Segera sesudah Yosua berkata kepada bangsa itu, maka berjalanlah maju ketujuh orang imam, yang membawa ketujuh sangkakala tanduk domba itu di hadapan TUHAN, lalu mereka meniup sangkakala, sedang tabut perjanjian TUHAN mengikut mereka.

Pada waktu itu bersumpahlah<x id="b" /> Yosua, katanya: "Terkutuklah<x id="c" /> di hadapan TUHAN orang yang bangkit untuk membangun kembali kota Yerikho ini; dengan membayarkan nyawa anaknya yang sulung ia akan meletakkan dasar kota itu dan dengan membayarkan nyawa anaknya yang bungsu ia akan memasang pintu gerbangnya!<x id="d" />"

Sebab orang-orang Ai menewaskan kira-kira tiga puluh enam<x id="r" /> orang dari mereka; orang-orang Israel itu dikejar dari depan pintu gerbang kota itu sampai ke Syebarim dan dipukul kalah di lereng. Lalu tawarlah hati<x id="s" /> bangsa itu amat sangat.

Bangunlah, kuduskanlah bangsa itu dan katakan: Kuduskanlah dirimu<x id="l" /> untuk esok hari, sebab, demikianlah firman TUHAN, Allah Israel: Hai, orang Israel ada barang-barang yang dikhususkan di tengah-tengahmu; kamu tidak akan dapat bertahan menghadapi musuhmu, sebelum barang-barang yang dikhususkan itu kamu jauhkan dari tengah-tengah kamu.

Pagi-pagi, ketika raja negeri Ai melihat hal itu, maka ia dan seluruh rakyatnya, orang-orang kota itu, segera keluar berperang, menyerbu orang Israel, ke lereng<x id="x" /> di seberang dataran itu; raja itu tidak tahu,<x id="y" /> bahwa ada orang bersembunyi di belakang kota.

Sedang mereka melarikan diri di depan orang Israel dan baru di lereng Bet-Horon, maka TUHAN melempari mereka dengan batu-batu<x id="t" /> besar dari langit,<x id="u" /> sampai ke Azeka, sehingga mereka mati. Yang mati kena hujan batu itu ada lebih banyak dari yang dibunuh oleh orang Israel dengan pedang.

Lalu Yosua berbicara kepada TUHAN<n id="1" /> pada hari TUHAN menyerahkan orang Amori<x id="v" /> itu kepada orang Israel; ia berkata di hadapan orang Israel: "Matahari, berhentilah di atas Gibeon dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!<x id="w" />"

Pada waktu itu Yosua kembali, direbutnya Hazor, dan rajanya dibunuhnya dengan mata pedang.<x id="y" /> Sebab Hazor pada waktu dahulu adalah yang terutama di antara segala kerajaan itu.

mulai dari sungai Sikhor<x id="j" /> di sebelah timur Mesir sampai ke daerah Ekron<x id="k" /> ke arah utara--semuanya itu terhitung tanah orang Kanaan--;ada lima raja<x id="l" /> kota orang Filistin, yakni di Gaza, di Asdod,<x id="m" /> di Askelon,<x id="n" /> di Gat dan di Ekron--;dan orang Awi<x id="o" />

semua orang yang diam di pegunungan, mulai dari gunung Libanon sampai ke Misrefot-Maim;<x id="v" /> semua orang Sidon. Aku sendiri akan menghalau<x id="w" /> mereka<n id="1" /> dari depan orang Israel; hanya undikanlah dahulu negeri itu di antara orang Israel menjadi milik pusaka mereka, seperti yang Kuperintahkan<x id="x" /> kepadamu.

Kemudian batas itu naik ke lembah Ben-Hinom,<x id="n" /> di sebelah selatan sepanjang lereng gunung Yebus,<x id="o" /> itulah Yerusalem;<x id="p" /> kemudian batas itu naik ke puncak gunung yang di seberang lembah Hinom,<x id="q" /> di sebelah barat, di ujung utara lembah orang Refaim.<x id="r" />

Kemudian bersiaplah orang-orang itu, lalu pergi, sedang Yosua memerintahkan kepada mereka, pada waktu mereka berangkat, supaya mereka mencatat keadaan<x id="h" /> negeri itu, katanya: "Pergilah, jelajahilah negeri itu, catatkanlah keadaannya, kemudian kembalilah kepadaku; maka di sini, di Silo,<x id="i" /> aku akan membuang undi bagi kamu di hadapan TUHAN."

Kemudian batas itu melengkung, lalu membelok dari pegunungan yang di seberang Bet-Horon<x id="r" /> di sebelah selatan menuju ke sisi barat daya, dan berakhir di Kiryat-Baal, itulah Kiryat-Yearim,<x id="s" /> suatu kota bani Yehuda. Itulah sisi barat.

Selanjutnya batas itu turun ke ujung pegunungan yang di tentangan lebak Ben-Hinom, di sebelah utara lembah orang Refaim;<x id="u" /> kemudian turun ke lebak Hinom,<x id="v" /> sepanjang lereng gunung Yebus, ke selatan, kemudian turun ke En-Rogel.<x id="w" />

Itulah milik pusaka yang diperundikan di antara suku-suku orang Israel di Silo oleh imam Eleazar, oleh Yosua bin Nun dan oleh para kepala kaum keluarga di hadapan TUHAN di depan pintu Kemah Pertemuan. Demikianlah diselesaikan mereka pembagian<x id="b" /> negeri<x id="c" /> itu.

Ia harus tetap diam di kota itu sampai ia dihadapkan kepada rapat jemaah<x id="h" /> untuk diadili, sampai imam besar yang ada pada waktu itu mati. Maka barulah pembunuh itu boleh pulang ke kotanya dan ke rumahnya, ke kota dari mana ia melarikan diri."

Itulah kota-kota yang ditetapkan bagi semua orang Israel dan bagi pendatang-pendatang yang ada di tengah-tengah mereka, supaya setiap orang yang membunuh seseorang dengan tidak sengaja<x id="r" /> dapat melarikan diri ke sana dan jangan mati dibunuh oleh tangan penuntut tebusan darah, sebelum ia dihadapkan kepada rapat jemaah.<x id="s" />

Dan TUHAN mengaruniakan kepada mereka keamanan<x id="j" /> ke segala penjuru, tepat seperti yang dijanjikan-Nya dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka. Tidak ada seorangpun dari semua musuhnya<x id="k" /> yang tahan berdiri menghadapi mereka; semua musuhnya<x id="l" /> diserahkan TUHAN kepada mereka.<x id="m" />

tetapi supaya mezbah itu menjadi saksi<x id="b" /> antara kami dan kamu, dan antara keturunan kita kemudian, bahwa kami tetap beribadah kepada TUHAN di hadapan-Nya dengan korban bakaran, korban sembelihan dan korban keselamatan<x id="c" /> kami. Jadi tidaklah mungkin anak-anak kamu di kemudian hari berkata kepada anak-anak kami: Kamu tidak mempunyai bagian pada TUHAN.

Jauhlah dari pada kami untuk memberontak<x id="e" /> terhadap TUHAN, dan untuk berbalik dari pada TUHAN pada hari ini dengan mendirikan mezbah untuk korban bakaran, korban sajian atau korban sembelihan, mezbah yang bukan mezbah TUHAN, Allah kita, yang ada di depan Kemah Suci-Nya!<x id="f" />"