| (0.88571613445378) | (Mat 7:6) |
(ende: Barang kudus) dan "intan". Itu disini berarti Indjil jang mahaluhur. Dengan "andjing" dan "babi", binatang jang paling nadjis dalam anggapan orang Jahudi, dimaksudkan orang parisi. Mereka tidak lajak dan tidak sanggup menilaikan keluhuran dan kebenaran Indjil. Kalau mereka mendengar adjaran dan melihat perbuatan-perbuatan Jesus, mereka hanja mentjoba menarik alasan-alasan dari padanja, untuk "berbalik mengerkah" Jesus dan IndjilNja. |
| (0.88571613445378) | (Mat 8:4) |
(ende: Djanganlah itu kautjeritakan) Larangan jang demikian kerap kali tersua dalam Indjil. Maksud Jesus agaknja seperti berikut. Ia memang hendak mejakinkan orang bahwa Ia Mesias dan Putera Allah, djuga dengan mukdjizat-mukdjizat, tetapi selangkah demi selangkah. Ia hendak menghindarkan orang banjak terpesona sehingga mau mengangkatnja sebagai radja (bdl. Yoh 6:15), dan tidak mau meneguhkan mereka dalam kepertjajaannja, bahwa Mesias akan muntjul sebagai radja mulia jang pertama-tama hendak membebaskan kaum Israel dari pendjadjahan dan memulihkan keradjaan David dalam segala kegemilangannja. Ia baru hendak dikenal sebagai Mesias dan Putera Allah dengan sepenuhnja, sesudah orang mengerti, bahwa keradjaannja bukan dari dunia ini, melainkan serba rohani dan menuntut roh kemiskinan dan penjangkalan diri. |
| (0.88571613445378) | (Mat 12:39) |
(ende: Kaum djahat dan berzinah) Jang dimaksudkan njatalah orang Jahudi jang "menentang Roh Allah". Mengenai arti "berzinah" disini baik diingat, bahwa hubungan antara Allah dan kaum Israel sering diumpamakan dengan pertalian nikah. Orang Jahudi jang tidak setia lagi akan "Perdjandjian nikah" itu disebut "berzinah", sama artinja dengan murtad. |
| (0.88571613445378) | (Mat 27:2) |
(ende: Pilatus) Namanja genap "Pontius Pilatus". Ia wakil pemerintahan Romawi atas Judea dari tahun 26 sampai tahun 56. Pangkatnja disebut "Prokurator", jang dapat diterdjemahkan dengan "gubenur" atau "wali negeri". Orang Jahudi "menjerahkan" Jesus kepadanja sebab di daerah-daerah djadjahan hanja pemerintah Romawi berhak mendjatuhkan hukuman mati dan melaksanakannja. Mereka biasa menjalibkan pendjahat-pendjahat sedangkan orang Jahudi biasa meradjamnja. |
| (0.88571613445378) | (Mat 5:19) |
(full: TINGGI DI DALAM KERAJAAN SORGA.
) Nas : Mat 5:19 Kedudukan orang percaya dalam Kerajaan Sorga akan ditentukan oleh sikapnya terhadap hukum Allah dan oleh caranya mengajarkan dan mengamalkan hukum itu. Tingkat kesetiaan kita dalam hal ini akan menentukan taraf kemuliaan kita di sorga (lihat art. PENGADILAN ORANG PERCAYA). |
| (0.88571613445378) | (Mat 7:12) | (jerusalem) Kaidah ini dahulu terkenal, khususnya di kalangan Yahudi; bdk Tob 4:15, Surat Aristeas, Targum Ima 19:18, Hillel, Filo, dll, tetapi kaidah itu dirumuskan secara negatip: jangan berbuat kepada orang lain, apa yang diperbuat kepadamu. Yesus dan orang kristen selanjutnya merumuskannya secara positip sehingga kaidah itu menuntut jauh lebih banyak. |
| (0.88571613445378) | (Mat 9:2) | (jerusalem: dosamu sudah diampuni) Yesus mengutamakan "penyembuhan" jiwa dari penyembuhan badan; yang terakhir ini hanya dikerjakan demi untuk yang pertama. Tetapi perkataan ini sudah mengandung janji penyembuhan badan juga, oleh karena penyakit dianggap sebagai akibat dosa yang oleh orang sakit sendiri atau oleh orang tuanya, bdk Mat 8:29+; Yoh 5:14; Yoh 9:2. |
| (0.88571613445378) | (Mat 13:12) | (jerusalem) Orang yang sikap hatinya baik akan memperoleh penyempurnaan Perjanjian Baru, bdk Mat 5:17,20, kecuali apa yang sudah mereka peroleh melalui Perjanjian Lama, sedangkan orang yang sikap hatinya tidak baik akan kehilangan apa yang mereka miliki, ialah hukum Yahudi yang pada dirinya akan menjadi usang. |
| (0.88571613445378) | (Mat 13:17) | (jerusalem: banyak nabi dan orang benar) Ialah nabi dan orang benar di masa Perjanjian Lama, Mat 23:29; bdk Mat 10:41. Paulus menekankan bahwa "rahasia" Allah lama sekali tersembunyi, Rom 16:25; Efe 3:4-5; Kol 1:26. Bdk juga 1Pe 1:11-12+. |
| (0.88571613445378) | (Mat 15:26) | (jerusalem) Yesus harus mengusahakan dahulu keselamatan orang Israel, yang telah menjadi "anak" Allah dan ahliwaris janji-janji, sebelum dapat mengusahakan keselamatan orang kafir yang dalam pandangan Yahudi hanya "anjing". Oleh karena ungkapan itu sudah tradisionil dan Yesus menggunakan sebuah kata yang berarti "anjing kecil", maka nada menghina yang ada pada kata itu berkurang. |
| (0.88571613445378) | (Mat 18:9) | (jerusalem: api neraka) Harafiah: gehenna (api). Ini sebuah ungkapan Ibrani, yakni: Gehinnom, nama sebuah ungkapan Ibrani, yakni: Gehinnom, nama sebuah lembah di dekat Yerusalem; dahulu lembah ini dicemarkan karena anak-anak dipersembahkan di sana sebagai korban, Ima 18:21. Karena itu kemudian nama itu menunjuk tempat terkutuk, di mana orang-orang jahat disiksa, jadi "neraka". |
| (0.88571613445378) | (Mat 25:14) | (jerusalem) Orang-orang Kristen tidak ubahnya dengan hamba-hamba yang oleh majikannya, ialah Yesus, sudah dipercayai beberapa karunia yang harus dipergunakan untuk mengembangkan kerajaanNya; akhirnya mereka harus mempertanggungjawabkan buah hasilnya. Perumpamaan tentang uang mina, Luk 19:12-27, agak serupa, tetapi ajarannya berbeda. |
| (0.88571613445378) | (Mat 27:29) | (jerusalem: Raja orang Yahudi) Orang Yahudi mengolok-olokkan Yesus sebagai "Nabi", Mat 26:68+ dsj, tetapi prajurit-prajurit Romawi memperolok-olokkannya sebagai "Raja". Kedua olokan itu sesuai dengan apa yang dituduhkan kepada Yesus dalam pengadilan, yakni: tuduhan di bidang agama dan tuduhan di bidang politik. |
| (0.88571613445378) | (Mat 27:47) | (jerusalem: Ia mengambil Elia) Boleh jadi sindiran yang mengejek itu berdasarkan pengharapan akan kedatangan nabi Elia sebagai Perintis Mesias, bdk Mat 17:10-13+, tetapi mungkin juga berdasarkan kepercayaan Yahudi bahwa nabi Elia menolong orang benar, apabila orang benar memerlukan sesuatu. |
| (0.88571613445378) | (Mat 27:59) | (jerusalem: kain lenan yang putih bersih....kubur yang baru) (Mat 27:60) Kedua hal itu menonjolkan bahwa Yesus dikubur dengan khidmat. Kubur yang baru itu juga menerangkan, mengapa Yesus dapat dikubur, sebab seseorang yang menjalani hukuman mati tidak boleh dikubur dalam kubur yang sudah dipakai, kalau-kalau mayat orang hukuman itu menajiskan tulang-tulang orang benar, yang dikubur di situ. |
| (0.88571613445378) | (Mat 20:29) |
(sh: Kasih Tuhan. (Rabu, 25 Maret 1998)) Kasih Tuhan.Kasih Tuhan. Raja Damai. Yerusalem adalah kota syalom atau kota damai. Kini Tuhan Yesus memasuki kota damai dengan menggunakan keledai. Sejak dari cara Tuhan menyuruh orang mencari binatang tunggangan sampai cara Ia memasuki kota itu, terlihat bahwa Ia bertindak dengan sikap penuh wibawa. Itulah yang membuat orang mengakui dan menyambut Dia dengan gembira sebagai Anak Daud. Namun Tuhan datang bukan sebagai raja yang mengobarkan semangat perang tetapi sebagai raja yang memberi kedamaian. Renungkan: Sebelum kita melepas damai semu, kita tak mungkin mengalami damai sejati dari Yesus. |
| (0.88511394957983) | (Mat 13:24) |
(sh: Mengapa kejahatan tidak berkurang? (Rabu, 2 Februari 2005)) Mengapa kejahatan tidak berkurang?Mengapa kejahatan tidak berkurang? Yesus memberitakan kedatangan Kerajaan Surga. Tetapi mengapa kejahatan tidak berkurang, malah semakin merajalela? Inilah yang Yesus jelaskan melalui perumpamaan lalang dan gandum. Di sini kita menjumpai tiga pokok ajaran. Pertama, penaburan benih baik. Ketika Anak Manusia berada di dunia, Ia menabur benih yang baik yaitu anak-anak Kerajaan Surga. Kedua, penaburan benih jahat. Musuh menabur benih jahat yakni anak-anak si jahat (ayat 38). Ketiga, benih baik dan benih jahat dibiarkan tumbuh bersama. Namun, pertumbuhan keduanya memiliki batas. Ada waktu penuaian, saat keduanya akan dipisahkan. Penuai-penuai yakni malaikat akan memisahkan gandum dan lalang pada akhir zaman. Gandum bersama Anak Manusia, sementara lalang dikumpulkan untuk dibakar dalam api (ayat 40-43). Jelas terlihat bahwa Kerajaan Surga tidak mungkin terdiri dari dua jenis manusia yang bertolak belakang, manusia jahat dan manusia baik. Perumpamaan ini mengajarkan adanya tahapan-tahapan karya Allah dalam mewujudkan kerajaan-Nya. Tahapan-tahapan itu terkait dengan tindakan Allah dalam sejarah manusia. Pada awalnya benih kerajaan itu ditaburkan melalui hidup serta karya Yesus. Sementara benih Kerajaan Surga tumbuh, tumbuh juga benih kejahatan yang dilakukan si musuh (ayat 28). Meski demikian, pada saat penghakiman kelak keduanya akan dipisahkan. Pada saat itulah kejahatan akan dimusnahkan, dan benih kerajaan yang sudah matang akan dituai. Jadi, sampai kedatangan Yesus kelak, benih Kerajaan Surga masih harus bertahan di tengah-tengah berbagai manifestasi jahat si musuh. Gereja Tuhan yang hidup di tengah-tengah dunia berdosa, menghadapi tantangan dan godaan besar untuk kompromi bahkan kehilangan iman. Syukur kepada Tuhan saatnya akan tiba, kejahatan akan dimusnahkan. Ingat: Hari penghakiman pasti akan tiba. Jangan frustrasi oleh fakta merajalelanya kejahatan. Bertekunlah dalam kebenaran sampai pembenaran kita dinyatakan di Hari itu. |
| (0.88481100840336) | (Mat 4:6) |
(full: ADA TERTULIS.
) Nas : Mat 4:6 Iblis mempergunakan Firman Allah ketika mencobai Yesus untuk berbuat dosa. Adakalanya orang duniawi akan mempergunakan ayat Alkitab untuk mencoba membujuk orang percaya melakukan sesuatu yang mereka ketahui adalah salah atau tidak bijaksana. Beberapa ayat di Alkitab, apabila tidak ditafsirkan sesuai dengan konteksnya atau tidak dibandingkan dengan ayat yang lain dalam Firman Allah, mungkin tampaknya bersikap mengizinkan kelakuan yang berdosa (lih. mis. 1Kor 6:12). Orang percaya harus benar-benar memahami Firman Allah dan berwaspada terhadap mereka yang memutarbalikkan Alkitab untuk memenuhi keinginan tabiat berdosa manusia. Rasul Petrus berbicara tentang orang-orang yang memutarbalikkan Alkitab sehingga membinasakan dirinya sendiri (2Pet 3:16). |
| (0.88481100840336) | (Mat 13:41) |
(full: MENGUMPULKAN SEGALA SESUATU YANG MENYESATKAN.
) Nas : Mat 13:41 Pada saat Kristus kembali ke bumi setelah masa kesengsaraan besar dan pada akhir zaman (Wahy 19:11-21), akan tiba masa penuaian dari orang jahat dan orang benar yang masih hidup di bumi (ayat Mat 13:30,40-42; lihat art. KESENGSARAAN BESAR).
|
| (0.88481100840336) | (Mat 19:30) |
(full: YANG TERDAHULU AKAN ... TERAKHIR.
) Nas : Mat 19:30 Yang dimaksudkan dengan "yang terdahulu" itu ialah orang yang karena kekayaan, pendidikan, kedudukan, atau bakat mereka dihormati oleh dunia dan kadang-kadang juga oleh gereja. "Yang terakhir" adalah mereka yang tidak dikenal dan dipandang tidak penting. Pada zaman yang akan datang, "banyak orang" yang dipandang sebagai pemimpin besar di gereja tidak akan memperoleh kedudukan yang berarti, dan banyak orang yang tidak dikenal akan diangkat untuk memperoleh kedudukan yang mulia (bd. 1Kor 15:41-42). Hal ini terjadi karena Allah tidak menilai orang dari penampilan yang lahiriah, melainkan dari kesungguhan hati, kesucian, dan kasih dalam hatinya (1Sam 16:7). Bacalah kisah tentang janda miskin (Mr 12:42-44) dan Maria dari Betania (Mat 26:7-13) untuk memperoleh sikap Kristus terhadap orang dari kalangan rakyat biasa. |


