"Apabila dua orang berkelahi dan isteri yang seorang datang mendekat untuk menolong suaminya dari tangan orang yang memukulnya, dan perempuan itu mengulurkan tangannya dan menangkap kemaluan orang itu,

Kuatkan dan teguhkanlah hatimu,<x id="u" /> janganlah takut dan jangan gemetar<x id="v" /> karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau;<x id="w" /> Ia tidak akan membiarkan engkau<x id="x" /> dan tidak akan meninggalkan<x id="y" /> engkau."

Kuatkan<x id="p" /> dan teguhkanlah hatimu,<x id="q" /> sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang<x id="r" /> mereka untuk diberikan kepada mereka.

Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut<x id="b" /> dan tawar hati,<x id="c" /> sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi.<x id="d" />"

Setiap orang yang menentang perintahmu dan tidak mendengarkan<x id="t" /> perkataanmu, apapun yang kauperintahkan kepadanya, dia akan dihukum mati. Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu!<x id="u" />"

Kuatkanlah benar-benar hatimu dalam memelihara dan melakukan segala yang tertulis dalam kitab hukum<x id="w" /> Musa, supaya kamu jangan menyimpang<x id="x" /> ke kanan atau ke kiri,<x id="y" />

maka kaudengarlah apa yang mereka katakan; kemudian engkau akan mendapat keberanian<n id="1" /> untuk turun menyerbu perkemahan itu." Lalu turunlah ia bersama dengan Pura, bujangnya itu, sampai kepada penjagaan terdepan laskar di perkemahan itu.

Demikianlah ketiga pasukan itu bersama-sama meniup sangkakala, dan memecahkan buyung dengan memegang obor<x id="u" /> di tangan kirinya dan sangkakala di tangan kanannya untuk ditiup, serta berseru: "Pedang<x id="v" /> demi TUHAN dan demi Gideon!"

Berkatalah Simson kepada anak yang menuntun dia: "Lepaskan aku dan biarkanlah aku meraba-raba tiang-tiang penyangga rumah ini, supaya aku dapat bersandar padanya."

Mertuanya, ayah perempuan muda itu, tidak membiarkan dia pergi, sehingga ia tinggal tiga hari lamanya pada ayah itu; mereka makan, minum<x id="s" /> dan bermalam di sana.

Sesampai di rumah, diambilnyalah pisau,<x id="r" /> dipegangnyalah mayat gundiknya, dipotong-potongnya menurut tulang-tulangnya menjadi dua belas potongan, lalu dikirimnya ke seluruh daerah orang Israel.<x id="s" />

Tetapi laskar orang Israel mengumpulkan segenap kekuatannya, lalu mengatur pula barisan perangnya di tempat mereka mengatur barisannya semula.

Kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti laki-laki, hai orang Filistin, supaya kamu jangan menjadi budak orang Ibrani itu, seperti mereka<x id="c" /> dahulu menjadi budakmu. Berlakulah seperti laki-laki dan berperanglah!"

Demikianlah Daud mengalahkan orang Filistin<n id="1" /> itu dengan umban<x id="j" /> dan batu; ia mengalahkan orang Filistin itu dan membunuhnya, tanpa pedang di tangan.

Kuatkanlah<x id="a" /> hatimu sekarang dan jadilah orang-orang yang gagah perkasa, sekalipun tuanmu Saul sudah mati; dan aku telah diurapi oleh kaum Yehuda menjadi raja atas mereka."

Kemudian mereka masing-masing menangkap kepala lawannya, dan menikamkan pedangnya<x id="k" /> ke lambung lawannya, sehingga rebahlah mereka bersama-sama. Sebab itu tempat itu disebutkan orang Helkat-Hazurim; letaknya dekat Gibeon.

Selama ada peperangan antara keluarga Saul dan keluarga Daud, maka Abner<x id="k" /> makin mendapat pengaruh di antara keluarga Saul.

Tetapi rakyat yang mengikuti Omri lebih kuat dari pada rakyat yang mengikuti Tibni bin Ginat. Sesudah Tibni mati, maka Omri menjadi raja.

Ketika Elisa melihat itu, maka berteriaklah ia: "Bapaku, bapaku! Kereta<x id="q" /> Israel dan orang-orangnya yang berkuda!" Kemudian tidak dilihatnya lagi, lalu direnggutkannya pakaiannya dan dikoyakkannya<x id="r" /> menjadi dua koyakan.

baiklah para imam sendiri menerimanya, masing-masing dari kenalannya, dan memakainya untuk memperbaiki<x id="s" /> yang rusak pada rumah itu, di mana saja terdapat kerusakan."