(0.11713154791667) | (Yoh 14:26) | (jerusalem) Setelah Yesus pergi maka Roh Kudus akan menggantinya pada kaum beriman, Yoh 14:16,17; 16:7; bdk Yoh 1:33+. Ia adalah Parakletos, pengacara yang menjadi pengantara mereka di hadapan Bapa, bdk 1Yo 2:1, pembela mereka di hadapan pengadilan manusiawi, Yoh 15:26,27; bdk Luk 12:11-12; Mat 10:19-20 dsj; Wah 5:14. Dia itulah "Roh Kebenaran" Yoh 8:32+, yang memimpin mereka kepada seluruh kebenaran, Yoh 16:13, oleh karena Ia membuat mereka memahami diri Kristus yang begitu rahasia: bagaimana Kristus menggenapi Kitab Suci, Yoh 5:39+; manakah makna perbuatan serta "tanda-tandanya", Yoh 14:16; 16:13; 1Yo 2:20 dst, 27, Rom 8:16 pendeknya segala sesuatunya yang dahulu belum mereka mengerti, Yoh 2:22; 12:16; 13:7; 20:9. Dengan jalan itu Roh Kudus memberi kesaksian tentang Kristus, Yoh 15:26; 1Yo 5:6-7, dan mendatangkan malu kepada dunia yang tidak percaya, Yoh 16:8-11. Bdk Luk 24:49+; Rom 5:5+. |
(0.11713154791667) | (Rm 1:18) | (jerusalem) Uraian mengenai Kebenaran Allah yang menyatakan diri melalui Injil, yang nanti akan dilanjutkan dalam Rom 3:21 dst, disusul suatu uraian tentang kebalikannya ialah: di luar Injil hanya "kemurkaan Allah" yang menampakkan diri, baik dalam dunia orang-orang kafir, Rom 1:18-32, maupun dalam bangsa Yahudi, Rom 2:1-3:10. Kemurkaan itu pertama-tama menyatakan dirinya dalam diperbanyaknya dosa manusia. Dalam penghakiman terakhir akan disingkapkan seluruhnya, Rom 2:6+; Mat 3:7+. |
(0.11713154791667) | (Rm 7:1) | (jerusalem) Paulus sekarang mulai menguraikan sebuah pokok yang sudah lama membayang di depan matanya, Rom 3:20; 4:15; 5:20; 6:14, ialah: dibebaskannya orang Kristen dari hukum Taurat. Dan pokok ini mendorong Paulus untuk memperbincangkan peranan hukum Taurat dalam rencana Tuhan, bdk Rom 7:7+. |
(0.11713154791667) | (Flp 2:6) | (jerusalem) Bagian ini berupa sebuah madah yang menurut sementara ahli sudah tersedia dan Paulus tinggal memungutnya. Masing-masing bait madah ini menonjolkan sebuah tahap tersendiri dalam misteri Kristus: kepraadaan ilahinya, perendahanNya dalam inkarnasi; perendahanNya lebih jauh lagi dalam kematian; pemuliaan sorgawiNya; pemujaanNya oleh dunia semesta; gelar Kristus historis, yang adalah Allah dan manusia dalam persatuan pribadi yang oleh Paulus tidak pernah dipisah-pisahkan, meskipun membedakan beberapa tahap dalam beradanya Kristus. Bdk Kol 1:13 dst. |
(0.11713154791667) | (Kol 1:19) | (jerusalem: kepenuhan Allah) Harafiah: kepenuhan. Kata ini sukar diartikan dengan tepat. Banyak ahli (a.l. penterjemah) mengartikannya sebagai "kepenuhan keallahan" seperti dalam Kol 2:9. Tetapi di sini (Kol 1:15-18 sudah menjelaskan bahwa Kristus mempunyai ciri ilahi) orang juga dapat mengartikan istilah itu (yang mengungkapkan sebuah gagasan alkitabiah) sebagai Jagat raya yang "penuh" dengan kehadiran Allah yang menciptakan, bdk Maz 24:1; 50:12; 72:19; Yes 6:3; Yer 23:23; Wis 1:7; Sir 43:27, dll. Sebaliknya gagasan itu sangat laku di dunia yang berkebudayaan Yunani-Romawi. Menurut pandangan Paulus kemanusiaan Kristus oleh inkarnasi yang memuncak dalam kebangkitan tidak hanya dijadikan Kepala umat manusia seanteronya tetapi juga Kepala seluruh ciptaan. Memang ciptaan itu bersangkutan dengan keselamatan seperti dahulu bersangkutan dengan kesalahan, bdk Rom 8:19-22; 1Ko 3:22; 15:20-28; Efe 1:10; 4:10; Fili 2:10 dst; Fili 3:21; Ibr 2:5-8. Bdk Fili 2:9+. |
(0.11713154791667) | (1Ptr 1:1) | (jerusalem: pendatang) Bumi adalah milik Allah (Maz 24:1), sehingga manusia hidup di situ sebagai seorang pendatang (Ima 25:23) yang hanya "lewat" oleh karena harus meninggalkannya waktu meninggal (Maz 39:13 dst; Maz 119:19; 1Ta 29:10-15). Setelah kebangkitan orang mati dipercaya (2Ma 7:9,11,14,23,29; Dan 12:2-3) gagasan "pendatang" disempurnakan: tanah air manusia ada di sorga (Fili 3:20; Kol 3:1-4; Ibr 11:8-16; 13:14) dan sebagai orang asing ia hidup di dunia "dalam pembuangan" (paroike=paroki, 1Pe 1:17; 2Ko 5:1-8) di tengah-tengah orang bukan Kristen yang kebejatannya perlu dijauhi (1Pe 2:11; 4:2-4) sama seperti orang-orang Yahudi hidup dalam "perantauan" |
(0.11713154791667) | (Why 12:1) | (jerusalem) Bab 12-14 Bagian ini melanjutkan penggambaran persiapan akhir dunia. Dengan cara dan gambar-gambar lain bagian ini melukiskan perjuangan yang kini berlangsung antara Naga dan Anak Domba. Bab 12 mencampurkan unsur-unsur dari dua penglihatan yang berbeda, yaitu: perjuangan Naga melawan Perempuan serta keturunannya, Wah 12:1-6 dan Wah 12:13-17; perjuangan Mikhael melawan Naga, Wah 12:7-12. |
(0.11713154791667) | (Kej 20:1) |
(sh: Kasih Allah atas orang kafir (Minggu, 9 Mei 2004)) Kasih Allah atas orang kafirKasih Allah atas orang kafir. Perikop ini sepintas mirip dengan kisah Abram di 12:10-20. Namun, di sini fokus ada pada perlindungan Tuhan kepada Abraham juga kepada Abimelekh, si raja kafir. Karena Abraham takut dibunuh oleh orang Gerar yang menginginkan istrinya, ia mengaku Sara sebagai saudaranya. Akibatnya Abimelekh merasa bebas mengambil Sara untuk diperistri (ayat 2). Lewat mimpi, Allah mengingatkan Abimelekh bahwa tindakannya salah, dan ia akan dihukum bila tidak melepaskan Sara (ayat 3). Allah mengetahui bahwa Abimelekh tulus hatinya, oleh karena itu sebelum Abimelekh bertindak terlalu jauh, Allah menegurnya (ayat 6). Ini menunjukkan bahwa Allah sebenarnya peduli dan mengasihi Abimelekh, kepada orang-orang kafir yang memelihara hati tulus. Tindakan Allah ini menunjukkan bahwa sejak semula Allah tidak pernah berhenti mengasihi manusia ciptaan-Nya. Abraham dipilih, juga Israel bukan supaya menikmati Allah saja, melainkan supaya melalui mereka semua bangsa di seluruh dunia boleh kembali kepada Allah. Kita belajar juga bahwa ada orang kafir yang berhati tulus. Allah menghargai hati yang sedemikian. Anugerah Allah dinyatakan juga bagi mereka. Hal ini tidak mengurangi kebutuhan untuk bertobat dan mengikuti jalan Allah untuk menikmati anugerah keselamatan tersebut. Tugas kita: Beritakan Injil, tanpa mempertimbangkan bagaimana kondisi orang sebab Allah mengasihi dan bukan menginginkan kebinasaan mereka. |
(0.11713154791667) | (Kel 25:23) |
(sh: Makanan Rohani. (Jumat, 15 Agustus 1997)) Makanan Rohani.Makanan Rohani. Terang Rohani. Pergaulan dengan bangsa lain punya bahaya tersendiri bagi Israel. Bangsa-bangsa itu kafir, tidak mengenal Allah tetapi menyembah berhala. Karena itu peringatan Tuhan begitu keras dan berulang kali. Mereka tidak boleh menyembah Malokh, roh-roh peramal, para arwah, dan meniru kelakuan orang kafir (Kel. 20). Israel perlu terang yang dilambangkan oleh kandil dengan lampu menyala terus, agar dapat membedakan mana baik dan mana jahat di hadapan Allah. Renungkan: Yesus seperti yang kita temui dalam terang firman-Nya adalah terang dunia (Yoh. 8:12-20). |
(0.11713154791667) | (Kel 34:1) |
(sh: Tuhan panjang sabar. (Jumat, 19 September 1997)) Tuhan panjang sabar.Tuhan panjang sabar. Jangan membuat allah palsu! Pembaruan perjanjian berarti bahwa bangsa Israel harus menaati hukum Taurat. Mereka tidak boleh "berzinah" lagi dengan menyembah allah-allah lain. Pergaulan bangsa Israel dengan penduduk negeri yang dijanjikan mengandung bahaya menyesatkan. Itulah sebabnya penduduk asli yang tinggal di dalam tanah perjanjian, bisa berbahaya. Itu sebabnya Tuhan melarang mereka membuat perjanjian dengan bangsa-bangsa itu atau menikahkan anak kepada mereka. Persahabatan kita mempengaruhi hidup kita. Renungkan: Kristen tidak dipanggil untuk mengasingkan diri dari dunia. Namun pergaulan yang membawa kita kepada pencobaan harus segera diputuskan. |
(0.11713154791667) | (Kel 39:1) |
(sh: Pakaian kebesaran. (Sabtu, 27 September 1997)) Pakaian kebesaran.Pakaian kebesaran. Pakaian dan Integritas. Baju efod dari emas, kain ungu tua dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan yang halus yang dipintal benangnya, dst., adalah bahan-bahan yang amat indah. Semua keindahan itu tak ada artinya bila tidak menampakkan integritas atau kepribadian luhur orang yang memakainya. Jubah pendeta, warna-warni pakaian yang kita pakai tatkala berbakti, indah semarak. Apakah isi hati pemakainya, tampak indah juga di mata Allah? Itulah masalah kita zaman ini! Renungkan: Berbagai tampilan indah yang kita kenakan pada tubuh, bisa juga berfungsi sebagai kedok penutup kepalsuan kita. Doa: Kiranya kebenaran dan ketulusan adalah pakaian ibadah kami. |
(0.11713154791667) | (Bil 9:1) |
(sh: Hukumnya wajib (Sabtu, 16 Oktober 1999)) Hukumnya wajibHukumnya wajib. Perayaan Paskah ditetapkan Allah bagi umat Israel. Peristiwa itu sangat dahsyat dan bersejarah. Oleh karena itu, Allah menuntut semua umat Israel di mana saja merayakannya dan dalam waktu yang tepat dan sama. Jika Allah mewajibkan Israel yang "hanya" dibebaskan dari perbudakan Mesir, apa yang seharusnya Allah wajibkan dan tuntut dari kita yang "telah" dibebaskan dari dosa dan maut? Ada perintah yang Yesus khusus berikan untuk mengenang kematian-Nya yaitu Perjamuan Kudus. Bagaimana sikap kita seharusnya ketika turut ambil bagian dalam Perjamuan Kudus? Paskah menembus batas-batas. Paskah yang ditetapkan Allah berbeda dengan perayaan- perayaan lainnya. Paskah ini menyerukan persatuan manusia yang menembus batas tempat, keadaan, dan bangsa. Di mana pun umat Israel berada, mereka harus merayakan Paskah yang sama dalam waktu yang sama. Tidak hanya itu, orang yang tidak pantas -- najis karena mayat -- pun diterima untuk merayakan Paskah bersama. Bahkan orang asing pun dipersatukan untuk merayakan Paskah. Paskah Perjanjian Baru harus menyerukan pesan yang sama dengan gaung yang lebih hebat. Gaungkanlah ke segenap penjuru dunia |
(0.11713154791667) | (Bil 20:1) |
(sh: Manusia terbaik pun ada cacatnya (Rabu, 3 November 1999)) Manusia terbaik pun ada cacatnyaManusia terbaik pun ada cacatnya. Tidak ada seorang pun yang sempurna di dunia ini. Manusia yang "terbaik" di antara Kristen pun mempunyai cacat atau mengalami kegagalan. Pada saat-saat tertentu, di tengah-tengah krisis kehidupan yang melelahkan, seringkali membuat kita tidak percaya dan tidak menghormati Allah. Musa, seorang pemimpin Israel juga mengalami kegagalan ini. Ketaatan dan imannya selama ini tidak menjamin bahwa ia akan selalu demikian. Kesadaran akan hal ini menolong kita untuk menjaga kualitas iman kita. Cara Allah berbeda dengan cara manusia. Cara Allah menilai dosa manusia berbeda dengan cara manusia. Menurut cara manusia, dosa yang dilakukan Musa bukanlah dosa "besar". Namun, di hadapan Allah dosa yang dilakukan Musa menandakan ketiadaan imannya. Dari cara bicara serta tindakan memukulkan tongkatnya, Musa meremehkan kuasa Allah. Tidak ada orang yang terlalu besar bagi Tuhan hingga diluputkan dari disiplin-Nya. Juga tidak ada orang lebih penting sehingga tidak perlu lagi mempedulikan perintah Tuhan dalam hidupnya. Karena tindakannya itu, maka Musa tidak diizinkan Tuhan masuk ke tanah Kanaan. Renungkan: Kristen harus berhati-hati; sebab sejarah membuktikan bahwa pemberontakan terjadi ketika orang tidak lagi percaya dan menghormati Allah. |
(0.11713154791667) | (Ul 32:15) |
(sh: Hidup dengan Allah sejati (Minggu, 18 Juli 2004)) Hidup dengan Allah sejatiHidup dengan Allah sejati. Hukum sebab akibat merupakan hukum yang berlaku dalam Perjanjian Lama, misalnya jika kita taat (= hidup dengan Allah) maka Allah akan memberikan berkat. Tetapi bila kita memberontak atau meninggalkan Dia (= hidup tanpa Allah), akibatnya adalah malapetaka. Malapetaka terjadi atas bangsa Israel karena pemberontakannya seperti diceritakan dalam nyanyian Musa. Pemberontakan bangsa Israel dimulai ketika mereka meninggalkan Allah. Sehingga mereka mempersembahkan korban kepada roh-roh jahat, berbalik setia kepada ilah yang baru. Akibatnya adalah: Pertama, Allah cemburu dan sakit hati (ayat 15-17). Kedua, Allah menyembunyikan wajah-Nya dari bangsa Israel (ayat 20). Dari hidup dalam naungan kasih Allah menjadi mengalami kehampaan hadirat-Nya betapa ngeri akibat dosa! Allah juga memberikan hukuman dalam bentuk: Pertama, Allah menyerahkan mereka kepada bangsa yang bebal (ayat 21). Kedua, Allah menimpakan api murka-Nya dan menimbunkan malapetaka (ayat 22-23). Ketiga, kelaparan serta penyakit akan menimpa hidup bangsa Israel (ayat 21-24). Keempat, ladang tidak menghasilkan panen (ayat 31-33). Inilah hidup yang harus dijalani bangsa Israel ketika mereka hidup tanpa Allah. Ilah-ilah yang bukan Allah sejati menawarkan suatu hal yang terlihat lebih baik bila manusia mau hidup bersamanya. Tapi hidup bersama Allah sejati adalah hal terbaik yang bisa manusia dapatkan. Renungkan: Hidup bersama Allah bukan saja urusan nanti di surga, tetapi kepentingan kita sebagai milik-Nya di dunia ini. |
(0.11713154791667) | (Hak 3:1) |
(sh: Batu Ujian. (Sabtu, 4 Oktober 1997)) Batu Ujian.Batu Ujian. Gagal dan gugur. Dua hal dialami Israel waktu itu. Mereka gagal karena firman Tuhan tidak tertanam dalam hati untuk diterapkan. Mereka gugur dalam kejatuhan karena tersandung oleh nafsu yang tak terkendalikan (ayat 6). Pembauran melalui perkawinan tak mereka elakkan. Akibatnya menyedihkan, mereka menyeleweng dengan ikut menyembah berhala bangsa-bangsa asli itu. Ujian iman akan sia-sia apabila hati telah cenderung mengasihi dunia. Sebaliknya bila hati itu berpaut terus pada Tuhan, orang atau umat tersebut akan mengalami kemenangan dalam Tuhan. Renungkan: Lihatlah pencobaan sebagai alat pemurni iman, bukan sebagai kesempatan untuk melupakan Tuhan. Doakan: Yang sedang bergumul menghadapi ujian iman. |
(0.11713154791667) | (Hak 11:1) |
(sh: Kepribadian. (Sabtu, 18 Oktober 1997)) Kepribadian.Kepribadian. Bangsa dan wilayah. Allah mengubah bangsa dan masa depannya. Dalam kedaulatan-Nya, Ia membawa bangsa Israel keluar dari Mesir memasuki tanah perjanjian. Dalam perjalanan unik itu, Allah menambah milik bangsa itu dari wilayah satu ke wilayah lain. "Allah sendiri merebut milik orang Amori bagi umat-Nya Israel" (ayat 23). "Kami memiliki segala yang direbut bagi kami oleh Tuhan" (ayat 24). Meski reaksi-reaksi dari bangsa lain terus ada sampai kini, Allah selalu membela dan terus mengubah umat menjadi lebih baik. Pertaruhkan masa depan bangsa dan negara kita kepada-Nya. Izinkan Ia menjadikan kita aman, sejahtera, adil, makmur. Renungkan: Kita punya Allah yang tak berubah di tengah dunia yang berubah ini. Andalkan kuasa-Nya. |
(0.11713154791667) | (Hak 11:29) |
(sh: Prajurit Tuhan yang perkasa (Minggu, 19 Oktober 1997)) Prajurit Tuhan yang perkasaPrajurit Tuhan yang perkasa Roh Tuhan menjadikan perkasa. Inilah yang diperlukan setiap pahlawan iman. Roh itu menyebabkan orang gagah berani, berserah kepada Tuhan, bahkan berani bernazar kepada-Nya. Keperkasaan rohani menyebabkan orang jadi perkasa jasmani. Di medan perang, dalam usaha, dalam pelayanan, dalam perjuangan rohani, terutama dalam peperangan rohani masa kini kita perlu kuasa dari Roh Tuhan. Bukankah kita ingin berkemenangan? Yefta bertindak konsekuen. Yefta bersikap konsekuen terhadap Allah. Dalam keadaan yang sangat mengharukan dan memilukan, ia tega bersikap ksatria. Ia membayar nazarnya. Jelas ada hal yang sulit kita pahami dalam peristiwa ini dalam konteks kita sekarang. Terutama dalam terang bahwa Allah menolak pengorbanan manusia dari manusia. Mungkinkah nazar Yefta itu harus kita anggap gegabah? Paling tidak sikap Yefta yang konsekuen yang patut kita kagumi. Renungkan: Jangan tergesa mengucap janji atau nazar. Allah menginginkan hati yang terbuka pada kehendak-Nya bukan yang meluap-luap oleh semangat diri sendiri. Doa: RohMu lebih besar dari roh dalam dunia ini maupun dari roh kami sendiri. |
(0.11713154791667) | (Rut 1:1) |
(sh: Rindu tanah kelahiran (Jumat, 9 April 1999)) Rindu tanah kelahiranRindu tanah kelahiran. Ketika bahaya kelaparan terjadi di Israel, Elimelekh dan Naomi meninggalkan Israel menuju Moab. Harapan untuk memperoleh hidup layak, terbentang di pelupuk mata. Namun, setelah sepuluh tahun berada di Moab, Naomi harus menerima kenyataan bahwa suami dan kedua anak laki-lakinya meninggal dunia. Tinggallah dia bersama kedua menantunya, Rut dan Orpa. Berada jauh dari tanah kelahiran, kehilangan orang-orang yang paling dicintai dalam hidupnya membawa kesedihan besar dan mendalam bagi Naomi. Ketika didengarnya bahwa Tuhan telah memperhatikan umat-Nya di Israel, Naomi ingin pulang ke tanah airnya. Pertimbangan manusia. Ketika kita mengalami kesulitan, masalah besar, pertimbangan apakah yang biasanya menguasai kita dalam pengambilan keputusan? Cara pandang kita sebagai manusia memang sangat terbatas, apalagi bila pikiran kita sedang keruh dan hati penuh luapan emosi, maka sulit bagi kita untuk mengambil keputusan yang tepat dan benar. Mungkin inilah yang dialami keluarga Naomi ketika bencana kelaparan menimpa tanah airnya. Adakalanya Tuhan mengizinkan kita mengalami berbagai penderitaan yang tak dapat dihindarkan; supaya kita belajar melihat rencana Allah, dengan belajar bertahan dan tabah; sampai akhirnya kemenangan itu menjadi bagian kita. |
(0.11713154791667) | (Rut 4:1) |
(sh: Pria dan wanita ideal (Rabu, 14 April 1999)) Pria dan wanita idealPria dan wanita ideal. Semua yang diimpikan seorang wanita tentang pria ideal di masa sekarang ada dalam diri Boas: kaya, pandai, berwibawa, rendah hati, dan berkepribadian menarik. Dan, semua yang diimpikan seorang pria tentang wanita idealnya, ada dalam diri Rut: lemah lembut, tak pantang menyerah, taat dan mengasihi orang tua. Ketika bertindak memikul beban sebagai penebus menurut adat yang berlaku, Boas tidak bermimpi akan memperoleh seorang pendamping seperti Rut. Begitu pula dengan Rut. Ketika melaksanakan anjuran Naomi, Rut tidak berharap akan menjadi pendamping Boas. Tetapi rencana Allah mempersatukan mereka dalam pernikahan. Sekali seumur hidup. Seandainya setiap orang yang telah dan akan berkeluarga menyadari arti pernikahan, maka tidak akan terjadi perceraian. Bila ada pernikahan berada di ambang kehancuran, dapat dipastikan bahwa pernikahan itu tidak didasarkan atas dasar-dasar pertimbangan yang matang dan benar, juga tidak melibatkan watak dan pembinaan karakter pelaku-pelakunya. Renungkan: Kunci keberhasilan kelanggengan pernikahan Boas dan Rut adalah bahwa Tuhan berkenan atas watak dan karakter yang terpancar dalam diri mereka. Akhirnya, dari mereka lahirlah: Obed, Isai, Daud, ... Yesus Kristus, Sang Juruselamat dunia. |
(0.11713154791667) | (1Sam 5:1) |
(sh: Allah memuliakan diri-Nya sendiri. (Selasa, 25 November 1997)) Allah memuliakan diri-Nya sendiri.Allah memuliakan diri-Nya sendiri. Kekuatan Allah. Tangan Yahwe menekan kuat penduduk kota Asdod (ayat 6). Timbullah bala sampar, wabah yang disebabkan tikus-tikus (ayat 6 dan 6:4-5). Penduduk Asdod menyadari kekuatan dan kuasa Allah. Mereka bukannya insyaf, meninggalkan Dagon dan menyembah Yahwe. Mereka hanya memindahkan tabut ke kota Gat (ayat 8). Pengalaman itu membuat mereka beranggapan bahwa tabut itu adalah sumber kemalangan. Di Gat Tuhan menghajar penduduknya. Tabut dipindahkan ke Ekron. Penduduk kota itu dilanda kepanikan sehingga ada yang mati ketika tabut baru saja muncul (ayat 10-11). Doa: Nyatakanlah kemuliaan-Mu dalam kami kepada dunia ini. |