(0.29763496) | (2Kor 2:15) |
(ende: Keharuman Kristus) Kiasan ini mungkin dirasa agak aneh, tetapi maksudnja tjukup terang. Jang dimaksud dengan "keharuman" itu, ialah Indjil Kristus jang hidup dalam Paulus dan dimaklumkan olehnja. |
(0.29763496) | (2Kor 4:4) |
(ende: Ilah dunia) Itulah setan atau kedjahatan jang dibajangkan sebagai berpribadi jang dengan kekerasan menguasai nasib para pengikutnja dan sebab itu dipudja sebagai "ilah" (seorang "tuhan"). |
(0.29763496) | (2Kor 4:13) |
(ende) Paulus tetap tabah hati dan berani mendjalankan tugasnja, sebab ia tahu bahwa segala susah-pajah itu mendjelmakan kemuliaan abadi baginja dan bagi umat. |
(0.29763496) | (2Kor 5:9) |
(ende) Hal mati atau tidak mati tidak penting. Penting sadja memenuhi kehendak Allah. Itu sadja jang mendjadi ukuran kemuliaan pada pengadilan terachir. |
(0.29763496) | (2Kor 11:10) |
(ende: Kemegahan itu) Paulus enggan menerima redjeki dari umat, sebab ia tidak mau dipandang "setingkat" dengan para pengadjar lain, jang melajani untuk kepentingan-kepentingan duniawi mereka sendiri. |
(0.29763496) | (Gal 2:12) |
(ende: Dari lingkungan Jakobus) Aslinja "dari Jakobus", tetapi itu tidak berarti, bahwa mereka dikirim oleh Jakobus. Itu sudah bertentangan dengan sikap Jakobus dalam Kis 15:24. Mereka adalah anggota umat Jerusalem jang dipimpin oleh Jakobus, dan dalam umat itu masih banjak orang segan melepaskan diri dari hukum dan adat-istiadat Jahudi. |
(0.29763496) | (Gal 3:24) |
(ende: Pengasuh) Istilah asli berarti bagi orang Junani seorang budak-belian jang diserahi tugas mendidik anak-anak tuannja, dan itu biasa dilakukan dengan kekerasan. |
(0.29763496) | (Gal 4:15) |
(ende: Mentjungkil kedua belah mata) suatu kiasan berlebih-lebihan, tetapi jang menjatakan betapa keluhuran hati orang Galatia kepada Paulus waktu itu. |
(0.29763496) | (Flp 4:7) |
(ende: Melampaui segala pengertian) Itu dapat diartikan: tidak mungkin dipikirkan dan dibajangkan segala kekajaan dan kenikmatannja. Atau djuga: tidak mungkin diperoleh dengan segala pemikiran dan daja upaja manusiawi. |
(0.29763496) | (Kol 3:12) |
(ende: Maka) menghubung fasal ini dengan Kol 3:10 tadi. Fasal ini sebenarnja merupakan peringatan isi Kol 3:10 itu. |
(0.29763496) | (1Tes 1:4) |
(ende: Orang terpilih) Sudah njata umat Tesalonika termasuk orang pilihan Allah, dan sebab itu njata pula, bahwa mereka selalu akan diberi rahmat setjukupnja untuk bertekun. |
(0.29763496) | (1Tes 1:9) |
(ende: Allah jang Hidup dan Benar) Ungkapan itu sudah mendjadi sebagai nama bagi Allah pada orang Jahudi, untuk membanggakan keagungan Allah terhadap dewa-dewa jang mati dan palsu. |
(0.29763496) | (1Tes 4:9) |
(ende: Allah sendiri mengadjarkan) jaitu Roh Kudus dalam batin manusia. Umat Tesalonika telah membuktikan, bahwa mereka mengerti dan rela menurut suara Roh Kudus itu. |
(0.29763496) | (2Tes 2:11) |
(ende) Nasib manusia jang menolak tjinta Allah itu lebih landjut dan lebih mendalam digambarkan dalam Rom 1:24-28. Bdl. Mat 4:11-12. |
(0.29763496) | (1Tim 1:14) |
(ende: Iman dan tjinta-kasih) Ungkapan itu langsung berlawanan dengan penghodjat", penganiaja dan pengganas" dalam 1Ti 1:13 tadi. |
(0.29763496) | (1Tim 2:2) |
(ende) Pemerintahan Romawi dan para pegawainja dewasa itu sangat mengganggu dan menghambat kebebasan dan perkembangan agama, sehingga sukar semua manusia mendengar Indjil dan diselamatkan. |
(0.29763496) | (2Tim 2:5) |
(ende: Berlomba) jaitu berusaha dan berdjuang dengan semangat, untuk merebut tudjuan tugasnja, dan itu menurut tata-tertib jang dipeladjarinja dari Paulus. |
(0.29763496) | (2Tim 2:11) |
(ende: Perkataan ini) Kalimat-kalimat ajat-ajat ini diduga terambil dari suatu madah, jang lazim dinjanjikan dalam liturgi dewasa itu. |
(0.29763496) | (2Tim 2:19) |
(ende: Menjeru nama Tuhan) Itu ungkapan lazim dalam Perdjandjian Lama, maksudnja: jang pertjaja akan Allah jang Mahaesa dan mengharapkan segala perlindungan dan pertolongan dari padaNja. |
(0.29763496) | (Ibr 2:17) |
(ende: Imam Agung) Disini pertama kalinja Jesus disebut"Imam Agung" kita. Selandjutnja peranan Kristus sebagai penjelamat kita selalu ditindjau dari sudut-sudut keimam-agungan itu. |