Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1481 - 1500 dari 3811 ayat untuk greek:14 [Pencarian Tepat] (0.005 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.25557070434783) (1Kor 2:6) (jerusalem: di kalangan mereka yang telah matang) Harafiah: mereka yang sempurna. Tetapi yang dimaksudkan bukanlah sekelompok orang tertutup yang mengetahui beberapa hal rahasia yang tidak diketahui umum. Sebaliknya, Paulus berpikir kepada orang Kristen yang "matang" dalam kehidupan dan pemikirannya sebagai orang Kristen. Bdk 1Ko 14:20; Fili 3:15; Kol 4:12; Ibr 5:14. Mereka sama dengan "manusia rohani" yang diperlawankan dengan orang "yang belum dewasa dalam Kristus"
(0.25557070434783) (1Tim 6:4) (jerusalem: mencari-cari soal) Dipertentangkan satu sama lain: mencari Allah hal mana dalam Perjanjian Lama menyimpulkan sikap kaum beriman terhadap Allah, Ula 4:29; Maz 27:8; Yer 29:13-14, dll dan oleh Perjanjian Baru terus dijunjung tinggi, Mat 6:33; 7:7-8; Kis 17:27, dll, dan mencari-cari soal-soal halus dengan kurang pantas dan dengan tidak ada habis-habisnya. Ini merupakan suatu "penyakit" bagi "ajaran sehat", 1Ti 6:3; 1:10+, dan keinginan tahu yang seolah-olah mau melampaui rahasia iman, bdk 2Yo 9. Bdk 1Ti 1:4; 2Ti 2:16,23; Tit 3:9.
(0.25557070434783) (Ibr 8:6) (jerusalem: Pengantara) Kata ini berupa istilah yang diterapkan pada Kristus, Ibr 9:15; 12:24; 13:20. Oleh karena benar-benar manusia sejati (Ibr 2:14-18; bdk Rom 5:15; 1Ko 15:21; 1Ti 2:5) dan mempunyai kepenuhan keAllahan, Rom 9:5+; Kol 2:9, maka Yesus adalah satu-satunya pengantara, Rom 5:15-19; 1Ti 2:5; bdk 1Ko 3:22-23; 11:3, antara Allah dan manusia dan mendamaikan manusia dengan Allah, 2Ko 5:14-20. Kristus menjadi penengah kasih-karunia, Yoh 1:16-17. Di sorga Ia terus menjadi Pengantara orang beriman, Ibr 7:25+.
(0.25557070434783) (Yak 4:5) (jerusalem: yang ditempatkan Allah) Var: yang diam
(0.25557070434783) (Why 1:1) (jerusalem)

WAHYU KEPADA YOHANES

PENGANTAR

Kata "Wahyu" dalam judul Kitab ini menterjemahkan kata Yunani yang berbunyi "Apokalipsis". Kata ini berarti "penyingkapan" atau "wahyu". Maka setiap "apokalipsis" mengandaikan pewahyuan dari fihak Allah kepada manusia. Dalam pewahyuan itu disingkapkan hal-hal tersembunyi yang hanya diketahui oleh Allah saja. Hal-hal tersembunyi yang disingkapkan itu ialah terutama apa yang mengenai masa mendatang. Sukar sekali dengan jelas dan tepat membedakan jenis sastra yang disebut "apokalipsis" dengan jenis sastra yang disebut "nubuat". Memanglah apokalipsis l.k. merupakan lanjutan dari nubuat. Tapi nabi-nabi dahulu mendengar wahyu Allah dan menyampaikannya secara lisan, sedangkan pengarang sebuah apokalipsis mendapat wahyunya berupa lisan, sedangkan pengarang sebuah apokalipsis mendapat wahyunya berupa penglihatan yang lalu dicantumkannya ke dalam sebuah kitab. Tambahan pula bahwa penglihatan-penglihatan tidak bernilai sendiri, tetapi nilainya terletak dalam dirinya sebagai lambang; penglihatan- penglihatan itu melambangkan sesuatu yang lain. Segala sesuatu atau hampir segala sesuatu dalam sebuah apokalipsis merupakan lambang misalnya: angka, barang, anggota-anggota badan, tokoh-tokoh yang berperan dalam penglihatan itu. Dengan menulis apokalipsisnya si pengarang "menterjemahkan" ke dalam lambang itu gagasan-gagasan yang diilhamkan Allah; dan dalam menterjemahkan gagasan-gagasan itu pengarang menimbun-nimbun barang, warna-warni dan angka-angka yang semua berupa lambang, tanpa ambil pusing apakah keseluruhan yang dihasilkan tersusun rapi dan teratur baik. Maka untuk mengerti maksud pengarang, orang perlu ikut serta dalam cara kerjanya dan kembali menterjemahkan lambang-lambang itu ke dalam gagasan yang diketengahkan pengarang. Kalau orang tidak turut serta dalam cara kerja pengarang, maka maksudnya sering disalah-tafsirkan.

Dalam kedua abad yang mendahului tampilnya Kristus, apokalipsis-apokalipsis sangat laku di beberapa kalangan Yahudi (termasuk kaum Eseni di Qumran). Setelah sudah disiapkan oleh penglihatan-penglihatan kenabian pada nabi Yehezkiel atau nabi Zakharia, maka jenis sastra apokalipsis berkembang dalam karya nabi Daniel dan banyak karya lain yang menyusulnya sekitar awal tarikh Kristen. Dalam daftar kitab-kitab suci Perjanjian Baru hanya tercantum sebuah apokalipsis saja yang pengarangnya menamakan diri Yohanes, 1:9, yang waktu menggubah karyanya mengalami pembuangan di pualau Patmos oleh karena imannya akan Kristus. Ada sebuah tradisi yang sudah terdapat dalam karya Justinus dan pada akhir abad pertama tersebar-luas (seperti disaksikan Ireneus, Klemens dari Aleksandria, Tertulianus, Kanon Muratorius) dan yang menyamakan Yohanes pengarang Wahyu dengan Rasul Yohanes yang menulis Injil keempat. Hanya sampai abad kelima jemaat-jemaat di Siria, dan Kapadosia dan bahkan di Palestina rupanya tidak memasukkan Wahyu ke dalam daftar Kitab Suci. Dan ini menyatakan bahwa jemaat- jemaat itu tidak menganggap Kitab itu sebagai karya rasul Yohanes. Bahkan seorang imam di Roma yang bernama Kayus pada awal abad ketiga mengatakan bahwa Wahyu itu dikarang oleh seorang bida'ah yang bernama Kerintus. Tetapi Kayus berbuat demikian dengan maksud membela kepercayaan sejati terhadap serangan- serangan orang yang menggunakan Kitab itu sebagai dukungan ajaran palsunya. Tetapi benar juga bahwa Wahyu Yohanes dari satu fihak mempunyai kesamaan jelas dengan karangan-karangan Yohanes, sedangkan dari fihak lain ada perbedaan yang menyolok mata; perbedaan itu baik mengenai bahasa dan gaya bahasa maupun beberapa gagasan teologis (khususnya berhubungan dengan Parusia Kristus). Dan perbedaan itu sedemikian besar, sehingga karangan-karangan Yohanes dan Wahyu sukar dikembalikan secara langsung kepada pengarang yang sama. Namun demikian Wahyu berjiwa Yohanes, sehingga haruslah dituliskan oleh orang yang termasuk lingkungan rasul itu dan yang meresapkan ajarannya ke dalam hati. Bahwasannya Wahyu termasuk ke dalam Kitab Suci tak perlu di ragukan lagi. Mengenai waktu dituliskannya karya itu umum diterima bahwa digubah di zaman pemerintahan Kaisar Roma Domitianus, sekitar th. 95 Mas. Tetapi sementara ahli dengan alasan cukup kuat dengan condong menerima bahwa beberapa bagian Why ditulis dahulu, di zaman pemerintahan Kaisar Nero menjelang th. 70 Mas.

Entahlah dikarang dalam zaman pemerintahan Kaisar Domitianus atau Kaisar Nero, untuk memahami Why perlu sekali orang menempatkannya pada latar-belakang historisnya, yang menyebabkan Why ditulis. Zaman itu ialah zaman gangguan dan penganiayaan sengit terhadap jemaat Kristen yang masih muda. Sama seperti apokalipsis-apokalipsis yang mendahuluinya (khususnya Kitab Daniel) Why Yohanespun sebuah karangan yang mempunyai alasan khusus. Ia dimaksudkan untuk membina dan meneguhkan semangat orang-orang Kristen; kepercayaan mereka kiranya tergoncang akibat penganiayaan begitu hebat yang melanda jemaat Kristus yang pernah menegaskan: "Kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia", Yoh 16:33. Hendak melaksanakan maksudnya itu Yohanes memungut ajaran-ajaran pokok nabi-nabi dahulu, khususnya ajaran mereka tenang "Hari Besar" Yahwe (bdk Am 5:18): kepada umat yang suci yang diperbudak dahulu oleh orang Asyur dan Babel, lalu oleh orang-orang Yunani, kepada umat yang terpencar-pencar dan hampir-hampir saja musnah seluruhnya, para nabi menubuatkan Hari penyelamatan yang sudah mendekat; pada hari itu Allah datang menyelamatkan umatNya dari genggaman para penindas, dengan tidak hanya membebaskan umatNya tetapi juga memberinya kekuasaan dan pemerintahan atas musuh-musuhnya yang pada gilirannya dihukum dan hampir-hampir dibinasakan. Waktu Yohanes menulis Why maka Gereja, umat terpilih yang baru, dilanda suatu penganiayaan yang berdarah, 13; 6:10-11; 16:6; 17:6; penganiayaan itu dilontarkan oleh pemerintah Roma (Binatang), tetapi dihasut oleh Iblis, 12; 13:2-4, yang merupakan Lawan kawakan Kristus serta umatNya. Dalam penglihatan pembukaan Why digambarkanlah kebesaran Allah yang bersemayam di sorga, Penguasa mutlak atas segala hal-ihwal manusia, 4; Ia menyerahkan kepada Anak Domba kitab yang memuat penetapan ilahi tentang pemusnahan para pengejar, 5; penglihatan selanjutnya menubuatkan suatu penyerbuan oleh sebuah bangsa biadab (Partia) disertai bencana tradisionil: perang, kelaparan, 6. Tetapi mereka yang percaya dan setia pada Allah akan luput, 7:1-8; bdk 14:1-5, sedangkan masih menantikan kemenangannya yang akan dinikmati di sorga, 7:9-17; bdk 15:1-5. Tetapi oleh karena menghendaki keselamatan orang berdosa maka Allah tidak segera membinasakan mereka; terlebih dahulu Ia mengirim sederetan bencana untuk memperingatkan mereka, sama seperti dahulu Ia berbuat terhadap Firaun dan orang Mesir, 8-9; bdk 16. Tetapi percuma saja. Karena ketegaran hati para pengejar yang fasik Allah membinasakan mereka, 17, apa lagi oleh karena mereka berusaha memfasikkan dunia dengan memaksa bangsa-bangsa menyembah Iblis (yang dimaksudkan ialah penyembahan kepada Kaisar-kaisar Roma yang didewakan); menyusullah sebuah lagu ratapan karena Babel (Roma) yang jatuh binasa, 18, dan nyanyian kemenangan yang dilambangkan di sorga, 19:1-10. Sebuah penglihatan baru kembali memperlihatkan kemusnahan Binatang (Roma yang menganiaya umat), yang ditimpakan oleh Kristus yang mulai, 19:11-21. Kemudian Gereja menikmati zaman kedamaian dan kesejahteraan, 20:1-6, yang diakhiri oleh sebuah serangan baru dari pihak Iblis, 20:7-10, sampai Musuh itu dibinasakan sama sekali, orang-orang mati bangkit dan penghakiman terlaksana, 20:11-15. Akhirnya Kerajaan Sorga ditegakkan untuk selama-lamanya dengan sukacita sempurna, oleh karena maut sendiri dilenyapkan, 2:1-8. Dengan melayangkan pandangan kembali pengarang melukiskan kesempurnaan Yerusalem baru selama memerintah di bumi, 21:9-22:15.

Demikianlah penafsiran Why yang historis dan makna utama dan pertamanya. Tetapi dengan demikian isi Kitab Why belum digali seluruhnya. Sebab di dalamnya juga termaktub nilai-nilai abadi yang selalu dan setiap waktu dapat mendukung kepercayaan kaum beriman. Sudah dalam Perjanjian Lama andalan umat yang suci ialah janji Allah bahwa selalu akan "ada pada umatNya", bdk Kel 25:8, dll; dan kehadiranNya itu berarti bahwa Ia melindungi umatNya terhadap segala musuh untuk mengerjakan keselamatan. Sekarang juga dan dengan cara jauh lebih sempurna Allah tetap pada umatNya yang baru yang bersatu dalam diri Anak Allah, ialah Imanuel (Allah menyertai kita, bdk Mat 1:23); dan Gereja dapat hidup terus berkat janji Kristus yang dibangkitkan ini: "Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman", Mat 28:20. Kalau demikian halnya, maka kaum beriman tak perlu takut atau khawatir. Kalaupun untuk sementara waktu harus menderita oleh karena nama Kristus, namun akhirnya mereka akan mengalahkan Iblis dan segala tipu- dayanya. Wahyu merupakan Madah Agung pengharapan Kristen, nyanyian kemenangan yang dilambungkan Gereja yang dianiaya.

Seperti sekarang ada, teks Yunani Why sukar sekali. Di dalamnya ada sejumlah bagian kembar; kesinambungan penglihatan-penglihatan kerap terputus-putus; ada bagian-bagian yang nampaknya di luar konteks aslinya. Gangguan-gangguan semcam itu dapat diterangkan dengan berbagai jalan: ada yang berkata bahwa dalam Why dihimpun macam-macam sumber yang berlain-lainan ada juga yang berkata bahwa urutan asli dalam beberapa bab kebetulan dikacau-balaukan, dll. Bible de Jerusalem mengusulkan hipotesa ini: Bagian utama Why yang berupa nubuat, 4-22, terdiri atas dua Apokalipsis yang aslinya berbeda-beda: dua-duanya ditulis oleh pengarang yang sama tetapi pada waktu yang lain; akhirnya kedua apokalipsis itu dipersatukan oleh seseorang yang lain. Kedua apokalipsis asli tersusun sbb:

Teks I          Teks II
Prakata : Gulungan kitab kecil yang                     10:1-2a, 3-4
dimakan

Iblis melawan Gereja.................. 12:1-6, 13-17 12:7-12 Binatang melawan Gereja............... 13 Hari Besar Kemurkaan serta pendahulu- pendahulu diberitahukan............... 4-9; 10:1, 2b, 14-16 5-7; 11:14-18 Hari Besar Kemurkaan : Babel diperkenalkan................... 17:1-9, 15-18 17:10, 12-14 Jatuhnya Babel........................ 18:1-3 (bdk 14:8) Orang pilihan terluput 18:4-8 Lagu ratapan atas Babel............... 18:9-13, 15-19, 18:14, 22-23 21, 24 Nyanyian kemenangan................... 19:1-10 18:20 (bdk 16:5-7) Kerajaan Mesias....................... 20:1-6 Pertempuran di akhir zaman............ 20:7-10 19:11-21 Penghakiman terakhir.................. 20:13-15 20:11-12 Yerusalem di masa mendatang........... 21:9-22:2 21:1-4; 22:3-5; dan 22:6-15 21:5-8 Tambahan: Kedua saksi................. 11:1-13,19

Mengenai surat kepada ketujuh jemaat, 1-3: meskipun dimaksudkan supaya dibaca bersama dengan kedua teks lain tsb, namun ketujuh surat itu kiranya aslinya juga berupa sebuah teks tersendiri.

Pembagian teks Why yang diusulkan di atas tidak diikuti dalam terjemahan Indonesia ini. Memang tidak harus diikuti atau diperhatikan para pembaca. Sekarang kitab Wahyu kepada Yohanes berupa sebuah kesatuan dan dapat dibaca secara terus menerus. Hati pembaca dapat merasa terpikat oleh lambang-lambang yang serba majemuk dan ganjil. Tetapi di dalamnya terungkaplah kepastian dan pengharapan yang khusus Kristen. Korban Anak Domba sudah memperoleh kemenangan yang terakhir. Kesusahan dan kemalangan apapun yang melandanya, Gereja Kristus tidak dapat meragukan kesetiaan Allah hingga saat Tuhan "segera" akan datang, 1:1; 2:20. Memanglah Kitab Wahyu adalah kitab Pengharapan Kristen dan lagu Kemenangan Gereja yang dianiaya.

(0.25557070434783) (Why 6:1) (jerusalem) Bab-bab ini merupakan suatu keseluruhan. Anak Domba membuka masing-masing meterai kitab itu, Wah 6:1-8:1, dan ditiuplah masing-masing sangkakala, Wah 8:2-9, lalu ada penglihatan-penglihatan mengenai kejadian-kejadian yang memberitakan dan menyiapkan kemusnahan negara Roma, yang melambangkan segala musuh Allah. Bdk Mat 24 dsj.
(0.25300208695652) (Kel 17:8) (ende)

Seperti halnja dalam mukdjidjat sebelum ini (lihat aj. 6 (Kel 17:6) tjatatan), djuga disini mungkinlah, bahwa peperangan ini terdjadi disebelah Utara, tempat kediaman suku Amalekit disekitar Edom (Kej 14:7; 36:12; Bil 13:29). Suku ini sudah tua (Bil 24:20). Djuga kemudiannja tetap bermusuhan dengan Israel (1Sa 15; 30).

Tetapi barangkali djuga menerobos sampai disebelah Selatan djazirah.

(0.25300208695652) (Bil 24:17) (ende)

Bintang adalah lambang radja dan lambang itu tjukup biasa.

Tongkatpun menundjukkan seorang radja. Radja jang dimaksudkan ilah radja Dawud, jang menaklukkan bangsa Moab (2Sa 8:2) dan djuga Edom (2Sa 8:14). Tetapi liwat Dawud dan musuh Israil (Moab, Edom) dimaksudkan radja Israil jang terachir (al-Masih) dan musuh keradjaan Allah. Karena itu tradisi Jahudi dan Keristen menafsirkan teks ini sebagai nubuat tentang al-Masih.

(0.25300208695652) (Ul 14:1) (ende)

Disini boleh djadi djuga dimaksudkan kebiasaan-kebiasaan jang ada hubungannja dengan kultus kesuburan atau upatjara-kematian pada bangsa Kanaan. Gambar-gambar jang diterakan pada tubuhnja menundjukkan bahwa orang menjerahkan diri kepada dewa tertentu. Hukum-hukum kebersihan setjara konkrit harus menghidupkan kesadaran akan kesutjian umat sebagai bangsa jang mendjadi milik Jahwe. (aj. 2;21)(14:2;21). Djadi hukum-hukum itu merupakan pengungkapan sikap iman.

(0.25300208695652) (Ul 14:22) (ende)

Penjerahan sepersepuluh dari hasil panenan merupakan pengakuan, bahwa Jahwe menganugerahkan kesuburan kepada tanah dan bahwa panenan itu adalah milikNja. Sepersepuluh bagian itu harus dimakan selaku perdjamuan sutji dengan rasa terima kasih. Selang tiga tahun bagian itu diserahkan kepada mereka jang tidak mempunjai tanah, antara lain kaum Levita (aj. 28)(14:28). Menurut #/TB Bil 18:21\\ sld. sepersepuluh dari panenan itu diserahkan kepada kaum Levita dan para imam.

(0.25300208695652) (1Sam 10:1) (ende)

Dalam tjeritera ini Sjemuel tidak melawan keradjaan itu. Ada beberapa djalan untuk mengangkat seseorang mendjadi radja. Disini (1Sa 8:1,10) ia diangkat dan diurapi oleh nabi (1Sa 8:22), Lain kali ia dipilih oleh rakjat, kaum tua2 (1Sa 8:18; 11:14-15) atau dipilih oleh Jahwe dengan perantaraan undi (1Sa 10:17-24)! Mengenai pengangkatan Sjaul ada beberapa tentang tjara ia diangkat. Semua tradisi ini meninggalkan bekasnja dalam kitab Sjemuel.

(0.25300208695652) (Ezr 6:14) (ende)

Pembangunan Bait Allah sudah lama selesai waktu Artaxerxes naik tachta (th. 465). Mungkin nama ini ditambahkan oleh sebab Artaxerxes mengidjinkan kepada Nehemia untuk membangun tembok Jerusjalem jang dekat pada pelataran Bait Allah (Neh 3:29-31), sedang seorang radja, jang djuga bernama Artaxerxes (I? II? III?) menjerahkan perabot Bait Allah dan membiajai ongkos ibadat (Ezr 7:19-25). Ada agak banjak ahli jang mentjoret nama Artaxerxes dari ajat Ezr 6:14.

(0.25300208695652) (Mzm 14:1) (ende)

Mazmur ini hampir sama dengan mazmur 53. Tetapi disini Tuhan disebut "Jahwe", sedang dalam Maz 53 dinamakan "Allah".

Pengarang mengeluh karena kebusukan susila jang umum, bukannja pada kaum kafir, melainkan pada umat Allah sendiri, Kebusukan itu rupanja chususnja berlaku dibidang masjarakat. Namun pentjipta lagu ini pasti, bahwa Allah akan memulihkan semuanja.

(0.25300208695652) (Mzm 71:1) (ende)

Dalam lagu ini seorang jang sudah mendjadi tua mengisahkan kebulatan kepertjajaannja kepada Jahwe sedjak masa-mudanja (Maz 71:1-3,5-6). Ia minta pertolongan melawan seteru2nja, agar dibinasakan Allah (Maz 71:4,9-13). Maka ia berdjandji selalu akan sjukur dan memudji Jahwe, djuga didepan orang2 lain, jakni dengan mentjeritakan apa jang telah diperbuat Tuhan baginja (Maz 71:14-24).

(0.25300208695652) (Mzm 91:1) (ende)

Dengan bahasa kiasan dan penghebat lagu kebidjaksanaan ini menggambarkan bagaimana Allah melindungi mursjidNja terhadap semua bentjana,penjakit, perang, kaum pendjahat dsb, djuga dengan perantaraan malaekat2Nja (Maz 91:2-13). Allah sendiri berdjandji, bahwa Ia akan memberkati dan melindungi orang jang pertjaja padaNja (Maz 91:14-16). Dan demikian dibenarkanlah suatu asas dan kebenaran umum, jakni: Allah melindungi orang jang berharap kepadaNja (Maz 91:1,2).

(0.25300208695652) (Mzm 116:1) (ende)

Agaknja mazmur ini menjertai suatu kurban sjukur untuk melunasi nadar (Maz 116:12-14,17-19). Allah telah mengabulkan permohonan (Maz 116:1-2) seorang jang amat berbahaja, hingga hampir mati (Maz 116:3-4) dan sudah putus asa (Maz 116:10-11).

Namun ia terus pertjaja pada Jahwe dan achirnja ia dibebaskan dari deritanja (Maz 116:5-9,15-16).

Dalam terdjemahan Junani dan Latin mazmur ini dibagikan atas dua.

(0.25300208695652) (Mzm 126:1) (ende)

Doa permohonan ini terdiri atas dua bagian. Dalam bagian pertama (Maz 126:1-3) umat Israil, seraja bersjukur, ingat akan pulangnja dari pembuangan, kegembiraan terbesar. akan tetapi keadaan ditanah-airnja mengetjewakan dan menjedihkan (lih. Ezr 4:1-24; Neh 1:3,4; Hag 1:6; 2:16; Nah 3:1-14).

Maka itu dalam bagian kedua (Maz 126:4-6) umat bermohon, agar Jahwe memperbaiki keadaannja.

(0.25300208695652) (Mzm 144:1) (ende)

Bagian pertama mazmur ini (Maz 144:1-11) merupakan suatu kumpulan kutipan2 dari Maz 18 dan Maz 33 dengan beberapa tambahan. Ia adalah suatu lagu jang ditaruh dimulut seorang radja, jang memohon kemenangan dalam perang. Bagian kedua (Maz 144:12-14) adalah doa umat, jang minta kesedjahteraan djasmani sebagai hasil kemenangan tadi. Barangkali bagian ini adalah "lagu baru" dari ajat 9(Maz 144:9). Achiran mazmur merupakan suatu rumus berkah jang umum (Maz 144:15).

(0.25300208695652) (Yes 1:9) (ende: Jahwe balatentara)

adalah sebutan Allah Israil jang lazim dipakai para nabi. Sebutan itu menegaskan kekuasaan allah (bdk. 1Sa 17:45; Yes 34:4; Yer 33:22).

(0.25300208695652) (Yes 52:7) (ende)

Bahwasanja Allah meradja dimasa depan (bukan radja insani lagi) adalah thema jang sering kembali. (Lih. Mik 2:13; 4:7; Zef 3:15; Yer 3:17; 8:18; Yeh 20:33; Yes 43:15; 24:23; Oba 21; Zak 14:9; Maz 47:1-9; 93:1-5; 96:1-13; 97:1-12; 98:1-9; 99:1-9).



TIP #10: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab menjadi per baris atau paragraf. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA