(0.21289133333333) | (1Kor 11:1) |
(full: MENJADI PENGIKUT KRISTUS.
) Nas : 1Kor 11:1 Orang percaya, seperti Paulus, dipanggil untuk mengikut teladan Kristus dan menjadi seorang yang seperti Kristus (bd. Rom 13:14; Gal 3:27). Apakah artinya menjadi serupa dengan Kristus?
|
(0.21289133333333) | (Mat 4:17) | (jerusalem: Kerajaan Sorga) Kerajaan atau Pemerintahan Allah atas bangsa terpilih dan melalui dia atas dunia seluruhnya merupakan pokok utama dalam pewartaan Yesus, sebagaimana juga dicita-citakan oleh teokrasi Perjanjian Lama. Kerajaan Allah itu melingkupi suatu "kerajaan orang kudus", yang rajanya ialah Allah, oleh karena kekuasaan serta pemerintahannya sebagai raja benar-benar diakui oleh mereka berdasarkan pengetahuan dan kasih. Kerajaan/pemerintahan Allah itu telah dirongrong oleh pemberontakan ialah dosa, sehingga perlu dipulihkan oleh turun tangan Allah yang berdaulat serta MesiasNya, Dan 2:28. Justru turun tangan itulah yang diwartakan oleh Yohanes Pembaptis dahulu, Mat 3:2, dan sekarang oleh Yesus sebagai sesuatu yang di ambang pintu, Mat 4:17,23; Luk 4:43. Yesus sendiri mewujudkan turun tangan itu bukanlah melalui suatu kemenangan laksana seorang pejuang atau melalui kemenangan nasionalis sebagaimana diharapkan orang banyak, Mar 11:10; Luk 19:11; Kis 1:6, melainkan dengan cara yang rohani belaka, Mar 1:34+; Yoh 18:36, sebagai "Anak Manusia", Mat 8:20+, dan "Hamba Tuhan", Mat 8:17+; Mat 20:28+; Mat 26:28+, melalui karya penebusan yang merenggut manusia dari genggaman dan kekuasaan musuh, ialah Iblis, Mat 4:8; Mat 8:29+; Mat 12:25-26. Sebelum perwujudanNya yang terakhir pada akhir zaman bila para orang pilihan hidup di dekat Bapa dengan kegembiraan pesta sorgawi, Mat 8:11+; Mat 13:43; Mat 26:29, Kerajaan itu sudah tampil dengan awal yang sederhana, Mat 13:31-33, dan tersembunyi Mat 13:11, sementara ditentang, Mat 13:24-30. Namun Kerajaan itu benar-benar suatu kenyataan yang sudah dimulai, Mat 12:28; Luk 17:20-21, dan lambat laun berkembang di dunia, Mar 4:26-29, melalui Gereja, Mat 16:18+. Dengan kekuasaan ilahi Kerajaan itu sudah ditegakkan sebagai Kerajaan Kristus melalui penghakiman Allah atas Yerusalem, Mat 16:28; Luk 21:31, lalu diwartakan di dunia semesta berkat perutusan para rasul, Mat 10:7; Mat 10:24; Mat 10:14; Kis 1:3+. Secara definitif Kerajaan Allah akan ditegakkan dan dikembalikan kepada Bapa, 1Ko 15:24, berkat kedatangan kembali Kristus dengan kemuliaanNya, Mat 16:27; Mat 25:31, sesudah penghakiman terakhir, Mat 13:37-43; Mat 13:47-50; Mat 25:31-46. Sementara perwujudan terakhir itu dinantikan. Kerajaan itu nampak sebagai suatu karunia belaka, Mat 20:1-16; Mat 22:9-10; Luk 12:32, yang diterima oleh orang-orang kecil dan rendah hati, Mat 5:3; Mat 18:3-4; Mat 19:14,23-24, yang mengorbankan segala sesuatu, Mat 19:12; Mar 9:47; Luk 9:62; Luk 18:29 dst, sedangkan ditolak oleh yang angkuh hati dan yang mementingkan dirinya, Mat 21:31-32,43; Mat 22:2-8; Mat 23:13. Orang hanya dapat masuk dengan berpakaian pesta, Mat 22:11-13, ialah hidup baru, Yoh 3:3,5. Ada juga orang yang tidak diperbolehkan masuk, Mat 8:12; 1Ko 6:9-10; Gal 5:21. Orang tetap harus berjaga-jaga supaya siap mana kala Kerajaan datang dengan tidak tersangka-sangka, Mat 25:1-13. Mengenai caranya Matius menyusun rangka karyanya di sekitar pokok utama "Kerajaan Sorga" itu, bdk pengantar. |
(0.21289133333333) | (Rm 9:5) | (jerusalem) Ayat ini juga dapat diterjemahkan sbb: Mereka adalah... sebagai manusia. Allah yang ada di atas segala sesuatu harus dipuji... Tetapi baik konteksnya maupun susunan kalimat sendiri mengandaikan bahwa pujian ini tertuju kepada Kristus. Memang Paulus jarang sekali menyebut Kristus "Allah", bdk Tit 2:13, dan jarang menunjukkan sebuah pujian kepadaNya, bdk Ibr 13:21. Tetapi sebabnya ialah: biasanya Paulus mengkhususkan sebutan "Allah" bagi Bapa, bdk Rom 15:6, dll, dan iapun tidak suka melihat diri-diri ilahi secara abstrak menurut hakekatnya. Kecuali itu Paulus selalu memikirkan Kristus secara konkrit sebagai Allah yang telah menjadi manusia, bdk Fili 2:6+; Kol 1:15+. Karena itu ia memperlihatkan Kristus sebagai yang di bawah Bapa, 1Ko 3:23; 11:3, baik dalam karya penciptaan, 1Ko 8:6, maupun dalam karya pemulihan di akhir zaman, 1Ko 15:27 dst; bdk Rom 16:27 dll. Namun demikian sebutan "Kyrios" yang diperoleh Kristus dalam kebangkitanNya, Fili 2:9-11; bdk Efe 1:10-22; Ibr 1:3 dst, tidak lain kecuali sebutan ilahi yang dalam Perjanjian Lama diberikan kepada Yahwe, Rom 10:9 dan Rom 10:13; 1Ko 2:16. Dalam pandangan Paulus Kristus pada pokoknya "Anak Allah", Rom 1:3 dst Rom 9; 5:10; 8:29; 1Ko 1:9; 15:28; 2Ko 1:19; Gal 1:16; 2:20; 4:4,6; Efe 4:13; 1Te 1:10; bdk Ibr 4:14, dll, atau "AnakNya sendiri", Rom 8:3,32, atau "AnakNya yang kekasih", Kol 1:13. Dan Anak Allah itu pada pokoknya termasuk dunia ilahi: dari situ Ia datang, 1Ko 15:47, karena diutus oleh Allah, Rom 8; Gal 4:4. Kalaupun Kristus secara baru memperoleh julukan "Anak Allah" dalam kebangkitanNya, Rom 1:4, namun tidak pada ketika itu barulah Ia mendapat sebutan itu, sebab Kristus memang sudah ada sebelum segala sesuatunya (pre-eksisten), tidak hanya dengan arti alkitabiah, 1Ko 10:4, tetapi juga secara ontologis, Fili 2:6; 2Ko 8:9. Kristus adalah Hikmat Allah, 1Ko 1:24,30. Gambaran Allah, 2Ko 4:4, yang oleh karenaNya segala sesuatunya dijadikan, Kol 1:15-17; bdk Ibr 1:3; 1Ko 8:6, dan yang oleh karenanya segala sesuatunya dijadikan kembali, Rom 8:29; bdk Kol 3:10; 1:18-20. Sebab Kristus telah mengumpulkan di dalam diriNya "kepenuhan" dunia, Kol 2:9+. Di dalam Dialah Allah membuat rencana penyelamatanNya, Efe 1:3 dst dan sama seperti Bapa Kristus menjadi maksud-tujuan rencana itu (bdk Rom 11:36; 1Ko 8:6 dan Kol 1:16,20). Kalau Bapa membangkitkan orang mati serta menghakiminya, maka Kristuspun membangkitkan (bdk Rom 1:4; 8:11+ dan Fili 3:21) dan menghakimi (bdk Rom 2:16 dan 1Ko 4:5; Rom 14:10 dan 2Ko 5:10). Pokoknya, Kristuslah salah satu dari ketiga diri yang tampil dalam rumus-rumus Tritunggal, 2Ko 13:13+. |
(0.21172691666667) | (Rm 1:16) | (jerusalem: setiap orang yang percaya) Kepercayaan adalah perbuatan yang dengan itu manusia menyerahkan dirinya kepada Allah, yang adalah kebenaran dan kebaikan, sebagai kepada sumber tunggal keselamatan. Kepercayaan itu bersandar pada sifat Allah yang berkata benar dan pada kesetiaanNya akan janji-janjiNya (Rom 3:3 dst; 1Te 5:24; 2Ti 2:13; Ibr 10:23; 11:19) dan pada kuasa Allah yang mampu menepati janji-janjiNya (Rom 4:17-21; Ibr 11:19). Sesudah persiapan lama dalam Perjanjian Lama(Ibr 11) maka setelah Allah berfirman melalui AnakNya (Ibr 1:1) orang harus percaya kepada AnakNya itu (bdk Mat 8:10+; Yoh 3:11+) dan kepada pemberitaan (kerigma: Rom 10:8-17; 1Ko 1:21; 15:11,14; bdk Kis 2:22+) Injil (Rom 1:6; 1Kor 15:1-2; Fili 1:27; Efe 1:13) yang diwartakan oleh para rasul (Rom 1:5; 1Ko 3:5; bdk Yoh 17:20) dan yang isinya ialah: Allah telah membangkitkan Yesus dari alam maut dan menjadikanNya Kyrios (Tuhan: Rom 4:24 dst; Rom 10:9; Kis 17:31; 1Pe 1:21; bdk 1Ko 15:14,17) dan melalui Dia Allah menawarkan hidup kepada semua yang percaya kepadaNya (Rom 6:8-11; 2Ko 4:13 dst; Efe 1:19 dst; Kol 2:12; 1Te 4:14). Dengan demikian kepercayaan kepada (nama) Yesus (Rom 3:26; 10:13 bdk Yoh 1:12; Kis 3:16; 1Yo 3:23), kepada Kristus (Gal 2:16; bdk Kis 24:24; 1Yo 5:1), Tuhan (Rom 10:9; 1Ko 12:3; Fili 2:11; bdk Kis 16:31) dan Anak Allah (Gal 2:20; bdk Yoh 20:31; 1Yo 5:5; Kis 8:37; 9:20), menjadi syarat mutlak bagi keselamatan (Rom 10:9-13; 1Ko 1:21; Gal 3:22; bdk Yes 7:9; Kis 4:12; 16:31; Ibr 11:6; Yoh 3:15-18). Kepercayaan itu bukan hanya dengan akal menerima kebenaran, tetapi juga mengandalkan dan mentaati (Rom 1:5; 6:17; 10:16; 16:26; bdk Kis 6:7) kebenaran yang memberi hidup (2Te 2:12 dst) dan yang mengikut sertakan seluruh manusia dalam persatuan dengan Kristus (2Ko 13:5; Gal 2:6,20; Efe 3:17) serta memberi mereka Roh (Gal 3:2,5,14; bdk Yoh 7:38 dst; Kis 11:17) anak-anak Allah (Gal 3:26; bdk Yoh 1:12). Oleh karena hanya percaya kepada Allah, maka kepercayaan sejati tidak mengizinkan kepercayaan kepada dirinya (Rom 3:27; Efe 2:9) dan bertentangan dengan tata hukum Taurat (Rom 7:7+) yang dengan percuma saja (Rom 10:3; Fili 3:9) |
(0.20540527777778) | (Hos 4:14) |
(bis: pelacur ... di kuil-kuil) pelacur ... di kuil-kuil: Wanita-wanita ini bekerja di kuil-kuil orang Kanaan, tempat dewa kesuburan disembah. Menurut kepercayaan mereka, ladang-ladang dan ternak mereka akan memberi hasil yang banyak kalau mereka bersetubuh dengan pelacur-pelacur itu. |
(0.20540527777778) | (Yoh 7:38) |
(bis) Kata-kata Yesus dalam ayat-ayat 37-38 bisa diterjemahkan: "Orang yang haus hendaklah datang kepada-Ku, dan orang yang percaya kepada-Ku hendaklah minum. Seperti yang dikatakan Alkitab: 'Dari dalam hatinya mengalirlah aliran-aliran air yang memberi hidup."' |
(0.20540527777778) | (Kej 2:10) |
(ende) Adanja air jang berlimpah-limpah adalah sjarat kesuburan taman bahagia ini. Diajat 10-14(Kej 2:10-14) (jang mungkin pula merupakan tambahan pada kissah asli) taman Firdaus diberi tempat menurut paham-paham ilmu bumi dewasa itu. Orang beranggapan, bahwa dunia dikelilingi empat sungai besar. Hanja sungai Tigris dan Eufratlah jang sekarang kita ketahui letaknja dengan pasti. |
(0.20540527777778) | (Kej 3:14) |
(ende) Keadaan ular sekarang ini dilukiskan sebagai siksaan, selalu memperingatkan orang akan tabiat ular jang sangat nista. Selain itu pengarang bermaksud membantu anggapan kafir, jang memandang ular binatang kebidjaksanaan dan kebahagiaan, lagi mentjela pemudjaan berhala sebagai pengulangan dosa pertama jang mendatangkan kemalangan dahsjat atas umat manusia. |
(0.20540527777778) | (Kej 3:24) |
(ende) Maksud pengarang mengadjarkan kepada kita kebenaran-kebenaran historis berhubung dengan keselamatan kita: keadaan jang sesungguhnja dari manusia pertama serta keturunannja, dan sikapnja terhadap Tuhan. Keadaan ini dilukiskannja berbentuk suatu drama dengan berbagai-bagai pelakunja. Djadi bentuk gambaran ini bukan dalam segala-galanja menepati apa jang terdjadi dalam sedjarah. Kesimpulan ini dapat kita ambil dari teks sendiri. Pertama-tama: bentuk literer, jang mengandung banjak motif-motif dan unsur-unsur mitologis dari kesusasteraan hikmah: taman kenikmatan, ular jang berbitjara, pohon kehidupan, dan pengertian tentang baik dan djahat. Ini termasuk djenis puisi. Selandjutnja pelaku-pelaku simbolis, jang memegang peranan dalam tjerita. Sifat simbolis ini ternjata dari nama-nama jang mempunjai arti umum: 'adam = manusia; chawa = jang hidup. Demikian pula halnja dalam fasal-fasal berikutnja: Kain, Abil, Enosj, dll, semua ini nama-nama buatan jang timbul dalam tradisi. Achirnja maksud tersebut diatas ternjata djuga dari tjara penghimpun kitab Kedjadian menggabungkan fasal 1(Kej 1) dengan fasal 2-3(Kej 2-3) mendjadi kesatuan: gambaran olehnja tidak dianggap sebagai kissah-sedjarah jang menguraikan segala-sesuatu tepat sebagaimana tampak terdjadi. Maka dari itu ia tidak berkerabatan mentjampur mempersatukan lukisan-lukisan jang mengandung perbedaan-perbedaan satu sama lain. |
(0.20540527777778) | (Kej 4:14) |
(ende) Disini ternjata, bahwa tjerita ini diambil dari tradisi jang belum begitu kuno. Sebab tjerita mengandaikan, bahwa tatkala itu dunia sudah berpenduduk agak banjak. Pengarang menempatkan pembunuhan saudara ini pada awal djaman, untuk memberi tjontoh permusuhan jang diakibatkan oleh dosa. Diasingkan dari masjarakat bangsa, dan mengembara, untuk kaum nomade merupakan siksaan kedjahatan. Maka dari itu orang jang diasingkan ditakuti orang lain. |
(0.20540527777778) | (Kej 4:20) |
(ende) Jabal = gembala. Nama Jubal (a.21)(Kej 4:21) ada hubungannja dengan yobhel = selompret. Kain dalam nama Tubal-Kain berarti tukang besi. Seperti manusia pertama disebut 'adam = Manusia, begitu pula gembala pertama disebut "Gembala", dsb. Tiga golongan dalam masjarakat nomade ialah: golongan gembala -- pemain-pemain alat musik - dan tukang-tukang besi berkeliling. |
(0.20540527777778) | (Kej 7:11) |
(ende) Waktu mentjiptakan bumi, Tuhan mentjeraikan air jang ada diatas dari air jang ada dibawah bumi, dan karena itu bumi dapat didiami orang (lihat Kej 1:6). Sekarang Tuhan menumpahkan air dari atas tjakrawala hingga membandjiri bumi. Keadaan katjau-balau kembali. |
(0.20540527777778) | (Kej 11:1) |
(ende) Fasal 10(Kej 10) menundjukkan tempat bangsa Hibrani diantara bangsa-bangsa lainnja. Fasal ini menggambarkan situasi keagamaan semua para bangsa itu. Mereka telah meninggalkan Allah jang sedjati. Gambaran keadaan ini adalah pendahuluan riwajat panggilan Ibrahim dari antara umat manusia jang berdosa. Dalam fasal ini perbedaan-perbedaan antara para bangsa serta bahasa mereka masing-masing dilukiskan sebagai siksaan kesombongan dan pemudjaan berhala. |
(0.20540527777778) | (Kej 11:4) |
(ende) Dahulu kala di Babilonia terdapat berbagai-bagai menara bertingkat, tempat, pemudjaan berhala, namanja "ziggurat"; menara-menara ini ketjuali mendjadi pusat keagamaan djuga merupakan lambang kesatuan dan kekuasaan politik sebuah kota atas daerah sekitarnja. Tiap kota-keradjaan menjembah dewanja sendiri. Tetapi pemudjaan ini terutama diabdikan kepada politik. Berhala-berhala saling bersaingan. |
(0.20540527777778) | (Kej 11:6) |
(ende) Israel menganggap bangunan-bangunan ini gedjala-gedjala kesombongan, mengedjar dan menggalang kekuasaan duniawi dengan mengingkari Tuhan jang sedjati. Ketjuali itu merupakan lambang politeisme dunia kafir. Dalam fasal ini terbajangkan bagi pengarang menara-pemudjaan Babel jang tersohor bernama "Etemenanki". |
(0.20540527777778) | (Kej 12:4) |
(ende) Abram pertjaja akan djandji-djandji Tuhan, meskipun baru akan terlaksana kelak kemudian. Iman-kepertjajaannja ini berdasarkan kepastian, bahwa Tuhan Jang Mahaesa telah bersabda kepadanja. Ia memperoleh kepastian ini bukan sebagai hasil-pikiran sendiri sadja, melainkan dari Wahju Tuhan, jang diterimanja dalam hubungan langsung dan pribadi dengan Tuhan. |
(0.20540527777778) | (Kej 12:9) |
(ende) Negeb adalah nama wilajah Palestina jang letaknja djauh disebelah selatan, diselatan Beersjeba. Dahulukala daerah ini masih tjukup subur. Ternjata disana ada pengaruh-pengaruh dari Mesir, antara lain karena hubungan perdagangan. Kemudian berubah mendjadi padang gurun, dan sekarang orang berusaha membuatnja subur lagi dengan irigasi. |
(0.20540527777778) | (Kej 12:11) |
(ende) Tjerita ini kita ketemukan djuga dalam fasal 20(Kej 20) (tradisi E) dan Kej 26:1-11 (tradisi J seperti disini, tetapi jang ditjeritakan disana Rebekka). Mungkin ini semula adalah tradisi jang agak kabur, kemudian disisipkan diberbagai tempat dalam riwajat para Bapa bangsa. Maksudnja disini memudji-mudji ketjantikan Sarai, Ibu bangsa Israel. |
(0.20540527777778) | (Kej 13:2) |
(ende) Berkat jang dianugerahkan kepada Abram menampakkan diri dimana-mana dalam tjerita-tjerita, jaitu berudjudkan perlindungan Tuhan jang istimewa, dan kesedjahteraan jang melimpah. Dengan sengadja djaman para Bapa bangsa dilukiskan sebagai permulaan baru hubungan dengan Tuhan jang amat eratnja, dalam keadaan damai-bahagia, bertentangan dengan keadaan didunia kafir. |
(0.20540527777778) | (Kej 19:22) |
(ende) Perhatian Tuhan terhadap nasib Lot, dan maksudNja akan meluputkannja dari bentjana demi Ibrahim, mengelakkan bentjana-keruntuhan kota Soar adalah kota ketjil didaerah Laut Mati. Karena namanja jang berarti "hal ketjil", kota ini kemudian dihubungkan dengan Lot jang diselamatkan dari bentjana. |