Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 101 - 120 dari 268 ayat untuk membunuh (0.000 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.13) (Yes 10:5) (full: ASYUR. )

Nas : Yes 10:5

Allah telah memakai pasukan Asyur untuk menghukum umat-Nya yang fasik. Kini Dia akan menghukum Asyur karena kesombongan dan kecongkakan mereka (ayat Yes 10:8-14). Jadi Yesaya sedang menubuatkan kebinasaan untuk Asyur (ayat Yes 10:16-19). Nubuat khusus ini digenapi ketika malaikat Allah membunuh 185.000 tentara Asyur di perkemahan sekeliling Yerusalem (lih. pasal Yes 37:1-38).

(0.13) (Yer 26:23) (full: URIA ... MEMBUNUH DIA. )

Nas : Yer 26:23

Yeremia dilepaskan dari kematian, sedangkan nabi benar lainnya, Uria, tidak. Mengapa Allah membiarkan beberapa orang umat-Nya mati syahid dan yang lain mati biasa tidak dijelaskan dalam Alkitab (bd. Kis 12:1-17). Tetapi kita mengetahui bahwa Allah mempunyi rencana abadi dalam apa yang diizinkan-Nya terjadi kepada para pengikut setia-Nya dan bahwa di dalam segala hal Dia bekerja untuk kebaikan mereka

(lihat cat. --> Rom 8:28).

[atau ref. Rom 8:28]

(0.13) (Yoh 11:44) (full: ORANG YANG TELAH MATI ITU DATANG KE LUAR. )

Nas : Yoh 11:44

Mukjizat kebangkitan Lazarus merupakan tanda bahwa Yesus adalah kebangkitan dan hidup. Peristiwa tersebut memperlihatkan apa yang dapat dilakukan Allah untuk semua orang yang percaya yang telah mati karena mereka juga akan dibangkitkan (Yoh 14:3; 1Tes 4:13-18). Mukjizat ini merupakan soal terakhir yang menyebabkan para pemimpin Yahudi mengambil keputusan untuk membunuh Yesus (ayat Yoh 11:45-53).

(0.13) (Yoh 14:24) (full: BARANGSIAPA TIDAK MENGASIHI AKU. )

Nas : Yoh 14:24

Mereka yang tidak menaati ajaran Kristus tidak memiliki kasih pribadi bagi Dia dan tanpa kasih itu iman yang menyelamatkan tidak ada (1Yoh 2:3-4). Mengatakan bahwa orang tetap selamat walaupun mereka berhenti mengasihi Kristus dan mulai hidup cabul, menghujat, kejam, membunuh, mabuk, dst. bertentangan dengan perkataan Yesus tentang kasih, ketaatan dan Roh Kudus yang diam di dalam orang percaya.

(0.13) (Kis 12:2) (full: MEMBUNUH YAKOBUS ... DENGAN PEDANG. )

Nas : Kis 12:2

Allah mengizinkan Yakobus, saudara Yohanes (bd. Mat 4:21), untuk mati, namun mengutus malaikat untuk menyelamatkan Petrus (ayat Kis 12:3-17). Bahwa Yakobus harus mati sedangkan Petrus hidup untuk pelayanan selanjutnya merupakan cara rahasia Allah dengan umat-Nya. Yakobus memperoleh kehormatan sebagai yang pertama dari rasul-rasul untuk mati syahid. Dia mati seperti Tuhannya -- demi pekerjaan Allah (bd. Mr 10:36-39).

(0.13) (Why 6:10) (full: MENGHAKIMI DAN ... MEMBALASKAN DARAH KAMI. )

Nas : Wahy 6:10

Mereka yang ada di sorga berdoa supaya orang jahat yang telah menolak Allah dan membunuh para pengikut-Nya akan dijatuhi hukuman ilahi. Adakalanya Allah menuntun umat-Nya untuk berdoa agar keadilan menang, kejahatan dihancurkan, kebenaran akan ditegakkan di bumi, dan Kristus ditinggikan atas semua yang melawan Dia. Doa itu bukanlah demi pembalasan dendam pribadi, karena itu terbit dari rasa kepedulian bagi Allah, kebenaran, dan penderitaan umat-Nya.

(0.13) (Why 9:14) (full: LEPASKANLAH KEEMPAT MALAIKAT. )

Nas : Wahy 9:14

Malaikat yang keenam melepaskan empat malaikat; pastilah malaikat-malaikat ini jahat atau roh-roh jahat, karena malaikat kudus tidak terikat. Mereka dilepaskan untuk membunuh sepertiga penduduk dunia (ayat Wahy 9:15) Mereka dilepaskan dari sungai Efrat, karena dalam sejarah PL daerah Efrat melambangkan serangan militer yang dipakai Allah untuk mendatangkan hukuman (bd. Yes 8:5-8; 10:5-7).

(0.13) (Ul 10:8) (jerusalem: TUHAN menunjuk suku Lewi) Ula 10:8-9 berupaya sisipan yang tidak bersangkutan dengan Ula 10:6-7 yang juga berupa sisipan dan berceritera tentang wafatnya Harun. Maka dipilihnya suku Lewi sebenarnya tidak ada sangkut pautnya dengan wafatnya Harun. Menurut Kel 32:15-29 suku Lewi diangkat menjadi petugas ibadat sebagai balas jasa oleh karena mereka membunuh saudara-saudara mereka yang telah menyembah anak lembu emas. Itulah sebabnya mengapa Ulangan memasukkan berita itu ke dalam ceritera ini. Tetapi menurut Bil 1:50; 3:6-8 suku Lewi dipilih Allah sendiri sebagai pengganti semua anak sulung yang seharusnya dipersembahkan kepada Tuhan, Bil 3:12; 8:16.
(0.13) (2Sam 1:1) (jerusalem) Ceritera ini berasal dari sebuah tradisi mengenai tewasnya Saul yang lain dari pada yang tercantum dalam 1Sa 31. Ceritera 2Samuel ini langsung meneruskan 1Sa 30. Tetapi tradisi ini sendiri mempersatukan dua ceritera. Menurut yang satu seorang prajurit datang memberitahu Daud mengenai nasib Saul dan Yonatan, lalu Daud serta rakyat berkabung, 2Sa 1:1-4,11-12. Menurut ceritera yang lain seorang Amalek yang muda berbangga bahwa membunuh Saul; ia membawa tanda-tanda kerajaan kepada Daud dan mengharapkan mendapat hadiah. tetapi atas perintah Daud ia segera dimatikan, 2Sa 1:5-10,13-16.
(0.13) (Est 8:5) (jerusalem: membunuh dan membinasakannya) Penggorokan massal itu tentu saja tidak benar-benar terjadi, bdk Pengantar. Tetapi ceritera tentang pembunuhan itupun tidak bermaksud membakar dan membenarkan nafsu balas dendam. Hal ihwal yang tidak masuk akal, jumlah yang seenak-enaknya dibesar-besarkan dan tekanan ceritera sendiri menyingkapkan maksud penulis: ia ingin memperlihatkan (seperti kerap kali terjadi dalam Alkitab) bagaimana nasib orang terbalik menguntungkan bagi mereka yang tertindas. Maksud itu terungkap dalam sebuah ceritera yang sesuai dengan alam pikiran orang dahulu, seperti juga terungkap dalam ceritera-ceritera tentang peperangan. Selebihnya penulis mengetrapkan hukum pembalasan.
(0.13) (Mat 21:33) (jerusalem) Perumpamaan ini lebih-lebih suatu alegoria. Tiap-tiap unsur cerita ini mempunyai makna sendiri-sendiri: tuan tanah itu ialah Allah; kebun anggur tidak lain kecuali bangsa terpilih, Israel, bdk Yes 5:1; hamba-hamba itu ialah para nabi, dan anaknya tidak lain kecuali Yesus, yang dibunuh di luar tembok Yerusalem; penggarap-penggarap kebun anggur yang membunuh-bunuh ialah orang Yahudi yang tak percaya; penggarap-penggarap lain yang menyewa kebun anggur itu ialah bangsa-bangsa lain, orang kafir.
(0.13) (Luk 23:34) (jerusalem) Meskipun beberapa naskah penting tidak memuat ayat ini, namun perlu dipertahankan sebagai asli
(0.13) (Est 9:1) (sh: Tuhan di balik penghukuman (Jumat, 29 Juni 2001))
Tuhan di balik penghukuman

Kisah ini merupakan suatu kisah yang mengerikan, penuh dengan darah dan pembunuhan. Jumlah musuh orang Yahudi yang terbunuh dalam benteng Susan pada hari pertama 500 jiwa (6) dan pada hari kedua bertambah sebanyak 300 jiwa (15). Sedangkan di daerah kerajaan yang lain tercatat 75.000 jiwa (16).

Mengapa Tuhan mengizinkan pembantaian seperti ini? Apa yang sesungguhnya terjadi? Untuk dapat menjawab hal ini marilah kita memperhatikan pengulangan kata berikut: "memukulnya dengan pedang", "membunuh", "dibunuh", "terbunuh" (5, 6, 10, 11, 12, 15, 16) yang juga memiliki konotasi penghukuman Tuhan atas musuh- musuh-Nya seperti terdapat dalam Kel. 13:15 "Tuhan membunuh semua anak-anak sulung di Mesir". Bagian ini menegaskan kepada kita bahwa sebagaimana Tuhan dulu membunuh anak-anak sulung Mesir (Kel. 13:15), demikian pula pada masa pemerintahan Ahasyweros Ia membunuh orang-orang Amalek -- musuh-Nya melalui tangan orang Yahudi dalam pertempuran yang tak terelakkan lagi. Kisah Ester ini mencatat kisah pengadilan Tuhan, dimana Tuhan Raja segala raja membangkitkan orang-orang Yahudi untuk menjatuhkan hukuman atas orang-orang Amalek.

Bagian ini tidaklah berbicara tentang kejahatan perang dan pelanggaran hak azasi manusia yang diprakarsai Ester dan Mordekhai, tetapi suatu tekad dan kebulatan hati untuk menyelesaikan tanggung jawab yang telah mereka terima. Ester dan Mordekhai mengerti untuk apa mereka ditempatkan pada posisi seperti sekarang ini. Mereka bertanggungjawab untuk menyelesaikan perintah Allah yang diabaikan oleh raja Saul (bdk. 1Sam 15:1-3, 7-9, 17-19). Karena alasan inilah maka orang Yahudi tidak mengulurkan tangan terhadap barang-barang rampasan (10, 15, 16) walaupun hal itu adalah hak mereka yang sah secara hukum Persia (8:11). Orang Yahudi tidak mengulang ketidaksetiaan raja Saul yang mengambil dan tidak membinasakan segala harta milik bangsa Amalek (bdk. 1Sam 15:9, 19).

Renungkan: Apakah Anda memiliki sikap hidup yang takut akan Tuhan dan hidup dalam kebenaran? Jangan anggap enteng pengadilan Tuhan! Kiranya kesadaran akan keadilan dan penghakiman Allah mendorong kita untuk senantiasa mengintrospeksi diri, hidup dalam kebenaran, dan terus- menerus bertekad memperjuangkan keadilan.

(0.13) (Yoh 7:10) (sh: Yesus menyebabkan manusia terbagi dua kelompok (Senin, 14 Januari 2002))
Yesus menyebabkan manusia terbagi dua kelompok

Kesaksian Yesus membagi manusia menjadi dua kelompok. Sebagian percaya kepada-Nya. Sebagian lagi menolak-Nya. Dalam renungan hari ini, penulis Injil Yohanes melukiskan kedua kelompok ini.

Yang pertama, kelompok yang tidak percaya kepada-Nya. Kelompok yang tidak percaya terdiri dari: orang banyak (ayat 12,20), pemimpin-pemimpin agama (ayat 15-24) dan sebagian masyarakat Yerusalem (ayat 25-27). Orang banyak tidak sampai percaya kepada Yesus. Sebagian mereka hanya berpendapat bahwa Yesus adalah orang baik (ayat 12), sementara pemimpin-pemimpin memberikan penolakan yang lebih keras. Sebagian warga Yerusalem menolak-Nya. Bahkan mereka siap untuk berbeda pendapat dengan pemimpin-pemimpin agama seandainya mereka menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias (ayat 26). Dalam pandangan mereka Yesus tidak mungkin seorang Mesias karena mereka tahu dari mana asal-Nya (ayat 27). Dalam kesaksian Yesus kepada orang-orang di di Bait Allah (ayat 14), ada satu hal yang sangat penting sekali. Yesus mengatakan bahwa mereka membunuh-Nya (ayat 19). Kata yang dipakai bukan dalam bentuk kata kerja masa depan, melainkan bentuk kata kerja sekarang.

Apa maksudnya? Dalam kalimat sebelumnya Yesus mengatakan bahwa mereka tidak menjalankan hukum Musa (ayat 19). Pembacaan Yohanes (ayat 5:39,46-47) telah mengajarkan bahwa Kitab Suci dan tulisan-tulisan Musa bersaksi tentang Yesus. Kitab Suci menyatakan potret Yesus. Jika mereka tidak melakukan hukum Musa, ini sebenarnya sama dengan membunuh Yesus. Penolakan terhadap Yesus yang tergambar dalam Kitab Suci dan tulisan Musa sama dengan membunuh-Nya. Dengan perkataan lain, ketidakpercayaan kepada Yesus berarti membunuh Yesus.

Yang kedua, kelompok yang percaya kepada-Nya yang terdiri dari orang banyak (ayat 31). Orang banyak ini percaya karena melihat banyak tanda-tanda yang menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias dan Anak Allah yang diutus Bapa ke dalam dunia (ayat 28-29).

Renungkan: Kesaksian tentang Yesus tidak hanya membawa penolakan, namun juga penderitaan. Maukah kita menderita bagi nama-Nya? Tidak semua orang diberi kehormatan menjadi seorang martir. Jika kesempatan untuk menjadi martir terbuka, terimalah dengan sukacita!

(0.13) (2Sam 21:1) (full: TERJADILAH KELAPARAN. )

Nas : 2Sam 21:1

Pasal 2Sam 21:1-24:25 berisi kisah-kisah pelengkap yang berkaitan dengan masa pemerintahan Daud. Kisah-kisah itu tidak disajikan sesuai dengan urutan peristiwa; sebaliknya kisah-kisah itu merupakan lampiran dari 1 dan 2 Samuel. Beberapa peristiwa yang tercantum terjadi pada bagian awal pemerintahan Daud.

(0.13) (Hak 9:22) (sh: Akan jadi seru dan laku andaikata kisah perang ini disinetronkan. (Kamis, 16 Oktober 1997))
Akan jadi seru dan laku andaikata kisah perang ini disinetronkan.

Bukankah orang suka menonton adegan berdarah, dendam kesumat, kekerasan dan sejenisnya?

Kekuasaan manusia ada batasnya. Tiga tahun Abimelekh memerintah sebagai raja. Kemudian muncullah cerita perang yang panjang. Pembangunan ke arah masyarakat sejahtera, adil dan makmur tidak disebut sama sekali. Mungkin pembangunan itu ada, tetapi tidak seberapa. Agaknya yang perlu bagi dia adalah kekuasaan demi kekuasaan, tetapi kurang memperhatikan kesejahteraan rakyat. Ini peringatan telak bagi saya, Anda dan setiap penguasa. Untuk menopang kekuasaan, diperlukan ketulusan, kejujuran, hikmat ilahi, sistem yang baik.

Pembalasan adalah hak Allah. Allah dapat membiarkan berlakunya hukum sebab-akibat terhadap penguasa dan rakyat. Bukan Allah yang jahat, tetapi dalam hal apa pun selalu ada akibat dari kejahatan. Itu dapat kita simak dengan gamblang dalam kisah Kain yang membunuh Habel. Kisah itu adalah bapa dari semua kisah pembunuhan, pembantaian, dan kekerasan lain. Allah yang membalas kejahatan Abimelekh yang tak menghormati ayahnya dan membunuh saudara-saudaranya, bukan pendendam. Allah bertindak adil, memberi yang setimpal dengan yang telah dipilih Abimelekh sendiri.

(0.13) (2Sam 9:1) (sh: Kasih persahabatan. (Senin, 22 Juni 1998))
Kasih persahabatan.

Persahabatan Daud dengan Yonatan dinampakkan juga kepada anak Yonatan, Mefibosyet. Kebiasaan saat itu, seorang raja yang menang, membunuh semua anggota keluarga raja yang dikalahkannya. Mereka diangap ancaman karena dapat saja suatu saat memberontak. Bagi Daud, membagikan kasih Allah dan memelihara kesetiakawanan adalah lebih utama daripada keinginan mempertahankan takhta kerajaan. Kasih Allah itulah yang mendasari persahabatannya dengan Yonatan. Persabahatan Kristen yang benar dan langgeng pun didasarkan pada kasih Allah.

Kasih menjadi nyata. Kasih Allah ini dinampakkan Daud bukan hanya dengan cara tidak membunuh Mefiboset, tetapi ia memberikan seluruh milik Saul kepadanya dan mengijinkannya makan semeja dengan Daud. Yang diterima oleh Mefiboset ini adalah sesuatu yang luar biasa. Mefisboset merasa ia hanya layak diperlakukan seperti bangkai anjing, tetapi Daud memberikan kehormatan yang luar biasa. Kasih sejati seperti yang dinyatakan oleh Daud dengan memberikan yang istimewa, bukan sesuatu yang bekas dan tidak berharga.

Renungkan: Persahabatan yang didasari kasih Allah menjadi berkat yang besar bagi sahabat kita.

Doakan: orang-orang yang dikhianati sahabatnya.

(0.13) (2Sam 18:1) (sh: Konsolidasi dan koordinasi. (Rabu, 08 Juli 1998))
Konsolidasi dan koordinasi.

Selama beberapa waktu Daud sempat menjadi tidak tegas dan mengalami kelesuan moral (dalam menghadapi masalah Amnon yang memperkosa Tamar, dan pembunuhan Amnon oleh Absalom). Kini dia bangkit, dan sebagaimana dahulu, dia mengambil alih pimpinan, mengadakan konsolidasi dan koordinasi secara rinci. Bahkan dia sendiri Siap ikut berperang, walau akhirnya dia bersedia juga mendengar usul para prajuritnya untuk tidak ikut berperang. Namun di sela-sela kerunyaman situasi, kelembutan hati Daud terhadap Absalom tetap nampak. Dia tidak menghendaki Absalom diperlakukan kasar, dan hal itu diperintahkannya di depan umum.

Hukum perang. Sebagai tentara profesional, Yoab hanya mengenal kaidah, membunuh atau dibunuh. Karenanya dia begitu antusias untuk menyelesaikan perang saudara ini dengan membunuh Absalom. Yoab melupakan kaidah hukum perang lainnya yaitu bahwa suka tidak suka, setuju atau tidak, perintah atasan haruslah dilaksanakan. Tindakan Yoab itu demi negara atau demi melampiaskan dendam? Memang peperangan acapkali dilihat sebagai kesempatan untuk melampiaskan dendam dan demi negara dijadikan dalih untuk membenarkan perbuatan tersebut.

Renungkan: Umat Tuhan tidak menganut etika "tujuan menghalalkan cara".

(0.13) (2Sam 23:8) (sh: Tak bisa seorang diri. (Selasa, 21 Juli 1998))
Tak bisa seorang diri.

Siapa tidak mengenal kehebatan Daud? Namun Daud tidak mungkin berhasil tanpa bantuan orang-orang lain. Kita membaca begitu banyak nama orang yang pernah membantu dia. Mereka bukan semata-mata melakukan pekerjaan remeh bagi Daud, sebab mereka mempertaruhkan nyawa mereka. Ada yang memimpin pertempuran melawan delapan ratus orang musuh. Ada yang membunuh begitu banyak sampai tangannya lesu. Ada yang menerobos perkemahan musuh demi air, menewaskan para pahlawan musuh, membunuh singa dan pasti masih banyak lagi.

Alat dalam tangan Tuhan. Para pahlawan Daud itu adalah alat di tangan Tuhan. Tuhanlah yang telah membangkitkan semangat juang sehingga mereka memiliki kesediaan berkorban. Daud menghargai pengorbanan mereka, sehingga pernah tak sampai hati meminum air yang diambil dengan susah payah dari perkemahan musuh. Daud lalu mempersembahkannya sebagai korban curahan kepada Tuhan. Agaknya Daud menghubungkan setiap pengorbanan para pahlawannya dengan campur tangan Tuhan. Apakah kita juga membiarkan diri berbuat demikian dalam hidup ini?

Renungkan: Dalam hidup sehari-hari saja kita membutuhkan orang lain, apalagi jika harus menghadapi perkara yang besar.

(0.13) (Kis 12:1) (sh: Keterbatasan kuasa penguasa (Jumat, 18 Juni 1999))
Keterbatasan kuasa penguasa

Dalam rangka menyenangkan hati orang Yahudi -- dengan tujuan menciptakan suasana tenang di daerah kekuasaannya -- Herodes membuat rencana lebih lanjut, setelah berhasil membunuh Yakobus. Petrus ditangkap dan dipenjarakan di bawah penjagaan yang ketat. Situasi nampaknya sangat gawat dan tak berpengharapan. Berdasarkan pengalaman yang menimpa Yakobus, tidak ada kemungkinan bagi Petrus untuk melarikan diri. Meskipun mustahil menggunakan kekuatan fisik, ada kekuatan doa yang mampu mengalahkan kekuatan penguasa. Petrus dilepaskan secara ajaib ketika dia di penjara (5:19).

Hukuman bagi yang tidak menghormati Tuhan. Dua komunitas saling beradu. Gereja dengan doanya melawan dunia dengan pedang dan kekuasaannya. Herodes yang memulai dengan gemilang ketika membunuh Yakobus, sesungguhnya tidak berdaya -- yang tampak ketika Petrus berhasil meloloskan diri, dan ketika dia harus menemui ajalnya secara mengenaskan. Orang yang tidak menghormati Allah akan berakhir dalam kehinaan. Allah berkuasa untuk membiarkan kekuatan dunia menang sementara waktu, menekan gereja-Nya dan menghalangi pemberitaan Injil. Namun pada akhirnya, kekuasaan mereka akan hancur dan kemegahannya akan luntur. Maju terus Gereja Tuhan!



TIP #25: Tekan Tombol pada halaman Studi Kamus untuk melihat bahan lain berbahasa inggris. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA