Lagipula Manasye mencurahkan darah<x id="y" /> orang yang tidak bersalah sedemikian banyak, hingga dipenuhinya Yerusalem dari ujung ke ujung, belum termasuk dosa-dosanya yang mengakibatkan orang Yehuda<x id="z" /> berdosa pula dengan berbuat apa yang jahat di mata TUHAN.

Kemudian Safan, panitera itu, masuk menghadap raja, disampaikannyalah kabar tentang itu kepada raja: "Hamba-hambamu ini telah mengambil seluruh uang yang terdapat di rumah TUHAN dan memberikannya ke tangan para pekerja yang diangkat mengawasi rumah itu."

Dibawanyalah tiang-tiang berhala dari rumah TUHAN ke luar kota Yerusalem, ke sungai Kidron,<x id="t" /> lalu dibakarnya di situ dan ditumbuknya halus-halus menjadi abu,<x id="u" /> kemudian dicampakkannyalah abunya ke atas kuburan<x id="v" /> rakyat jelata.<x id="w" />

Firaun Nekho mengangkat Elyakim,<x id="r" /> anak Yosia, menjadi raja menggantikan Yosia, ayahnya, dan menukar namanya dengan Yoyakim. Tetapi Yoahas dibawanya; Yoahas tiba di Mesir dan mati<x id="s" /> di sana.

Ia mengeluarkan dari sana segala barang perbendaharaan<x id="t" /> rumah TUHAN dan barang-barang perbendaharaan istana raja; juga dikeratnya emas dari segala perkakas<x id="u" /> emas yang dibuat oleh Salomo,<x id="v" /> raja Israel, di bait TUHAN seperti yang telah difirmankan<x id="w" /> TUHAN.

Lalu bertanyalah ia kepada mereka: "Bagaimanakah rupa orang yang telah datang menemui kamu itu dan yang mengatakan perkataan ini kepadamu?"

Bukankah api sudah turun dari langit memakan habis kedua perwira yang dahulu dengan kelima puluh anak buah mereka? Tetapi sekarang biarlah nyawaku berharga di matamu."

Ia melakukan apa yang jahat<x id="g" /> di mata TUHAN, tetapi bukan seperti ayahnya<x id="h" /> dan seperti ibunya: ia menjauhkan tugu<x id="i" /> berhala Baal yang didirikan ayahnya.

Namun demikian, ia masih berpaut kepada dosa<x id="j" /> Yerobeam bin Nebat yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula; ia tidak menjauhinya.

Keesokan harinya ketika<x id="x" /> orang mempersembahkan korban, datanglah dengan tiba-tiba air dari arah Edom, lalu penuhlah negeri itu dengan air.<x id="y" />

Keesokan harinya pagi-pagi, ketika matahari bersinar atas permukaan air itu, tampaklah kepada orang Moab itu, bahwa air di sebelah depannya merah seperti darah.

Lalu berserulah mereka: "Itu darah! Tentulah raja-raja itu telah berbunuh-bunuhan, yang seorang membunuh yang lain. Maka sekarang, marilah menjarah, hai orang-orang Moab!"

Berkatalah Elisa: "Pada waktu<x id="i" /> seperti ini juga, tahun depan, engkau ini akan menggendong seorang anak laki-laki." Tetapi jawab perempuan itu: "Janganlah tuanku, ya abdi Allah, janganlah berdusta kepada hambamu ini!"

Berkatalah suaminya: "Mengapakah pada hari ini engkau hendak pergi kepadanya? Padahal sekarang bukan bulan baru<x id="l" /> dan bukan hari Sabat." Jawab perempuan itu: "Jangan kuatir."

Tetapi berkatalah abdi Allah: "Ke mana jatuhnya?" Lalu orang itu menunjukkan tempat itu kepadanya. Kemudian Elisa memotong sepotong kayu, lalu dilemparkannya<x id="m" /> ke sana, maka timbullah mata kapak itu dibuatnya.

Ketika orang-orang Aram itu turun mendatangi dia, berdoalah Elisa kepada TUHAN: "Butakanlah<x id="v" /> kiranya mata orang-orang ini." Maka dibutakan-Nyalah mata mereka, sesuai dengan doa Elisa.

Sesudah itu Benhadad,<x id="z" /> raja Aram, menghimpunkan seluruh tentaranya, lalu maju mengepung<x id="a" /> Samaria.

Karena itu bangkitlah mereka melarikan diri<x id="s" /> pada waktu senja dengan meninggalkan kemah dan kuda dan keledai mereka serta tempat perkemahan itu dengan begitu saja; mereka melarikan diri menyelamatkan nyawanya.

Maka keluarlah penduduk kota itu menjarah<x id="w" /> tempat perkemahan orang Aram. Karena itu sesukat tepung yang terbaik berharga sesyikal dan dua sukat jelai berharga sesyikal,<x id="x" /> sesuai dengan firman TUHAN<n id="1" />.

Raja sedang berbicara kepada Gehazi, bujang abdi Allah itu, katanya: "Cobalah ceritakan kepadaku tentang segala perbuatan besar yang dilakukan Elisa."