Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 101 - 120 dari 217 ayat untuk (68-28) Itu AND book:45 [Pencarian Tepat] (0.004 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.95225918918919) (Rm 13:1) (sh: Sikap terhadap pemerintahan. (Selasa, 28 Juli 1998))
Sikap terhadap pemerintahan.

Sikap terhadap pemerintahan.
Setiap pemerintah yang sah berasal dari Tuhan. Karena itu Kristen tidak boleh melawan, tetapi harus tunduk kepada pemerintah. Memang tidak ada pemerintah mana pun yang sempurna, bahkan tidak sedikit yang salah dan jahat. Tetapi ingat bahwa perintah ini dituliskan Paulus kepada jemaat yang hidup dalam konteks pemerintah Roma yang tidak ramah kepada Kekristenan. Barangsiapa melawan pemerintah melawan ketetapan Tuhan, berarti juga melawan Tuhan sendiri. Tujuan Tuhan memberikan pemerintah ialah agar dunia tertib dan aman. Jika mandat yang Tuhan percayakan itu tidak lagi terlaksana, entah karena pemerintah itu tidak berdaya mengekang kejahatan, atau sistem pemerintahan itu sendiri merosot menjadi jahat, tugas orang beriman bukanlah berontak, tetapi berdoa agar Tuhan campur tangan, dan menyuarakan kebenaran firman Allah!

Kewajiban terhadap pemerintah. Penyelenggaraan pemerintahan memerlukan dana. Maka rakyat perlu membayar pajak, cukai dan berbagai kewajiban yang lain. Semua ditetapkan menurut peraturan dan disesuaikan dengan kemampuan rakyat. Kita tidak boleh menolak, bersungut-sungut, menipu, juga tak boleh menuruti keinginan salah aparat pejabat tertentu. Kita berpegang pada prinsip membayar apa yang harus kita bayar. Pemerintah juga harus bisa dipercaya dan jujur.

(0.95138831081081) (Rm 7:13) (sh: Perbuatan daging atau Allah? (Minggu, 24 Mei 1998))
Perbuatan daging atau Allah?

Perbuatan daging atau Allah?
Hukum Taurat hanya berguna untuk menunjukkan dosa manusia. Bila kita mengandalkan Taurat, justru sifat dosa di dalam kita akan dirangsangnya. Jadi, apakah Taurat itu jahat? Bukan, kenyataan itu hanya membuktikan dosa telah sedemikian rupa merusak manusia hingga Taurat yang baik itu malah berbalik membuat manusia justru terpancing untuk melakukan yang dilarang Taurat. Jadi yang salah adalah sifat dosa di dalam tiap manusia yang merangsang timbulnya perbuatan-perbuatan daging. Jadi sifat dosa telah membuat dirinya tak tertolong oleh Taurat baik untuk beroleh keselamatan atau pun untuk menjalani hidup yang telah diselamatkan itu dalam kekudusan. Dari awal, seterusnya sampai pada kesempurnaan kelak, kita harus sepenuhnya bergantung pada karya Kristus oleh kuat Roh Kudus.

Pengalaman siapa? Pengalaman siapakah yang Paulus tuturkan ini? Paulus memang menggunakan sebutan "aku" dan dalam bentuk waktu sedang berlangsung. Namun itu dipakainya bukan karena ia sedang menyaksikan pengalaman rohaninya, tetapi karena ia sedang menempatkan diri di dalam pengalaman banyak Kristen yang ingin dibimbingnya untuk lepas. Banyak Kristen yang sudah lahir baru (ayat Itu+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">19: menghendaki yang baik, 22: suka akan hukum Allah) namun masih terus menerus kalah melawan dosa, bahkan "terjual di bawah kuasa dosa" (ayat 15). Artinya Paulus sedang bicara tentang Kristen yang sudah diperbarui Kristus namun kurang menyadari dan bertindak konsisten dengan kebenaran anugerah Injil Yesus Kristus. Maksud Tuhan menebus kita bukan agar kita sekadar diampuni namun jatuh bangun terus dalam dosa. Ia ingin agar kita sepenuhnya menikmati kesukaan hidup Kristen di dalam Yesus Kristus. Bukan seperti Kristen yang masih sebagian berprinsip Taurat dalam kondisi perbudakan tetapi merdeka penuh dalam Kristus.

Doa: Aku ingin melayaniMu dan kebenaranMu hanya oleh kuasa kemenanganMu, ya Tuhan Yesus.

(0.94760324324324) (Rm 8:22) (full: SEGALA MAKHLUK SAMA-SAMA MENGELUH. )

Nas : Rom 8:22

Dalam ayat Rom 8:22-27 Paulus berbicara tentang tiga jenis keluhan: Keluhan ciptaan (ayat Rom 8:22), orang percaya (ayat Rom 8:23) dan Roh Kudus (ayat Rom 8:26). "Ciptaan" (yang hidup maupun yang tidak hidup) mengalami penderitaan dan bencana alam karena dosa manusia (ayat Rom 8:20). Oleh karena itu Allah telah memutuskan bahwa alam semesta itu sendiri akan ditebus dan diciptakan kembali. Akan ada langit baru dan bumi baru, pemulihan segala sesuatu sesuai dengan kehendak Allah (bd. 2Kor 5:17; Gal 6:15; Wahy 21:1,5), pada saat anak-anak Allah yang setia menerima warisan mereka sepenuhnya (ayat Rom 8:14,23).

(0.94760324324324) (Rm 8:11) (jerusalem) Kebangkitan orang Kristen sangat bergantung pada kebangkitan Kristus, 1Te 4:14; 1Ko 6:14; 15:20 dst; 2Ko 4:14; 13:4; Rom 6:5; Efe 2:6; Kol 1:18; 2:12 dst; 2Ti 2:11. Dengan daya yang sama dan karunia ialah Roh yang sama, bdk Rom 1:4+, Bapa membangkitkan orang Kristen pada gilirannya. Karya itu sekarang sudah disiapkan dalam hidup baru yang membuat orang Kristen menjadi anak (Rom 8:14) serupa dengan Anak, Rom 8:29+; hidup baru itu tidak lain kecuali dipersatukan dengan Kristus menjadi tubuhNya yang dibangkitkan, hal mana terwujud melalui iman, Rom 1:16+, dan baptisan, Rom 6:4+.
(0.94724702702703) (Rm 6:3) (ende: Dipermandikan dalam Kristus)

Maksudnja jang tepat: "Dipermandikan masuk kesatuan dengan Kristus". Tentang ungkapan "dalam Kristus", baik batjalah Kata Pengantar II, fasal Itu+AND+book%3A45&tab=notes" ver="ende">6 halaman 542, (tjetakan V 1968).

(0.94724702702703) (Rm 6:4) (ende: Oleh kemuliaan BapaNja)

Ungkapan ini bertjorak bahasa Ibrani. Dapat diterdjemahkan dengan "Allah jang Mahamulia". Tetapi ungkapan dalam bentuk asli lebih mengesankan, bahwa Allah-Bapa dalam membangkitkan Kristus memberiNja djuga sebagai manusia seluruh kemuliaan Ilahi.

(0.94724702702703) (Rm 6:5) (ende: Dalam lambang kematianNja)

Maksudnja: dalam permandian sebagai "lambang" kematian Kristus. Tetapi sebenarnja istilah "lambang" kurang tepat dan menjatakan satu segi sadja. Permandian bukan sadja menggambarkan, melainkan mewudjudkan djuga setjara mistik kematian dan kebangkitan, meskipun masih tersembunji. Ia memberikan bagian dalam kemuliaan dan kekudusan Kristus, sehingga kita benar-benar mendjadi serupa denganNja. Hal itu agaknja lebih dikesankan, kalau kita menterdjemahkan dengan "lembaga", "atjuan" atau pola, jang mengandung segi-segi dari istilah asli djuga.

(0.94724702702703) (Rm 9:22) (ende: Menjatakan murkaNja)

Allah bukan takadil, kalau Ia membiarkan orang-orang djahat hidup terus dalam kedjahatannja, menurut kehendak mereka sendiri jang tetap bebas. Lagi pula Ia bukan takadil, kalau Ia menggunakan akibat-akibat kedjahatan mereka untuk maksud-maksud jang baik. Dalam pada itu pula Ia sabar terhadap mereka dan memberi kesempatan untuk bertobat sampai pada adjal mereka.

(0.94724702702703) (Rm 15:25) (ende: Guna pelajanan)

jaitu untuk menjelesaikan pendermaan dengan menjampaikan hasilnja", jaitu untuk menjelesaikan pendermaan dengan menjampaikan hasilnja. Tentang pendermaan itu batjalah: Gal 2:10; 1Ko 16:1- 4; dan seluruh bab 2Ko 8 dan 2Ko 9.

(0.94724702702703) (Rm 11:12) (full: KESEMPURNAAN MEREKA. )

Nas : Rom 11:12

"Kesempurnaan" Israel mungkin menunjuk kepada saat itu ketika banyak orang Israel akan percaya kepada Yesus Kristus sebagai Putra Allah dan Mesias (lih. ayat Rom 11:15), sehingga membawa berkat yang makin besar bagi dunia

(lihat cat. --> Yes 11:10-16;

lihat cat. --> Yes 29:17-24).

[atau ref. Yes 11:10-16; 29:17-24]

(0.94724702702703) (Rm 6:4) (jerusalem: Dengan demikian) Var: Sebab
(0.94724702702703) (Rm 9:19) (jerusalem: siapa yang menentang kehendakNya) Kalau ketegaran hati manusia masuk ke dalam rencana ilahi, bagaimana manusia masih dapat dipersalahkan, karena tidak melakukan kehendak Allah? Paulus sudah menghadapi keberatan yang serupa, Rom 3:7; 6:1,15, dan sama seperti di sini sudah menjawab dengan halus: keberatan itu tidak pada tempatnya. Allah adalah Penguasa karyaNya sendiri. Mengatakan bahwa Ia tidak adil, tidak ada maknanya sama sekali. Bdk Mat 20:15.
(0.94688709459459) (Rm 4:22) (full: DIPERHITUNGKAN KEPADANYA SEBAGAI KEBENARAN. )

Nas : Rom 4:22

Dalam ilustrasi Paulus mengenai pembenaran dalam pasal Rom 4:1-25, tidak pernah dikatakan bahwa kebenaran Allah atau kebenaran Kristus benar-benar diperhitungkan atau dipindahkan kepada orang percaya. Kita harus hati-hati untuk tidak menerangkan pembenaran dengan mengatakan bahwa itu sesuatu yang datang karena Kristus menaati hukum Taurat PL dan dipindahkan kepada orang percaya. Jikalau demikian, maka iman itu berbeda dari iman Abraham yang diperhitungkan sebagai kebenaran (ayat Rom 4:12) sehingga menghapuskan janji itu (ayat Rom 4:14), dan menjadikan keselamatan sebagai hasil dari jasa dan bukan hasil kasih karunia (ayat Rom 4:16). Paulus dengan tegas mengatakan bahwa pembenaran dan kebenaran diberikan "bukan karena hukum Taurat" (ayat Rom 4:13), melainkan melalui kemurahan, kasih karunia, kasih dan pengampunan Allah (ayat Rom 4:6-9), dan bahwa iman Abraham (yaitu, kepercayaannya, hubungan kasih sayang dengan Allah, dan keyakinan yang tidak goyah akan Allah dan janji-Nya) diperhitungkan sebagai kebenaran oleh kemurahan dan kasih karunia Allah (ayat Rom 4:16-22).

(0.94688709459459) (Rm 5:3) (full: KITA MALAH BERMEGAH JUGA DALAM KESENGSARAAN KITA. )

Nas : Rom 5:3

Paulus menyebutkan "kesengsaraan" sebagai salah satu berkat dari keselamatan kita dalam Kristus.

  1. 1) Kata "kesengsaraan" menunjuk kepada bermacam-macam pencobaan yang mungkin menekan kita. Ini termasuk hal-hal seperti tekanan kebutuhan keuangan atau jasmaniah, keadaan yang kurang menguntungkan, kesusahan, penyakit, penganiayaan, penyalahgunaan atau kesepian

    (lihat art. PENDERITAAN ORANG BENAR).

  2. 2) Di tengah kesulitan-kesulitan ini kasih karunia Allah memungkinkan kita mencari wajah-Nya dengan lebih bersungguh-sungguh dan menghasilkan roh dan sifat tabah yang mengatasi pencobaan hidup ini. Penderitaan menimbulkan ketekunan (ayat Rom 5:3) bukan membawa kepada keputusasaan, dan ketekunan itu menghasilkan sifat yang dapat diandalkan (ayat Rom 5:4), dan sifat yang dapat diandalkan itu menghasilkan pengharapan matang yang tidak akan mengecewakan (ayat Rom 5:5).
  3. 3) Kasih karunia Allah mengizinkan kita memandang melewati persoalan kita kepada suatu pengharapan yang sungguh dalam Allah dan kedatangan Tuhan kita ke dunia untuk menegakkan kebenaran dan kekudusan di langit baru dan bumi baru (1Tes 4:13; Wahy 19:1-22:21). Sementara itu, Allah telah mencurahkan kasih-Nya ke dalam hati kita oleh Roh Kudus untuk menghibur kita dalam pencobaan dan mendekatkan kehadiran Kristus (Yoh 14:16-23).
(0.94688709459459) (Rm 1:1) (sh: Hamba Kristus Yesus. (Kamis, 7 Mei 1998))
Hamba Kristus Yesus.

Hamba Kristus Yesus.
Siapakah Paulus? Kepada jemaat yang belum pernah mengenalnya secara pribadi ini (ayat 11) Paulus memperkenalkan dirinya.Ia adalah hamba Kristus Yesus berarti ia adalah "budak" yang hidup untuk melayani Kristus Yesus. Ia menyebut dirinya "rasul" yang dipanggil dan dikuduskan untuk memberitakan Injil Allah (ayat Itu+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">1, bdk. Gal. 1:1). Allah sendiri mengaruniakan Paulus panggilan hidup yang mulia itu. Allah pulalah yang membuat pelayanannya membawa banyak berkat dan tulisannya ini menyandang otoritas ilahi untuk membentuk pemahaman dan penghayatan iman Kristen kita.

Injil adalah penggenapan janji Allah. Pada awal hidup Paulus, Injil Yesus Kristus adalah sesuatu yang dianggapnya bertentangan dengan keyakinan Iberaninya. Namun ketika Yesus yang bangkit itu sendiri menyatakan diri kepadanya, yakinlah ia bahwa injil sebenarnya adalah penggenapan janji Allah kepada nenek moyangnya dulu. Injil tidak menyimpang tetapi sesuai dengan yang disuratkan dalam kitab-kitab suci Perjanjian Lama. Karena yang menggenapi janji itu ialah Yesus Kristus, maka injil disebut injil Yesus Kristus dan kita percaya kepada Yesus Kristus.

Renungkan: "Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita." Itukah keyakinan hayati Anda?

(0.94688709459459) (Rm 1:5) (sh: Bagi semua bangsa. (Jumat, 8 Mei 1998))
Bagi semua bangsa.

Bagi semua bangsa.
Sebagai orang Ibrani suku Benyamin yang taat, Paulus tadinya menganggap status rohani mereka sesuatu yang eksklusif. Sesudah cahaya kemuliaan Kristus membutakan matanya sesaat, mata hatinya terbuka untuk melihat bahwa jangkauan kasih penyelamatan Allah dalam Yesus Kristus itu seluas isi dunia ini. Kasih Allah tidak membeda-bedakan. Ia ingin semua bangsa menikmati keselamatan. Keselamatan itu disediakan-Nya di dalam Yesus Kristus. Itulah panggilan semua hamba Allah sejati, menuntun orang dari bangsa apa pun untuk percaya dan taat kepada Yesus Kristus (ayat 5).

Milik Kristus. Roma saat itu adalah ibukota Kerajaan Romawi. Semua ada di sana kemegahan, kekuasaan, keindahan, kekayaan, juga berbagai kebejadan dosa dan bermacam corak agama. Jemaat di Roma kebanyakan berasal dari suku dan bangsa bukan Ibrani dari tingkat sosial yang tidak berarti. Menurut orang Yahudi mereka bukan umat Allah. Menurut penduduk terhormat Roma, mereka orang-orang tak berarti. Tetapi menurut firman Allah, mereka adalah milik Kristus. Kita pun demikian. Yang beriman kepada Kristus adalah milik Kristus, dikasihi Allah dan sedang dikuduskan-Nya terus menerus (ayat 7).

Renungkan: Apa yang menyerta Anda senantiasa sejak Kristus menjadi Tuhan hidup Anda (ayat Itu+AND+book%3A45&tab=notes" ver="">7b)?

Doa: Sungguh tak terjangkau hikmat dan kasihMu, o Allah.

(0.94688709459459) (Rm 1:18) (sh: Kefasikan manusia. (Senin, 11 Mei 1998))
Kefasikan manusia.

Kefasikan manusia.
Pada dasarnya orang yang hidup dalam dosa menganggap remeh Tuhan. Orang yang sungguh serius menerima Tuhan Allah Penciptanya sebagai Yang Kudus dan Adil, tak mungkin berbuat dosa seenaknya tanpa merasa bersalah. Itu sebabnya kondisi meremehkan Tuhan itu disebut fasik. Dalam bagian ini Paulus bahkan menelanjangi dosa sebagai pemberontakan terhadap Allah. Mungkin Anda menganggap bahwa Paulus sedang menelanjangi dosa-dosa orang Romawi. Ada benarnya. Tetapi dosa-dosa yang Paulus paparkan di sini dilakukan orang dari zaman ke zaman tanpa memandang suku, agama, kedudukan.

Hidup fasik menuju kebinasaan. Dosa adalah kondisi yang melahirkan berbagai perbuatan jahat. Yang terakhir ini punya nama: menyembah berhala, zinah, benci, kehidupan seks menyimpang, kelaliman, keserakahan, dlsb. Semakin berdosa semakin orang mematikan kesadaran akan kebenaran Allah di dalam hatinya. Akibatnya, ia makin jahat. Lebih buruk lagi, Allah lepas tangan. Itulah jalan kebinasaan. Orang yang hidup dalam dosa adalah orang yang sedang menanggung dan menyongsong murka Allah.

Renungkan: Namai dosa dan kelemahan Anda. Keluarlah dari jalan kebinasaan itu dan hiduplah dalam Yesus.

Doa: Ya Tuhan, pimpinlah kami menurut kehendak-Mu dan hindarkan kami dari jalan kebinasaan. Amin.

(0.94688709459459) (Rm 3:1) (sh: Kelebihan orang Yahudi. (Kamis, 14 Mei 1998))
Kelebihan orang Yahudi.

Kelebihan orang Yahudi.
Jika sama berdosa bahkan munafik, apakah kelebihan orang Yahudi? Kelebihan mereka bukan terletak dalam diri mereka tetapi dalam panggilan mulia Allah yang telah mempercayakan firman kepada mereka. Mereka dipilih Allah dengan tujuan dan maksud yang istimewa, yaitu untuk menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain. Taurat dan sunat adalah tanda perjanjian keselamatan anugerah Tuhan. Tetapi sayang, manusia cenderung lupa daratan. Demikianlah orang Yahudi menyalahgunakan hak-hak istimewa dan kepercayaan yang diterimanya itu. Dengan keistimewaan itu mereka mengira Allah tidak akan menghukum mereka bila mereka berdosa.

Allah benar dan adil. Orang Kristen bukan lagi memiliki lambang tetapi Kristus sendiri sebagai penggenap perjanjian Allah, menjadi keselamatan dan pembaruan dalam hati. Namun sering kita takabur dan lengah menjaga kesucian. Sikap demikian adalah keliru. Pengakuan Daud mengisyaratkan (Mzm. 51:6) bahwa Allah itu benar dan adil. Dia mengadili dan menghukum dosa apapun bentuknya, tetapi mengasihi, mengampuni, dan menyelamatkan orang berdosa yang berbalik kepada-Nya. Janganlah kita licik mencari peluang untuk di balik pilihan dan kesetiaan-Nya. Janganlah kita mencampuradukkan kebenaran dan dosa dalam pikiran kita tentang Allah, pula dalam kelakuan hidup kita sehari-hari (ayat 7-8).

(0.94688709459459) (Rm 3:21) (sh: Dibenarkan karena iman. (Sabtu, 16 Mei 1998))
Dibenarkan karena iman.

Dibenarkan karena iman.
Di hadapan Allah dan hukum-hukum-Nya, semua orang sama, sama telah kehilangan kemuliaan-Nya (ayat 23). Itu sebabnya tak seorang pun manusia mampu memenuhi standar kemuliaan Allah seperti yang telah dinyatakan-Nya dalam hukum Taurat. Jadi Taurat tidak dapat menolong manusia untuk beroleh selamat. Melainkan Taurat diberikan untuk menyadarkan kita akan kepapaan rohani kita dan menuntun kita kepada Yesus Kristus. Jadi Taurat pun sebenarnya menekankan keutamaan iman bukan usaha manusia beroleh selamat (ayat 22). Mengapa Yesus Kristus? Sebab Dialah yang telah ditentukan Allah untuk menggenapi Taurat sehingga darah-Nya (kematian-Nya) menghasilkan penebusan kita dari kuasa dosa (ayat 24,25).

Akibat anugerah Allah. Anugerah Allah yang memperdamaikan manusia dengan diri-Nya (ayat 25), membenarkan orang yang percaya kepada Yesus (ayat 26) tidak mengabaikan keadilan Allah melainkan memenuhinya dengan benar (ayat 26). Tuhan Yesus yang hidup benar itu bukan saja telah menebus kita dari murka Allah dan dari kuasa dosa dengan darah-Nya tetapi juga membenarkan kita agar selanjutnya dapat hidup benar sesuai kebenaran Allah sendiri (baca: Taurat). Jadi keselamatan bukan dari usaha melainkan oleh anugerah supaya kita sepenuhnya bergantung pada dan memuliakan terus anugerah Allah yang ajaib itu (ayat 27).

Doa: Ya Kristus, mampukanlah kami untuk hidup benar dan adil berdasarkan iman kepada-Mu.

(0.94688709459459) (Rm 5:1) (sh: Hidup dalam damai sejahtera. (Selasa, 19 Mei 1998))
Hidup dalam damai sejahtera.

Hidup dalam damai sejahtera.
Damai sejahtera sangat dirindukan dan terus dicari banyak orang. Damai sejahtera itu selain berhubungan dengan kondisi hati, juga berkait dengan hubungan-hubungan yang baik dan benar dengan sesamanya. Kita patut bersukacita dan merasa beruntung bahwa di dalam Kristus kita telah diperdamaikan dengan Allah. Dari musuh, kita dijadikan sahabat Allah. inilah wujud nyata pembenaran Allah di dalam Yesus Kristus. Karena ada dalam hubungan damai dengan Allah, kita dimungkinkan bermegah bahkan di tengah-tengah kesulitan dan penderitaan hidup seberat apapun.

Bermegah dalam setiap keadaan. Hidup dalam damai sejahtera tidak berarti kita bebas dari pergumulan, masalah dan penderitaan. Janganlah kita salah mengartikannya. Di sinilah letak dialektika kehidupan Kristen. Di satu pihak kita telah menjadi milik Kristus, di pihak lain kita sedang bertumbuh dalam Kristus. Dalam iman, masalah, pergumulan, penderitaan itu tetap ada, namun tidak lagi bersifat merusak. Sebaliknya semuanya itu akan membuat kita makin tekun, tahan uji, dan berpengharapan pada Allah. Melaluinya kita belajar untuk selalu bergantung pada kuasa Kristus yang memberdayakan kita, melalui Roh Kudus yang diam di dalam kita (ayat 1-5).

Renungkan: Bermegah bukan berarti pongah, sebab sumber dan isi kemegahan kita ialah kasih karunia dan kuasa Allah dalam Kristus.



TIP #08: Klik ikon untuk memisahkan teks alkitab dan catatan secara horisontal atau vertikal. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA