"Aku seorang dirilah yang melakukan pengirikan<n id="1" />,<x id="j" /> dan dari antara umat-Ku tidak ada yang menemani Aku! Aku telah mengirik<x id="k" /> bangsa-bangsa dalam murka-Ku, dan Aku telah menginjak-injak mereka dalam kehangatan amarah-Ku;<x id="l" /> semburan darah mereka memercik kepada baju-Ku,<x id="m" /> dan seluruh pakaian-Ku telah cemar.

"Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi<x id="n" /> yang baru<n id="1" />; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat<x id="o" /> lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati.

Sebab beginilah firman TUHAN kepadaku: Seperti seekor singa<x id="h" /> atau singa muda menggeram untuk mempertahankan mangsanya, dan tidak terkejut mendengar teriakan seluruh pasukan gembala<x id="i" /> yang dikerahkan melawan dia, dan tidak mengalah terhadap keributan<x id="j" /> mereka, demikianlah TUHAN semesta alam akan turun<x id="k" /> berperang untuk mempertahankan gunung Sion<n id="1" /> dan bukitnya.

Sebab itu bangkitlah murka<x id="g" /> TUHAN terhadap umat-Nya, diacungkan-Nya tangan-Nya terhadap mereka dan dipukul-Nya mereka; gunung-gunung akan gemetar,<x id="h" /> dan mayat-mayat<x id="i" /> mereka akan seperti kotoran<x id="j" /> di tengah jalan.<x id="k" /> Sekalipun semuanya ini terjadi, murka-Nya belum surut,<x id="l" /> dan tangan-Nya masih teracung.<x id="m" />

(9-5) Sebab seorang anak telah lahir<x id="m" /> untuk kita<n id="1" />, seorang putera telah diberikan<x id="n" /> untuk kita; lambang pemerintahan<x id="o" /> ada di atas bahunya,<x id="p" /> dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib,<x id="q" /> Allah yang Perkasa,<x id="r" /> Bapa<x id="s" /> yang Kekal,<x id="t" /> Raja Damai.<x id="u" />

(9-6) Besar kekuasaannya,<x id="v" /> dan damai sejahtera<x id="w" /> tidak akan berkesudahan<n id="1" /><x id="x" /> di atas takhta<x id="y" /> Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan<x id="z" /> dan kebenaran<x id="a" /> dari sekarang sampai selama-lamanya.<x id="b" /> Kecemburuan<x id="c" /> TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.

(9-20) Manasye memakan Efraim, dan Efraim memakan Manasye,<x id="q" /> dan bersama-sama mereka melawan Yehuda.<x id="r" /> Sekalipun semuanya ini terjadi, murka-Nya belum surut, dan tangan-Nya masih teracung.<x id="s" />

Tetapi apabila Tuhan telah menyelesaikan segala pekerjaan-Nya<x id="y" /> di gunung Sion<x id="z" /> dan di Yerusalem, maka Ia akan menghukum perbuatan ketinggian hati<x id="a" /> raja Asyur<x id="b" /> dan sikapnya yang angkuh<x id="c" /> sombong.

yang mengirim duta-duta<x id="b" /> melalui laut dalam perahu-perahu pandan<x id="c" /> mengarungi permukaan air! Pergilah, hai utusan-utusan yang tangkas, kepada bangsa yang jangkung dan berkulit mengkilap,<x id="d" /> kepada kaum yang ditakuti dekat dan jauh, yakni bangsa yang berkekuatan<x id="e" /> ulet dan lalim, yang negerinya dilintasi sungai-sungai!<x id="f" />

Sebab sesungguhnya, TUHAN mau keluar<x id="m" /> dari tempat-Nya<x id="n" /> untuk menghukum<x id="o" /> penduduk bumi karena kesalahannya, dan bumi tidak lagi menyembunyikan darah<x id="p" /> yang tertumpah di atasnya, tidak lagi menutupi orang-orang yang mati terbunuh di sana.

Pada waktu itu<x id="q" /> TUHAN akan melaksanakan hukuman dengan pedang-Nya<x id="r" /> yang keras, besar dan kuat atas Lewiatan<x id="s" />, ular<n id="1" /><x id="t" /> yang meluncur, atas Lewiatan, ular yang melingkar, dan Ia akan membunuh ular naga<x id="u" /> yang di laut.

Apabila ranting-rantingnya sudah kering, maka akan dipatahkan;<x id="t" /> perempuan-perempuan akan datang dan menyalakannya.<x id="u" /> Sebab inilah suatu bangsa yang tidak berakal budi,<x id="v" /> itulah sebabnya dia tidak disayangi oleh Dia yang menjadikannya dan tidak dikasihi<x id="w" /> oleh Dia yang membentuknya.<x id="x" />

dan bunga yang sudah mulai layu di perhiasan kepala mereka yang indah-indah itu--yaitu kota yang terletak tinggi di atas bukit, di atas lembah<x id="r" /> yang subur--nasibnya akan seperti nasib buah ara<x id="s" /> yang masak duluan sebelum musim kemarau: baru saja dilihat orang terus dipetik dan ditelan.

seumpama seorang yang lapar bermimpi ia sedang makan, pada waktu terjaga,<x id="e" /> perutnya masih kosong, atau seumpama seorang yang haus bermimpi ia sedang minum, pada waktu terjaga, sesungguhnya ia masih lelah, kerongkongannya masih dahaga,<x id="f" /> demikianlah halnya dengan segala pasukan bangsa-bangsa yang berperang melawan gunung Sion.<x id="g" />

Lalu berkatalah Elyakim, Sebna dan Yoah<x id="t" /> kepada juru minuman agung: "Silakan berbicara dalam bahasa Aram<x id="u" /> kepada hamba-hambamu ini, sebab kami mengerti; tetapi janganlah berbicara dengan kami dalam bahasa Yehuda sambil didengar oleh rakyat yang ada di atas tembok."

Kemudian pergilah Elyakim<x id="l" /> bin Hilkia, kepala istana, dan Sebna, panitera negara, dan Yoah bin Asaf, bendahara<x id="m" /> negara, menghadap Hizkia, dengan pakaian yang dikoyakkan,<x id="n" /> lalu memberitahukan kepada raja perkataan juru minuman agung.

Disuruhnyalah juga Elyakim,<x id="r" /> kepala istana, Sebna,<x id="s" /> panitera negara, dan yang tua-tua di antara para imam, dengan berselubungkan kain kabung, kepada nabi Yesaya bin Amos.<x id="t" />

"Pergilah dan katakanlah kepada Hizkia: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud,<x id="v" /> bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu<n id="1" /> dan telah Kulihat air matamu.<x id="w" /> Sesungguhnya Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun<x id="x" /> lagi,

tenangkanlah<x id="x" /> hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya<x id="y" /> sudah berakhir,<x id="z" /> bahwa kesalahannya telah diampuni,<x id="a" /> sebab ia telah menerima hukuman dari tangan TUHAN dua kali<x id="b" /> lipat karena segala dosanya.

Hai Sion, pembawa kabar<x id="t" /> baik, naiklah ke atas gunung yang tinggi! Hai Yerusalem,<x id="u" /> pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda: "Lihat, itu Allahmu!<x id="v" />"