demikian pula Kristus hanya satu kali<x id="i" /> saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi<n id="1" /><x id="j" /> tanpa menanggung dosa<x id="k" /> untuk menganugerahkan keselamatan<x id="l" /> kepada mereka, yang menantikan Dia.<x id="m" />

Karena itu marilah kita menghadap<n id="1" /> Allah<x id="v" /> dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman<x id="w" /> yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani<x id="x" /> yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air<x id="y" /> yang murni.

Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita,<x id="d" /> seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati,<x id="e" /> dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat<n id="1" />.<x id="f" />

Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan.<x id="q" />" Dan lagi: "Tuhan akan menghakimi umat-Nya.<x id="r" />"

Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman<n id="1" />,<x id="g" /> dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya.<x id="h" />"

Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah,<x id="q" /> ia harus percaya bahwa Allah ada<n id="1" />, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.

Karena iman Abraham taat<n id="1" />, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya,<x id="v" /> lalu ia berangkat<x id="w" /> dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.

Karena iman ia diam di tanah<x id="x" /> yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah<x id="y" /> dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji<x id="z" /> yang satu itu.

Karena iman maka Yakub, ketika hampir waktunya akan mati, memberkati kedua anak<x id="u" /> Yusuf, lalu menyembah sambil bersandar pada kepala tongkatnya.

Karena iman maka Musa, setelah ia lahir,<x id="w" /> disembunyikan selama tiga bulan oleh orang tuanya, karena mereka melihat, bahwa anak itu elok rupanya dan mereka tidak takut akan perintah<x id="x" /> raja.

Karena iman maka ia mengadakan Paskah dan pemercikan darah, supaya pembinasa<x id="e" /> anak-anak sulung jangan menyentuh mereka.<x id="f" />

Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan<n id="1" />, dan janganlah putus asa<x id="p" /> apabila engkau diperingatkan-Nya;

Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.<x id="i" />

Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi<n id="1" />,<x id="e" /> tetapi sekarang Ia memberikan janji: "Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit<x id="f" /> juga."

Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran<x id="y" /> asing. Sebab yang baik ialah, bahwa hati kamu diperkuat<x id="z" /> dengan kasih karunia dan bukan dengan pelbagai makanan<x id="a" /> yang tidak memberi faedah kepada mereka yang menuruti aturan-aturan makanan macam itu.<x id="b" />

Ia adalah cahaya kemuliaan<x id="i" /> Allah dan gambar wujud<x id="j" /> Allah dan menopang segala yang ada<x id="k" /> dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa,<x id="l" /> Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar<n id="1" />, di tempat yang tinggi,<x id="m" />

Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut,<x id="v" /> dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat,<x id="w" /> supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia<n id="1" />.<x id="x" />

Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah--yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan<x id="y" />--,yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan<n id="1" />.<x id="z" />

Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya,<x id="m" /> supaya Ia menjadi Imam Besar<x id="n" /> yang menaruh belas kasihan<x id="o" /> dan yang setia<n id="1" /> kepada Allah<x id="p" /> untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.<x id="q" />

tetapi Kristus setia sebagai Anak<x id="b" /> yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya<x id="c" /> ialah kita, jika kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang<x id="d" /> pada kepercayaan dan pengharapan<n id="1" /><x id="e" /> yang kita megahkan.