<n id="1" />--Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta<x id="d" /> kuat seperti maut, kegairahan<x id="e" /> gigih seperti dunia orang mati<n id="2" />, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!

Dalam tahun matinya<x id="g" /> raja Uzia<n id="1" /><x id="h" /> aku melihat Tuhan<n id="2" /><x id="i" /> duduk di atas takhta<x id="j" /> yang tinggi dan menjulang,<x id="k" /> dan ujung jubah-Nya<x id="l" /> memenuhi Bait Suci.

Perjanjianmu dengan maut itu akan ditiadakan, dan persetujuanmu dengan dunia orang mati itu tidak akan tetap berlaku;<x id="g" /> apabila cemeti berdesik-desik<x id="h" /> dengan kerasnya, kamu akan hancur diinjak-injak.<x id="i" />

Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik<n id="1" />,<x id="d" /> dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat,<x id="e" /> sekalipun ia tidak berbuat kekerasan<x id="f" /> dan tipu tidak ada dalam mulutnya.<x id="g" />

Tetapi kepada bangsa ini haruslah kaukatakan: Beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku menghadapkan kepada kamu jalan kehidupan<x id="n" /> dan jalan kematian<n id="1" />.

Kemudian mata Zedekia dibutakannya, lalu ia dibelenggu dengan rantai tembaga. Kemudian raja Babel membawa dia ke Babel dan menaruhnya dalam rumah hukuman sampai kepada hari matinya.<x id="a" />

Dan tentang belanjanya, raja Babel selalu memberikannya kepadanya, sekadar yang perlu<x id="o" /> tiap-tiap hari, selama hidupnya, sampai hari matinya.

Ya, TUHAN, lihatlah, betapa besar ketakutanku,<x id="m" /> betapa gelisah<x id="n" /> jiwaku; hatiku terbolak-balik<x id="o" /> di dalam dadaku, karena sudah melampaui batas aku memberontak;<x id="p" /> di luar keturunanku dibinasakan oleh pedang, di dalam rumah oleh penyakit sampar.<x id="q" />

Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus: "Layakkah engkau marah<n id="1" /> karena pohon jarak<x id="w" /> itu?" Jawabnya: "Selayaknyalah aku marah sampai mati."

dan ia duduk agak jauh, kira-kira sepemanah jauhnya, sebab katanya: "Tidak tahan aku melihat anak itu mati." Sedang ia duduk di situ, menangislah<x id="y" /> ia dengan suara nyaring.

Kemudian Ishak menggali kembali sumur-sumur<x id="e" /> yang digali dalam zaman Abraham, ayahnya, dan yang telah ditutup oleh orang Filistin sesudah Abraham mati; disebutkannyalah nama sumur-sumur itu menurut nama-nama yang telah diberikan oleh ayahnya.

Dan segala sesuatu menjadi najis, kalau seekor yang mati dari binatang-binatang itu jatuh ke atasnya: perkakas kayu apa saja atau pakaian atau kulit atau karung,<x id="p" /> setiap barang yang dipergunakan untuk sesuatu apapun, haruslah dimasukkan ke dalam air dan menjadi najis sampai matahari terbenam, kemudian menjadi tahir pula.

dan haruslah rapat umat membebaskan pembunuh dari tangan penuntut darah, dan haruslah rapat umat mengembalikan dia ke kota perlindungan, ke tempat ia telah melarikan diri; di situlah ia harus tinggal sampai matinya imam besar<x id="y" /> yang telah diurapi<x id="z" /> dengan minyak<x id="a" /> yang kudus.

Maksudnya supaya jangan penuntut tebusan darah<x id="u" /> sementara hatinya panas dapat mengejar pembunuh itu, karena jauhnya perjalanan, menangkapnya dan membunuhnya, padahal pembunuh itu tidak patut mendapat hukuman mati, karena ia tidak membenci dia sebelumnya.

tetapi gadis itu janganlah kauapa-apakan. Gadis itu tidak ada dosanya yang sepadan dengan hukuman mati, sebab perkara ini sama dengan perkara seseorang yang menyerang sesamanya manusia dan membunuhnya.

Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu<x id="f" /> pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk.<x id="g" /> Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,

Sebab aku mengenal kedegilan<x id="q" /> dan tegar tengkukmu.<x id="r" /> Sedangkan sekarang, selagi aku hidup bersama-sama dengan kamu, kamu sudah menunjukkan kedegilanmu terhadap TUHAN, terlebih lagi nanti sesudah aku mati.

Sebab aku tahu, bahwa sesudah aku mati, kamu akan berlaku sangat busuk<x id="t" /> dan akan menyimpang dari jalan yang telah kuperintahkan kepadamu. Sebab itu di kemudian hari malapetaka<x id="u" /> akan menimpa kamu, apabila kamu berbuat yang jahat di mata TUHAN, dan menimbulkan sakit hati-Nya dengan perbuatan tanganmu."

Ia harus tetap diam di kota itu sampai ia dihadapkan kepada rapat jemaah<x id="h" /> untuk diadili, sampai imam besar yang ada pada waktu itu mati. Maka barulah pembunuh itu boleh pulang ke kotanya dan ke rumahnya, ke kota dari mana ia melarikan diri."

Tetapi ia berkata kepadaku: Engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; oleh sebab itu janganlah minum anggur<x id="k" /> atau minuman yang memabukkan<n id="1" /><x id="l" /> dan janganlah makan sesuatu yang haram, sebab sejak dari kandungan ibunya sampai pada hari matinya,<x id="m" /> anak itu akan menjadi seorang nazir Allah."