Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1241 - 1260 dari 1814 ayat untuk kudus [Pencarian Tepat] (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.20696252941176) (2Kor 3:18) (jerusalem: mencerminkan) Terjemahan lain: memandang seperti dalam cermin. Tetapi terjemahan lain ini agaknya kurang tepat. Perbandingan yang dibentangkan dalam 2Ko 3:7-15 di sini diteruskan. Berbeda dengan Musa muka kita tidak berselubung sehingga secara tetap dan tidak hanya untuk sementara waktu, bdk 2Ko 3:13+, mencerminkan kemuliaan Allah
(0.20696252941176) (2Kor 5:1) (jerusalem) Ayat-ayat ini meneruskan 2Ko 4:16-18. Dalam 2Ko 4:16-18 diperlawankan manusia lahiriah yang semakin merosot dengan manusia batiniah yang semakin meningkat, 2Ko 5:16; bdk Rom 7:22+. Manusia batiniah itu sama dengan "manusia baru" yang disebut dalam Kol 3:10+. Manusia batiniah adalah jaminan Roh Kudus, 2Ko 5:5; bdk Rom 8:23. Kepenuhannya baru diberikan melalui kebangkitan, waktu orang beriman menempati tempat kediaman sorgawi, 2Ko 5:2, ialah tubuh rohaniah, 1Ko 15:44. Karenanya orang Kristen dengan hangat merindukan, 2Ko 5:2, kepenuhan itu. Mereka ingin bahwa tidak pernah akan kekurangan kepenuhan itu, meski untuk sementara waktu sekalipun akibat kematian yang mendatangi mereka sebelum Kedatangan Tuhan, 2Ko 5:4. Mereka ingin masih hidup waktu Parusia. Tetapi bdk 2Ko 5:8+.
(0.20696252941176) (Gal 2:19) (jerusalem: aku telah mati ... untuk hukum Taurat) Ungkapan yang pendek padat ini diartikan dengan macam-macam cara. Dapat diartikan: oleh karena disalibkan bersama dengan Kristus, maka orang Kristen bersama dengan Kristus dan di dalam Dia sudah mati bagi hukum Taurat, bdk Rom 7:1 dst, oleh karena hukum Taurat itu sendiri yang menjatuhkan hukuman mati, Gal 3:13; lalu orang Kristen menjadi penyerta dalam hidup Kristus yang dibangkitkan, Rom 6:4-10; 7:4-6 serta catatannya. Sementara ahli lain mengartikan kalimat itu: Orang Kristen meninggalkan hukum Taurat justru untuk mentaati Perjanjian Lama, Gal 3:19,24; Rom 10:4; atau: Orang Kristen telah mati untuk hukum Taurat, supaya mentaati hukum lain, yakni hukum iman atau hukum Roh Kudus, Rom 8:2.
(0.20696252941176) (1Ptr 1:23) (jerusalem: firman Allah, yang hidup dan yang kekal) Tidak jelas apakah "yang hidup dan yang kekal" mengenai Allah atau firman Allah. Firman Allah merupakan benih kehidupan dan menjadi dasar kelahiran ilahi. Karena firman itu kita juga mampu berlaku sesuai dengan kehendak Allah, 1Pe 1:22-25; Yak 1:18+; Yoh 1:12 dst; 1Yo 3:9; bdk 1Yo 2:13 dst; 1Yo 5:18. Memanglah firman Allah berdaya, 1Ko 1:18; 1Te 2:13; Ibr 4:12. Menurut Yakobus "firman Allah" ialah, hukum Taurat, 1Pe 1:25, tetapi menurut 1Petrus firman itu tidak lain kecuali pemberitaan Injil, 1Pe 1:25 (bdk Mat 13:18-23 dsj). Menurut Yohanes akhirnya firman Allah itu ialah Anak Allah, 1Pe 1:1+. Dalam pandangan Paulus Roh Kuduslah yang menjadikan kita anak Allah, Rom 6:4+. Tetapi Roh Kudus tidak lain kecuali daya firman.
(0.20696252941176) (Why 19:1) (jerusalem) Bagian ini berupa dua (Wah 19:1-5,6-8) nyanyian kemenangan yang sudah disiapkan dalam Wah 18:20. Nyanyian-nyanyian ini langsung diperlawankan dengan ratapan yang tercantum dalam bab 18. Nyanyian-nyanyian itu membarengi pemusnahan Babel. Dengan membagi teksnya secara lain sedikit dari pembagian dalam terjemahan ini dapat dikatakan: Nyanyian pertama, Wah 19:1-4, berbunyi dari sorga; dengan nyanyian kedua, Wah 19:5-8, orang-orang kudus dari seluruh Gereja, yang diundang untuk turut serta dalam perjamuan kawin Anak Domba, Wah 19:9; menggabungkan diri. Wah 19:10 menggambarkan reaksi si pelihat.
(0.20488247058824) (Yl 2:28) (ende)

Bagian ini merupakan bagian jang paling penting dalam Kitab Joel. Dilukiskan masa depan; dan harapan Israil akan keselamatan kelak kentara sekali serta dikuatkan oleh nubuat ini. Digambarkan baik kebahagiaan djasmani maupun chususnja kebahagiaan rohani umat terpilih; dan hal itu mengandung djuga kebinasaan segala musuh umat itu, jang karenanja djuga mendjadi musuh Jahwe sendiri.

(0.20488247058824) (Kel 25:9) (full: KEMAH SUCI. )

Nas : Kel 25:9

Di dalam pasal Kel 25:1-40 Allah memberikan pengarahan tentang Kemah Suci. Makna historis, rohani, dan lambang dari Kemah Suci ini harus dilandaskan pada apa yang dikatakan oleh Alkitab.

  1. 1) Kemah Suci itu merupakan "tempat kudus" (ayat Kel 25:8), suatu tempat yang dikhususkan bagi Tuhan untuk tinggal di antara dan bertemu dengan umat-Nya (ayat Kel 25:22; 29:45-46; Bil 5:3; Yeh 43:7,9). Kemuliaan Allah ada di atas Kemah Suci siang malam. Ketika kemuliaan Allah naik, Israel harus pindah. Allah menuntun mereka dengan cara ini selama mereka ada di padang gurun (Kel 40:36-38; Bil 9:15-16).
  2. 2) Kemah Suci merupakan "tempat hukum Allah" (Kel 38:21), yaitu berisi Kesepuluh Hukum

    (lihat cat. --> Kel 25:10 berikutnya).

    [atau ref. Kel 25:10]

    Kesepuluh Hukum selalu mengingatkan mereka akan kekudusan Allah dan tuntutan-tuntutan-Nya. Hubungan kita dengan Allah tidak pernah dapat dipisahkan dari ketaatan kepada hukum-Nya.
  3. 3) Di Kemah Suci inilah Allah menyediakan pengampunan dosa melalui korban darah (Kel 29:10-14). Dengan demikian korban darah ini menunjuk kepada korban nyawa Kristus di kayu salib karena dosa umat manusia (lih. Ibr 8:1-2; 9:11-14).
  4. 4) Kemah Suci menunjuk ke sorga, yaitu ke tempat kudus sorgawi di mana Kristus, imam besar abadi kita, hidup selama-lamanya untuk berdoa bagi kita (Ibr 9:11-12,24-28).
  5. 5) Kemah Suci menunjuk kepada penebusan Allah yang terakhir ketika langit baru dan bumi baru akan datang, yaitu ketika "kemah Allah (har: Kemah Suci) ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka" (Wahy 21:3).
(0.20488247058824) (Mat 5:6) (full: ORANG YANG LAPAR DAN HAUS AKAN KEBENARAN. )

Nas : Mat 5:6

Ayat ini termasuk salah satu ayat yang terpenting dalam Khotbah di Bukit.

  1. 1) Syarat dasar dari semua kehidupan saleh adalah "lapar dan haus akan kebenaran" (bd. Mat 6:33). Lapar semacam itu tampak dalam diri Musa (Kel 33:13,18), pemazmur

    (lihat cat. --> Mazm 42:3;

    lihat cat. --> Mazm 42:7;

    lihat cat. --> Mazm 63:2)

    [atau ref. Mazm 42:3,7; 63:2]

    dan Rasul Paulus (Fili 3:10). Kondisi rohani orang Kristen seumur hidup mereka akan tergantung pada rasa lapar dan dahaga mereka akan
    1. (a) kehadiran Allah (Ul 4:29),
    2. (b) Firman Allah (Mazm 119:1-176),
    3. (c) hubungan dengan Kristus (Fili 3:8-10),
    4. (d) persekutuan Roh Kudus (Yoh 7:37-39; 2Kor 13:14),
    5. (e) kebenaran (Mat 5:6),
    6. (f) kuasa kerajaan (Mat 6:33) dan
    7. (g) kedatangan Tuhan kembali (2Tim 4:8).
  2. 2) Kelaparan orang Kristen terhadap perkara Allah dilenyapkan oleh kekhawatiran duniawi, tipu daya kekayaan (Mat 13:22), keinginan akan berbagai hal (Mr 4:19), kenikmatan hidup (Luk 8:14), dan kegagalan untuk tetap tinggal dalam Kristus

    (lihat cat. --> Yoh 15:4).

    [atau ref. Yoh 15:4]

    Pada saat kelaparan orang percaya akan Allah dan kebenaran-Nya sudah tidak ada lagi, mereka akan mati secara rohani. Oleh karena itu adalah sangat penting bahwa kita peka terhadap pekerjaan Roh Kudus yang menginsyafkan kita (bd. Yoh 16:8-13; Rom 8:5-16).
(0.20488247058824) (Mrk 7:6) (full: HATINYA JAUH DARI PADA-KU. )

Nas : Mr 7:6

Orang Farisi dan para ahli Taurat bersalah karena melakukan legalisme. Seorang legalis mengganti sikap-sikap batin yang datang dari dilahirkan kembali oleh Allah dan Roh Kudus dengan berbagai perbuatan yang lahiriah atau perkataan (Mat 5:27-28; 6:1-7; Yoh 1:13; 3:3-6;

lihat cat. --> Mat 5:20;

lihat cat. --> Yes 1:11;

lihat cat. --> Am 4:4-5).

[atau ref. Mat 5:20; Yes 1:11; Am 4:4-5]

Orang seperti itu memuliakan Allah dengan bibir, sedangkan hati mereka jauh daripada Dia; dari luar mereka tampaknya benar, tetapi hatinya sama sekali tidak mengasihi Allah.

  1. 1) Legalisme sama sekali tidak menunjuk kepada hukum atau norma-norma yang ada di kalangan Kristen. Sebaliknya legalisme berkaitan dengan motivasi -- yaitu motivasi yang mendorong orang Kristen menaati kehendak Allah sebagaimana dinyatakan dalam Firman-Nya. Setiap motivasi untuk menaati perintah atau peraturan Firman Allah yang tidak bersumber dari iman yang hidup kepada Kristus, kuasa pembaharuan Roh Kudus, serta keinginan yang sungguh-sungguh untuk menaati dan menyenangkan hati Allah disebut legalisme (Mat 6:1-7; Yoh 14:21).
  2. 2) Bahkan dalam zaman kasih karunia ini orang Kristen masih berkewajiban untuk menaati perintah Kristus dan Firman-Nya. PB berbicara tentang "hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan" (Yak 1:25), "hukum utama" (Yak 2:8), "hukum Kristus" (Gal 6:2) dan "hukum Roh" (Rom 8:2). Dalam Firman Allah kita menemukan
    1. (a) perintah yang positif (1Tes 5:16-18),
    2. (b) perintah negatif (Rom 12:2),
    3. (c) prinsip dasar (1Kor 8:13) dan
    4. (d) kata-kata nasihat yang diucapkan para pemimpin rohani yang diberi wewenang untuk memberikan keputusan dalam hal-hal rohani (Ef 4:11-12; 1Tim 3:5; Ibr 13:7,17).
(0.20488247058824) (Mrk 14:9) (full: INJIL. )

Nas : Mr 14:9

Injil (Yun. _euangelion_) artinya kabar baik -- yaitu kabar baik bahwa Allah telah bertindak untuk menyelamatkan umat manusia yang menuju kebinasaan melalui penjelmaan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus (Luk 4:18-21; 7:22; Yoh 3:16). Di mana pun Injil ini disampaikan dengan kuasa Roh Kudus (1Kor 2:4; Gal 1:11) maka

  1. (1) ia datang dengan kekuasaan (Mat 28:18-20);
  2. (2) ia menyatakan kebenaran Allah (Rom 1:16-17);
  3. (3) ia menuntut pertobatan (Mr 1:15; Mat 3:2; 4:17);
  4. (4) ia menginsafkan akan dosa, kebenaran dan penghakiman (Yoh 16:8; bd. Kis 24:25);
  5. (5) ia menghasilkan iman (Rom 10:17; Fili 1:27);
  6. (6) ia membawa keselamatan, hidup kekal dan karunia Roh Kudus (Kis 2:33,38-39; Rom 1:16; 1Kor 15:22; 1Pet 1:23);
  7. (7) ia membebaskan dari kuasa dosa dan Iblis (Mat 12:28; Kis 26:18; Rom 6:1-23);
  8. (8) ia membawa pengharapan (Kol 1:5,23), damai sejahtera (Ef 2:17; 6:15), serta keabadian (2Tim 1:10);
  9. (9) ia mengingatkan tentang penghakiman (Rom 2:16); dan
  10. (10) ia mendatangkan hukuman dan kematian kekal jikalau ditolak (Yoh 3:18).
(0.20488247058824) (Luk 5:16) (full: DOA-DOA YESUS. )

Nas : Luk 5:16

Teks :
  1. 1) Lebih daripada para penulis Injil-Injil yang lain, Lukas menekankan kedudukan doa di dalam kehidupan dan pelayanan Yesus. Ketika Roh Kudus turun ke atas Yesus di Sungai Yordan, Ia "sedang berdoa" (Luk 3:21); sering kali Ia mengundurkan diri dari orang banyak "dan berdoa" (Luk 5:16). Ia berdoa "semalam-malaman" sebelum memilih kedua belas murid-Nya (Luk 6:12). Ia "berdoa seorang diri" sebelum mengajukan suatu pertanyaan penting kepada murid-murid-Nya (Luk 9:18); pada saat dimuliakan, Ia mendaki gunung itu "untuk berdoa" (Luk 9:28); pemuliaan-Nya terjadi sementara "Ia sedang berdoa" (Luk 9:29) dan Ia "sedang berdoa" sebelum mengajarkan Doa Bapa Kami kepada murid-murid-Nya (Luk 11:1). Di Getsemani Ia "makin bersungguh-sungguh berdoa" (Luk 22:44); di kayu salib Ia mendoakan orang lain (Luk 23:34); dan perkataan terakhir yang diucapkan-Nya sebelum kematian-Nya adalah sebuah doa (Luk 23:46). Lukas juga mencatat bahwa Yesus berdoa setelah kebangkitan-Nya (Luk 24:30).
  2. 2) Ketika meneliti kehidupan Yesus dalam Injil-Injil lain, kita tahu bahwa Ia berdoa sebelum menyampaikan ajakan-Nya, "Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat" (Mat 11:25-28); Ia berdoa di kubur Lazarus (Yoh 11:41-42) dan pada waktu penetapan Perjamuan Kudus (Yoh 17:1-26). Untuk keterangan lebih lanjut tentang doa di dalam kehidupan Yesus

    lihat cat. --> Mat 14:23.

    [atau ref. Mat 14:23]

(0.20488247058824) (2Kor 10:4) (full: SENJATA KAMI DALAM PERJUANGAN. )

Nas : 2Kor 10:4

Peperangan kita ialah melawan kuasa rohani yang jahat (Ef 6:12). Oleh sebab itu, senjata duniawi seperti kecerdikan, bakat, kekayaan, ketrampilan berorganisasi, kefasihan bicara, propaganda, kharisma, dan kepribadian manusiawi tidaklah memadai untuk meruntuhkan benteng Iblis. Senjata satu-satunya yang memadai untuk membinasakan kubu-kubu Iblis, ketidakbenaran dan pengajaran yang palsu itu ialah senjata yang dikaruniakan Allah.

  1. 1) Senjata ini sangat ampuh oleh karena bersifat rohani dan berasal dari Allah. Di bagian lain, Paulus mencatat beberapa senjata ini: penyerahan kepada kebenaran, hidup yang benar, pemberitaan Injil, iman, kasih, pengharapan keselamatan, Firman Allah, dan doa yang tak berkeputusan (Ef 6:11-19; 1Tes 5:8). Dengan menggunakan berbagai senjata ini untuk melawan musuh, maka jemaat akan menang. Kehadiran dan kerajaan Allah akan dinyatakan dalam kuasanya untuk menyelamatkan orang berdosa, mengusir setan-setan, menguduskan orang percaya, membaptis dengan Roh Kudus dan menyembuhkan orang sakit

    (lihat art. TANDA-TANDA ORANG PERCAYA).

  2. 2) Gereja masa kini sering dicobai untuk menghadapi tantangan dunia dengan senjata duniawi, yaitu melalui hikmat manusia, filsafat, psikologi, hal-hal yang memikat, pertunjukan hiburan di gereja, dsb. Hal-hal ini sering berfungsi sebagai pengganti bagi kebiasaan pokok PB seperti doa yang bersemangat, pengabdian yang tak berkompromi kepada Firman Allah, dan pemberitaan Injil dalam kuasa. Senjata duniawi tidak dapat menghasilkan suatu kebangunan rohani Roh Kudus, karena senjata demikian tidak mungkin dapat membinasakan benteng-benteng dosa, melepaskan kita dari kuasa Iblis atau meruntuhkan nafsu jahat yang sedang merajalela dalam dunia sekarang. Jikalau kita memakai senjata duniawi, maka kita hanya akan menjadikan gereja duniawi dan memisahkannya dari senjata iman, kebenaran dan kuasa Roh. Menyedihkan sekali, sebab gereja sendiri kemudian akan dikalahkan oleh kuasa kegelapan dan keluarga-keluarga dalam jemaat akan diruntuhkan dan ditawan oleh kuasa-kuasa dunia.
(0.20488247058824) (Ef 2:20) (full: DI ATAS DASAR PARA RASUL. )

Nas : Ef 2:20

Gereja hanya dapat menjadi gereja sejati apabila didirikan atas penyataan yang diilhamkan Kristus kepada para rasul.

  1. 1) Para rasul PB merupakan kelompok utusan, saksi, dan wakil yang asli dari Tuhan yang tersalib dan bangkit. Merekalah batu-batu dasar gereja, dan berita mereka terpelihara dalam kitab-kitab PB sebagai kesaksian yang asli dan mendasar terhadap Injil Kristus, serta berlaku sepanjang zaman.
  2. 2) Semua orang percaya dan gereja mengandalkan perkataan, amanat, dan iman para rasul pertama sebagaimana tercatat dalam Kisah Para Rasul dan tulisan-tulisan rasuli yang diilhamkan. Kekuasaan mereka tersimpan dalam PB, dan angkatan gereja selanjutnya wajib menaati penyataan rasuli dan bersaksi tentang kebenarannya. Injil yang diberikan kepada para rasul PB oleh Roh Kudus adalah sumber abadi dari hidup, kebenaran, dan pengarahan bagi gereja.
  3. 3) Semua orang percaya dan gereja merupakan orang percaya dan gereja yang sejati hanya selama melaksanakan yang berikut:
    1. (a) Mereka harus menyetujui dan dengan sungguh-sungguh berusaha untuk mengikuti ajaran dan penyataan asli para rasul mengenai Injil sebagaimana terdapat dalam PB (Kis 2:42). Menolak ajaran rasuli berarti menolak Tuhan (Yoh 16:13-15; 1Kor 14:36-38; Gal 1:9-11).
    2. (b) Mereka harus melanjutkan misi rasuli dengan memberitakan kembali amanat rasuli kepada dunia dan gereja serta setia dalam pemberitaan dan pengajaran dalam kuasa Roh Kudus (Kis 1:8; 2Tim 1:8-14; Tit 1:7-9).
    3. (c) Mereka bukan saja harus mempercayai amanat rasuli tetapi juga mempertahankan dan menjaganya terhadap semua usaha untuk memutarbalikkan atau merusaknya. Penyataan rasuli yang asli sebagaimana ditemukan dalam PB tidak pernah dapat diganti atau ditiadakan dengan penyataan, kesaksian, atau nubuat yang datang kemudian (Kis 20:27-31; 1Tim 6:20).
(0.20488247058824) (Flp 1:4) (full: SUKACITA. )

Nas : Fili 1:4

Sukacita merupakan bagian yang integral dari keselamatan kita di dalam Kristus. Itu adalah kedamaian dan kesukaan dalam batin terhadap Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus, dan terhadap berkat yang mengalir dari hubungan kita dengan Mereka (bd. 2Kor 13:13). Ajaran Firman Allah tentang sukacita meliputi hal-hal berikut:

  1. 1) Sukacita itu berhubungan dengan keselamatan yang disediakan Allah di dalam Kristus (1Pet 1:3-6; bd. Mazm 5:12; 9:3; Yes 35:10) dan dengan Firman Allah (Yer 15:16; bd. Mazm 119:14).
  2. 2) Sukacita mengalir dari Allah sebagai satu aspek dari buah Roh (Mazm 16:11; Rom 15:13; Gal 5:22). Sukacita tidak datang dengan sendirinya, tetapi hanya dialami bila kita memelihara hubungan yang tetap dengan Kristus (Yoh 15:1-11). Sukacita kita menjadi lebih besar bila Roh Kudus membawa kesadaran yang mendalam akan kehadiran dan kedekatan Allah di dalam kehidupan kita (bd. Yoh 14:15-21;

    lihat cat. --> Yoh 16:14).

    [atau ref. Yoh 16:14]

    Yesus mengajar bahwa sukacita penuh tidak dapat dipisahkan dari perihal tinggal dalam Firman-Nya, mengasihi orang lain, menaati perintah-perintah-Nya (Yoh 15:7,10-11) dan dipisahkan dari dunia (Yoh 17:13-17).
  3. 3) Sukacita sebagai suatu kesukaan akan dekatnya Allah dan karunia-karunia penebusan-Nya tidak dapat dimusnahkan oleh rasa sakit, penderitaan, kelemahan, atau keadaan yang sulit (Mat 5:12; Kis 16:23-25; 2Kor 12:9).
(0.20488247058824) (2Ptr 1:21) (full: OLEH DORONGAN ROH KUDUS ORANG-ORANG BERBICARA ATAS NAMA ALLAH. )

Nas : 2Pet 1:21

Petrus menegaskan asal-usul ilahi dan wibawa nubuat Alkitab

(lihat art. NABI DI DALAM PERJANJIAN LAMA).

Setiap orang percaya hendaknya juga mempunyai pandangan yang kokoh dan tidak berkompromi terhadap pengilhaman dan kekuasaan Alkitab. Ada beberapa alasan untuk itu.

  1. 1) Hanya inilah satu-satunya cara untuk tetap setia kepada apa yang diajarkan Yesus Kristus, para rasul, dan Alkitab sendiri mengenai Firman itu (Mazm 119:1-176;

    lihat cat. --> Yoh 5:47;

    [atau ref. Yoh 5:47]

    lihat art. PENGILHAMAN DAN KEKUASAAN ALKITAB).

  2. 2) Tanpa suatu pandangan yang kokoh mengenai Alkitab, gereja tidak memiliki landasan yang sejati dan pasti untuk kepercayaannya, tidak ada kepastian keselamatan, tidak ada standar moral yang mutlak, tidak ada berita yang dikhotbahkan dengan yakin, tidak ada harapan pasti mengenai baptisan dalam Roh Kudus dan pengadaan mukjizat dan tidak ada pengharapan mengenai kedatangan Kristus yang sudah dekat.
  3. 3) Tanpa suatu pandangan yang kuat mengenai Alkitab, orang Kristen yang percaya tidak mempunyai kebenaran yang mutlak dan obyektif yang didasarkan atas kekuasaan Allah sendiri yang dengannya kita menilai dan menolak nilai-nilai dunia yang berubah terus-menerus, filsafat manusiawi dan perbuatan tidak senonoh dalam kebudayaan (Mazm 119:160).
  4. 4) Tanpa suatu pendirian yang kuat mengenai Alkitab, orang Kristen tidak siap bertahan terhadap berbagai kesulitan yang hebat pada hari-hari terakhir (1Tes 2:1-12;

    lihat cat. --> 1Tim 4:1;

    lihat cat. --> 2Tim 3:1).

    [atau ref. 1Tim 4:1; 2Tim 3:1]

  5. 5) Tanpa suatu pendirian yang kuat mengenai Alkitab, seluruh kekuasaan dan ajaran Alkitab dilemahkan; Alkitab kemudian akan diganti dengan pengalaman keagamaan yang subyektif atau dengan penalaran yang pribadi dan kritis (2Pet 2:1-3).
(0.20488247058824) (Ul 7:6) (jerusalem: engkaulah yang dipilih) Sama seperti dalam bangsa ditegaskan di sini bahwa Israel adalah bangsa terpilih. Allah telah pergi "mengambil bagiNya sebuah bangsa" dan mencarinya dengan jalan mujizat, Ula 4:34; bdk Ula 4:20; 26:7-8. Alasan-alasan mengapa Israel dipilih Allah dibentangkan dalam Ula 7:7-8; kasih dan kesetiaan Allah kepada janji-janji yang dengan cuma-cuma diberitakanNya kepada bapa leluhur, bdk Ula 4:37; 8:18; 9:5; 10:15. Pilihan itu ditegaskan dengan sebuah perjanjian, Ula 7:9; 5:2-3, yang menjadikan Israel suatu umat yang kudus, Ula 7:6 dan Ula 26:19. Teologi yang begitu jelas terungkap dalam kitab Ulangan meresap ke dalam seluruh Perjanjian Lama. Israel adalah sebuah bangsa tersendiri, Bil 23:9, umat Allah, Hak 5:13, bangsa yang kudus bagi Allah, Kel 19:6+, yang masuk perjanjian dengan Allah, Kel 19:1+, dan menjadi anakNya, Ula 1:31; 14:1; 32:6; Kel 4:22; Hos 11:1; Yes 63:16; Yer 31:9; Mal 2:10-11; Wis 18:13, bangsa yang menjadi milik Imanuel, artinya "Allah menyertai kami" Yes 8:8,10. Pilihan itu menjadikan Israel sebuah bangsa terpisah dari bangsa-bangsa lain. Tetapi para nabi menubuatkan bahwa semua bangsa akan mengakui Tuhan dan bahwa keselamatan teruntuk bagi seluruh umat manusia, Yes 49:6; 45:14+; Zak 14:16. Itulah zaman Mesias yang dimulai dengan kedatangan Yesus.
(0.20488247058824) (1Sam 8:1) (jerusalem) Kisah tentang terbentuknya pemerintahan berupa kerajaan di Israel ini memberitakan sebuah kejadian yang memutuskan perjanjian di Silo sudah hancur dan persatuan bangsa terancam oleh karena tekanan dari pihak orang Filistin semakin menghebat. Dengan mengulang tawaran yang pernah disampaikan kepada Gideon, Hak 8:22 dst, dan percobaan yang diadakan Abimelekh, Hak 9:1 dst, sebagian dari bangsa Israel menurut seorang raja "seperti ada pada bangsa-bangsa lain", padahal sebagian lainnya menentang usul itu karena berpendapat bahwa Tuhan sendiri, satu-satunya Penguasa di Israel, akan membangkitkan pemimpin-pemimpin manakala diperlukan, seperti dahulu diperbuatNya pada zaman para hakim. Tetapi kurang tepat kiranya berkata tentang "Kisah yang berhaluan anti-monarki" (dari kalangan mereka yang melawan lembaga kerajaan), (bab 1Sa 8; 10:17-24; 12)dan tentang "Kisah yang berhaluan monarki" (dari kalangan pendukung lembaga kerajaan), 1Sa 9:1-10:16:11. Memang ada dua macam tradisi yang berasal dari dua tempat kudus. Tetapi kedua tradisi itu sehaluan mengenai peranan kenegaraan dan keagamaan Samuel. Adapun jasa Samuel yang terbesar adalah: Ia memenangkan suatu lembaga kerajaan yang mempertahankan hak-hak Allah atas bangsa Israel. Cita-cita itu tercapai dalam pemerintahan Daud, setelah usaha Saul mengalami kegagalan. Kepercayaan Daud yang luhur berhasil mempersatukan segikeagamaan dan segi keduniaan yang ada pada lembaga kerajaan di Israel. Sebagai negara Daud tidak melalaikan kewajibannya sebagai orang yang diurapi Tuhan. Selanjutnya cita-cita itu tidak lagi tercapai oleh para pengganti Daud dalam jabatan raja. Maka Daudlah yang tetap lambang raja di masa mendatang, ialah "Orang yang diurapi oleh Tuhan", Mesias. Melalui Dialah Allah mengerjakan keselamatan umatNya.
(0.20488247058824) (Rm 7:24) (jerusalem: tubuh maut) Tubuh bersama anggota-anggotanya, Rom 12:4; 1Ko 12:12,14 dst, ialah manusia dari segi jasmaniahnya, 1Ko 5:3; 2Ko 10:10, dan segi seksuilnya, Rom 4:19; 1Ko 6:16; 7:4; Efe 5:28. Tubuh itu oleh Paulus diberi perhatian oleh karena bersangkutan dengan kesusilaan dan keagamaan. Tubuh itu oleh "daging", Rom 7:5+, ditaklukkan kepada dosa, Rom 1:24; 6:12 dst; Rom 7:23; 8:13; 1Ko 6:18, dan kepada maut, Rom 6:12; 8:10. Dengan jalan itu tubuh menjadi "tubuh daging" (terj: tubuh yang berdosa), Kol 2:11; bdk Wis 1:4; 9:15, dan "tubuh maut", Rom 7:24. Namun demikian tubuh itu tidak teruntuk bagi kebinasaan, sebagaimana dipikirkan oleh filsafah Yunani; sebaliknya, sesuai dengan tradisi alkitabiah, Yeh 37:10; 2Ma 7:9, tubuh itu dipanggil untuk hidup, Rom 8:13; 2Ko 4:10, melalui kebangkitan, Rom 8:11. Prinsip pembaharuan itu ialah Roh Kudus, Rom 5:5+, yang mengganti "psikhe", 1Ko 15:44+, dan merobah tubuh orang Kristen menjadi serupa dengan tubuh Kristus yang dibangkitkan, Fili 3:21. Sementara menantikan pembebasan tubuh itu di akhir zaman, Rom 8:23, tubuh orang Kristen yang pada pokoknya sudah dibebaskan dari "daging" oleh karena persatuannya dengan kematian Kristus, Rom 6:6; 8:3 dst, sudah didiami Roh Kudus, 1Ko 6:19, yang membentuknya bagi suatu hidup baru dalam kebenaran dan kesucian, Rom 6:13,19; 12:1; 1Ko 7:34, suatu hidup yang berjasa, 2Ko 5:10, dan memuliakan Allah, 1Ko 6:20; Fili 1:20.
(0.20488247058824) (Kel 12:21) (sh: Darah dan tebusan (Jumat, 15 April 2005))
Darah dan tebusan

Darah dan tebusan
Ritual yang dilaksanakan pada hari Paskah, berupa pemotongan domba dan pengolesan darahnya ke tiang pintu rumah orang-orang Israel dilakukan pada malam ketika mereka akan keluar dari Mesir. Hal ini dilakukan sebelum tulah yang kesepuluh dijatuhkan atas Mesir sebagai suatu tanda nyata bahwa Allah tidak akan menghukum orang Israel dengan tulah tersebut (ayat 23,27).

Lebih daripada hanya sebagai penangkal datangnya tulah, orang Israel yakin darah yang dioleskan di tiang pintu rumah mereka menghapuskan dosa seisi rumah itu. Lalu, daging domba panggang yang dimakan pada perayaan ini ialah daging yang menyucikan mereka yang memakannya. Dengan berpartisipasi dalam ritual Paskah ini, umat Tuhan menyucikan diri mereka di hadapan Tuhan dan menjadi bangsa yang kudus (Lihat 19:6).

Setelah semua ritual itu dilakukan, tulah kesepuluh dinyatakan (ayat 12:29-33). Semua rumah tangga orang Mesir, termasuk Firaun, bahkan ternak-ternak mereka kehilangan anak-anak sulungnya. Namun, mereka yang telah disucikan oleh Tuhan, yaitu orang-orang Israel tidak memperoleh kutukan tersebut. Mereka selamat bahkan justru diizinkan untuk pergi keluar dari Mesir. Orang-orang Mesir yang telah melihat kutukan dahsyat Tuhan menimpa mereka, mendesak dan memaksa semua orang Israel untuk pergi (ayat 33).

Para penulis Perjanjian Baru melihat peristiwa kematian Yesus Kristus pada rentetan ritual Paskah ini. Mereka mengartikan sifat kematian-Nya, untuk menyelamatkan, menyucikan, dan menebus manusia. Dia adalah Anak Domba yang dipersembahkan untuk keselamatan setiap orang yang percaya kepada-Nya (Ibr. 9:12). Lebih jauh lagi, di dalam peringatan Perjamuan Kudus, kita diingatkan akan peristiwa tersebut setiap kali kita memakan roti dan meminum anggur.

Renungkan: Allah telah menebus kita di dalam Yesus Kristus. Kita patut bersyukur karena hal itu. Yesus telah menjadi domba paskah bagi kita yang percaya kepada-Nya.

(0.20488247058824) (Kel 20:14) (sh: Jangan berzina (Selasa, 20 September 2005))
Jangan berzina

Jangan berzina Perintah ketujuh ini memiliki sanksi yang keras. Pasangan yang terbukti berzina harus dihukum rajam sampai mati (Im. 20:10). Hukuman yang keras ini menunjukkan bahwa perzinaan adalah pelanggaran prinsip moral berat karena sifatnya yang merusak ikatan perjanjian. Prinsip moral itu ditegakkan oleh Allah ketika pasangan manusia pertama di-ciptakan-Nya. Keduanya diberkati sebagai pasangan yang dipersatukan oleh Allah sendiri. Persatuan itu diteguhkan Allah dalam pernikahan kudus (Kej. 2:24-25). Jadi, pelanggaran terhadap persatuan tersebut baik oleh perceraian maupun hadirnya pihak ketiga adalah dosa.

Dalam perzinaan, ada dua pihak yang terkena dampak paling besar secara langsung, yakni istri/suami dari pasangan yang berzina dan anak-anak mereka. Kedua pihak ini akan mengalami penderitaan dahsyat. Jika pasangan suami/istri memutuskan untuk berpisah maka akan terjadi dampak yang lebih menghancurkan. Pasangan akan mengalami kekecewaan yang dahsyat sedangkan anak-anak akan mengalami trauma karena orang tua mereka bercerai. Dosa perzinaan mengakibatkan kerusakan dahsyat pada sistem keluarga, masyarakat, dan bangsa. Bagaikan riak air yang muncul di permukaan akibat batu yang dijatuhkan ke dalam air, demikian dosa perzinaan memiliki dampak yang meluas dan memengaruhi banyak orang di sekelilingnya.

Pada masa kini, tujuan Iblis adalah menjatuhkan para hamba Tuhan dan anak-anak Tuhan ke dalam dosa seks. Gereja tidak boleh menurunkan standar kekudusan pernikahan agar sesuai dengan gaya dunia. Bimbingan dan pembinaan pranikah perlu dikembangkan bagi para calon pasangan muda sebelum pernikahan mereka diberkati di gereja. Gereja juga harus memberi perhatian kepada kenyataan hidup pa-sangan-pasangan suami istri supaya keintiman sejati terus terpelihara.

Camkan: Kehidupan keluarga yang tidak kudus akan menye-babkan kesaksian gereja bagi dunia ini menjadi lumpuh.



TIP #24: Gunakan Studi Kamus untuk mempelajari dan menyelidiki segala aspek dari 20,000+ istilah/kata. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA