Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak<x id="k" /> Anak Allah<n id="1" />,<x id="l" /> yang menganggap najis darah perjanjian<x id="m" /> yang menguduskannya,<x id="n" /> dan yang menghina Roh<x id="o" /> kasih karunia?<x id="p" />

Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan<n id="1" /><x id="i" /> itu, tetapi yang hanya dari jauh<x id="j" /> melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini.<x id="k" />

Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus<n id="1" />,<x id="i" /> yang memimpin<x id="j" /> kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan<x id="k" /> tekun memikul salib<x id="l" /> ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.<x id="m" />

Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah,<x id="e" /> agar jangan tumbuh akar<x id="f" /> yang pahit<n id="1" /> yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.

Taatilah pemimpin-pemimpinmu<n id="1" /><x id="r" /> dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu,<x id="s" /> sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

Dan: "Pada mulanya, ya Tuhan, Engkau telah meletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu.<x id="y" />

Bukankah mereka semua adalah roh-roh<x id="f" /> yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh<x id="g" /> keselamatan?<x id="h" />

Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah<x id="l" /> yang hidup<n id="1" />.

siapakah mereka yang membangkitkan amarah Allah, sekalipun mereka mendengar suara-Nya? Bukankah mereka semua yang keluar dari Mesir<x id="r" /> di bawah pimpinan Musa?

Dan siapakah yang telah Ia sumpahi, bahwa mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Nya<n id="1" />?<x id="t" /> Bukankah mereka yang tidak taat?<x id="u" />

Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan,<x id="w" /> sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya<n id="1" /> masih berlaku.

namun yang murtad lagi<n id="1" />, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat,<x id="k" /> sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah<x id="l" /> bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.

Sebab manusia bersumpah demi orang yang lebih tinggi, dan sumpah itu menjadi suatu pengokohan baginya, yang mengakhiri segala bantahan.<x id="w" />

di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita,<x id="c" /> ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek,<x id="d" /> menjadi Imam Besar<x id="e" /> sampai selama-lamanya.

Camkanlah betapa besarnya orang itu, yang kepadanya Abraham, bapa leluhur<x id="k" /> kita, memberikan sepersepuluh dari segala rampasan<x id="l" /> yang paling baik.

--sebab hukum Taurat sama sekali tidak membawa kesempurnaan<n id="1" /><x id="y" />--tetapi sekarang ditimbulkan pengharapan<x id="z" /> yang lebih baik, yang mendekatkan kita kepada Allah.<x id="a" />

dan yang melayani ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah<x id="u" /> sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia.

Oleh karena Ia berkata-kata tentang perjanjian yang baru,<x id="o" /> Ia menyatakan yang pertama sebagai perjanjian yang telah menjadi tua.<x id="p" /> Dan apa yang telah menjadi tua dan usang, telah dekat kepada kemusnahannya.

dan di atasnya kedua kerub kemuliaan<x id="c" /> yang menaungi tutup pendamaian<n id="1" />.<x id="d" /> Tetapi hal ini tidak dapat kita bicarakan sekarang secara terperinci.

Demikianlah caranya tempat yang kudus itu diatur. Maka imam-imam senantiasa<x id="e" /> masuk ke dalam kemah yang paling depan itu untuk melakukan ibadah mereka,