(0.35436336) | (Hos 11:10) | (jerusalem) Ayat-ayat ini agaknya suatu sisipan dari masa pembuangan di Babel. Sisipan ini menyoroti segi tertentu pada pikirannya yang tercantum dalam Hos 11:8-9. |
(0.35436336) | (Nah 2:8) | (jerusalem: yang airnya mengalir ke luar) Ini menurut terjemahan Yunani. Dalam naskah Ibrani tertulis: sejak masa dia itu (berada) mereka mengalir keluar. |
(0.35436336) | (Mzm 116:1) |
(sh: Tiga dimensi waktu (Senin, 16 Agustus 1999)) Tiga dimensi waktuTiga dimensi waktu. Kristen hidup dalam tiga dimensi waktu yaitu masa kini, masa lalu, dan masa depan, sesuai dengan ungkapan pemazmur di pasal ini. Pada masa kini ia mengasihi Allah (1), pada masa lalu: "Ia mendengarkan suaraku" (1), dan di masa depan "seumur hidupku aku akan berseru kepada-Nya" (2). Pemazmur sendiri hidup dalam tiga dimensi: setelah doanya terjawab (masa lalu), dia mengasihi Allah (masa kini), dan dengan permohonan doa-doanya, ia melanjutkan hidup masa depannya. Kasih karunia penggerak tindakan. Dalam Mazmur ini, dimensi yang ke tiga merupakan tindakan konkrit, karena kasih karunia Allah sudah dilimpahkan kepada manusia (ay. 2, 13, 17). Bahkan di ayat 13, bila dilihat berdasarkan perspektif Perjanjian Baru tentang cawan Yesus, ini bermakna bagi setiap Kristen yang sudah menerima kasih karunia bahwa "mengangkat cawan keselamatan" berarti (a) bukti ia berserah dan percaya sepenuhnya kepada-Nya; (b) taat kepada-Nya dalam segala situasi; (c) memelihara persekutuan dengan-Nya; dan (d) tetap berpengharapan akan bersekutu dengan-Nya. Empat hal itu adalah ungkapan "aku mengasihi Tuhan" (ay. 1). Bila Mazmur ini ditempatkan dalam kehidupan Kristen, maka tiga dimensi waktu yang berkesinambungan itu hanya akan berakhir ketika Bapa memanggil kita pulang. |
(0.34279302) | (Pkh 8:2) |
(sh: Keadilan Pasti Ditegakan (Senin, 5 Desember 2016)) Keadilan Pasti DitegakanSalah satu penyebab mengapa banyak orang berbuat jahat adalah kesabaran Allah yang tidak langsung menghukum semua kejahatan dalam dunia. Hal ini membuat sebagian besar orang berasumsi bahwa melakukan kejahatan tidak ada ruginya, bahkan menguntungkan karena hasilnya menyenangkan. Pengkhotbah mengatakan, "oleh karena hukuman terhadap perbuatan jahat tidak segera dilaksanakan, maka hati manusia penuh niat untuk berbuat jahat" (11). Di sini, Pengkhotbah mengerti walaupun orang fasik dapat menghindarkan diri dari hukuman, bahkan mereka "seratus kali hidup lama, " yaitu dapat menikmat hidup yang lama dalam kemakmuran. Pada akhirnya "orang yang takut akan Allah beroleh kebahagiaan, sebab mereka takut terhadap hadirat-Nya" (12). Sebaliknya, orang fasik tidak akan beroleh kebahagiaan dan tidak panjang umur karena ia tidak takut terhadap hadirat Allah (13). Mengapa dikatakan orang fasik "seratus kali hidup lama" (12), tetapi juga "ia tidak akan panjang umur" (13)? Secara harfiah dikatakan orang berdosa "melakukan kejahatan seratus kali dan memperpanjang baginya" (12), tetapi "ia tidak akan memperpanjang hari-harinya" (13). Di sini, ada kesengajaan dalam permainan kata "memperpanjang." Maksudnya, sepertinya orang fasik memperpanjang kejahatannya, namun tidak demikian. Sebab, Allah tidak akan memperpanjang hari-harinya. Mungkin ini menunjukkan pada akhirnya orang fasik tidak dapat memperpanjang kejahatannya karena harus menerima penghakiman Allah. Ketika melihat fakta bahwa orang fasik hidup makmur dalam kejahatannya, sering kali kita dibuat iri hati (Mzm. 73). Namun, kita patut menyadari bahwa untuk sementara waktu seolah-olah Allah membiarkan mereka. Suatu saat, mereka akan diadili dan dihakimi Allah. Karena itu, jangan ikut serta melakukan kejahatan hanya karena kefasikan seseorang tidak secara langsung mendapat hukuman dari Allah. Percayalah bahwa Allah itu adil. Pada akhirnya, Ia akan menegakkan keadilan-Nya. [IT] |
(0.33409696) | (Kel 1:8) |
(ende) Dibitjarakan disini masa sesudah pengusiran para Parao Hiksos. Mungkin jang dimaksudkan disini Ramses II (1301-1234). Kedudukan kehormatan suku Jusuf sudah terlupakan, dan para pemegang pemerintah baru tidak mau tahu-menahu tentang masa pendjadjahan asing jang lampau (Lihat: Kata Pengantar). |
(0.33409696) | (Ul 8:2) |
(ende) Masa digurun pasir disini lebih-lebih merupakan masa pentjobaan, terutama mengenai maksud batin, jakni untuk mendjadjagi hati. Hal jang diutamakan dalam kitab ini ialah: hati dan pengabdian jang terbit dari hati. Pengabdian itu nampak dari kesetiaan dalam melaksanakan perintah-perintah Allah. |
(0.33409696) | (Za 12:10) |
(ende: Semangat kerelaan dan permohonan) ialah pertobatan. Anugerah rohani jang dikaruniakan Jahwe pada masa depan. Orang2 Jahudi membunuh seseorang dan lalu menjesali kedjahatannja. Orang jang terbunuh itu merupakan tokoh pada masa depan, jang dimatikan oleh bangsanja sendiri. Setelah rakjat bertobat, dosanja diampuni djuga. Teranglah sudah nubuat ini terlaksana dalam diri Kristus. |
(0.33409696) | (Why 6:4) |
(full: KUDA ... MERAH PADAM.
) Nas : Wahy 6:4 Kuda merah padam itu dan penunggangnya melambangkan perang dan kematian dahsyat, yang diizinkan Allah ketika mendatangkan murka-Nya ke atas bumi (bd. Za 1:8; 6:2). Masa kesengsaraan itu akan merupakan masa kekerasan, pembunuhan, dan peperangan. |
(0.33409696) | (1Taw 9:1) | (jerusalem) Menurut ayat 1 daftar ini mengenai keadaan sebelum masa pembuangan. Tetapi dalam kenyataannya daftar ini disusun berdasarkan daftar penduduk Yerusalem yang di zaman Nehemia kembali mendiami Kota Suci, Neh 11. Ada juga perbedaan yang barangkali sesuai dengan keadaan di zaman kemudian dari masa Nehemia. Seluruh bab 9 ini rupanya kemudian barulah disisipkan ke dalam kitab Tawarikh yang asli. |
(0.33409696) | (2Taw 36:1) | (jerusalem) Bab 36 meringkaskan apa yang diceritakan 2Ra 23:31-25:30. Dengan demikian si Muwarikh hanya sepintas lalu berkata mengenai masa suram yang terselip antara pembaharuan agama yang diadakan raja Yosia dan pemulihan bangsa dan agama yang terjadi habis masa pembuangan (kitab Ezra-Nehemia). |
(0.33409696) | (Mzm 21:9) | (jerusalem: pada waktu Engkau menampakkan Diri) Harafiah: pada hari wajahMu. Yang dimaksudkan ialah waktu Allah tampil sebagai hakim, seperti disarankan oleh ungkapan "api akan memakan mereka", bdk Hos 7:7; Yes 30:33; 2Sa 23:7; Mal 4:1; Maz 2:12. Namun demikian ungkapan itu juga dapat diartikan begitu rupa sehingga "hari wajah" Tuhan ialah: saat Ia memperlihatkan diri untuk menolong. |
(0.33409696) | (Yes 7:17) | (jerusalem: hari-hari seperti yang belum pernah datang) Maksud ayat ini kurang jelas. Mungkin sekali dimaksudkan masa kesejahteraan dan kejayaan sama seperti zaman raja Daud dan Salomo. Begitu bagian kedua nubuat tentang Imanuel ditutup dengan pengharapan akan masa depan yang bahagia |
(0.33409696) | (Yer 2:1) | (jerusalem: Firman TUHAN) Bdk 2-6 terutama (ada kekecualian) memuat perkataan nabi Yeremia di masa pemerintahan Yosia sebelum raja itu mulai pembaharuan agama pada th 621, bdk 2Ra 22:3 dst. Ancaman-ancaman Yeremia itu kembali kena di masa pemerintahan raja Yoyakim yang menghidupkan kembali pemujaan berhala. |
(0.33409696) | (Yer 18:13) | (jerusalem) Bagian ini agaknya berasal dari masa awal karya Yeremia, bdk Yer 2:10-32. Oleh penyusun kitab bagian itu disisipkan di sini sebagai semacam komentar pada Yer 18:12. Dan nubuat itu tentu saja sesuai dengan keadaan pada masa pemerintahan raja Yoyakim yang menghidupkan kembali pemujaan berhala. |
(0.33409696) | (Yeh 38:17) | (jerusalem: Engkaulah itu) Begitu terbaca dalam terjemahan-terjemahan kuno. Dalam naskah Ibrani tertulis: Engkaulah itu |
(0.33409696) | (Za 6:12) | (jerusalem: Tunas) Kata ini adalah suatu gelar Mesias, bdk Yer 23:5+. Zerubabel merupakan penerus pengharapan akan Mesias-Raja, 2Sa 7; bdk Hag 2:23+. nabi Zakharia berpikir akan masa depan wangsa kerajaan dan akan masa depan bait Allah. |
(0.33409696) | (Za 11:8) | (jerusalem: aku melenyapkan ketiga gembala) Jika ketiga raja ini bukanlah raja-raja bersalah yang disebut dalam Zak 11:6+, maka nabi barangkali berpikir kepada tiga imam besar berturut-turut yang oleh Tuhan melalui nabiNya dipecat. Habis masa pembuangan jemaat Yahudi memang diperintah oleh imam-imam besar. Adapun "satu bulan" itu ialah masa keselamatan yang tidak dimanfaatkan oleh umat. |
(0.33409696) | (Luk 1:26) | (jerusalem) Cerita-cerita tentang kelahiran dan masa muda Yesus dan Yohanes oleh Lukas disusun begitu rupa sehingga menjadi sejalan (parallel). Kelahiran dan masa muda Yesus disoroti dari segi Maria, sedangkan oleh Matius disoroti dari segi Yusuf. |
(0.33409696) | (Yes 51:1) |
(sh: Tuhan menghibur (Senin, 22 Februari 1999)) Tuhan menghiburTuhan menghibur. Masa lalu, masa kini, dan masa depan bukanlah sekadar urutan waktu, tetapi faktor-faktor yang saling berpengaruh dalam penghayatan hidup seseorang. Orang beriman khususnya harus mampu melihat dan menilai ketiganya secara tepat dan seimbang. Kekuatiran umat terhadap ancaman terusir, sebenarnya tidak beralasan; sebab mereka beriman pada Allah yang telah menyatakan perbuatan-perbuatan-Nya yang agung dan mulia. Namun untuk meneguhkan hati mereka, Tuhan mengingatkan bahwa berkat Abraham tetap berlaku. Itu berarti Tuhan setia pada janji-Nya. Pandang masa depan dengan optimis. Dalam kekinian, oleh iman kita dapat memandang dan menantikan masa depan dengan sikap dan cara yang tak dapat dimiliki oleh orang tak beriman. Masa depan bukan rahasia yang gelap, tetapi penggenapan rencana-rencana Allah yang pasti. Jika kita memperhatikan suara-Nya dan menerima pengajaran serta hukum-hukum-Nya, maka masa depan cerah berada di pihak kita, tetapi bila tidak, penghukuman Tuhan menjadi bagian kita. Isilah masa kini kita dengan penuh kesungguhan karena kita tahu bahwa sejarah ada di tangan-Nya. Doa: Ya Tuhan Yesus, sumber penghiburan kami, bukakanlah pintu hati kami bagi keteguhan iman kepada-Mu. |
(0.33409696) | (Yes 60:15) |
(sh: Masa depan yang terjamin (Kamis, 29 April 1999)) Masa depan yang terjaminMasa depan yang terjamin. Nubuatan Yesaya mengandung visi dan misi yang jelas bagi masa depan umat Israel. Tuhan Allah adalah Juruselamat dan Penebus, yang mengaruniakan "syalom", yang berwujud: kemenangan, kemakmuran, kebahagiaan, damai sejahtera, keadilan, kebenaran, keamanan dan pengayoman, serta penataan sempurna kepada umat. Semua yang menggambarkan suasana sorgawi itu, merupakan suatu keadaan yang menjamin masa depan umat. Sebagai umat Perjanjian Baru, kita perlu menghayati bahwa peristiwa Paskah merupakan suatu titik awal pembaruan menuju penggenapan dan perwujudan jaminan masa depan kita. Menyikapi tata hidup surgawi. Di dalam Kristus, Kerajaan Allah hadir di dunia ini. Dan, hanya Yesus Kristus yang mampu memberikan jaminan masa depan, bahwa kita kelak pasti akan berjumpa dalam kemuliaan-Nya yang kekal. Kemuliaan Allah itulah yang akan menjadi penerang abadi (19-20). Bagaimana kita bersikap terhadap kemuliaan Allah itu pada masa kini? Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak orang tidak mempedulikan jaminan kekekalan dari Allah dengan bertindak sembarangan. Renungkan: Kristus telah menjamin masa depan hidup kekal kita. Sepatutnyalah kita melibatkan diri di dalam kemuliaan Allah yang besar dan abadi itu. |