Perintahnya kepadanya: Ambillah perlengkapan ini, pergilah dan taruhlah itu di dalam bait suci yang di Yerusalem, dan biarlah rumah Allah<x id="o" /> dibangun di tempatnya yang semula.

Sesudah itu atas perintah raja Darius diadakanlah penyelidikan di perbendaharaan<x id="q" /> di Babel, di tempat naskah-naskah disimpan.

"Oleh sebab itu, hai Tatnai,<x id="w" /> bupati daerah seberang sungai Efrat, dan Syetar-Boznai<x id="x" /> serta rekan-rekanmu, para punggawa daerah seberang sungai Efrat, hendaklah kamu menjauhkan diri dari sana.

Kemudian Tatnai, bupati daerah sebelah barat sungai Efrat, Syetar-Boznai dan rekan-rekan<x id="g" /> mereka berbuat dengan seksama menurut apa yang diperintahkan raja Darius.

Maka selesailah rumah itu<n id="1" /> pada hari yang ketiga bulan Adar, yakni pada tahun yang keenam zaman pemerintahan raja Darius.<x id="l" />

Mereka juga menempatkan para imam pada golongan-golongannya<x id="o" /> dan orang-orang Lewi pada rombongan-rombongannya<x id="p" /> untuk melakukan ibadah kepada Allah yang diam di Yerusalem, sesuai dengan yang ada tertulis dalam kitab Musa.<x id="q" />

olehku telah dikeluarkan perintah, bahwa setiap orang di dalam kerajaanku yang termasuk orang Israel awam, atau para imamnya atau orang-orang Lewi, dan yang rela pergi ke Yerusalem, boleh turut pergi dengan engkau.

Tetapi apa yang dianggap baik olehmu dan oleh saudara-saudaramu untuk diperbuat dengan perak dan emas yang selebihnya, boleh kamu perbuat sesuai dengan kehendak Allahmu.

Dan yang lain yang masih diperlukan untuk rumah Allahmu, yang pembayarannya menjadi tanggunganmu, itu boleh kaubayar dari perbendaharaan<x id="u" /> kerajaan.

Beginilah harus kamu katakan kepada mereka: "Para allah yang tidak menjadikan langit dan bumi akan lenyap<x id="o" /> dari bumi dan dari kolong langit ini."

katanya kepada Ariokh, pembesar raja itu: "Mengapa titah yang begitu keras ini dikeluarkan oleh raja?" Lalu Ariokh memberitahukan hal itu kepada Daniel.

dengan maksud supaya mereka memohon kasih sayang<x id="g" /> kepada Allah semesta langit<x id="h" /> mengenai rahasia<x id="i" /> itu, supaya Daniel dan teman-temannya jangan dilenyapkan bersama-sama orang-orang bijaksana yang lain di Babel.

Daniel menjawab, katanya kepada raja: "Rahasia, yang ditanyakan<x id="d" /> tuanku raja, tidaklah dapat diberitahukan kepada raja oleh orang bijaksana, ahli jampi, orang berilmu atau ahli nujum.

Ya tuanku raja, raja segala raja,<x id="u" /> yang kepadanya oleh Allah semesta langit telah diberikan kerajaan,<x id="v" /> kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan,

Atas permintaan Daniel, raja menyerahkan pemerintahan wilayah Babel<x id="o" /> itu kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego, sedang Daniel sendiri tinggal di istana<x id="p" /> raja.

Raja Nebukadnezar membuat sebuah patung<x id="q" /> emas<n id="1" /> yang tingginya enam puluh hasta dan lebarnya enam hasta yang didirikannya di dataran Dura di wilayah Babel.

Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan<x id="m" /> kami<n id="1" />, maka Ia akan melepaskan<x id="n" /> kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;

Kepada beberapa orang yang sangat kuat dari tentaranya dititahkannya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego<x id="q" /> dan mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala itu.

Dari raja Nebukadnezar kepada orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa,<x id="e" /> yang diam di seluruh bumi: "Bertambah-tambahlah<x id="f" /> kiranya kesejahteraanmu!

Maka aku mengeluarkan titah, bahwa semua orang bijaksana di Babel harus dibawa menghadap aku, supaya mereka memberitahukan kepadaku makna<x id="p" /> mimpi itu.