| (0.35009240740741) | (1Raj 12:24) |
(full: AKULAH YANG MENYEBABKAN HAL INI TERJADI.
) Nas : 1Raj 12:24 Tuhanlah yang memecah kerajaan itu. Adanya dua kerajaan itu sesuai dengan rencana-Nya
|
| (0.35009240740741) | (2Raj 20:17) |
(full: DIANGKUT KE BABEL.
) Nas : 2Raj 20:17 Nubuat Yesaya tentang pembuangan Yehuda oleh Babel digenapi 115 tahun kemudian ketika Nebukadnezar, raja Babel, membinasakan Yerusalem, menjarahi tanah dan Bait Suci dari semua kekayaannya lalu membawa rakyat Yehuda sebagai tawanan ke negerinya (bd. 2Raj 24:10-13; 2Taw 33:11; Dan 1:1-3). |
| (0.35009240740741) | (Yer 3:6) |
(full: APA YANG DILAKUKAN ISRAEL ... MURTAD ITU?
) Nas : Yer 3:6 Israel, kerajaan utara, telah tidak setia kepada Allah; akibatnya, mereka dibawa tertawan ke Asyur pada tahun 722-721 SM. Yehuda, kerajaan selatan, seharusnya menarik pelajaran dari pengalaman tragis saudaranya, tetapi tidak demikian. Ia juga menyerahkan diri kepada perzinaan dan kejahatan rohani. |
| (0.35009240740741) | (Hos 1:7) |
(full: AKU AKAN ... MENYELAMATKAN MEREKA.
) Nas : Hos 1:7 Kerajaan selatan (Yehuda) tidak akan berakhir pada saat yang sama dengan kerajaan utara (Israel). Karena raja Hizkia sedang memimpin rakyatnya dalam pertobatan dan iman, Tuhan menyelamatkan mereka dari nasib Samaria ketika itu (2Raj 19:32-36; Yes 37:36). Kerajaan Yehuda masih bertahan 136 tahun lagi. |
| (0.35009240740741) | (Za 10:4) |
(full: DARI PADA MEREKA (YEHUDA) AKAN MUNCUL BATU PENJURU.
) Nas : Za 10:4 Dari suku Yehuda akan muncul batu penjuru (Mazm 118:22; Yes 28:16), Yesus sang Mesias, yang akan menjadi seperti patok kemah, yang menandakan keamanan (bd. Yes 22:22-23); Dia akan menjadi Raja yang menang (bd. Wahy 19:11-16). |
| (0.35009240740741) | (Why 5:5) |
(full: SINGA DARI SUKU YEHUDA.
) Nas : Wahy 5:5 Kristus dilukiskan seperti Singa, yang menunjukkan bahwa Ia akan memerintah segenap bumi. Ia berasal dari suku Yehuda dan keturunan keluarga Daud. Gelar-gelar Yesus sebagai Mesias yang berkemenangan (Kej 49:9-10) dan raja yang kekal ini selaras dengan janji-janji yang telah dibuat dengan Daud (Yes 11:1,10). |
| (0.35009240740741) | (Hak 17:7) | (jerusalem: dari kaum Yehuda) Kecuali kalau "orang Lewi" di sini nama tugas dan tidak menunjuk orang sebagai anggota suku para imam (dalam Hak 16:30 jelas dikatakan bahwa keturunan orang itu termasuk suku para imam). tidak mungkin orang muda dari Betlehem itu adalah baik orang Lewi maupun "dari kaum Yehuda". Tetapi ia dapat berkediaman di Betlehem sebagai "orang asing yang menetap", Kel 12:48+. |
| (0.35009240740741) | (2Sam 15:1) | (jerusalem: menyediakan baginya) Perlengkapan kerajaan itu cukup memperlihatkan maksud Absalom, meskipun Daud rupanya tidak memperdulikannya. Dengan tindakan yang berikut, 2Sa 15:2 dst, Absalom mencari hati rakyat, khususnya hati suku-suku di bagian utara negeri (Israel) yang tidak pernah dengan sebulat hati menerima orang Yehuda, Daud, sebagai rajanya. Absalom sendiri hanya setengah orang Yehuda, sebab ibunya adalah puteri raja Gesyur, 2Sa 3:3. Lih 2Sa 19:42 dst. |
| (0.35009240740741) | (2Raj 3:7) | (jerusalem: Yosafat raja Yehuda) Nama Yosafat ini mungkin kemudian barulah disisipkan ke dalam 2Ra 3:7,11,12,14. Sebab ada bukti bahwa perang dengan Moab ini terjadi di masa pemerintahan Yoram, putera Yosafat. Rupanya nama Yosafat itu disisipkan untuk menghormati raja yang saleh itu dan oleh karena ia memegang peranan yang serupa dalam 1Ra 22. Di situpun raja Yehuda, berbeda dengan raja Israel, tampil sebagai seseorang yang takut akan TUHAN, 2Ra 3:11,13-14. |
| (0.35009240740741) | (Yeh 16:27) | (jerusalem: perempuan-perempuan Filistin) Ialah kota-kota orang Filistin di daerah pesisir. Untung malang negeri Yehuda dimanfaatkan orang Filistin guna merebut sebagian wilayah Yehuda di masa pemerintahan raja Ahas, 2Ta 28:18, dan -- menurut buku Tawarikh raja Sanherib -- di masa pemerintahan Hizkia dan mungkin juga di masa sesudah pembuangan pertama pada th 597 sb Mas, bdk Yer 13:19; Yeh 25:15-17. |
| (0.35009240740741) | (2Raj 23:1) |
(sh: Tindakan Setelah Pertobatan Hati (Kamis, 24 September 2015)) Tindakan Setelah Pertobatan HatiJudul: Tindakan Setelah Pertobatan Hati Penulis Alkitab biasanya menulis dengan singkat dan tidak bertele-tele. Mereka hanya menuliskan hal-hal penting yang hendak disampaikan oleh Allah. Karena itu rasul Yohanes mengatakan bahwa banyak dari perkataan dan perbuatan Tuhan Yesus yang tidak dicantumkannya (lih. Yoh. 20:30). Dengan demikian, ketika kita melihat bahwa penulis Raja-raja mencantumkan begitu detail tindakan reformasi yang dilakukan oleh Yosia, berarti penulis melihat bahwa tindakan tersebut sangat penting. Yosia memerintahkan supaya segala perkakas yang dipakai untuk menyembah Baal, Asyera, segala tentara langit, dan semua perkakas tersebut dibakar (4). Tiang-tiang berhala dari rumah Tuhan juga dibakar, bahkan ditumbuk halus halus sampai menjadi abu, kemudian dicampakkan ke kuburan rakyat (6). Bukit-bukit pengurbanan dirubuhkan dan dinajiskan (8). Mezbah-mezbah yang dibuat oleh raja-raja Yehuda dan Manasye, dirobohkan, diremukkan, dan abunya dicampakkan ke sungai Kidron (12). Begitu pula bukit-bukit pengurbanan yang didirikan oleh Salomo untuk Asytoret, Kamus, dan Milkom, dinajiskan (13). Allah memakai Yosia untuk menggenapi penghancuran mezbah di Betel yang didirikan oleh Yerobeam, dan membakar tulang-tulang manusia diatasnya untuk menajiskannya seperti yang telah dinubuatkan oleh abdi Allah (15-16; lih. 1Raj. 13:2). Pertobatan dalam hati yang diikuti oleh tindakan menunjukkan kesungguhan dari pertobatan tersebut. Janganlah kita memandang ringan, karena tindakan itu menyenangkan hati Tuhan. Jadi, kita harus memperlihatkan pertobatan kita dari pelbagai perubahan dalam perilaku dan tindakan kita. [IT] |
| (0.35009240740741) | (Yer 30:12) |
(sh: Paradoks tindakan Allah (Senin, 23 April 2001)) Paradoks tindakan AllahParadoks tindakan Allah. Firman Tuhan yang berbicara tentang pembaharuan bangsa Yehuda terus berlanjut. Kali ini berisi berita yang paradoks yaitu pemaparan tentang penderitaan bangsa Yehuda dan pemulihannya yang semuanya disebabkan karena tindakan Allah. Yehuda menderita penyakit yang tidak ada obatnya dan luka yang tidak dapat disembuhkan. Penderitaan fisik yang sangat mengerikan membuat mereka berteriak-teriak kesakitan. Tidak hanya fisik, mereka pun mengalami penderitaan mental sebab semua sekutunya meninggalkan. Mereka dipandang sebagai buangan yang sudah tidak berguna dan tidak layak untuk diajak bersekutu (17). Siapa yang akan berpihak kepada Yehuda ketika Allah sendiri bangkit melawannya? Mengapa Yehuda harus mengalami itu semua? Sebab Allah tidak mentolerir sedikit pun dosa yang menggerogoti manusia apalagi bangsa Yehuda sebagai umat pilihan-Nya. Allah menghajar untuk mengoreksi dan mendisiplin mereka. Namun murka Allah tidak untuk selama-lamanya. Bila waktunya tiba, Allah akan membebaskan dan menyelamatkan umat-Nya.(16,1 7). Apa yang akan dilakukan oleh Allah? Pembangunan bangsa baik secara sosial, politik, ekonomi, martabat, maupun spiritual akan dikerjakan oleh-Nya (18-21) sehingga teriakan kesakitan akan diganti dengan nyanyian syukur kepada Allah (19). Tindakan Allah yang paling besar adalah membawa Yehuda kembali ke dalam relasi yang benar dengan diri-Nya yaitu menjadi umat-Nya dan Allah menjadi Allah mereka (23). Berkat dan keselamatan akan dialami oleh Yehuda pada saat musuh-musuhnya sedang dihancurkan oleh Allah (20, 23). Renungkan: Koreksi dan disiplin-Nya juga akan dijatuhkan atas gereja-Nya jika Ia mendapati dosa dan kesalahan menggerogoti kehidupan gereja-Nya. Ia pun dapat menggunakan tangan-tangan musuh gereja untuk mendatangkan hajaran itu dan memporakporandakannya. Namun demikian jika hal itu terjadi, gereja harus bertobat dan jangan pesimis, karena anugerah dan belas kasihan-Nya yang mengejutkan akan memulihkan gereja dengan berkat yang berlipat ganda. Yang terpenting bagi umat Allah saat ini adalah merenungkan dan mencermati setiap peristiwa yang menimpa gereja, apakah merupakan koreksi dan hajaran dari Allah. |
| (0.33549875925926) | (Yer 4:1) |
(sh: Pertobatan yang mahal (Kamis, 31 Agustus 2000)) Pertobatan yang mahalPertobatan yang mahal. Bangsa Yehuda untuk kesekian kalinya menjauh dari Tuhan dan untuk kesekian kalinya pula Allah mengundang untuk bertobat. Yehuda seharusnya mengalami pertobatan yang dalam dan radikal (1-2). Yakni kembali kepada Allah namun dengan meninggalkan segala berhala. Artinya harus ada perbedaan sikap yang jelas terhadap Allah, sebab Allah dan berhala tidak dapat disamakan dan disatukan. Kesungguhan pertobatan ini harus lebih dikuatkan lagi dengan sumpah dalam kesetiaan, dalam keadilan, dan dalam kebenaran demi TUHAN yang hidup (2). Bagi kita yang hidup di zaman ini, sumpah sudah tidak mempunyai arti yang besar. Banyak orang bersumpah palsu di pengadilan. Namun bagi bangsa Yehuda, artinya besar sekali. Sebab bagi mereka, orang yang tidak mengakui kedaulatan Allah tidak berani bersumpah demi Dia. Bahkan salah satu hukum Taurat melarang umat Allah untuk menyebut nama TUHAN dengan sia-sia (Kel. 20:7). Artinya nama TUHAN harus disebut dalam kebenaran dan keadilan. Pertobatan sejati mendatangkan berkat bagi bangsa Yehuda dan bangsa-bangsa lain. Mengapa demikian? Bangsa-bangsa lain yang melihat berkat yang diterima oleh Yehuda, mencari untuk mendapatkan berkat yang sama. Pencarian ini akan berakhir pada penyerahan diri kepada Allah yang berdaulat sebab dari sanalah berkat bagi Yehuda mengalir. Apa yang diutamakan dalam pertobatan sejati? Permulaan yang baru! (3) Karena masa depan bangsa Yehuda terancam oleh kejahatannya di masa lampau. Hanya permulaan baru yang total dan radikal yang dapat menyelamatkan bangsa Yehuda. Karena itu nantinya, kerajaan Yehuda harus dihancurkan dan bangsanya dibuang ke Babel. Namun sekali lagi ini hanya dapat dimungkinkan jika ada komitmen hati yang total kepada TUHAN (4). Renungkan: Uraian di atas memperlihatkan bahwa untuk sampai kepada pertobatan sejati bangsa Yehuda harus membayar harga yang mahal. Mereka terlalu terlambat. Seandainya dari dulu mereka mau mentati Allah, mereka tidak perlu mengalami pembuangan dan kehancuran. Ini peringatan keras bagi Kristen untuk berbalik dari jalan yang salah dan berpaling kepada Allah segera setelah Allah memperingatkan kita. Jangan sampai kita terlalu terlambat, hingga seluruh hidup kita harus dirombak untuk sampai kepada pertobatan yang sejati |
| (0.32748144444444) | (2Raj 21:1) |
(sh: Seandainya (Sabtu, 15 Juli 2000)) SeandainyaSeandainya. Judul di atas walaupun tidak lengkap namun seringkali menyiratkan nada penyesalan. Penyesalan karena melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan. Jika waktu dapat diputar kembali, Hizkia mungkin akan memilih tidak berdoa untuk kesembuhannya (20:6) agar bangsa Yehuda tidak jatuh di bawah pemerintahan raja Manasye, anaknya sendiri -- seorang raja yang memerintah paling lama dan paling jahat dalam dinasti Yehuda. Dosa dan kejahatan yang dilakukan Manasye memang sangat mengerikan. Ia tidak hanya menandingi raja Ahaz (2-3), bahkan melebihinya. Ia menajiskan rumah Allah dengan berhala-berhala yang dilarang oleh-Nya. Pengaruh jahat yang diberikan ke dalam masyarakat Yehuda sangat dalam. Masa pemerintahannya telah memberikan dampak yang menetap dalam kehidupan bangsa Yehuda (9) sehingga tidak mudah bagi Yosia untuk mengadakan reformasi secara tuntas dalam waktu yang singkat. Tidak cukup demikian, Manasye pun telah mencurahkan darah orang yang tidak bersalah dalam jumlah yang sangat besar (16). Tradisi meyakini bahwa nabi Yesaya dibunuh oleh Manasye ketika ia melaksanakan program pembasmian orang-orang yang setia dan menyembah Allah. Selain pembunuhan, istilah 'mencurahkan darah orang yang tidak bersalah' juga dapat digunakan untuk menggambarkan penindasan terhadap orang-orang miskin ataupun praktek-praktek ketidakadilan sosial yang begitu merebak. Di tangan Manasye bangsa Yehuda benar-benar dibawa kepada kehancuran moral dan akhlak. Ia seharusnya tidak pernah dilahirkan dan tidak akan pernah memerintah Yehuda jika Hizkia tidak berumur panjang. Bayangkan, ia menjadi raja Yehuda ketika berumur 12 tahun. Berarti jika Hizkia tunduk kepada berita dari Allah yang disampaikan melalui Yesaya -- mati karena sakit keras 15 tahun yang lampau, bukankah ini berarti bahwa Manasye tidak pernah dilahirkan? Renungkan: Peristiwa ini dapat merupakan peringatan keras bagi kita di zaman sekarang. Yaitu jika Allah tidak mengabulkan doa kita, sekalipun apa yang kita minta adalah suatu hal yang sangat penting bagi kita, ini dikarenakan Allah sungguh-sungguh mengetahui apa yang terbaik bagi kita dan bagi masyarakat. |
| (0.32748144444444) | (Yer 16:1) |
(sh: Kehidupan Yeremia sebagai tanda (Minggu, 24 September 2000)) Kehidupan Yeremia sebagai tandaKehidupan Yeremia sebagai tanda. Allah melarang Yeremia mempunyai kehidupan sosial yang normal yaitu menikah, berkeluarga, mengunjungi rumah duka, dan ikut dalam perjamuan pesta (1-9). Kesendirian dan keterasingan Yeremia merupakan keanehan bagi bangsa Yehuda. Yeremia sendiri pasti merasakan ketidaknyamanan dan ketidaknikmatan mempunyai kehidupan sosial demikian. Namun kehidupan sosial Yeremia itulah yang dipakai Allah sebagai sarana menyatakan betapa hebatnya hukuman yang akan dialami oleh Yehuda dan kelanjutan kehidupan bangsa Yehuda. Mereka yang berkeluarga akan menjadi seperti Yeremia -- tanpa keluarga -- sehingga ketika mereka mati karena bencana tidak ada seorang pun yang menguburkannya (3-4). Keterpisahan Yeremia dengan masyarakat Yehuda merupakan kesaksian yang kuat bahwa Allah telah mengundurkan diri dari kehidupan bangsa Yehuda, tidak ada lagi damai sejahtera dan penghiburan. Sebaliknya mereka akan ditimpa hukuman berupa bencana dan malapetaka yang dahsyat (16-18). Apakah tanda-tanda yang sangat jelas ini dipahami oleh bangsa Yehuda (10)? Hati nurani mereka telah dibutakan dan ditumpulkan oleh dosa hingga mereka tidak mampu mengenali dosa yang mereka perbuat sendiri. Sehingga Allah perlu memaparkan lagi dosa-dosa mereka dan nenek moyangnya (11-12). Tetapi Allah adalah Maha Pengasih dan penuh anguerah. Masih ada pengharapan dan hari esok bagi mereka (14-15). Renungkan: Hidup dan seluruh keberadaan Yeremia dikorbankan dan dipersembahkan kepada Allah untuk menjadi berkat bagi bangsa Yehuda. Namun pengorbanan dan pelayanan Yeremia tidak akan memberikan hasil dalam waktu singkat. Bersediakah Anda jika Allah memakai seluruh keberadaan Anda untuk menjadi berkat bagi bangsa ini, walaupun Anda harus mengorbankan kemapanan, kenyamanan, dan kenikmatan hidup, sedangkan hasilnya tidak akan Anda lihat ketika Anda masih hidup? |
| (0.32748144444444) | (Yer 27:1) |
(sh: Yang terbaik dari yang buruk (Rabu, 18 April 2001)) Yang terbaik dari yang burukYang terbaik dari yang buruk. Perintah Tuhan kepada Yehuda dan negara-negara tetangganya supaya mereka menyerah kepada Babel merupakan perintah Tuhan yang tentunya membingungkan dan mengecewakan mereka. Mengapa Tuhan memerintahkan mereka untuk menyerah tanpa berjuang? Mengapa mereka dilarang untuk mempertahankan tanah airnya? Bahkan mengapa Yehuda harus berdiam diri ketika bangsa asing menajiskan Bait Allah dengan cara merampok seluruh perabotnya? Padahal bukankah Bait Allah merupakan simbol identitas Yehuda sebagai umat pilihan Allah? Namun bila kita renungkan dengan sungguh-sungguh, perintah itu merupakan perwujudan dari kasih setia Allah yang terus memelihara dan menjaga Yehuda dan bangsa-bangsa lain. Jika mereka tidak takluk kepada Babel mereka akan mengalami kehancuran total (8, 13). Allah telah membangkitkan dan menunjuk Nebukadnezar sebagai alat-Nya untuk menghukum bangsa-bangsa lain khususnya Yehuda yang sudah memberontak kepada-Nya, maka kebangkitan Nebukadnezar tidak mungkin dibendung oleh siapa pun. Membendungnya berarti menghadang Allah. Mereka harus menerima hukuman Allah namun bukan mengalami kehancuran (22). Karena itu perintah Allah melalui Yeremia ini merupakan jalan terbaik dalam situasi yang buruk agar mereka tidak hancur. Perintah Allah itu merupakan bukti bahwa pemeliharaan Allah tetap dapat menghasilkan yang terbaik dari keadaan yang tak berpengharapan. Selain itu dengan membangkitkan Nebukadnezar dan mengaruniakan kepadanya segenap kerajaan, Allah ingin mengajar kepada Yehuda dan bangsa-bangsa lain bahwa kedudukan, kekuasaan, dan kekayaan bukan yang terbaik di dunia, sebab Allah seringkali justru 'memberikan' itu kepada orang-orang fasik atau pemberontak Allah. Yang penting bagi mereka adalah ketaatan kepada rencana dan kehendak Allah yang begitu mengasihi umat manusia bukan hanya Yehuda. Renungkan: Dalam perjalanan hidup bersama Allah, kita mungkin pernah kecewa atau marah atas apa yang Allah perintahkan untuk kita lakukan. Namun respons yang paling bijak adalah tetap mendengarkan dan tunduk kepada kehendak-Nya sebab perintah Allah walaupun menyakitkan adalah perwujudan kasih setia-Nya yang mendatangkan kebaikan bagi kita. |
| (0.31828207407407) | (Yer 52:1) |
(sh: Kasih setia Allah (Jumat, 1 Juni 2001)) Kasih setia AllahKasih setia Allah. Kitab Yeremia ditutup dengan kisah runtuhnya Kerajaan Yehuda. Ini merupakan pengulangan dari II Raja-raja 24:18-25:30 dan Yeremia pasal 40 dan 41. Mengapa ada pengulangan? Pasal 52 terdiri dari 4 bagian: kejatuhan Yerusalem dan penangkapan Zedekia (1-16), penghancuran Bait Allah (17-23), jumlah rakyat Yehuda yang ikut dalam pembuangan (24-30), dan pembebasan Yoyakhin (31-34). Menarik untuk diperhatikan bahwa dalam pasal-pasal sebelumnya, Yeremia menulis tentang dosa Yehuda dan penghukuman yang akan menimpa dengan kata-kata yang menyatakan emosinya. Namun dalam penutupan yang singkat ini, Yeremia memaparkan kisah kejatuhan Yerusalem, penghancuran Bait Allah, dan penangkapan Zedekia secara lugas dan terus terang. Nampaknya emosi dan perasaan Yeremia sudah kering, tidak ada lagi kesan mengerikan ketika membaca kisah ini. Tragedi dan penderitaan bangsa Yehuda seakan-akan sudah menjadi hal biasa. Tragedi dan penderitaan mereka sudah menjadi sejarah yang harus dipelajari oleh generasi Yehuda selanjutnya agar mereka tidak mengulangi kesalahan dan penderitaan yang sama. Jadi pemaparan kembali kehancuran Yehuda mempunyai tujuan untuk menyatakan kepada generasi muda Yehuda bahwa penghukuman Allah atas umat-Nya yang berdosa itu mengerikan dan menghancurkan kondisi sosial, ekonomi, maupun rohani mereka. Kengerian itu bukan suatu dongeng tapi kenyataan dan kepastian yang akan dialami jika mereka mengulangi kesalahan nenek moyangnya. Namun mengapa pelepasan Yoyakhin dikisahkan setelah kisah kehancuran ini? Yoyakhin adalah raja Yehuda terakhir bukan Zedekia, sebab Zedekia menjadi raja karena diangkat oleh Yehuda. Kisah pelepasan Yoyakhin karena belaskasihan raja Babel memaparkan bahwa belaskasihan Allah atas umat-Nya adalah kenyataan dan kepastian juga. Renungkan: Bagi umat Allah penghukuman Allah atas dosa-dosa yang mereka lakukan dan belaskasihan Allah kepada mereka sama-sama pasti. Dua hal itu merupakan 2 sisi mata uang logam yang akan selalu membayangi umat-Nya. Namun karena anugerah dan kasih setia-Nya begitu besar maka kata terakhir bagi umat-Nya adalah belaskasihan Allah atas mereka untuk selama-lamanya. Terpujilah Allah yang kita kenal dalam diri Yesus Kristus Tuhan kita. |
| (0.30626703703704) | (Kej 44:18) |
(full: TAMPILLAH YEHUDA MENDEKATINYA.
) Nas : Kej 44:18-34 Bahwa saudara-saudara Yusuf telah mengalami perubahan sikap yang besar sejak mereka menjual Yusuf ke Mesir dapat dilihat bukan saja dalam kesediaan mereka untuk menderita sebagai budak demi Benyamin (ayat Kej 44:13-16), tetapi secara khusus dalam permohonan Yehuda untuk Benyamin (ayat Kej 44:18-34). Kini mereka siap menanggung kesalahan dari kejahatan mereka yang lampau dan bersedia mengorbankan apa saja demi Benyamin supaya ayahnya tidak mengalami kesedihan yang terlalu hebat (ayat Kej 44:16,32-33). |
| (0.30626703703704) | (2Raj 17:18) |
(full: SUKU YEHUDA.
) Nas : 2Raj 17:18 Kerajaan selatan terdiri atas suku Yehuda, unsur-unsur dari suku Benyamin dan Simeon, dan beberapa orang dari kesepuluh suku Israel yang berpindah ke kerajaan selatan untuk menyembah Allah di Yerusalem (lih. 2Taw 19:4; 30:1,10-11,25-26; 34:5-7; 35:17-18). Jadi, bangsa Yehuda menjadi sarana yang melaluinya perjanjian Allah dengan umat Ibrani dipelihara. Perhatikan bahwa keturunan dari suku-suku Israel ada di Palestina pada zaman PB (Kis 26:7; bd. Luk 2:36; Fili 3:5). |
| (0.30626703703704) | (2Raj 18:13) |
(full: KOTA BERKUBU NEGERI YEHUDA, LALU MEREBUTNYA.
) Nas : 2Raj 18:13 Pada tahun 701 SM raja Asyur, Sanherib, membalas pemberontakan Yehuda dengan menyerbu banyak kota yang penting; catatan pribadinya menunjukkan bahwa ia berhasil merebut empat puluh enam kota berkubu. Hizkia, menyadari bahwa tidak ada harapan untuk terus memberontak, menyerah kepada Sanherib, dan menghabiskan perbendaharaan Yehuda untuk membayar upeti yang diminta Asyur (ayat 2Raj 18:14-16). |


