Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1701 - 1720 dari 2974 ayat untuk greek:para (0.004 detik)
Pindah ke halaman: Pertama Sebelumnya 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 Selanjutnya Terakhir
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(0.203543015625) (Luk 3:1) (sh: Bertobat berarti bertindak! (Minggu, 29 Desember 2002))
Bertobat berarti bertindak!

Bertobat berarti bertindak!
Secara umum, nas yang baru kita baca ini menunjukkan bagaimana berbagai tokoh berespons terhadap firman, peringatan dan kebenaran firman Allah. Respons tindakan yang tepat pertama kali tampak pada tindakan Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis bangkit dan memberitakan murka Allah (ayat 7, 9) dan menyerukan pertobatan (ayat 3). Lukas menunjukkan bahwa Yohanes Pembaptis merupakan penggenapan dari nubuat nabi Yesaya (ayat 4-6). Tetapi tidak hanya itu, tindakan ini merupakan respons langsung Yohanes dalam ketaatan akan firman Allah kepadanya (ayat 2). Ketaatan Yohanes inipun disertai dengan kerendahan hati dan kesadaran untuk menunjuk kepada Sang Mesias yang akan datang setelah dirinya, dan mengakui keutamaan-Nya (ayat 15-17). Di lain pihak, ketaatan Yohanes Pembaptis tidak dikalahkan oleh status raja Herodes, tetapi berani menegor sang raja, walaupun berakibat pemenjaraan dirinya (ayat 18-20). Dari tokoh-tokoh lainnya tampak bagaimana orang banyak (ayat 10-11), para pemungut cukai (ayat 12-13), dan para prajurit (ayat 14) memberi respons atas seruan dan peringatan Yohanes Pembaptis kepada mereka untuk bertobat. Mereka bertanya, apa yang harus mereka lakukan sebagai respons pertobatan mereka. Jawaban Yohanes yang spesifik menyentuh apa yang dilakukan mereka di dalam hidup dan pekerjaan sehari-hari menunjukkan bahwa pertobatan sejati adalah pertobatan yang memunculkan buah-buah nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Renungkan:
Biarlah komitmen Tahun Baru untuk mengubah diri didasarkan pada berita Natal yang telah Anda renungkan, dan dijabarkan dalam tindakan yang nyata dan konkret.

(0.203543015625) (Luk 9:18) (sh: Bukan apa kata orang (Minggu, 1 Februari 2004))
Bukan apa kata orang

Bukan apa kata orang. ”Tetapi kamu, apa katamu, siapakah Aku ini?” Dengan pertanyaan ini Yesus mendesak para murid untuk memberikan jawaban berdasarkan keputusan pribadi dan keyakinan sendiri. Mengaku percaya tidak sama dengan mengulang rumusan-rumusan gereja sebagai dogma atau pengakuan iman. Mengakui berarti menjadikan isi kebenaran menjadi bagian hidup.

Dari sekian banyak murid yang ditanyakan tentang siapa Yesus sebenarnya, hanya Petrus yang menjawab dengan benar (ayat 20). Namun, di balik pengakuan yang menurut Yesus diajarkan oleh Roh Allah, tersimpan keinginan politik dalam diri Petrus yaitu bahwa Mesias akan melepaskan/membebaskan bangsa Israel (=Yahudi). Tampaknya Yesus membaca keinginan tersebut sehingga Ia melarang mereka mempublikasikan berita itu karena selain akan membuat pengharapan politis itu bertumbuh subur, itu akan membuat sulit para murid menerima bahwa Mesias harus menderita.

Hal menerima dan menolak berkaitan erat dengan konsep dan penghayatan praktis kita tentang Kristus. Artinya, ketika kita menerima dan mengakui Yesus Kristus adalah Mesias, kita pun harus menerima kenyataan bahwa Tuhan Yesus, Sang Mesias, Juruselamat yang kita imani itu harus menderita. Kita tidak hanya harus berani mengakui bahwa Tuhan Yesus adalah Mesias yang mati tersalib, tetapi juga harus siap sedia memikul salib itu kembali.

Renungkan: Mengenal dan mengikut Yesus secara pribadi lebih dari sekadar menyetujui pandangan-pendangan dan ajaran-ajaran tentang Yesus.

(0.203543015625) (Yoh 1:35) (sh: Murid-murid pertama. (Senin, 28 Desember 1998))
Murid-murid pertama.

Murid-murid pertama.
Pertemuan Yesus dengan para murid-Nya terjadi dengan tak disangka-sangka. Andreas, hanya dengan mendengar ucapan: "Lihatlah Anak Domba Allah". Simon Petrus, dihampiri-Nya; dan dinamakan "Kefas" (=batu karang). Filipus diajak-Nya: "Ikutlah Aku!" Natanael, hanya dengan dilihat oleh-Nya saat berdiri di bawah pohon ara mengakui-Nya sebagai Raja orang Israel. Tahap-tahap pemilihan para murid dalam bacaan ini membuktikan bahwa setiap orang yang datang kepada-Nya karena Allah telah terlebih dahulu berinisiatif memanggil, membuka jalan dan kesempatan.

Kesaksian sebagai alat Allah. Kesaksian kebenaran firman Tuhan merupakan cara Allah membawa orang mengenal Yesus Kristus. Mulai dari kesaksian hidup-Nya, karakter, sikap tindak-tanduk dan kepribadian-Nya yang istimewa sampai kepada pengajaran-pengajaran-Nya. Dari sinilah Allah berkenan memanggil manusia untuk menjadi murid-Nya melalui cara di luar mimbar formal, dan metode-metode tertentu. Pelajaran penting dari inisiatif Allah ini adalah bahwa pengenalan kita kepada Kristus akan mendorong kita untuk bersaksi tentang Dia dan karya-Nya.

Renungkan: Bukan manusia yang mulai mencari Allah, tetapi Allah yang menjumpai manusia dan membangkitkan kerinduan rohani untuk berjumpa dengan Dia.

(0.203543015625) (Yoh 10:1) (sh: Tipe gembala (Selasa, 26 Januari 1999))
Tipe gembala

Tipe gembala. Yesus mengatakan ada dua tipe gembala. Tipe pertama, gembala yang sama sekali tidak dikenal oleh kawanan dombanya. Gembala tipe ini tidak segan untuk melukai domba-domba itu karena bukan miliknya. Gambaran ini memiliki kesamaan dengan tipe gembala yang diutarakan dalam Yehezkiel 34. Tipe kedua, gembala yang mengenal dengan baik setiap nama dan suara domba-dombanya, dan sebaliknya, domba-domba itu juga mengenal suaranya. Tidak hanya itu, domba yang sakit dirawatnya, yang luka dibalutnya, yang hilang dicarinya. Hanya Tuhan Yesus yang dapat menjadi Gembala yang baik bagi manusia.

Gembala Sejati. Tuhan Yesus bukan saja memegang peranan sebagai Gembala sejati yang menjamin keamanan dan kebutuhan masing-masing domba peliharaan-Nya, tetapi juga Pintu bagi domba-domba-Nya dan memberi hidup berkelimpahan. Bila seseorang menyerahkan dirinya untuk digembalakan oleh Gembala Sejati, yaitu Tuhan Yesus, akan didapatinya pengalaman hubungan kasih mengasihi. Sebaliknya, waspada terhadap "para gembala" palsu melalui ajaran-ajaran sesat mereka yang justru ingin membahayakan keselamatan para domba. Pastikan bahwa iman, harap dan kasih Anda sepenuhnya terpaut pada Tuhan Yesus Kristus.

Doa: Tuhan Yesus, Engkaulah Gembala sejati dalam hidup kami.

(0.203543015625) (Yoh 11:45) (sh: Percaya karena mukjizat (Senin, 01 Februari 1999))
Percaya karena mukjizat

Percaya karena mukjizat. Banyak orang percaya kepada Yesus karena Dia melakukan banyak mukjizat. Lebih lagi ketika Lazarus dibangkitkan dari kematian setelah empat hari dikubur. Namun, di antara orang yang percaya, masih ada orang yang tidak percaya. Tidak hanya sampai pada tidak percaya saja, melainkan juga menghasut orang lain untuk tidak ikut-ikutan percaya. Ironisnya, tindakan ini justru dilakukan oleh orang-orang yang menyebut dirinya para imam dan orang Farisi. Sebagai pemimpin rohani umat, seharusnya mereka mengajak pengikutnya untuk memahami fakta kebenaran yang nampak dengan kasat mata, bukan sebaliknya menghasut untuk tidak percaya.

Nubuat Imam Besar. Sikap tidak percaya akan karya Allah bagi bangsa-Nya ini mengakibatkan para imam tiba pada kesepakatan untuk membunuh-Nya. Karena saat-Nya belum tiba, Ia menyingkir dari tempat-tempat umum dan tinggal bersama murid-murid-Nya. Suatu kebenaran tidak secara otomatis dapat diterima baik oleh semua pihak. Segala sesuatu terletak pada tujuan kebenaran itu sendiri. Hanya mereka yang dicelikkan matanya sajalah yang sanggup menerima kebenaran dengan sukacita dan mau hidup menurut kebenaran itu.

Doa: Tuhan Yesus, celikkanlah mata kami, agar dengan sukacita kami menerima dan hidup dalam kebenaran-Mu.

(0.203543015625) (Yoh 16:16) (sh: Tinggal sesaat saja ... (Selasa, 09 Maret 1999))
Tinggal sesaat saja ...

Tinggal sesaat saja ..." Kepada murid-murid-Nya Yesus mengatakan tentang suatu keadaan "waktu" yang sama ("tinggal sesaat"), namun menunjukkan akhir yang bertolak belakang ("kamu tidak melihat Aku" dan "kamu akan melihat Aku"). Maksud dari perkataan Yesus ialah bahwa "sesaat" Dia akan mengalami penderitaan; dan ketika kematian menjemput, para murid tidak akan melihat-Nya lagi. Suatu keadaan waktu yang menunjuk pada kesementaraan. Di saat inilah dukacita melanda. Dan, "sesaat" setelah kematian-Nya, yaitu dalam kebangkitan-Nya para murid akan melihat-Nya kembali. Suatu waktu yang menunjuk pada kekekalan. Di saat inilah sukacita merebak dan melingkupi seluruh umat manusia.

Sesaat namun kekal. "Sesaat" Yesus harus menderita dan mati. Namun dalam "sesaat" pula maut dikalahkan-Nya, dan Ia pun bangkit. "Sesaat" yang menciptakan kepercayaan utuh dan lengkap yang menghantar kita pada kekekalan abadi. Berhati-hatilah dengan "sesaat" yang dunia tawarkan. Memang dalam "sesaat" kita bisa memiliki kenikmatan dalam dunia, tetapi akan berakhir pada penyesalan bahkan kebinasaan kekal.

Renungkan: Suatu kemenangan yang memberikan sukacita yang menetap dan kekal bagi manusia yang percaya, tidak bergantung pada keadaan dunia, tetapi bersumber pada karya penebusan Kristus.

(0.203543015625) (Yoh 18:1) (sh: Pemimpin sejati (Rabu, 31 Maret 1999))
Pemimpin sejati

Pemimpin sejati. Kristus bukan tipe pemimpin yang egois, karena di saat yang mengancam diri-Nya, Ia tidak berusaha menyelamatkan diri-Nya sendiri. Justru di saat seperti itu, Kristus malah memperkenalkan diri, menampilkan diri ke depan untuk melindungi murid-murid-Nya (ay. 8). "Kalau Aku yang kamu cari, biarlah mereka pergi". Inilah salah satu bentuk kepribadian agung yang dimiliki Yesus. Ia mengorbankan diri-Nya demi keselamatan orang lain. Adakah kita menemukan pemimpin-pemimpin seperti Yesus di tengah-tengah bangsa dan gereja kita? Atau paling tidak pernahkah kita menemukan jiwa dan semangat Yesus di tengah-tengah bangsa dan gereja saat ini?

Membela Kristus dengan pedang. Demi menunjukkan bahwa para murid tidak menerima begitu saja perlakuan orang-orang kepada Yesus, sebuah pedang diayunkan Petrus, sebagai bakti kepada Yesus. Demi menunjukkan kepada orang-orang, bahwa walaupun kecil dan lemah, para pengikut Kristus tidak pasrah tetapi berbuat sesuatu. Sebuah bukti, bahwa murid-murid Yesus bukanlah penonton yang tak memiliki kekuatan apa-apa, melihat Gurunya ditangkap dan diseret orang. Namun untuk semua itu Tuhan Yesus mengatakan: "sarungkanlah pedangmu!"

Renungkan: Yesus Kristus tidak pernah menginginkan kita membela kebenaran dengan kekerasan.

(0.203543015625) (Kis 1:1) (sh: Karya nyata Yesus (Jumat, 21 Mei 1999))
Karya nyata Yesus

Karya nyata Yesus. Penjelasan Lukas ini merupakan kelanjutan dari penjelasannya terdahulu kepada Teofilus. Lukas ingin memberitahukan kepada Teofilus bahwa hidup Yesus tidak hanya terbatas pada berita Injil. Justru kemenangan dari maut dalam kebangkitan-Nya membuat Ia bebas menampakkan diri kepada para murid-Nya sebelum Ia kembali ke surga. Dalam penampakan itulah kini kita tahu bahwa Ia bukan saja pernah datang ke dalam dunia, tetapi Ia hidup dan mati untuk menyelamatkan kita. Ia juga hidup terus untuk kita, gereja-Nya, agar kita dapat hidup untuk Dia di tengah dunia ini.

Menjadi saksi. Para murid yang telah dibimbing-Nya sekian lama, yang telah mengalami dengan mata kepala sendiri segala keajaiban Yesus, masih saja belum menangkap makna Kerajaan Allah yang diwujudkan dalam diri Tuhan Yesus. Mereka lupa bahwa Kerajaan Allah bukan berbentuk wilayah dan kuasa politik, tetapi manusia yang kehidupan-Nya diperintah Tuhan secara utuh. Tugas mereka, juga tugas kita adalah berjuang demi Kerajaan itu, dengan metode dan daya dari Sang Raja, yaitu dengan dipenuhi oleh Roh Kudus tiap saat.

Renungkan: Menyaksikan kepada banyak orang tentang peristiwa-peristiwa kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus serta fakta-fakta kebesaran karya-Nya berarti memberitakan Kerajaan Allah"

(0.203543015625) (Kis 2:14) (sh: Bersaksi dengan berani (Senin, 24 Mei 1999))
Bersaksi dengan berani

Bersaksi dengan berani. Ketika banyak orang menyangka bahwa para rasul itu mabuk (ay. 13), Petrus tampil dan menyanggah tuduhan mereka. Dengan pimpinan Roh Kudus, Petrus berkhotbah tentang penggenapan nubuat Allah dengan perantaraan nabi Yoel yaitu Allah akan mencurahkan Roh-Nya atas semua manusia. Petrus menegaskan bahwa berita Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru berpusat pada Yesus Kristus. Demi kebenaran, Petrus bersaksi dengan suara lantang dan tegas. Ejekan-ejekan kepada para pengikut Kristus masih terus mendengung di sekitar kita. Reaksi sedemikian hanya menunjukkan kebutaan rohani seseorang. Sepatutnyalah hati kita justru terdorong untuk menyaksikan dengan berani tentang Yesus Kristus, Juruselamat kita.

Dasar-dasar kesaksian. Kesaksian Petrus mengacu pada beberapa hal penting. Pertama, tentang apa yang difirmankan Tuhan. Kedua, tentang keMesiasan Yesus. Ketiga, berita Injil yang berpusat pada Yesus Kristus. Yang pertama dan kedua berkait dengan apa yang diketahuinya, yang ketiga, berhubungan dengan pangalamannya sendiri. Itu sebabnya Petrus berani berkata, bahwa "kami semua adalah saksi" (ay. 32). Dari Petrus, kita belajar tentang dasar-dasar kesaksian Kristen.

Renungkan: Mempelajari firman-Nya penting; tetapi pengalaman pribadi bersama Yesus merupakan hal yang terpenting.

(0.203543015625) (Kis 4:1) (sh: Menghadapi ancaman dan tekanan (Jumat, 28 Mei 1999))
Menghadapi ancaman dan tekanan

Menghadapi ancaman dan tekanan. Akibat dari kesaksian dan pengajaran tentang Allah, kini Petrus dan Yohanes harus menghadapi tekanan dan ancaman dari para pemimpin agama dan penguasa wilayah setempat. Mereka berdua ditangkap, bukan karena berbuat jahat, tetapi memberitakan Injil. Meskipun demikian, mereka tidak gentar. Bahkan kehadiran mereka di antara para pemimpin agama itu; mereka manfaatkan sebagai kesempatan untuk bersaksi bahwa keselamatan hanya ada di dalam Yesus Kristus yang telah disalibkan dan dibangkitkan Allah dari antara orang mati.

Gereja bersaksi. Petrus dan Yohanes bukanlah orang-orang terpelajar, tetapi memiliki keberanian dan hikmat luar biasa untuk bersaksi. Bahkan larangan dan ancaman tidak menghalangi semangat iman mereka untuk menyaksikan bahwa: "Tak ada nama lain selain Dia, Yesus Kristus!" Semangat bersaksi Petrus dan Yohanes hendaklah juga mengobarkan semangat Gereja masa kini. Meskipun berada di bawah tekanan dan ancaman, Gereja harus terus bersaksi. Allah pasti memberikan kekuatan, keberanian dan hikmat luar biasa bagi mereka yang mengobarkan kebenaran Injil.

Renungkan: Ketika bersaksi atau menyuarakan kebenaran, pernahkah kita merasa takut karena ancaman dari penguasa?

(0.203543015625) (Kis 5:1) (sh: Musuh dalam selimut (Senin, 31 Mei 1999))
Musuh dalam selimut

Musuh dalam selimut. Gereja yang dipenuhi Roh Kudus, tidak menjamin bahwa semuanya penuh keindahan dan kebenaran. Setelah musuh dari luar tidak mampu membendung kesaksian para rasul ada musuh yang dari dalam. Sepasang suami istri yang cemburu akan penghargaan yang diterima Barnabas, telah menjual tanah mereka dan menyumbangkan hasilnya untuk orang miskin. Tetapi mereka bersekongkol untuk berpura-pura telah memberikan semua hasil penjualan tanah itu -- padahal menyimpan sebagian dari hasil penjualan. Akibat tipuan itu mereka berdua ditimpa kematian mendadak. Kejadian ini menakutkan seluruh jemaat dan semua orang yang mendengar kejadian itu (ay. 11).

Tiga pelajaran utama. Pertama, Ananias dan Safira tidak berdosa kepada para rasul, tetapi kepada Allah. Allah membenci kemunafikan. Dosa yang menghancurkan dan meracuni persekutuan Kristen ini diungkapkan agar gereja menjauhkan kemunafikan. Kedua, Ananias dan Safira telah gagal menjaga kesucian hati nuraninya. Kesucian hati nurani sangat penting bagi kelangsungan hidup umat tebusan-Nya. Ketiga, pentingnya menegakkan disiplin gereja. Gereja harus waspada terhadap pelanggaran yang dilakukan jemaat, sebab hal-hal itu bisa menjadi senjata Iblis untuk menghancurkan persekutuan Kristen.

(0.203543015625) (Kis 6:8) (sh: Stefanus yang mengagumkan (Jumat, 4 Juni 1999))
Stefanus yang mengagumkan

Stefanus yang mengagumkan. Kualitas pelayanan yang dilakukan oleh Stefanus sangat mengagumkan (8). Bila dalam pasal-pasal sebelumnya mukjizat dan tanda-tanda nampaknya hanya terbatas dilakukan oleh para rasul, pada pasal ini pembatasan tersebut tidak mutlak. Namun pelayanan Stefanus yang mengundang takjub sebagian orang, ternyata membangkitkan amarah yang besar dari kelompok lain.

Dari teologi ke kekerasan. Teologi yang diyakini oleh Stefanus membawanya pada kematian yang sadis. Hal ini bisa dipahami melalui perdebatan teologi yang sengit antara Stefanus dan orang-orang Yahudi (9b dan 10). Mereka tidak mampu mengalahkan pendapat Stefanus yang penuh urapan Roh. Kemudian, mereka melancarkan tuduhan palsu; dan menghasut para tua-tua dan ahli Taurat untuk menyeretnya ke pengadilan (11-12). Akhirnya Stefanus dibawa ke hadapan Mahkamah Agama (13-15). Pola ini berulang-ulang terjadi di dalam kehidupan dan perkembangan gereja mula-mula. Gereja masa kini pun harus waspada, sebab pola yang demikian masih terjadi. Gereja difitnah, masyarakat sekitar dihasut untuk melakukan kekerasan terhadap gereja.

Renungkan: (1) Gereja harus senantiasa berada di bawah kuasa Roh agar mampu bertahan; (2) Gereja harus seperti Stefanus, walaupun dibawa ke Mahkamah Agama, wajahnya tetap bersinar seperti malaikat.

(0.203543015625) (Kis 13:26) (sh: Perjumpaan yang mengubah dan memperbarui (Senin, 21 Juni 1999))
Perjumpaan yang mengubah dan memperbarui

Perjumpaan yang mengubah dan memperbarui. Perjumpaan Tuhan Yesus dengan para murid setelah kebangkitan-Nya telah membuat hidup para murid berubah secara radikal. Mereka tidak lagi hidup untuk diri sendiri, tidak lagi menikmati anugerah keselamatan untuk diri sendiri, tetapi mereka memberitakan keselamatan itu ke seluruh dunia. Dalam rangka mengemban tugas kesaksian itulah mereka kini berani menghadapi berbagai tantangan yang ada.

Tantangan. Paulus dan Barnabas sebagai saksi Kristus memberitakan bahwa Allah menganugerahkan keselamatan di hadapan orang-orang Yahudi maupun yang bukan Yahudi. Padahal orang Yahudi memegang prinsip bahwa hanya dengan melakukan hukum Taurat orang akan selamat. Mereka tidak keberatan orang-orang kafir masuk dalam persekutuan; asalkan terlebih dahulu melakukan sunat dan upacara-upacara agama lainnya. Sejak dulu hingga sekarang, dunia memang cenderung mengutamakan penampilan lahiriah daripada menghayati dan hidup sesuai dengan nilai-nilai hidup Allah. Kesalehan diukur dari seberapa banyak kewajiban agama yang dijalankan. Padahal melalui sikap hati yang sungguh-sungguh menjunjung tinggi Allah akan lahir perilaku yang berharga di hadapan Allah dan umat-Nya.

Doa: Tuhan Yesus, ajar kami untuk memiliki sikap Kristiani sejati.

(0.203543015625) (1Kor 15:12) (sh: Yesus sungguh bangkit! (Senin, 27 Oktober 1997))
Yesus sungguh bangkit!

Yesus sungguh bangkit!
Banyak bukti bahwa Yesus sungguh bangkit. Kubur yang kosong, kesaksian para murid dalam jumlah berbeda di berbagai kesempatan berbeda, juga kesaksian para musuh Yesus sendiri. Sungguh, kebangkitan-Nya tak perlu diragukan! Yang lebih penting ialah bertanya apa jadinya dengan hidup ini bila kita tidak sungguh mengalaskannya di atas kebangkitan Kristus? Fakta kebangkitan Kristus penting karena itu pasti berdampak langsung pada kehidupan iman kita. Ia yang bangkit memberi kita hidup yang penuh kasih karunia, semarak dengan kedahsyatan kuasa hidup dalam kebangkitan-Nya. Di dalam Dia, kuasa dosa dan maut tidak lagi berkuasa atas hidup orang beriman. Puji Tuhan!

Yesus pengharapan kita. Iman yang teguh pada Kristus yang bangkit akan tampak di dalam kehidupan yang penuh pengharapan. Kristen memiliki keyakinan bahwa Tuhan yang bangkit adalah Tuhan yang memiliki segala kuasa di bumi dan di sorga. Sebaliknya keraguan atau kesalahpahaman tentang kebangkitan Yesus akan menyebabkan orang menaruh pengharapan pada hal lain. Sudah dua puluh abad Gereja mengalami bahwa hanya kebangkitan Yesus mampu memberi pengharapan sejati.

Renungkan: Jika ragu tentang kebangkitan-Nya, mengapa tidak minta Ia nyatakan bahwa Ia sungguh bangkit?

(0.203543015625) (1Kor 15:50) (sh: Siaga selalu. (Jumat, 31 Oktober 1997))
Siaga selalu.

Siaga selalu.
Iman pada kebangkitan Kristus dan kebangkitan tubuh kita di dalam Kristus berkaitan erat dengan iman pada kedatangan Tuhan Yesus kedua kali kelak. Karena Ia bangkit, Ia pasti akan datang kembali. Karena Ia akan datang kembali, kita hidup dalam suasana menanti yang pasti. Kepastian akan keselamatan kini dan kelak di dalam kuasa kebangkitan Kristus itulah yang menjadi keyakinan Martin Luther. Keyakinan akan Injil keselamatan itu memberinya keberanian untuk mendesak gereja mengoreksi diri dan mengadakan pembaruan.

Karena itu berdirilah teguh! Karena Kristus sudah bangkit, karena Injil Yesus yang mati dan bangkit benar dan berkuasa, karena kita pasti akan dibangkitkan-Nya, karena hidup ini disertai dan dipelihara-Nya, karena kelak kita akan berjumpa Dia, karena kelak Ia akan datang kembali,... karena itu berdirilah teguh! Iman Kristen bukan sekadar rumus-rumus yang pasti namun kering tetapi adalah kekuatan Allah yang menghidupkan dan mengubahkan hidup dari hari ke hari, sampai kekal kelak. Kekuatan Tuhan sendiri landasan teguh bagi gereja-Nya.

Renungkan: Api keyakinan dan fondasi kepastian para reformator perlu menjiwai kembali para aktivis Kristen masa kini.

Doa: Di dalam-Mu Tuhan, kami beroleh hidup yang bermakna.

(0.203543015625) (Flp 1:1) (sh: Tim yang kompak. (Jumat, 23 Oktober 1998))
Tim yang kompak.

Tim yang kompak.
Seperti biasanya, Paulus mengirimkan salam yang sarat dengan kebenaran teologis. Seperti halnya sumber salam itu ialah Keesaan Allah, Bapa dan Putra, yang dari-Nya mengalir kasih karunia dan damai sejahtera (ayat 2), demikian pula pemberi salam dan alamat salam itu pun kompak dalam persekutuan mereka (ayat 1). Di satu pihak persekutuan Paulus dan Timotius sebagai para hamba Kristus Yesus. Di lain pihak jemaat Tuhan sebagai orang-orang kudus dengan para penilik jemaat dan diaken. Alangkah indahnya bila kekompakan sedemikian kita alami juga dalam tim pelayan dan jemaat kita kini.

Ingatan yang menyukakan. Manusia dikaruniakan Tuhan ingatan. Sayangnya ingatan kita tentang orang lain, atau ingatan tentang diri kita yang kita tinggalkan pada orang lain sering tidak positif. Ingatan Paulus tentang jemaat di Filipi membuatnya mengucap syukur dan bersukacita (ayat 3-4). Itu tidak dibuat-buat, sebab jemaat itu terlibat aktif dalam pelayanan misi Paulus. Kristen di Indonesia pun harus lebih terlibat satu dengan yang lain, supaya Tuhan dimuliakan dan gereja disukakan.

Renungkan: Kesehatian dan kekompakan antar orang beriman adalah hal yang indah dan memberikan kekuatan.

(0.203543015625) (Kol 4:7) (sh: Jejaring kemitraan (Minggu, 25 April 2004))
Jejaring kemitraan

Jejaring kemitraan. Pengharapan Paulus bahwa semua anggota tubuh Kristus membentuk suatu jejaring kemitraan para pelayan Tuhan terungkap jelas dalam bagian terakhir suratnya ini. Pertama, Paulus mengirim Tikhikus dan Onesimus menjadi utusannya kepada gereja di Kolose. Kendati demikian, Paulus lebih memikirkan bagaimana mendorong pertumbuhan dan semangat kemitraan warga gereja ketimbang memikirkan kebutuhan dirinya sendiri. Paulus rela mengirimkan mitra yang demikian penting dan berarti, supaya gereja tidak saja tahu dari orang terdekat Paulus tentang keadaan Paulus tetapi juga supaya mampu memberi dukungan besar dari Paulus kepada gereja di Kolose (ayat 8). Onesimus yang juga dinilai sama oleh Paulus seperti Tikhikus, diutusnya untuk alasan dan tujuan yang sama (ayat 9).

Kedua, perhatian dan dukungan yang Paulus ungkapkan tadi ternyata tidak saja berasal dari dirinya sendiri. Sekelompok mitra pelayanan Paulus lainnya juga berkirim salam dan dukungan moril kepada gereja di Kolose.

Ketiga, di bagian terakhir Paulus kembali mengungkapkan bahwa perhatian utamanya ialah kemajuan gereja, kemajuan Injil, dan kemajuan hamba Tuhan. Semua nasihat dan harapan ini bukan omong kosong sebab berasal dari seorang hamba Tuhan yang menderita demi dan di dalam Kristus (ayat 19).

Untuk dipraktikkan: Bangun lingkar perkawanan dan kemitraan Anda di lingkungan sekeliling Anda dengan tidak bertujuan menyenangkan diri tetapi membangun relasi para pelayan Kristus!

(0.203543015625) (1Tes 5:12) (sh: Siapa layak beroleh dukungan dana? (Selasa, 18 November 1997))
Siapa layak beroleh dukungan dana?

Siapa layak beroleh dukungan dana?
Ada orang yang layak beroleh dukungan secara finansial, ada yang tidak. Siapa sajakah mereka? Yang layak kita dukung secara finansial ialah para hamba Tuhan yang bekerja keras. Sebagian dari mereka yang bekerja keras itu seringkali tidak beroleh dukungan dana memadai. Sikap hormat kita hendaknya juga diwujudkan dalam bentuk memperhatikan kebutuhan mereka akan dana. Yang tidak layak didukung ialah mereka yang karena bersikap ekstrim tentang kedatangan Tuhan, lalu tidak bekerja dan hidup tidak tertib.

Gereja Tuhan belum sempurna. Gereja Tuhan belum ada dalam kemuliaan. Orang-orang beriman bukan para malaikat yang sempurna, belum mengalami kebangkitan tubuh. Itu sebabnya di dalam gereja masih kita jumpai orang yang tawar hati, yang lemah, yang berbuat salah, yang kebiasaan ibadahnya salah, dlsb. Justru karena kita sedang menuju Hari kedatangan Tuhan, hari ketika Gereja dimuliakan, maka kita harus saling melayani agar kelemahan-kelemahan itu tidak berkepanjangan. Kekuatan untuk menjadi umat yang penuh daya tahan dan daya juang itu hanya terdapat dalam Roh Kudus. Jadi, jangan abaikan Roh Kudus, jangan abaikan karya dan karunia-karunia-Nya (ayat 19-22).

(0.203543015625) (1Tim 5:1) (sh: Penuh kemurnian (Minggu, 16 Juni 2002))
Penuh kemurnian

Penuh kemurnian. Pada bagian ini Paulus membahas tentang sikap dan kewajiban Timotius sebagai pemimpin jemaat. Jika para pengajar sesat di awal pasal empat menggunakan "tipu daya pendusta-pendusta", maka Paulus memerintahkan Timotius menangkalnya "dengan penuh kemurnian" (ayat 1).

Paulus meminta Timotius agar tidak "keras terhadap orang yang tua, tetapi menegur dia sebagai bapa" (ayat 1). Tugas Timotius sebagai pemimpin tidak boleh membuatnya mengesampingkan kewajiban untuk menghormati orang yang lebih tua. Kata "bapa" dan "ibu" yang digunakan di ayat 1 dan 2 menunjuk pada pengertian orang tua kandung; ia harus menghormati orang-orang yang lebih tua seperti kepada orang tua kandungnya. Bagi kebanyakan orang, rasanya sulit untuk melaksanakan kedua prinsip ini sekaligus. Namun, itu mutlak harus ditaati oleh seorang pelayan Kristen.

Dalam nada yang sama, Paulus mengingatkan Timotius, dalam menegur orang-orang yang lebih muda, agar tetap menganggap mereka sebagai "saudaramu" dan "adikmu". Anak kalimat "dengan penuh kemurnian" (ayat 2), selain menunjuk pada semua kelompok orang yang ada dalam 1-2, secara khusus juga menunjuk pada perlakuan terhadap para "perempuan muda" jemaatnya. Hubungan yang terjadi antara pria dan wanita di dalam lingkungan jemaat dan pelayanan harus dilandasi oleh kemurnian hati dan hidup di dalam Tuhan. Ketiadaan kemurnian seperti ini telah menyebabkan tercemarnya kesaksian jemaat karena masalah seksual.

Renungkan: Bagaimana Anda dapat ikut mewujudkan hubungan "dengan penuh kemurnian" di tengah komunitas jemaat Anda?

(0.203543015625) (Ibr 4:1) (sh: Perhentian (Rabu, 6 Oktober 1999))
Perhentian

Perhentian. Di satu pihak kita mungkin merasa ngeri terhadap "perhentian" (misalnya, PHK); namun di pihak lain perhentian itu kita rindukan (misalnya bebas dari keharusan bekerja terus-menerus). Melalui penciptaan Allah menetapkan dan memberkati baik pekerjaan maupun perhentian, khususnya hari perhentian atau hari ketujuh, yang dianggap oleh para rabi sebagai perhentian kekal, karena dalam Kej. 2:1-3 tidak disebut lagi adanya petang dan pagi. Penulis surat kepada orang Ibrani menganjurkan, perhentian yang benar-benar perlu dan patut dirindukan ialah perhentian kekal dalam arti keselamatan.

Berusaha untuk masuk. Bagaimana cara "berusaha masuk ke dalam perhentian" (ayat 11)? Tak lain tak bukan "percaya dan taat" (ayat 3:18-19, 4:3,6,11). Para pembaca surat berada dalam keadaan berbahaya, bahkan ada yang sudah hampir "tidak percaya" dan "tidak taat" seperti bangsa Israel dahulu. Daripada menghadapi penderitaan sebagai Kristen mereka cenderung kembali pada kebiasaan-kebiasaan agama Yahudi, khususnya memperoleh keselamatan melalui ritus-ritus agama. Padahal sikap ikut-ikutan dalam pelaksanaan acara agama tanpa iman, tidak mungkin membenarkan kita. Segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata-Nya. Kepada-Nyalah kita harus mempertanggungjawabkan setiap perbuatan kita (ayat 13).



TIP #16: Tampilan Pasal untuk mengeksplorasi pasal; Tampilan Ayat untuk menganalisa ayat; Multi Ayat/Kutipan untuk menampilkan daftar ayat. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA