Dalam tahun yang berikutnya<x id="z" /> Benhadad memeriksa barisan orang Aram, lalu ia maju ke Afek<x id="a" /> untuk berperang melawan orang Israel.

Ketika hambamu ini repot sana sini, orang itu menghilang." Kemudian raja Israel itu berkata kepadanya: "Begitu jugalah hukumanmu,<x id="s" /> engkau sendiri telah menetapkannya."

Lalu segeralah ia membuka kain pembalut itu dari matanya, sehingga raja Israel mengenali dia sebagai seorang dari rombongan nabi.

"Bangunlah, pergilah menemui Ahab, raja Israel yang di Samaria. Ia telah pergi ke kebun anggur Nabot untuk mengambil kebun itu menjadi miliknya.

Dan Aku akan memperlakukan keluargamu<x id="r" /> sama seperti keluarga Yerobeam bin Nebat dan seperti keluarga Baesa bin Ahia, oleh karena engkau menimbulkan sakit hati-Ku, dan oleh karena engkau mengakibatkan orang Israel berbuat dosa.<x id="s" />

Bahkan ia telah berlaku sangat keji dengan mengikuti berhala-berhala, tepat seperti yang dilakukan oleh orang Amori<x id="x" /> yang telah dihalau TUHAN dari depan orang Israel.

Berkatalah raja Israel kepada pegawai-pegawainya: "Tahukah kamu, bahwa Ramot-Gilead<x id="d" /> sebenarnya milik kita? Tetapi kita tinggal diam saja dan tidak merebutnya dari tangan raja negeri Aram."

Kemudian raja Israel berkata kepada Yosafat: "Bukankah telah kukatakan kepadamu: Tidak pernah ia menubuatkan yang baik tentang aku, melainkan hanya malapetaka?"

Berkatalah raja Israel: "Tangkaplah Mikha, bawa dia kembali kepada Amon, penguasa kota, dan kepada Yoas, anak raja,

Segera sesudah para panglima pasukan kereta itu melihat Yosafat, mereka berkata: "Itu pasti raja Israel!" Lalu majulah mereka untuk menyerang dia, tetapi Yosafat berteriak.

(22-53) Ia melakukan apa yang jahat<x id="s" /> di mata TUHAN dan hidup menurut kelakuan ayahnya dan ibunya dan Yerobeam bin Nebat, yang telah mengakibatkan orang Israel berdosa.

(22-54) Ia beribadah kepada Baal<x id="t" /> dan sujud menyembah kepadanya dan dengan demikian ia menimbulkan sakit hati TUHAN, Allah Israel, tepat seperti yang dilakukan ayahnya.<x id="u" />

Maka sekarang, ya TUHAN, Allah Israel, peliharalah apa yang Kaujanjikan<x id="x" /> kepada hamba-Mu Daud, ayahku, dengan berkata: Keturunanmu takkan terputus di hadapan-Ku dan tetap akan duduk di atas takhta kerajaan Israel, asal anak-anakmu tetap hidup di hadapan-Ku sama seperti engkau hidup di hadapan-Ku.

pada hari ini aku akan melaksanakan apa yang kujanjikan kepadamu demi TUHAN, Allah Israel, dengan sumpah<x id="a" /> ini: Anakmu Salomo akan menjadi raja sesudah aku, dan dialah yang akan duduk di atas takhtaku menggantikan aku."

dan supaya TUHAN menepati janji<x id="e" /> yang diucapkan-Nya tentang aku, yakni: Jika anak-anakmu laki-laki tetap hidup di hadapan-Ku dengan setia<n id="1" />,<x id="f" /> dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa, maka keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel.

Lalu katanya: "Engkau sendiri tahu bahwa akulah yang berhak atas kedudukan raja, dan bahwa seluruh Israel mengharapkan, supaya aku menjadi raja; tetapi sebaliknya kedudukan raja jatuh kepada adikku, sebab dari Tuhanlah ia mendapatnya.

Ketika seluruh orang Israel mendengar keputusan hukum yang diberikan raja, maka takutlah mereka kepada raja, sebab mereka melihat, bahwa hikmat<x id="x" /> dari pada Allah ada dalam hatinya untuk melakukan keadilan.

Salomo mempunyai dua belas orang kepala<x id="h" /> daerah atas seluruh Israel yang harus menjamin makanan raja dan seisi istananya: adalah tanggungan tiap-tiap kepala daerah untuk menjamin makanan selama sebulan dalam setahun.

Tetapi raja Salomo dan segenap umat Israel yang sudah berkumpul di hadapannya, berdiri bersama-sama dengan dia di depan tabut itu, dan mempersembahkan<x id="w" /> kambing domba dan lembu sapi yang tidak terhitung dan tidak terbilang banyaknya.

Dalam tabut itu tidak ada apa-apa selain dari kedua loh batu<x id="c" /> yang diletakkan Musa ke dalamnya di gunung Horeb, yakni loh-loh batu bertuliskan perjanjian yang diadakan TUHAN dengan orang Israel pada waktu perjalanan mereka keluar dari tanah Mesir.