Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1501 - 1520 dari 7440 ayat untuk Untuk (0.005 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.25219737931034) (Mzm 108:1) (jerusalem: Syukur dan doa) Kidung ini sebenarnya hanya penggabungan Maz 57:8-11 (=Maz 57:2-6) dengan Maz 60:7-12 (=Maz 60:7-12). Perbedaan penggabungan ini dengan mazmur-mazmur aseli tsb tidak seberapa. Agaknya kedua bagian hanya dipersatukan untuk keperluan ibadat saja. Bagian pertama yang berupa dia (pagi) pribadi berperan sebagai pendahuluan untuk bagian kedua yang berupa firman Allah disusul doa umat. Catatan-catatan keterangan disusul pada Maz 57 dan Maz 60.
(0.25219737931034) (Mzm 141:1) (jerusalem: Doa dalam pencobaan) Di beberapa tempat naskah Ibrani mazmur ini sangat sukar dimengerti, sehingga terjemahannya dikira-kirakan saja. Sajak ini berupa doa minta tolong, Maz 141:1-2, terhadap godaan untuk meniru orang-orang berdosa, Maz 141:3-4. Diminta juga supaya diberi semangat untuk mendengarkan dan menuruti nasehat-nasehat orang benar, Maz 141:5-6. Lagu ditutup dengan permohonan semoga musuh dihukum, Maz 141:8-10; bdk Maz 5:11+
(0.25219737931034) (Pkh 12:8) (jerusalem: Kesia-siaan....) Kitab Pengkhotbah diakhiri seperti diawali, Pengk 1:2. Antara kedua ujung ini kita Pengkhotbah telah mengajar kepada manusia betapa rapuhlah ia; tetapi iapun memperlihatkan keluhuran manusia, sehingga bumi ini tidak pantas baginya. Kitab ini mengajak manusia untuk beragama tanpa mencari untungnya sendiri; manusia diajak untuk berdoa dengan cara yang sesuai dengan dirinya, sebuah makhluk yang insaf akan kefanaannya di hadapan Allah, rahasia yang tidak terselami, bdk Maz 39.
(0.25219737931034) (Yer 34:8) (jerusalem) Peristiwa yang diceriterakan di sini terjadi pada waktu pengepungan kota Yerusalem untuk sementara waktu dihentikan, bdk Yer 34:21-22.
(0.25219737931034) (Mat 6:11) (jerusalem: pada hari ini makanan kami yang secukupnya) Terjemahan ini lebih kurang tradisionil dan berusaha mengungkapkan maksud kata-kata Yunani yang sesungguhnya sukar dipahami. Ada macam-macam terjemahan lain, misalnya: apa yang perlu untuk kehidupan, atau: apa yang kita perlukan besok, dll. Rupanya sungguh maksudnya memohon kepada Allah, apa yang perlu untuk hidup jasmaniah, tetapi tidak lebih dari itu, bukan kekayaan atau kemewahan. Para pujangga Gereja suka mengetrapkan pada roti Ekaristi, Yoh 6:22+, dan pada roti firman Allah.
(0.25219737931034) (Luk 1:68) (jerusalem: melawat) Allah dikatakan "melawat' orang bila secara khusus turun tangan, terutama untuk menolong, Kel 3:16; Kel 4:31; Kej 21:1; Kej 50:24-26; Maz 65:10; Maz 80:15; Wis 3:7-13; Yer 29:10 (meskipun dalam Perjanjian Lama Allah juga melawat untuk menghukum); Luk 1:78; Luk 7:16; Luk 19:44; 1Pe 2:12.
(0.25219737931034) (Luk 2:38) (jerusalem: kelepasan untuk Yerusalem) Pembebasan umat terpilih di zaman Mesias, Luk 1:68; Luk 24:21, pertama-tama teruntuk bagi ibu kotanya; bdk Yes 40:2; Yes 52:9. Dalam pandangan Lukas kota Yerusalem adalah tempat terpilih untuk dilaksanakannya karya penyelamatan: Luk 9:31,51,53; Luk 13:22,23; Luk 17:11; Luk 18:31; Luk 19:11; Luk 24:47-49,52; Kis 1:8+.
(0.25219737931034) (Luk 9:18) (jerusalem) Meskipun menurut Lukas Petrus tidak menyebut Yesus "Anak Allah", bdk Mat 16:16+, namun pengakuan Petrus atas nama kelompok para rasul ini sangat penting. Ia menjadi titik balik dalam karya Yesus. Orang banyak yang pandangannya tentang Yesus tersesat semakin menjauhkan diri dari padaNya, tetapi murid-muridNya untuk pertama kalinya dengan jelas mengakuiNya sebagai Mesias, Luk 2:26+. Selanjutnya Yesus mengarahkan usahaNya kepada kelompok orang beriman yang kecil itu untuk memurnikan kepercayaan mereka.
(0.25219737931034) (Kis 13:15) (jerusalem: pesan untuk membangun...umat ini) Ini mengenai sebuah ajakan yang berdasarkan Kitab Suci, bdk Rom 15:4. Adat Yahudi yang disinggung di sini juga menjadi kebiasaan jemaat-jemaat Kristen waktu berkumpul untuk beribadat. Wejangan pembina itu dibawakan oleh para "nabi" atau "pengajar", bdk 1Ko 14:3,31; 1Ti 4:13; Ibr 13:22; Kis 11:23; 14:22; 15:32; 16:40; 20:1,2.
(0.25219737931034) (1Kor 12:8) (jerusalem: berkata-kata dengan hikmat) Ini kiranya tidak lain dari kemampuan untuk menjelaskan kebenaran-kebenaran paling tinggi dari agama Kristen mengenai kehidupan ilahi dan kehidupan Allah di dalam diri kita, ialah "ajaran sempurna" yang disebutkan dalam Ibr 6:1. Lihat juga 1Ko 2:6-16
(0.25219737931034) (2Kor 5:21) (jerusalem: dibuatNya menjadi dosa) Allah membuat Kristus menjadi setiakawan manusia yang berdosa dengan maksud membuat manusia menjadi penyerta dalam ketaatan dan kebenaran Kristus, bdk 2Ko 5:14+; Rom 5:19+. Boleh jadi kata "dosa" di sini dimengerti sebagai "korban untuk dosa". Kata Ibrani (hatta't) yang sama dapat berarti baik dosa maupun korban untuk dosa, bdk Ima 4:1-5:13.
(0.25219737931034) (2Kor 11:21) (jerusalem: Dengan sangat malu aku harus mengakui) Terjemahan lain: Aku berkata demikian untuk memalukan kamu; seolah-olah kami menyatakan diri kami lemah
(0.25219737931034) (Ibr 2:9) (jerusalem: oleh karena penderitaan maut) Kristus dimuliakan justru oleh karena menderita dan kemuliaanNya itu menyatakan nilai kematianNya sebagai penebusan
(0.25219737931034) (Ibr 4:1) (jerusalem: masih berlaku) Perbandingan antara Musa dan Kristus, 3:1 dst; bdk Kis 7:20-44+; Yoh 1:21+, diteruskan dengan perbandingan antara orang Israel dan orang Kristen. Oleh karena tidak mentaati firman Allah, orang Israel tidak masuk ke dalam "perhentianNya", yaitu Tanah Suci, 3:17-19. Tetapi janji Allah tak mungkin digagalkan. Maka janji itu masih berlaku untuk orang Kristen yang dipanggil untuk masuk ke dalam perhentian dan kebahagiaan ilahi, yang dilambangkan oleh "perhentian" yang pertama itu.
(0.25219737931034) (Kej 14:17) (sh: Keberhasilanku adalah anugerah Allah (Jumat, 30 April 2004))
Keberhasilanku adalah anugerah Allah

Keberhasilanku adalah anugerah Allah. Keberhasilan bisa membuat orang lupa diri dan sombong. Mudah sekali untuk merasa bahwa semua keberhasilan adalah kerja keras, kemampuan dan ketrampilan diri sendiri. Dapat dipastikan bahwa tujuan akhir dari semua itu adalah bahwa kemuliaan hanya untuk diri sendiri. Tak tersisa sedikitpun untuk orang lain, apalagi Tuhan.

Tidak demikian dengan Abram. Keberhasilan yang dia raih seluruhnya dipersembahkan kepada Tuhan. Melalui persembahan persepuluhan kepada imam Allah yang Mahatinggi, Melkisedek ((ayat 18-20), Abram membuktikan bahwa dirinya adalah seorang beriman yang mengembalikan segala hormat dan pujian kepada Allah yang diyakininya sudah memberikan kemenangan. Sikap terpuji Abram lainnya, adalah dia tak pernah melupakan kerja sama orang-orang di sekitarnya yang dia anggap juga sebagai rekan-rekan seperjuangan. Abram memastikan bahwa mereka mendapatkan pahala masing-masing sesuai dengan hak mereka yang menang perang (ayat 24b).

Namun, Abram tidak memberikan kesempatan godaan untuk orang berdosa bermegah atas orang benar. Ia menolak untuk menerima ucapan terimakasih Raja Sodom, seakan-akan perbuatan Abram itu adalah jasa untuk Sodom (ayat 22-24a). Abram bertindak oleh dorongan Allah untuk menyelamatkan Lot, oleh karena itu ia tidak merasa perlu menerima hadiah dari raja Sodom.

"Godaan" yang ditawarkan kepada Abram masih sering kita jumpai di masa sekarang ini. Celakanya, banyak orang Kristen yang meresponi positif hal demikian. Hati-hati menyikapi keberhasilan kita. Sebab itu bisa menjadi sumber kesombongan. Kita merasa berhak mendapatkan pujian, hormat, dan upah. Tanpa sadar kita telah terjual ke dalam perbudakan harta dan tahta.

Untuk direnungkan: Jangan pernah mau pelayananmu diukur oleh uang dan harta. Jangan pernah mau menerima kemuliaan pelayanan yang hanya milik Tuhan saja!

(0.25219737931034) (Ul 21:15) (sh: Hidup disiplin! (Senin, 28 Juni 2004))
Hidup disiplin!

Hidup disiplin! Kita yang hidup di Indonesia pada zaman pascareformasi makin terbiasa dengan hidup yang tidak disiplin. KKN, pelecehan dan kekerasan menjadi makin biasa. Kita mengatasnamakan HAM untuk ketidakdisiplinan kita. Padahal kita sendiri yang tidak mau dan tidak ingin disiplin.

Ketika orang Israel bersiap masuk ke tanah Perjanjian, mereka diperintahkan Allah untuk hidup disiplin. Ada tiga disiplin yang harus mereka terapkan di dalam perikop yang kita baca hari ini. Pertama, disiplin seorang ayah. Orang Israel yang mempunyai lebih dari satu istri dan memiliki anak-anak laki-laki dari istri-istrinya itu, harus berlaku adil terhadap semua anak laki-laki itu. Bila anak laki-laki sulungnya adalah berasal dari istri yang tidak dikasihinya, maka ia tidak boleh memberikan hak kesulungan itu kepada anak laki-laki dari istri yang lebih dikasihinya (ayat 15-17).

Kedua, disiplin dalam mendidik anak dan ketaatan anak. Orang Israel diperintahkan untuk mendisiplin anak-anak mereka. Anak-anak diperintahkan untuk menuruti disiplin orang tuanya (ayat 18-21). Apabila mereka tidak mendengarkan orang tuanya, maka ada hukuman yang lebih fatal, yaitu rajam.

Ketiga, orang Israel dituntut untuk disiplin di dalam menghukum kejahatan yang sepadan dengan hukuman mati. Orang yang dihukum ini akan digantung di sebuah pohon dan harus dikuburkan sesuai dengan hukum yang berlaku.

Banyak aplikasi yang kita bisa pelajari dari firman untuk orang Israel ini. Kita diajak untuk lebih disiplin di dalam hidup kita, menghargai firman Tuhan yang mendisiplinkan diri kita agar hidup kita teratur. Paulus di 1 Korintus 14:40 mengajarkan agar kehidupan Kristen dapat menjadi teratur. Keteraturan melambangkan hidup yang sesuai dengan ajaran firman Tuhan.

Renungkan: Biarlah hidup kita mulai sekarang menjadi hidup yang teratur, sesuai dengan rencana dan kehendak Allah yang tersusun rapi untuk kita semua.

(0.25219737931034) (1Raj 15:25) (sh: Hukuman Allah (Selasa, 17 Agustus 2004))
Hukuman Allah

Hukuman Allah. Sejarah bangsa Israel dalam Alkitab menunjukkan bahwa Allah berdaulat atas sejarah. Allah membangkitkan satu bangsa untuk menghukum bangsa yang lain. Bangsa yang dipakai Allah untuk menghukum pun tidak luput dari penghukuman-Nya. Israel dipakai untuk menghukum bangsa-bangsa Kanaan. Allah juga menghukum Israel melalui bangsa-bangsa lain.

Dalam skala yang lebih kecil, Allah memakai orang-orang tertentu untuk menghukum raja Israel yang berdosa kepada-Nya. Hal ini mulai terlihat dari perikop yang kita baca hari ini dan akan diteruskan menjadi salah satu model penghukuman Allah atas kerajaan Israel (Utara).

Nadab, anak Yerobeam menjadi raja atas Israel. Komentar mengenainya singkat (ayat 25-26,31), yaitu "Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, serta hidup menurut tingkah laku ayahnya dan menurut dosa ayahnya, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula" (ayat 26). Mungkin saja Nadab besar di mata manusia, namun dalam komentar Allah ia tidak ada artinya. Tuhan membangkitkan Baesa untuk menghukum Nadab. Bukan hanya Nadab, tetapi seluruh keluarga Yerobeam ikut dimusnahkan. Baesa membunuh seluruh keluarga Yerobeam setelah ia naik takhta menjadi raja dengan menggulingkan Nadab (ayat 29). Tujuannya agar tidak ada anggota keluarga Yerobeam yang akan membalas dendam kepadanya. Hal ini sesuai dengan nubuat tentang nasib keturunan Yerobeam (ayat 27-30). Di satu sisi, penghukuman terhadap keluarga Yerobeam adalah sesuai dengan nubuat Tuhan, di sisi lainnya pembunuhan itu jelas bermotifkan politik.

Allah berdaulat dalam hidup kita. Ia menghukum kita untuk kebaikan kita. Allah terkadang mengizinkan orang lain menjadi alat untuk menghukum kita. Bahkan kejahatan orang lain dapat menjadi alat Allah untuk memurnikan kita dari dosa-dosa kita!

Renungkan: Kalau Anda sedang menderita karena ulah orang lain, langkah pertama adalah periksalah diri kalau-kalau ada dosa yang menimbulkan murka Allah. Bertobatlah! Bereskan hidupmu.

(0.25219737931034) (2Taw 29:1) (sh: Pengudusan dan penahiran untuk perjanjian (Rabu, 3 Juli 2002))
Pengudusan dan penahiran untuk perjanjian

Pengudusan dan penahiran untuk perjanjian. Secercah harapan terbit bagi Yehuda, ketika Hizkia menjadi raja "yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Daud" (ayat 2). Ada alasan mengapa penulis Tawarikh menyamakan sosok Hizkia dengan Daud, dan memberikan banyak tempat kepadanya. Seperti terlihat pada nas-nas sebelumnya, penulis Tawarikh menempatkan Daud sebagai raja ideal karena ia memberi dasar bagi ibadah Bait Allah. Hizkia juga melakukan banyak hal penting bagi bait Allah. Bahkan, tindakan untuk menguduskan bait Allah dilakukannya segera, pada bulan pertama dari tahun pertama masa pemerintahannya (ayat 3).

Tindakan pertama Hizkia ialah mengumpulkan para imam dan orang Lewi. Raja sadar bahwa para pendahulunya telah sangat berdosa, terutama dalam hal menelantarkan bait Allah (ayat 6-7), yang menyebabkan penghukuman Allah, bahkan melalui kematian dan pembuangan yang dialami bangsa Yehuda (ayat 8-9). Sebagai raja, Hizkia menyatakan ingin mengikat perjanjian dengan Allah. Maksudnya, Hizkia berketetapan untuk memenuhi semua kewajiban seorang raja kepada Allah dan bait-Nya. Agar ibadah dapat berjalan kembali, maka bait Allah harus dikuduskan dan ditahirkan kembali. Namun, untuk itu, para imam dan orang Lewi yang akan melaksanakannya harus juga menguduskan diri mereka karena mereka dipilih Allah sendiri untuk melayani di bait Allah (ayat 11). Hal terpenting yang dicatat di sini adalah bahwa semua tindakan pengudusan ini dilakukan "menurut perintah raja, sesuai dengan firman TUHAN" (ayat 15). Hizkia mengerti dengan jelas bahwa masalah yang berkaitan dengan kekudusan bait Allah hanya boleh dilakukan dengan menaati firman Allah.

Renungkan: Menjadi Kristen tidak berarti hanya menerima keselamatan, tetapi juga menerima panggilan untuk melayani Allah melalui berbagai bentuk dan dalam berbagai situasi. Allah menuntut kekudusan dari mereka yang melayani-Nya. Kekudusan sejati hanya terjadi jika firman Allah dijunjung sebagai otoritas tertinggi. Kekudusan sejati juga hanya timbul dari kerendahan hati dan ketekunan untuk menaati pimpinan Roh-Nya.

(0.25219737931034) (Neh 2:1) (sh: Berdoa dan bersiap untuk bekerja (Minggu, 12 November 2000))
Berdoa dan bersiap untuk bekerja

Berdoa dan bersiap untuk bekerja. Komunikasi Nehemia dengan Tuhan mendorong dia untuk melibatkan diri secara aktif dalam penyelesaian masalah di Yerusalem. Doa penuh keprihatinan bagi bangsanya diakhiri dengan suatu permohonan yang spesifik 'biarlah hamba-Mu berhasil hari ini dan mendapat belas kasihan dari orang ini' (1:11). Melalui pergumulannya selama 3-4 bulan setelah menerima berita dari Hanani, Nehemia dipanggil dan diyakinkan oleh Tuhan bahwa ia sendiri yang harus bekerja untuk menyelesaikan masalah di Yerusalem. Nehemia yang harus memberanikan diri berbicara kepada raja yang dapat menghukum mati dirinya. Ia takut (2b) tetapi sadar bahwa Tuhan berdaulat dan sanggup mempengaruhi hati orang yang tidak beriman sekalipun dan mengabulkan doa Nehemia agar ia mendapat belas kasihan (1:11).

Setelah mendapat perhatian raja karena mukanya yang muram, Nehemia membeberkan masalahnya. Ia tetap sadar bahwa ia sangat membutuhkan Tuhan, terbukti dalam doanya yang kilat (4) yang dipanjatkannya dalam detik-detik antara: pertanyaan raja 'jadi, apa yang kau inginkan' dan jawaban Nehemia. Yang sangat mengesankan adalah persiapan Nehemia yang matang seperti keamanan dalam perjalanan, kebutuhan akan kayu untuk pintu-pintu gerbang di benteng Bait Suci, tembok kota, dan rumahnya sendiri. Kebutuhan-kebutuhan yang telah digumuli dalam doa selama beberapa bulan disampaikan Nehemia kepada raja yang dapat dipakai sebagai alat Tuhan semesta langit untuk memenuhi kebutuhannya. Nehemia memang mengandalkan kedaulatan dan kekuasaan Tuhan. Namun ini tidak membuat dia tidak menggunakan akal dan pikirannya. Kedaulatan Allah tidak dipakai sebagai alasan untuk bersikap malas dan lalai dalam mengadakan persiapan yang teliti.

Renungkan: Teladan indah dari Nehemia: berdoa dan siap bekerja, Allah pasti membukakan pintu-pintu yang tertutup.

Bacaan untuk Minggu ke-22 sesudah Pentakosta

Yesaya 45:1-6

1Tesalonika 1:1-5

Matius 22:15-22

Mazmur 96

Lagu: Kidung Jemaat 457

(0.25219737931034) (Ayb 18:1) (sh: Memori adalah warisan yang tak ternilai (Selasa, 30 Juli 2002))
Memori adalah warisan yang tak ternilai

Memori adalah warisan yang tak ternilai. Paul Johnson mengingatkan kita akan fakta sejarah bahwa pada 1882 seorang filsuf berkebangsaan Jerman, Friedrich Nietzsche, memproklamasikan bahwa Tuhan sudah mati! Namun, kenyataan memperlihatkan bahwa yang mati adalah Nietzsche, bukan Tuhan. Paul Johnson menunjukkan bahwa kekristenan terus berkembang dan tidak pernah berhenti berkembang di bekas negara-negara komunis, di Amerika Serikat, Afrika Selatan, Tiongkok, dan tempat lainnya.

Sekali lagi Bildad berbicara dan menegur Ayub, namun sayangnya, tegurannya - bahwa Ayub sesungguhnya orang yang fasik salah alamat. Namun, di dalam teguran yang salah alamat itu terkandung satu kebenaran abadi, yakni, "Ingatan kepadanya (orang fasik) lenyap dari bumi, namanya tidak lagi disebut di lorong-lorong." (ayat 18:17). Orang fasik hanya dikenang untuk sementara dan kalau pun dikenang untuk kurun yang panjang - seperti Hitler - itu pun hanyalah untuk mengingatkan kita akan kejahatannya. Kita lebih suka tidak mengingat-ingat orang yang jahat.

Sebaliknya, orang yang benar akan dikenang dan kenangan akan orang yang benar memberi kita kekuatan dan dorongan untuk hidup benar pula. Kita hidup hanya sekali dan kita hanya memiliki satu kesempatan untuk meninggalkan kenangan kepada penerus kita. Jika hidup kita bengkok, dalam arti banyak melakukan kejahatan di mata Tuhan, maka menyebut nama kita saja anak cucu kita akan malu, apalagi mengingat apa yang telah kita lakukan. Sebaliknya, bila hidup kita benar dan menjadi berkat bagi banyak orang, mereka akan bangga mengingat kita dan bahkan termotivasi untuk hidup benar seperti kita pula.

Janganlah sampai kita berpikiran pendek dan mementingkan kepuasan sesaat saja; sadarilah bahwa hidup kita sekarang akan membawa dampak kepada anak cucu kita di kemudian hari. Tinggalkanlah kenangan yang akan memotivasi mereka untuk hidup benar di hadapan Tuhan. Itulah warisan yang paling berharga yang dapat kita tinggalkan untuk mereka.

Renungkan: Memori seperti apakah yang akan kita tinggalkan kepada anak cucu kita?



TIP #29: Klik ikon untuk merubah popup menjadi mode sticky, untuk merubah mode sticky menjadi mode popup kembali. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA