Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 141 - 160 dari 436 ayat untuk (68-26) Di AND book:40 (0.003 detik)
Pindah ke halaman: Sebelumnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.85575731092437) (Mat 6:15) (full: JIKALAU KAMU TIDAK MENGAMPUNI. )

Nas : Mat 6:15

Yesus menekankan di sini bahwa orang Kristen harus bersedia untuk mengampuni kesalahan orang lain. Apabila mereka tidak mengampuni orang bersalah yang mengakui kesalahannya, Allah tidak akan mengampuni mereka dan doa mereka tidak ada gunanya. Ini adalah suatu prinsip penting mengenai cara Allah mengampuni dosa (Mat 18:35; Mr 11:26; Luk 11:4).

(0.85575731092437) (Mat 15:28) (full: BESAR IMANMU. )

Nas : Mat 15:28

Bertekun di dalam iman yang benar berarti percaya kepada Allah dalam segala keadaan dan tetap setia kepada-Nya, bahkan ketika dalam kesulitan yang besar dan tampaknya bahwa Tuhan tidak memperhatikan. Inilah "ujian iman" (Luk 18:1-7; 1Pet 1:7;

lihat cat. --> Mr 7:27).

[atau ref. Mr 7:27]

(0.85575731092437) (Mat 16:6) (full: BERJAGA-JAGALAH ... TERHADAP RAGI. )

Nas : Mat 16:6

Di dalam ayat ini "ragi", lambang kejahatan dan pencemaran, menunjuk kepada ajaran orang Farisi dan Saduki. Kristus menyebut ajaran mereka itu "ragi" karena sebagian kecil saja dapat merembes dan mempengaruhi sekelompok besar orang sehingga percaya kepada hal yang salah

(lihat cat. --> Mr 8:15).

[atau ref. Mr 8:15]

(0.85575731092437) (Mat 22:37) (full: KASIHILAH TUHAN ALLAHMU. )

Nas : Mat 22:37

Yang diminta oleh Allah dari semua orang yang percaya kepada Kristus dan menerima keselamatan-Nya ialah kasih yang setia (bd. Ul 6:5; Rom 13:9-10; 1Kor 13:1-13).

  1. 1) Kasih ini menuntut sikap hati yang begitu menghormati dan menghargai Allah sehingga kita sungguh-sungguh merindukan persekutuan dengan-Nya, berusaha untuk menaati Dia di atas muka bumi ini, dan benar-benar memperdulikan kehormatan dan kehendak-Nya di dunia. Mereka yang sungguh-sungguh mengasihi Allah akan ingin mengambil bagian dalam penderitaan-Nya (Fili 3:10), memperluas kerajaan-Nya (1Kor 9:23), dan hidup bagi kemuliaan-Nya dan standar-Nya yang benar di bumi ini (Mat 6:9-10,33).
  2. 2) Kasih kita kepada Allah haruslah kasih yang sepenuh hati dan yang menguasai seluruh diri kita, kasih yang dibangkitkan oleh kasih-Nya kepada kita yang menyebabkan Dia mengutus Anak-Nya untuk kepentingan kita

    (lihat cat. --> Yoh 3:16;

    [atau ref. Yoh 3:16]

    Rom 8:32). Kasih kita hendaknya merupakan kasih seperti terungkap dalam Rom 12:1-2; 1Kor 6:20; 10:31; 2Kor 9:15; Ef 4:30; 5:1-2; Kol 3:12-17).
  3. 3) Kasih kepada Allah meliputi:
    1. (a) kesetiaan dan keterikatan pribadi terhadap Dia;
    2. (b) iman sebagai sarana pengikat yang kokoh dengan Dia yang dipersatukan dengan kita oleh hubungan Bapak dengan anak;
    3. (c) kesetiaan kepada penyerahan kita kepada-Nya;
    4. (d) ketaatan yang sungguh-sungguh, yang dinyatakan dalam pengabdian kita kepada standar-Nya yang benar di tengah-tengah dunia yang menolak Allah; dan
    5. (e) kerinduan akan kehadiran dan persekutuan-Nya.
(0.85575731092437) (Mat 24:11) (full: BANYAK NABI PALSU AKAN MUNCUL. )

Nas : Mat 24:11

Menjelang kesudahan akhir zaman para nabi dan pengkhotbah palsu akan terdapat di mana-mana

(lihat art. GURU-GURU PALSU).

Sebagian besar umat dan negara-negara Kristen akan murtad. Mereka yang sungguh-sungguh setia kepada kebenaran Firman Allah dan kebenaran alkitabiah merupakan minoritas.

  1. 1) Mereka yang mengakui dirinya orang beriman akan menerima "wahyu yang baru" sekalipun itu bertentangan dengan penyataan Firman Allah. Hal ini akan menimbulkan perlawanan terhadap kebenaran Alkitab di kalangan gereja-gereja

    (lihat cat. --> 1Tim 4:1;

    lihat cat. --> 2Tim 3:8 dan

    lihat cat. --> 2Tim 4:3).

    [atau ref. 1Tim 4:1; 2Tim 3:8; 4:3]

    Mereka yang memberitakan Injil yang sesat mungkin sekali memperoleh kedudukan kepemimpinan strategis dalam organisasi gereja dan sekolah teologi

    (lihat cat. --> Mat 7:22),

    [atau ref. Mat 7:22]

    sehingga mereka berpeluang untuk menipu dan menyesatkan banyak orang di dalam gereja

    (lihat cat. --> Gal 1:9;

    lihat cat. --> 2Tim 4:3;

    [atau ref. Gal 1:9; 2Tim 4:3]

    2Pet 3:3-4).
  2. 2) Di seluruh dunia berjuta-juta orang akan terlibat dalam ilmu gaib, ilmu nujum, sihir, spiritisme, dan pemujaan Iblis. Pengaruh setan-setan dan roh-roh jahat akan makin meningkat

    (lihat cat. --> 1Tim 4:1).

    [atau ref. 1Tim 4:1]

  3. 3) Perlindungan terhadap tipu daya ini terdapat dalam iman dan kasih yang abadi terhadap Kristus, dalam penyerahan kepada kekuasaan mutlak dari Firman Allah (ayat Mat 24:4,11,13,25) dan dalam suatu pengenalan yang sangat cermat akan Firman itu

    (lihat cat. --> 1Tim 4:16).

    [atau ref. 1Tim 4:16]

(0.85575731092437) (Mat 24:14) (full: INJIL KERAJAAN ... KESUDAHANNYA. )

Nas : Mat 24:14

Kesudahan zaman ini baru tiba setelah "Injil Kerajaan" telah diberitakan secukupnya di seluruh dunia.

  1. 1) Yang dimaksud dengan "Injil Kerajaan" ini ialah Injil rasuli yang diberitakan dalam kuasa dan kebenaran Roh Kudus dan disertai tanda-tanda utama Injil itu

    (lihat art. KERAJAAN ALLAH).

  2. 2) Hanya Allah yang mengetahui apabila tugas ini telah dilaksanakan sesuai dengan maksud-Nya. Tugas orang percaya ialah dengan setia dan terus-menerus memberitakan Injil kepada "semua bangsa" hingga Tuhan kembali untuk membawa gereja-Nya ke sorga

    (lihat cat. --> Mat 28:19;

    lihat cat. --> Mat 28:20;

    lihat cat. --> Yoh 14:3 dan

    lihat cat. --> 1Tes 4:13).

    [atau ref. Mat 28:19-20; Yoh 14:3; 1Tes 4:13]

  3. 3) Banyak penafsir beranggapan bahwa istilah "kesudahan" menunjuk kepada saat "orang yang mati di dalam Kristus akan bangkit" dan mereka yang setia akan bertemu dengan Tuhan di awan-awan (1Tes 4:16-17;

    lihat art. KEANGKATAN GEREJA).

    Kristus lebih merinci hal-hal mengenai kedatangan-Nya yang tak terduga untuk menjemput jemaat yang setia dalam ayat Mat 24:37-44.
(0.85575731092437) (Mat 27:9) (full: NABI YEREMIA. )

Nas : Mat 27:9

Di dalam ayat ini Matius memadukan dan meringkaskan unsur-unsur simbolisme nubuat, satu dari Yeremia (Yer 32:6-9) dan yang satunya dari Zakharia (Za 11:12-13). Kemudian Matius menyebutkan nama nabi yang lebih tua dan lebih terkenal sebagai sumbernya, suatu kebiasaan yang sering dipakai ketika mengutip ayat-ayat dari kitab para nabi.

(0.85575731092437) (Mat 5:39) (jerusalem: melawan orang yang berbuat jahat kepadamu) "kepadamu" tidak ada dalam naskah Yunani, tetapi ungkapan itu mengenai kejahatan yang menimpa orang sendiri (lihat contoh dalam Mat 5:39-40) Dilarang orang melawannya untuk membalas yang jahat dengan yang jahat (sesuai dengan aturan pengadilan Yahudi, Mat 5:38). Yesus tidak melarang melawan serangan yang tidak adil, bdk Yoh 18:22 dst dan sama sekali tidak melarang menentang yang jahat di dunia.
(0.85575731092437) (Mat 8:11) (jerusalem: bersantap) harafiah: berbaring makan, sesuai dengan adat kebiasaan Yunani-Romawi yang di zaman Yesus sudah diambil alih oleh orang Yahudi. Sesuai dengan Yes 25:6; Yes 55:1-2; Maz 22:27 dll orang Yahudi sering kali melukiskan sukacita zaman Mesias sebagai sebuah perjamuan pesta: bdk Mat 22:2-14; Mat 26:29 dsj; Luk 14:15; Wah 3:20; Wah 19:9.
(0.85575731092437) (Mat 11:12) (jerusalem) Perkataan ini ditafsirkan dengan macam-macam cara. Boleh jadi artinya: 1) orang yang dengan kekerasan suci berusaha mendapat Kerajaan Allah, meskipun harus menyangkal dirinya dengan hebat dan keras; 2) orang yang dengan kehendak jahat berusaha menegakkan Kerajaan dengan kekerasan senjata (kaum Zelot); 3) kekuasaan-kekuasaan setani yang lalim atau para pendukungnya di bumi yang berusaha menghambat perluasan Kerajaan Allah. Ada juga yang menterjemahkan: Kerajaan Sorga membuka jalannya dengan kekerasan, artinya: dengan kekuasaannya kendati segala macam rintangan.
(0.85575731092437) (Mat 17:1) (jerusalem) Berbeda dengan cerita Markus (Mar 9:2+) dan Lukas (Luk 9:28+) Matius terutama menggambarkan Yesus yang berubah rupa sebagai Musa yang baru, bdk (Mat 4:1+), yang di atas gunung Sinai yang baru bertemu dengan Allah dalam sebuah awan, Mat 16:5; Kel 24:15-18; wajahNya bercahaya, Mat 16:2; Kel 34:29-35; bdk 2Ko 3:7-4:6; Ia didampingi dua tokoh dari Perjanjian Lama yang mendapat pewahyuan Allah di gunung Sinai, Kel 19:23-24; 1Ra 19:9-13; kedua tokoh itu mempribadikan hukum Taurat dan para Nabi; dua-duanya digenapi Yesus, Mat 5:17. Suara sorgawi menyuruh orang mendengarkan Yesus sebagai Musa yang baru, Ula 18:15; bdk Kis 3:20-26; murid-murid tersungkur (menyembah) di depan Guru terhormat itu, bdk Mat 28:17. Penglihatan selesai Yesus tinggal seorang diri, Mat 16:8, sebab memang Yesus cukup sebagai pengajar hukum yang sempurna dan terakhir. KemuliaanNya kini hanya sementara, sebab Yesuspun "Hamba Tuhan", Mat 16:5; Yes 42:1; bdk Mat 3:16-17+, yang harus menderita dan mati, Mat 16:21; Mat 17:22-23, sama seperti PerintisNya, Mat 16:9-13, sebelum dapat masuk ke dalam kemuliaanNya yang tetap melalui kebangkitan.
(0.85575731092437) (Mat 23:5) (jerusalem: tali sembahyang) Istilahnya: filakteria: kotak-kotak kecil yang di dalamnya terdapat helai-helai kertas kecil yang ditulisi firman pokok dari Kitab Suci. Orang Yahudi mengikat kotak-kotak itu pada lengan dan dahinya, sehingga mereka secara harafiah melaksanakannya apa yang dikatakan dalam Kel 13:9,16; Ula 6:8; Ula 11:18
(0.85575731092437) (Mat 2:13) (sh: Rintangan tak memenghalangi rencana Allah bagi manusia (Senin, 27 Desember 2004))
Rintangan tak memenghalangi rencana Allah bagi manusia

Rintangan tak memenghalangi rencana Allah bagi manusia. Tuhan dapat menggunakan berbagai cara untuk menggenapkan rencana-Nya bagi umat-Nya meskipun ada penghambat yang menghalangi.

Orang Majus dan Yusuf adalah bagian dari rencana Tuhan menyambut kelahiran Yesus. Oleh karena itu, Tuhan melindungi mereka sedemikian rupa sehingga mereka terhindar dari pembunuhan. Pertama, orang Majus mengalami pertolongan Tuhan karena mereka memercayai peringatan Tuhan agar pulang tidak melewati Yerusalem (Lih. ay. Di+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">12). Sebelumnya Herodes telah meminta agar orang Majus kembali ke Yerusalem untuk memberitahu lokasi Yesus dilahirkan supaya ia juga menyembah Yesus (ayat 8). Namun, tujuan sebenarnya ialah Herodes ingin membunuh Yesus. Niat Herodes membunuh Yesus tak tersampaikan sehingga ia mengambil sikap "pukul rata" yakni membunuh semua anak-anak berusia dua tahun ke bawah di Betlehem (ayat 16). Pembunuhan itu dilakukan Herodes tanpa peri kemanusiaan sebagai upaya melenyapkan saingannya (ayat 17-18). Kedua, keluarga Yusuf terhindar dari pembunuhan Herodes karena mereka telah pindah ke Mesir sebelum pembunuhan di Betlehem itu terjadi (ayat 13-14). Mesir dipilih sebagai tempat tujuan karena kekuasaan Herodes tidak berpengaruh di sana (ayat 15). Kabar kematian Herodes membangkitkan keberanian Yusuf untuk kembali ke Yudea, dan menetap di Nazaret, bukan Betlehem karena penguasa Yudea masih dipegang oleh keturunan Herodes (ayat 22). Selanjutnya, mereka tidak berpindah ke tempat lain sebab Alkitab menyebutkan Yesus sebagai orang Nazaret (ayat 23).

Rintangan hidup dalam berbagai wujud dapat menggoncangkan iman percaya kepada Tuhan sampai kita meragukan penggenapan rencana Tuhan bagi pribadi, umat Tuhan, dan gereja-Nya. Firman Tuhan ini mengingatkan kita bahwa Tuhan tak pernah gagal dalam mewujudkan rencana-Nya bagi kehidupan umat-Nya. Ia adalah Tuhan yang berdaulat dan mengatur sejarah hidup semua manusia bagi penggenapan firman-Nya.

Yang kulakukan: Aku akan tetap ingat bahwa memercayai rencana Tuhan adalah yang terbaik untuk hidupku.

(0.85575731092437) (Mat 4:12) (sh: Pergumulan akhir tahun (Minggu, 31 Desember 2000))
Pergumulan akhir tahun

Pergumulan akhir tahun. Dengan kemenangan-Nya atas pencobaan, Yesus memasuki pelayanan-Nya dengan 3 tindakan awal yang sangat indah. Pertama, Yesus kembali ke Galilea untuk memulai pelayanan-Nya bukan menghindari bahaya sebab penangkapan Yohanes menandakan bahwa pelayanan Yohanes sudah selesai. Kembalinya Yesus ke Galilea adalah keputusan yang tepat. Wilayah Galilea tidak luas namun penduduknya padat. Jumlah penduduk di desa yang terkecil saja mencapai 15.000 jiwa. Selain itu jalan-jalan sudah dibangun dengan baik. Penduduk Galilea juga terbuka kepada ide-ide baru. Ini memungkinkan bagi ajaran baru untuk didengar dan disambut. Strategi pelayanan Yesus ini sangat tepat dan sesuai kehendak-Nya (14-15). Kedua, pemanggilan murid-murid-Nya yang pertama merupakan pernyataan pola kerja Allah yang berbeda dengan manusia. Di dalam tradisi Yudaisme, para murid memilih gurunya sedangkan Yesus memanggil mereka yang Ia inginkan. Prinsip semua adalah anugerah-Nya mulai diperkenalkan dalam peristiwa ini. Ketiga, mukjizat yang dilakukan oleh Yesus menegaskan bahwa Ialah utusan Allah. Hal penting lainnya dari mukjizat Yesus adalah mukjizat tidak dibuat untuk meringankan pekerjaan-Nya namun bagi kepentingan orang lain karena itulah mukjizat yang dilakukan seringkali berupa penyembuhan dari penyakit dan kelemahan fisik. Ini semua dilakukan untuk menyatakan belas kasihan Allah kepada manusia.

Renungkan: Dasar tindakan Yesus yang indah ini terletak pada kehidupan pribadi yang kudus di hadapan Allah yang dimiliki-Nya sebelum Ia melakukan pelayanan-Nya. Karena itulah sebelum kita memasuki tahun 2001 hendaklah kita mohon kepada Allah untuk mengoreksi dan menyatakan kepada kita hal-hal apa yang harus kita perbaiki

sebelum kita menerima pelayanan dan tanggung jawab di tahun yang baru agar kita dapat melakukan semuanya dengan baik.

Bacaan untuk Minggu ke-1 sesudah Natal

Yeremia 31:10-13

Ibrani 2:10-18

Lukas 2:25-35

Mazmur 111

Lagu: Kidung Jemaat 345

(0.85575731092437) (Mat 5:27) (sh: Kristen dan kemerosotan moral masyarakat (Jumat, 5 Januari 2001))
Kristen dan kemerosotan moral masyarakat

Kristen dan kemerosotan moral masyarakat. Sehari- harinya masyarakat Indonesia disuguhi sinetron- sinetron yang bertemakan perselingkuhan, seks bebas, pengagungan harta, dan kekerasan, demi tercapainya suatu tujuan; perempuan muda dengan pakaian super ketat di jalanan dan situs pornografi di internet; fakta pelecehan hukum demi melindungi kepentingan penguasa dan orang kaya: orang yang salah menjadi benar; dan penindasan rakyat kecil demi keuntungan bisnis. Semua itu membuat hal-hal yang tabu menjadi halal. Tindakan main hakim sendiri dan demonstrasi yang destruktif dipilih sebagai sarana pelampiasan hidup yang tertindas. Kemerosotan moral telah melanda masyarakat.

Kristen sebagai garam dan terang dunia harus mempunyai kualitas moral sesuai standar Allah, karena itu Kristen harus menolak segala bentuk dosa secara radikal (ayat 29-30). Dalam hukum masyarakat, berzinah adalah dosa sebab ia menggunakan orang lain hanya sebagai obyek seks. Bagi Allah imajinasi seksual pun termasuk zinah sebab ia memandang orang hanya sebagai obyek seksual. Padahal Kristen harus memandang manusia sebagai pribadi yang berharga. Perceraian yang disahkan secara hukum sebenarnya adalah penyimpangan terhadap ketetapan Allah dan pengkhianatan janji kesetiaan antara suami istri. Dalam masyarakat dimana hukum dilecehkan dan penguasa sulit dipercaya, kejujuran Kristen dalam perkataan harus tetap ditegakkan. Bagi Kristen, perkataan adalah hutang yang harus dibayar. Walaupun prinsip mata ganti mata dalam PL menetapkan batas pembalasan sebagai peraturan yang adil. Namun standar Yesus adalah tidak memperlakukan orang lain berdasarkan apa yang adil namun berdasarkan apa yang baik. Bahkan Kristen harus mengasihi musuhnya dan berdoa bagi mereka yang menganiaya, seperti Allah juga memberikan berkat kepada orang jahat (ayat 45). Dengan kata lain Kristen harus meneladani Allah.

Renungkan: Kemerosotan moral dalam masyarakat bukan merupakan peluang bagi Kristen untuk berkompromi ataupun merendahkan standar moralnya. Sebaliknya Kristen harus semakin giat memperlihatkan kepada masyarakat standar moral yang sesuai dengan kehendak Allah melalui kehidupan Kristennya, agar masyarakat sadar bahwa apa yang disuguhkan kepada mereka bukan sesuatu yang wajar dan biasa, namun suatu dosa yang dibenci Allah.

(0.85575731092437) (Mat 6:9) (sh: Doa yang benar (Senin, 10 Januari 2005))
Doa yang benar

Doa yang benar. Tuhan Yesus bukan hanya mengoreksi motivasi dan isi ibadah, serta doa yang salah. Ia kini mengajar mereka bagaimana mereka seharusnya berdoa. Berdoa itu berbicara langsung dengan Allah secara hangat, sederhana, dan apa adanya. Dengan hangat kita memanggil Allah, Bapa Surgawi kita sebab Tuhan Yesus, Putra-Nya yang Tunggal telah lebih dulu memanggil kita untuk mengikut Dia dan belajar dari Dia. Doa itu sederhana, tidak rumit dan bertele-tele sebab bukan pertunjukan rohani, tetapi merupakan perjumpaan hati dengan hati. Doa dalam hubungan riil memungkinkan orang membuka hidupnya apa adanya di hadapan Allah.

Doa yang baik mendahulukan kepentingan Allah lalu menempatkan kepentingan kita di dalam wilayah kepentingan Allah. Inilah sifat isi doa yang Tuhan Yesus ajarkan. Tiga pokok penting menyangkut Allah (ayat 9-10) merangkul tiga pokok penting kebutuhan nyata kita (ayat 11-13). Doa yang dimulai dengan sapaan iman kepada Allah Bapa Surgawi, ditutup dengan pernyataan iman tentang kedaulatan Allah (ayat Di+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">13b). Tiga hal yang perlu kita utamakan dalam doa dan hidup kita adalah Nama, Kerajaan, dan kehendak Allah. Kita berdoa agar diri Allah dijunjung tinggi, pemerintahan-Nya terwujud, dan kehendak-Nya yang baik itu terjelma dalam dunia nyata ini di dalam dan melalui kita. Allah juga memperhatikan kebutuhan jasmani dan rohani kita. Karena itu, kita tidak perlu ragu memohon Allah memenuhi kebutuhan hidup kita dan kebutuhan kita akan pengampunan dan kemenangan dalam pencobaan.

Kita perlu berdoa menurut doa yang Tuhan Yesus ajarkan ini dengan segenap hati dan menjadikan kebenaran di dalamnya model bagi doa-doa kita. Hubungan kita dengan Allah tidak dapat dilepaskan dari keadaan hubungan kita dengan sesama, jadi penerimaan Allah akan doa kita pun terkait dengan penerimaan kita akan sesama kita.

Ingat: Hayati dan terapkan prinsip serta isi doa ini setiap kali Anda berdoa.

(0.85575731092437) (Mat 8:28) (sh: Yesus peduli dan berkuasa (Rabu, 19 Januari 2005))
Yesus peduli dan berkuasa

Yesus peduli dan berkuasa. Kita seringkali diperhadapkan pada dilema mengenai kepedulian dan kemampuan/kuasa. Orang yang peduli seringkali tidak memiliki kekuatan atau kuasa untuk memberi pertolongan. Akan tetapi, orang yang memilikinya justru sama sekali tidak peduli.

Kita bersyukur bahwa Allah kita bukanlah Allah yang seperti ini. Dua perikop ini merupakan bagian dari serangkaian mukjizat yang dilakukan Yesus di dalam pelayanan-Nya sebagai Mesias (pasal Di+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">8-9). Di ayat Di+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">28 kita dapat melihat bahwa Yesus sengaja hadir di Gadara melewati jalan ke pekuburan. Padahal tidak seorang pun yang berani melalui jalan itu karena di situ ada dua orang yang kerasukan roh-roh jahat. Mereka sangat berbahaya. Akan tetapi, Yesus justru datang dan menemui mereka. Kenyataan ini saja tidak mungkin tidak menyentuh hati kita. Yesus datang ke tempat yang tidak ingin didatangi siapa pun untuk menemui orang-orang yang tidak ingin didekati siapa pun. Bukan hanya itu, Yesus langsung dengan otoritas-Nya mengusir roh-roh jahat yang merasuk kedua orang itu (ayat 32). Roh-roh jahat tunduk kepada kuasa Yesus. Tindakan-Nya itu menunjukkan bahwa Dia peduli dan berkuasa. Pada perikop kedua, bukan hanya dalam masalah fisik Yesus peduli dan berkuasa menolong. Dia juga peduli atas masalah rohani manusia dengan mengampuni dosa orang lumpuh tersebut (ayat Di+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">9:6).

Otoritas Yesus atas penyakit, roh-roh jahat, dan alam memanggil orang untuk mengakui otoritas-Nya atas hidup mereka. Melalui mukjizat-mukjizat-Nya, Ia menyatakan diri sebagai satu-satunya Tuhan yang berdaulat atas hidup manusia, satu-satunya yang dapat menyelamatkan hidup kita dari segala belenggu yang mengikat dan menghancurkan hidup kita. Sungguh indah, bukan? Ia peduli, Ia datang, dan Ia memulihkan.

Ingat: Apa pun permasalahan hidup Anda, jangan pernah ragukan Yesus. Ia sanggup menolong Anda dan Ia mau melakukannya.

(0.85575731092437) (Mat 14:13) (sh: Hati yang peduli (Jumat, 8 Februari 2013))
Hati yang peduli

Judul: Hati yang peduli
Di tengah-tengah dunia yang individualistik, orang Kristen dipanggil untuk menyatakan kepedulian, meneladani Yesus. Sebenarnya Yesus dan murid-murid ingin menenangkan diri di tempat yang sunyi. Namun, melihat antusias orang banyak, Yesus menunjukkan belas kasihan-Nya dan menyembuhkan mereka yang sakit (5, 34-36).

Yesus juga peduli terhadap kebutuhan jasmani orang banyak. Ia mendorong para murid untuk peduli dan bertindak. Saat para murid menganggap diri tidak mungkin melakukan sesuatu yang signifikan dengan sumber daya yang sangat sedikit (17), Yesus membuatnya menjadi mungkin. Mereka belajar menyerahkan yang sedikit itu ke dalam tangan Yesus yang berkuasa. Dia akan memberkati yang sedikit untuk kelimpahan bagi orang banyak. Para murid yang melayani pun mendapat bagian (20).

Yesus bisa memiliki hati peduli karena Ia hidup dekat dengan Bapa (23) dan mengerti tujuan misi-Nya. Ia bukan hanya peduli terhadap orang banyak, tetapi juga murid-murid-Nya yang sedang mengalami kesulitan karena angin badai dan gelombang. Ia menghampiri mereka dengan berjalan di atas air agar mereka tahu bahwa Ia juga berkuasa atas alam, sehingga mereka tidak perlu takut. Ia juga mengajar mereka untuk fokus kepada Dia, melalui mengizinkan Petrus ikut berjalan di atas air. Dengan fokus kepada-Nya mereka akan sanggup mengatasi gelombang kehidupan. Mereka akhirnya mengakui bahwa Dia sungguh-sungguh Anak Allah (33).

Mari kita belajar meneladani Tuhan Yesus agar selalu peduli terhadap kebutuhan sesama kita. Bila kita merasa potensi dan kekuatan kita tidak seberapa untuk melakukannya, mari kita datang dan serahkan semua itu kepada Tuhan Yesus, maka Ia sanggup melipatgandakan dan memakai kita menjadi saluran berkat. Terlebih lagi, bila kita sendiri mengalami berbagai kesulitan, masalah, dan gelombang kehidupan, janganlah takut, tetapi serahkanlah kepada Tuhan Yesus, maka Ia yang berkuasa atas sakit penyakit dan alam akan menolong dan memberi jalan keluar kepada kita.

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/02/08/

(0.85575731092437) (Mat 15:21) (sh: Yesus berkuasa (Minggu, 14 Februari 2010))
Yesus berkuasa

Judul: Yesus berkuasa
Kita semua tahu bahwa Yesus adalah Tuhan yang berkuasa, tetapi sejauh mana kita mengamini dan mengalami kuasa itu di dalam hidup kita. Misal ketika kita sedang menghadapi pencobaan, kesulitan, atau masalah lain. Jangan-jangan kita malah meragukan penyertaan dan campur tangan Tuhan di dalam kehidupan kita pada saat demikian.

Bacaan hari ini memperlihatkan tiga mukjizat yang menyatakan kuasa Yesus atas segala sesuatu. Pertama, Yesus berkuasa atas setan. Kuasa Yesus ini dinyatakan melalui iman seorang perempuan Kanaan. Ia adalah orang kafir yang belum mengenal Allah. Maka Yesus terlebih dulu menguji apakah ia sungguh-sungguh memiliki iman. Dimulai dengan tidak mempedulikan dan bahkan murid-murid ingin mengusirnya (ayat 23). Lalu Yesus menekankan tujuan misi-Nya (ayat 24), dan membandingkan perempuan itu dengan `anjing'. Namun perempuan itu tidak putus asa (ayat Di+AND+book%3A40&tab=notes" ver="">22, 25) dan tidak marah. Sebaliknya dengan rendah hati ia merespons perkataan Yesus secara positif (ayat 27) serta mengimani Yesus sebagai Tuhan (ayat 27), bukan lagi anak Daud (ayat 22). Kedua, Yesus berkuasa atas segala penyakit (ayat 29-31). Kita dapat menyerahkan masalah penyakit kepada-Nya. Ia akan menolong dan menyembuhkan kita menurut kehendak-Nya. Ketiga, Yesus berkuasa atas kuantitas. Belas kasihan-Nya terhadap kebutuhan fisik orang banyak telah mendorong Yesus menyatakan kuasa-Nya dengan memperbanyak jumlah (kuantitas) dari hanya tujuh roti dan beberapa ikan sehingga mampu memberi makan empat ribu laki-laki (diperkirakan seluruhnya berjumlah sepuluh ribu lebih orang) dan masih tersisa tujuh bakul penuh.

Tuhan memang berkuasa, marilah kita memercayai dan menyerahkan seluruh kesulitan, penderitaan, dan permasalahan hidup kita kepada-Nya. Ia akan memberikan jalan keluar dan menolong kita karena tidak ada yang mustahil bagi Dia. Kita tidak perlu kuatir atas hidup kita. Datanglah ke hadapan Tuhan dalam doa yang tidak jemu-jemu dan penuh iman.

(0.85575731092437) (Mat 20:1) (sh: Semua karena anugerah Tuhan (Sabtu, 19 Februari 2005))
Semua karena anugerah Tuhan

Semua karena anugerah Tuhan. Anda tahu lirik lagu Semua Karena Anugerah-Nya? Lirik lagu ini menekankan bahwa kita dipilih, dipanggil, dan dipakai Tuhan bukan karena kebaikan, kepandaian, kekayaan, kecantikan, dan kegagahan melainkan karena anugerah Tuhan.

Perumpamaan di perikop ini menceritakan tentang hubungan kerja antara penggarap kebun anggur dan pemiliknya sebagai gambaran prinsip anugerah Tuhan dalam Kerajaan Surga (ayat 1). Pemilik kebun anggur menjanjikan upah satu dinar per hari bagi penggarapnya dengan hitungan waktu dari matahari terbit sampai terbenam (ayat 2). Penambahan penggarap pada jam 9 pagi, 12 siang, 3 dan 5 sore untuk bekerja di kebun anggur, kemungkinan bukan karena kebun anggur itu terlalu luas untuk ditanami melainkan disebabkan banyaknya orang yang menganggur (ayat 3-8). Belas kasihanlah yang mendasari mengapa pemilik kebun anggur memerintahkan mereka untuk bekerja di kebunnya, bukan pertimbangan kecakapan ataupun pengalaman mereka dalam bekerja. Oleh karena itu, setelah jam kerja usai upah pun dibagikan dengan sistem "pukul rata." Muncullah rasa tidak puas di antara para penggarap kebun angggur, khususnya mereka yang telah bekerja sebelum jam 9 pagi (ayat 9-12). Adilkah perbuatan pemilik kebun anggur itu? Adil! Kepada penggarap yang terdahulu sudah ada kesepakatan upah. Sedangkan kepada penggarap-penggarap yang kemudian, pemilik kebun anggur menyatakan kemurahan hatinya (ayat 13-15). Apa yang Tuhan ingin ajarkan kepada umat-Nya, melalui perumpamaan ini?

Tidak seorang pun yang layak untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Hanya oleh anugerah Allah kita dihisabkan ke dalamnya. Oleh karena itu tidak pantas menuntut Allah untuk "membayar" kesetiaan, kerajinan, bahkan buah-buah pelayanan kita seakanakan kita berjasa bagi Dia.

Yang kulakukan: Aku akan menghargai anugerah keselamatan yang diberikan Tuhan itu dengan melayani Tuhan lebih sungguh lagi.



TIP #21: Untuk mempelajari Sejarah/Latar Belakang kitab/pasal Alkitab, gunakan Boks Temuan pada Tampilan Alkitab. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA