Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 101 - 120 dari 204 ayat untuk terbuka [Pencarian Tepat] (0.002 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.16627432424242) (Mzm 119:161) (sh: Jiwaku memuji-Mu (Senin, 30 Agustus 1999))
Jiwaku memuji-Mu

Jiwaku memuji-Mu. Mazmur yang panjang ini diakhiri dengan bait yang penuh pujian. Pujian ini lahir bukan dari pengalaman pemazmur yang telah bebas dari segala penderitaan dan penindasan, melainkan dari keputusan pemazmur untuk tetap berpegang pada firman-Nya, yang menjadi kesukaan selama hidupnya. Pengalaman pahit dalam hidupnya tak sedikit pun menggeser/menggoyahkan tekadnya untuk melangkah sesuai dengan firman-Nya. Apa pun yang terjadi, firman-Nya tetap terpenting dan terutama dalam hidupnya. Ketika hati kita penuh pujian, karena firman-Nya yang memimpin langkah hidup kita, maka kita pasti akan dimampukan untuk menatap pergumulan dengan iman pengharapan bahwa Tuhan beserta kita.

Respons terhadap firman Tuhan. Pemazmur telah memberi teladan praktis dalam memberi respons terhadap firman Tuhan, sehingga pengalaman kerohaniannya diperkaya dengan hadirnya kuasa dan keajaiban firman-Nya. Bagaimana respons kita terhadap kekayaan firman yang baru tiap hari? Adakah firman itu membentuk dan memurnikan hidup kita? Hal ini akan menjadi pengalaman kerohanian kita bila kita mau hidup terbuka di hadapan-Nya, rela dibersihkan dan dipimpin firman kebenaran-Nya, sehingga kita semakin peka akan dosa-dosa kita dan mengarahkan diri pada jalan-Nya.

(0.16627432424242) (Mzm 134:1) (sh: Memuji dan melakukan kehendak-Nya (Senin, 13 September 1999))
Memuji dan melakukan kehendak-Nya

Memuji dan melakukan kehendak-Nya. Pemazmur mengajak semua hamba Tuhan untuk datang beribadah kepada-Nya, memuji dengan nyanyian pujian yang dilakukan tidak hanya pada siang hari, tetapi juga malam hari. Bahkan pemazmur menyejajarkan seruan untuk memuji Tuhan dengan seruan untuk melakukan kehendak-Nya. Semua orang beriman yang hidup penuh ketaatan dan kesetiaan memenuhi kehendak-Nya, juga akan menaikkan pujian yang lahir dari hidup penuh syukur kepada Tuhan. Wajarlah bila segenap hidup kita ditujukan untuk menjadi pujian bagi Tuhan, sebab apa pun bentuk kegiatan yang kita lakukan seharusnyalah demi kemuliaan-Nya.

Melayani siapa? Seringkali kita terlibat dalam berbagai bidang pelayanan, baik di gereja, kampus, yayasan, atau lembaga, namun sungguhkah kita melayani Tuhan? Atau pada kenyataannya, ternyata kita sedang melayani orang untuk mendapat pujian, atau melayani program sehingga merasakan kejenuhan atau frustasi ketika gagal mencapai sasaran, atau melayani diri sendiri untuk mendapatkan penerimaan diri, dlsb.? Keberanian kita untuk mengoreksi motivasi pelayanan dan terbuka untuk mengakui kelemahan dan kesalahan akan membantu kita untuk menemukan motivasi yang sesungguhnya. Milikilah motivasi yang murni untuk melayani Dia.

(0.16627432424242) (Mzm 139:1) (sh: Tak ada yang tersembunyi (Sabtu, 18 September 1999))
Tak ada yang tersembunyi

Tak ada yang tersembunyi. Hal apakah yang sangat mempengaruhi hidup seseorang? Menurut pemazmur, pikiran, perenungan, dan pengenalan akan Allah berdampak besar dalam kehidupan seseorang. Seluruh keberadaan hidup kita dari yang nampak sampai yang tersembunyi, terbuka di hadapan Allah. Tak seorang pun dapat menyembunyikan diri atau menjauh dari Tuhan. Allah memperhatikan masing-masing pribadi sejak masih dalam kandungan, bayi, anak-anak hingga dewasa. Karena itu Allah sangat mengharapkan kejujuran dan keterbukaan kita di hadapan-Nya. Betapa bermaknanya hidup pribadi seseorang di hadapan Allah!

Kemahatahuan Allah. Kemahatahuan dan kedekatan Allah bukan untuk menangkap kita yang berdosa agar tidak luput dari hukuman-Nya. Justru sebaliknya, Ia akan menjaga dan menuntun kita untuk mencapai yang terbaik. Di mana pun kita berada, ada rasa aman di dalam perlindungan-Nya. Kadang sulit bagi kita untuk mengenal pikiran Allah. Bila kita mau menghitungnya, kita akan menyadari bahwa semua yang terjadi dalam hidup kita adalah karena Ia mengizinkan dan Ia tetap bersama dengan kita untuk menghadapinya

Doa: Allah yang Maha Tahu, selidikilah diriku, dan tuntunlah aku di jalan-Mu.

(0.16627432424242) (Ams 1:8) (sh: Jalan pintas (Minggu, 16 November 2003))
Jalan pintas

Jalan pintas. “Jalan pintas” seringkali menjadi solusi bagi orang-orang yang ingin cepat memperoleh hasil atas usahanya. Misalnya, kaya dalam waktu singkat, menjadi juara dengan usaha minimal, cantik dengan perombakan sekejap, dan lain sebagainya. Jalan pintas tidak selalu merupakan jalan dosa; namun mentalitas jalan pintas berpotensi besar membawa orang ke jalan dosa. Loba atau tamak adalah salah satu buah mentalitas jalan pintas. Orang yang loba mudah terpeleset jatuh ke lubang dosa. Ia menghalalkan segala cara demi hasil yang memuaskan. Ia tidak segan mengorbankan kepentingan bahkan nyawa orang lain guna mencapai tujuannya (ayat 11-14).Firman Tuhan mengajarkan bahwa sebenarnya orang yang menempuh jalan pintas sedang “menghadang darahnya sendiri dan mengintai nyawanya sendiri.” (ayat 18) Artinya, orang ini tengah berjalan menuju kematian. Ia lupa bahwa Tuhan melihat dan mencatat perbuatannya. Suatu hari kelak, Tuhan akan membuat perhitungan dengannya. Kalaupun sekarang Tuhan belum bertindak, itu dikarenakan Tuhan sabar dan sedang memberinya kesempatan untuk bertobat. Hitler adalah orang yang tamak akan kekuasaan, ingin menguasai seluruh dunia dalam genggaman tangannya. Akan tetapi bagaimana akhir hidup Hitler? Bunuh diri dan semua hasil usahanya lepas dari genggaman tangannya. Orang yang bijak adalah orang yang menerima porsi yang Tuhan tentukan baginya.

Renungkan: Jika jalan pintas terbuka, bertanyalah kepada Tuhan, “Apakah ini jalan-Mu”? Jika bukan, tinggalkanlah jalan itu.

(0.16627432424242) (Ams 1:20) (sh: Dua pilihan (Rabu, 21 Juli 1999))
Dua pilihan

Dua pilihan. Dua kualitas hidup yang kontras, yaitu: bebal dan berhikmat, adalah akibat dua sikap memilih yang bertentangan. Hikmat terbuka, bahkan aktif mengundang setiap orang, seumpama penjaja barang di pasar-pasar. Orang yang menutup telinga terhadap undangan tersebut, menutup juga kemungkinan untuk memiliki dan menjalani kehidupan yang berbahagia. Hanya orang yang menerima undangan itu dengan segala konsekuensinya, yang akan memiliki kehidupan terpuji.

Respons aktif. Kehidupan tidak dapat berjalan dengan sendirinya, seumpama menjalani "nasib" yang tak mungkin terubahkan. Tetapi kehidupan adalah pengalaman-pengalaman yang nyata, hasil pengambilan keputusan dan kerelaan menerima akibatnya. Orang yang berpengalaman memiliki semua itu sebagai "nasib" baiknya. Sebaliknya orang yang bebal, gagal dalam hidup, terbuang dari Tuhan, tidak disebabkan oleh "nasib" buruknya. Allah telah menawarkan hikmat-Nya, yang selayaknya disambut secara aktif dalam bentuk memperhatikan, memilih takut akan Tuhan, menerima nasihat, dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Pilihan kita pada masa kini akan menjadi "nasib" kita kelak!

Doa: Ya Tuhan, berikanku hikmat-Mu, agar aku dituntunnya dalam hidup terang firman-Mu.

(0.16627432424242) (Ams 2:1) (sh: Sikap terhadap hikmat (Kamis, 22 Juli 1999))
Sikap terhadap hikmat

Sikap terhadap hikmat. Serentetan petunjuk mengenai sikap yang benar terhadap hikmat dipaparkan penulis dari ayat 1 sampai 4. Mencermati semua sikap ini, kita belajar bahwa untuk memperoleh hikmat, harus ada usaha yang serius, tidak mengenal lelah, bersemangat, dan terbuka untuk dipimpin oleh hikmat. Mencari hikmat melibatkan pikiran, indera, hati, dan kemauan. Sikap ini dimiliki oleh orang yang tahu dan yakin bahwa hikmat yang didasari takut akan Tuhan adalah hikmat yang berharga bagi hidupnya. Karena hikmat bersumber pada Allah, maka kita perlu menyediakan waktu untuk mendengar firman-Nya dengan teratur dan sungguh-sungguh. Kita perlu membuka hati dan pikiran kita mempelajari firman Tuhan. Kita perlu menyediakan waktu untuk bersekutu dengan Tuhan di dalam doa dan persekutuan pribadi, dan melakukan firman Tuhan setiap hari.

Berkat dari sikap yang berhikmat. Jalan hidup orang yang berhikmat jauh berbeda dengan orang yang tidak memiliki hikmat. Hikmat akan menuntun, sehingga kita tidak berjalan di jalan jahat; hikmat akan menguatkan sehingga kita tidak tergoda perempuan jalang. Dengan hikmat pula kita akan hidup bermoral tinggi dan luhur, dan yang terutama kita akan memiliki pengenalan akan Tuhan.

Renungkan: Siapa berhikmat, akan memiliki norma hidup sesuai dengan Allah.

(0.16627432424242) (Yes 26:1) (sh: Tuhan, penjaga dan pelindung. (Selasa, 17 November 1998))
Tuhan, penjaga dan pelindung.

Tuhan, penjaga dan pelindung.
Dengan tegas dan jelas, Yesaya mengatakan, ia melihat Allah diproklamasikan sebagai Gunung Batu yang kekal, Penyelamat dan Pemberi damai sejahtera bagi manusia yang percaya dengan hati teguh, yang lurus jalannya. Gambaran istimewa ini menunjukkan bahwa Allahlah sang Pejuang yang meruntuhkan kubu-kubu benteng musuh. Dia membuka semua ketertutupan menjadi jalan-jalan, pintu-pintu yang terbuka bagi umat-Nya. Kebangkitan pun terbentang di hadapan umat-Nya sebagai karya diri-Nya di tengah kenyataan sejarah dunia.

Titik tolak iman. Gereja berdiri di atas puncak proklamasi karya keselamatan Allah yang dikaryakan dalam diri Yesus Kristus. Kebangkitan-Nya memberi dan mengokohkan titik tolak iman Gereja. Iman yang berpangkal pada keselamatan, dan yang di dalam-Nya ada pengharapan: yang mati dibangkitkan, yang runtuh dibangunkan, yang usang diperbarui, yang hancur dipulihkan. Karena itu gereja harus berani memberitakan pengharapan besar itu. Jangan takut, dan putus asa sebab yang diberitakan bukanlah isapan jempol melainkan karya besar tentang kebenaran yang berlaku sepanjang abad dan masa.

Doa: Terima kasih ya Tuhan, atas nubuatan yang Kau genapi dalam sejarah-Mu.

(0.16627432424242) (Yes 33:7) (sh: Mempengaruhi dan mengubah. (Senin, 30 November 1998))
Mempengaruhi dan mengubah.

Mempengaruhi dan mengubah.
Intervensi (campur tangan) Allah atas dunia ini tidak terbatas pada musuh-musuh umat-Nya, tetapi juga terhadap segala bentuk kejahatan. Api Tuhan menyeleksi yang murni dan yang palsu. Siapa yang tahan terhadap api Tuhan? (ayat 14) Bukan pemeras, penindas, koruptor, pembunuh, melainkan umat yang hidup dalam kebenaran, jujur, setia, taat dan bertanggung jawab (ayat 15, lihat Mat. 3:10-17). Kebenaran dan keadilan Allah ditegakkan, kelaliman, keculasan dimusnahkan! Kuasa dan kedaulatan-Nya tidak saja mampu mempengaruhi dunia, tetapi juga mampu mengubah dunia ini secara radikal.

Menjawab tantangan. Allah telah membumihanguskan segala bentuk kejahatan melalui Anak-Nya, Yesus Kristus. Kalaupun di zaman sekarang ini berbagai ragam kejahatan kembali hadir, berarti umat telah kembali mempersilakan kejahatan hadir dalam kehidupan mereka. Tak adakah respons aktif orang percaya menghadapi situasi ini? Ataukah justru mereka terlibat di dalamnya? Kejahatan telah mempecundangi harkat kemanusiaan orang percaya. Tidakkah kita tertantang untuk mengatasinya? Responilah secara terbuka, jujur dan penuh syukur uluran tangan Tuhan. Hanya dengan cara inilah, orang percaya mampu melahirkan karakter unggul dalam ungkapan-ungkapan kelakuan yang benar.

(0.16627432424242) (Yes 42:18) (sh: Buta dan tuli (Kamis, 04 Februari 1999))
Buta dan tuli

Buta dan tuli. Sekalipun bangsa Israel adalah umat Allah, namun banyak di antara mereka yang menutup mata dan telinga mereka terhadap firman Tuhan. Ketidakpercayaan dan kekerasan hati telah mengaburkan iman mereka. "Siapakah yang buta seperti suruhan-Ku dan tuli seperti hamba Tuhan?" (19c, d). Sungguh sangat menyedihkan bila hamba-hamba Tuhan yang dipakai Tuhan namun mereka sendiri tidak melihat perbuatan Tuhan.

Awal penolakan terhadap Tuhan. Buta dan tuli rohani merupakan awal penolakan terhadap Tuhan. Akibatnya sangat fatal. Hukuman yang dialami Israel merupakan tindakan Tuhan agar mereka mau menyadari kesalahannya. Mereka harus mengakui bahwa mereka telah berdosa, tidak mengikuti jalan yang ditunjukkan-Nya dan tidak mendengarkan pengajaran-Nya. Bagaimana keadaan mata dan telinga rohani kita? Perhatikanlah bahwa Tuhan marah karena ketidaktaatan. Adakah perbuatan kita yang akan membuat Tuhan murka? Seberapa jauh kita mengindahkan atau menyepelekan tindakan Tuhan dalam hidup kita? Bukalah mata dan telinga, agar nyata penyelamatan Tuhan dalam hidup Anda.

Doa: Tuhan, ampunilah aku bila selama ini kurang memperhatikan Engkau. Tolonglah agar telinga, mata serta hatiku selalu terbuka pada-Mu.

(0.16627432424242) (Yes 48:12) (sh: Hubungan timbal balik (Rabu, 17 Februari 1999))
Hubungan timbal balik

Hubungan timbal balik. Ada bagian Allah dan ada bagian kita. Inilah hubungan dua arah yang timbal balik. Allah mengajar kita tentang apa yang memberi faedah dan menuntun kita di jalan yang harus kita tempuh (17). Bagian kita adalah memperhatikan perintah-perintah-Nya (18). Dengan demikian maka damai sejahtera akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaan akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti (18). Hubungan ini dimungkinkan karena Yesus Kristus, Penebus umat-Nya. Betapa mulia dan indahnya bila kita tetap dalam persekutuan dengan Allah, karena di dalamnya terpancar damai sejahtera dan kebahagiaan sejati.

Allah tetap membimbing umat-Nya. Allah tetap bekerja merobohkan perintang-perintang terhadap rencana-Nya (14-16) dan membimbing umat-Nya. Karena itu, barangsiapa merindukan kehidupan yang berbahagia, penuh damai sejahtera dan hidup berkelimpahan (17-19), patutlah setia kepada-Nya dan berpegang pada ajaran-ajaran-Nya. Kini kita mengenal Allah dalam Kristus dan firman-Nya. Marilah kita sepenuhnya bergantung pada kasih karunia Kristus dan sepenuhnya terbuka pada pengajaran firman-Nya.

Doa: Ya, Tuhan Engkaulah satu-satunya sumber damai sejahtera dan kebahagiaan dalam hidup kami.

(0.16627432424242) (Hag 1:12) (sh: Dengarkan Tuhan dan hamba-Nya (Jumat, 17 Desember 1999))
Dengarkan Tuhan dan hamba-Nya

Dengarkan Tuhan dan hamba-Nya. Itulah yang dilakukan oleh bangsa Yehuda setelah 18 tahun mempunyai iman dan prioritas yang salah sebelum mereka berada di jalur yang benar. Sikap dengar-dengaran dimulai dari pemimpin, yaitu bupati dan imam besar, kemudian diikuti oleh seluruh bangsa. Memang sudah menjadi budaya manusia dalam suatu masyarakat dan bangsa, bahwa perubahan dapat terjadi bila ada teladan pemimpin dan respons umat untuk meneladani. Tindakan seperti inilah yang harus ada juga di dalam jemaat masa kini: dengar-dengaran kepada Tuhan dan hamba-Nya yang dimulai dari para pemimpin umat.

Tuhan tahu kebutuhan umat-Nya. Setelah hal-hal rohani dan praktis diungkapkan dan umat Tuhan terbuka matanya untuk membangun Bait Allah, mereka masih memerlukan "sesuatu". "Sesuatu" ini memegang peranan penting dalam mengendalikan motivasi dan dorongan, serta mendukung keadaan umat di tengah-tengah situasi yang tidak mendukung yaitu semangat. Allah memberikan semangat kepada orang-orang yang tepat.

Renungkan: Perkembangan gereja Tuhan harus didukung oleh dua hal: (1) Kehidupan spiritualitas perorangan maupun spiritualitas bersama; (2) Prioritas dan keseimbangan.

(0.16627432424242) (Mat 12:38) (sh: Tanda Ajaib dan keyakinan. (Sabtu, 24 Januari 1998))
Tanda Ajaib dan keyakinan.

Tanda Ajaib dan keyakinan.
Kerap orang berpendapat bahwa semakin banyak tanda ajaib dalam kesaksian Kristen, semakin banyak orang akan dapat diyakinkan. Tuhan Yesus berpendapat lain. Jika si pendengar hanya mau menikmati tanda ajaib, tanpa memiliki keinginan hati untuk mengenal dan menerima Yesus, semua itu akan sia-sia (ayat 39). Kesaksian tersebut tak akan membawa pertobatan baginya (ayat 41b). Tebukti pada orang Farisi. Tanda ajaib tidak selalu dibutuhkan untuk meyakinkan orang. Kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus sendiri sudah merupakan tanda ajaib terbesar dan paling menentukan!

Penuhilah hidup dengan Roh. Ibarat sebuah bejana kosong dan terbuka yang automatis akan terisi apa saja di sekitarnya, hati yang kosong pun akan dimanfaatkan oleh berbagai roh jahat. Perumpamaan ini memberi peringatan akan kesia-siaan orang yang melakukan pertobatan semu atau perbaikan diri dengan upaya moral dan agama tanpa Yesus Kristus. Tanpa diisi oleh Roh Kristus, akan terjadi hal yang sangat fatal sebab roh-roh yang pernah mengisi hati itu akan kembali. Bahkan bertambah jumlahnya tujuh kali. Sebab itu izinkanlah Roh Kudus memperbarui dan mengisi hati kita penuh.

Renungkan: Hidup dalam Roh memampukan kita menangkis berbagai serangan roh dunia.

(0.16627432424242) (Mat 17:1) (sh: Musa, Elia dan Yesus. (Senin, 16 Maret 1998))
Musa, Elia dan Yesus.

Musa, Elia dan Yesus.
Dalam tradisi Perjanjian Lama, umat Tuhan percaya bahwa tokoh Musa dan Elia termasuk tokoh yang sangat penting. Musa adalah nabi yang menerima hukum Tuhan, dan Elia adalah nabi besar yang memperbarui komitmen umat pada hukum Tuhan. Setelah peristiwa pengakuan Petrus, di atas gunung Hermon, Allah menyuarakan kembali bahwa Tuhan Yesus adalah Anak-Nya yang dikasihi-Nya dan meneguhkan kepercayaan para murid. Kristen kini sebenarnya lebih beruntung dari para murid dulu. Yesus sekarang sudah kembali dalam kemuliaan-Nya. Kita mengalami kemuliaan-Nya tiap saat, asal hati kita peka dan terbuka.

Janji-Nya digenapi. Kebenaran bahwa Elia akan datang sebelum Mesias datang, sesungguhnya sudah digenapi Allah. Elia yang dimaksud bukan Elia yang sudah mati. Yohanes Pembaptislah yang dimaksud Allah sebagai pendahulu datangnya Mesias. Janji Allah pasti dan teguh! Apa yang Allah telah katakan, Ia pun akan menggenapinya. Ini sesuai dengan sifat Allah. Allah adalah setia, patut dipercaya. Kristen tidak perlu meragukan janji-janji Allah yang dinyatakan oleh-Nya di dalam Alkitab. Percaya, patuh, dan taat adalah sikap yang benar seorang anggota keluarga Allah.

Doa: Ajar kami untuk selalu mempercayai janji-janji-Mu.

(0.16627432424242) (Mat 27:32) (sh: Pertarungan dahsyat. (Jumat, 10 April 1998))
Pertarungan dahsyat.

Pertarungan dahsyat.
Sesungguhnya tak seorang pun mampu menyelami betapa dahsyat penderitaan dan pertarungan yang Yesus tanggung. Sesudah pergumulan semalam suntuk di Getsemani, kini ia digiring ke bukit tengkorak, Golgota, tempat penghukuman terkeji yang pernah dikenal sejarah manusia. Seraya tersiksa, ia diolok dan disakiti dengan diberi anggur empedu. Ia dihina dengan ditelanjangi, dan jubah ungu-Nya diundi para prajurit. Tetapi lebih dari itu, semua orang menyuarakan suara terakhir Iblis, yang mengolok Dia agar turun menyelamatkan diri-Nya.

Ditolak Allah. Sepanjang hidup-Nya Yesus selalu disertai Allah. Sikap dan tindakan-Nya selalu berkenan kepada Allah, sebab Ia taat penuh kepada kehendak dan firman-firman-Nya. Bila demikian, mengapa ketika Ia mati, Allah meninggalkan Dia? Berbagai kejadian yang orang Yahudi artikan sebagai akhir zaman terjadi waktu itu: gempa bumi, bukit batu terbelah, gelap gulita, kubur terbuka, orang mati bangkit. Apa gerangan yang terjadi? Bukan kematian biasa yang terjadi. Kematian yang seharusnya dialami pada hari penghakiman akhir kelak, itulah yang sedang Yesus tanggung. Untuk kita!

Renungkan: Iblis telah berusaha kuat menghalangi Yesus menerima salib, kini pun merintangi manusia memeluk iman salib Yesus.

(0.16627432424242) (Mrk 12:28) (sh: Yang seharusnya diutamakan: kasih! (Minggu, 6 April 2003))
Yang seharusnya diutamakan: kasih!

Yang seharusnya diutamakan: kasih! Sebagian saudara-saudari kita di Barat sudah berani memakai suatu istilah yang sangat jujur: church industry (terjemahan bebas: industri rohani). Makna istilah ini luas, dan tidak dengan sendirinya berkonotasi buruk. Bait Allah dengan berbagai institusinya seperti korban bakaran dan sembelihan juga adalah salah satu contoh "industri rohani" pada zaman Yesus. Semuanya dipakai Allah untuk menjadi berkat bagi umat-Nya. Tetapi semuanya juga terbuka kepada penyelewengan, ketika entah institusi korban bakaran, penerbitan SH, buku/kaset rohani dll. dilakukan semata hanya demi memenuhi kebutuhan religiositas belaka, baik yang bersifat formal ataupun emosional (atau malah cari untung!), dan bukan agar umat makin mengasihi Allah dan sesamanya dalam kasih yang sejati dan hidup.

Penyelewengan seperti ini yang berkali-kali dikecam para nabi, dan terakhir oleh Yesus sendiri (lht. pasal 7). Ini juga disadari oleh sang ahli Taurat. Hal yang paling utama adalah pengajaran yang dikutip dari Ul. 6:4-5, mengasihi Allah, dan mengasihi sesama, bukan pemuasan kebutuhan rohani yang emosional/formal. Lubang jebakan inilah yang mengintai Kristen masa kini. Kasih yang konsisten terhadap Allah dan manusia adalah yang terutama dalam hidup Kristen. Tanpanya, Kristen hanya akan menjadi pendusta rohani dan jauh dari Kerajaan Allah.

Renungkan: Tugas kita: mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran (I Yoh. 3:18).

(0.16627432424242) (Mrk 16:1) (sh: Kematian bukan akhir kehidupan (Minggu, 20 April 2003))
Kematian bukan akhir kehidupan

Kematian bukan akhir kehidupan. Kematian Yesus meninggalkan kesedihan mendalam di hati para pengikut-Nya. Sebagai wujud kasih dan kesetiaan kepada Yesus, para wanita pergi ke kubur untuk meminyaki dan merempah-rempahi jenazah Yesus. Mereka sama sekali tidak menduga apalagi berharap bahwa Yesus akan bangkit.

Namun ketika mereka tiba, batu di pintu kubur itu telah terguling, dan kubur Yesus telah terbuka. Mereka tidak menjumpai mayat Yesus di dalamnya, melainkan menjumpai seorang muda yang memberitahukan bahwa Yesus tidak ada lagi sebab Ia telah bangkit. Selanjutnya ia berpesan agar mereka memberitahukan kepada murid-murid bahwa Yesus telah bangkit dan Ia mendahului mereka ke Galilea.

"Ia telah bangkit, Ia tidak ada di sini". Perkataan ini mengandung dua pengertian. Pertama, bahwa Yesus tidak mati. Ia hidup kembali, karena Ia adalah sumber hidup itu. Ia telah menang atas maut. Karena itu Ia tidak lagi berbaring di tempat kematian itu.

Kedua, hati yang tadinya dirundung duka mendalam, berganti sukacita. Sinar paskah mulai bercahaya, kegelapan mulai sirna. Patutlah kiranya bila sekarang ini kita pun menyambut berita tentang kebangkitan Yesus dengan takut dan iman.

Renungkan: Kebangkitan Yesus memberikan kepada kita pengharapan akan masa depan yang gemilang. Semua tantangan dan pergumulan tidak lagi dihadapi dengan perasaan putus asa melainkan dengan keyakinan dan harapan bahwa Yesus telah menang atas dosa.

(0.16627432424242) (Yoh 9:24) (sh: Si buta melihat (Senin, 25 Januari 1999))
Si buta melihat

Si buta melihat. Ketika si buta dibuka matanya oleh Sang Pencipta, ia bersaksi "aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat." Tetapi ketika ditanya proses kesembuhannya, ia mengatakan bahwa mereka tidak akan mau mendengar penjelasannya. Karena itu, ketika ditanya oleh mereka tentang mukjizat yang dialaminya, ia menegaskan bahwa hanya seorang yang berasal dari Allah yang berkuasa memelekkan mata orang yang lahir buta. Orang itu melihat kebenaran, namun Tuhan Yesus mengatakan mereka buta. Sebaliknya, si buta yang dibukakan matanya, mampu melihat kebenaran yang sejati di dalam Dia.

Yang melihat si Buta. Tuhan Yesus memperkenalkan diri-Nya sebagai Anak Manusia, yang membuka mata buta dan yang menghakimi mereka yang menganggap diri melihat, tetapi sebenarnya mereka "buta." Mata yang dibukakan hingga dapat melihat terang adalah karya ilahi. Tak seorang pun dapat melihat kebenaran melalui Taurat Musa dengan usahanya sendiri. "Mata buta yang terbuka adalah mukjizat Tuhan, Sang Pemberi Hukum, yang berkenan membukakan diri-Nya untuk dilihat si buta." Apa yang dimengerti orang Farisi tentang "buta" dan "melihat" adalah dalam pengertian hurufiah, sedangkan yang dimaksudkan Tuhan Yesus adalah makna rohani.

(0.16627432424242) (Rm 1:5) (sh: Bagi semua bangsa. (Jumat, 8 Mei 1998))
Bagi semua bangsa.

Bagi semua bangsa.
Sebagai orang Ibrani suku Benyamin yang taat, Paulus tadinya menganggap status rohani mereka sesuatu yang eksklusif. Sesudah cahaya kemuliaan Kristus membutakan matanya sesaat, mata hatinya terbuka untuk melihat bahwa jangkauan kasih penyelamatan Allah dalam Yesus Kristus itu seluas isi dunia ini. Kasih Allah tidak membeda-bedakan. Ia ingin semua bangsa menikmati keselamatan. Keselamatan itu disediakan-Nya di dalam Yesus Kristus. Itulah panggilan semua hamba Allah sejati, menuntun orang dari bangsa apa pun untuk percaya dan taat kepada Yesus Kristus (ayat 5).

Milik Kristus. Roma saat itu adalah ibukota Kerajaan Romawi. Semua ada di sana kemegahan, kekuasaan, keindahan, kekayaan, juga berbagai kebejadan dosa dan bermacam corak agama. Jemaat di Roma kebanyakan berasal dari suku dan bangsa bukan Ibrani dari tingkat sosial yang tidak berarti. Menurut orang Yahudi mereka bukan umat Allah. Menurut penduduk terhormat Roma, mereka orang-orang tak berarti. Tetapi menurut firman Allah, mereka adalah milik Kristus. Kita pun demikian. Yang beriman kepada Kristus adalah milik Kristus, dikasihi Allah dan sedang dikuduskan-Nya terus menerus (ayat 7).

Renungkan: Apa yang menyerta Anda senantiasa sejak Kristus menjadi Tuhan hidup Anda (ayat 7b)?

Doa: Sungguh tak terjangkau hikmat dan kasihMu, o Allah.

(0.16627432424242) (1Kor 14:26) (sh: Ibadah perlu aturan. (Rabu, 10 September 1997))
Ibadah perlu aturan.

Ibadah perlu aturan.
Ibadah ditujukan kepada Allah, untuk memuliakan dan menyukakan Dia, bukan kita. Semakin ibadah kita menyukakan Allah, semakin ibadah itu akan berdampak positif pula pada pendewasaan dan kesukaan hidup umat. Niat baik tidak dengan sendirinya menjamin bahwa cara kita beribadah akan benar pula. Itu sebabnya ibadah pun perlu aturan. Aturan itu tidak dibuat untuk menghambat melainkan untuk membangun ibadah yang benar di hadapan Allah.

Tertib saling membangun. Berjumpa Tuhan adalah suatu kesukaan yang tak terperikan. Karena itu, ibadah pastilah bersuasana gembira dan spontan. Namun Allah juga adalah Allah yang kudus dan tertib. Karena itu, ibadah pastilah bersuasana tertib dan hormat. Aturan yang Paulus berikan ditujukan untuk membangun suasana demikian. Dalam ibadah harus selalu terjadi pelayanan berbagai karunia rohani oleh masing-masing warga jemaat. Namun harus bergiliran tertib.

Renungkan: Bila mengutamakan kemanusiaan, ibadah selalu akan cenderung spontan tidak tertib atau tertib tanpa gairah dan keterlibatan.

Doa: Ya Roh Kudus, tuntunlah kami beribadah secara tertib dan terbuka untuk saling membangun.

(0.16627432424242) (2Kor 6:11) (sh: Membuka hati. (Sabtu, 12 September 1998))
Membuka hati.

Membuka hati.
Hubungan baik dapat berubah menjadi permusuhan oleh salah paham atau kurang pengertian. Rasul Paulus mengalami ini. Jemaat Korintus ragu tentang kemurnian hati Paulus dalam Pekabaran Injil. Kecurigaan itu tercampur oleh kecenderungan jemaat menilai hamba Tuhan menurut penilaian duniawi (bdk. I Kor. 3). Rupa-rupanya ada sekelompok pengajar yang menjelek-jelekkan Paulus. Untuk mengatasi hal ini, Rasul Paulus mengajak jemaat membuka diri (ayat 11-12). Sikap terbuka sangat diperlukan untuk mencegah salah paham, untuk menyatukan pandangan, sehingga kehidupan pelayanan dan kesaksian iman kita dapat berjalan dengan baik.

Hidup dalam kekudusan. Hidup kudus berarti hidup yang dikhususkan bagi Tuhan. Tujuan utama penyelamatan ialah agar orang dilepaskan dari dosa, dikeluarkan dari jalan-jalan hidup yang salah, dikhususkan dan dikuduskan bagi Tuhan saja. Dengan meninggalkan jalan hidup duniawi yang berontak melawan Allah, kita ada dalam posisi anak-anak Allah (ayat 17-18). Dengan demikian, kita dimungkinkan memikul tanggungjawab dan peran yang besar bagi dunia, dan membuat dunia ini membuka hati kepada Allah dengan janji keselamatan-Nya.

Doa: Kiranya hati kami tertuju ke dunia bukan untuk berzinah rohani tetapi untuk mengasihi dengan kasih ilahiMu.



TIP #07: Klik ikon untuk mendengarkan pasal yang sedang Anda tampilkan. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA