. Penderitaan karena iman yang harus kita tanggung di dunia ini hanya "sepuluh hari saja" lamanya (ayat 2:10), sementara kemenangan orang yang menderita demi Kristus akan "seribu tahun" lamanya (ayat 4) (Bdk. Rm. 8:18). Firman ini juga menyimpulkan bahwa orang yang menderita sampai menjadi martir demi Kristus, sesungguhnya beroleh hak istimewa yang tidak dialami oleh yang bukan martir (ayat 5).
Renungkan: |
(0.13420538043478) | (1Kor 12:12) |
(ende) Mengenai seluruh uraian fasal ini hendaklah diperhatikan keterangan jang berikut: Paulus membandingkan umat (seluruh umat Kristus atau "Geredja") dengan tubuh manusia, sebagai perpaduan banjak anggota mendjadi kesatuan jang bulat utuh dan berdjiwa satu, ialah Roh Kudus. Tetapi dalam ajat 12 (1Ko12:12) ganti istilah "umat Kristus" Paulus menamakan umat sendiri "Kristus". Hal itu mengandung makna jang penting dan dalam. Didepan mata batin rasul terbajanglah seluruh umat Kristus, bagaikan tubuh Kristus didalam kemuliaanNja surgawi. Tubuh Kristus sedjak kebangkitanNja bersifat roh, dalam arti tidak terikat lagi pada hukum alami dan misalnja tidak dibatasi oleh ruangan dan waktu. Tubuh Kristus jang mulai dan bersifat roh itu dapat merangkum seluruh umat disegala tempat dan segala waktu. Malahan tubuh mulia ini barulah mendapat kelengkapannja jang sempurna dalam kesatuannja dengan seluruh umatnja itu. Kesatuan ini biasanja disebut "Tubuh Mistik Kristus". Istilah ini djangan ditanggap sebagai suatu kiasan atau gambaran chajal sadja, melainkan jang tepat merupakan suatu kenjataan jang benar-benar ada dan hidup, hanja tidak kelihatan pada mata djasmani. Kristus jang dengan sendirinja berdjiwa Roh Allah, dalam kesatuan dengan umatNja memberi Roh Allah itu kepada seluruh tubuh dan sekalian anggota masing-masing, sehingga seluruh tubuh (umat bersama-sama dengan Kristus) berdjiwa satu jang sama, ialah Roh Allah atau Roh Kudus. Untuk mengerti baik ungkapan-ungkapan jang mungkin terasa aneh dan kabur, baiklah kalau diperhatikan, bahwa Paulus dalam uraian bab ini tidak tegas membedakan antara gambaran (kiasan) dan apa jang digambarkan. Jang satu melebur sadja dalam jang lain. Bila Paulus berkata tentang tubuh manusia, pandangan mata batinnja tetap berlekat pada apa jang dikiaskannja, ialah umat Kristus dan anggota-anggota tertentu. Demikian misalnja ia menggambarkan anggota tubuh manusia sebagai berpribadi, jaitu sebagai manusia jang berpikir dan berkata. Dalam seluruh uraian pula, terbajang didepan mata Rasul, sebagai pokok uraian, kenjataan bahwa ada perselisihan, perpetjahan dan kurang tjinta-kasih didalam umat. Sebab itu seluruh uraian mengandung peringatan-peringatan dan nasehat-nasehat, pun teguran-teguran seperti jang berikut. Anggota-anggota jang merasa kurang diindahkan, kurang diberi kurnia jang njata, atau tidak mempunjai suatu djabatan, djangan merasa malu atau ketjil hati sebab itu, seolah-olah mereka kurang dipenuhi Roh Kudus. Mereka djangan iri hati atau tjemburu, sebab kurnia-kurnia jang diberikan untuk kepentingan orang lain (seluruh umat), ataupun suatu kedudukan tinggi dalam urusan umat, sedikitpun tidak mengenai martabat dan kemuliaan hakiki sebagai anggota tubuh Kristus, anak Allah dan waris surga. Sebaliknja mereka jang diberi kurnia-kurnia atau suatu djabatan dalam umat djangan sombong dan angkuh hati terhadap saudara-saudaranja jang kurang dikurniai dan rupa-rupanja lemah. Jang nampaknja kurang kehormatan lahiriah dalam lingkungan umat, harus setjara istimewa ditjintai dan dihormati oleh seluruh umat, sebagaimana Allah sendiri memberi tjontoh (ajat 24) 1Ko 12:24. Lagi pula demi kesatuan dalam Kristus tak boleh dibiarkan timbul perselisihan, perpetjahan atau pembedaan didalam umat. Segala anggota harus dengan tulus-ichlas saling tjinta-mentjintai dan tolong-menolong, tanpa membeda-bedakan. |
(0.13149389130435) | (Dan 12:13) |
(ende) Oleh sebab pada achir djaman pasti bangkit kembali akan keselamatan, maka Daniel boleh meninggal dengan tenang hati, meskipun tidak melihat keselamatan terlaksana. |
(0.13149389130435) | (Kol 1:24) |
(ende: Jang kuderita demi kepentingan kamu) Maksud utjapan Paulus tepat sukar ditentukan. Kami mengemukakan beberapa kemungkinan. a) Paulus ditangkap oleh orang-orang Jahudi dan sedang meringkuk dalam pendjara karena kegiatannja sebagai rasul bangsa-bangsa penjembah dewa-dewa, jaitu setjara tak langsung demi kepentingan-kepentingan umat Kolose djuga. b) Tawanannja djuga setjara langsung menguntungkan bagi umat Kristus, sebab ia mendapat banjak kesempatan untuk memberi kesaksian tentang Kristus dan keluhuran tjita-tjita Indjil. Batjalah Fili 1:12-14. c) Segala sengsara berfaedah untuk memperkuat semangat umat-umat. Batjalah 2Ko 1:4-7. d) Tetapi pikiran-pikiran Paulus tentu djauh lebih mendalam. Penderitaan dan segala djenis sengsaranja ditanggungnja dengan sabar dan dipersembahkannja kepada Allah sebagai doa-doa bagi umat. Dalam Mat 5:11-12 Jesus bersabda: Berbahagialah kamu, kalau kamu diumpat, dianiaja dan difitnah oleh karena Aku, bersukatjitalah dan bergembiralah sebab gandjaranmu besar dalam surga kelak. Dan apa jang berguna bagi salah suatu anggota pribadi, menguntungkan bagi seluruh umat menurut tandasan Paulus dalam 1Ko 12:25-26. Lagi pula Paulus banjak berdoa bagi umat-umat, dan umat umat diadjak untuk berdoa baginja atau pula untuk berdoa jang seorang lagi jang lain. Tetapi doa-doa diungkapkan bukan dengan perkataan sadja, melainkan djuga dengan berpuasa atau pengurbanan-pengurbanan jang lain. Dan demikian biasanja dalam hidup keagamaan mempersembahkan kesabaran dalam kesengsaraan dan kerelaan menanggung penderitaan sebagai doa-doa kepada Allah untuk kepentingan-kepentingan menanggung penderitaan sebagai doa-doa kepada Allah untuk kepentingan-kepentingan tertentu. Dalam dipersembahkan sebagai kurban-kurban "rohani" jang dipersatukan dengan persembahan abadi Imam Agung kita disurga jang tetap hidup sebagai pengantara kita. Lih. Ibr 7:25 dan ingat akan 1Pe 2:5. Tentu sadja demikian pula pandangan Paulus dalam utjapannja 2Ti 2:10. |
(0.13149389130435) | (Kel 23:14) | (jerusalem) Keempat tradisi yang termaktub dalam Pentateukh masing-masing memuat sebuah penanggalan liturgis: Kel 23:14-17 berasal dari tradisi Elohista; Kel 34:18-23 berasal dari tradisi Yahwista; Ula 16:1-16 berasal dari tradisi Yahwista; Ula 16:1-16 berasal dari tradisi Ulangan; Ima 23 berasal dari tradisi Para Imam dan bersesuaian dengan tata upacara yang tercantum dalam Bil 28-29. Kendati perbedaan dalam penetapan terperinci, keempat tradisi tsb sepakat dalam menyebut tiga perayaan pokok yang disajikan dalam Kel 23. 1 Di musim semi ada Hari Raya Roti Tidak Beragi; 2. perayaan panenan yang dalam Kel 34:22 disebut Hari Raya Tujuh Minggu; pesta ini dirayakan tujuh minggu. Ula 16:9, atau lima puluh hari, Ima 23:16, sesudah Paskah (karena itu dalam bahasa Yunani disebut Pentakosta, Tob 2:1); pesta ini mengakhiri musim panen gandum; kemudian pesta ini dihubungkan dengan pengumuman hukum Taurat gunung Sinai; 3. perayaan pemetikan buah-buahan di musim rontok, pada akhir musim buah-buahan; perayaan ini disebut Hari Raya Pondok Daun, Ula 16:13; Ima 23:34, sebab selama perayaan itu orang tinggal di gubuk-gubuk yang dibuat dari ranting-ranting dan didirikan di kebun anggur di musim pemetikan: pondok-pondok itu mengingatkan umat Israel yang dahulu berkemah di padang gurun, Ima 23:43; perayaan yang paling digemari rakyat justru Hari Raya Pondok Daun sehingga begitu saja disebut "Hari Raya", 1Ra 8:2,65; Yeh 45:25. Ketiga perayaan tsb baru mulai dirayakan setelah Israel menetap di tanah Kanaan. Dalam penanggalan Kel 23 dan Kel 34 tidak ada tanggal yang ditetapkan. Sebab penanggalan-penanggalan itu berasal dari zaman waktu ibadat belum berpusatkan Yerusalem. Orang dapat merayakan pesta-pesta tsb di tempat suci setelah sesuai dengan kemajuan pekerjaan di ladang di daerah tertentu. Di zaman kemudian masih ditetapkan beberapa hari raya lain, yakni: Tahun Baru, Ima 23:24; Hari Pendamaian, Ima 16; 23:27-32; Hari Purim (sesudah pembuangan), Est 9:24; Hari Raya Pentahbisan Bait Allah, 1Ma 4:59, dan Hari Nikanor, 1Ma 7:49. |
(0.13149389130435) | (Kis 15:1) | (jerusalem) Peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam bab ini menimbulkan beberapa kesulitan: 1) Kis 15:5-7 mengulang Kis 15:1-2 seolah-olah pengarang melapor dua sebab berbeda-beda yang mengakibatkan pertikaian itu dengan tidak mempertalikan kedua sebab itu satu sama lain; 2) dalam Kis 15:6 orang berkesan bahwa diadakan sebuah sidang lepas dari pimpinan jemaat, sedangkan dalam Kis 15:12,22 perdebatan diadakan di hadapan sidang seluruh jemaat; 3) sidang itu menghasilkan sebuah penetapan mengenai beberapa aturan ketahiran yang perlu dibebankan pada orang-orang bukan Yahudi yang masuk Kristen; penetapan itu diserahkan kepada Paulus (Kis 15:22 dst); tetapi kemudian rupanya Yakobus memberitahukan penetapan itu kepada Paulus dan diandaikan bahwa belum diketahuinya, Kis 21:25. Paulus sendiri tidak berkata apa-apa tentang penetapan itu dalam Gal 2:6 (di mana berbicara tentang rapat di Yerusalem itu) atau dalam 1Ko 8-10; Rom 14 (di mana ia memperbincangkan masalah yang serupa); 4) penetapan yang tercantum dalam Kis 15:29 itu dikeluarkan untuk jemaat-jemaat di Siria dan Kilikia, Kis 15:23; hanya Lukas tidak memberitahukan bahwa Paulus mengumumkan penetapan itu waktu melintasi daerah itu, Kis 15:41, sedangkan berkata tentangnya sehubungan dengan kota-kota di Likaonia, Kis 16:4 dan cara bicaranya dalam Kis 15:19-21; 21:25 memberikan kesan bahwa penetapan itu mesti berlaku di mana-mana. Kesulitan-kesulitan tsb dapat diatasi dengan mengandaikan bahwa Lukas mencampuradukkan dua pertikaian yang berlain-lainan dan yang dipecahkan dengan jalan yang berlain-lainan pula (Paulus dalam Gal 2 lebih baik membeda-bedakan) yakni: sebuah pertikaian yang di dalamnya Paulus dan Petrus ikut serta dan yang mengenai soal apakah hukum Taurat mewajibkan orang-orang Yahudi, bdk Gal 2:1-10; dan sebuah pertikaian yang terjadi kemudian dari itu dan yang di dalamnya peranan utama dipegang oleh Yakobus sedangkan Petrus dan Paulus tidak hadir; pertikaian itu mengenai hubungan sosial antara orang-orang Kristen bekas bukan Yahudi, bdk Gal 2:11-14; menurut pandangan Yahudi maka setiap pergaulan dengan orang-orang bukan Yahudi menajiskan, bdk Kis 15:20+. |
(0.13149389130435) | (2Raj 9:1) |
(sh: [kosong] (Minggu, 28 Mei 2000)) [kosong]Penghukuman keturunan Ahab tidak dapat ditunda lagi sebab keturunannya sudah mengkontaminasi, tidak saja seluruh Israel namun juga Yehuda melalui perkawinan antara keturunan Ahab dengan keturunan Yosafat (2Taw. 18:1-3, 2Raj. 8:18,27). Jika dibiarkan maka kerajaan Israel dan Yehuda secara politik dan militer akan hancur. (2Raj. 1:1, 8:20-22). Jika kehancuran tidak dicegah maka misi dan visi Allah memilih bangsa Israel akan gagal dan ini berakibat fatal bagi seluruh umat manusia.
Jadi karena faktor itu, maka keturunan Ahab tidak bisa dilenyapkan
dengan bencana alam. Harus ada dinasti lain yang akan
menggantikan untuk memerintah Israel dan sekaligus melenyapkan
seluruh keturunan Ahab. Maka dinasti itu juga harus muncul dari
orang yang tidak asing bagi dinasti lama, sehingga paling tidak
orang tersebut sudah mengetahui seluk beluk pemerintahan di
Israel. Orang tersebut harus mengenal seluruh keturunan Ahab dan
rahasia-rahasia Ahab, sehingga tidak akan ragu-ragu lagi
menjalankan amanat Allah. Ini penting untuk menjamin tuntasnya
hukuman yang dijatuhkan kepada Ahab. Karena itu jika pilihan
jatuh ke Yehu adalah tepat karena Yehu adalah ajudan Ahab yang
sangat dekat dengannya dan mengetahui banyak rahasianya. ( Renungkan: Tepat waktu, tepat orang, dan tepat cara merupakan faktor-faktor utama yang selalu ada dalam setiap karya Allah. Pola kerja yang demikian harus menjadi pola Kristen juga. Bacaan untuk Minggu Paskah 6: Kisaha Para Rasul 8:4-8, 14-17 http://www.bit.net.id/SABDA-Web/Kis/T_Kis8.htm#8:4 1Petrus 3:13-18 http://www.bit.net.id/SABDA-Web/1Pe/T_1Pe3.htm#3:13 Yohanes 14:15-21 http://www.bit.net.id/SABDA-Web/Yoh/T_Yoh14.htm#14:15 Mazmur 66:1-7 http://www.bit.net.id/SABDA-Web/Maz/T_Maz66.htm#66:1 Lagu: Kidung Jemaat 291 |
(0.13149389130435) | (2Raj 20:1) |
(sh: Doa bukanlah kartu ATM (Kamis, 13 Juli 2000)) Doa bukanlah kartu ATMDoa bukanlah kartu ATM. Di dalam salah satu acara mimbar agama kristen di televisi swasta, diperlihatkan bertumpuk-tumpuk surat doa yang dikirimkan oleh Kristen dari seluruh Indonesia. Di sana pun diperlihatkan para hamba Tuhan yang sedang berdoa untuk pengirim surat doa tersebut dengan cara menumpangkan tangannya pada tumpukan-tumpukan surat doa. Peristiwa itu secara sepintas akan membuat kita bersukacita dan bersyukur. Sebab nampaknya surat doa itu mendemonstrasikan bahwa Kristen Indonesia bergantung kepada Allah dan mempunyai kehidupan yang berpusat pada doa. Apakah benar demikian? Tidak mungkinkah ada motivasi dan kepercayaan lain yang salah yang menjadi dasar bertumpuknya surat doa tersebut? Kita memang tidak boleh mencurigai aktivitas rohani yang dilakukan oleh saudara-saudara kita seiman. Namun kita perlu waspada jangan sampai saudara-saudara kita atau bahkan kita sendiri terjerumus ke dalam pemahaman iman yang salah, khususnya tentang doa. Untuk itu kita perlu meneladani bagaimana Hizkia berdoa ketika dia sakit keras dan hampir mati. Dia tidak merasa mempunyai hak untuk mendapatkan pahala dari kehidupan salehnya atau bahkan dari doanya. Namun orang saleh seperti Hizkia mempunyai hak untuk memohon anugerah Allah (2-3). Kalau pun dia akhirnya disembuhkan oleh Allah, ini tidak berarti bahwa Hizkia juga mempunyai hak secara otomatis untuk mendapatkan kesembuhan atau pun berkat Allah lainnya. Kata 'Aku akan' (5) menegaskan bahwa Allah adalah Allah yang berdaulat. Kesembuhan yang dialami oleh Hizkia bergantung kepada 'Aku akan' bukannya aku ingin atau aku butuh. Hizkia dan pahlawan iman lainnya yang ada di dalam Alkitab memahami hal ini dan tidak lancang terhadap anugerah Allah. Walaupun demikian iman tetap harus dimiliki oleh anak-anak-Nya. Setelah mendengarkan pemberitaan Yesaya, Hizkia bertanya apa yang akan menjadi tanda. Pertanyaan ini mengungkapkan iman dan bukan keraguan. Renungkan: Doa bukanlah kartu ATM, Allah bukanlah mesin ATM, dan iman bukanlah nomor pin yang dibutuhkan. Pemahaman ini sangat berbahaya sebab membatasi Allah yang berdaulat dan berkuasa penuh. Jika kita berjalan dalam iman bersama Allah dan setia kepada-Nya, kita berhak untuk berharap bahwa doa kita akan dikabulkan. |
(0.13149389130435) | (2Raj 24:8) |
(sh: Hukuman Allah memang mengerikan (Kamis, 20 Juli 2000)) Hukuman Allah memang mengerikanHukuman Allah memang mengerikan. Pernah seorang bertanya di dalam kemarahan dan kebencian yang sudah tak tertahankan melihat kebobrokan moral dan akhlak bangsa kita: "Aku sudah memohon kepada Tuhan berkali-kali, kiranya Ia menjatuhkan hukuman kepada bangsa ini agar mau bertobat. Tapi kenapa Allah belum juga menjatuhkan hukuman-Nya?" Jawabannya adalah Allah, karena kasih-Nya, masih memberikan kesempatan kepada bangsa ini untuk bertobat tanpa harus mengalami penghukuman-Nya. Sebab penghukuman dari Allah sungguh dahsyat dan mengerikan seperti api besar membara yang akan menghanguskan semua yang disentuhnya. Apa yang dialami Yoyakhin merupakan salah satu contoh betapa dahsyat dan ngerinya penghukuman Allah. Yehuda tidak mungkin lepas dari penghukuman yang sudah dinubuatkan. Mereka tidak bisa lari atau menghindar. Perubahan politik internasional yang biasanya mendatangkan keuntungan malah menciptakan penderitaan yang hebat. Mesir yang menindas Yehuda berhasil ditaklukkan oleh Babel. Namun ini tidak membuat Yehuda menjadi bangsa yang merdeka. Seperti kata pepatah 'lepas dari mulut singa, masuk ke mulut buaya'. Lepas dari Mesir, masuk ke cengkeraman Babel. Peristiwa ini membuat Yoyakhin tidak hanya terpaksa lengser dalam waktu yang sangat singkat (8), namun identitasnya juga dihilangkan secara paksa, dari seorang raja menjadi seorang tawanan; dari kedudukan sosial yang tingi kepada seorang yang tidak berstatus sosial sama sekali. Demikian pula ibunya dan para pembesar lainnya. Kehilangan identitas secara paksa merupakan penghinaan yang besar dan memberikan tekanan mental yang berat. Nebukadnezar benar-benar rakus, buas, dan sadis sebab ia tidak hanya menguras seluruh kekayaan Yehuda bahkan juga menutup dan memusnahkan kesempatan Yehuda untuk dapat bangkit membangun perekonomian negrinya, karena hanya orang-orang yang tidak mempunyai keahlian untuk membangun kembali negara Yehuda yang ditinggalkan di tanah Yehuda (13-16). Renungkan: Paparan penghukuman Allah ke atas Yehuda haruslah membuat kita bersyukur bahwa sampai saat ini bangsa kita masih dikasihani oleh-Nya dan mendorong kita untuk terus-menerus menjadi juru-bicara Allah yang menyerukan kebenaran kepada mereka yang sudah bosan mendengarkan kebenaran-Nya. |
(0.13149389130435) | (Neh 5:1) |
(sh: Ancaman dari dalam lebih serius (Jumat, 17 November 2000)) Ancaman dari dalam lebih seriusAncaman dari dalam lebih serius. Pembangunan tembok Yerusalem juga mendapat ancaman dari praktik ketidakadilan yang merajalela dalam masyarakat Yahudi. Mereka yang berkuasa dan kaya menindas saudara-saudara sebangsa yang miskin. Mereka meminjamkan uang dengan mengambil bunga yang tinggi. Lalu mereka juga merampas tanah dan harta benda sebagai pembayaran hutang kaum miskin. Bukan itu saja, mereka tidak segan- segan menjadikan anak-anak orang miskin sebagai budak untuk membayar hutang. Mereka yang miskin akan semakin miskin sebab mereka masih harus membayar pajak yang tinggi kepada raja Persia. Kemarahan Nehemia menunjukkan bahwa ancaman yang sedang terjadi ini sangat serius dan dapat menimbulkan kehancuran yang fatal dalam masyarakat Yahudi. Akar permasalahannya adalah pertama, mereka tidak lagi takut akan Allah sebab firman Tuhan dengan jelas melarang menarik bunga uang atau riba dari saudara sebangsanya (Im. 25:35-37; Ul. 23:19-20). Kedua, tidak adanya kasih yang nyata di antara mereka yang menyebut diri sebagai umat Allah, telah mencemarkan nama Allah (9). Padahal saat ini sebagai umat Allah mereka tidak hanya sedang membangun tembok kota tetapi sedang membangun spiritual dan moralnya. Ancaman itu akan menghambat pembangunan. Permasalahan yang serius ini ditangani secara serius, hati-hati, dan tegas. Nehemia tidak bertindak pada saat amarahnya menyala-nyala tapi memikirkan masak-masak sebelum mengambil tindakan. Ia melakukan pendekatan terhadap para pelaku penindasan sebelum masalah ini diumumkan. Keseriusan dan ketegasan Nehemia dalam menghentikan praktik penindasan ini nampak jelas dari usulan dan tindakan yang ia ambil (11-13). Hasilnya, ia berhasil mendapatkan persetujuan dari para penindas untuk segera menghentikan praktik penindasan (9-12). Maka pembangunan bangsa Yehuda dapat kembali berjalan dengan lancar. Ancaman yang besar bagi pelayanan dan misi gereja bukan datang dari luar tapi justru dari dalam. Nehemia dapat dengan mudah mengatasi ancaman yang datang dari kerajaan tetangga tetapi ancaman yang serius terhadap misinya justru datang dari bangsanya sendiri. Renungkan: Apakah potensi ancaman dari dalam yang dapat menghancurkan misi dan pelayanan Kristen di Indonesia saat ini? |
(0.13149389130435) | (Mzm 29:1) |
(sh: Panggilan untuk seluruh umat manusia (Jumat, 23 Maret 2001)) Panggilan untuk seluruh umat manusiaPanggilan untuk seluruh umat manusia. Sebuah film yang berjudul 'The Perfect Storm' menegaskan bahwa tidak ada fenomena alam yang sedahsyat topan badai. Bahkan hampir semua penyair besar dunia menggambarkannya dengan kekuatan kata-kata puitis mereka. Daud pun terinspirasi untuk menulis sebuah puisi tentang topan badai setelah ia sendiri melihat dan mengalami kedahsyatannya (3-9). Ada perbedaan besar antara Daud dengan para penyair dunia. Suara gemuruh topan badai bagi Daud bagaikan suara TUHAN, tanda dari kehadiran Allah dan aktivitas dari Allah yang hidup, sebab kata 'suara Tuhan' diikuti dengan kata kerja yang konkrit, demikian pula penggambaran tentang Tuhan. Daud mampu melihat dan mau mengakui bahwa di balik kedahsyatan alam ada Allah yang berkuasa atas seluruh alam semesta. Kata 'air bah' dalam ayat 10 di dalam bahasa Ibraninya, selain dalam Mazmur ini, hanya dipakai dalam peristiwa air bah zaman Nuh. Ini menegaskan bahwa Allah berkuasa atas alam semesta karena Ia dapat menggunakan kekuatan alam mendatangkan penghakiman-Nya. Karena itulah tujuan Daud menulis mazmur ini bukan untuk mengajak pembacanya mengagumi puisinya ataupun topan badai itu, namun untuk melihat kebesaran dan kemuliaan Allah, serta memuliakan dan mengagungkan-Nya (1-2). Tindakan Daud adalah tindakan yang sangat mulia sebab memimpin manusia memenuhi panggilannya yaitu diciptakan untuk mengenal dan memuji Allah Sang Pencipta. Ajakannya juga menyatakan bahwa kebesaran dan keagungannya tidak membutakan matanya untuk melihat dan mengakui kebesaran dan kedaulatan Allah atas seluruh alam semesta termasuk di dalamnya adalah dirinya dan seluruh rakyatnya yang menjadi umat Allah sehingga ia tetap bergantung kepada pemeliharaan-Nya (11). Ini berarti Daud tetap menaati tatanan kehidupan di dunia yang dikehendaki oleh Allah yaitu manusia menyembah dan mengagungkan Allah, bukan dirinya sendiri, harta, teknologi, maupun ideologis sehingga Allah ditepikan. Renungkan: Dalam masyarakat kita saat ini, hal-hal apa yang dapat membuat manusia tidak menaati tatanan kehidupan yang dikehendaki Allah? Jika Daud menggubah sebuah puisi, apa yang akan Anda lakukan untuk mendorong dan membimbing orang lain agar mereka mau mengenal dan memuliakan Allah? |
(0.13149389130435) | (Mzm 37:12) |
(sh: Tumbuh mekar di jalan yang sukar (Senin, 6 Agustus 2001)) Tumbuh mekar di jalan yang sukarTumbuh mekar di jalan yang sukar. Dunia yang fasik ini bukanlah habitat yang menyenangkan bagi mereka yang berupaya menghidupi kebenaran. Pergumulan, pertentangan, dan penderitaan merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan orang benar. Hal inilah yang menjadi sorotan Daud dalam perikop yang kita baca hari ini.
Melalui suatu perbandingan antara kehidupan orang benar dengan
orang fasik, Daud menyingkap fakta bahwa kehidupan orang benar
tidaklah terlepas dari ancaman orang fasik, namun tidak pernah
ditinggalkan oleh Tuhan (ayat 12-15); Mereka seakan-akan tidak
memiliki apa-apa namun memiliki segala sesuatu (ayat 16-19, 25),
bahkan mengalirkan berkat bagi banyak orang karena sikapnya yang
pengasih dan pemurah (ayat 21b, 26); Mereka bukanlah orang yang
senantiasa mampu berdiri tegak di tengah badai kehidupan, namun
tidak pernah dibiarkan sampai tergeletak sebab tangan Tuhan
menopangnya (ayat 23, 24). Hal ini berbeda dengan kehidupan orang
fasik. Mereka akan dilenyapkan, dikutuki Tuhan, binasa, dan habis
lenyap bagaikan asap (ayat 20, 22), tidak terkecuali bagi masa
depan dan anak cucu mereka (bdk. 28, 38). Rancangan kejahatannya
adalah suatu kebodohan di hadapan Tuhan dan akan menimpa diri
mereka sendiri (ayat 12-15). Harta milik yang diperolehnya dengan
cara yang tidak jujur tidak berarti apa-apa sebab Tuhan akan
mematahkan kekuatan mereka dan membinasakan mereka (ayat
Melalui Mazmur ini kita dapat mempelajari bahwa kita sebagai
Kristen yang sudah menerima kebenaran dari Tuhan, perlu menyadari
bahwa: [1] Kita ada di bawah naungan perlindungan dan pemeliharaan
Tuhan, yang membatasi kekuatan orang fasik (ayat Renungkan: Bagaimanakah Anda hidup di tengah dunia yang fasik ini? Apakah Anda merasa putus asa dengan kondisi seperti ini? Bagaimana pemahaman kita hari ini tentang pemeliharaan Tuhan, kepuasan hidup, dan panggilan untuk menjadi berkat mempengaruhi langkah Anda? |
(0.13149389130435) | (Mzm 52:1) |
(sh: Meneladani kebingungan Daud (Kamis, 23 Agustus 2001)) Meneladani kebingungan DaudMeneladani kebingungan Daud. Daud sedang dalam keadaan yang sangat genting (ayat 2 bdk. 1Sam. 22:9-10). Tindakan Doeg berpotensi untuk menghancurkan masa depan serta membahayakan keselamatan jiwa Daud. Namun ia tidak mengeluh. Sebaliknya ia justru bingung melihat Doeg yang bangga dengan kejahatannya terhadap orang yang dikasihi Allah (ayat 3-6) sebab tindakannya itu akan mendatangkan cemoohan serta kehancuran bagi diri Doeg (ayat 7-9). Apa yang dapat dipelajari dari kebingungan Daud? Kebingungan Daud mendemonstrasikan keyakinannya yang tidak tergoyahkan dalam segala situasi tentang siapa dirinya dihadapan Allah dan siapa Allah bagi dirinya (ayat 3). Karena itu ia mampu untuk selalu berorientasi pada masa yang akan datang dimana Allah akan merobohkan ... Ia akan merebut ... (ayat 7). Kebingungan Daud juga memperlihatkan bahwa ia memahami realita kehidupan yaitu meskipun ia adalah seseorang yang dikasihi dan diurapi oleh Allah, ia tidak terbebas dari berbagai masalah maupun persoalan hidup. Ia juga dengan yakin mengidentifikasikan dirinya sebagai pohon zaitun yang menghijau (ayat 10). Ini sangat mengagumkan. Pohon zaitun adalah pohon yang memerlukan waktu yang lama untuk bertumbuh. Pohon ini melambangkan keindahan, kekuatan, kedamaian, kelimpahan, bahkan berkat ilahi. Pengidentifikasiannya memperlihatkan kerohanian Daud yang dewasa dan kepribadiannya yang matang. Ia yakin tidak ada kekuatan apa pun yang akan mengubah rencana Allah bagi dirinya (ayat 10) namun ia tidak mengharapkan jalan pintas sebaliknya ia siap berjuang dan bekerja keras untuk merealisasikan rencana Allah bagi dirinya. Keyakinan yang luar biasa inilah yang mendorong Daud untuk bersyukur dan bersaksi akan kesetiaan dan kemuliaan Tuhan senantiasa tanpa tergantung pada situasi maupun keadaan (ayat 11). Renungkan: Tekanan dan ancaman yang dialami oleh Daud mungkin sudah atau suatu saat akan kita alami. Namun hendaknya kita dapat bingung seperti Daud sebab bukankah kita adalah orang-orang yang dikasihi Allah, karena Ia sudah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal untuk kita. Tak ada satu kekuatan pun yang dapat menghancurkan kita atau rencana Allah bagi hidup kita, maka bersiaplah senantiasa dan berjuang bagi perealisasian rencana-Nya dalam kehidupan kita. |
(0.13149389130435) | (Mzm 104:19) |
(sh: Allah, sang penopang dan pemelihara semesta (Sabtu, 20 April 2002)) Allah, sang penopang dan pemelihara semestaAllah, sang penopang dan pemelihara semesta. Dalam semua agama purba, terdapat kecenderungan untuk menyembah
benda-benda alam yang dianggap menentukan kehidupan. Dua yang
terpenting dari antaranya adalah matahari dan bulan. Selain
penting bagi kehidupan makhluk, matahari dan bulan adalah
kekuatan yang mengatur jalannya waktu: siang dan malam. Kini
pemazmur memuji Allah karena melihat bahwa tidak saja Allah
mengaruniakan bagi manusia semua kebutuhannya dan demi kesukaan
hidupnya (ayat 14-18), Allah juga menjadikan matahari dan bulan
pelayan-pelayan-Nya untuk memelihara kehidupan (ayat 19-23).
Dengan demikian, sama halnya dengan kisah penciptaan dalam
Kejadian 1, mazmur ini berfungsi menolak penyembahan terhadap
benda-benda langit. Bila dalam Kejadian 1, hal itu diungkapkan
dengan menempatkan matahari dan benda-benda langit bukan pada
urutan sebab dari tanaman di bumi, tetapi sesudah semuanya ada,
mazmur ini mengungkapkannya dalam uraian yang berbeda (ayat Dalam ayat 24 dst., pemazmur seperti masuk ke dalam puncak luapan pujiannya. Bagian ini menyimpulkan seluruh perenungannya di bagian sebelumnya. Segala sesuatu berasal dari Allah: langit, bumi, tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia — Allah menciptakan semua itu dan semua menjadi saksi tentang hikmat Allah. Karya penciptaan Allah sekaligus menunjukkan Allah seperti seorang pembangun dan seniman. Kekuasaan dan hikmat Allah sekaligus tampil mencengangkan dalam setiap wujud dan bangun benda dan makhluk ciptaan-Nya. Sekali lagi di sini kepercayaan salah bangsa-bangsa sekitar Israel dikritik. Waktu itu ada kecenderungan melihat laut sebagai sumber kekacauan dan lewiatan sebagai monster yang mengancam kehidupan di bumi. Tetapi, pemazmur melihat lain. Laut tidak akan dapat menjadi ancaman atau melahirkan kekuatan yang menghabisi hidup sebab Allah mengendalikannya penuh (ayat 25-26). Bahkan seluruh irama hidup dalam alam semesta ini Allah yang mengaturnya. Karena itu, tidak saja semuanya bergantung penuh kepada-Nya, tetapi semua makhluk berbudi patut memuji-muji Allah (ayat 33-35). Renungkan: Kebangkitan Yesus dan pencurahan Roh Kudus tidak saja menegaskan pentingnya umat Tuhan bagi Tuhan, namun juga maksud Tuhan untuk menopang dan memelihara ciptaan-Nya dengan setia. |
(0.13149389130435) | (Ams 12:1) |
(sh: Garis pemisah yang jelas (Kamis, 27 Juli 2000)) Garis pemisah yang jelasGaris pemisah yang jelas. Satu topik yang banyak diberikan perhatian oleh raja Salomo adalah orang benar. Orang benar merancangkan keadilan (5) bukan kejahatan. Sebab orang benar sungguh peduli kepada keadilan (18:5). Di samping itu orang benar sangat peduli kepada mereka yang membutuhkan uluran tangannya karena itu orang benar selalu bermurah hati kepada siapa saja tanpa terkecuali (10). Mereka juga benci kepada dusta dan ketidakjujuran (13:5). Oleh sebab itu apa pun yang dilakukannya selalu mengandung kebenaran bukan kekejian atau pun kejahatan (11:3; 15:19). Bahkan perkataannya pun berguna bagi hidup orang lain (6). Namun manusia zaman sekarang sinis terhadap orang benar. Firman Tuhan jelas menentang keyakinan itu. Orang benar akan tetap merasa aman dan tak tergoyahkan sementara rekannya akan rubuh ketika goncangan-goncangan melanda manusia (3). Masa kejayaan dan keberadaan orang fasik tidak akan langgeng, namun kejayaan dan keberadaan orang benar malah sebaliknya (7). Jika melakukan usaha, orang benar akan berhasil walaupun mungkin harus membutuhkan waktu yang lama (12). Sedangkan orang fasik yang nampaknya berhasil mencapai kesuksesan secara singkat namun tidak akan langgeng (7, 12). Walaupun tidak kebal terhadap kesukaran tetapi akhirnya orang benar akan keluar dari kemelut yang menyelimutinya (13). Garis pemisah antara orang benar dan orang fasik sangat jelas walaupun masyarakat sekarang berusaha untuk mengaburkannya. Mereka menyebut tindakan penggelapan atau pemakaian uang negara dengan `salah prosedur'. Mereka mempersiapkan, merencanakan, dan melakukan tindakan kekerasan di bawah payung `demokrasi' dan perlindungan hak asasi manusia. Tindakan kejahatan dan korupsi yang jelas-jelas melanggar norma-norma dan nilai-nilai etis masyarakat, dibenarkan karena dilakukan sesuai dengan undang-undang, peraturan pemerintah, dan keputusan presiden yang sudah disahkan oleh lembaga tertinggi negara. Namun Allah tidak dapat didustai dan diperdayai dengan cara apa pun. Renungkan: Siapa pun kita yang memilih untuk menjadi orang benar yakinlah bahwa berkat sedang dan akan dilimpahkan kepada kita. Sedangkan siapa pun yang menolak kebenaran akan menerima apa yang patut mereka terima. |