Kemudian Musa mengambil darah itu dan menyiramkannya pada bangsa<x id="q" /> itu serta berkata: "Inilah darah perjanjian<n id="1" /><x id="r" /> yang diadakan TUHAN dengan kamu, berdasarkan segala firman ini."

Haruslah kamu pelihara hari Sabat, sebab itulah hari kudus bagimu; siapa yang melanggar kekudusan hari Sabat itu, pastilah ia dihukum mati,<x id="i" /> sebab setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, orang itu harus dilenyapkan dari antara bangsanya.

Lalu Musa mencoba melunakkan<x id="p" /> hati TUHAN<n id="1" />, Allahnya, dengan berkata: "Mengapakah, TUHAN, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu, yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan<x id="q" /> yang kuat?

Mengapakah orang Mesir akan berkata: Dia membawa mereka keluar dengan maksud menimpakan malapetaka kepada mereka dan membunuh mereka di gunung dan membinasakannya dari muka bumi?<x id="r" /> Berbaliklah dari murka-Mu yang bernyala-nyala itu dan menyesallah karena malapetaka<x id="s" /> yang hendak Kaudatangkan kepada umat-Mu.

Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, berjalanlah dari sini, engkau dan bangsa itu yang telah kaupimpin keluar dari tanah Mesir, ke negeri yang telah Kujanjikan dengan sumpah<x id="d" /> kepada Abraham, Ishak dan Yakub, demikian: Kepada keturunanmulah<x id="e" /> akan Kuberikan negeri itu--

Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Katakanlah kepada orang Israel: Kamu ini bangsa<x id="l" /> yang tegar tengkuk. Jika Aku berjalan di tengah-tengahmu sesaatpun, tentulah Aku akan membinasakan<x id="m" /> kamu. Oleh sebab itu, tanggalkanlah perhiasanmu, maka Aku akan melihat, apa yang akan Kulakukan kepadamu."

Lalu berkatalah Musa<n id="1" /> kepada TUHAN: "Memang Engkau berfirman kepadaku: Suruhlah bangsa ini<x id="w" /> berangkat, tetapi Engkau tidak memberitahukan kepadaku, siapa yang akan Kauutus bersama-sama dengan aku. Namun demikian Engkau berfirman: Aku mengenal namamu<x id="x" /> dan juga engkau mendapat kasih karunia<x id="y" /> di hadapan-Ku.

Maka sekarang, jika aku kiranya mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, beritahukanlah kiranya jalan-Mu<x id="z" /> kepadaku<n id="1" />, sehingga aku mengenal Engkau, supaya aku tetap mendapat kasih karunia di hadapan-Mu. Ingatlah, bahwa bangsa ini umat-Mu.<x id="a" />"

serta berkata: "Jika aku telah mendapat kasih karunia<x id="g" /> di hadapan-Mu, ya Tuhan, berjalanlah kiranya Tuhan di tengah-tengah kami;<x id="h" /> sekalipun bangsa ini suatu bangsa yang tegar tengkuk,<x id="i" /> tetapi ampunilah kesalahan dan dosa<x id="j" /> kami; ambillah kami menjadi milik-Mu.<x id="k" />"