Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 121 - 140 dari 281 ayat untuk kecuali (0.001 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.25) (Yes 54:8) (jerusalem: menyembunyikan wajahKu) Bdk Maz 13:2+
(0.25) (Yes 61:1) (jerusalem) Bagian ini memuat sebuah berita tentang panggilan seorang nabi. Nabi itu kiranya tidak lain kecuali penulis bab 60 dan 62. Berita tentang panggilan itu mengingatkan panggilan Hamba Tuhan, Yes 42:1. Nabi memberi tahu bahwa dari pihak Tuhan diterimanya sebuah kabar penghibur, Yes 61:1-3 negeri akan dibangun kembali, Yes 61:4; orang asing menjamin keperluan jasmani umat Israel yang sendiri menjadi bangsa imam-imam dan diliputi kemuliaan, Yes 61:5-7. Lalu Tuhan angkat berbicara buat mengadakan sebuah perjanjian abadi, Yes 61:10-11 berupa ucapan syukur nabi yang berbicara sebagai juru bicara Sion.
(0.25) (Yeh 1:1) (jerusalem)

YEHEZKIEL

Berbeda dengan kitab Yeremia, kitab Yehezkiel tampaknya sebuah kitab yang tersusun rapih. Sesudah pendahuluan, Yeh 1-3, yang berisikan kisah mengenai panggilan Yehezkiel untuk menjadi nabi, Yehezkiel dapat dibagi atas 4 bagian yang jelas, yaitu:

1. Bab 4-24 hampir seluruhnya berisikan tuduhan-tuduhan dan ancaman-ancaman yang dilontarkan kepada orang-orang Israel dan diucapkan nabi sebelum kota Yerusalem dikepung.

2. Bab 25-32 memuat nubuat-nubuat melawan bangsa-bangsa lain. Dalam bab-bab ini nabi berkata, bahwa hukuman Allah akan menimpa juga bangsa-bangsa yang bersekongkol dengan membujuk umat yang tidak setia.

3. Bab 33-39 berisikan nubuat-nubuat dsb. yang dibawakan nabi selama kota Yerusalem dikepung dan sesudahnya. Nabi menghibur bangsanya dan menjanjikan kepada saudara-saudara sebangsanya suatu masa depan yang lebih cemerlang.

4. Bab 40-48 menggambarkan tata-negara dan agama jemaat di negeri Palestina kelak.

Tetapi susunan logis ini menutupi sejumlah besar kekurang. Banyak bagian kitab-Yehezkiel terulang-ulang, seperti Yeh 3;17-21 = 33;7-9; 18:25-29 = 33:17- 20, dll. Beberapa kali dikatakan, bahwa yehezkiel dilarang untuk berbicara, Yeh 3:26; 24:27; 33:22 tetapi catatan-catatan ini terpisah satu dari yang lain dengan wejangan-wejangan. Bagian yang mengisahkan penglihatan kereta ilahi, Yeh 1;4-3:15, disela kisah mengenai penglihatan sebuah gulungan-kitab, Yeh 2:1- 3:9. Gambar kedosaan Yerusalem, Yeh 11;1-21,melanjutkan 8 dan memutuskan kisah mengenai berangkatnya kereta ilahi yang mulai dalam Yeh 10:22 lalu diteruskan dalam Yeh 11:22. Tanggal-tanggal yang disebut dalam Yeh 26-33 tidak berurutan. Sukar diterima, bahwa semua kekurangan tsb berasal dari seorang pengarang yang langsung menulis seluruh kitab itu. Jauh lebih masuk akal, kalau dikatakan, bahwa kekurangan-kekurangan ini berasal dari sejumlah murid nabi yang mengerjakan tulisan-tulisannya atau tradisi lisan dengan mempersatukan dan melengkapinya. Maka kiranya dapat disimpulkan, bahwa kitab Yehezkiel mengalami hal-ihwal sama seperti kitab-kitab nabi lainnya. Namun demikian perlu ditegaskan, bahwa para murid Yehezkiel berpegang teguh pada gagasan-gagasan, dan pada umumnya malahan pada perkataan-perkataan gurunya. Hal ini terbukti oleh kesamaan gaya bahasa dan ajaran kitab Yehezkiel. Tangan para penyusun tampak sekali dalam bagian terakhir kitab Yehezkiel, Yeh 40-48. Tetapi pada pokoknya bagian inipun berasal dari Yehezkiel sendiri.

Menurut penyelidikan ilmiah dewaa ini, Yehezkiel hanya menunaikan tugasnya sebagai nabi di tengah-tengah kaum buangan di Babel melulu, antara thn. 593 dan 571. Inilah tanggal-tanggal patokan yang disebut kitabnya, Yeh 1:2 dan 29:17. Kalau demikian orang tentu merasa heran sedikit tentang nubuat-nubuat yang terdapat dalam bagian pertama kitab ini dan yang nampaknya ditujukan kepada para penduduk Yerusalem, sedangkan juga Yehezkiel sendiri kadang-kadang nampaknya bertempat tinggal di kota tsb (hal ini paling jelas dari Yeh 11:13). Kesulitanl ini membawa orang kepada sebuah kesimpulan berupa hipotesa mengenai tugas-tugas Yehezkiel. Menurut hipotesa itu, Yehezkiel tinggal di Palestina dan berkarya di sana sampai saat musnahnya kota Yerusalem di thn. 587. Baru pada tahun itulah ia menggabungkan diri dengan kaum buangan di Babel. Penglihatan tentang gulungan-kitab, yang dikisahkan dalam Yeh 2:1-3:9, menurut hipotesa ini tidak lain kecuali cerita mengenai panggilan Yehezkiel di Palestina. Penglihatan mengenai kereta ilahi, Yeh 1:4-28 serta Yeh 3:10-15, berpautan dengan kedatangan nabi ke Babel. Tetapi dengan ditempatkan penglihatan mengenai kereta ilahi itu pada awal kitab dirubah arah pandangan seluruh kitab dan urutan peristiwa-peristiwa dalam waktu. Hipotesa mengenai tugas-rangkap nabi tsb memang memecahkan beberapa kesulitan, namun sekaligus menimbulkan kesulitan-kesulitan baru. Seandainya hipotesa ini diteruma, maka perlu teks kitab Yehezkiel dirubah sekali. Harus diterima pula, bahwa selama tugasnya di Palestina, Yehezkiel biasanya tinggal di luar kota Yerusalem, sebab ia "diangkat" ke sana oleh Roh, Yeh 8:3. Selain itu aneh sekali, mengapa Yehezkiel maupun Yeremia sama sekali tidak berkata apa-apa tentang rekannya, padahal, menurut hipotesa tsb, mereka berdua berkarya di kota yang sama dan pada waktu yang sama.

Di lain pihak kesulitan-kesulitan yang terdapat dalam pandangan tradisionil tidak perlu dilebih-lebihkan. Sebab tuduhan-tuduhan yang dilontarkan nabi terhadap penduduk kota Yerusalem sudah tentu dimaksudkan sebagai sebuah pengajaran yang ditujukan kepada kaum buangan; bila dikatakan, bahwa Yehezkiel berada di kota suci, Yerusalem, maka dengan jelas ditegaskan pula, bahwa ia diangkat ke sana "dalam penglihatan", Yeh 8:3, dan bahwa ia dibawa kembali ke Babel" dalam penglihatan", Yeh 11:24. Memang hipotesa mengenai tugas rangkap nabi dewasa ini didukung oleh sejumlah kecil ahli saja.

Bagaimanapun juga dari dalam kitabnya Yehezkiel tampil sebagai seorang tokoh besar. Ia adalah seorang imam, Yeh 1:3. Sebagian besar perhatiannya berpusat pada Bait Suci, yang pada waktu hidupnya dicemarkan dengan upacara-upacara kafir, Yeh 8, dan ditinggalkan oleh kemuliaan Tuhan, Yeh 10. Tetapi Yehezkiel berbicara pula mengenai bait Suci di masa depan. Ia membuat rencana terperinci mengenai bentuk bangunan bait Suci itu, Yeh 40-42, yang akan didiami Allah lagi, Yeh 43. Yehezkiel menjunjung tinggi hukum Taurat. Maka dalam membentangkan sejarah ketidak-setiaan umat Israel, Yeh 20, berulang kali ia melontarkan tuduhan berupa ulangan ini: "mereka telah melanggar kekudusan hati SabatKu". Yehezkiel merasa jijik terhadap segala sesuatu yang najis menurut hukum Taurat, Yeh 4:14, dan dengan saksama ia memisahkan yang kudus dari yang tidak kudus, Yeh 45:1-6. Selaku imam Yehezkiel memecahkan soal-soal hukum dan masalah-masalah moril yang diajukan kepadanya, sehingga ajarannya sering bernada kasuistik, Yeh 18. Gagasan-gagasan Yehezkiel serta kosa-kata yang dipakainya berdekatan nadanya dengan Hukum Kekudusan, Im 17-26. Tidak dapat ditentukan sejauh mana Yehezkiel mengambil inspirasi dari Hukum Kekudusan itu atau sejauh mana Hukum tsb bergantung pada Yehezkiel. Memang kesamaan antara Yehezkiel dan Hukum Kekudusan yang paling menyolok justru terdapat dalam bagian-bagian Yehezkiel yang berasal dari tangan penyusun kitab tsb. Dengan tenang hanya dapat disimpulkan, bahwa kedua karya tsb terpelihara dalam lingkungan-lingkungan yang sangat berdekatan pemikirannya karya Yehezkiel termasuk "tradisi para Imam", seperti karya Yeremia berpautan dengan "tradisi kitab Ulangan".

Selain seorang imam, Yehezkiel juga seorang nabi yang berbuat. Lebih banyak dari pada nabi-nabi lainnya ia melakukan perbuatan-perbuatan yang berupa lambang. Ia memainkan pengepungan Yerusalem, Yeh 4:1-5:4, keberangkatan kaum buangan ke Babel, Yeh 12:1-7, raja Babel di persimpangan jalan, Yeh 21:19 dst, dan pemersatuan Yehuda dan Israel, Yeh 37:15 dst. Sama seperti nabi Hosea dan Yeremia, demikianpun Yehezkiel sampai dalam percobaan pribadi yang menurut kehendak Allah mendatanginya menjadi sebuah lambang bagi Israel, Yeh 24:24. Hanya perbuatan-perbuatan Yehezkiel yang berupa lambang itu jauh lebih berbelit- belit dari pada perbuatan-perbuatan sederhana dan bersahaja yang dilakukan pendahulu-pendahulunya.

Namun Yehezkiel terutama seorang pelihat. Meskipun kitab Yehezkiel sebenarnya hanya berisikan empat buah penglihatan, namun penglihatan-penglihatan itu diceritakan dengan panjang-lebar, Yeh 1-3; 8-11; 37; 40-48. Penglihatan- penglihatan itu membuka sebuah dunia gaib: empat binatang yang terpasang pada kereta Tuhan; tarian keagamaan dalam Bait Suci yang penuh dengan macam-macam hewan dan berhala; tulang-tulang yang bertaburan di sebuah lembah, lalu hidup kembali; Bait Allah di masa mendatang yang seolah-olah digariskan pada papan gambar seorang ahli bangun-bangunan dan yang dari padanya mengalirlah sebuah sungai gaib di daerah yang gaib pula. Daya khayal itupun menghasilkan gambar- gambar berupa lambang yang dilukiskan Yehezkiel: dua perempuan bersaudara, Oholiba, Yeh 23; kota Tirus yang bagaikan kapal karam, Yeh 27; sang buaya yang melambangkan Firaun, Yeh 29 dan 32; pohon raksasa yang mengibaratkan Firaun, Yeh 31, dan turunnya Firaun ke dalam dunia orang mati, Yeh 32.

Berbeda dengan daya khayal yang kuat itu dan mungkin sebagai tebusannya seolah-olah gambar yang hebat-hebat ini mematikan daya pengungkapannya, maka gaya bahasa Yehezkiel adalah lemah, bertele-tele tanpa semangat. Gaya bahasanya terasa luar biasa miskin dan kurus dibandingkan dengan gaya bahasa Yesaya yang murni padat berisi atau dengan gaya bahasa Yeremia yang hangat mengharukan hati. Daya seni Yehezkiel terletak dalam ukuran gambar-gambar timbulnya yang seolah- olah menciptakan suasana rasa segan yang suci di hadapan Allah yang rahasia.

Walaupuanl dalam banyak hal menyerupai nabi-nabi yang terdahulu, namun Yehezkiel membuka jalan yang baru. Ajarannyapun khas dan agak baru. Ciri khas yang paling menonjol ialah: Yehezkiel memutuskan hubungan dengan masa lampau bangsanya. Sepintas lalu ia memang menyinggung janji-janji Allah kepada para bapa bangsa serta Perjanjian yang diadakan di gunung Sinai. Akan tetapi, menurut Yehezkiel, bila Allah masih sampai sekarang melindungi dan menyelamatkan umatNya yang berdosa sejak awal-mula itu, Yeh 16:3 dst, maka sebabnya bukanlah karena Allah mau memenuhi janji-janjiNya, melainkan karena Allah membela NamaNya yang kudus, Yeh 20; bila Allah terpaksa mengganti perjanjian lama dengan sebuah perjanjian, Yeh 16:60; 37:26 dst, maka maksudNya bukanlah untuk mengganjar umatNya yang bertobat. Perjanjian baru itu adalah sebuah karunia kerelaan Allah belaka, sebuah karunia yang mendahului bertobatnya umat Israel, Yeh 16:62-63.

Ajaran Yehezkiel mengenai Mesias kurang menonjol. Bagi Yehezkiel Mesiasbukanlah seorang raja yang jaya. Ia tentu saja menubuatkan seorang Daud yang baru, tetapi Daud yang baru itu hanya seorang "gembala" bangsanya, Yeh 34:23; 37:24, bukan seorang raja melainkan seorang "pangeran" saja, Yeh 34L24 (terj: raja). Dalam pandangan nabi mengenai teokrasi di masa mendatang tidak ada tempat lagi bagi seorang raja, Yeh 45:7. Yehezkiel meninggalkan juga ajaran trardisionil mengenai kesetia-kawanan dalam hukuman. Sebaliknya, ia mengemukakan prinsip, bahwa masing-masing orang dibalas sesuai dengan perbuatan-perbuatan pribadinya, Yeh 18; bdk Yeh 33. Pemecahan masalah pembalasan ini hanya sementara, sebab sering tidak sesuai dengan kenyataan. Namun lambat lain ajaran Yehezkiel itu akan mencetuskan gagasan baru tentang pembalasan di alam baka.

Meskipun Yehezkiel seorang imam yang sangat cinta Bait Suci, namun ia menolak pendapat, bahwa Allah terikat pada Bait Suci. Dalam hal ini Yehezkiel sependapat dengan nabi Yeremia. Dalam diri Yehezkiel bersatu-padulah pandangan para nabi dan pandangan para imam yang dahulu sering kali bertentangan satu sama lain. Upacara-upacara yang terus dipertahankan mendapat nilainya dari semangat yang menjiwainya.

Seluruh ajaran Yehezkiel berpusatkan pembaharuan batiniah. Manusia harus membuat bagi dirinya sebuah hati yang baru dan suatu roh yang baru, Yeh 18:31, atau lebih tepat, Allah sendiri akan memberi manusia "Hati yang lain", yakni "hati yang baru" dan "roh yang baru", Yeh 11;19; 36:26. Ajaran nabi mengenai karunia Allah yang mendahului bertobatnya manusia dan mengenai hati baru yang dikurniakan TUhan merintis jalan menuju teologi tentang kasih-karunia yang diperkembangkan Yohanes dan Paulus.

Begitulah Yehezkiel merohanikan segala hal keagamaan. Dan justru itulah sumbangan khas yang disampaikannya. Kalau ia kadang-kadang disebut "bapa agama Yahudi", orang berpikir kepada ketelitiannya dalam memisahkan yang kudus dari yang tidak kudus, kepada kesaksamaannya dalam hal upacara-upacara dan peraturan, yang tidak kudus, kepada kesaksamaannya dalam hal upacara-upacara dan peraturan, sehingga serta-merta orang berpikir kepada orang Farisi juga. Tetapi pendekatan itu sungguh tidak tepat. Sama seperti nabi Yeremia, demikianpun nabi Yehezkiel dengan caranya sendiri menjadi pangkal suatu aliran kerohanian yang murni. Aliran itu tetap mengalir dalam agama Yahudi dan bermuara dalam Perjanjian Baru. Yesuslah Gembala yang baik, yang dinubuatkan Yehezkiel. Dan Iapun memulai ibadat rohani yang dianjurkan Yehezkiel.

Dilihat dari segi lain, Yehezkiel menjadi juga bapak aliran apokaliptik. Penglihatan-penglihatan hebat yang dialami Yehezkiel mendahului penglihatan- penglihatan nabi Daniel dan tidak mengherankan, bahwa pengaruhnya sering terasa pula dalam kitab Wahyu, karangan Yohanes.

(0.25) (Mat 22:1) (jerusalem) Perumpamaan itu mempunyai banyak ciri sebuah alegoria, sama seperti perumpamaan di atas (Mat 21:33-41); maksudnya juga sama. Raja itu ialah Allah, perjamuan kawin melambangkan kebahagiaan di zaman Mesias, sedangkan anak raja itu tidak lain kecuali Mesias; hamba-hamba yang disuruh raja ialah para nabi dan rasul; para undangan yang tidak mengindahkan undangan atau menganiaya hamba-hamba raja itu orang Yahudi, sedangkan mereka yang dikumpulkan dari jalan adalah orang berdosa dan kaum kafir; kota yang terbakar ialah Yerusalem yang dimusnahkan. Mulai dengan Mat 22:11 arah pandangan bergeser dan cerita mengenai penghakiman terakhir. Rupanya Matius menggabungkan dua perumpamaan, sebuah yang serupa dengan perumpamaan Luk 14:16-24, dan sebuah lain yang kata penutupnya terdapat dalam Mat 22:11; siapa yang menanggapi undangan harus memakai pakaian pesta perkawinan, artinya: perbuatan benar harus menyertai kepercayaan, bdk Mat 3:8; Mat 5:20; Mat 7:21; Mat 13:47 dst.; Mat 21:28 dst.
(0.25) (Mat 26:64) (jerusalem: Yang Mahakuasa) Harafiah: Kekuasaan. Ini sesungguhnya searti dengan Allah/Yahwe. Pada saat yang memutuskan ini Yesus tidak lagi menyembunyikan rahasiaNya bahwa benar-benar Mesias, bdk Mar 1:34+. Sebaliknya dengan tegas Ia menyatakan diriNya Mesias, seperti dahulu diakui oleh murid-murid, Mat 16:16. Tetapi sekaligus ia masih lebih menyatakan diriNya dengan tidak mengatakan diri Mesias, sesuai dengan pandangan tradisionil, tetapi "Tuhan", yang disebutkan dalam Maz 110 bdk Mat 22:41 dst, dan tokoh rahasia sorgawi, ialah Anak Manusia yang sudah dilihat oleh Daniel, bdk Mat 8:20+. Orang Yahudi tidak lagi akan melihat Dia, kecuali dalam kemuliaanNya, berkat kemenangan yang dahulu nampak dalam kebangkitan Yesus dan kemudian dalam GerejaNya, bdk Mat 23:39 dan Mat 24:30.
(0.25) (Mrk 16:1) (jerusalem: meminyaki Yesus) Persiapan oleh perempuan-perempuan seperti yang diceritakan Markus (dan Lukas yang menuruti Markus) itu kurang masuk akal dari pada maksud perempuan-perempuan untuk "menengok kubur Yesus", seperti dikatakan Mat 28:1 dan diandaikan Yoh 20:1. Lepas dari penjaga-penjaga yang menurut Matius ditempatkan pada kubur Yesus, kurang masuk akal bahwa orang mau meminyaki mayat yang sudah satu setengah hari di kubur. Kecuali itu, perminyakan jenasah Yesus ini kurang sesuai dengan apa yang dikatakan Yoh 19:39-40 tentang Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus yang mengurus jenazah Yesus, Mat 26:12 dsj dan Yoh 12:7 dengan jalan lain memberi kesaksian bahwa cara Yesus dahulu dikubur menjadi buah pikiran jemaat semula dan dipikirkan dengan berbagai cara.
(0.25) (Luk 1:46) (jerusalem) Madah Maria ini agaknya diambil Lukas dari kalangan "orang miskin". Di kalangan itu madah itu barangkali diucapkan oleh "Puteri Sion". Lukas menganggap baik meletakkannya di mulut Maria dan menyisipkan madah itu ke dalam kisahnya.
(0.25) (Yoh 6:22) (jerusalem) Menurut sementara ahli, sebuah wejangan tentang Ekaristi, Yoh 6:51-58, yaitu tentang Yesus sebagai makanan sejati yang terdiri atas daging dan darahNya, Yoh 6:51+, disisipkan ke dalam sebuah cerita tambah wejangan sbb: Orang-orang Yahudi meminta sebuah "tanda" yang serupa dengan tanda "manna", Yoh 6:30-31. Yesus menanggapi permintaan itu sbb: Oleh karena ajaran Bapa yang saya sampaikan kepada manusia, bdk Yoh 3:11+, sayalah roti sejati yang dimakan melalui iman, Yoh 6:32 dst. Orang-orang Yahudi tidak mengerti, Yoh 6:60-66, kecuali Petrus serta murid-murid lainnya, Yoh 6:67-71. Untuk mengerti pokok itu baiklah dibandingkan Ula 8:3; Ams 8:22-24 dan Yoh 9:1-6; Sir 24:3 dan Sir 24:17-21; Luk 11:29-32.
(0.25) (Rm 3:25) (jerusalem: telah ditentukan) Terjemahan lain: dipertunjukkan
(0.25) (Rm 4:11) (jerusalem: meterai) Kata yang sama (sfragis) tidak lama kemudian dipakai untuk menyebut baptisan Kristen, sakramen kepercayaan, 2Ko 1:22; Efe 1:13; 4:30; bdk Luk 6:27+; Wah 7:2-8; 9:4
(0.25) (Rm 8:11) (jerusalem) Kebangkitan orang Kristen sangat bergantung pada kebangkitan Kristus, 1Te 4:14; 1Ko 6:14; 15:20 dst; 2Ko 4:14; 13:4; Rom 6:5; Efe 2:6; Kol 1:18; 2:12 dst; 2Ti 2:11. Dengan daya yang sama dan karunia ialah Roh yang sama, bdk Rom 1:4+, Bapa membangkitkan orang Kristen pada gilirannya. Karya itu sekarang sudah disiapkan dalam hidup baru yang membuat orang Kristen menjadi anak (Rom 8:14) serupa dengan Anak, Rom 8:29+; hidup baru itu tidak lain kecuali dipersatukan dengan Kristus menjadi tubuhNya yang dibangkitkan, hal mana terwujud melalui iman, Rom 1:16+, dan baptisan, Rom 6:4+.
(0.25) (2Kor 3:17) (jerusalem: Tuhan adalah Roh) Ungkapan ini sangat padat isinya. Dengan tidak menyangkal bahwa Kristus berbeda dengan Roh Kudus, sebagaimana dengan jelas dikatakan dalam surat ini, 2Ko 1:20-23; 13:13+, ungkapan itu menyatakan bahwa karya Kristus dan karya Roh Kudus adalah satu dan sama dalam kedua perjanjian. Melanjutkan pikiran itu teologi kemudian mengatakan bahwa segala karya Allah dikerjakan oleh ketiga diri ilahi. Ada tafsir lain yang berpendapat bahwa "Tuhan" dalam 2Ko 3:17 adalah sama dengan "Tuhan" dalam 2Ko 3:16, jadi Allah: Waktu kembali menghadap Tuhan Musa mengambil selubungnya, Kel 34:34. Maksud Paulus menurut tafsir ini ialah: Tuhan yang kembali dihadapi Musa itu tidak lain kecuali Roh Kudus yang kini dihadapi orang Kristen.
(0.25) (Ef 1:13) (jerusalem: kamu juga) Berkat yang keenam ialah panggilan orang-orang bukan Yahudi untuk mendapat keselamatan yang dahulu dikhususkan bagi Israel. Mereka telah mendapat jaminannya waktu menerima Roh yang dijanjikan
(0.25) (Yak 1:18) (jerusalem: firman kebenaran) Firman itu ialah seluruh wahyu Allah kepada manusia, yang juga disebut "hukum sempurna" atau: "hukum yang memerdekakan", atau "hukum utama", harafiah: "hukum kerajaan", bdk Yak 1:21-25; 2:8
(0.25) (Yak 4:5) (jerusalem: yang ditempatkan Allah) Var: yang diam
(0.25) (Bil 26:35) (sh: Adil dan merata (Minggu, 14 November 1999))
Adil dan merata

Cacah jiwa tidak hanya penting dari segi militer, tetapi juga untuk masalah pembagian tanah. Dengan perhitungan jiwa yang tepat, luas tanah dapat dibagi secara adil dan merata. Tanpa keadilan tak mungkin tercapai kebahagiaan dan kemakmuran. Keadilan terlaksana bila hak, kepentingan, dan tanggung jawab diperhatikan, seimbang, dan merata. Kita pun tidak cukup hanya memperhatikan masalah kerohanian. Kita dapat mulai menjalankan keadilan dari memperhatikan hal-hal kecil di sekitar kita. Itulah kualitas berkat yang akan dicurahkan oleh Allah di tanah perjanjian.

Ketaatan adalah kunci. Kasih karunia Allah yang melimpah dalam kehidupan bangsa Israel tidak bisa diartikan bahwa mereka boleh bertindak semena-mena atas limpahan berkat Allah. Ketaatan tetap merupakan tuntutan. Bahkan ketaatan merupakan kunci dalam keberlangsungan perjalanan hidup mereka. Kalaupun pada akhirnya Allah tidak memperkenankan bangsa Israel dari generasi Mesir - kecuali Yosua dan Kaleb - masuk Kanaan, adalah karena kebebalan dan ketidaktaatan mereka kepada Allah. Hal inilah yang membedakan bangsa Israel secara keseluruhan dengan Yosua dan Kaleb. Ketaatan kepada Allah tidak hanya berlaku dalam perjalanan hidup bangsa Israel, tetapi juga berlaku dalam kehidupan orang beriman. Orang beriman dipanggil untuk melihat kehidupan ini secara keseluruhan dalam terang kesetiaan Allah.

Firman Allah pasti. "Tak lekang dimakan waktu, tak habis dimakan usia". Walaupun memerlukan waktu 40 tahun, namun janji yang difirmankan Allah kepada bangsa Israel tentang kebebasan dan kemakmuran pasti tergenapi. Dan firman Allah bahwa generasi Mesir tidak akan memasuki tanah perjanjian, kecuali Yosua dan Kaleb, itu pun terlaksana. Kita yang hidup di zaman Perjanjian Baru ini pun diyakinkan tentang kepastian firman Tuhan tersebut.

Renungkan: Mesias yang telah dinubuatkan kedatangan-Nya di zaman Perjanjian Lama, yang dikatakan sebagai Juruselamat umat manusia, dibuktikan kepastian kehadiran-Nya dalam Perjanjian Baru.

(0.25) (Am 3:1) (sh: Konsekuensi pemilihan Israel (Jumat, 18 Juli 2003))
Konsekuensi pemilihan Israel

Amos kini menegaskan bahwa hukuman justru diberlakukan di dalam keluarga sendiri. Justru karena Israel adalah satu-satunya yang Tuhan kenal, maka Tuhan menuntutnya berperilaku sepadan (ayat 1- 2). Pilihan Allah tidak boleh dijadikan status kosong tetapi harus diterima sebagai panggilan terhormat yang perlu dijalani dengan sungguh.

Ada kemungkinan seperti yang juga dialami para nabi waktu itu, nubuat keras Amos ini pun dipertanyakan keasliannya. Soalnya, Israel lebih terbuka kepada pesan sesat para nabi palsu. Amos kini memberikan dukungan bagi suara kenabiannya yang bagaikan suara singa mengaum itu. Tak ada nabi dapat bernubuat (kecuali nabi palsu), kecuali Allah menggerakkannya (ayat 3-8). Contoh-contoh yang Amos berikan tidak saja berbicara tentang hubungan sebab- akibat (ayat 4-7), tetapi lebih penting adalah hubungan persekutuan akrab nabi dan Tuhan yang diumpamakan seperti hubungan persahabatan (ayat 3). Karena nabi dengar-dengaran suara Allah, maka nabi mengaumkan auman dahsyat amarah Allah (ayat 8).

Auman singa nubuat penghakiman itu memang dahsyat. Tidak saja Tuhan tidak akan membuat perkecualian terhadap umat yang dikasihi-Nya, Tuhan pun tidak akan membuat hukuman-Nya sebagai urusan privat. Sebaliknya hukuman itu akan bersifat terbuka sehingga bangsa- bangsa kafir musuh Allah tahu bahwa umat-Nya sedang dihukum oleh Tuhan (ayat 9). Apabila dulu Allah menghancurkan Mesir demi menciptakan Israel, kini hukuman Tuhan akan membuat Israel mengalami kehancuran. Penjarahan (ayat 11), kehancuran (ayat 12), kehinaan (ayat 14-15) akan harus ditanggung oleh umat yang keras hati itu. Singa telah mengaum, seharusnyalah mereka takut dan bertobat!

Renungkan: Kasih Tuhan tidak membuat Dia mengorbankan kesucian dan keadilan- Nya. Karena itu, selaku umat pilihan yang menerima kasih-Nya kita harus hidup serasi dengan sifat-sifat-Nya.

(0.25) (Yun 4:1) (sh: Perspektif Allah dan perspektif manusia (Minggu, 16 Desember 2001))
Perspektif Allah dan perspektif manusia

Yunus, seperti juga kita semua, seringkali buta terhadap diri sendiri. Yunus lupa bahwa Tuhan telah berbelas kasihan kepadanya dan bahwa ia dan orang-orang Niniwe adalah manusia yang tidak taat pada Tuhan. Anehnya, Yunus melihat bahwa hanya dia, bukan Niniwe, yang layak diselamatkan. Pandangan ini menyebabkan Yunus marah ketika melihat Tuhan mengampuni orang Niniwe. Bagi Yunus, misi sebenarnya adalah memproklamasikan peringatan Tuhan dan menyaksikan-Nya menghancurkan bangsa Asyur yang jahat itu.

Yunus tidak bisa menerima kenyataan jika karakter Tuhan yang baik juga dinikmati oleh bangsa yang jahat. Tuhan mengerti kondisi hati Yunus. Karena itu, untuk membuat Yunus mengerti hati- Nya, Ia membandingkan kasih-Nya kepada Niniwe dengan kasih Yunus kepada pohon jarak yang menaunginya. Kalau Yunus bisa begitu mengasihi pohon yang tidak ditanamnya dan hanya dekat dengannya selama satu malam, apalagi Tuhan terhadap 120.000 orang Niniwe.

Secara keseluruhan, kita belajar dua hal melalui Kitab Yunus. Pertama, Tuhan mengasihi semua manusia ciptaan-Nya, tanpa kecuali. Semua bangsa dan semua orang adalah objek kasih-Nya. Jika demikian faktanya, tidak ada yang dapat kita lakukan kecuali menerima dan berada dalam kasih Tuhan itu. Kedua, kita juga dapat menyaksikan besarnya kasih Tuhan kepada manusia.

Renungkan: Pahami setiap kata dalam lirik lagu ini, akuilah dengan jujur pengalaman Anda bersama Tuhan: "Ajaib benar, anugerah-Nya pembaru hidupku! 'Ku hilang buta bercela, oleh-Nya 'ku sembuh. Ketika insaf, 'ku cemas, sekarang 'ku lega. Syukur, bebanku t'lah lepas berkat anugerah" (KJ. 40).

PA 6: Yudas 1-25

Ketika seorang percaya menyatakan imannya kepada objek kepercayaannya, ia sedang meletakkan dasar keyakinan pribadinya yang menyangkut masalah kematian atau kehidupan kekal. Kehidupan orang percaya seumpama bangunan yang berdiri di atas suatu landasan. Suatu bangunan penting ditopang dengan fondasi yang teguh. Kita tidak dapat bekerja dalam bangunan atas iman yang kreatif, sebelum kita meletakkan dasar rohani yang tidak akan hancur di bawah tekanan-tekanan dan himpitan-himpitan yang dikenakan padanya. Oleh karena itu, kita perlu mempelajari esensi membangun iman di dalam surat ini.

Pertanyaan-pertanyaan pengarah:

1. Berita apa yang sebenarnya ingin ditulis oleh Yudas (ayat 3a)? Tetapi, ternyata di dalam perkembangannya, seruan apakah yang Yudas sampaikan di dalam suratnya (ayat 3b)? Mengapa Yudas menulis seperti itu (ayat 4)? Kebenaran apa yang Anda temukan di dalam perubahan maksud tulisan Yudas? Adakah hal lain yang lebih penting daripada hal tersebut di dalam kehidupan kita?

2. Di dalam menggambarkan kemungkinan kejatuhan orang percaya, tiga lukisan sejarah apakah yang Yudas lampirkan (ayat 5, 6, 7)? Karakter dan watak seperti apakah yang sedang kita lawan (ayat 8-9, 10, 11, 12-13)? Apa makna peringatan-peringatan itu bagi kehidupan pribadi kita?

3. Kebenaran apakah yang ingin disampaikan Yudas lewat kutipan apo-kaliptisnya (ayat 14-15)? Kesombongan dan nafsu seperti apakah yang mereka lakukan, sehingga mereka patut dihukum (ayat 19)? Peringatan apakah yang sebenarnya pernah disampaikan oleh para rasul terda-hulu (ayat 17-18, 19)? Kristen seperti apakah yang dapat dipengaruhi oleh penyesat?

4. Di dalam rangka membangun fondasi iman, usaha apa lagi yang dapat dikerjakan dalam waktu yang bersamaan (ayat 20-21, 22- 23)? Apa yang dimaksud dengan "berdoa dalam Roh Kudus" (ayat 20)? Allah seperti apakah yang kita imani, sehingga dapat menolong kita menggapai solusi hidup (ayat 24, 25)? Pelajaran tambahan apakah yang Anda temukan sendiri di luar bahasan Surat Yudas, namun yang memberikan stimu-lasi di dalam konteks membangun iman di atas dasar yang benar?

(0.20) (Yes 21:9) (full: SUDAH JATUH BABEL. )

Nas : Yes 21:9

Babel, musuh umat Allah, akan jatuh dan ketergantungannya akan dewa-dewa palsu hancur sudah; tahap pertama terjadi pada tahun 689 SM ketika Sanherib menghancurkan berhala-berhala mereka (kecuali Bel dan Nebo, lih. pasal Yes 46:1-13). Rasul Yohanes mendengarkan kata-kata yang sama dalam penglihatan-penglihatannya (Wahy 14:8; 18:1-2), yang menubuatkan bahwa Babel akhir zaman, lambang dari segala sesuatu yang menentang Kristus dan umat-Nya di dunia ini, akan dibinasakan. Pada waktu itu Kristus akan menyempurnakan penebusan umat-Nya. Orang percaya harus mendoakan kejatuhan dan kebinasaan Babel akhir zaman

(lihat cat. --> Wahy 17:1;

lihat cat. --> Wahy 17:2;

lihat cat. --> Wahy 17:3;

lihat cat. --> Wahy 17:4;

lihat cat. --> Wahy 17:5;

lihat cat. --> Wahy 18:2;

lihat cat. --> Wahy 18:4;

lihat cat. --> Wahy 18:7;

lihat cat. --> Wahy 18:9;

lihat cat. --> Wahy 18:20;

lihat cat. --> Wahy 18:21).

[atau ref. Wahy 17:1-5; 18:2-21]

(0.20) (Yun 1:3) (full: YUNUS ... MELARIKAN DIRI. )

Nas : Yun 1:3

Yunus melarikan diri dari panggilan Allah, menolak untuk memberitakan amanat Allah kepada orang Niniwe karena takut mereka akan bertobat dan lolos dari hukuman Allah

(lih. "Yun 4:2";

lih. "Yun 4:2").

[atau ref. Yun 4:1-2]

  1. 1) Ia tidak ingin Allah mengasihani bangsa lain kecuali Israel, dan khususnya bukan Asyur. Yunus telah lupa bahwa rencana pokok Allah bagi Israel adalah agar mereka menjadi berkat bagi orang bukan Yahudi dan menolong mereka mencapai pengenalan akan Allah (Kej 12:1-3; bd. Yes 49:3).
  2. 2) Kristus telah memanggil gereja untuk menunaikan tugas misioner yang bahkan lebih besar daripada tugas Yunus -- pergi ke seluruh dunia memberitakan Injil (bd. Mat 28:18-20; Kis 1:8). Akan tetapi, seperti Yunus, banyak gereja kurang berminat pada pekerjaan misionaris; mereka hanya menaruh perhatian terhadap membangun kerajaan mereka sendiri.


TIP #21: Untuk mempelajari Sejarah/Latar Belakang kitab/pasal Alkitab, gunakan Boks Temuan pada Tampilan Alkitab. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA