(0.20540527777778) | (Kej 21:10) |
(ende) Anak seorang gundik tidak berhak atas warisan, ketjuali kalau diangkat mendjadi anak sendiri. Dalam tradisi J. memang Isjmael didjadikan anak angkat Ibrahim (lihat #TB Kej 16,2); disini rupa-rupanja tidak. Pada umumnja dalam tradisi E memang lebih ditekankan, bahwa Hagar dan Isjmael lebih rendah kedudukannja (lihat pula tjatatan berikutnja). |
(0.20540527777778) | (Kej 23:6) |
(ende) Penduduk mau memberikan sebidang tanah itu. Akan tetapi berkeberatan untuk mendjualnja, karena dengan demikian Ibrahim akan memperoleh hak jang sama atas tanah itu (lihat ajat 11)(Kej 23:11). Tetapi Ibrahim mendesak (ajat 9(Kej 23:9) dan Kej 23:13). |
(0.20540527777778) | (Kej 27:4) |
(ende) Sebelum meninggal seorang ajah mewariskan berkatnja kepada anaknja jang sulung. Peristiwa ini suatu saat jang sangat resmi, dan berpengaruh besar atas kehidupan anak selandjutnja. Kedjadian istimewa, jang tidak dapat ditiadakan lagi (lihat ajat 37-38)(Kej 27:37-38). Diantara umat Israel, pemberkatan sematjam itu mempunjai arti keagamaan chusus berhubung dengan djandji-djandji: pada saat ini Berkat Tuhan sendirilah jang disalurkan. |
(0.20540527777778) | (Kej 28:1) |
(ende) Dalam tradisi imamat (P) alasan jang dikemukakan untuk keberangkatan Jakub jalah: mentjari isteri (lihat djuga Kej 27:46). Tradisi ini istimewa perhatiannja terhadap perundang-undangan keagamaan, maka dari itu menekankan, bahwa sedjak dahulukala perkawinan dengan bangsa asing, terutama bangsa Kanaan, adalah terlarang. Tradisi J menghubungkan kepergian Jakub dengan penipuannja dan rasa ketakutan terhadap Esau (Kej 27:43). |
(0.20540527777778) | (Kej 41:45) |
(ende) Safnat-Paneah, suatu nama Mesir jang berarti: "Tuhan bersabda, dan manusia hidup". Mungkin djuga nama ini ada sangkut-pautnja dengan tafsiran mimpi. Asnat: bah. Mesir = Dipersembahkan kepada Neit, suatu Dewi. Potifera: lihat Kej 37:36, tjatatan. On, kemudiannja disebut Heliopolis, pusat pemudjaan matahari. |
(0.20540527777778) | (Kej 42:22) |
(ende) Ruben disebut disini sesuai dengan tradisi E, jaitu sumber fasal ini. Tetapi disini terdapat pula unsur-unsur dari tradisi J. Misalnja: bandingkan ajat 27(Kej 42:27) dan Kej 42:28 (J) dengan ajat #TB Kej 42:35, jang mentjeritakan, bahwa mereka baru mendapatkan uangnja ketika sudah sampai dirumah (E). |
(0.20540527777778) | (Kej 46:4) |
(ende) Dalam penampakan terachir pada djaman para Bapa bangsa ini Tuhan mempermaklumkan, bahwa ditanah Mesir keluarga Jakub akan berkembang mendjadi bangsa jang besar. Lagi pula samar-samar ditundjukkan, bahwa djenazah Jakub nanti akan diangkut ketanah Kanaan (lihat Kej 50:7), dan bahwa keturunannja kelak akan pulang kesana. (Exodus: pengungsian dari Mesir ke tanah Kanaan). |
(0.20540527777778) | (Kej 47:13) |
(ende) Ajat 13-26(Kej 47:13-26) ini kelandjutan fasal 41(Kej 41) dan menggambarkan keadaan agraris tanah Mesir. Disana semua tanah mendjadi milik Radja, suatu hal jang tidak biasa bagi bangsa Semit. Keterangan situasi ini dihubungkan dengan tindakan-tindakan jang diambil oleh Jusuf untuk mengatasi kelaparan. |
(0.20540527777778) | (Kej 47:17) |
(ende) Untuk pertama kalinja disebutkan disini adanja kuda-kuda. Kuda-kuda dibawa masuk tanah Mesir oleh sebuah suku semit bernama Hyksos. Suku ini bahkan sementara lamanja memerintahkan tanah Mesir (lebih kurang 1700-1550 sebelum Masehi). Menurut dugaan orang, pengangkatan Jusuf mendjadi Wasir, dan imigrasi putera-putera Jusuf ditanah Mesir terdjadi pada permulaan pemerintahan Dinasti Hyksos ini. |
(0.20540527777778) | (Kel 1:8) |
(ende) Dibitjarakan disini masa sesudah pengusiran para Parao Hiksos. Mungkin jang dimaksudkan disini Ramses II (1301-1234). Kedudukan kehormatan suku Jusuf sudah terlupakan, dan para pemegang pemerintah baru tidak mau tahu-menahu tentang masa pendjadjahan asing jang lampau (Lihat: Kata Pengantar). |
(0.20540527777778) | (Kel 2:3) |
(ende: kerandjang) Dalam bahasa Hibrani digunakan kata jang sama seperti Kej 6:14 untuk menjebutkan perahu Noah. Kita diperingatkan, bahwa disini Tuhan jang samalah jang bertindak menjelamatkan mereka jang terpilih dari maut tenggelam dalam air. Kerandjang itu dibuat dari papirus, jaitu sematjam buluh-buluh atau gelagah, jang tumbuh diair jang dangkal. Digunakan untuk keradjinan menganjam dan pembuatan kertas. |
(0.20540527777778) | (Kel 4:19) |
(ende) Ajat ini berasal dari tradisi J. Mungkin dimaksudkan peristiwa jang sama, jang djuga tertjatat di Kel 2:23 dari tradisi E. Dalam ajat ini dirumuskan dengan kata-kata lain keputusan Musa untuk kembali ke Mesir (Lihat aj. 18)(Kel 4:18), pun ditekankan, bahwa ia kembali atas titah Tuhan dan dilindungi olehNja. |
(0.20540527777778) | (Kel 7:9) |
(ende) Perkataan "tanda" disini menterdjemahkan kata hibrani jang berarti sesuatu jang luarbiasa, menjolok mata; selandjutnja berarti djuga: peringatan, tanda jang mendahului suatu peristiwa; arti chusus disini: tanda hadirNja Tuhan serta kekuasaanNja. Menurut tradisi P Musa dan Harun bersama-sama menghadap Parao, dan Harun membuat tanda-tanda adjaib (Lihat djuga Kel 7:19; 8:1,12 dll.). Menurut ajat-ajat jang berasal dari tradisi J, Musa hanja seorang diri sadja menghadap Parao (Kel 7:14; 8:1 dll.). Harun hanjalah djurubitjara Musa dihadapan umat (lihat Kel 4:16). Dalam tradisi E Musa dan Harun berbitjara kepada Parao, tetapi hanja Musalah jang membuat tanda-tanda (Lihat Kel 4:17; 5:1). Ini semua detail-detail, jang setjara historis tidak mungkin lagi diketahui dengan pasti. Setiap kalangan tradisi mempunjai gambaran-gambarannja sendiri. Sungguhpun begitu, pengarang kitab Exodus ini telah berhasil menjusun fasal 7-11 (Kel 7-11) mendjadi kesatuan jang laras dan dramatis. (Lihat djuga tjatatan sesudah Kel 11:10). |
(0.20540527777778) | (Kel 7:19) |
(ende) Ajat ini dari bagian pertama ajat 20(Kel 7:20) mentjeritakan peristiwa jang sama menurut tradisi P. Tradisi ini mengatakan, bahwa bukan hanja air sungai Nil sadja jang busuk (Lihat Kel 7:17 dan Kel 4:9: tradisi J), melainkan semua air ditanah Mesir (Lihat djuga Kel 8:1-3). |
(0.20540527777778) | (Kel 11:9) |
(ende) Dua ajat jang terachir ini merupakan penutup jang ditambahkan oleh penghimpun tjerita-tjerita ini, dan merangkum bahala-bahala sebelumnja mendjadi kesatuan. Ditekankan, bagaimana Parao berkepala batu sampai sampai pada achirnja. Oleh karena itu Jahwe achirnja akan membuktikan KekuasaanNja setjara lebih djelas, tetapi djuga lebih dahsjat lagi. |
(0.20540527777778) | (Kel 12:6) |
(ende) Disini kata "djemaah" adalah terdjemahan kata hibrani "qahal" = umat jang dipanggil untuk berkumpul. Kata ini kemudian sering-sering diterdjemahkan "ecclesia" = geredja, umat jang terkumpulkan atas panggilan Tuhan (Bandingkan 1Ko 1:2,9; Yud 1). Binatang jang dikorbankan selama beberapa hari disendirikan, menundjukkan bahwa akan dipakai untuk tudjuan jang istimewa dan kudus. |
(0.20540527777778) | (Kel 12:43) |
(ende) Ajat-ajat ini kelandjutan Kel 12:1-11. Ini semua peraturan-peraturan dari masa kemudian, ketika umat Israel sudah mendiami tanah Palestina. Ternjata, karena disini disebut-sebut adanja rumah-rumah, budak-budak, buruh-buruh, dan orang-orang asing. |
(0.20540527777778) | (Kel 14:7) |
(ende) Terutama tradisi P menggunakan gaja-sastra kepahlawanan (epis) dalam melukiskan peristiwa ini. Mesir sebagai keseluruhan berperang melawan Israel dan dialahkan oleh Jahwe. Ini tidak dengan sendirinja berarti seluruh balatentara Mesir madju berperang melawan Israel: atau bahwa semua orang-orang Mesir binasa (Bandingkan aj.28-29)(Kel 14:28-29). |
(0.20540527777778) | (Kel 17:16) |
(ende) Mukdjidjat-mukdjidjat jang ditjeritakan dalam fasal ini dengan singkat menguraikan pertolongan Tuhan jang istimewa selama perdjalanan melalui padang-pasir. Ia memberi makanan (fasal 16)(Kel 16), minuman dan daja-kekuatan untuk berperang melawan musuh-musuh (fasal 17)(Kel 17). |
(0.20540527777778) | (Kel 18:1) |
(ende) Fasal ini memuat tradisi tentang kaum-kerabat Musa serta hubungannja dengan suku Madianit, dan bermaksud djuga melukiskan terbentuknja susunan kemasjarakatan. Pertemuan dengan Jetro ditjeritakan disini, kiranja karena umat Israel telah sampai dekat gunung Sinai (aj.5)(Kel 18:5), djadi dalam wilajah kediaman Jetro (lihat Kel 3:1). Mungkin sekali djuga sebelum Perwahjuan digunung Sinai sudah terasa kebutuhan adanja organisasi (walaupun amat sederhana), dan beberapa peraturan. Menurut beberapa ahli babak ini merupakan suatu sisipan dalam kisah perdjalanan umat Israel (lihat Kel 19:1-2 jang mengulangi lagi, bahwa mereka tiba dipadang pasir dekat gunung Sinai, seperti sudah disebutkan di Kel 18:5), dan agaknja lebih sesuai ditjeritakan sesudah perwahjuan Sinai. Padahal dalam Bil 10:29-32. Diwaktu itu disebutkan adanja hubungan dengan keluarga Jetro, dan Bil 11:14-17 mentjeritakan tentang pemilihan pembantu-pembantu. Demikian pula Ula 1:9-18 pada saat meninggalkan Sinai (bandingkan Kel 18:16) jang menjebutkan peraturan-peraturan serta perintah-perintah tuhan). Djadi mungkinlah peristiwa ini dalam berbagai tradisi ditempatkan pada saat-saat jang berlainan. |