(0.13476416666667) | (Kej 28:18) |
(ende) Ini suatu adat-kebiasaan semitis kuno untuk menundjukkan kudusnja suatu tempat. Batu (massebah) semula ialah suatu tanda-tjiri. Tetapi kemudian sering djuga dianggap identik dengan suatu dewa. Para Bapa bangsa dalam ibadat mereka masih sering mendjalankan adat-istiadat semasa. Kemudian Israel mempunjai tjara-beribadat sendiri, jang dalam bentuk-perudjudannja djuga menjimpang dari pemudjaan berhala-berhala seperti terdapat pada suku-suku tetangga. |
(0.13476416666667) | (Kej 30:37) |
(ende) Jakub menggunakan siasat, jang rupa-rupanja biasa dipakai oleh gembala-gembala dewasa itu. Sangka orang: warna putih tjabang-tjabang mempengaruhi kambing-kambing, sehingga memperanakkan kambing-kambing jang berbintik putih; sedangkan domba melihat kambing hitam, ia akan melahirkan domba-domba hitam pula. Tetapi sesungguhnja orang hanja menghadapi hukum-hukum keturunan, jang ketika itu belum dikenal. Orang mentjoba menerangkannja setjara populer. |
(0.13476416666667) | (Kej 46:34) |
(ende) Gosjen adalah daerah perbatasan, terletak diluar bagian delta bengawan Nil jang didiami oleh bangsa Mesir. Jusuf menduga sebelumnja, bahwa Parao akan bersedia menjerahkan daerah jang letaknja agak tersendiri ini kepada keturunan Israel. Sumber-sumber sedjarah lainnja tidak menjebutkan, bahwa bangsa Mesir tidak menjukai gembala-gemala. Tetapi suku-suku gembala jang selalu mengembara memang dianggap kurang beradab, dan kadang-kadang djuga merupakan antjaman bagi daerah-daerah perbatasan. |
(0.13476416666667) | (Kel 10:22) |
(ende) Kegelapan ini tidak diterangkan lebih landjut. Taufan dipadang pasir jang membawa banjak pasir kadang-kadang dapat menjebabkan kegelapan. Tetapi kegelapan ini dapat pula mempunjai sebab-sebab lain. Jang terutama dimaksudkan penulis ialah: bahwa kegelapan itu menandakan bentjana. Adapun dalam Kitab S. kegelapan kerapkali berarti, bahwa Tuhan menjembunjikan dan mendjauhkan Diri, sedangkan terang melambangkan hadirnja Tuhan jang menjelamatkan (Bandingkan dengan ajat 23)(Kel 10:23) |
(0.13476416666667) | (Kel 13:9) |
(ende) Mungkin jang dimaksudkan disini suatu tanda, jang dikenakan pada tangan atau dahi sebagai peringatan, bahwa jang ditandai itu mendjadi milik seseorang lain atau suatu dewa. Dilingkungan Israel perajaan tahunan mendjadi ganti tanda sematjam itu. Tetapi dimasa sesudah pembuangan kata-kata itu ditafsirkan tepat seperti apa adanja, lalu orang mengikatkan pada tangan dan dahi bumbung-bumbung kulit berisikan ajat-ajat dari Hukum Musa. |
(0.13476416666667) | (Kel 17:8) |
(ende) Seperti halnja dalam mukdjidjat sebelum ini (lihat aj. 6 (Kel 17:6) tjatatan), djuga disini mungkinlah, bahwa peperangan ini terdjadi disebelah Utara, tempat kediaman suku Amalekit disekitar Edom (Kej 14:7; 36:12; Bil 13:29). Suku ini sudah tua (Bil 24:20). Djuga kemudiannja tetap bermusuhan dengan Israel (1Sa 15; 30). Tetapi barangkali djuga menerobos sampai disebelah Selatan djazirah. |
(0.13476416666667) | (Im 1:4) |
(ende) Apa maknanja "menumpangkan tangan" atas kurban itu kurang djelas. Mungkin maksudnja sebagai berikut. Dengan djalan (lambang) ini dosa seakan-akan dipindahkan kepada binatang-binatang itu, jang sebagai ganti si pendosa disamping kepada Allah dan dengan demikian menghapus dosa. Tetapi jang menghapus dosa bukan kurban, melainkan Allah. mungkin djuga artinja: Dengan upatjara itu ditundjukkanlah kurban itu sesungguhnja kurban orang jang membawanja dan bukan kurban imam jang mengadakan upatjara, meskipun hanja dialah jang dapat mengadakannja. |
(0.13476416666667) | (Bil 1:2) |
(ende) Perintah untuk mendaftarkan umat datang dari Jahwe sendiri dan seharusnja demikian. Djustru oleh sebab Israil umat Jahwe, maka hanja Jahwe sadjalah jang berwenang atas umat itu. |
(0.13476416666667) | (Bil 6:1) |
(ende) Hukum ini mengatur suatu adat jang sebelumnja sudah ada. Orang nazir adalah orang jang dengan rela membaktikan diri kepada Jahwe (aselinja dalam perang sutji?) dan sebagai tanda pembaktian itu pantang pelbagai hal (pangkas rambut, minuman keras, menjentuh majat). Dengan demikian orang nazir disendirikan dari jang profan dan apa jang bertentangan dengan Allah. Aselinja kenaziran itu berlangsung seumur hidup, tetapi hukum itu membatasinja pada djangka waktu tertentu. |
(0.13476416666667) | (Bil 22:2) |
(ende) Kisah jang pandjang ini sebenarnja terdiri atas dua tradisi jang bertjampur, jakni tradisi J dan tradisi E. Kadang-kadang kedua tradisi itu masih dapat dipisahkan, tetapi kadang-kadang sama sekali lebur mendjadi satu. Tjampuran tsb. mengakibatkan tjerita tidak selalu melantjar. Tjerita ini bersifat hikajat rakjat, berisi kebenaran dan dongengan bertjampur-baur sedemikian rupa, sehingga sukar dapat dikatakan dimana sedjarah berbitjara, dimana chajal angkat bitjara. |
(0.13476416666667) | (Bil 24:17) |
(ende) Bintang adalah lambang radja dan lambang itu tjukup biasa. Tongkatpun menundjukkan seorang radja. Radja jang dimaksudkan ilah radja Dawud, jang menaklukkan bangsa Moab (2Sa 8:2) dan djuga Edom (2Sa 8:14). Tetapi liwat Dawud dan musuh Israil (Moab, Edom) dimaksudkan radja Israil jang terachir (al-Masih) dan musuh keradjaan Allah. Karena itu tradisi Jahudi dan Keristen menafsirkan teks ini sebagai nubuat tentang al-Masih. |
(0.13476416666667) | (Ul 4:33) |
(ende) Disini penulis menekankan rahasia kehadiran Allah jang menjelamatkan. Sesungguhnja orang jang melihat Allah dan mendengar suaraNja dari dekat: meski mati (Kej 32:31 tjat.). Ajat ini menundjukkan kepada kedjadian di Sinai. Boleh djadi sama pula artinja dengan apa jang disebutkan dalam Kel 3:2 api jang membakar semak-semak: akan tetapi tidak memusnahkannja. Penampakan kepada Musa ini merupakan persiapan bagi penampakan di Sinai kelak. |
(0.13476416666667) | (Ul 12:5) |
(ende) Utjapan: "tempat jang dipilih Jahwe diantara suku-suku untuk menghadirkan NamaNja" muntjul berulang kali. Boleh djadi hal itu mula-mula menundjukkan beberapa tempat jang resmi bagi ibadat, jang diakui sah. Akan tetapi pada djaman hukum ini disusun dan dimaklumkan sesudah djatuhnja djatuhnja keradjaan Utara, satu-satunja tempat bagi ibadat jang diakui ialah kenisah di Jerusalem. (bdk. aj. 14)(Ula 12:14). |
(0.13476416666667) | (Ul 26:16) |
(ende) Ajat ini memuat adjakan-adjakan sebagai penutup hukum. Ajat 17-19(Ula 26:17-19) merupakan rumusan jang mengichtisarkan inti Perdjandjian sebagai dasar hukum. Jang menjolok jaitu pernjataan dari kedua pihak; Jahwe dan Israel. Tetapi Perdjandjian ternjata dipandang sebagai kurnia dari Allah, karena kewadjiban-kewadjibannja hanja mengenai Israel. Orang tidak memperoleh hak apapun terhadap Tuhan. Menurut beberapa ahli rumusan ini tersusunlah pada saat pembaharuan Perdjandjian oleh Josjua. |
(0.13476416666667) | (Ul 27:15) |
(ende) Dalam beberapa hal kutukan-kutukan ini menundjukkan persamaannja dengan dekalog Musa: akan tetapi didasarkan pada bentuk jang lebih terurai dan lebih disesuaikan. Jang menjolok ialah menghukum terhadap pelanggaran setjara rahasia. Menurut sementara orang kutukan-kutukan itu berasal dari djaman permulaan pendudukan bangsa Israel di Kanaan. Tatapanggung peristiwa ini: jakni kedua gunung dan kedua kelompok suku itu mungkin menundjukkan kearah hal itu. (lih. Ula 27:1 tjat). |
(0.13476416666667) | (Yos 1:7) |
(ende) Gagasan jang dirumuskan disini dan jang menguasai seluruh pandangan kitab Josjua' mengenai sedjarah ialah: Allah setia pada djandjiNja dan perdjandjian, asal sadja bangsa Israilpun serta pemimpin2nja setia pada sjarat2nja, sebagaimana jang termuat dalam "Kitab Taurat Musa" (Apa artinja istilah ini kurang terang menurut luasnja kitab itu, tetapi agaknja bukan hanja petundjuk2 Musa mengenai perebutan tanah sutji dan permusnahan bangsa2nja.) |
(0.13476416666667) | (1Sam 5:2) |
(ende) Dagon adalah dewa jang sangat dihormati orang2 Felesjet meskipun ia aselinja adalah dewa kesuburan dari Asia depan dan kemudian diambil alih oleh orang2 Felesjet. Peti Allah (Allah Israil) dirampas, hal mana, menurut anggapan kafir, berarti bahwa dewa bangsa jang kalah (Jahwe Israil) dikalahkan oleh dewa bangsa jang menang (Dagon Felesjet).Karena itu Peti Allah ditaruh dalam kuil Dagon, sebagai tawanannja. Tetapi dalam tjeritera jang berikut Allah Israil njata lebih daripada Dagon. Tjeritera ini mengedjek2 dewa kafir. |
(0.13476416666667) | (1Sam 10:5) |
(ende: Gibe'allah) adalah tempat tinggal Sjaul (dinamakan djuga: Gibea'Sjaul, Gibea Binjamin). |
(0.13476416666667) | (2Sam 6:10) |
(ende: Obed-Edom) adalah orang Felesjet dan rupa2nja kafir djuga. Malah orang kafir diberkati Jahwe Israil. Anggapan keigamaan jang muntjul dalam tjatatan jang singkat sematjam ini sungguh mengagumkan sedikit di Israil. Pada asasnja kan agama Jahwe bukan keistimewaan Israil dan tidak terikat pada bangsa tertentu. Pada asasnja agama ini adalah umum dan universil. Pikiran ini lama-kelamaan berkembang dalam Perdjandjian Lama, tetapi sudah disini nampak sedikit. |
(0.13476416666667) | (1Taw 4:1) |
(ende) Dalam fasal2 ini disadjikan nama marga2, keluarga2 dan suku2, jang termasuk kedalam Israil. Bukan semua Jahudi aseli, tetapi djuga marga2 dan keluarga2 asing, jang diisap oleh suku2 Israil. Dengan djalan ini mau dibuktikan, marga dan keluarga mana (sesudah pembuangan) termasuk kedalam umat Jahwe. Karena itu, bila mungkin, daftar nama diteruskan sampai kemasa pembuangan, chususnja mengenai marga2 dan keluarga2 Juda, Jerusjalem dan kaum Levita. Ketiga ini mendapat perhatian jang chusus. |