Ahas menyuruh utusan-utusan kepada Tiglat-Pileser,<x id="o" /> raja Asyur, mengatakan: "Aku ini hambamu dan anakmu. Majulah dan selamatkanlah<x id="p" /> aku dari tangan raja Aram dan dari tangan raja Israel, yang telah bangkit menyerang aku."

Dalam tahun keempat<x id="c" /> zaman raja Hizkia--itulah tahun ketujuh zaman Hosea bin Ela, raja Israel--majulah Salmaneser, raja Asyur, menyerang Samaria dan mengepungnya.

Dalam zamannya itu majulah Firaun Nekho,<x id="j" /> raja Mesir, melawan raja Asyur di tepi sungai Efrat; raja Yosia pergi menghadapi dia; tetapi Firaun membunuhnya di Megido,<x id="k" /> segera sesudah ia melihatnya.

Memang Yoab, anak Zeruya, telah mulai menghitung, tetapi ia tidak menyelesaikannya, sebab oleh karena hal itu<x id="j" /> orang Israel tertimpa murka; dengan demikian jumlah mereka tidak dibukukan dalam kitab sejarah raja Daud.

Pada tahun ketiga puluh enam pemerintahan Asa majulah Baesa,<x id="e" /> raja Israel, hendak berperang melawan Yehuda. Ia memperkuat Rama dengan maksud mencegah lalu lintas kepada Asa, raja Yehuda.

Lalu raja Israel mengumpulkan para nabi, empat ratus orang banyaknya, kemudian bertanyalah ia kepada mereka: "Apakah kami boleh pergi berperang melawan Ramot-Gilead atau aku membatalkannya?" Jawab mereka: "Majulah! Allah akan menyerahkannya ke dalam tangan raja."

Pada pergantian tahun tentara Aram maju menyerang Yoas dan masuk ke Yehuda dan Yerusalem. Dari bangsa itu semua pemimpin<x id="g" /> habis dibunuh mereka dan segala jarahan dikirim mereka kepada raja negeri Damsyik.

Kemudian dari pada semua ini, setelah Yosia memperbaiki rumah TUHAN, majulah Nekho, raja Mesir, hendak berperang di Karkemis<x id="l" /> di tepi sungai Efrat.<x id="m" /> Yosia keluar menghadapinya.

Ezra<x id="e" /> ini berangkat pulang dari Babel. Ia adalah seorang ahli kitab, mahir dalam Taurat Musa yang diberikan TUHAN, Allah Israel. Dan raja memberi<x id="f" /> dia segala yang diingininya, oleh karena tangan TUHAN, Allahnya, melindungi dia<n id="1" />.<x id="g" />

Siapakah yang naik<x id="p" /> ke sorga lalu turun? Siapakah yang telah mengumpulkan angin dalam genggamnya?<x id="q" /> Siapakah yang telah membungkus air<x id="r" /> dengan kain?<x id="s" /> Siapakah yang telah menetapkan segala ujung bumi? Siapa namanya<x id="t" /> dan siapa nama anaknya? Engkau tentu tahu!

Dalam zaman Ahas<x id="z" /> bin Yotam bin Uzia, raja Yehuda<n id="1" />, maka Rezin,<x id="a" /> raja Aram,<x id="b" /> dengan Pekah<x id="c" /> bin Remalya,<x id="d" /> raja Israel, maju ke Yerusalem untuk berperang melawan kota itu, namun mereka tidak dapat mengalahkannya.

Sekalipun mereka berpuasa, Aku tidak akan mendengarkan seruan<x id="r" /> mereka; sekalipun mereka mempersembahkan korban bakaran<x id="s" /> dan korban sajian,<x id="t" /> Aku tidak akan berkenan<x id="u" /> kepada mereka, melainkan Aku akan menghabiskan mereka dengan perang,<x id="v" /> dengan kelaparan<x id="w" /> dan dengan penyakit sampar.<x id="x" />"

Maka suatu bangsa maju menyerangnya dari utara,<x id="c" /> membuat negerinya menjadi tempat tandus<n id="1" />; tidak ada lagi yang diam<x id="d" /> di dalamnya, baik manusia maupun binatang,<x id="e" /> semuanya lari lenyap.

Dan di hadapannya berdiri tujuh puluh orang tua-tua<x id="o" /> kaum Israel, dengan Yaazanya bin Safan di tengah-tengah mereka dan masing-masing memegang bokor ukupannya<x id="p" /> di tangannya, dan keharuman dari asap ukupan<x id="q" /> itu naik<x id="r" /> ke atas.

Titah ini adalah menurut putusan para penjaga dan hal ini menurut perkataan orang-orang kudus, supaya orang-orang yang hidup tahu, bahwa Yang Mahatinggi<x id="g" /> berkuasa<n id="1" /><x id="h" /> atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, bahkan orang yang paling kecil<x id="i" /> sekalipun dapat diangkat-Nya untuk kedudukan itu.

Aku mengangkat mukaku dan melihat,<x id="y" /> tampak seekor domba jantan<x id="z" /> berdiri di depan sungai itu; tanduknya dua<n id="1" /> dan kedua tanduk itu tinggi, tetapi yang satu lebih tinggi dari yang lain, dan yang tinggi itu tumbuh terakhir.

Sekalipun ia tumbuh subur<x id="y" /> di antara rumput-rumput, maka angin timur,<x id="z" /> angin TUHAN, akan datang, bertiup dari padang gurun, mengeringkan<x id="a" /> sumber-sumbernya dan merusakkan mata-mata airnya; dirampasnya<x id="b" /> harta benda, segala barang yang indah-indah.

Ia dihalau dari antara manusia dan hatinya menjadi sama seperti hati binatang, dan tempat tinggalnya ada di antara keledai hutan; kepadanya diberikan makanan rumput seperti kepada lembu, dan tubuhnya basah oleh embun dari langit, sampai ia mengakui, bahwa Allah, Yang Mahatinggi, berkuasa<x id="w" /> atas kerajaan manusia dan mengangkat siapa yang dikehendaki-Nya<x id="x" /> untuk kedudukan itu.

Jawab mereka kepadanya: "Ada seorang datang menemui kami dan berkata kepada kami: Pergilah, kembalilah kepada raja yang telah menyuruh kamu, dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman TUHAN: Apakah tidak ada Allah di Israel, sehingga engkau menyuruh meminta petunjuk kepada Baal-Zebub, allah di Ekron? Sebab itu engkau tidak akan bangun<x id="j" /> lagi dari tempat tidur di mana engkau berbaring, sebab engkau pasti akan mati."

Kemudian raja Ahas memerintahkan kepada imam Uria: "Bakarlah di atas mezbah besar itu korban bakaran pagi<x id="a" /> dan korban sajian petang, juga korban bakaran dan korban sajian raja, lagi korban bakaran dan korban sajian dan korban-korban curahan seluruh rakyat negeri; dan siramkanlah kepadanya segenap darah korban bakaran dan segenap darah korban sembelihan; tetapi mezbah tembaga itu adalah urusanku.<x id="b" />"