Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 101 - 120 dari 131 ayat untuk Hizkia (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.1554856122449) (2Raj 21:9) (full: MANASYE MENYESATKAN MEREKA. )

Nas : 2Raj 21:9

Sepanjang masa pemerintahannya yang lama sepanjang 55 tahun, Manasye menjerumuskan Yehuda ke dalam era penyembahan berhala yang tergelap. Raja jahat ini memandang rendah sekali kepada Allah Hizkia ayahnya. Ia menuntun umat Allah ke dalam kejahatan yang lebih besar daripada bangsa-bangsa kafir yang dibinasakan oleh Yosua. Mengapa Allah membiarkan Manasye mempengaruhi Yehuda melakukan kejahatan sehebat itu? Jawabannya: Allah tidak selalu menyingkirkan pemimpin fasik dari kedudukan mereka yang berpengaruh. Ia menganggap umat-Nya bertanggung jawab untuk menuntut pemimpin mereka menurut Firman Allah; Ia mengharapkan mereka menolak setiap orang yang tidak setia kepada ajaran Firman Allah sebagai pemimpin yang palsu. Dengan cara ini, Allah menguji kesetiaan umat-Nya kepada-Nya, kepada penyataan-Nya, dan kepada standar-standar-Nya yang kudus

(lihat cat. --> Ul 13:3).

[atau ref. Ul 13:3]

(0.1554856122449) (2Taw 31:4) (full: MENCURAHKAN TENAGANYA UNTUK MELAKSANAKAN TAURAT. )

Nas : 2Taw 31:4

Hizkia memerintahkan rakyatnya untuk memberikan buah sulung dan persepuluhan dari semua hasil bumi mereka kepada para imam dan orang Lewi (lih. Kel 23:19; Im 27:30-33; Bil 18:12,20-24; Ul 26:1-19), dan dengan demikian memungkinkan para imam menyerahkan diri lebih penuh kepada Allah dan pelayanan Firman-Nya

(lihat art. PERSEPULUHAN DAN PERSEMBAHAN).

Demikian pula, di bawah perjanjian yang baru, para pemimpin rohani yang dipanggil oleh Allah harus dibayar dari persepuluhan dan persembahan umat Allah supaya mereka "dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman" (Kis 6:4;

lihat cat. --> Gal 6:6-10).

[atau ref. Gal 6:6-10]

(0.1554856122449) (2Taw 32:1) (full: SETELAH PERISTIWA ... ITU. )

Nas : 2Taw 32:1

Penulis Tawarikh mencatat bahwa Sanherib menyerbu Yehuda setelah tindakan-tindakan kesetiaan Hizkia (lih. pasal 2Raj 18:1-19:37; Yes 36:1-37:38). Kesulitan dan ujian kadang-kadang dialami seorang percaya yang sudah setia dan taat sepenuhnya kepada Allah. Akan tetapi, kepastian iman ialah: Dia yang ada bersama kita sedemikian besar sehingga Ia dapat mengalahkan segala serangan yang dilancarkan musuh kepada kita (ayat 2Taw 32:7; bd. 1Yoh 4:4).

(0.1554856122449) (Yes 6:9) (full: PERGILAH, DAN KATAKANLAH KEPADA BANGSA INI. )

Nas : Yes 6:9

Allah memberi tahu Yesaya bahwa umat itu akan menolak beritanya dan tetap acuh tak acuh terhadap panggilan sang nabi untuk bertobat; pemberitaan Yesaya bahkan akan membuat hati umat itu makin memberontak kepada Tuhan (ayat Yes 6:9-10; bd. Mat 13:14-15; Mr 4:12; Luk 8:10). Sekalipun demikian, Yesaya harus dengan setia memberitakan berita hukuman yang tidak populer itu (bd. Yer 1:8,19; Yeh 2:3-4). Akan tetapi, ada batas pada pelayanan ini yang meremukkan hati. Hukuman yang dilaksanakan melalui Sanherib pada tahun 701 SM (ayat Yes 6:11-12) akan membawa Yerusalem kepada iman dan ketaatan (Yes 36:21; 37:7); sebagai akibat Yesaya akan dapat mempunyai pelayanan yang baru sepanjang 15 tahun yang dianugerahkan kepada Raja Hizkia (Yes 38:5).

(0.1554856122449) (Yes 39:1) (full: RAJA BABEL. )

Nas : Yes 39:1

Babel sedang berusaha melepaskan diri dari kekuasaan Asyur pada saat ini. Jadi, kunjungan utusan Babel ke Yerusalem ini jelas untuk mencari persekutuan politik dengan Yehuda. Melalui tanggapannya kepada hadiah-hadiah dan pujian para utusan Babel, Hizkia menunjukkan kesombongan yang bodoh dan kekurangan iman kepada Allah. Yesaya kemudian mengatakan kepadanya bahwa suatu saat tentara Babel akan menghancurkan Yerusalem (ayat Yes 39:6). Kita harus ingat bahwa apa pun yang kita andalkan, sebagai pengganti Allah, pada suatu hari akan menyerang dan membinasakan kita.

(0.1554856122449) (2Raj 20:20) (jerusalem: ke dalam kota) Mata air Gihon, 1Ra 1:33 terletak di luar tembok kota. Hizkia menyuruh pahat sebuah terowongan di dalam bukit batu. Melalui terowongan itu air dari mata air itu dialirkan kepada kolam Siloam, bdk Yos 9:7, yang dalam Yes 22:11 disebut "tempat pengumpulan", bdk Sir 48:17. Kolam itu terletak di dalam kota. Terowongan baru itu mengganti sebuah terusan lain yang sebagiannya dipahat di permukaan tanah di lereng gunung dipahat di permukaan tanah di lereng gunung Sion. Terowongan lama itu mengalirkan air ke kolam lain, yang terletak lebih ke bawah dari pada kolam Siloam, Yes 7:3; 2Ra 18:17; Yes 36:2; Yes 22:9.
(0.1554856122449) (2Taw 15:1) (jerusalem) Si Muwarikh lebih jauh menceritakan pembaharuan yang dilancarkan raja Asa, 1Ta 14:2-5. Pembaharuan itu diprakarsai seorang nabi, 1Ta 15:1-7, dan mencakup: penghancuran berhala, bahkan di wilayah kerajaan Israel, pekerjaan pada bait Allah, korban besar-besaran dan pembaharuan perjanjian. Kisahnya agaknya berlatar belakang pembaharuan yang dilancarkan raja Hizkia, 2Ta 29:1-31:21; bdk Yer 26:18-19, dan terutama pembaharuan yang diadakan raja Yosia, 2Ta 34:1-35:27. Dalam ceritera ini memang ditemukan hal-hal yang sama: penghancuran berhala dan bukit-bukit pengorbanan di seluruh negeri, pekerjaan pada bait Allah, tampilnya nabi, pembaharuan perjanjian dan korban-korban meriah.
(0.1554856122449) (2Taw 35:18) (jerusalem: seluruh orang Yerusalem dan Israel) Keistimewaan yang baru pada perayaan Paskah oleh Yosia ialah: seluruh umat merayakan di Yerusalem. Ini adalah akibat hukum kitab Ulangan yang hanya mengizinkan satu tempat untuk mempersembahkan korban. Menurut si Muwarikh hukum itu sudah ada pada masa pemerintahan Hizkia, 2Ta 30:15-27. Sebenarnya sepanjang zaman para raja, jadi hingga masa pembuangan, perayaan Paskah sebuah perayaan keluarga. Kalau dalam 2Ta 35:18 ini disebut masa Samuel (2Ra 23:22 menyebut zaman para Hakim), maka maksudnya; menurut si Muwarikh (dan penggubah 2Raja-raja) di zaman itu Paskah sudah dirayakan bersama-sama di salah satu tempat kudus pusat (bait Allah di Yerusalem memang belum ada).
(0.15392290816327) (2Raj 16:15) (sh: Ahas semakin jauh dari Tuhan (Minggu, 3 Juli 2005))
Ahas semakin jauh dari Tuhan

Ahas semakin jauh dari Tuhan Orang yang sengaja memalingkan diri dari Tuhan makin lama makin menjauh dari-Nya. Suatu saat ia akan berada dalam keadaan tidak lagi menyadari bahwa ia membutuhkan Tuhan.

Ahas sedang melakukan tindakan yang berbahaya. Ia secara sengaja memalingkan diri dari Allah dan memandang raja Asyur sebagai sumber pertolongannya. Ia mulai melihat dewa dewi Asyur sebagai sandarannya. Allah mulai tersingkir dari pusat kehidupannya. Pada bagian ini kita melihat bagaimana secara praktis Bait Allah ditutup (ayat 15-18). Artinya, secara simbolis Yehuda memutuskan hubungan terhadap Allah Israel secara sepihak. Ahas memimpin umat Yehuda menyembah dewa dewi Asyur dan meninggalkan Tuhan.

Bagaimanakah sikap Allah terhadap Raja Ahas dan Yehuda? Di perikop ini tidak terlihat dengan jelas respons Tuhan terhadap kedurhakaan umat-Nya itu. Peristiwa yang terjadi di nas ini adalah dampak dari akibat membiarkan diri menjauh dari Tuhan. Tuhan membiarkan proses "pem-busukan" terjadi. Ini adalah bagian dari hukuman Tuhan atas umat-Nya yang berkhianat. Syukur pada Tuhan, nas ini ditutup dengan Hizkia yang naik takhta menggantikan Ahas. Kelak Hizkia akan mengembalikan kehidupan keagamaan dan kerohanian kepada Allah Israel yang sudah disingkirkan oleh Ahas dari Yehuda (ayat 20).

Anak-anak Tuhan yang terus bermain-main dengan ilah-ilah suatu kali akan mendapatkan diri sudah meninggalkan Tuhan dan terbelenggu oleh kuasa Si Jahat. Saat itu, sepertinya ia sudah terlambat untuk bertobat. Namun, syukur kepada Tuhan, anugerah-Nya tidak pernah ditarik dari umat-Nya. Dalam kedaulatan-Nya, Ia mengizinkan perbudakan ilah itu menjadi hukuman yang membawa pada pertobatan. Maksud Tuhan supaya kita jera berkhianat pada-Nya.

Camkan: Orang yang menjauhkan diri dari Tuhan sedang mempermainkan anugerah Tuhan. Tanpa disadarinya ia sedang dipermainkan Si Jahat.

(0.15392290816327) (Yes 1:1) (sh: Pemberontakan (Senin, 6 Oktober 2003))
Pemberontakan

Pemberontakan. Ketika tulisan ini dibuat, keadaan di Nangroe Aceh Darussalam sedang begitu memprihatinkan. Ratusan sekolah dibakar, dan pertikaian antara GAM (Gerakan Aceh Merdeka) dengan pemerintah RI terus memanas. Semua pihak mengharapkan agar pertikaian ini segera berakhir. Namun, bila kita bercermin diri, ternyata menyingkirkan pemberontakan tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Kitab Yesaya dimulai dengan suasana yang panas, juga suasana pemberontakan. Yehuda sebagai umat Allah memberontak terhadap Yahweh, Allah yang mengasihi mereka. Mereka lebih mempercayai pertolongan Asyur daripada Yahweh. Pemberontakan politis ini sebenarnya berakar dalam pemberontakan yang sifatnya spiritual.

Dalam ayat 1, ada 4 raja yang disebutkan. Namun, hanya Ahas dan Hizkia yang penting diperhatikan. Ahas mewakili posisi raja yang lemah dan cenderung tidak setia. Anaknya, Hizkia, mewakili posisi sebaliknya: orang yang dapat dipercaya dan menaati Allah. Dalam jatuh-bangun Yehuda inilah Yesaya muncul sebagai nabi, yang berdasarkan penglihatan surgawi, menyerukan penghakiman bagi Yehuda. Penghakiman tersebut datang karena Israel berdosa dan memberontak (ayat 4-5). Meskipun Yahweh adalah Allah yang dekat dan intim dengan umat-Nya, Ia tak dapat melihat kemunafikan dan kenajisan manusia. Dalam kehidupan pribadi dan publik, tidak ada yang benar sama sekali dalam kehidupan bangsa Yehuda, semuanya seperti borok. Allah menjatuhkan hukuman-Nya kepada Yehuda dengan memutuskan untuk tidak lagi menerima ibadah di Bait Allah karena dijalankan dengan rutinitas dan tanpa makna (ayat 11-15). Padahal ibadah Yehuda seharusnya diwujudkan secara total dan serius melalui pertobatan dalam hidup keseharian mereka.

Renungkan: Selidiki hidup Anda. Adakah hal-hal yang melawan Tuhan yang masih Anda sembunyikan? Buanglah dan minta Dia menyucikanmu sebelum murka-Nya datang menghukum Anda.

(0.15392290816327) (Yes 9:1) (sh: Pengharapan itu telah datang (Minggu, 25 Desember 2011))
Pengharapan itu telah datang

Judul: Pengharapan itu telah datang
Sebagian besar umat kristiani merayakan hari ini sebagai hari Natal. Apa yang kita ingat sewaktu merayakan natal? Kelahiran Yesus sebagai bayi? Atau Sang Mesias yang membawa pengharapan?

Yesaya 8:23-9:6 berkonteks kehidupan Yehuda yang dilanda ketakutan terhadap ancaman Aram dan Israel. Ahas mengambil keputusan yang salah, meminta pertolongan kepada Asyur dan bukan kepada Tuhan. Yehuda adalah bangsa yang berjalan dalam kegelapan karena dipimpin oleh raja yang tidak takut Tuhan.

Allah menjanjikan Mesias. Ia akan membawa pengharapan bagi umat-Nya. Kedatangan-Nya membuka babak baru dalam hidup umat-Nya. Manusia yang dikuasai kegelapan dosa, kini melihat Terang yang besar yang mengenyahkan kegelapan. Kedatangan-Nya mengubah kedukaan yang mencekam menjadi sukacita besar. Ia membuat manusia lepas dari belenggu dosa yang menindas dan memberikan damai sejahtera yang mampu mengenyahkan perang dan perseteruan (1-4).

Janji Mesias ini telah digenapi dengan kelahiran Yesus. Dua hal penting yang dikatakan Yesaya mengenai Yesus adalah bahwa Dia adalah manusia sejati dan Allah sejati. Yesus adalah manusia sejati sesuai perkataan 'seorang anak telah lahir'. Yesus Kristus adalah Allah sejati nampak dari empat nama Ilahi: Penasihat Ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang kekal, dan Raja Damai.

Natal bukan perayaan ulang tahun Yesus, melainkan kedatangan Yesus ke dunia yang memberikan pengharapan kepada manusia berdosa. Jika Yesus sudah lahir 2000 tahun yang lalu, mengapa masih ada orang yang hidup tanpa pengharapan dan damai? Bukankah Sang Raja Damai itu telah datang? Betul, dan itulah tugas kita untuk memperkenalkan Yesus sang Raja Damai itu, dan momen natal adalah salah satu kesempatan yang dapat kita pakai.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2011/12/25/

(0.13193391836735) (Yes 7:14) (jerusalem: Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda) Meskipun raja Ahas menolak pertanda yang ditawarkan, namun Allah memberi pertanda juga. Pertanda itu ialah kelahiran seorang anak yang namanya, Imanuel, berarti: Allah beserta kita, Yer 8:8,10. Nama itu merupakan suatu nubuat, bdk Yes 1:26+. Ia menubuatkan bahwa Allah akan melindungi dan memberkati bangsa Yehuda. Dalam nas-nas lain, Yes 9:1-6; 11:1-9, nabi Yesaya lebih jauh menjelaskan ciri-ciri keselamatan yang akan dibawakan oleh anak itu. Nubuat-nubuat itu mengungkapkan pengharapan akan Mesias yang menjadi raja keturunan Daud. Pengharapan itu sudah diungkapkan nabi Natan, 2Sa 7, dan kembali nampak pada nabi Mikha, Mik 4:13, nabi Yehezkiel, Yeh 34:23, dan nabi Hagai, Hag 2:23; bdk Maz 2:1-12; 45:1-17;72:1-20; 110:7. Melalui seorang raja, pengganti Daud, Tuhan mewujudkan keselamatan bagi umatNya. Pengharapan orang yang percaya kepada Tuhan itu bertumpu pada keturunan Daud yang tetap akan ada. Mungkin sekali nabi Yesaya sendiri berpikir kepada anak Ahas, misalnya Hizkia (memang ada kesukaran sedikit sehubungan dengan urutan peristiwa-peristiwa dalam waktu; rupanya Hizkia sudah lahir pada waktu itu) sebagaimana disarankan terjemahan Yunani ini; engkau akan menamakan dia. Namun demikian nada meriahnya nubuat itu serta makna nama yang diberikan kepada anak itu memberi kesan bahwa nabi Yesaya memfirasatkan bahwa makna kelahiran anak raja itu melampaui keadaan sekarang dan melambangkan pertolongan Tuhan yang terakhir yang menegakkan kerajaan Mesias. Begitu nubuat tentang Imanuel itu melampaui perwujudan pertamanya. Karenanya Mat 1:23(=Yes 7:14) dan Mat 4:15-16(Yes 8:22-9:1) dan seluruh tradisi Kristen selanjutnya tidak salah dalam mengartikan nubuat itu sebagai nubuat tentang kelahiran Kristus
(0.13193391836735) (2Raj 19:1) (sh: Harta dan kemuliaan Allah (Selasa, 11 Juli 2000))
Harta dan kemuliaan Allah

Harta dan kemuliaan Allah. Ingatkah Anda akan salah satu ucapan Yesus: di mana hartamu berada di situ hatimu berada? Harta adalah segala sesuatu yang dianggap paling bernilai bagi manusia sedangkan hati adalah pusat dari segala pikiran, kehendak, dan tindakan manusia. Manusia akan mencurahkan segenap pikiran, perhatian, dan tindakan hanya kepada apa yang dianggap paling bernilai.

Inilah yang ditampakkan oleh raja Yehuda yang dihargai oleh Allah sehingga walaupun kondisi ekonomi, sosial, dan politik negaranya sedang terpuruk karena serangan Asyur, namanya disebutkan secara lengkap tidak seperti raja Asyur (1, 6). Itulah tanda bahwa ia dihargai. Bagi Hizkia harta yang paling bernilai di dalam kehidupannya adalah nama Allah yang dimuliakan dan ditinggikan. Karena itu, ia berkabung bukan karena emas dan peraknya habis sementara Asyur terus menekan, melainkan karena nama Allah dicela oleh bangsa kafir (4). Hatinya berada pada Allah, bukan pada harta. Ia pun tidak dapat duduk berpangku tangan ketika harta yang paling indah itu dirusak oleh manusia lain. Ia bertindak. Namun tindakan apa yang paling tepat agar nama Allah tidak diinjak-injak oleh manusia? Sebab di satu sisi, ia tidak mempunyai kekuatan yang memadai untuk memerangi musuh yang menghujat nama Allah. Di sisi lain, ia tidak rela jika nama Allah diinjak-injak. Karena itulah ia berdoa. Ia menyampaikan tantangan dan hujatan raja Asyur kepada Allah dan mohon supaya Allah bertindak demi nama-Nya (3-5). Inilah tindakan yang paling tepat.

Di samping itu, ia juga meminta pertolongan Yesaya sang nabi Allah untuk berdoa. Ia sungguh-sungguh rindu agar Allah segera bertindak. Apa yang terjadi selanjutnya? Allah bertindak segera setelah Ia memberikan penghiburan dan jaminan bahwa doa Hizkia didengar dan Ia akan bertindak (6-9). Peristiwa ini bukan semata-mata pelajaran tentang fondasi doa yang kokoh dan doa yang dijawab, namun lebih kepada pelajaran tentang sebuah kehidupan yang menempatkan dan menghargai Allah di atas segala sesuatu yang dianggap bernilai oleh manusia, serta menempatkan dirinya di bawah kemuliaan-Nya.

Renungkan: Ketika sebuah gedung gereja yang megah dibakar habis, ketika yayasan kristen yang besar dibumihanguskan, apa yang membuat Anda bersedih? Apa yang Anda lakukan sebagai respons yang paling tepat karena Anda rindu nama-Nya semakin dipermuliakan?

(0.1243885) (Yes 7:14) (ende)

Kurang djelas apakah "alamat" itu. Biasanja dimengerti kelahiran anak dari seorang dara, jakni anak Ahaz sendiri, Hizkia. Tapi rupanja seluruh nubuat ini harus suatu antjaman, sedangkan kelahiran anak itu merupakan djandji keselamatan (nama Imanuel-Allah beserta dengan kita aj. 15-16)(Yes 7:15-16). Maka itu beberapa ahli memisahkan 14b-16(Yes 7:14-16) dari ikatan teks ini dan membuatnja mendjadi nubuat tersendiri. ajat 14a(Yes 7:14a) lalu diteruskan Yes 7:17-25. Ahli lain berpendapat, bahwa anak jang didjandjikan itu adalah anak Jesaja sendiri. Dara adalah wanita muda, entah isteri radja Ahaz, entah isteri Jesaja. Terdjemahan Junani menterdjemahkan kata ini dengan "prawan". (demikianpun terdjemahan Latin Vlg.) Si nabi mendjadikan keselamatan dengan perantaraan seorang anak (keturunan radja) dan anak itu merupakan hasil karya Jahwe. Keselamatan jang sesungguhnja disampaikan Allah dengan perantaraan anak dari seorang prawan, Maria. Demikian apa jang disini didjandjikan si nabi sama sekali kesampaian oleh kelahiran anak adjaib jang sesungguhnja "Imanuel", Allah beserta dengan kita. Itulah sebabnja maka Perdjandjian Baru menterapkan nubuat ini pada Jesus. Baru ketika itu djandji itu dipenuhi seluruhnja, lebih2 daripada apa jang dikirakan nabi Jesaja sendiri.

(0.1243885) (1Raj 12:20) (full: YEROBEAM ... RAJA ATAS SELURUH ISRAEL. )

Nas : 1Raj 12:20

Pada saat kematian Salomo (1Raj 11:43), bangsa Ibrani terpecah menjadi dua kerajaan.

  1. 1) Kerajaan utara, disebut Israel, diperintah pertama-tama oleh Yerobeam. Kerajaan selatan, disebut Yehuda, pertama-tama diperintah oleh Rehabeam, putra Salomo (ayat 1Raj 12:17). Perpecahan ini berlangsung hingga kesepuluh suku di kerajaan utara tertawan oleh Asyur pada tahun 722 SM. Kerajaan selatan tertawan pada tahun 586 SM oleh tentara Babel. Sejarah kedua kerajaan ini tercatat dalam pasal-pasal 1Raj 12:1-22:53; 2Raj 1:1-25:30; dan 2Taw 10:1-36:23.
  2. 2) Kisah Israel dan Yehuda menyatakan kegigihan mereka dalam melanggar perjanjian Allah. Alkitab menunjuk bahwa semua raja kerajaan utara melakukan hal yang jahat di mata Tuhan (mis. 1Raj 16:25,30; 22:52; 2Raj 3:3; 10:29); sebagian besar raja kerajaan selatan meninggalkan perjanjian. Hanya sebagian kecil dari para raja Yehuda, khususnya Hizkia (2Raj 18:1-20:21) dan Yosia (2Raj 22:1-23:29) "melakukan apa yang benar di mata Tuhan" (2Raj 18:3; 22:2).
(0.1243885) (2Taw 33:13) (full: BERDOA KEPADA-NYA. )

Nas : 2Taw 33:13

Manasye meninggalkan Allah ayahnya, Hizkia, dan menjadi lebih jahat daripada raja lain dalam sejarah Yehuda. Akan tetapi, pada suatu masa krisis dan kesesakan besar (ayat 2Taw 33:11-12), raja ini sungguh-sungguh bertobat dan berseru kepada Allah (ayat 2Taw 33:12-13). Pengampunan Allah yang dialami Manasye setelah ia bertobat dengan sungguh-sungguh dan merendahkan hati secara dramatis menggambarkan kebenaran bahwa orang berdosa yang paling jahat sekalipun dapat menerima kasih karunia ketika mereka sungguh-sungguh merendahkan diri dan berseru kepada Allah. Sayang sekali, sebagaimana ditekankan penulis 2 Raja-Raja, pemerintahan Manasye yang lama dan jahat telah membawa banyak orang kepada dosa dan kehancuran (2Raj 21:9-15); pertobatan dan pemulihannya tidak menghentikan akibat-akibat menggelombang dari pengaruhnya yang jahat sebelum ini (bd. 2Raj 24:3-4;

lihat cat. --> 2Raj 23:26).

[atau ref. 2Raj 23:26]

(0.1243885) (Mzm 120:1) (full: NYANYIAN ZIARAH. )

Nas : Mazm 120:1-134:3

Lima belas mazmur ini dalam bahasa Inggris disebut "Songs of Ascents" (yaitu "Nyanyian Pendakian" atau anak-anak tangga). Beberapa orang beranggapan bahwa frasa ini mengacu kepada penunjuk waktu dengan bayangan matahari buatan Raja Ahas. Bayangan mundur ke belakang sepuluh derajat pada alat ini sebagai jaminan bahwa Allah menambahkan 15 tahun lagi kepada Raja Hizkia untuk memerintah dengan tenang; mazmur-mazmur ini kemudian dikumpulkan untuk memperingati janji itu (2Raj 20:6-10; Yes 38:5-8). Banyak orang percaya bahwa frasa "Nyanyian Pendakian" mengacu kepada mazmur-mazmur yang dinyanyikan orang Yahudi bersama-sama manakala mereka "naik" ke Yerusalem sebagai peziarah untuk merayakan hari raya kudus mereka.

(0.1243885) (Yes 36:1) (jerusalem) Bagian kitab Yesaya ini sejalan dengan 2Ra 18:13-20:19 dengan beberapa perbedaan kecil. Lihat catatan-catatan pada 2Raja. Bab Yes 36:1-39:8 Yesaya diambil dari 2Raja dan ditempatkan pada akhir bagian pertama kitab Yesaya. Begitu dilengkapi tradisi-tradisi mengenai nabi itu. Dalam bab Yes 36:1-37:38 Yesaya menyusun bagian ini mempersatukan dua sumbernya: Yes 36:1-37:9,37:1-39:1-8 dan bab Yes 38:1-39:8 berasal dari kalangan para pendukung nabi, bahkan barangkali diangkat dari sebuah Riwayat Hidup nabi Yesaya. Tetapi ada sebuah kisah sejalan, yakni Yes 37:9-36, yang menonjolkan takwa raja Hizkia dan pertolongan yang diberi Yesaya: nabi juga menyampaikan beberapa firman Allah. Kalau firman-firman itu benar-benar disampaikan oleh nabi Yesaya, maka harus dikatakan bahwa firman-firman aseli disadur oleh murid-murid nabi. Dari kalangan murid-murid itu kiranya berasallah kisah ini yang ditutup dengan berita tentang suatu keajaiban, Yes 37:36.
(0.1243885) (Yes 14:24) (sh: Rancangan Allah. (Selasa, 06 Oktober 1998))
Rancangan Allah.

Rancangan Allah.
Jalan paling realistis menurut pikiran manusia ternyata tidak dapat dipastikan apalagi diandalkan. Keputusan Ahas bersekutu dengan negara tetangga untuk melawan bangsa Asyur ternyata mendatangkan murka Allah dan kehancuran bangsa. Benar bahwa Allah merencanakan menghancurkan keangkuhan dan meluluh-lantakkan kekuatan Asyur, tetapi tidak melalui lintas-pintas keputusan Ahas. Allah telah merancang rancangan yang andal dan pasti tentang kehancuran Asyur. Tidak ada alasan lain bagi bangsa Israel untuk tidak mengandalkan Allah, karena rancangan-Nya tidak pernah gagal! (bdk. 2Raj. 19)

Andalkanlah Allah. Politik luar negeri Ahas yang pro Asyur tidak diteruskan oleh Hizkia. Sesudah Ahas mati (ayat 28), kembali Filistin mengirimkan utusan-utusannya dengan tujuan mengajak Yehuda bergabung dengannya menentang Asyur (ayat 32). Rupanya saat nubuat ini disampaikan, raja Asyur baru mati juga (ayat 29). Tetapi Allah memperingatkan bahwa pengganti raja Asyur itu akan lebih keras menekan Filistin. Sebaliknya yang paling hina dan miskin dari Yehuda pun, akan terpelihara (ayat 30). Sebagai umat Tuhan kita harus mengandalkan Tuhan saja bukan yang lain.

Renungkan: Mintalah Roh Allah membuat hidup Anda berakar dalam dan terpola oleh firman Allah, niscaya falsafah hidup duniawi dapat Anda tolak.

(0.10883993877551) (2Taw 30:8) (full: SERAHKANLAH DIRIMU KEPADA TUHAN. )

Nas : 2Taw 30:8

Hizkia menekankan empat kebenaran mengenai pertobatan sejati.

  1. 1) Umat Allah harus kembali kepada-Nya dengan keinginan untuk meninggalkan dosa dan mengakui Dia sebagai Tuhan jikalau mereka ingin mengalami perkenan-Nya (ayat 2Taw 30:6-8). Allah tidak akan kembali dan memberkati umat-Nya selagi mereka senang dengan dosa (Hos 5:4,15).
  2. 2) Umat Allah harus kembali kepada-Nya dengan maksud yang tulus untuk menaati perintah-perintah-Nya. Jika umat Allah tidak meninggalkan cara-cara dunia yang berdosa dan mengejar kemurnian hati dan ketaatan kepada firman-Nya, Allah akan mendatangkan malapetaka dan kebinasaan atas mereka dan keluarga (lih. ayat 2Taw 30:7;

    lihat cat. --> Mat 5:13).

    [atau ref. Mat 5:13]

  3. 3) Umat Allah harus kembali kepada-Nya dalam penyerahan, penyembahan, dan pelayanan jikalau mereka harap untuk lolos dari murka-Nya yang menyala-nyala terhadap dosa. Istilah "serahkan dirimu kepada Tuhan" secara harfiah berarti "berikanlah tangan kepada Tuhan". Tangan diberikan sebagai tanda ketaatan dan kesetiaan mutlak kepada Allah dan jalan-jalan-Nya yang benar (bd. 2Raj 10:15; Ezr 10:19; Yeh 17:18).
  4. 4) Umat Allah harus kembali kepada-Nya di dalam doa yang tak berkeputusan jikalau mereka hendak mengalami kembali kasih karunia dan belas kasihan-Nya (ayat 2Taw 30:9,19-20,27;

    lihat cat. --> 2Taw 14:4).

    [atau ref. 2Taw 14:4]



TIP #21: Untuk mempelajari Sejarah/Latar Belakang kitab/pasal Alkitab, gunakan Boks Temuan pada Tampilan Alkitab. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA