(0.94819680981595) | (1Kor 11:14) |
(full: JIKA IA BERAMBUT PANJANG.
) Nas : 1Kor 11:14 Allah menginginkan agar perbedaan jasmani antara pria dan wanita diperhatikan.
|
(0.94819680981595) | (1Kor 1:17) | (jerusalem: hikmat perkataan) Dengan "hikmat" manusiawi (ialah pemikiran-pemikiran halus dan sarana-sarana yang lazim dalam seni berpidato) itu diperlawankan Hikmat Allah, 1Ko 1:24 dan 1Ko 2:6 dst |
(0.94819680981595) | (1Kor 1:21) | (jerusalem: dalam hikmat Allah) Ialah dalam karya Allah yang menyatakan hikmatNya, bdk Wis 13:1-9; Rom 1:19-20. Tafsir lain: oleh karena kebijaksanaan hikmat Allah, atau: pada zaman hikmat Allah, ialah tata penyelamatan lama yang nampaknya teratur dengan bijaksana; tata penyelamatan itu diperlawankan dengan tata penyelamatan baru di mana Allah menyatakan diri dengan cara yang nampaknya kebodohan belaka. |
(0.94819680981595) | (1Kor 1:30) | (jerusalem: kamu berada dalam Kristus) Kata "berada" di sini mempunyai arti yang dalam: Kamu yang dahulu "tidak berada" menurut pandangan dunia ((1Ko 1:28), kini "berada" dalam Kristus, sedangkan mereka yang menurut pandangan dunia "berada", kini "tidak berarti" (1Ko 1:28). Maka perlulah kamu bermegah atas "beradamu" yang baru itu (1Ko 1:13) dan hanya atas itu (bdk 1Ko 1:29) |
(0.94819680981595) | (1Kor 2:15) | (jerusalem) Ayat ini sedikit banyak berupa pembelaan diri. Paulus yang mempunyai Roh (manusia rohani) tidak dapat dan tidak boleh dinilai oleh orang Korintus yang adalah "manusia duniawi" (harafiah: kedagingan), 1Ko 3:1-3. Dalam bab 14 Paulus menetapkan aturan yang perlu dipegang oleh "manusia rohani" itu. Bdk juga 1Ko 12:10+ dan 1Te 5:19-22. |
(0.94819680981595) | (1Kor 4:11) | (jerusalem) Sebagai kesimpulan uraiannya (1Ko 4:6-10) Paulus dengan nada mengejek mengulang apa yang diutarakannya dalam bab 1-2: Kamu menganggap diri kamu sebagai orang berhikmat, orang kuat dan orang terhormat. Hanya semuanya itu tidak sesuai dengan pandangan Allah, melainkan dengan pandangan dunia yang menganggap kami sebagai orang bodoh, lemah dan terhina dan karenanya menganiaya kami. |
(0.94819680981595) | (1Kor 5:12) | (jerusalem: yang berada di luar jemaat) Harafiah: mereka yang di luar. Tetapi yang dimaksudkan ialah mereka yang tidak menjadi anggota jemaat Kristen, bdk Mar 4:11; Kol 4:5; 1Te 4:12; 1Ti 3:7. Ungkapan itu aslinya sebuah ungkapan Yahudi, bdk Sir, prakata 1Ko 5:5. |
(0.94819680981595) | (1Kor 6:4) | (jerusalem: yang tidak berarti dalam jemaat) Ialah orang beriman yang paling sederhana. Orang itu tentu saja cukup untuk mengurus "perkara yang tidak berarti" (suatu sindiran dan ejekan halus). Terjemahan lain: yang dipandang hina (tidak berarti) oleh jemaat. Kalau demikian maka yang dimaksudkan ialah hakim-hakim kafir, bdk Mat 5:25; 18:17. |
(0.94819680981595) | (1Kor 7:29) | (jerusalem: waktu telah singkat) Ini sebuah istilah yang diambil dari peristilahan pelayaran (harafiah: waktu melipat layar-layarnya). Maksudnya berapa lamapun jangka waktu antara sekarang dan kedatangan Tuhan kelak, waktu itu sudah kehilangan pentingnya, oleh karena melalui Kristus yang bangkit, dunia yang akan datang sudah dimulai. |
(0.94819680981595) | (1Kor 9:24) | (jerusalem) Bagian ini menggunakan beberapa istilah yang dipinjam dari olah raga di zaman itu. Paulus mengajak mereka yang menganggap diri "berpengetahuan" (1Ko 9:8:7,11) untuk mengikuti teladan Paulus dengan melepaskan hak-haknya demi kasih dan demi ganjaran sorgawi, sama seperti seorang olahragawan melepaskan sekian banyak hal untuk mendapat hadiah. |
(0.94819680981595) | (1Kor 10:1) | (jerusalem) Bagian ini menguraikan kata terakhir dari bagian yang mendahului, yakni kata "ditolak". Memang tetap ada bahaya bahwa orang "ditolak" (oleh Allah). Beberapa contoh dari sejarah Israel membuktikan kemungkinan itu. Kesombongan dan kegegabahan hatilah yang menyebabkan orang ditolak. Maka hendaklah mereka yang "berpengetahuan" menjaga diri. |
(0.94819680981595) | (1Kor 10:4) | (jerusalem: mengikuti mereka) Ada sebuah tradisi Yahudi yang mengatakan bahwa batu karang yang disebut dalam Bil 20:8 mengikuti Israel di padang gurun. Menurut pandangan Paulus batu karang itu melambangkan Kristus dalam kepraadaanNya; Kristus sudah berkarya dalam sejarah umat Israel. |
(0.94819680981595) | (1Kor 10:29) | (jerusalem: Mungkin ada orang yang berkata) Ini oleh terjemahan ditambahkan untuk menjelaskan maksud Paulus. Harafiah: Mengapa kebebasanku diukur dengan hati-nurani orang lain? Ini juga dapat dimengerti sbb: Orang harus berlaku seperti yang dikatakan (tidak makan dari persembahan berhala) hanya untuk menghormati hati-nurani orang lain, bukan untuk menyesuaikan hati-nuraninya sendiri (yang tetap bebas) dengan pandangan orang lain itu. |
(0.94819680981595) | (1Kor 14:38) | (jerusalem: janganlah kamu mengindahkan dia) Var: maka ia tidak akan diindahkan. Var ini kiranya tepat. Artinya: orang itu tidak akan diindahkan oleh Allah, yang tidak mengakuinya sebagai milikNya. Var lain: biarlah ia tidak mengindahkannya. Kalau demikian maka Paulus menyatakan kemarahannya. Tentang cara menutup diskusi secara mendadak semacam ini, bdk 1Ko 11:16; Fili 3:15. |
(0.94819680981595) | (1Kor 15:1) | (jerusalem) Sementara orang Kristen di Korintus tidak dapat menerima kebangkitan orang-orang mati 1Ko 15:12. Orang-orang Yunani menganggap gagasan kebangkitan sebagai gagasan yang terlalu kasar, Kis 17:32+, sedangkan orang-orang Yahudi dahulu sudah memfirasatkannya,Maz 16:10, Ayu 19:25; Yeh 37:10, dan kemudian dengan tegas mengajarkannya, Dan 12:2,3; 2Ma 7:9. Dengan maksud menentang pendapat orang-orang Korintus yang salah itu, Paulus bertitik tolak ajaran dasari dari pemberitaan Injil, yaitu: peristiwa Paskah: Yesus wafat dan dibangkitkan, 1Ko 14:3-4 (bdk Rom 1:4; Gal 1:2-4; 1Te 1:10, dll). Ajaran itu diuraikan dengan menyebut sejumlah penampakan Yesus yang dibangkitkan, 1Ko 14:5-11, bdk Kis 1:8+. Dengan bertitik tolak demikian Paulus memperlihatkan betapa pendapat orang-orang Korintus itu tidak masuk akal, 1Ko 14:12-34, bdk 1Ko 15:13+. Kristus dibangkitkan sebagai yang sulung dari antara orang-orang mati dan Iapun akan menyebabkan kebangkitan orang-orang lain, 1Ko 14:20-28, bdk Rom 8:11+. Pada akhir uraiannya Paulus menanggapi kesulitan-kesulitan mengenai caranya orang-orang mati akan bangkit, 1Ko 15:35-53. Seluruh pembahasan itu ditutup dengan pengucapan syukur kepada Allah, 1Ko 15:54-57. |
(0.94819680981595) | (1Kor 15:6) | (jerusalem: hidup sampai sekarang) Maksud Paulus: Mereka kini masih dapat bersaksi tentang apa yang mereka lihat, sehingga kepercayaan akan kebangkitan Kristus mempunyai kesaksian yang terjamin kebenarannya |
(0.94819680981595) | (1Kor 15:32) | (jerusalem: aku telah berjuang...) Tentang peristiwa itu kita tidak tahu apa-apa, tetapi bdk 2Ko 11:23-26. "Berjuang" tentunya bahasa kiasan |
(0.94819680981595) | (1Kor 15:54) | (jerusalem: Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa) Sejumlah naskah tidak memuat bagian kalimat ini. Dalam naskah-naskah itu kalimat berbunyi: Dan sesudah yang dapat mati ini |
(0.94819680981595) | (1Kor 16:7) | (jerusalem: Sebab...sepintas lalu saja) Terjemahan lain: Sebab kali ini aku tidak mau...sepintas lalu saja. Kalau demikian, maka disinggunglah sebuah kunjungan Paulus ke Korintus yang hanya "sepintas lalu saja" dan yang belum lama berselang terjadi. Tetapi terjemahan itu kurang tepat. |
(0.94819680981595) | (1Kor 1:26) |
(sh: Dalam pengaruh duniawi (Minggu, 31 Agustus 2003)) Dalam pengaruh duniawiDalam pengaruh duniawi. Di jemaat Korintus ada dua jenis pandangan yang menganggap salib adalah suatu kebodohan. Pertama, pandangan Yunani. Mereka yang begitu mengutamakan ilmu pengetahuan dan filsafat tidak percaya jika Kristus yang tersalib itu bangkit. Kedua, pandangan Yahudi. Mereka yang mengutamakan kuasa Allah, tidak percaya jika Yesus yang dianggap Mesias, mati di salib. Sebab menurut persepsi dan harapan mereka Mesias itu kuat, tangguh dan perkasa. Paulus melihat bahwa jemaat Korintus masih dipengaruhi pandangan- pandangan tersebut. Ini harus dibereskan. Karena itu Paulus mengingatkan beberapa hal kepada jemaat Korintus: pertama, bahwa pemberitaan salib, kematian dan kebangkitan Kristus adalah pusat pemberitaan Injil. Kedua, bahwa untuk orang dimungkinkan mengenal Allah, haruslah melalui pemberitaan Injil. Ketiga, di dalam pemberitaan Injil, manusia akan menemukan kekuatan Allah yang sungguh nyata mengalahkan dosa dan maut serta mengaruniakan hidup kekal bagi yang percaya (ayat 25). Nasihat Paulus ini juga diperuntukkan bagi kita, orang-orang percaya masa kini, sebab ada banyak pengajaran yang mencoba melencengkan pusat iman kita bukan kepada Kristus. Seperti halnya jemaat Korintus, kita pun harus menghayati salib Kristus secara sungguh. Dan itu hanya dimungkinkan melalui pengajaran firman Tuhan dan pencerahan Roh Kudus. Renungkan: Hanya orang-orang yang dipilih dan dilimpahi karunia-karunia-Nya sajalah yang dimampukan untuk merespons pemberitaan Injil.
Yesaya 56:1-7; Roma 11:13-16,29-23; Matius 15:21-28 Mazmur 67 Lagu KJ 249 |