Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 121 - 140 dari 281 ayat untuk kebutuhan (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.25) (Zef 2:3) (full: CARILAH KEADILAN, CARILAH KERENDAHAN HATI. )

Nas : Zef 2:3

Sang nabi menawarkan harapan kepada orang-orang yang sudah berbalik kepada Tuhan. Ia menasihati mereka untuk memperdalam komitmen mereka kepada Allah dan jalan-jalan-Nya; mungkin Allah berkenan melindungi mereka ketika Ia datang untuk menghukum umat-Nya. Mereka harus mencari tiga hal jikalau berharap mengalami kebangunan dan pembaharuan berkat Tuhan, tiga hal yang juga penting sekali bagi orang percaya masa kini.

  1. 1) Pertama, mereka harus mencari Allah. Hati mereka harus terarah kepada-Nya dengan kerinduan mendalam untuk mengenal dan mengasihi Dia sebagai Tuhan perjanjian dan pelindung mereka (bd. Yer 29:13).
  2. 2) Mereka harus mencari kebenaran sesuai dengan Firman Allah sebagai jalan hidup mereka (bd. Yes 1:21; Am 5:24; Mat 6:33).
  3. 3) Mereka harus mencari kerendahan hati, serta menyadari ketidakberdayaan mereka dan kebutuhan untuk tunduk dalam ketaatan kepada Allah (bd. Bil 12:3; Mazm 45:5; Ams 15:33).
(0.25) (Mat 7:7) (full: MINTALAH ... CARILAH ... KETOKLAH. )

Nas : Mat 7:7-8

Yesus mendorong kita untuk bertekun di dalam doa. Dalam bahasa Yunani kata kerja ini dalam ayat Mat 7:8 menunjukkan tindakan yang dilakukan terus-menerus. Ini berarti bahwa kita harus terus meminta, mencari, dan mengetok. Meminta mengandung arti kesadaran akan kebutuhan dan kepercayaan bahwa Allah mendengarkan doa kita. Mencari menunjukkan permohonan yang sungguh-sungguh disertai dengan ketaatan pada kehendak Allah. Mengetok menunjukkan adanya ketekunan dalam menghampiri Allah sekalipun Ia tidak menjawab dengan segera. Jaminan Kristus bahwa mereka yang meminta akan menerima apa yang mereka minta itu dilandaskan pada:

  1. (1) mencari dahulu Kerajaan Allah

    (lihat cat. --> Mat 6:33);

    [atau ref. Mat 6:33]

  2. (2) menyadari kebaikan dan kasih Allah selaku Bapa (Mat 6:8; Mat 7:11; Yoh 15:16; 16:23,26; Kol 1:9-12);
  3. (3) berdoa sesuai dengan kehendak Allah (Mr 11:24; Yoh 21:22; 1Yoh 5:14);
  4. (4) memelihara persekutuan dengan Kristus (Yoh 15:7); dan
  5. (5) menaati Kristus (1Yoh 3:22;

    lihat art. BERDOA DENGAN EFEKTIF).

(0.25) (Luk 4:18) (full: ROH ... ADA PADAKU. )

Nas : Luk 4:18

Lihat art. YESUS DAN ROH KUDUS.

(0.25) (Rm 5:3) (full: KITA MALAH BERMEGAH JUGA DALAM KESENGSARAAN KITA. )

Nas : Rom 5:3

Paulus menyebutkan "kesengsaraan" sebagai salah satu berkat dari keselamatan kita dalam Kristus.

  1. 1) Kata "kesengsaraan" menunjuk kepada bermacam-macam pencobaan yang mungkin menekan kita. Ini termasuk hal-hal seperti tekanan kebutuhan keuangan atau jasmaniah, keadaan yang kurang menguntungkan, kesusahan, penyakit, penganiayaan, penyalahgunaan atau kesepian

    (lihat art. PENDERITAAN ORANG BENAR).

  2. 2) Di tengah kesulitan-kesulitan ini kasih karunia Allah memungkinkan kita mencari wajah-Nya dengan lebih bersungguh-sungguh dan menghasilkan roh dan sifat tabah yang mengatasi pencobaan hidup ini. Penderitaan menimbulkan ketekunan (ayat Rom 5:3) bukan membawa kepada keputusasaan, dan ketekunan itu menghasilkan sifat yang dapat diandalkan (ayat Rom 5:4), dan sifat yang dapat diandalkan itu menghasilkan pengharapan matang yang tidak akan mengecewakan (ayat Rom 5:5).
  3. 3) Kasih karunia Allah mengizinkan kita memandang melewati persoalan kita kepada suatu pengharapan yang sungguh dalam Allah dan kedatangan Tuhan kita ke dunia untuk menegakkan kebenaran dan kekudusan di langit baru dan bumi baru (1Tes 4:13; Wahy 19:1-22:21). Sementara itu, Allah telah mencurahkan kasih-Nya ke dalam hati kita oleh Roh Kudus untuk menghibur kita dalam pencobaan dan mendekatkan kehadiran Kristus (Yoh 14:16-23).
(0.25) (Rm 12:8) (full: MENASIHATI ... MEMBAGI-BAGIKAN ... MEMBERI PIMPINAN ... MENUNJUKKAN KEMURAHAN. )

Nas : Rom 12:8

Teks :
  1. 1) "Menasihati" adalah kerinduan, kemampuan, dan kuasa yang diberi Allah untuk memberitakan Firman Allah sedemikian rupa sehingga menyentuh hati, hati nurani, dan kehendak para pendengar, membangkitkan iman, dan menghasilkan penyerahan yang lebih mendalam kepada Kristus dan pemisahan yang lebih menyeluruh dari dunia (lih. Kis 11:23; 14:22; 15:30-32; Kis 16:40; 1Kor 14:3; 1Tes 5:14-22; Ibr 10:24-25).
  2. 2) "Membagi-bagikan" adalah kerinduan, kemampuan, dan kuasa yang diberi Allah untuk memberikan dengan leluasa dari harta pribadi kepada kebutuhan pekerjaan Allah atau umat Allah karena kita memiliki lebih dari keperluan pokok untuk hidup (2Kor 8:1-8; Ef 4:28).
  3. 3) "Memberi pimpinan" adalah kerinduan, kemampuan, dan kuasa yang diberi Allah untuk menuntun dan menilik berbagai kegiatan gereja untuk kesejahteraan rohani seluruh jemaat (Ef 4:11-12; 1Tim 3:1-7; Ibr 13:7,17,24;

    lihat art. KARUNIA-KARUNIA PELAYANAN GEREJA).

  4. 4) "Menunjukkan kemurahan" adalah kerinduan, kemampuan, dan kuasa yang diberi Allah untuk menolong dan menghibur mereka yang dalam keperluan dan kesusahan (bd. Ef 2:4).
(0.25) (1Ptr 3:7) (full: SUAMI-SUAMI. )

Nas : 1Pet 3:7

Petrus menyebutkan tiga hal yang harus diperhatikan oleh para suami Kristen berkenaan dengan istri mereka.

  1. 1) Para suami harus bijaksana dan penuh pengertian, hidup dengan istri mereka di dalam kasih dan keselarasan dengan Firman Allah (Ef 5:25-33; Kol 3:19).
  2. 2) Para suami harus menghormati istri sebagai teman pewaris yang setara dari kasih karunia dan keselamatan Allah. Istri harus dihormati, dipelihara, dan dilindungi sesuai dengan kebutuhan mereka. "Kaum yang lebih lemah" kemungkinan menunjuk kepada kekuatan jasmaniah wanita. Seorang suami harus memuji dan sangat menghargai istrinya sementara istri berusaha mencintai dan menolongnya sesuai dengan kehendak Allah (ayat 1Pet 3:1-6;

    lihat cat. --> Ef 5:23).

    [atau ref. Ef 5:23]

  3. 3) Para suami harus menghindari perlakuan yang tidak adil dan tidak senonoh terhadap istrinya. Petrus menunjukkan bahwa seorang suami yang gagal hidup bersama istrinya dalam cara penuh pengertian dan penghormatan sebagai sesama anak Allah akan merusak hubungannya dengan Allah dengan menciptakan suatu penghalang di antara doanya dan Allah (bd. Kol 3:19).
(0.25) (1Yoh 3:10) (full: ANAK-ANAK ALLAH DAN ANAK-ANAK IBLIS. )

Nas : 1Yoh 3:10

Ayat ini merupakan inti dan kesimpulan ajaran Yohanes dalam 1Yoh 2:28-3:10. Dia telah mengingatkan para pembacanya agar jangan tertipu tentang sifat keselamatan (ayat 1Yoh 3:7). Oleh karena itu, orang percaya harus menolak setiap teologi atau ajaran yang mengatakan bahwa seorang tidak perlu bersekutu dengan Allah (1Yoh 1:3), berbuat dosa terus, melakukan perbuatan Iblis (ayat 1Yoh 3:8), mengasihi dunia (1Yoh 2:15), merugikan orang lain (ayat 1Yoh 3:14-18), namun tetap menjadi anak Allah yang selamat dan akan masuk sorga.

Bertentangan dengan ajaran palsu ini, Yohanes dengan jelas menyatakan bahwa seseorang yang tetap berbuat dosa

(lihat cat. --> 1Yoh 3:9)

[atau ref. 1Yoh 3:9]

"berasal dari Iblis" (ayat 1Yoh 3:8) dan bukan "anak Allah". Jikalau mereka yang biasa berbuat dosa itu menyatakan bahwa mereka memiliki hidup kekal dan menjadi anak Allah, mereka itu tertipu dan adalah seorang pendusta (bd. 1Yoh 2:4). Lagi pula, yang menjadi ciri anak Allah yang sejati ialah kasih akan Allah yang ditunjukkan dengan melakukan perintah-Nya (1Yoh 5:2), sambil menunjukkan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap kebutuhan rohani dan jasmani sesama orang percaya (ayat 1Yoh 3:16-17).

(0.25) (Kej 20:1) (sh: Kasih Allah atas orang kafir (Minggu, 9 Mei 2004))
Kasih Allah atas orang kafir

Perikop ini sepintas mirip dengan kisah Abram di 12:10-20. Namun, di sini fokus ada pada perlindungan Tuhan kepada Abraham juga kepada Abimelekh, si raja kafir.

Karena Abraham takut dibunuh oleh orang Gerar yang menginginkan istrinya, ia mengaku Sara sebagai saudaranya. Akibatnya Abimelekh merasa bebas mengambil Sara untuk diperistri (ayat 2).

Lewat mimpi, Allah mengingatkan Abimelekh bahwa tindakannya salah, dan ia akan dihukum bila tidak melepaskan Sara (ayat 3). Allah mengetahui bahwa Abimelekh tulus hatinya, oleh karena itu sebelum Abimelekh bertindak terlalu jauh, Allah menegurnya (ayat 6). Ini menunjukkan bahwa Allah sebenarnya peduli dan mengasihi Abimelekh, kepada orang-orang kafir yang memelihara hati tulus.

Tindakan Allah ini menunjukkan bahwa sejak semula Allah tidak pernah berhenti mengasihi manusia ciptaan-Nya. Abraham dipilih, juga Israel bukan supaya menikmati Allah saja, melainkan supaya melalui mereka semua bangsa di seluruh dunia boleh kembali kepada Allah.

Kita belajar juga bahwa ada orang kafir yang berhati tulus. Allah menghargai hati yang sedemikian. Anugerah Allah dinyatakan juga bagi mereka. Hal ini tidak mengurangi kebutuhan untuk bertobat dan mengikuti jalan Allah untuk menikmati anugerah keselamatan tersebut.

Tugas kita: Beritakan Injil, tanpa mempertimbangkan bagaimana kondisi orang sebab Allah mengasihi dan bukan menginginkan kebinasaan mereka.

(0.25) (Kel 23:14) (sh: Hari Raya dan Ibadah. (Senin, 11 Agustus 1997))
Hari Raya dan Ibadah.

Tiga hari raya diatur Tuhan untuk umat-Nya. Hari Raya Roti Tidak Beragi yang dilaksanakan selama seminggu jatuh pada saat yang sama dengan ketika mereka keluar dari Mesir, Hari Raya Menuai, dan Hari Raya Pengumpulan Hasil. Hari raya pertama berhubungan dengan kelepasan yang mereka terima dari Allah, dua lainnya dengan pemenuhan kebutuhan hidup yang Allah berikan secara setia bagi mereka. Ibadah dalam Perjanjian Baru pun pada dasarnya merupakan kenangan dan syukur atas perkara-perkara besar yang Allah buat untuk kita.

Beribadah dengan tangan hampa? Tidak semestinya kita memberikan persembahan dengan sikap kikir atau berat. Kebaikan yang telah Tuhan curahkan buat kita tak terbilang banyaknya. Sebenarnya, tak mungkin kita membalas semua kebaikan Tuhan dengan persembahan kita. Jadi tujuan persembahan ialah dengan menjadi orang yang tahu bersyukur, memberikan yang terbaik, dan hidup kita terus menerus mengalami orientasi ulang. Kita tidak berorientasi pada uang tetapi pada Tuhan.

Renungkan: Bersyukur adalah menundukkan diri, melembutkan hati, meninggikan Tuhan; tidak mengizinkan hidup dibentuk oleh apa pun kecuali Tuhan.

(0.25) (Kel 23:20) (sh: Janji Allah. (Selasa, 12 Agustus 1997))
Janji Allah.

Janji besar pengaruhnya dalam kehidupan manusia. Janji dapat membangkitkan semangat dan meningkatkan mutu kehidupan seseorang, sejauh janji itu bukan janji kosong. Jika janji dari pihak manusia begitu besar pengaruhnya, terlebih janji Tuhan. Allah yang tak pernah mengecewakan itu, berjanji akan menyertakan malaikat, utusan-Nya. Dengan malaikat itu, Ia akan membuat Israel berhasil, menaklukkan bangsa-bangsa; Tuhan juga berjanji akan mencukupkan kebutuhan mereka.

Janji Bersyarat. Janji Tuhan bersyarat. Janji itu hanya akan dialami bila syarat-syaratnya ditaati oleh bangsa Israel. Syarat yang Tuhan berikan itu tidak berat sebab wajar sifatnya. Bila orang benarbenar mempercayakan diri pada Tuhan, bukankah semua kepercayaan palsu tidak lagi diperlukan? Permintaan agar Israel menghancurkan berhala-berhala bangsa kafir dan menyembah Allah saja, adalah wajar. Justru hal itu menunjukkan kasih setia Allah yang penuh untuk umat-Nya.

Renungkan: Kasih dan janji Allah hanya layak diterima oleh orang yang sebulat hati berserah kepada-Nya.

Doa: Bongkarlah segala bentuk kepercayaan palsu yang mungkin masih mengelabui hatiku, ya Tuhan.

(0.25) (Kel 27:9) (sh: Pelataran. (Senin, 18 Agustus 1997))
Pelataran.

Pelataran adalah bagian yang terdapat di sekeliling Kemah Suci. Di sini terdapat Mezbah Korban Bakaran dan Bejana Pembasuhan. Pengajaran dari Tuhan di sini, meskipun Allah hadir di tengah umat-Nya namun untuk menghampiri-Nya umat harus melalui proses anugerah Tuhan. Pertama, ia harus dulu dilepaskan dari kuasa dosa melalui korban. Kedua, ia harus mengalami pembaruan rohani yang dilambangkan oleh pembasuhan. Mezbah dan pembasuhan ini hanya menunjuk kepada Yesus Kristus yang sepenuhnya memenuhi kebutuhan manusia di dalam hidup dan korban kematian-Nya di kayu salib.

Minyak untuk lampu. Agar lampu tetap menyala, diperlukan minyak zaitun yang murni. Perubahan hidup tak akan bertahan lama bila diperhadapkan dengan tantangan hidup yang tiada henti. Lampu akan segera padam bila diterpa angin keras atau kehabisan minyak. Minyak zaitun sangat istimewa, dipakai juga untuk memasak, mengurapi badan, pesta dan upacara pengurapan. Minyak ini sering dipakai sebagai lambang Roh Kudus. Minyak istimewa ini akan membuat lampu tahan menyala. Demikianlah Roh Kudus satu-satunya faktor yang mampu mewujudkan perubahan hidup terus dan tetap dalam diri kita.

(0.25) (Kel 38:1) (sh: Tanduk-tanduk mezbah. (Kamis, 25 September 1997))
Tanduk-tanduk mezbah.

Ada empat buah tanduk di atas mezbah itu. Orang yang takut akan pembalasan dendam dengan memegang tanduk di atas mezbah itu, mendapatkan perlindungan (1Raj. 1:50; 2:28">1Raj. 2:28). Semua orang mengetahui bahwa manusia membutuhkan pegangan bagi hidupnya. Semua segi ibadah yang dilambangkan dalam berbagai alat di Kemah Suci itu akan sepi arti bila tidak menampung kebutuhan orang yang berbeban berat dan berdosa sarat.

Bejana pembasuhan. Bejana itu dipakai para imam untuk membersihkan tangan mereka, sebelum memimpin atau merayakan ibadah atau ritus keagamaan lainnya. Hal itu diperlukan sebab pemimpin agama dari umat Israel adalah orang berdosa juga. Hanya satu yang tidak berdosa yang tidak memerlukan pengampunan ataupun pembasuhan bagi diri-Nya, yaitu Yesus Kristus. Para pemimpin rohani masa kini beroleh kelayakan untuk memimpin di hadapan Allah, bila terus bersekutu dalam Kristus, beroleh pengudusan dan teladan dari-Nya.

Renungkan: Tuhan tidak saja menyediakan jalan pengampunan, Dia sendiri menuntun kita masuk ke dalam keselamatan dan kehidupan kudus.

Doa: Terbitkanlah dalam kami damai sejahtera karena telah beroleh pengampunan dari-Mu, o Tuhan.

(0.25) (Im 5:14) (sh: Antara kekudusan dan kepemilikan (Minggu, 8 September 2002))
Antara kekudusan dan kepemilikan

Selain kurban penghapus dosa, ada pula kurban penebus salah. Kurban itu juga harus dibawa kehadapan Allah apabila seseorang bersalah karena melakukan sesuatu yang keliru dengan tidak terlalu yakin, atau melakukan dosa, namun tidak sadar kemudian bahwa ia telah bersalah (ayat 17-19)

Selain itu, ada pula kesalahan karena pengambilan harta, yang berkaitan dengan besumpah palsu dalam masalah kepemilikan sesamnya. Ada orang yang bersalah karena tidak bertanggung jawab terhadap harta yang dipercayakan kepadanya, ada pula yang menipu, dan ada juga kesalahan tidak bisa mengganti barang hilang yang sebelumnya ia telah temukan. Kita melihat bahwa kesalahan disini adalah kesalahan yang disengaja!

Sumpah palsu langsung akan melibatkan Allah yang namaNya disebut secara sia-sia. Orang yang bersalah tidak dilepaskan dari tanggung jawab untuk mengembalikan harta sesamanya, namun ia harus membayar secara penuh kerugian yang telah disebabkannya. Bahkan ia juga di denda 20% dadri nilai yang hilang.

Dalam Mazmur 7:1-17, kita melihat bahwa cara kurban disajikan telah ditentukan. kulit dari kurban bisa disimpan, tidak seperti dalam kasus kurban penghapus dosa. Kurban sajian lebih lanjut disyaratkan (ayat 9).

Renungkan: Kekudusan berkaitan dengan masalah materiil. Bagaimana cara anda mendapatkan kebutuhan harta benda Anda? Singkirkan mental atau kecenderungan untuk korupsi jauh-jauh ! Itu akan menyelamatkan banyak orang, dan terutama diri anda sendiri.

(0.25) (Bil 7:24) (sh: Arti persembahan (Rabu, 13 Oktober 1999))
Arti persembahan

Umat Israel tidak mengenal pepatah yang mengatakan "karena aku memberi maka engkau pun harus memberi". Pepatah ini hanya akan menjebak orang untuk berpikir bahwa Tuhan akan memenuhi/menjawab permintaan/kebutuhan kita, bila kita telah terlebih dahulu mempersembahkan sesuatu kepada-Nya. Persembahan sebenarnya merupakan cara umat mengungkapkan kasih dan semangat persekutuan mereka. Benda-benda seperti emas, perak, dan berbagai persembahan lainnya seperti minyak, tepung, hewan yang dikorbankan dipersembahkan sebagai ungkapan syukur suku-suku Israel yang merasakan pemeliharaan Allah.

Arti persembahan mengalami degradasi (penurunan). Berbeda dengan pemahaman umat Israel tentang arti persembahan, umat Kristen masa kini masih terjebak pada pola pemikiran, apabila aku memberi, maka engkau pun harus memberi. Ungkapan kasih dan sukacita atas karya keselamatan yang Allah anugerahkan hilang bersama dengan sikap pola pikir yang mementingkan diri sendiri! Setiap orang Kristen seharusnya memiliki komitmen yang sama, yaitu rela menyerahkan seluruh segi kehidupan kepada Allah sebagai ungkapan kasih dan syukur atas pemeliharaan dan penyelamatan yang telah dipersembahkan dan dianugerahkan Allah.

(0.25) (Hak 16:1) (sh: Simson dan Delila. (Jumat, 24 Oktober 1997))
Simson dan Delila.

Tampaknya Simson bukan saja bertenaga besar tetapi meluap-luap pula dalam soal cinta. Ia mencampuradukkan amanat Tuhan dengan kebutuhannya sebagai laki-laki akan wanita. Seperti dengan wanita Timna ia jadi terancam masalah, dengan Delila pun ia kini melangkah ke dalam masalah besar. Delila adalah pelacur, milik banyak laki-laki. Terlibat cinta dengannya, membuat Simson masuk ke dalam berbagai masalah pelik. Delila segera saja mengkhianati dia. Ia diperdaya, kekuatannya dirampas, matanya tidak lagi dapat melihat hari-hari indah. Lebih celaka, Tuhan meninggalkan dia.

Jauhkan keinginan duniawi. Sekali seseorang masuk ke dalam rencana Allah dan menjadi pelayan Tuhan, kepentingan diri harus ditaklukkan kepada kehendak-Nya. Kalau kita tahu mendahulukan kehendak Allah dan kepentingan Kerajaan-Nya, Tuhan pasti akan mencukupi segala kebutuhan kita. Sebaliknya bila kita menomorduakan kebenaran-Nya karena keinginan kita sendiri, kita akan masuk ke dalam banyak masalah.

Renungkan: Tuhan kenal kita sedalam-dalamnya. Bila kita tetap dalam jalan-Nya, kelemahan kita tak akan menjerumuskan kita.

Doa: Ya Tuhan, tuntunlah aku yang lemah ini. Ingatkanku tatkala aku lengah, agar tetap aku ada dalam pusat kehendak-Mu.

(0.25) (1Sam 12:1) (sh: Kerjasama pemimpin mengayomi. (Kamis, 4 Desember 1997))
Kerjasama pemimpin mengayomi.

Meski Saul sudah diurapi sebagai raja, Samuel masih meneruskan tugas sebagai hakim, nabi dan imam. Saul disiapkan dan dilatih untuk tugas militer dan politik, yang memperhatikan keamanan semua suku Israel (ayat 7:15). Kedua pemimpin itu saling mengerti dan bekerja sama harmonis sehingga dapat berbagi tugas dengan baik. Demikianlah kepemimpinan yang mengayomi rakyat. Samuel tetap menjalani tugas kenabian, mengawasi kepemimpinan agar Saul tidak menyimpang dari jalan Tuhan.

Takut akan Tuhan. Pemimpin akan menjalankan tugasnya dengan baik bila takut akan Tuhan. Hal itu terjadi bukan karena didikte, ataupun ancaman. Takut akan Tuhan adalah sikap yang lahir dari kesadaran akan kedahsyatan Allah dan kesukaan untuk tunduk, mengakui kebesaran-Nya atas hidup dan kepemimpinan seseorang. Takut akan Tuhan diungkapkan dalam ibadah, dengar-dengaran firman, dan berpegang pada segala ketetapan Tuhan. Samuel membimbing Saul kepada sikap penting itu, terutama melalui teladan hidupnya (ayat 1-5).

Renungkan: Pada masa kini makin sedikit yang takut akan Tuhan. Kepemimpinan Kristen yang sungguh takut akan Tuhan adalah kebutuhan mendesak!

Doa: Sesuai Mazmur 119:145-149.

(0.25) (1Sam 25:1) (sh: Jaminan keamanan. (Kamis, 05 Februari 1998))
Jaminan keamanan.

Bahwa harta begitu berkuasa sejak dahulu hingga sekarang ini tidak dapat dipungkiri. Semakin berharta seseorang, semakin berkuasa dia. Nabal merupakan fakta dari pernyataan ini. Daud mengutus orang-orangnya kepada Nabal, untuk memohon belas kasihan (kemungkinan berupa makanan dan minuman). Daud mengharapkan kesediaan Nabal menjadi penjamin kebutuhan jasmani mereka. Sebaliknya, Daud berjanji untuk menjadi penjamin keamanan dan kenyamanan pekerjaan gembala-gembala Nabal dari gangguan perompak.

Jaminan keselamatan. Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, kondisi dunia rawan pemberontakan. Dosa begitu menguasai hidup manusia yang tidak taat kepada Allah. Karena Allah begitu mengasihi kita, Dia rela mengorbankan Anak Tunggal-Nya untuk memerangi dominasi dosa. Yesus Kristus tampil sebagai pemenang, meski untuk itu Dia harus mengorbankan nyawa-Nya. Dialah Jaminan keselamatan kekal kita. Apa yang Dia minta dari kita? Harta, kuasa? Tidak! Dia hanya meminta kesetiaan kita kepada-Nya.

Renungkan: Harta dan kuasa bukanlah jaminan beroleh selamat. Tanpa Yesus Kristus sebagai jaminan keselamatan yang kekal, kita akan mudah tertipu oleh jaminan palsu.

(0.25) (Mzm 42:1) (sh: Tertekan rindu. (Senin, 15 Desember 1997))
Tertekan rindu.

Tekanan batin dan rindu akan Allah sering berkaitan erat. Dalam pemeliharaan Allah, tekanan hidup yang kita hadapi bisa merupakan alat Tuhan untuk membangkitkan kerinduan yang dalam akan Tuhan sendiri. Sebaliknya orang yang rindu mengenal Allah lebih dalam pun bisa mengalami tekanan batin yang berat. Meski tekanan yang dihadapi pemazmur bermula dari ejekan musuh (ayat 42:3,10" context="true" vsf="TB">4,11), tidak mustahil dua hal tadi dialaminya jua. Di tengah derita yang membuatnya mengalami malam-malam penuh isak sendu itulah, pemazmur beroleh berkat rasa rindu akan Tuhan di lubuk hatinya.

Harapan macam apa? Pemazmur bukan sekadar mengharapkan keringanan dari masalahnya. Ia bukan sekadar ingin sedikit lebih dekat akan Tuhan. Harapannya terdalam dilukiskan seumpama dahaga rusa akan mata air, bagaikan susul menyusul gelombang samudera raya. Harapan yang benar itulah yang mampu memberinya pengharapan teguh di tengah penderitaan yang sedang dialaminya. Antara harapan dan kesukaan ternyata dekat sekali jaraknya.

Renungkan: Kristus adalah jawaban bagi kebutuhan terdalam hati manusia akan Allah.

Doa: Jiwaku rindu Engkau ya Allah, hatiku haus akan Dikau. Aku ingin menatap kemuliaanMu. Bilakah Kau nyatakan diriMu Tuhan?

(0.25) (Mzm 71:1) (sh: Merasa dibuang. (Selasa, 5 Mei 1998))
Merasa dibuang.

Mazmur ini merupakan rintihan seorang yang dalam masa tua mengalami berbagai perasaan negatif. Ia tidak lagi kuat seperti ketika masih muda (ayat 9). Ia tidak lagi dihormati sebaliknya tak henti-henti orang-orang yang memusuhinya mengejek bahkan mengancam dia (ayat 10-11). Di saat krisis demikian pemazmur mengenang perjalanan hidupnya bersama Tuhan sejak masa mudanya (ayat 6,17). Dia yang dulu telah terbukti setia dan berkuasa menyrtainya, kepada Dialah kini ia makin bersandar memohon agar Ia makin menopangnya.

Bagaimana mengisi hari tua? Perasaan sepi, tak berguna, lemah, sedih, tidak dihargai lagi, kuatir dan takut menghadapi masa depan, adalah bagian wajar dari pengalaman krisis hari-hari tua seseorang. Anggota keluarga sendiri pun =96 anak dan cucu =96 seringkali mengecewakan. Masing-masing sibuk dengan urusannya sendiri dan tidak siap memberikan perhatian seperti yang diharapkan oleh pihak orangtua. Pemazmur memberi kita prinsip bagaimana menghadapi kenyataan itu. Jadikan Tuhan sumber segala kebutuhan Anda, sehingga Anda makin berakar (ayat 18), semarak memuji Dia (ayat 21-24), menjadi hal ajaib bagi orang lain (ayat 7).

Renungkan: Tubuh melemah adalah kesempatan untuk mencari kekuatan kekal Allah, rambut putih adalah tanda fase hidup lebih berhikmat.

Doa: Ya Tuhan, terima kasih untuk hidup dan kesempatan melayani-Mu.

(0.25) (Mzm 119:129) (sh: Firman Tuhan ajaib (Sabtu, 28 Agustus 1999))
Firman Tuhan ajaib

Keajaiban firman Tuhan tidak akan dialami oleh orang yang tidak percaya terhadap firman Tuhan sebagai firman yang diinspirasikan Allah. Bukti dari keajaiban firman ialah hidup Kristen yang berubah dan terus diperbaharui. Firman Tuhan menuntun jiwa yang disegarkan ke jalan yang benar adalah merupakan keajaiban di dalam hidup manusia. Firman Tuhan mampu mengajar dan membentuk kita untuk hidup benar dan kudus. Keajaiban firman Tuhan dan Roh Kudus yang bekerja dalam hidup kita memurnikan kerohanian kita. Roh Kudus mengerjakan pembaharuan di dalam hidup kita. Roh Kudus juga yang memampukan kita bertahan dalam menghadapi berbagai tekanan dan kesulitan hidup.

Cinta firman Tuhan memberi penghiburan. Kerinduan jiwa untuk dekat Tuhan merupakan cerminan haus dan lapar akan hadirat Tuhan; yang mewujud dalam jiwa yang senantiasa haus dan lapar akan kebenaran firman Tuhan. Allah berkenan terhadap orang yang rendah hati dan miskin (sikap haus dan lapar) akan firman-Nya. Sikap demikian merupakan kunci untuk mencintai firman Tuhan. Cinta firman Tuhan tidak bisa dipaksakan, tetapi akan muncul dari sikap hati yang sadar akan kebutuhan yang paling mendasar pada saat pribadi bersekutu dengan Tuhan.



TIP #18: Centang "Hanya dalam TB" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab hanya dalam versi TB [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA