(0.297078) | (Ams 11:24) |
(full: MENYEBAR HARTA, TETAPI BERTAMBAH KAYA.
) Nas : Ams 11:24-25 Allah berjanji bahwa orang yang banyak memberi akan menerima kembali lebih daripada yang diberinya. Tuhan memberkati orang yang baik hati dan bermurah hati, apakah itu pemberian uang atau diri sendiri. PB mengajarkan bahwa kita adalah pengawas karunia-karunia Allah dan harus memakainya demi kepentingan-Nya dan demi orang yang membutuhkan pertolongan (Mat 25:26-27; lihat cat. --> 2Kor 8:2; lihat cat. --> 2Kor 9:8). [atau ref. 2Kor 8:2; 9:8] |
(0.297078) | (Yes 39:6) |
(full: AKAN DIANGKUT KE BABEL.
) Nas : Yes 39:6 Ketika tentara Babel menaklukkan Yerusalem, mereka akan mengangkut penduduk dan hartanya ke negeri mereka sendiri (bd. Yes 14:3-4). Pada hakikatnya, penyebab pembuangan ke Babel bukanlah kebodohan Hizkia ketika menunjukkan harta bait Allah, tetapi dosa-dosa umat itu dan khususnya putra Hizkia, Manasye (bd. pasal 2Raj 21:1-26). Setelah kematian Hizkia bangsa itu membangun kembali pusat-pusat penyembahan berhala (lih. 2Taw 33:11; 36:18, untuk penggenapan nubuat ini). |
(0.297078) | (Yer 28:1) |
(full: NABI HANANYA.
) Nas : Yer 28:1 Hananya, yang menentang berita Yeremia tentang malapetaka, menjadi seorang nabi palsu yang meramalkan kekalahan Babel dan kembalinya orang buangan dan harta Bait Suci dalam waktu dua tahun. Pemimpin agama yang palsu sering mengatakan bahwa berkat Allah akan dicurahkan tanpa syarat, tanpa perlu bertobat atau hidup kudus; berita semacam ini memiliki daya tarik bagi orang banyak. |
(0.297078) | (Yeh 27:1) |
(full: RATAPAN MENGENAI TIRUS.
) Nas : Yeh 27:1-36 Tirus mempunyai armada kapal dagang yang besar; pasal ini melukiskan Tirus sebagai kapal yang besar dan indah yang membawa barang dagangan dan harta kepada banyak bangsa. Namun Allah di dalam hukuman-Nya akan merusak kapal itu menjadi berkeping-keping, dan banyak orang akan meratapi kebinasaanya. Bandingkan pasal ini dengan pasal Wahy 18:1-24, di mana Allah membinasakan pusat perdagangan dunia (lihat cat. --> Wahy 18:2; lihat cat. --> Wahy 18:4; lihat cat. --> Wahy 18:7; lihat cat. --> Wahy 18:9). [atau ref. Wahy 18:2-9] |
(0.297078) | (Hos 7:13) |
(full: MEREKA MELARIKAN DIRI DARI PADA-KU.
) Nas : Hos 7:13-16 Israel memberontak terhadap Allah dengan menolak untuk berbalik kepada-Nya sebagai Oknum yang dapat menolong mereka; mereka merasa bahwa Mesir dan Asyur memberikan keamanan lebih baik daripada Tuhan Allah mereka (ayat Hos 7:11). Orang dewasa ini melakukan dosa yang sama ketika mencari kepuasan pribadi dalam harta milik, kegiatan atau kesenangan berdosa daripada dalam kehendak dan firman Allah. |
(0.297078) | (Mat 11:11) |
(full: SEORANG YANG LEBIH BESAR.
) Nas : Mat 11:11 Pernyataan ini dapat berarti bahwa hak istimewa orang yang terkecil dari umat perjanjian yang baru masih lebih besar daripada Yohanes Pembaptis (lihat art. PERJANJIAN LAMA DAN PERJANJIAN BARU). Umat perjanjian baru memiliki harta penyataan yang lebih besar lagi yang diberikan oleh Allah (bd. Mat 13:16-17) dan akan mengalami berbagai mukjizat yang lebih besar lagi (Mat 11:5), menyaksikan kematian dan kebangkitan Kristus, serta menerima pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta (Kis 2:4). |
(0.297078) | (Luk 12:34) |
(full: HARTAMU ... HATIMU.
) Nas : Luk 12:34 Hati seseorang (yaitu perasaan, pikiran, keinginan, nilai-nilai, kehendak dan keputusan; lihat art. HATI) terpikat oleh perkara yang terpenting baginya.
|
(0.297078) | (1Kor 10:20) |
(full: PERSEMBAHAN KEPADA ROH-ROH JAHAT.
) Nas : 1Kor 10:20 Penyembahan berhala melibatkan penyembahan terhadap roh-roh jahat (bd. Ul 32:17; Mazm 106:35-38; lihat art. SIFAT PENYEMBAHAN BERHALA) dan berkaitan dengan ketamakan dan keserakahan (lihat cat. --> Kol 3:5). [atau ref. Kol 3:5] Karena itu, kuasa roh-roh jahat berada di balik sikap cinta akan harta milik, kehormatan, dan kedudukan duniawi. |
(0.297078) | (2Kor 9:11) |
(full: DIPERKAYA DALAM SEGALA MACAM.
) Nas : 2Kor 9:11 Supaya kemurahan kita dapat terungkap keluar, maka hati kita harus diperkaya dengan kasih dan belas kasihan yang tulus bagi orang lain. Hal memberi diri kita ataupun harta milik kita mengakibatkan: |
(0.297078) | (Ibr 13:5) |
(full: JANGANLAH KAMU MENJADI HAMBA UANG.
) Nas : Ibr 13:5 Perhatikan bahwa nasihat ini muncul setelah peringatan mengenai kedursilaan (ayat Ibr 13:4). Keserakahan dan kedursilaan terkait sangat erat dalam PB (1Kor 5:11; 6:9-10; Ef 5:3; Kol 3:5). Terlalu sering cinta akan kelimpahan harta dan kemewahan serta keinginan yang tak henti-hentinya akan kekayaan membuka peluang untuk terjerumus dalam dosa-dosa seksual (lih. 1Tim 6:6-10). |
(0.297078) | (1Yoh 3:17) |
(full: SAUDARANYA MENDERITA KEKURANGAN.
) Nas : 1Yoh 3:17 Kasih terungkap dengan sungguh-sungguh menolong orang yang memerlukan bantuan, yaitu dengan membagi harta milik kita dengan mereka (bd. Yak 2:14-17). Menolak membagi makanan, pakaian atau uang untuk menolong orang lain yang benar-benar memerlukan bantuan adalah menutup hati kita terhadap mereka (bd. Ul 15:7-11). Hal ini juga termasuk memberikan uang untuk menolong dalam pemberitaan Injil kepada mereka yang belum mendengar (1Yoh 4:9-10). |
(0.297078) | (Mzm 62:1) | (jerusalem: Perasaan tenang dekat Allah) Sajak ini berupa renungan seorang berhikmat yang penuh kepercayaan pada Allah, Maz 62:2-3,6-8, tetapi dianiaya orang munafik dan curang, Maz 62:4-5. Ia mengingatkan betapa rapuh dan fana manusia, Maz 62:10, dan harta benda yang tidak adil, Maz 62:11, sehingga dua-duanya tidak dapat menjadi andalan manusia. Satu-satunya andalan ialah Tuhan, Hakim yang adil, Maz 62:9,12-13. Maz 62:2 berupa ulangan, Ula 6. |
(0.297078) | (Yer 49:1) |
(sh: Tidak ada perlindungan dalam kekayaan (Rabu, 23 Mei 2001)) Tidak ada perlindungan dalam kekayaanTidak ada perlindungan dalam kekayaan. Bani Amon bergantung sepenuhnya kepada harta kekayaan yang dimiliki sehingga mereka berani sesumbar ‘Siapa berani datang menyerang aku’ (4). Mereka telah mendewakan kekayaan mereka dan mengangkatnya bagai perlindungan yang kokoh. Sungguh suatu sikap yang sangat berbahaya karena dapat berakibat fatal bagi bangsa Amon sendiri. Mereka harus menelan pil pahit ketika melihat kenyataan bahwa pelindung mereka – harta dan kekayaan – menjadi tidak berdaya dan dapat lenyap dalam sekejap. Pil yang lebih pahit harus mereka telan karena kehancuran yang melanda bukan dimulai dari daerah pinggiran menuju pusat negara maupun langsung dari ibu kota negara Amon yaitu Raba kemudian diikuti daerah-daerah lainnya. Ibu kota negara yang tentunya mempunyai segala harta dan kekayaan yang jauh lebih banyak namun hancur terlebih dahulu. Hal ini mengakibatkan kota-kota taklukan bani Amon akan kembali kepada pemiliknya (1, 2). Seperti yang terjadi dalam bani Moab, ketika kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat runtuh maka kehidupan agama bani Amon juga runtuh (3). Sebelum dihancurkan oleh Allah, bani Amon pasti mempunyai falsafah kehidupan demikian: asal ada uang maka masalah hilang. Karena itu ketika kekuasaan Babel mulai bangkit maka mereka mengadakan persekutuan dengan Tirus, Sidon, Moab, Edom, dan Yehuda (27:2-3) untuk menghancurkan Babel. Bani Amon yakin bahwa penggabungan beberapa negara akan memperkuat pertahanan mereka karena akan melibatkan banyak kekuatan dan harta. Mereka tidak lagi menghiraukan peringatan yang disampaikan oleh Yeremia (Yer. 27:1-3). Apa hasilnya? Perhitungan matematis dan bisnis terjungkirbalik. Bani Amon hancur walaupun nantinya akan dipulihkan Allah lagi (5-6). Renungkan: Di negara kita bukankah masih banyak orang menganut falsafah bani Amon? Uang memegang kendali untuk urusan apa pun mulai dari keluarga, sekolah, bisnis, pemerintahan, hingga kehidupan gereja kita. Prinsip yang dianut bukan lagi tidak ada yang mustahil bagi Allah namun tidak ada yang mustahil bagi uang. Kita pun mungkin secara tidak sadar menganut falsafah ini. Jika ya, berhati-hatilah karena uang adalah perlindungan yang keropos. Biarlah kita senantiasa berlindung kepada Allah. |
(0.297078) | (Yak 5:1) |
(sh: Kaya harta tetapi miskin nurani (Senin, 11 Juni 2001)) Kaya harta tetapi miskin nuraniKaya harta tetapi miskin nurani. Kesenjangan-kesenjangan yang terjadi antara si kaya dan si miskin bukanlah hal yang baru kita ketahui. Bahkan hal-hal apa saja yang dilakukan oleh si kaya seperti pemerasan, penindasan, pelecehan, dlsb. terhadap si miskin bukan rahasia lagi. Begitu pula respons orang miskin terhadap perlakuan yang mereka terima, merampok, membunuh, dlsb. sudah menjadi berita-berita yang setiap hari mewarnai hampir seluruh surat kabar. Bila hal ini sudah bukan rahasia lagi, pihak berwenang harus mengambil sikap untuk melakukan sesuatu. Seperti halnya Yakobus yang mengecam orang-orang kaya pada zaman itu. Ia tidak mengecam kekayaan mereka tetapi sikap mereka. Orang-orang kaya itu menjadi sombong, serakah, tidak jujur, dan memiliki kecenderungan untuk menindas orang- orang miskin, orang-orang yang mereka anggap rendah derajatnya. Mereka merasa dapat melakukan apa saja sesuai keinginan mereka, termasuk keinginan tidak membayar upah kaum buruh yang bekerja pada mereka. Kecaman Yakobus ini juga ditujukan pada orang-orang kaya di zaman ini. Harta dan kekuasaan membuat mereka merasa paling berhak melakukan apa saja sekehendak hati mereka tanpa memikirkan kepentingan orang lain. Misalnya, upah buruh di bawah UMR (Upah Minimum Regional), bertindak semena-mena terhadap pembantu rumah tangga, membeli hukum, membayar aparat untuk membungkam kebenaran, dlsb. Orang-orang kaya itu tidak dapat dilawan, mereka memiliki harta, dan kuasa untuk mempertahankan diri. Sebaliknya orang-orang miskin, tidak dapat berbuat apa- apa selain hanya mengeluh. Untuk semua perbuatan ini Yakobus dengan tegas mengatakan bahwa Allah sendirilah yang akan menghukum mereka. Sebab perbuatan mereka telah Allah lihat, jeritan orang-orang miskin yang mereka tindas didengar Allah (lih. Ams. 4:1-3). Sebenarnya, orang-orang seperti ini kaya materi tetapi miskin nurani. Mereka tidak memiliki kepekaan terhadap kebutuhan dan kepentingan orang-orang di sekitar mereka. Seandainya mereka memiliki hati nurani, mungkin kesenjangan ekonomi, sosial, relasi dengan orang-orang miskin, sedikit demi sedikit akan terkikis. Renungkan: Jadikan kami Kristen yang memiliki keprihatinan dan kepedulian bersama-Mu terhadap sesama. |
(0.28008782) | (Kel 19:5) |
(full: JIKA KAMU SUNGGUH-SUNGGUH MENDENGARKAN FIRMAN-KU
) Nas : Kel 19:5 (versi Inggris NIV -- sungguh-sungguh menaati Aku). Kesinambungan pemilihan Israel sebagai umat Allah tergantung pada ketaatan mereka kepada-Nya sebagai Tuhan; hal ini ditunjukkan oleh susunan "jika ... maka" dalam ayat ini. Allah mengharapkan agar ketaatan ini, yang begitu penting dalam mewujudkan maksud-maksud-Nya kelak bagi mereka (ayat Kel 19:5-6), akan terbit dari hati yang bersyukur yang menanggapi kasih dan perhatian-Nya yang secara khusus ditunjukkan dalam kelepasan mereka dari Mesir (lihat cat. --> Kel 19:4 sebelumnya; [atau ref. Kel 19:4] lih. Ul 6:5). Demikian pula, prinsip ketaatan adalah unsur penting dalam hubungan kita dengan Kristus di bawah perjanjian baru (lih. Yoh 8:31; 14:21; Rom 4:12; Ibr 3:7-19). |
(0.28008782) | (2Kor 4:7) |
(full: HARTA INI ... DALAM BEJANA TANAH LIAT.
) Nas : 2Kor 4:7 Orang Kristen adalah "bejana-bejana tanah liat" yang kadang-kadang mengalami kesedihan, air mata, kesusahan, kebingungan, kelemahan, dan ketakutan (bd. 2Kor 1:4,8-9; 7:5). Namun, oleh karena "harta" sorgawi yang dalam diri mereka, maka mereka tidak dikalahkan. Kekristenan bukan hal menyingkirkan kelemahan, bukan juga semata-mata manifestasi kuasa ilahi. Tetapi, kekristenan adalah manifestasi kuasa ilahi melalui kelemahan manusia (2Kor 12:9). Ini berarti bahwa:
|
(0.28008782) | (Bil 22:36) |
(sh: Siapa memakai siapa (Selasa, 9 November 1999)) Siapa memakai siapaSiapa memakai siapa. Tidak seharusnya Balak dan Bileam berkoalisi (melakukan kerjasama), mengingat konsep pemikiran mereka berbeda. Balak sangat bernafsu mengutuk dan menghancurkan Israel, sehingga ia yakin bahwa melalui harta ia dapat memakai Bileam untuk mewujudkan ambisi tersebut. Bileam sudah tahu bahwa Allah telah menegaskan apa yang harus ia katakan, tetapi tetap memanfaatkan kesempatan itu, dengan memakai jabatannya untuk mengeruk keuntungan, kekayaan, dan kenikmatan dari Balak bagi dirinya. Orang yang dibutakan karena harta mudah diperalat orang lain. Nafsu yang membutakan. Bila Balak memperhatikan perkataan Bileam, maka dia pasti akan membatalkan kerjasamanya karena ada keraguan akan keberhasilan misi ini. Nafsu untuk menghancurkan pihak lain sudah membuatnya buta dan tidak peka terhadap situasi. Jika Bileam memperhatikan perkataan Allah, ia pasti akan membatalkan koalisinya karena ia tahu pasti tidak akan berhasil. Tetapi karena ia bernafsu akan kekayaan dan kenikmatan hidup (40), ia tetap melakukan koalisi. Puncak kebutaan mereka adalah mendirikan dan memberikan persembahan sebelum mengutuki Israel. Mereka menjadi tidak mengerti, khususnya Bileam, bahwa persembahan dan korban kepada Yahweh akan sia-sia tanpa iman dan ketaatan yang sesuai kehendak Allah. |
(0.28008782) | (2Sam 15:13) |
(sh: Iman dan penalaran. (Jumat, 03 Juli 1998)) Iman dan penalaran.Iman dan penalaran. Harga kesetiaan. Apalah artinya harta dan tahta bila tiada lagi kesetiaan? Ironis memang. Anak kandung sendiri, Absalom, mau mencelakakan orang tuanya, sebaliknya orang-orang lain (ayat 7,18, 24-26) dan bahkan orang asing justru menyatakan dukungan dan kesetiaan mereka terhadap Daud yang sedang mengungsi dan belum memiliki masa depan yang pasti! (ayat 19,32). Kesetiaan memang masih jauh lebih bernilai dari pada kedudukan, harta dan kemuliaan; bahkan kesetiaan yang benar, jauh melampaui hubungan darah, kekerabatan bahkan kesukuan. Renungkan: Kesetiaan adalah akibat dari memiliki hubungan yang akrab dan prinsip yang teguh. |
(0.28008782) | (Mat 7:1) |
(sh: Awas penilaian dan penghakiman. (Kamis, 8 Januari 1998)) Awas penilaian dan penghakiman.Awas penilaian dan penghakiman. Memberi dan meminta. Pengikut Kristus dituntut untuk memberi seperti halnya Allah yang pemurah. Pemberian terindah yang dapat kita lakukan ialah membagikan Injil. Namun ada saatnya kita harus menahan diri dari membagikan harta Injil dan kebenaran firman, yaitu bila orang kita bagikan Injil itu terus menerus menolak dan menghina Kristus. Orang yang beriman adalah orang yang dalam iman tekun berdoa, meminta, mencari, mengetuk pintu anugerah Tuhan. Dengan jalan berdoalah kita beroleh segala yang terbaik. Renungkan: Kristen adalah penatalayan harta Allah. Apakah cara hidup, doa, serta pelayanan kita mencerminkan penatalayan yang bertanggung jawab? Doa: Tatkala hidup doaku tawar dan lesu, o Tuhan jenguklah aku, supaya aku boleh terus memandang kepada-Mu. |
(0.28008782) | (1Kor 16:1) |
(sh: Belajar berbagi kehidupan. (Sabtu, 1 November 1997)) Belajar berbagi kehidupan.Belajar berbagi kehidupan. Perlu pengaturan yang baik. Apa kecenderungan sikap dan tindakan kita dalam memberikan persembahan? Apakah kita sering ayal-ayalan? Kadang kita dengar berbagai penyalahgunaan persembahan. Untuk membina jemaat memberikan persembahan yang baik, Paulus memberi nasihat berikut. Berikan sebagian harta yang telah dikaruniakan Tuhan sebagai persembahan secara teratur setiap Minggu (ayat 2). Peruntukkan persembahan itu bagi kepentingan kehidupan jemaat Tuhan dan kirimkan utusan yang dapat dipercaya dengan surat untuk menyerahkannya. Renungkan: Persembahan adalah milik Tuhan, jangan bersikap atau bertindak salah terhadap milik Tuhan itu! Doa: Ajarku Tuhan memberi persembahan dengan kesungguhan hati. |