Ketika bangsa itu datang ke Betel dan tinggal di situ di hadapan Allah sampai petang, maka merekapun menyaringkan suaranya menangis dengan sangat keras,

Ia menamai anak itu Ikabod<n id="1" />,<x id="n" /> katanya: "Telah lenyap kemuliaan<x id="o" /> dari Israel" --karena tabut Allah sudah dirampas dan karena mertuanya dan suaminya.

Orang Filistin mengambil tabut Allah itu, dibawanya masuk ke kuil Dagon dan diletakkannya di sisi Dagon.<x id="t" />

Dan orang-orang Bet-Semes berkata: "Siapakah yang tahan berdiri<x id="c" /> di hadapan TUHAN, Allah yang kudus<x id="d" /> ini? Kepada siapakah Ia akan berangkat meninggalkan kita?"

Kemudian berkatalah Saul kepada bujangnya itu: "Pikiranmu itu baik. Mari kita pergi." Maka pergilah mereka ke kota, ke tempat abdi Allah itu.

Apabila tanda-tanda ini terjadi kepadamu, lakukanlah apa<x id="z" /> saja yang didapat oleh tanganmu,<x id="a" /> sebab Allah menyertai<x id="b" /> engkau.

Jawab Yoab: "Demi Allah yang hidup, sekiranya engkau berbicara tadi, maka tentulah sudah dari tadi pagi rakyat menarik diri dari memburu saudara-saudaranya."

Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Nakhon, maka Uza mengulurkan tangannya kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya,<x id="j" /> karena lembu-lembu itu tergelincir.

berkatalah raja kepada nabi Natan:<x id="l" /> "Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras,<x id="m" /> padahal tabut Allah diam di bawah tenda.<x id="n" />"

Oleh sebab itu, ya Tuhan ALLAH, Engkaulah Allah dan segala firman-Mulah kebenaran;<x id="u" /> Engkau telah menjanjikan perkara yang baik ini kepada hamba-Mu.

Lalu Daud memohon kepada Allah oleh karena anak itu, ia berpuasa dengan tekun dan apabila ia masuk ke dalam, semalam-malaman itu ia berbaring<x id="k" /> di tanah.

Lalu berkatalah raja kepada Zadok: "Bawalah tabut Allah itu kembali ke kota; jika aku mendapat kasih karunia di mata TUHAN, maka Ia akan mengizinkan aku kembali, sehingga aku akan melihatnya lagi, juga tempat kediamannya.<x id="j" />

Ia telah memfitnahkan hambamu ini kepada tuanku raja. Tetapi tuanku raja adalah seperti malaikat<x id="o" /> Allah; sebab itu perbuatlah apa yang tuanku pandang baik.

Mezbah itupun pecahlah, sehingga abu yang di atasnya tercurah, sesuai dengan tanda ajaib yang diberitahukan abdi Allah itu atas perintah TUHAN.

Kemudian ayah mereka bertanya: "Dari jalan manakah ia pergi?" Lalu anak-anaknya menunjukkan kepadanya jalan yang diambil abdi Allah yang datang dari Yehuda itu.

Nabi tua itu mengangkat mayat abdi Allah itu, menaruhnya ke atas keledai dan membawanya kembali ke kotanya sendiri untuk diratapi dan dikuburkan.

Kata perempuan itu kepada Elia: "Apakah maksudmu datang ke mari, ya abdi Allah? Singgahkah engkau kepadaku untuk mengingatkan kesalahanku<x id="n" /> dan untuk menyebabkan anakku mati?"

Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui,<x id="l" /> bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali<n id="1" />."

Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh<x id="j" /> hari empat puluh malam<n id="1" /> lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.<x id="k" />

Kemudian raja menyuruh pula kepadanya seorang perwira yang lain dengan kelima puluh anak buahnya. Lalu orang itu berkata kepada Elia: "Hai abdi Allah, beginilah titah raja: Segeralah turun!"