Sebab sesungguhnya, TUHAN mau keluar<x id="m" /> dari tempat-Nya<x id="n" /> untuk menghukum<x id="o" /> penduduk bumi karena kesalahannya, dan bumi tidak lagi menyembunyikan darah<x id="p" /> yang tertumpah di atasnya, tidak lagi menutupi orang-orang yang mati terbunuh di sana.

Pada waktu itu<x id="q" /> TUHAN akan melaksanakan hukuman dengan pedang-Nya<x id="r" /> yang keras, besar dan kuat atas Lewiatan<x id="s" />, ular<n id="1" /><x id="t" /> yang meluncur, atas Lewiatan, ular yang melingkar, dan Ia akan membunuh ular naga<x id="u" /> yang di laut.

Apabila ranting-rantingnya sudah kering, maka akan dipatahkan;<x id="t" /> perempuan-perempuan akan datang dan menyalakannya.<x id="u" /> Sebab inilah suatu bangsa yang tidak berakal budi,<x id="v" /> itulah sebabnya dia tidak disayangi oleh Dia yang menjadikannya dan tidak dikasihi<x id="w" /> oleh Dia yang membentuknya.<x id="x" />

dan bunga yang sudah mulai layu di perhiasan kepala mereka yang indah-indah itu--yaitu kota yang terletak tinggi di atas bukit, di atas lembah<x id="r" /> yang subur--nasibnya akan seperti nasib buah ara<x id="s" /> yang masak duluan sebelum musim kemarau: baru saja dilihat orang terus dipetik dan ditelan.

Maka bagimu penglihatan<x id="q" /> dari semuanya itu seperti isi sebuah kitab yang termeterai,<x id="r" /> apabila itu diberikan kepada orang yang tahu membaca dengan mengatakan: "Baiklah baca ini," maka ia akan menjawab: "Aku tidak dapat, sebab kitab itu termeterai";

Dan Tuhan telah berfirman: "Oleh karena bangsa<x id="s" /> ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya,<x id="t" /> padahal hatinya menjauh dari pada-Ku<n id="1" />,<x id="u" /> dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia<x id="v" /> yang dihafalkan,

Sebab itu beginilah firman TUHAN, Allah kaum keturunan Yakub, Dia yang telah membebaskan<x id="y" /> Abraham:<x id="z" /> "Mulai sekarang Yakub tidak lagi mendapat malu,<x id="a" /> dan mukanya tidak lagi pucat.<x id="b" />

Lalu TUHAN akan memberi hujan<x id="b" /> bagi benih yang baru kamu taburkan di ladangmu, dan dari hasil tanah itu kamu akan makan roti yang lezat<x id="c" /> dan berlimpah-limpah.<x id="d" /> Pada waktu itu<x id="e" /> ternakmu akan makan rumput di padang<x id="f" /> rumput yang luas;

Maka terang bulan purnama akan seperti terang matahari<x id="m" /> terik dan terang matahari terik akan tujuh kali ganda, yaitu seperti terangnya tujuh hari, pada waktu TUHAN membalut luka umat-Nya dan menyembuhkan<x id="n" /> bekas pukulan.

Celakalah<x id="r" /> orang-orang<n id="1" /> yang pergi ke Mesir<x id="s" /> minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda,<x id="t" /> yang percaya kepada keretanya<x id="u" /> yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus,<x id="v" /> Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN.<x id="w" />

Raja Asyur mengutus juru minuman agung dari Lakhis<x id="y" /> ke Yerusalem kepada raja Hizkia disertai suatu tentara yang besar. Ia mengambil tempat dekat saluran kolam atas di jalan raya pada Padang Tukang Penatu.<x id="z" />

Kemudian pergilah Elyakim<x id="l" /> bin Hilkia, kepala istana, dan Sebna, panitera negara, dan Yoah bin Asaf, bendahara<x id="m" /> negara, menghadap Hizkia, dengan pakaian yang dikoyakkan,<x id="n" /> lalu memberitahukan kepada raja perkataan juru minuman agung.

Mungkin TUHAN, Allahmu, sudah mendengar perkataan juru minuman agung yang telah diutus oleh raja Asyur, tuannya, untuk mencela<x id="w" /> Allah<x id="x" /> yang hidup, sehingga TUHAN, Allahmu, mau memberi hukuman karena perkataan-perkataan yang telah didengar-Nya.<x id="y" /> Maka baiklah engkau menaikkan doa<x id="z" /> untuk sisa<x id="a" /> yang masih tinggal ini!"

berkatalah Yesaya kepada mereka: "Beginilah kamu katakan kepada tuanmu: Beginilah firman TUHAN: Janganlah engkau takut<x id="b" /> terhadap perkataan yang kaudengar yang telah diucapkan oleh budak-budak raja Asyur untuk menghujat<x id="c" /> Aku.

Ia berkata: "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup<x id="q" /> di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati<x id="r" /> dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu.<x id="s" />" Kemudian menangislah<x id="t" /> Hizkia dengan sangat.

Sesungguhnya, bayang-bayang pada penunjuk matahari buatan Ahas akan Kubuat mundur ke belakang sepuluh tapak yang telah dijalaninya.<x id="a" />" Maka pada penunjuk matahari itu mataharipun mundurlah ke belakang sepuluh tapak<n id="1" /> dari jarak yang telah dijalaninya.

"Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku,<x id="p" /> untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara.<x id="q" /> Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang<x id="r" /> bagi bangsa-bangsa<x id="s" /> supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi<n id="1" />.<x id="t" />"

Maka engkau akan berkata dalam hatimu: "Siapakah yang telah melahirkan sekaliannya<x id="n" /> ini bagiku? Bukankah aku bulus<x id="o" /> dan mandul, diangkut ke dalam pembuangan dan disingkirkan?<x id="p" /> Tetapi anak-anak ini, siapakah yang membesarkan mereka?<x id="q" /> Sesungguhnya, aku tertinggal<x id="r" /> seorang diri,<x id="s" /> tetapi mereka ini, dari manakah datangnya?"

Sungguh, beginilah firman TUHAN: "Tawanan<x id="f" /> pahlawanpun<x id="g" /> dapat direbut kembali, dan jarahan orang gagah<x id="h" /> dapat lolos, sebab Aku sendiri akan melawan orang yang melawan engkau<x id="i" /><x id="j" /> dan Aku sendiri akan menyelamatkan<x id="k" /> anak-anakmu.

Beginilah firman TUHAN: "Di manakah gerangan surat cerai<x id="s" /> ibumu tanda Aku telah mengusir dia? Atau kepada siapakah di antara penagih hutang-Ku Aku pernah menjual<x id="t" /> engkau? Sesungguhnya, oleh karena kesalahanmu<x id="u" /> sendiri kamu terjual<x id="v" /> dan oleh karena pelanggaranmu sendiri ibumu diusir.